• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyesuaian Insentif bagi Wajib Pajak UMKM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyesuaian Insentif bagi Wajib Pajak UMKM"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

DDTC Webinar Series:

University Roadshow

Penyesuaian Insentif bagi Wajib Pajak

UMKM

Rabu, 4 Agustus 2021

Drs. Santoso Tri Hananto, M.Acc.Ak.

UMKM Indonesia

(2)

Laporan Keuangan bagi UMKM

UMKM Indonesia SAK ETAP SAK EMKM

1. Laporan Posisi Keuangan

2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Perubahan Ekuitas X

4. Laporan Arus Kas X

5. Catatan atas Laporan Keuangan

(3)

Tarif Khusus

bagi Wajib Pajak UMKM

UMKM Indonesia 1. PP Nomor 23 Tahun 2018

ttg Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu 2. PMK-99/PMK.03/2018

ttg Pelaksanaan PP Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu

(4)

PP NOMOR 23 TAHUN 2018

Menggantikan PP NOMOR 46 TAHUN 2013

Cara umum hitung PPh bagi UMKM bagi WP Orang Pribadi

Dikurangi PTKP

Dikali tarif progresif

s.d. 30%

%

Penghasilan Bruto

Dikali Norma Penghitungan

Penghasilan Neto

(5)

PP NOMOR 23 TAHUN 2018

Menggantikan PP NOMOR 46 TAHUN 2013

Cara umum hitung PPh bagi UMKM bagi WP Badan

Dikali tarif PPh Badan 25%

atau Pasal 31E

12,5%

(50% x 25 %)

%

Tentukan Penghasilan

Bersih dgn Pembukuan

Hitung penghasilan

kena pajak

(6)

PP NOMOR 23 TAHUN 2018

Menggantikan PP NOMOR 46 TAHUN 2013

Cara hitung PPh bagi UMKM bagi WP Orang Pribadi & WP Badan

Penghasilan Bruto

Dikali tarif 0.5%

bersifat FINAL

(7)

PP NOMOR 23 TAHUN 2018

Menggantikan PP NOMOR 46 TAHUN 2013

Cara hitung PPh bagi UMKM bagi WP Orang Pribadi & WP Badan

Orang Pribadi

Jangka waktu 7 tahun

Badan Usaha , berbentuk:

PT, dengan jangka waktu 3 tahun

CV, Firma, & Koperasi, dengan jangka waktu 4 tahun

(8)

PP NOMOR 23 TAHUN 2018

Menggantikan PP NOMOR 46 TAHUN 2013

2 4

WP yang memilih untuk dikenai PPh Pasal 17

(Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan ke KPP dan pada Tahun Pajak- Tahun Pajak berikutnya terus menggunakan Tarif PPh Pasal 17)

WP Badan yang memperoleh fasilitas PPh

Pasal 31A UU PPh atau PP 94 Tahun 2010

CV atau Firma yang:

dibentuk oleh beberapa WP OP yang memiliki keahlian khusus; dan

menyerahkan jasa sejenis dengan jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas

1

PENGECUALIAN TARIF

3

BUT

(9)

PP NOMOR 23 TAHUN 2018

Menggantikan PP NOMOR 46 TAHUN 2013

OBJEK PAJAK

*USAHA antara lain usaha dagang, industri, dan jasa, seperti misalnya toko/kios/los kelontong, pakaian, elektronik, bengkel, penjahit, warung/rumah makan, salon, dan usaha lainnya

Penghasilan dari USAHA*

Peredaran bruto (omzet) setahun tidak

melebihi Rp 4,8Miliar

Omzet ditotal dari seluruh gerai/outlet,

baik pusat atau cabang

(10)

RENCANA

Insentif PPh Badan Akan Dihapus ?

(11)

PASAL 31E UU PPh

Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).

PASAL 17 ayat (1) huruf b

Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28% (dua puluh delapan persen).

Turun menjadi 22% untuk tahun 2020

dan 2021 RENCANA menjadi 20% untuk tahun

2022 Berubah menjadi 25% mulai

2010

(12)

PENYESUAIAN INSENTIF WP UMKM

Dengan OMZET KURANG DARI 50M

Klausul tersebut memberikan insentif kepada wajib pajak (WP) badan dalam negeri dengan pendapatan bruto maksimal Rp50 miliar

setahun berupa pengurangan tarif sebesar 50 persen dari tarif normal.

Dengan ketentuan itu, tarif PPh badan sebesar 22% pada tahun 2021 didiskon menjadi 11% bagi UMKM dengan penghasilan kurang dari 50M.

Kemudian, pada 2022, saat PPh badan turun menjadi 20%, maka UMKM hanya perlu membayar 10%.

(13)

PENYESUAIAN INSENTIF WP UMKM

Dengan OMZET KURANG DARI 50M

2

PPh Pasal 31E dirancang sebagai insentif pada waktu penerapan tarif tunggal PPh Badan yaitu 28%

WP UMKM termasuk WP Badan dengan omzet dibawah 4,8M telah dikenakan PPh Final 0,5%

1

3

Tahun 2022 tarif PPh Badan akan turun menjadi 20% sehingga PPh Pasal 31E tidak relevan.

PASAL

31E

(14)

PASAL 31E UU PPh

Untuk WP Badan yang tidak melebihi 50M, terdapat bagian penghasilan kena pajak yang memperoleh fasilitas dan bagian yang tidak mendapat fasilitas pengurangan tarif PPh Badan.

Alur penghitungan PPh Badan untuk Wajib Pajak Badan Perseroan Terbuka

Jenis Usaha Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4

Perusahaan Tarif Pasal 17 ayat (2b) Selesai

Perusahaan Hitung Peredaran bruto > Rp50 miliar Tarif Pasal 17 ayat (2a) Selesai Perusahaan Hitung Peredaran bruto < Rp50 miliar Tarif Pasal 31E Selesai

(15)

CONTOH

PERHITUNGAN

(16)

Contoh 1

Penentuan Peredaran Bruto

Peredaran Bruto Tuan A Tahun 2019

Pasar A: Rp 1 Miliar Pasar B: Rp 2 Miliar Pasar C: Rp 2 Miliar Tuan A pada tahun 2020 tidak dapat dikenai Pajak Penghasilan Final, karena peredaran bruto usaha Tuan A dari seluruh tempat usaha pada tahun 2019

melebihi Rp4.800.000.000,00

(17)

PT A

PT A terdaftar pada Agustus 2018.

Bagaimana pengenaan PPh terhadap PT A?

Terdaftar: Agustus 2018

Jika PT A memilih untuk dikenai PPh Final 0,5%

penghasilan bruto Agustus-Desember 2018 dikenai PPh final sebesar 0,5% dari peredaran bruto setiap bulan.

Jika PT A memilih untuk dikenai PPh berdasarkan ketentuan umum

PT A wajib menyampaikan pemberitahuan ke DJP. Atas penghasilan tahun pajak 2018 dan seterusnya dikenai pajak sesuai ketentuan umum.

Contoh 2

(18)

PT ABC

PT ABC memiliki peredaran bruto sebesar

Rp4.500.000.000. Penghasilan Kena Pajak adalah sebesar Rp800.000.000. PT ABC tidak termasuk WP yang dikenakan PPh Final atas peredaran Bruto

Tertentu.

Karena Peredaran Bruto PT ABC tidak melebihi 50 M, maka penghitungan PPh Badan PT ABC dilakukan sesuai Pasal 31E.

Untuk ketentuan tarif menggunakan Pasal 31E, perlu diperhatikan bahwa

peredaran bruto sampai dengan 4,8M memperoleh fasilitas pengurangan tarif sebesar 50%.

Contoh 3

(19)

Peredaran Bruto = Rp4.500.000.000

Penghasilan Kena Pajak = Rp800.000.000

PPh Badan = (Pengurang Tarif x Tarif PPh x Penghasilan Kena Pajak)

= 50% x 25% x Rp800.000.000

= Rp100.000.000

Contoh 3

(20)

PT XYZ

PT XYZ memiliki peredaran bruto sebesar

Rp45.000.000.000 dan Penghasilan Kena Pajak adalah sebesar Rp4.500.000.000.

Karena peredaran bruto PT XYZ tidak melebihi 50M, maka penghitungan PPh Badan PT XYZ dilakukan sesuai ketentuan Pasal 31E.

Untuk ketentuan tarif menggunakan Pasal 31E, perlu diperhatikan bahwa peredaran bruto sampai dengan 4,8M memperoleh fasilitas pengurangan tarif sebesar 50%.

Contoh 4

(21)

1. HITUNG PKP FASILITAS

Peredaran Bruto = Rp45.000.000.000

Penghasilan Kena Pajak = Rp4.500.000.000

Bagian Penghasilan Kena Pajak dengan Fasilitas:

= ([Batas Penghasilan Bruto yang mendapat fasilitas tarif : Peredaran Bruto] x Penghasilan Kena Pajak)

= (Rp4.800.000.000/Rp45.000.000.000) x Rp4.500.000.000

= Rp480.000.000

PPh Terutang untuk Bagian dengan Fasilitas:

= (Pengurang Tarif x Tarif PPh x Penghasilan Kena Pajak dengan Fasilitas)

= 50% x 25% x Rp480.000.000

= Rp60.000.000

Contoh 4

(22)

2. HITUNG PKP NON FASILITAS

Peredaran Bruto = Rp45.000.000.000

Penghasilan Kena Pajak = Rp4.500.000.000

Bagian Penghasilan Kena Pajak Tanpa Fasilitas:

= (Penghasilan Kena Pajak – Penghasilan Kena Pajak dengan Fasilitas)

= Rp4.500.000.000 – Rp480.000.000

= Rp4.020.000.000

PPh Terutang untuk Bagian Tanpa Fasilitas:

= (Tarif PPh x Penghasilan Kena Pajak Tanpa Fasilitas)

= 25% x Rp2.020.000.000

= Rp505.000.000

Contoh 4

(23)

3. HITUNG PPh TERUTANG

PPH BADAN TERUTANG

= (PPh Fasilitas) + (PPh Non Fasilitas)

= Rp60.000.000 + Rp505.000.000

= Rp565.000.000

Contoh 4

(24)

PENGAPUSAN PASAL 31E AKAN BERDAMPAK PADA PERHITUNGAN PPh TERUTANG

PASAL 31E

Jenis Usaha Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4

Perusahaan Tarif Pasal 17 ayat (2b) Selesai

Perusahaan Hitung Peredaran bruto > Rp50 miliar Tarif Pasal 17 ayat (2a) Selesai Perusahaan Hitung Peredaran bruto < Rp50 miliar Tarif Pasal 31E Selesai

PPh BADAN 20%

(25)

PTXYZ

PT XYZ memiliki peredaran bruto sebesar Rp4.500.000.000 dan Penghasilan Kena Pajak adalah sebesar Rp800.000.000.

PT XYZ tidak termasuk WP yang dikenakan PPh Final atas Peredaran Bruto Tertentu.

Karena peredaran bruto PT XYZ tidak melebihi 50M, dan dengan penghapusan pasal 31E maka akan menggunakan Pasal 17 ayat 2(b) – Asumsi Tarif 20%

PPh Badan

= 20% x Rp800.000.000

= Rp160.000.000

Contoh 1

(26)

1. Meskipun dengan penghapusan fasilitas memberikan kemudahan bagi wajib pajak karena dikenakan 1 jenis tarif PPh NAMUN pajak penghasilan yang akan

dibayarkan akan lebih tinggi.

2. Tarif PPh badan mulai 2022 mengalami penurunan menjadi 20% sehingga sudah lebih rendah dari tarif PPh sebelumnya.

3. Wajib pajak UMKM telah diberikan fasilitas berupa pengenaan PPh yang bersifat final sebesar 0,5% dari peredaran bruto sehingga UMKM dapat memanfaatkan hal tersebut

DAMPAK PENGHAPUSAN TERHADAP WP

- PT, dengan jangka waktu 3 tahun

- CV, Firma, & Koperasi, dengan jangka waktu 4 tahun

(27)

Apabila pasal 31E UU PPh dicabut, perlu disiapkan fasilitas oleh pemerintah:

1. Edukasi akuntansi dan perpajakan dengan membentuk “Masyarakat Sadar Pajak” sampai level masyarakat awam

2. Sistem dan aplikasi akuntansi dan perpajakan yang mudah dan sederhana

3. Hakikat insentif pajak = subsidi komoditas, beranikah NKRI hidup tanpa insentif pajak (juga subsidi komoditas) tetapi digantikan dengan pembebasan biaya pendidikan dan kesehatan

ATERNATIF SOLUSI

(28)

Thank you

DDTC

DDTC Indonesia @DDTCIndonesia

ddtc.co.id

Follow us:

Menara DDTC Jl. Raya Boulevard Barat Blok XC 5-6 No B Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Jakarta Utara, 14240 – Indonesia Phone: +6221 2938 2700 Fax: +6221 29382699

Global & Domestic Recognition:

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

c) untuk huruf e) hanya dapat beroperasi dengan pengaturan shift dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) staf untuk setiap shift hanya di fasilitas

c) untuk huruf e) hanya dapat beroperasi dengan pengaturan shift dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) staf untuk setiap shift hanya di

c) untuk huruf e) hanya dapat beroperasi dengan pengaturan shift dengan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) staf untuk setiap shift hanya di fasilitas

untuk huruf e hanya dapat beroperasi dengan pengaturan 2 (dua) shift dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen) staf untuk setiap shift hanya di

5 miliar maka tahun 2014 dikenai tarif umum ketentuan

6) Bagi para pedagang yang berjualan di waktu malam hari, dikenakan retribusi, sebesar 50 % (lima puluh persen) dari tarif retribusi sebagaimana tersebut pada Pasal 7 ayat (4)

Untuk huruf e hanya dapat beroperasi 1 satu shift dengan kapasitas maksimal 50% lima puluh persen staf hanya di fasilitas produksi/pabrik, serta 10% sepuluh persen untuk pelayanan

Untuk huruf e hanya dapat beroperasi 1 satu shift dengan kapasitas maksimal 50% lima puluh persen staf hanya di fasilitas produksi/pabrik, serta 10% sepuluh persen untuk pelayanan