• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI

SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL

KABUPATEN PASAMAN

ARTIKEL ILMIAH

MOMON PRATAMA

NPM. 09080103

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL ILMIAH

Penggunaan Preposisi dalam Karangan Narasi

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bonjol

Kabupaten Pasaman

Nama

: Momon Pratama

NPM

: 09080103

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Institusi

: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) PGRI Sumatera Barat

Padang, Oktober 2014

Disetujui oleh,

Pembimbing I

Pembimbing II

(3)

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Penggunaan Preposisi dalam Karangan Narasi

Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bonjol

Kabupaten Pasaman

Nama

: Momon Pratama

NPM

: 09080103

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Institusi

: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) PGRI Sumatera Barat

Padang, Oktober 2014

Disahkan oleh,

Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Ermawati Arief, M.Pd. Muhardis, S.S., M.Hum.

Diketahui,

Ketua Program Studi

(4)

PREPOSITION USE IN NARRATIVE ESSAY CLASS X SMA NEGERI 1 BONJOL

KABUPATEN PASAMAN

by

Momon Pratama1, Ermawati Arief2, Muhardis3 1) Students STKIP PGRI West Sumatra

2) and 3) Lecturer Education Studies Program Language and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This research is motivated by the students writing skills are still low. The problem is the misuse of prepositions found in student essays. The purpose of this study was to describe the use of prepositions class X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman the narrative essay. The research is a descriptive qualitative research method. The instrument of this study is the researchers themselves. Data collection techniques refer to methods and techniques followed by a note. Data analysis was performed using the method agih the basic techniques for the direct elements and advanced engineering techniques vanished. The results of this study as follows. First, the form that students use prepositions are single and combined prepositions. Second, most students use prepositions are correct, but some are still wrong. Errors are writing preposition combined with the word that follows and errors in the use of prepositions, such as inappropriate use, use of two prepositions that function almost simultaneously and the redundant use of preposition.

(5)

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL

KABUPATEN PASAMAN Oleh

Momon Pratama1, Ermawati Arief2, Muhardis3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keterampilan menulis siswa yang masih rendah. Masalah yang ditemukan adalah kesalahan penggunaan preposisi dalam karangan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan preposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman dalam karangan narasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dengan metode simak dan dilanjutkan dengan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung dan teknik lanjut teknik lesap. Hasil penelitian ini sebagai berikut. Pertama, bentuk preposisi yang digunakan siswa adalah preposisi tunggal dan gabungan. Kedua, penggunaan preposisi siswa sebagian sudah benar, namun sebagian lagi masih terdapat kesalahan. Kesalahan tersebut adalah penulisan preposisi yang digabungkan dengan kata yang mengikutinya dan kesalahan dalam penggunaan preposisi, seperti penggunaan yang tidak tepat, penggunaan dua preposisi yang fungsinya hampir bersamaan serta pengguaan preposisi yang mubazir.

(6)

A. PENDAHULUAN

Menulis merupakan suatu kegiatan yang bersifat produktif dan juga ekspresif. Melalui kegiatan menulis seseorang dapat menyampaikan pesan kepada pembacanya. Kegiatan menulis juga dituntut kepada siswa, seperti menulis karangan narasi. Salah satu yang harus diperhatikan dalam menulis karangan narasi yang baik adalah penggunaan preposisi. Namun kenyataannya masih banyak siswa yang salah dalam penggunaan preposisi di dalam karangannya. Kesalahan tersebut terdapat pada penulisan dan penggunaan preposisi di dalam kalimat. Kesalahan penulisan yaitu penggabungan penulisan preposisi tunggal dengan kata yang mengikutinya dan pemisahan penulisan preposisi gabungan, seperti penulisan preposisi “dari pada” yang seharusnya di tulis serangkai “daripada”.

Dari hasil wawancara peneliti dengan salah seorang guru bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman, bahwa masih ada siswa yang belum memahami penggunaan preposisi. Hal tersebut disebabkan siswa kurang memahami penggunaan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (TBBBI) dan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) khususnya dalam penggunaan preposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk preposisi yang digunakan siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman dan penggunaan preposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman.

Menurut Alwi (2003:288), jika ditinjau dari perilaku semantisnya, preposisi menandai berbagai hubungan makna antara konstituen di depan preposisi tersebut dengan konstituen di belakangnya. Jika ditinjau dari perilaku sintaksisnya, preposisi berada di depan nomina, adjektiva, atau adverbia sehingga terbentuk frase yang dinamakan frase preposisional. Selanjutnya Alwi dkk. (2003:288), membagi preposisi atas dua kelompok jika ditinjau dari segi bentuknya. Pertama, preposisi tunggal, yaitu preposisi yang hanya terdiri atas satu kata. Preposisi tunggal terdiri dari bentuk yaitu (1) preposisi tunggal kata dasar (akan, antara, bagi, buat, dari, demi, dengan, di,

hingga, ke, kecuali, lepas, lewat, oleh, pada, per, peri, sampai, sejak/semenjak, seperti, serta, tanpa, tentang, untuk); (2) preposisi tunggal berafiks (bersama, beserta, menjelang, menuju, menurut, seantero, sekeliling, sekitar, selama, sepanjang, seputar, seluruh, terhadap,bagaikan, melalui, mengenai). Kedua, preposisi gabungan, yaitu preposisi terdiri atas dua kelompok.

Preposisi gabungan terdiri dari bentuk (1) preposisi gabungan berdampingan (daripada, kepada,

oleh karena, oleh sebab, sampai dengan, sampai ke, selain dari); (2) preposisi gabungan

berkorelasi (antara… dengan..., antara.. dan ...., dari... hingga..., dari.... sampai dengan...., dari ...

sampai ke..., dari ... ke..., dari... sampai..., sejak... hingga...., sejak... sampai....); (3) preposisi

nomina lokatif (di atas meja, ke dalam rumah, dan di sekitar kampus).

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Moleong (2010:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain. Dikatakan penelitian kualitatif karena data yang akan dianalisis berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman. Entri penelitian ini adalah penggunaan preposisi dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman. Informan penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman tahun ajaran 2013/2014. Instrument penelitian dalah peneliti sendiri dan untuk mendapatkan data peneliti melakukan tes menulis. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode simak. dan dilanjutkan dengan teknik catat. Menurut Mahsun (2012:92), metode simak adalah metode yang digunakan dalam penelitian bahasa dengan cara menyimak penggunaan bahasa pada objek yang akan diteliti. Metode analisis data menggunakan metode agih dengan teknik dasar bagi unsure langsung dan teknik lanjut dengan teknik lesap. Metode penyediaan data adalah metode informal. Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata yang biasa (Sudaryanto 1993:145).

(7)

C. HASIL PENELITIAN

Dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman ditemukan dua hal.

1. Bentuk preposisi yang digunakan siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman

Preposisi yang digunakan siswa adalah preposisi tunggal yang terdiri dari preposisi tunggal yang berupa kata dasar (di, ke, dengan, dari, pada, oleh, tanpa, sejak, bagi, lewat, sampai, sekitar,

seluruh, serta, untuk), preposisi tunggal yang berafiks (menuju, selama, bersama) dan preposisi

gabungan yang terdiri dari preposisi gabungan yang berdampingan (kepada), preposisi gabungan berkolerasi (dari…sampai…) serta preposisi gabungan nomina lokatif (di dalam, di atas, ke

dalam). Jumlah penggunaan preposisi tunggal sebanyak 594 buah dan preposisi gabungan

sebanyak 28 buah.

2. Penggunaan preposisi dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman

Dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman ditemukan sebagian siswa sudah mampu menggunakan preposisi di dalam karangannya dengan benar, baik itu dalam hal penulisan maupun dalam penggunaannya. Namun, masih ada sebagian siswa yang masih salah dalam menggunakan preposisi. Bentuk kesalahan yang ditemukan tersebut ada dua. Pertama, kesalahan penulisan preposisi dalam karangan narasi. Kedua, kasalahan penggunaan preposisi dalam karangan narasi.

D. PEMBAHASAN

Dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman ditemukan beberapa kesalahan. Kesalahan tersebut dalam hal penulisan preposisi dan kesalahan dalam menggunakan preposisi. Dari dua kesalahan tersebut, yang paling dominan ditemukan dalam karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman adalah kesalahan dalam penulisan preposisi.

Kesalahan penulisan tersebut adalah penggabungan penulisan preposisi dengan kata yang mengikutinya seperti yang terdapat pada penulisan preposisi di dan preposisi ke. Preposisi di dan

ke sering ditemukan serangkai dengan kata yang mengikutinya seperti “kerumah” dan “disana.”

Penulisan preposisi ke dan di pada kutipan tersebut seharusnya dipisahkan dengan kata yang mengikutinya “ke rumah” dan “di sana”. Sebaliknya, siswa juga sering memisahkan penulisan prefiks di dengan kata yang mengikutinya. Hal tersebut menggambarkan bahwa siswa masih belum dapat membedakan antara preposisi dengan prefiks sehingga dalam penulisannya sering tertukar.

Kesalahan menggunakan preposisi juga ditemukan pada karangan narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman sebagai berikut. Pertama, penggunaan preposisi yang tidak tepat, yaitu antara penggunaan preposisi pada dan preposisi kepada, preposisi ke dan preposisi kepada. Contoh penggunaan preposisi ke yang tidak tepat “Dia menyampaikan ke teman saya”. Preposisi ke pada kutipan tersebut lebih tepat diganti dengan preposisi kepada,”Dia menyampaikan kepada teman saya”. Begitu juga pada penggunaan preposisi pada dan kepada, seperti kutipan berikut ini. “Dia memberikan pada saya”. Penggunaan preposisi pada dalam kutipan tersebut lebih tepat diganti dengan preposisi kepada, “Dia memberikan kepada saya”. Penggunaan preposisi pada dan kepada memiliki fungsi yang berbeda, preposisi pada berfungsi untuk penunjuk keterangan waktu dan bisa juga penunjuk tempat, sedangkan preposisi kepada berfungsi sebagai penunjuk tujuan. Begitu juga dengan penggunaan preposisi ke dan kepada, kedua preposisi tersebut juga memiliki fungsi yang berbeda. Preposisi ke berfungsi untuk menunjuk tempat dan arah, sedangkan preposisi kepada berfungsi sebagai penunjuk tujuan.

Kesalahan kedua yang ditemukan adalah penggunaan dua preposisi yang hampir bersamaan fungsinya, seperti penggunaan preposisi ke dengan preposisi menuju. Hal tersebut dapat dilihat dalam contoh berikut ini “Kami melanjutkan perjalanan menuju ke kota Bukittinggi”. Pada contoh

(8)

tersebut penggunaan preposisi menuju dan preposisi ke hampir bersamaan fungsinya, jadi lebih tepat digunakan salah satu saja. “Kami melanjutkan perjalanan menuju kota Bukittinggi”.

Selain itu juga ditemukan penggunaan preposisi yang mubazir yang penggunaannya tidak perlu, karna jika digunakan akan membuat kalimat menjadi tidak efektif. Seperti penggunaan preposisi dengan pada kutipan berikut ini.” kami disuguhi oleh nenek dengan secangkir the hangat dan satu piring pisang goreng.” Penggunaan preposisi dengan pada kutipan tersebut tidak perlu, maka jika dihilangkan akan menjadi “kami disuguhi oleh nenek secangkir teh hangat dan satu piring pisang goreng.” Ketidaktepatan penulisan dan penggunaan preposisi dalam karangan narasi siswa tersebut memengaruhi keefektifan kalimat yang digunakan. Jika kalimat tidak efaktif, maka akan sulit memahaminya.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, bentuk preposisi yang digunakan siswa adalah preposisi tunggal yang berupa kata dasar, preposisi tunggal yang berafiks, preposisi gabungan yang berdampingan, preposisi gabungan nomina lokatif, dan preposisi gabungan berkolerasi. Kedua, penggunaan preposisi dalam karangan narasi sebagian siswa sudah benar, sebagian lagi masih salah. Kesalahan tersebut terdapat pada penulisan preposisi dan penggunaan preposisi di dalam kalimat. Bentuk kesalahan penulisan preposisi yaitu penulisan preposisi tunggal yang digabungkan dengan kata yang mengikutinya, sedangkan bentuk kesalahan penggunaan preposisi yaitu penggunaan preposisi yang tidak tepat, penggunaan dua preposisi yang hampir bersamaan fungsinya, dan penggunaan preposisi yang mubazir.

Berdasarkan hasil penelitian, maka untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas X SMA Negeri 1 Bonjol Kabupaten Pasaman disarankan beberapa hal berikut. Pertama, dengan mengadakan latihan-latihan. Latihan-latihan tersebut dapat dilakukan dengan menulis karangan, menyunting karangan teman atau orang lain. Latihan-latihan tersebut kemudian dibahas bersama-sama secara klasikal yang dipandu guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Kedua, dapat dilakukan dengan menggiatkan siswa untuk gemar mambaca. Ketiga, dapat dilakukan dengan mengadakan lomba menulis. Lomba menulis akan mendorong siswa untuk berusaha menjadi yang terbaik.

F. DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Mahsun. 2012. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo persada.

Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.Yogyakarta: Duta Wacana

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendukung pencapaian visi Kabupaten Malang yaitu Terwujudnya Kabupaten Malang MADEP MANTEB MANETEP yang dijabarkan dengan “Terwujudnya Kabupaten Malang

RKA - SKPD 2.2.1 Rincian Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. RKA - SKPD 3.1 Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah

[r]

[r]

Variabel bebas sebagai X dalam penelitian ini adalah hasil belajar manajemen usaha busana sedangkan variabel terikat sebagai variabel Y yaitu kesiapan perintisan

Model Driven Development (MDD) ini merupakan strategi pengembangan sistem yang menekankan gambar model sistem untuk membantu visualisasi dan menganalisa permasalahan,

[r]

Sistem pengendalian jarak jauh tersebut sangat efisien digunakan untuk mengatasi gangguan pada jaringan distribusi listrik tegangan menengah 20 kV yang menggunakan jaringan