• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG LENGAN ATAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG LENGAN ATAS"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN

PANJANG LENGAN ATAS

T E S I S

OLEH : ROSMAWATY

080149001/IKF

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DEPARTEMEN KEDOKTERAN FORENSIK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013

(2)

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN

PANJANG LENGAN ATAS

T E S I S

Untuk Memperoleh Gelar Spesialis Forensik (SpF) Dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis

Konsentrasi Ilmu Kedokteran Forensik Pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

OLEH : ROSMAWATY

080149001/IKF

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS DEPARTEMEN KEDOKTERAN FORENSIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN

PANJANG LEGAN ATAS

T E S I S

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Hormat saya, Penulis

(4)

Judul : PENENTUAN TINGGI BADAN

BERDASARKAN PANJANG LENGAN ATAS

Nama Mahasiswa : Rosmawaty

Nomor Induk Mahasiswa : 080149001 Program Pendidikan : Dokter Spesialis Konsentrasi : Kedokteran Forensik

Menyetujui Komisi Pembibing :

dr. H. Mistar Ritonga, Sp.F

Ketua,

dr. H. Guntur Bumi Nasution, Sp.F

Anggota,

Ketua program studi Ketua TKP PPDS

dr.H.Mistar Ritonga SpF. dr.Zainuddin Amir,SpP(K)

(5)

Telah Diuji

pada Tanggal _______________

PENITIA PENGUJI TESIS

Ketua :_____________________ Aggota : 1.__________________ 2.__________________ 3.__________________ 4.__________________

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalammualaikum, ww.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Berkat dan RahmatNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG LENGAN ATAS” sebagaimana telah direncanakan sebelumnya dan didalam keadaan sehat wal afiat.

Sebagaimana telah ditetapkan, bahwa Tesis ini merupakan suatu syarat mutlak dalam upaya penyelesaian tugas akhir Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, Dengan ikut menyertakan para mahasiswa yang sedang menjalani kepaniteraan klinik senior (KKS) di bagian Kedokteran Forensik FK-USU/ RSUP.H. Adam Malik/ RSU. Dr. Pirngadi Medan, sebagai subjek tesis tersebut.

Dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua responden (subjek penelitian) atas kesediaan dan keterlibatan telah yang diberikan, demi Ilmu Pengetahuan.

Serta rasa hormat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya, kepada para pembimbing dr. H.Mistar Ritonga, SpF,dan dr.Rita Mawarni SpF,yang telah meluangkan waktu, pemikiran serta doa selama proses pelaksanaan tesis ini. Kepada para staf pengajar di Departemen Forensik FK-USU yang telah turut serta memberikan sumbangsih ilmunya kepada penulis, penulis ucapkan terima

(7)

kasih.terima kasih juga, kepada seluruh rekan sejawat, staf dan pegawai di bagian Kedokteran Forensik FK-USU/ RSUP. H. Adam Malik/ RSU. Dr. Pirngadi Medan, yang juga telah memberikan dorongan, motifasi serta doa selama penulis menjalankan tesis ini.

Dan yang paling utama serta dengan rasa bangga dan penuh hormat, terima kasih juga penulis haturkan kepada orang tua tercinta, dan seluruh keluarga, atas ketabahan dan doa restu dalam upaya penulis mencapai akhir dari proses panjang tesis ini.

Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, yang telah membantu proses pendidikan dan selesainya tesis ini penulis juga haturkan rasa terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan kita dan selalu melimpahkan berkatNYA kepada kita semua.

Penulis

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix ABSTRAK ... x ABSTRACT ... xi BAB 1. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 3 1.3. Tujuan Penelitian ... 3 1.4. Hipotesis ... 3 1.5. Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Perkiraan Tinggi Badan ... 4

2.2. Titik Anatomis Panjang Lengan Atas ... 5

2.3. Antropometri ... 6

2.4. Menentukan Tinggi Badan yang Utuh ... 9

2.5. Beberapa Ahli Yang Menggunakan Formula ... 9

2.5.1. Formula Karl Pearson ... 9

2.5.2. Formula Trotter-Glesser ... 11

2.5.3. Formula Parikh ... 11

2.5.4. Formula Amri Amir ... 12

2.5.5. Formula Mistar Ritonga ... 12

BAB 3. KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 14

3.1. Kerangka Konsep ... 14

3.2. Definisi Operasional ... 14

BAB 4. METODE DAN PENELITIAN ... 15

4.1. Rancangan Penelitian ... 15

4.2. Waktu dan Tempat ... 15

4.3. Populasi dan Sempel ... 15

4.4. Kriteria Inklusi ... 16

4.5. Kriteria Eksklusi ... 16

4.6. Perkiraan Besar Sampel ... 16

(9)

4.9. Cara Kerja ... 17

4.10.Pengolahan dan Analisa Data ... 18

BAB 5. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 19

5.1. Hasil Penelitian ... 19

5.2. Pembahasan ... 28

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 30

6.1. Kesimpulan ... 30 6.2. Saran ... 30 DAFTAR PUSTAKA ... 31 LAMPIRAN 1. Biaya Penelitian ... 37 2. Jadwal Penelitian ... 38 3. Lembar Penjelasan ... 39 4. Surat Persetujuan ... 41 5. Data Penelitian ... 48

(10)

DAFTAR TABEL

2.1. Klasifikasi Tinggi Badan Menurut Martin Knussmann ... 8

2.2. Formula Karl Pearson ... 10

2.3. Formula Trotter-Glesser ... 11

2.4. Formula Parikh ... 11

2.5. Formula Amri Amir ... 12

2.6. Formula Mistar Ritonga ... 12

3.1. Definisi Operasional ... 14

5.1. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 19

5.2. Sebaran Responden Berdasarkan Kelompok Umur ... 19

5.3. Usia Rata-rata dan Tinggi Badan Rata-rata ... 20

5.4. Perbandingan Rata-rata Panjang Lengan Atas Kanan & Kiri ... 20

5.5. Hubungan Panjang Lengan Atas Kanan dengan TB ... 21

5.6. Hubungan Panjang Lengan Atas Kiri dengan TB ... 21

5.7. Persamaan Matematik P L Atas Kanan dengan TB ... 22

5.8. Persamaan Matematik Lengan Atas Kiri dengan TB... 23

5.9. Hubungan Panjang LA Kanan dgn TB Bdskan Jenis Kelamin.LK ... 23

5.10. Regesi Hubungan Panjang Lengan Atas Kanan dgn TB ... 23

5.11. Hubungan Panjang LA Kiri dgn TB Bdskan Jenis Kelamin LK ... 24

5.12. Konstanta Panjang LA Kiri dgn TB Bdskan Jenis Kelamin ... 24

5.13. Hubungan Panjang LA Kanan dgn TB Bdskan Jenis Kelamin PR ... 24

5.14. Konstanta Panjang LA Kanan dgn TB Bdskan Jenis Kelamin PR ... 25

5.15. Hubungan Panjang LA Kiri dgn TB Bdskan Jenis Kelamin ... 25

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar.2.1 Pengukuran TB Berdasarkan Bentuk Poros Tubuh ... 5

Gambar.2.2 Pengukuran Beberapa Ukuran Panjang Lengan ... 6

Gambar.2.3 Papan Osteometri dan Antropometer menurut Martin ... 7

Gambar.2.4 Antropometer Kaliper geser/Sorong ... 8

Gambar.5.1 Grafik Linier/Persamaan TB dgn PJG LA Kiri ... 21

Gambar.5.2 Grafik Linier/Persamaan TB dgn PJG LA Kanan ... 22

Gambar.5.3 Grafik Linier/Persamaan TB dgn PJG LA Kiri Laki-laki ... 26

Gambar.5.4 Grafik Linier/PersamaanTB dgn PJG LA Kanan Laki-laki ... 26

Gambar.5.5 Grafik Linier/Persamaan TB dgn PJG LA Kiri Perempuan... 27

(12)

ABSTRAK

Rosmawaty*, Mistar Ritonga**

Departemen Kedokteran Forensik FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan

Menentukan Tinggi badan seseorang merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam proses identifikasi forensik salah satu penentuan tinggi badan dapat dilakukan melalui pengukuran terhadap panjang lengan atas,berdasarkan penelitian ahli forensik dan antropologi di luar dan didalam negeri, perkiraan tinggi badan dapat ditentukan dengan mengukur panjang beberapa tulang panjang dan tinggi hidung seperti Trotter – Glesser (1952 – 1958) dan Mistar Ritonga (1991 – 1992).

Penelitian ini bertujuan menentukan tinggi badan seseorang berdasarkan lengan atas yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pada kasus mutilasi, sebagian korban dalam keadaan terpotong – potong dengan jaringan otot dan kulit pembukus tulang dijumpai masih melekat.

Desain penelitian adalah deskritif dengan pendekatan cross – sectional data diperoleh dari sampel mahasiswa yang sedang menjalani kepaniteraan klinik periode juli 2011 sampai desember 2011 dilakukan pengukuran tinggi badan dan panjang lengan atas, seterusnya mencari formula hubungan panjang lengan terhadap tinggi badan data tersebut dianalisis dengan teknik uji korelasi.

Dari 298 responden menunjukan adanya korelasi positif antara tinggi badan dengan Panjang lengan atas kanan pada laki – laki dari 124 (r : 0,987, p : 0,0001) dan 174 perempuan (r : 0,727, p : 0,0001) begitu juga dengan lengan atas kiri pada laki – laki (r : 0,781, p:0,0001) dan 174 perempuan (r : 0,724, p : 0,0001) analisa regresi menunjukkan hubungan cukup kuat antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kiri dan kanan.

Tinggi badan dapat di tentukan berdasarkan panjang lengan atas dengan formula sementara penentuan berdasarkan lengan atas kanan atau kiri tidak mempunyai perbedaan yang bermakna.

(13)

ABSTRACT

Rosmawaty*, Mistar Ritonga **

Forensic Department, Faculty of Medicine USU/H.Adam Malik Hospital Medan

Determining the height of someone is very required in the process of forensic identification. One of the ways to determine the height can be done by measuring the length of the upper arm. Based on the research of forensic and anthropology experts both in abroad and domestic, the estimation of the height can be determined by measuring the length of some long bones and nose height such as Trotter – Glesser (1952 – 1958) and Mistar Ritonga (1991 – 1992).

This research is intended to determine the height of someone based on upper arm as it is found in the location of the event. In mutilation case, some of the victims were in the condition of piece – cutting with attached bones skin and muscular tissue.

The design of research is descriptive with cross – sectional approach. The data was taken from the samples of the students who were taking clinic legal field in the period July up to December 2011. Measuring the height and upper arm was carried out to find out the formula of the length of arm with the height. The data was analyzed with correlation test technique.

Of 298 respondents, it showed positive correlation between the height with the length of right upper arm on the male from 124 (r : 0,987, p : 0.0001) and 174 female (r : 0,727, p : 0,0001) and the height with the length of left upper arm on the male (r : 0,781, p : 0.0001) and 174 female (r : 0,724, p : 0,0001). Regression analysis indicated strong correlation between the height with the length of right and left upper arm.

The height can be determined based on the length of upper arm with formula, whereas the determination based on right or left upper arm did not have significant difference.

Key words : Height, Length of Upper Arm

(14)

ABSTRAK

Rosmawaty*, Mistar Ritonga**

Departemen Kedokteran Forensik FK USU/RSUP H. Adam Malik Medan

Menentukan Tinggi badan seseorang merupakan hal yang sangat dibutuhkan dalam proses identifikasi forensik salah satu penentuan tinggi badan dapat dilakukan melalui pengukuran terhadap panjang lengan atas,berdasarkan penelitian ahli forensik dan antropologi di luar dan didalam negeri, perkiraan tinggi badan dapat ditentukan dengan mengukur panjang beberapa tulang panjang dan tinggi hidung seperti Trotter – Glesser (1952 – 1958) dan Mistar Ritonga (1991 – 1992).

Penelitian ini bertujuan menentukan tinggi badan seseorang berdasarkan lengan atas yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pada kasus mutilasi, sebagian korban dalam keadaan terpotong – potong dengan jaringan otot dan kulit pembukus tulang dijumpai masih melekat.

Desain penelitian adalah deskritif dengan pendekatan cross – sectional data diperoleh dari sampel mahasiswa yang sedang menjalani kepaniteraan klinik periode juli 2011 sampai desember 2011 dilakukan pengukuran tinggi badan dan panjang lengan atas, seterusnya mencari formula hubungan panjang lengan terhadap tinggi badan data tersebut dianalisis dengan teknik uji korelasi.

Dari 298 responden menunjukan adanya korelasi positif antara tinggi badan dengan Panjang lengan atas kanan pada laki – laki dari 124 (r : 0,987, p : 0,0001) dan 174 perempuan (r : 0,727, p : 0,0001) begitu juga dengan lengan atas kiri pada laki – laki (r : 0,781, p:0,0001) dan 174 perempuan (r : 0,724, p : 0,0001) analisa regresi menunjukkan hubungan cukup kuat antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kiri dan kanan.

Tinggi badan dapat di tentukan berdasarkan panjang lengan atas dengan formula sementara penentuan berdasarkan lengan atas kanan atau kiri tidak mempunyai perbedaan yang bermakna.

(15)

ABSTRACT

Rosmawaty*, Mistar Ritonga **

Forensic Department, Faculty of Medicine USU/H.Adam Malik Hospital Medan

Determining the height of someone is very required in the process of forensic identification. One of the ways to determine the height can be done by measuring the length of the upper arm. Based on the research of forensic and anthropology experts both in abroad and domestic, the estimation of the height can be determined by measuring the length of some long bones and nose height such as Trotter – Glesser (1952 – 1958) and Mistar Ritonga (1991 – 1992).

This research is intended to determine the height of someone based on upper arm as it is found in the location of the event. In mutilation case, some of the victims were in the condition of piece – cutting with attached bones skin and muscular tissue.

The design of research is descriptive with cross – sectional approach. The data was taken from the samples of the students who were taking clinic legal field in the period July up to December 2011. Measuring the height and upper arm was carried out to find out the formula of the length of arm with the height. The data was analyzed with correlation test technique.

Of 298 respondents, it showed positive correlation between the height with the length of right upper arm on the male from 124 (r : 0,987, p : 0.0001) and 174 female (r : 0,727, p : 0,0001) and the height with the length of left upper arm on the male (r : 0,781, p : 0.0001) and 174 female (r : 0,724, p : 0,0001). Regression analysis indicated strong correlation between the height with the length of right and left upper arm.

The height can be determined based on the length of upper arm with formula, whereas the determination based on right or left upper arm did not have significant difference.

Key words : Height, Length of Upper Arm

(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Modus operandi kejahatan semakin meningkat dimana akhir-akhir ini para pelaku tindak pidana pembunuhan sering berusaha menghilangkan indentitas korbannya, dengan cara mutilasi sehingga sangat diperlukan keahlian khusus dalam mengidentifikasi jenazah korban pembunuhan tersebut. Alfonsus Bertillon yang seorang dokter berkebangsaan Prancis (1854-1914) pertama sekali memperkenalkan pengetahuan identifikasi secara ilmiah dengan cara memanfaatkan ciri umum seseorang, seperti ukuran antropometri, warna rambut, mata dan lain sebagainya.1

Untuk kepentingan visum et repertum (VeR), ketika dokter memeriksa jenazah maka identifikasi tetap dilakukan sekalipun korban tersebut dikenal. Dokter haruslah mencatat jenis kelamin, umur, suku bangsa, panjang badan, berat badan, kebangsaan, warna kulit, perawakan, keadaan otot, keadaan gizi, rambut, mata, gigi, bekas-bekas luka, tahi lalat, tato (rajah), pakaian, perhiasan, barang-barang yang ada pada korban (jenazah), ada tidaknya kumis/jenggot (pada laki-laki), cacat tubuh (bawaan atau didapat) dan tanda-tanda khas lainnya yang bila perlu menggunakan pemeriksaan DNA, Gigi atau Sidik Jari. 2

Untuk menentukan tinggi badan berdasarkan potongan tubuh korban yang termutilasi dengan baik, maka para ahli juga telah merumuskan beberapa formula penentuan tinggi/panjang badan berdasarkan ukuran tulang-tulang.

(17)

Beberapa formula yang dirumuskan berdasarkan pengukuran tulang-tulang pada tubuh orang Eropa (barat), tetapi untuk pemakaian pada orang Indonesia (timur) harus dipertimbangkan faktor koreksinya. Perkiraan tinggi badan dengan mengukur panjang salah satu tulang panjang yang masih dibungkus otot dan kulit seperti ruas lengan atas yang dibentuk oleh tulang panjang; humerus, kiranya dapat dilakukan.3

Dalam memperkirakan tinggi badan seseorang, maka harus diperhatikan bahwa pembentukan tinggi badan seseorang yang memang sudah dimulai sejak masih dalam kandungan dan pertumbuhan tinggi badan tersebut akan terus bertambah ukurannya hingga usia sekitar 20-21 tahun. Setelah usia tersebut tidaklah terlalu signifikan pertumbuhan tinggi badan dan akan berkurang seiring dengan pertambahan usia.4

Beberapa penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang pernah dilakukan oleh ahli kedokteran Forensik dan Medikolegal. Antara lain, Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Tulang Panjang pernah diteliti oleh Amir A. tahun 1989 serta Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Formula G.S. Kler dengan Menentukan Tinggi Hidung, pernah diteliti oleh Ritonga M. tahun 1992.

Dalam kasus-kasus mutilasi, sering menentukan tinggi badan seseorang maka peneliti ingin meneliti tinggi badan berdasarkan pajang lengan atas.

(18)

1.2. Rumusan Masalah

Apakah tinggi badan dapat ditentukan dengan mengukur panjang lengan atas?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tinggi badan dari panjang lengan atas. 1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tinggi badan dari panjang lengan atas berdasarkan jenis kelamin.

2. Untuk mengetahui tinggi badan dari panjang lengan atas kanan dan kiri.

1.4. Hipotesis

Ada hubungan antara panjang lengan atas dengan tinggi badan manusia.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Untuk dapat membantu dokter-dokter menentukan tinggi badan dalam kasus-kasus mutilasi.

2. Sebagai perbendaharaan formulasi untuk menentukan tinggi badan pada korban yang tidak utuh lagi.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk penelitian sejenis atau penelitian lanjutkan sebagai bahan acuan.

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perkiraan Tinggi Badan

Secara sederhana Topmaid dan Rollet membuat formula perkiraan tinggi badan yang kemudian dipopulerkan oleh Hewing pada tahun 1923. Formula tersebut hanya memperkirakan apakah seseorang tersebut tinggi, sedang atau pendek dan tidak memberi ukuran ketinggian yang begitu tepat. Dalam formula ini disebutkan bahwa panjang tulang humerus, femur, tibia dan tulang belakang masing-masing adalah 20%, 22%, 27% dan 35% daripada ketinggian individu si empunya tulang tersebut. 1Bertillon menyebutkan bahwa teori perhitungan tentang pengukuran tubuh manusia sebaiknya dilakukan pada usia 21 tahun15.

Tinggi badan merupakan ukuran bagi seseorang pada saat masih hidup, sedangkan panjang badan merupakan ukuran seseorang pada saat setelah meninggal dunia. Panjang badan atau tinggi badan sangatlah penting untuk penentuan identifikasi seseorang. Sehingga dalam proses identifikasi tersebut, memperkirakan tinggi badan atau panjang badan seseorang merupakan suatu keharusan sebagai syarat mutlak dalam suatu identifikasi. Mengukur tinggi badan pada korban hidup adalah lebih mudah dilakukan jika dibandingkan mengukur panjang badan pada korban (jenazah), dan semakin sulit bila korban (jenazah) dalam keadaan sudah tidak utuh lagi atau mengalami kerusakan yang sangat hebat. 4

Pengukuran tinggi badan manusia umumnya diukur dalam satuan centimeter (cm), ini juga didasari atas formula tentang perkiraan tinggi badan yang sudah

(20)

ada.9 Pada sikap anatomi bahwa orang berdiri secara tegak lurus dengan ekstremitas atas disamping tubuh, telapak tangan dan wajah menghadap kedepan.5

Tinggi badan diukur pada saat berdiri secara tegak lurus dalam sikap anatomi. Kepala berada dalam posisi sejajar dengan dataran Frankfurt. Tinggi badan adalah hasil pengukuran maksimum panjang tulang-tulang secara paralel yang membentuk poros tubuh (The Body Axix), yaitu diukur dari titik tertinggi di kepala (cranium) yang disebut Vertex, ke titik terendah dari tulang kalkaneus (the calcanear tuberosity) yang disebut heel (Gambar 2.1). 6

Gambar 2.1. Pengukuran Tinggi Badan berdasarkan Bentuk Poros Tubuh (dikutip dari buku Glinka J, Artaria M.D, Koesbardiati T) 2.2. Titik Anatomis Panjang Lengan Atas

Secara teori disebutkan bahwa umumnya pria dewasa cenderung lebih tinggi dibandingkan wanita dewasa dan juga mempunyai tungkai yang lebih panjang, tulangnya yang lebih besar dan lebih berat serta massa otot yang lebih besar dan padat. Pria mempunyai lemak subkutan yang lebih sedikit, sehingga membuat bentuknya lebih angular. Sedangkan wanita dewasa cenderung lebih pendek dibandingkan pria dewasa dan mempunyai tulang yang lebih kecil dan lebih

(21)

mempunyai sudut siku yang lebih luas, dengan akibat deviasi lateral lengan bawah terhadap lengan atas yang lebih besar.6 tidak adanya standardisasi, terutama pada bidang osteometri (pengukuran tulang-tulang). tidak adanya standardisasi ini membuat para ahli tidak bisa membandingkan hasil penelitiannya karena standar pengukuran, titik pengukuran serta indeks yang berbeda-beda. Misalnya simbol v ialah vertex,sty ialah stylion yang merupakan titik paling distal pada ujung processus styloideus.9

Hal inilah yang menjadi dasar peneliti menetapkan Titik Anatomis lengan atas yaitu d ari Puncak Bahu sampai Lipat Siku.

Gambar 2.2. (A) Pengukuran beberapa Ukuran Panjang Lengan (B) Beberapa Titik Anatomis Tubuh

(dikutip dari Buku Glinka J,Artaria M.D, Koesbardiati T.) 2.3. Antropometri

Dalam pengamatan sehari-hari akan membawa kita kepada pengalaman bahwa manusia, walaupun satu species, bervariasi juga. Kenyataan ini mendorong orang untuk melihat perbedaan-perbedaan ini makin teliti dan metode yang paling tepat adalah ukuran, dimana disamping ketepatan memungkinkan juga

(22)

objektivitas. Dengan demikian lahirlah bidang ilmu yang disebut antropometri. Antropometri berasal dari kata Anthropos yang berarti man (orang) dan Metron yang berarti measure (ukuran). Jadi antropometri merupakan pengukuran terhadap manusia (mengukur manusia).8

Johan Sigismund Elsholtz adalah orang pertama yang menggunakan istilah antropometri dalam pengertian sesungguhnya pada tahun 1654. Ia adalah seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman. Pada saat itu ia menciptakan alat ukur yang disebut “anthropometron”, namun pada akhirnya Elsholtz menyempurnakan alat ukurnya dan inilah cikal bakal instrumen atau alat ukur yang sekarang kita kenal sebagai antropometer (Gambar 2.3).9

Gambar 2.3. (A) Papan Osteometri. (B) Antropometer menurut Martin (dikutip dari buku Glinka J, Artaria M.D, Koesbardiati T.) Pada abad 19, penelitian di bidang antropometri mulai berkembang dari perhitungan sederhana menjadi lebih rumit, yaitu dengan menghitung indeks. Indeks adalah cara perhitungan yang dikembangkan untuk mendeskripsikan bentuk (shape) melalui keterkaitan antar titik pengukuran. Perhitungan indeks, titik pengukuran dan cara pengukuran berkembang pesat yang berdampak pada

(23)

Alat ukur yang digunakan umumnya adalah antropometer ataupun alat ukur lainnya, seperti kaliper geser/ sorong (Gambar 2.4). 9

Gambar 2.4. Antropometer Kaliper Geser/Sorong

(dikutip dari buku Glinka J, Artaria M.D, Koesbardiati T.) Dengan demikian, akhirnya kita mengenal beberapa kategori manusia berdasarkan tingginya, ada yang sangat tinggi, tetapi ada juga yang sangat pendek (Tabel 2.1).8

Tabel 2.1. Klasifikasi Tinggi Badan menurut MARTIN Knussmann (dikutip dari buku Glinka J,Artaria M.D,Koesbardiati T.)

Laki-laki (dalam cm) Wanita (dalam cm)

Kerdil x-129,9 x-120,9. Sangat pendek 130,0-149,9 121,0-139,9 Pendek 150,0-159,9 140,0-148,9 Di bawah sedang 160,0-163,9 149,0-152,9 Sedang 164,0-166,9 153,0-155,9 Di atas sedang 167,0-169,9 156,0-158,9 Tinggi 170,0-179,9 159,0-167,9 Sangat tinggi 180,0-199,9 168,0-186,9 Raksasa 200,0-x 187,0-x

(24)

2.4. Menentukan Tinggi Badan yang Tidak Utuh

Pada keadaan tubuh yang tidak lagi utuh, dapat diperkirakan tinggi badan seseorang secara kasar, yaitu dengan : 4

a) Mengukur jarak kedua ujung jari tengah kiri dan kanan pada saat direntangkan secara maksimum, akan sama dengan ukuran tinggi badan. b) Mengukur panjang dari puncak kepala (Vertex) sampai symphisis pubis

dikali 2.

c) Mengukur panjang dari lekuk di atas sternum (sternal notch) sampai symphisis pubis lalu dikali 3,3.

d) Mengukur panjang ujung jari tengah sampai ujung olecranon pada satu sisi yang sama, lalu dikali 3,7.

e) Panjang femur dikali 4. f) Panjang humerus dikali 6.

Bila pengukuran dilakukan pada tulang-tulang saja, maka dilakukan penambahan 2,5 sampai 4 cm untuk mengganti jarak sambungan dari sendi-sendi. Ketika sendi-sendi tidak lagi didapat, maka perhitungan tinggi badan dapat dilakukan dengan mengukur tulang-tulang panjang dengan menggunakan beberapa formula yang ada. 10

2.5. Beberapa Ahli yang Menggunakan Formula Tulang-tulang Panjang A. Formula Karl Pearson

Formula ini telah dipakai luas diseluruh dunia sejak lama (tahun 1899). Formula ini membedakan formula untuk laki-laki dan perempuan untuk subjek

(25)

penelitian kelompok orang-orang eropah (European) dengan melakukan pengukuran pada tulang-tulang panjang yang kering (Tabel 2.2).7

Tabel 2.2. Formula Karl Pearson Untuk Laki-laki dan Perempuan Laki– laki: 1. Tinggi Badan = 81.306 + 1.88 x F1 2. Tinggi Badan = 70.641 + 2.894 x HI 3. Tinggi Badan = 78.664 + 2.376 x TI 4. Tinggi Badan = 85.925 + 3.271 x RI 5. Tinggi Badan = 71.272 + 1.159 x (F1 + T1) 6. Tinggi Badan = 71.443 + 1.22 x (F1 + 1.08 x TI) 7. Tinggi Badan = 66.855 + 1.73 x (H1 + R1) 8. Tinggi Badan = 69.788 + 2.769 x (H1 + 0.195 x R1) 9. Tinggi Badan = 68.397 + 1.03 x F1 + 1.557 x HI 10. Tinggi Badan = 67.049 + 0.913 x F1 + 0.6 x T1 + 1.225 x HI – 0.187 x RI Perempuan: 1. Tinggi Badan = 72.844 + 1.945 x F1 2. Tinggi Badan = 71.475 + 2.754 x H1 3. Tinggi Badan = 74.774 + 2.352 x TI 4. Tinggi Badan = 81.224 + 3.343 x R1 5. Tinggi Badan = 69.154 + 1.126 x (F1+T1) 6. Tinggi Badan = 69.154 + 1.126 x (F1 + 1.125 x T1) 7. Tinggi Badan = 69.911 + 1.628 x (H1+R1)

8. Tinggi Badan = 70.542 + 2.582 x (H1 + 0.281 x RI) 9. Tinggi Badan = 67.435 + 1.339 x F1 + 1.027 x H1

10. Tinggi Badan = 67.469 + 0.782 x F1 + 1.12 x T1 + 1.059 x H1 – 0.711 x R1

Catatan :

F1: Panjang maksimal tulang paha (femur)

H1: Panjang maksimal tulang lengan atas (humerus) R1: Panjang maksimal tulang pengumpil (radius) T1: Panjang maksimal tulang kering (tibia)

(26)

B. Formula Trotter-Glesser (1958)

Formula yang dipopulerkan dalam buku Martin-Knussmann (1988) ini memakai subjek penelitian kelompok laki-laki ras mongoloid (Tabel 1.3). 11

Tabel 2.3. Formula Trotter-Glesser (1958)

Tinggi Badan = 2.68 x (HI) + 83.2 ± 4.3 Tinggi Badan = 3.54 x (RI) + 83.0 ± 4.6 Tinggi Badan = 3.48 x (U1) + 77.5 ± 4.8 Tinggi Badan = 2.15 x (F1) + 72.6 ± 3.9 Tinggi Badan = 2.39 x (T1) + 81.5 ± 3.3 Tinggi Badan = 2.40 x (Fi1) + 80.6 ± 3.2 Tinggi Badan = 1.67 x (H1 + R1) + 74.8 ± 4.2 Tinggi Badan = 1.68 x (H1 + U1) + 71.2 ± 4.1 Tinggi Badan = 1.22 x (F1 + T1) + 70.4 ± 3.2 Tinggi badan = 1.22 x (F1 + Fi1) + 70.2 ± 3.2

Catatan :

Angka dengan tanda ± adalah nilai Standard Error, yang dapat dikurangi atau ditambah pada nilai yang diterima dari kalkulasi. Makin kecil SE, makin tepat taksiran menurut rumus regresi.

C. Formula Parikh

Formula ini didasarkan atas pemeriksaan terhadap tulang-tulang kering. 1 Tabel 2.4. Formula Parikh

Laki-laki Perempuan TB (Cm) = Humerus x 5.31 TB (Cm) = Humerus x 5.31 TB (Cm) = Radius x 6.78 TB (Cm) = Radius x 6.70 TB (Cm) = Ulna x 6.00 TB (Cm) = Ulna x 6.00 TB (Cm) = Femur x 3.82 TB (Cm) = Femur x 3.80 TB (Cm) = Tibia x 4.49 TB (Cm) = Tibia x 4.46 TB (Cm) = Fibula x 4.46 TB (Cm) = Fibula x 4.43

(27)

D. Formula Amri Amir

Rumus regresi hubungan tinggi badan dengan tulang panjang pada laki-laki dengan nilai R2 untuk masing-masing tulang : tahun 1989 ini dibuat berdasarkan pemeriksaan terhadap orang hidup pada laki-laki dan perempuan dewasa muda. 12

Tabel 2.5. Formula Amri Amir

No T u l a n g Rumus Regresi r2 1 Humerus 1.34 x H + 123.43 0.22 2 Radius 3.13 x Ra + 87.91 0.45 3 Ulna 2.88 x U + 91.27 0.43 4 Femur 1.42 x Fe + 109.28 0.30 5 Tibia 1.12 x T + 124.88 0.23 6 Fibula 1.35 x Fi + 117.20 9.29

Rumus regresi hubungan tinggi badan dengan tulang panjang pada wanita dengan nilai R2 untuk masing-masing tulang.

Tabel 2.6. Formula Amri Amir

No T u l a n g Rumus Regresi r2 1 Humerus 1.46 x H + 111.33 0.32 2 Radius 1.50 x Ra + 119.58 0.30 3 Ulna 2.85 x U + 86.75 0.46 4 Femur 0.79 x Fe + 124.67 0.17 5 Tibia 1.33 x T + 110.70 0.26 6 Fibula 1.71 x Fi + 99.20 0.36

E. Formula Mistar Ritonga (1992)

Rumus Tinggi Hidung untuk mengetahui tinggi badan: 13 Laki – laki:

TB = 144,98 + 4,09 x Th

(28)

Rumus Tinggi Hidung untuk mengetahui tinggi badan: 13 Wanita: TB = 130,82 + 4,86 x Th Keterangan: TB = Tinggi Badan TH = Tinggi Hidung

(29)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

3.2. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional

Definisi Cara Penilaian Alat Ukur Skala

Penililaian

Satuan Ukur

Tinggi badan adalah mengukur tinggi badan mulai dari puncak kepala sampai ketumit. Badan berdiri tegak lurus sempurna, kepala berada dalam posisi dataran Menggunakan alat ukur yang terbuat dari Stature 2 meter Numerik rasio Satuan centimeter

Panjang lengan atas adalah ukuran panjang dari puncak bahu sampai lipat siku

Lengan atas kanan dan kiri disamping tubuh. Diukur dengan alat kaliper geser Numerik rasio Satuan centimeter

Panjang lengan

(30)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskritif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional.

4.2. Waktu Dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu penelitian

Dilaksanakan dalam periode waktu 5 bulan (4 Juli 2011 sampai dengan 30 Desember 2011).

4.2.2. Tempat Penelitian

Dilakukan di Departeman Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK USU Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan dan Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.

4.3. Populasi dan Sampel 1. Populasi

1. Populasi target: mahasiswa yang sedang menjalani kepeniteraan klinik senior di RSUP.H.Adam Malik Medan dan RSU Dr.Pirngadi Medan yang memenuhi kriteria inklusi.

2. Populasi terjangkau: mahasiswa yang sedang menjalani kepeniteraan klinik yang memenuhi kriteria inklusi periode juli 2011 sampai Desember 2011.

(31)

2. Sampel

Sampel penelitian: sempel penelitian dilakukan dan diperoleh dari mahasiswa yang sedang menjalani kepaniteraan klinik senior di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan dan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

4.4. Kriteria Inklusi

1. Berusia minimal 20 tahun sehat fisik dan mental.

2. laki-laki dan perempuan yang memenuhi kriteria sebagai sempel penelitian.

3. Bersedia ikut serta dalam penelitian.

4.5. Kriteria Eksklusi

1. Subjek penelitian memiliki ukuran tinggi badan yang tidak normal, seperti manusia kerdil / cebol.

2. Subjek penelitian memakai penutup kepala .

3. Subjek penelitian yang memiliki penyakit-penyakit tulang seperti lordosis,osteoporosis dan scoliosis.

4.6. Perkiraan Besar Sampel 14 Besar sampel ditentukan melalui rumus:

(Z1-α/2 + Z1-β)2 N = --- + 3

(32)

Dimana :

n adalah besar sampel minimum

Z1-α/2 adalah nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α 5 % = 1,96 Z1-β adalah nilai distribusi baku (tabel Z) pada β 10 % = 1,282

r adalah perkiraan koefisien korelasi (0,2). 1n adalah lon (kebalikan logaritma 1)

Hasil perhitungan diperoleh n=298, dalam penelitian ini sampel yang dibutuhkan 298 sampel.

4.7. Tehnik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dengan cara random sampling.

4.8. Variabel Penelitian

Variabel bebas : lengan atas. Variabel tergantung : Tinggi badan.

4.9. Cara Kerja

1. Pengumpulan data subjek penelitian dilakukan meliputi: nama, umur, jenis kelamin dan alamat.

2. Pemeriksaan terhadap kondisi tubuh untuk kelayakan pengukuran yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

3. Pengukuran terhadap tinggi badan, panjang lengan atas kanan dan kiri dengan menggunakan alat penelitian.

(33)

4.10. Pengolahan dan Analisa Data 1. Editing

Memeriksa ketepatan dan kelengkapan semua data yang diperoleh. Data yang belum lengkap atau ada kesalahan dilengkapi dengan mewawancarai ulang subjek penelitian.

2. Coding

Data yang telah terkumpul dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya kemudian diberi kode secara manual sebelum diolah dengan computer. 3. Entri

Memasukkan data yang telah dibersihkan kedalam program computer. 4. Cleaning Data

Memeriksa semua data yang telah dimasukkan kedalam program computer agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasukan data.

5. Saving

Menyimpan data untuk siap dianalisis. 6. Analisis Data

Data dianalisis dengan menggunakan tehnik komput erisasi, menggunakan program SPSS 17.0 (Statistic Product and Service Solution), dan akan disajikan dalam tabel distribusi frekwensi.

(34)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Penelitian penentuan tinggi badan berdasarkan panjang lengan atas ini dilakukan terhadap 298 orang (124 orang laki-laki dan 174 orang perempuan) dari periode bulan Juli 2011 sampai dengan bulan Desember 2011 dan disusun dalam tabel induk (lihat lampiran ) dengan kolom isian: nomor urut, nama, umur (tahun), tinggi badan (centimeter), panjang lengan atas kanan (centimeter) serta panjang lengan atas kiri (centimeter). Berikut ini dipaparkan perincian tabel dan data deskriptifnya.

5.1.1. Deskripsi Responden

Dari 298 responden pada penelitian ini didapatkan perempuan lebih banyak dari laki, yaitu responden perempuan 174 orang (58.4 %) dan laki-laki berjumlah 124 responden (41.6 %). Gambaran tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah ini.

Tabel 5.1 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki Perempuan 124 174 41.6 58.4 Jumlah 298 100

Tabel 5.2. Sebaran Responden Berdasarkan Kelompok Umur

Umur (Tahun) Frekuensi Persentase (%)

20 - 24 25 - 29 251 47 84.2 15.8 Jumlah 298 100

(35)

Pada tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa kelompok umur responden terbanyak adalah 20-24 tahun, yaitu ada 251 orang (84.2%) dan yang paling sedikit kelompok umur responden adalah 25-27 tahun, yaitu hanya 47 orang (15.8%).

Dari 298 orang responden diketahui usia rata-rata responden 23.3691 tahun, dengan usia termuda adalah 20 tahun dan usia tertua adalah 27 tahun. Sedangkan tinggi badan rata-rata responden adalah 163.3289 cm dengan tinggi badan terendah 144 cm dan tinggi badan tertinggi adalah 184 cm (Tabel 5.3).

Tabel 5.3. Usia Rata-rata dan Tinggi Badan Rata-rata Responden Kategori Minimum Maksimum Rata-rata Std. Deviasi Usia Tinggi Badan 20 tahun 144 cm 27 tahun 184 cm 23.3691 163.3289 cm 1.5090 8.12233 Perbandingan lengan atas kanan dan lengan kiri dapat dilihat pada tabel 5.4. Dimana didapatkan bahwa panjang lengan kanan terpendek adalah 20.40 cm dan terpanjang 35.00 cm dengan panjang rata-rata 29.7248 cm.

Sedangkan panjang lengan kiri responden terpendek sama dengan lengan kanan yaitu 20.40 cm dan yang terpanjang adalah 34.90 cm dengan panjang rata-rata 29.6456 cm.

Tabel 5.4. Perbandingan Rata-rata Panjang Lengan Atas Kanan dan Kiri Responden

Pengukuran Minimum Maksimum Rata-rata Std. Deviasi Panjang lengan atas kanan

Panjang lengan atas kiri

20.40 20.40 35.00 34.90 29.7248 29.6458 2.04430 2.05320

(36)

5.1.2. Hubungan Panjang Lengan Atas dengan Tinggi Badan Responden Dari Tabel 5.5 dapat dilihat adanya hubungan (korelasi) yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kanan dengan nilai p=0.0001, dengan kekuatan hubungan=0.831 linier positif.

Tabel 5.5. Hubungan Panjang Lengan Atas Kanan dengan Tinggi Badan Pengukuran Pearson correlation

(r)

n p

Panjang lengan atas kanan dengan tinggi badan

0.831

298 0.0001 Tabel 5.6 menunjukkan adanya hubungan (korelasi ) yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kiri dengan nilai p = 0.0001 dengan kekuatan hubungan=0.831 linier positif.

Tabel 5.6. Hubungan Panjang Lengan Atas Kiri dengan Tinggi Badan Pengukuran Pearson correlation

(r)

n p

Panjang lengan kiri dengan tinggi badan

0.834 298 0.0001

Gambar 5.1. Grafik Linier/Persamaan Tinggi Badan dengan Panjang

Panjang lengan kiri

40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 Tinggi badan 190.00 180.00 170.00 160.00 150.00 140.00 R Sq Linear = 0.647

(37)

Dari Gambar 5.1 di atas diperoleh gambaran grafik bahwa semakin panjang lengan atas semakin tinggi badannya.

Gambar 5.2. Grafik Linier/Persamaan Tinggi Badan dengan Panjang Lengan Atas Kanan

Dari gambar 5.2 diperoleh gambaran grafik bahwa semakin panjang lengan atas kanan responden diikuti dengan semakin tinggi badannya.

5.1.3. Persamaan Matematika (Regresi Linier)

Persamaan matematis (Regresi linier) dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 5.7 Hubungan Panjang Lengan Atas Kanan dengan Tinggi Badan Pengukuran B SE Beta p Konstanta 65.149 3.824 - .0001 Lengan kanan 3.303 128 0.831 0.0001 Y=a+bx

Panjang lengan kanan

34.00 32.00 30.00 28.00 26.00 24.00 22.00 20.00 Ti nggi badan 190.00 180.00 170.00 160.00 150.00 140.00 R Sq Linear = 0.684

(38)

Dari Tabel 5.7 didapatkan rumus regresi yang menunjukkan nilai hubungan yang cukup kuat antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kanan yaitu: tinggi badan= 65.169 + 3.304 panjang lengan kanan.

Tabel 5.8. Hubungan Panjang Lengan Atas kiri dengan Tinggi Badan

Pengukuran B SE Beta p

Konstanta 65.486 3.767 - 0.0001

Lengan kiri 3.300 127 0.834 0.0001

Y=a+bx

Dari Tabel 5.8 didapatkan rumus regresi yang menunjukkan nilai hubungan yang cukup kuat antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kiri yaitu: tinggi badan=65.486 + 3.300 panjang lengan kiri.

Tabel 5.9. Hubungan Panjang Lengan Atas Kanan dengan Tinggi Badan Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengukuran Pearson correlation

(r) n p

Panjang lengan kanan dengan tinggi badan

0.987 124 0.0001

Nilai konstanta untuk jenis kelamin laki-laki = 1 Nilai konstanta untuk jenis kelamin perempuan = 2

Dari Tabel 5.9 didapatkan adanya hubungan (korelasi) yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kanan pada 124 responden dengan nilai r = 0.987.

Tabel 5.10. Hubungan Panjang Lengan Atas Kanan dengan Tinggi Badan

Pengukuran B SE Beta p

Konstanta 87.418 6.218 - 0.0001

(39)

Dari Tabel 5.10 didapatkan rumus regresi yang menunjukkan nilai hubungan yang cukup kuat antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kanan menurut jenis kelamin yaitu: Y = 83.418 + 2.658 panjang lengan kanan laki-laki. Tabel 5.11. Hubungan Panjang Lengan Atas Kiri dengan Tinggi Badan

Berdasarkan Jenis Kelamin (laki-laki)

Pengukuran Pearson correlation (r) n p

Panjang lengan kiri dengan tinggi badan

0.781 124 0.0001

Dari Tabel 5.11 didapat adanya hubungan (korelasi) yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kiri pada 124 responden dengan nilai r = 0.781.

Tabel 5.12. Hubungan Panjang Lengan Atas Kiri dengan Tinggi Badan Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengukuran B SE Beta p

Konstanta 86.791 6.022 - 0.0001

Lengan kiri 2.684 194 0.781 0.0001

Dari Tabel 5.12 didapatkan rumus regresi yang menunjukkan nilai hubungan yang cukup kuat antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kiri menurut jenis kelamin yaitu: Y = 86.791 + 2.684 panjang lengan kiri.

Tabel 5.13. Hubungan panjang lengan atas kanan dengan tinggi badan Berdasarkan Jenis Kelamin (Perempuan)

Pengukuran Pearson correlation (r) n p

Panjang lengan kanan dengan tinggi badan

0.727 174 0.0001

Dari Tabel 5.13 didapat adanya hubungan (korelasi) yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kanan pada 174 responden dengan nilai r = 0.727.

(40)

Tabel 5.14. Hubungan Panjang Lengan Atas Kanan dengan Tinggi Badan Berdasarkan Jenis Kelamin (Perempuan)

Pengukuran B SE Beta p

Konstanta 86.652 5.182 - 0.0001

Lengan kanan 2.500 0.180 0.727 0.0001

Dari Tabel 5.14 didapatkan rumus regresi yang menunjukkan nilai hubungan yang cukup kuat antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kanan menurut jenis kelamin yaitu: Y = 86.652 + 2.500 panjang lengan kanan perempuan.

Tabel 5.15. Hubungan Panjang Lengan Atas Kiri dengan Tinggi Badan Berdasarkan Jenis Kelamin (Perempuan)

Pengukuran Pearson correlation (r) n p

Panjang lengan kiri dengan tinggi badan

0.724 174 0.0001

Dari Tabel 5.15 didapat adanya hubungan (korelasi) yang signifikan antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kanan pada 174 responden dengan nilai r = 0.724.

Tabel 5.16. Hubungan Panjang Lengan Atas Kiri dengan Tinggi Badan Berdasarkan Jenis Kelamin (Perempuan)

Pengukuran B SE Beta p

Konstanta 87.114 5.197 - 0.0001

Lengan kiri 2.492 0.181 0.724 0.0001

Dari Tabel 5.16. didapatkan rumus regresi yang menunjukkan nilai hubungan yang cukup kuat antara tinggi badan dengan panjang lengan atas kiri menurut jenis kelamin yaitu: Y=87.114 + 2.492 panjang lengan kiri.

(41)

Gambar 5.3. Grafik Linier/Persamaan Tinggi Badan dengan Panjang Lengan Atas Kiri Laki-laki

Dari Gambar 5.3 diperoleh gambaran grafik bahwa semakin panjang lengan atas kiri responden diikuti dengan semakin tinggi badannya.

Gambar 5.4. Grafik Linier/Persamaan Tinggi Badan dengan Panjang Lengan Atas Kanan Laki-laki

Panjang lengan kiri

36.00 34.00 32.00 30.00 28.00 26.00 tinggi badan 190.00 180.00 170.00 160.00 150.00 R Sq Linear = 0.621

Panjang lengan kanan

36.00 34.00 32.00 30.00 28.00 26.00 tinggi badan 190.00 180.00 170.00 160.00 150.00 R Sq Linear = 0.596

(42)

Dari Gambar 5.4 diperoleh gambaran grafik bahwa semakin panjang lengan atas kanan responden diikuti dengan semakin tinggi badannya.

Gambar 5.5. Grafik Linier/Persamaan Tinggi Badan dengan Panjang Lengan Atas Kanan Perempuan

Dari Gambar 5.5 diperoleh gambaran grafik bahwa semakin panjang lengan atas kanan responden diikuti dengan semakin tinggi badannya.

Panjang lengan kanan

32.50 30.00 27.50 25.00 22.50 20.00 tinggi badan 180.00 170.00 160.00 150.00 140.00 R Sq Linear = 0.521

(43)

Gambar 5.6. Grafik Linier/Persamaan Tinggi Badan dengan Panjang Lengan Atas Kiri Perempuan

Dari Gambar 5.6 diperoleh gambaran grafik bahwa semakin panjang lengan atas kiri responden diikuti dengan semakin tinggi badannya.

5.2. Pembahasan

Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa populasi yang diteliti berdasarkan sampel yang diukur merupakan mahasiswa yang dominan menggunakan tangan kanan. Untuk tinggi badan , merujuk kepada teori yang menyatakan bahwa perbandingan tinggi badan laki-laki dibandingkan perempuan adalah 100:90 bahwa dari seluruh total sampel yang diperiksa (298 sampel) 124 sampel laki-laki diperoleh nilai rata-rata tinggi badan adalah 184 cm, sedangkan pada 174 sampel perempuan diperoleh nilai rata-rata tinggi badan adalah 144 cm. Pada beberapa sampel memang ditemukan tinggi badan yang sama, tetapi panjang

Panjang lengan kiri

40.00 35.00 30.00 25.00 20.00 tinggi badan 180.00 170.00 160.00 150.00 140.00 R Sq Linear = 0.466

(44)

lengan atas tidak sama, demikian pula sebaliknya, panjang lengan atas yang sama panjang, tetapi tidak memiliki tinggi badan yang sama.

Mengetahui tinggi badan dari panjang lengan atas kanan dan kiri adalah laki-laki 124 sampel panjang lengan kanan rata-rata 35 cm, panjang lengan kiri rata-rata 34.9 cm, perempuan 174 sampel panjang lengan kanan rata-rata 20 cm, panjang lengan kiri rata-rata 20cm.

Dalam lampiran tabulasi hasil analisa data yang dibuat oleh komputer untuk memudahkan analisa statistik, jelas terlihat bahwa gambaran visualisasi dengan grafik bergaris linier seimbang yang menujukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara panjang lengan atas baik kanan maupun kiri pada laki-laki dan perempuan dengan tinggi badan. Maka semakin panjang lengan atas akan diikuti dengan semakin bertambahnya tinggi badan.

(45)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Dari hasil Penelitian dan Pembahasan Diperoleh kesimpulan bahwa dapat ditentukan dengan Formula:

Lengan Laki-laki : TB = 87.418 + 2.658 x PLA Lengan Perempuan : TB = 86.651 + 2.500 X PLA

2. Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Lengan Atas antara Kiri dan Kanan Tidak Mempunyai Perbedaan yang Bermakna.

6.2. Saran

1. Perlu dilakukan Penelitian terhadap Panjang Lengan Atas dengan Sampel yang Lebih Besar Lagi.

2. Perlu dilakukan Penelitian lebih lanjut dengan Memperhitungkan Ras (suku bangsa) Seseorang.

3. Perlu dilakukan Penelitian Lebih lanjut dengan Memperhitungkan Berat Badan Seseorang.

(46)

DAFTAR PUSTAKA

1. Wahid SA. Identifikasi, dalam: Patologi Forensik. Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia. Kuala Lumpur; 1993.hal.13-48, 56-78.

2. William DJ, Ansford AJ, Friday DS, et all. Identification, In: Colour Guide Forensic Pathology. Churchill Livingstone; 2002.hal.13-20.

3. Amir A. Identifikasi. dalam: Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik,Edisi Kedua. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik FK-USU. Medan;2005.hal .178-203.

4. Nandy A. Identification of An Individual. In: Principles of Forensic Medici Central Book Agency (P) Ltd. Calcutta. 1996.hal. 47-109.

5. Snell RS. Anatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran. Bagian 1. Edisi 3. Alih Bahasa Adji Dharma. EGC. Jakarta; 1997.hal.1-55.

6. Maat GJR, Panhuysen RGAM, Mastwijk RW. Manual for The Physical Anthropological Report. Third Edition. Barge’s Anthopologica Leiden University Medical Centre. Leiden;2002.hal. 1-29.

7. Knight B. The Establishment of Identity of Human Remains. In:Forensic Pathology.Second Edition Oxford University Press.New York,1996 hal 95-132.

8. Glinka J. Antropometri dan Antroposkopi. Edisi 3. Fisip Universitas Airlangga. Surabaya; 1990.hal.1-77.

9. Glinka J, Artaria MD, Koesbardiati T. Metode Pengukuran Manusia. Airlangga University Press. Surabaya; 2008.hal. 1-66.

10. Byers SN. Basics of Human Osteology and Odontology. In: Introductio to Forensic Anthropology. Third Edition. Boston. 2008.hal. 28-59.

11. Indriati, E. Antropologi Forensik.Cetakan Pertama. Gadja Mada University Pres 2004. hal.59-80.

12. Amir A. Laporan Penelitian Penentuan Tinggi Badan Dari Tulang Panjang dan Ukuran Beberapa Bagian Tubuh. FK USU. Medan. 1989.hal. 1-13

(47)

13. Ritonga M.Laporan penelitian Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Formula GS Kler dengan menentukan Tinggi Hindung pada Mahasiswa/wi. FK USU Medan; 1992.hal 1-8.

14. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Sagung Seto. Jakarta;2002.hal.271-286.

15. Parikh CK.Personal Identity Identification in Mass Disasters In: Textbook of Medical Jurisprudence and Toxicology.Medicolegal

(48)

RIWAYAT HIDUP PENELITI Data Pribadi

Nama : Rosmawaty

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Medan 28 MEI 1968

Agama : Islam

Alamat : JL.KARYA WISATA Komp.JOHOR INDAH

PERMAI BLOK II NO 24 MEDAN.

Telepon : 087782833566

Email : Dr.rosmawaty@yahoo.com

Riwayat Pendidikan

Tahun 1975 - 1981 : SDN 60 MEDAN Tahun 1981 - 1984 : SMPN 10 Medan

Tahun 1984 – 1987 : SMA NASIONAL KHALSA Medan

Tahun 1987 – 2002 : Pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas ISLAM Sumatera Utara

Tahun 2009 – Sekarang : Pendidikan spesialis di ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas SumaterUtara Riwayat Pekerjaan

Tahun 2002 – 2005 : PTT di RSUD ACHMAT MUCTAR BUKIT TINGGI (SUMBER)

Tahun 2006 –Sekarang : PNS RSUD ACHMAT MUCTAR BUKIT TINGGI (SUMBER)

(49)

Lampiran 1

BIAYA PENELITIAN

1. Bahan dan Peralatan Penelitian : Rp. 5.500.000,-

2. Perjalanan : Rp. 1.000.000,-

3. Laporan Penelitian : Rp. 1.500.000,- 4. Seminar Penelitian : Rp. 2.500.000,-

5. Lain-lain : Rp 500.000,-

(50)

Lampiran 2 JADWAL KEGIATAN JADWAL PENELITIAN NO . Jenis kegiatan Juli -desember Januari - februari maret 5-30 1-30 1-30 1-30 1-30 1-30 1- 30 1-29 1-31 1. Proposal penelitian 2. Persiapan 3. Pelaksanaan Penelitian 4. Pnenyusunan Laporan 5. Laporan Penelitian

(51)

Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN UNTUK PENELITIAN PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN

PANJANG LENGAN ATAS Sdr/i Yth,

Saya sedang meneliti tentang penentuan tinggi badan berdasarkan panjang lengan atas.yang temukan di tempat kejadian perkara (TKP) dapat digunakan dalam menentukan waktu terjadinya suatu peristiwa perlukaan atau pembunuhan.

Partisipasi anda dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tanpa paksaan maupun tekanan dari pihak manapun. Seandainya Sdr/i menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, maka tidak akan kehilangan hak sebagai pasien.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini, diharapkan Sdr/i yang terpilih sebagai sukarelawan dalam penelitian ini, dapat mengisi lembar persetujuan turut serta dalam penelitian yang telah disiapkan.

Demikianlah penjelasan ini saya sampaikan kiranya Sdr/Sdri dapat memahami maksud dan tujuannya.Atas perhatian Sdr/Sdri saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya

(52)

SURAT PERSETUJUAN IKUT DALAM PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian ”penentuan TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG LENGAN ATAS”

dan setelah mendapat kesempatan tanya jawab tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut, termasuk risikonya, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia bahwa pasien diikutkan dalam penelitian tersebut.

Medan...2011

(53)

Lampiran 4

DATA HASIL PENGUKURAN SUBJEK PENELITIAN PENENTUAN TINGGI BADAN BERDASARKAN

PANJANG LENGAN ATAS

NO NAMA JENISKELAMI N UMUR ALAMAT TB(cm ) PLKANAN PL KIRI

1 Refnol Hidayat Laki - laki 24 thn JL.purwo 167 30.0 cm 30.0cm

2 RahmatHidayat Laki - laki 23 thn JL.TJG.Sari 172 32.0 cm 32.0cm

3 Zulkifli S. Laki - laki 26 thn JL. Serdang 179 34.5 cm 34.5cm

4 Marlantoni Laki - laki 25 thn JL.Karto 161 28.0 cm 28.0cm

5 Ahmat toupik Laki - laki 23 thn JL.Mandala 171 31.7 cm 31.7cm

6 Jakat Samuel Laki - laki 24thn JL.Tjg Sari 169 30.7 cm 30.7cm

7 Hanisah Perempuan 25thn JL.TPI 163 30.7 cm 30.7cm

8 Melindasari nst Perempuan 23thn JL.Glugur 151 28.8 cm 28.7cm

9 Nuraisyah Perempuan 23thn JL.Marindal 155 27.6 cm 27.6cm

10 Riska oktavia k Perempuan 23thn JL.Puwo 158 28.7 cm 28.7cm

11 Suri Ayu Perempuan 23thn JL.M. Yamin 148 24.6 cm 24.6cm

12 Ari KarmilAyu Perempuan 24thn JL.M.Yamin 148 24.6 cm 24.6cm

13 Prantauwati Perempuan 25thn JL.T.Sari 154 27.0 cm 27.0cm

14 Lastari Perempuan 22thn JL.Srigunting 152 26.5 cm 26.5cm

15 Ranni Asrul Perempuan 23thn JL. Rakyat 152 26.5 cm 26.5cm

16 Yona Lita Perempuan 25thn JL. Gurila 157 28.4 cm 28.4cm

17 Putra Laki-laki 21thn JL.Marelan 165 29.3 cm 29.3cm

18 M.Zuhli Laki-laki 23thn JL.Karya 157 28.2 cm 28.2cm

19 Rabitha Perempuan 23thn JL. Karya 165 31.4 cm 31.4cm

20 Yoga Laki-laki 24thn JL.Lagar jati 165 29.4 cm 29.4cm

21 Jelly Isma Perempuan 24 thn JL.Gurila 165 31.4 cm 31.4cm

22 WonMSuhafifi Perempuan 24 thn JL.Mansur 174 35.0 cm 35.0cm

23 Lindya Sari Perempuan 22 thn JL.Krakatau 152 26.5 cm 26.5cm

24 Lydia Friska Perempuan 22 thn JL.Mansur 165 31.4 cm 31.4cm

25 Sri Melinda perempuan 23 thn JL.B.Sdpmlm. 155 27.6 cm 27.6cm

26 Shella perempuan 23 thn JL.Bersama 167 32.5 cm 32.5cm

27 Steffie Perempuan 23 thn JL.Amirhamja 154 27.0 cm 27.0cm

28 Michelle Perempuan 23 thn JL.Nehra 166 31.8 cm 31.8cm

29 Putri Rasmi Perempuan 24 thn JL.dr.mansur 159 29.3 cm 29.3cm

30 M .Arif Laki-laki 22 thn JL.Amal 170 31.3 cm 31.3cm

31 Azzaq Laki-laki 24 thn JL.dr.mansur 174 32.9 cm 32.9cm

32 Fitri A.Hrp Perempuan 23 thn JL. Mandala 144 23.0 cm 23.0cm

33 Nursyadah Perempuan 25 thn JL.dr.mansur 149 25.0 cm 25.0cm

34 Khairudin Laki-laki 24 thn JL.KPG.Lalang 170 31.4 cm 31.4cm

35 Risky fadlan Laki-laki 24 thn JL.Tembung 173 32.3 cm 32.3cm

36 Azhari daulay Laki-laki 24 thn JL.Sei.Kambing 165 29.4 cm 29.4cm

37 Fatika Perempuan 24 thn JL.Binjai km 10 157 28.3 cm 28.3cm

38 Ria Fitriani nst Perempuan 24 thn JL.STM 155 27.6 cm 27.6cm 39 Rahmawati Perempuan 24 thn JL.Tembung 154 27.2 cm 27.2cm 40 sitifatima Perempuan 23 thn JL.Marindal 152 26.2 cm 26.2cm

41 Irwan Laki-laki 24 thn JL.Pintu air 165 29.4 cm 29.4cm

42 santy Perempuan 22 thn JL.Karyawisata 156 27.8 cm 27.8cm

43 Iksan Laki-laki 23 thn Jl.karya 165 29.4 cm 29.4cm

44 Akmal Laki-laki 23 thn JL.TJG.Sari 165 29.4 cm 29.4cm

45 Agus Laki-laki 25 thn JL.Karyawisata 167 30.1 cm 30.1cm

46 Anang Laki-laki 23 thn JL.Garperta 170 31.3 cm 31.3cm

47 M.Zainul akbar Laki-laki 23 thn JL.Jemadi 171 31.7 cm 31.7cm

48 Diky Laki-laki 23 thn JL.Nazir 175 33.1 cm 33.1cm

(54)

50 Rati Perempuan 22 thn JL.Geperta 156 27.8 cm 27.7cm

51 Siti Perempuan 24 thn JL.Pikauli 163 30.6 cm 30.6cm

52 Zulbahri Laki-laki 22 thn JL.Setia budi 172 32.0 cm 32.0cm

53 M.Mirwan Laki-laki 23 thn JL.Pdg bulan 175 33.2 cm 33.2cm

54 M.Hasri Laki-laki 21 thn JL.Tembung 164 29.0 cm 29.0cm

55 Ade witlia Perempuan 22 thn JL.Mansur 157 28.2 cm 28.1cm

56 Noor han Perempuan 24 thn JL.Mansur 156 27.8 cm 27.8cm

57 muis Laki-laki 25 thn JL.Putrihijau 164 29.0 cm 29.0cm

58 Rama Raj Laki-laki 25 thn JL.Marindal 165 29.4 cm 29.4cm

59 Frida Perempuan 22 thn JL.Jaminginting 155 27.6 cm 27.6cm

60 Nikita Perempuan 22 thn JL.Cintrawisata 158 28.7 cm 28.7cm

61 Gracelia Perempuan 23 thn JL.dr.Mansyur 164 31.3 cm 31.3cm

62 Desy Kartika Perempuan 23 thn JL.A.Hakim 164 31.3 cm 31.3cm

63 WijithaVarenni Perempuan 22 thn JL.Kapt.patimura 161 30.0 cm 30.0cm

64 Bob Ithon Laki-laki 24 thn JL.TJ.Sari 174 32.7 cm 32.7cm

65 Brain Laki-laki 23 thn JL.Malaka 172 32.0 cm 32.0cm

66 Ayu Perempuan 23 thn JL.Y amin 148 24.6 cm 24.6cm

67 Lie Novita perempuan 23 thn JL.Lambo 157 28.2 cm 28.2cm

68 Delfi Gunawan Laki-laki 22 thn JL.Kompas 170 31.3 cm 31.3cm

69 Yuni Arnita Perempuan 24 thn JL.Rakyat 164 31.1 cm 31.1cm

70 A.Farhan Laki-laki 23 thn JL.Utama 172 32.0 cm 32.0cm

71 Imerohani Perempuan 23 thn JL.Simalingkar 162 30.3 cm 30.3cm

72 Ulyana Perempuan 25 thn JL.Tuamang 161 29.9 cm 29.8cm

73 Elviyanti Perempuan 24 thn JL.Pasudan 155 27.6 cm 27.5cm

74 Erinata Perempuan 23 thn JL.Setia Budi 162 30.3 cm 30.3cm

75 Flora Juwita Perempuan 24 thn JL.Martoha 165 31.4 cm 31.4cm

76 Idola Pertiwi Perempuan 22 thn JL.Martoha 152 26.5 cm 26.5cm

77 Karim Laki-laki 24 thn JL.Setia Budi 164 30.5 cm 30.5cm

78 R.Andika Laki-laki 23 thn JL.Karya 174 32.7 cm 32.7cm

79 Zeff Plorence Laki-laki 23 thn JL.H M Yamin 174 32.7 cm 32.7cm

80 Rendi ET Laki-laki 24 thn JL. Tri Darma 176 33.4 cm 33.4cm

81 Sam Laki-laki 25 thn JL.Tri Darma 180 35.0 cm 35.0cm

82 Cherry Kumala Perempuan 23 thn JL.Cemara asri 156 27.8 cm 27.8cm

83 Aulia Laki-laki 24 thn JL.Eka Warni 170 31.4 cm 31.4cm

84 Rifai Laki-laki 23 thn JL.J.Ginting 171 31.7 cm 31.7cm

85 Adrian Laki-laki 22 thn JL.Sei Musi 173 32.3 cm 32.3cm

86 Nizam Laki-laki 22 thn JL.Mansur 178 34.3 cm 34.3cm

87 Diana Putri Perempuan 23 thn JL.Sei Padang 157 28.2 cm 28.2cm

88 Lusiana Perempuan 22 thn JL.Merica raya 152 26.4 cm 26.4cm

89 Eka Laki-laki 23 thn JL.Tembung 170 31.3 cm 31.3cm

90 Lili wildhani Perempuan 23 thn JL.Sempurna 164 31.3 cm 31.3cm

91 Linda Perempuan 23 thn JL.Merbabu 166 31.8 cm 31.8cm

92 Shalina Perempuan 25 thn JL.Sei Blutu 170 33.4 cm 33.4cm

93 Dwi Fenny Perempuan 21 thn JL.Sempurna 159 29.0 cm 29.0cm

94 Sathas Sundari Perempuan 25 thn JL.Sei Blutu 161 30.1 cm 30.1cm

95 Catherine Perempuan 25 thn JL.Jamin

Ginting

158 28.6 cm 28.5cm

96 Ren Amida Perempuan 23 thn JL.Sofyan 156 27.8 cm 27.8cm

97 Vivi Dina Perempuan 22 thn JL.Pimpinan 152 26.5 cm 26.5cm

98 Erniyanti Perempuan 22 thn JL.Mansur 165 31.4 cm 31.4cm

99 Silvi H. NST Perempuan 24 thn JL.M.Jamin lbs 157 28.2 cm 28.2cm

10 Juliana Gozali Perempuan 24 thn JL.Brig.Hamid 158 28.7 cm 28.7cm

101 Elisabeth Perempuan 24 thn JL.Menteng 161 30.1 cm 30.1cm

102 Narishnil Perempuan 24 thn JL.Sei blutu 169 33.1 cm 33.0cm

103 Wet Yon Qin Laki-laki 24 thn JL. P.Cauli 173 32.3 cm 32.3cm

104 Antony Yusuf Laki-laki 24 thn JL.Perjuagan 167 30.1 cm 30.1cm

105 Syilmita Perempuan 24 thn JL.M.Yakup 160 29.5 cm 29.5cm

(55)

108 Evi Perempuan 23 thn JL.karya 159 29.0 cm 29.0cm

109 Dedy Laki-laki 23 thn JL.Pelita 167 30.1 cm 30.1cm

110 Soraya Perempuan 23 thn Jl.karya kasih 160 29.5 cm 29.4cm

111 Daniel Laki-laki 24 thn JL.Gagak hitam 168 30.4 cm 30.4cm

112 Marlina Perempuan 23 thn JL.Melati 155 27.6 cm 27.5cm

113 Lesmita Perempuan 24 thn JL.Bungalau 155 27.6 cm 27.5cm

114 Eli Perempuan 24 thn Jl.Delitua 155 27.5 cm 27.5cm

115 Yulia Perempuan 23 thn Jl.Tomat 156 27.8 cm 27.8cm

116 Syarial Laki-laki 25 thn Jl.Mogonsidi 169 30.7 cm 30.7cm

117 Maruhun Laki-laki 23 thn Jl.Bajak 175 33.2 cm 33.1cm

118 Refa Laki-laki 23 thn Jl.Putrihijau 165 29.4 cm 29.4cm

119 Lowelly Laki-laki 25 thn Jl.Turi 163 28.7 cm 28.6cm

120 Juli Perempuan 23 thn Jl.Titibobrok 156 27.8 cm 27.8cm

121 Nuryanti Perempuan 23 thn Jl.Bintang 160 29.5 cm 29.5cm

122 Yuliana Perempuan 25 thn Jl.Garu 158 28.6 cm 28.6cm

123 Ismet Perempuan 23 thn Jl.Amaliun 157 28.3 cm 28.3cm

124 Kurnia Perempuan 24 thn Jl.Serdang 160 29.5 cm 29.5cm

125 Zul Laki-laki 22 thn Jl.Karya 174 32.9 cm 32.8cm

126 Pahnuri Laki-laki 24 thn Jl.Nanggar 167 30.1 cm 30.1cm

127 Anggie dwi Perempuan 23 thn JL.Tjg Merawa 158 28.6 cm 28.6cm

128 Rilliyani Hrp Perempuan 23 thn JL.Utomo 150 25.4 cm 25.4cm

129 Sena arifin Perempuan 24 thn JL.Ngalengko 172 34.2 cm 34.2cm

130 Diane Perempuan 25 thn JL.dr.Mansyur 165 31.5 cm 31.4cm

131 Maysarah Perempuan 24 thn Jl.universitas 155 27.6 cm 27.5cm

132 Haris Laki-laki 23 thn Jl.dr.Mansur 162 28.3 cm 28.2cm

133 Wava Laki-laki 26 thn JL.Berdikari 156 26.0 cm 26.0cm

134 Eddy putra Laki-laki 24 thn Jl.sunggal 172 32.7 cm 32.7cm

135 christian Laki-laki 24 thn Jl.sejati 175 33.1 cm 33.1cm

136 henny Perempuan 24 thn Jl.thambren 163 30.7 cm 30.6cm

137 Ratna juwita Perempuan 24 thn Jl.madukoro 154 27.2 cm 27.2cm

138 m.fakhrizal Laki-laki 26 thn Jl.rakyat 170 31.3 cm 31.3cm

139 Peni rio ginting Laki-laki 24 thn Jl.pertahanan 175 33.1 cm 33.1cm

140 Lola Perempuan 25 thn Jl.galengko 157 28.4 cm 28.4cm

141 Silvana Perempuan 23 thn Jl.murni 168 32.6 cm 32.6cm

142 Gloria Perempuan 24 thn Jl.tajung sari 150 25.4 cm 25.4cm

143 suci Perempuan 23 thn Jl.sawah lunto 160 29,5 cm 29,5cm

144 M.azmi Laki-laki 24 thn Jl.permata asri 160 27.4 cm 27.4cm

145 M.johan Laki-laki 24 thn Jl.permata asri 170 31.3 cm 31.3cm

146 M.mansor Laki-laki 24 thn Jl.permata asri 176 33.4 cm 33.3cm

147 Nur muzammil Laki-laki 24 thn Jl.permata asri 167 30.1 cm 30.1cm

148 Naeni juliani Perempuan 25 thn Jl.utama 158 28.7 cm 28.7cm

149 Ratih puspi Perempuan 24 thn Jl.later press 155 27.6 cm 27.6cm

150 Maria ulfa Perempuan 24 thn Jl.jend.sudirman 158 28.7 cm 28.7cm

151 Marini Perempuan 22 thn Jl.batang kuis 160 29.7 cm 29.7cm

152 Masitah Perempuan 22 thn Jl.sm. raja. 163 30.6 cm 30.6cm

153 Tiur romali Perempuan 23 thn Jl.sena 163 30.7 cm 30.6cm

154 Fran seman Laki-laki 23 thn Jl.setia budi 175 33.1 cm 33.1cm

155 Jeffry Laki-laki 23 thn Jl.setia luhur 178 34.3 cm 34.3cm

156 Hanny fadhila Perempuan 23 thn Jl.komp.bumiasri 153 26.6 cm 26.6cm

157 Afrida Perempuan 23 thn Jl.karya 150 25.4 cm 25.4cm

158 Ummi Perempuan 24 thn Jl.sei padang 168 32.7 cm 32.6cm

159 Rizkiirwansyah Laki-laki 23 thn Jl. pattimura 170 31.4 cm 31.4cm 160 Mertua mardia Perempuan 22 thn Jl.pasar murah 167 32.2 cm 32.2cm

161 Rizqi aulia Laki-laki 23 thn Jl.garu 164 29.0 cm 29.0cm

162 malpino Laki-laki 24 thn Jl.serdang 160 27.4 cm 27.4cm

163 cristina Perempuan 25 thn Jl.merak 156 28.0 cm 28.0cm

164 Rokki Laki-laki 24 thn Jl.galengko 165 29.4 cm 29.4cm

165 yoseph Laki-laki 23 thn Jl. jati 172 31.9 cm 31.9cm

Gambar

Gambar 2.1.  Pengukuran Tinggi Badan berdasarkan Bentuk Poros Tubuh   (dikutip dari buku Glinka J, Artaria M.D, Koesbardiati T)  2.2
Gambar 2.2.   (A) Pengukuran beberapa Ukuran Panjang Lengan  (B) Beberapa Titik Anatomis Tubuh
Gambar 2.4.   Antropometer Kaliper Geser/Sorong
Tabel 2.2. Formula Karl Pearson Untuk Laki-laki dan Perempuan  Laki– laki:  1.  Tinggi Badan  =   81.306 + 1.88 x F1  2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Inovasi Proses & Program Daerah 20% 30% Penyesuaian bobot terkait penambahan kriteria

Kedua, public service yaitu berupa kemampuan mahasiswa untuk berkontribusi di dunia kerja atau realitas sosial atas berbagai kompetensi akademik yang telah

[r]

wawancara, yang dianalisis menggunakan teknik analisis interaktif, kemudian diuji validitasnya dengan triangulasi data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1)

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya lah penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Berdasarkan hasil analisis data, aspek gramatikal yang paling sering muncul adalah data pengacuan dengan prosentase 75,7 %, sedangkan aspek leksikal yang dominan

Sehubungan dengan adanya bantuan publikasi ilmiah yang dikoordinasi oleh Pusat Pengembangan dan Publikasi Ilmiah Universitas Airlangga (PPJPI UA) tahun 2016, maka

> Suatu organisasi terdiri dari berbagai entitas (tim) yang beragam namun terhubung satu sama lain, > Entitas-entitas tersebut mempunyai kemampuan