• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambar 1. Konfigurasi Sistem

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambar 1. Konfigurasi Sistem"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI SYSTEM

1.1 Platform Himax 331

Produk Himax 331 menawarkan infrastruktur dan solusi Wimax yang lengkap, terdiri dari:

• WiMAX Subscriber Stations

• WiMAX Base Station

• Network management software

• Network provisioning system

Gambar 1. Konfigurasi Sistem

1.2 Himax 331 Base Station

Himax 331 Base station (BS) mampu memberikan solusi bagi penyedia jasa berbasis data seperti akses internet, pembagian layanan berbasis kelas berbeda, implementasi bisnis VPN melalui infrastruktur wireless, layanan voice berbasis paket data, dan layanan triple play.

Base Station mendukung implementasi pada semua lisensi band frekuensi yang ditetapkan oleh regulator. Power supply yang digunakan adalah -48V DC.

BS mendukung In-band Management atau Out-band Management melalui Data Port manajemen (10/100 Base T) terpisah. Sementara Data port menggunakan interface Ethernet RJ-45 1000 Base T (Gigabit Ethernet interface).

GPS Sync diberikan untuk mendukung sinkronisasi jaringan dengan menggunakan modul sync GPS

(2)

Base Station memiliki local file system. Parameter-parameter penting yang disimpan dalam file system adalah konfigurasi Running, konfigurasi Startup, direktori SW, dan revisi Hardware.

Base Station mendukung standar physical layer IEEE 802.16 – 2004 dengan operasi 256 OFDM/TDM/TDMA TDD. Beroperasi pada band frekuensi 3.3 GHz. Panjang frame 2.5 ms, 5 ms, 8 ms, 10 ms, 12.5 ms dan 20 ms, frame splits dari 70:30 sampai 20:80 (uplink vs. downlink). Channel bandwidth yang dapat diset pada 3 MHz, 3.5 MHz, 5 MHz, 6 MHz, 7 MHz, 10 MHz dan 14 MHz. dengan step 250 kHz. Berbagai cycling prefixes yang didukung adalah; ¼, 1/8, 1/16, 1/32. MAC layer implementation

Kelas layanan service flow (QOS) yang diberikan adalah non-real time scheduling services (best effort dan non-real time polling service) juga real time scheduling services (rt-PS dan UGS). Semua sevice flow diatur sesuai dengan kelas layanan yang ditetapkan masing-masing. Parameter utama untuk kelas service flow minimum reserved rate dan maximum sustained rate.

Algoritma scheduling pada arah downlink bekerja berdasarkan kriteria:

• Prioritas dari service flow yang diterapkan

• Kelas trafik dari service flow yang diterapkan.

Sementara untuk scheduling pada arah uplink menggunakan empat tipe scheduling BE, nrt-PS, rt-PS, UGS yang menentukan cara Subscriber Station meminta bandwidth transmisi arah uplink. Semua aktivitas ini dikoordinasikan oleh Base Station.

1.3 HiMAX 331 Subscriber Stations

Himax 331 Subscriber Stations (SS) merupakan type fully outdoor subscriber substation dengan antenna yang diaplikasikan berada didalam chasis perangkat dan memenuhi standar IEEE 802.16- 2004. SS menawarkan performansi yang optimal dan dapat diaplikasikan dengan berbagai aplikasi, dan scenario implementasi contohnya internet akses dan VoIP.

Subscriber Station menggunakan teknologi radio OFDM yang memberikan kemampuan menangani kondisi kanal yang tidak begitu baik termasuk memungkinkan pengoperasian dalam kondisi NLOS. SS juga menawarkan kemudahan dalam instalasi, memperbaiki area cakupan dan mampu memberikan efisiensi spectrum yang tinggi. Modulasi dan coding dapat diatur sehingga memberikan titik optimal antara robustness dan efisiensi tergantung pada kondisi link.

Himax 331 SS dapat digunakan pada band frekuensi 3.3 GHz. Frekuensi operasi yang sebenarnya dapat dikonfigurasi sesuai dengan aturan regulasi yang berlaku, atau mengukuti kondisi implementasi yang spesifik.

Subscriber Station menyediakan fungsi data bridging dan traffic shaping, menggunakan port interface 10/100BASE-T Ethernet.

Subscriber Station mampu memberikan fitur Uplink Subchannelization.

Subscriber Station transmit/receive di berbagai level modulasi BPSK ½, QPSK ½, QPSK ¾, QAM 16 ½,

QAM 16 ¾, QAM 64 2/3, QAM 64 ¾. Level modulasi secara dinamis diadaptasi sesuai dengan kondisi

Radio Frekuensi.

(3)

Panjang frame yang dapat digunakan adalah 5 ms, 10 ms, dan 20 ms. Frame splits 70:30 sampai 20:80 (uplink versus downlink).

Channel Bandwidth yang dapat digunakan adalah 3 MHz, 3.5 MHz, 5 MHz, 6 MHz dan 7 MHz dengan step 250 kHz, sedangkan Cyclic Prefix (CP) yang bisa digunakan adalah 1/32 , 1/16 , 1/8 and 1/4 . Konfigurasi ukuran panjang frame dan cyclic prefix yang digunakan disesuaikan dengan kondisi link agar tercapai titik optimal antara efisiensi dan performansi.

Himax 331 SS mendukung layanan best effort , non-real time polling , real time polling dan UGS scheduling services. Semua service flows diatur masing-masing sesuai dengan kelas layanan yang diberikan.

Subscriber Staion mendukung transparent VLAN Tagging/Untagging juga mendukung multiple VLANs, tetapi ini membutuhkan tambahan Ethernet switch.

Fitur

• Fixed dan Nomadic

• UL Sub channelization

• Multi QoS

• Provisioning via OSS

• Remote software upgrade

• 3.3 GHz, TDD,

• Built in Web GUI for management

• SNMP V2 enabled

• Remotely managed from the NMS

(4)

1.4 NMS Network Management System

Gambar 2. Arsitektur NMS

NMS mengimplementasikan banyak aspek penting dari managemen jaringan akses wireless dan provisioning layanan, seperti mendukung full FCAPS sesuai dengan arsitektur TMN (Fault, Configuration, Accounting, Performance, and Security) dan mendukung operasi managemen secara total dari suatu jaringan Wimax yang besar.

NMS network management system menggunakan system arsitektur client/server berbasis SNMP v2, RMI, Java, JDBC dan open interfaces yang lain. Dirancang untuk platform terbuka memudahkan integrasi NMS terhadap system managemen dan billing eksisting.

NMS client

NMS client digunakan untuk melakukan semua tugas manajemen. NMS client tidak diberikan akses langsung kepada database untuk alasan keamanan .NMS client berbasis aplikasi Java.

NMS server mengatur SNMP agents yang di-embedded pada network elements (Base Stations dan Subscriber Stations). NMS server juga bertanggung jawab mengakses data management/performance data dari database dan mengubah format data ini untuk dipresentasikan pada NMS client.

Database (storage)

Semua data, dikumpulkan selama proses manajemen jaringan disimpan dalam relational database.

NMS network management system dibangun untuk berbagai system RDBMS (ORACLE, MySQL) dan

berbagai operating systems (Windows, Solaris).

(5)

Beberapa Fitur NMS:

Fault Management Alarm propagation

Alarm filtering, display and exporting Enabling/disabling alarms

Configuration Management Synchronization interface Management interface Traffic interface DHCP VLAN policy ACL filter

PMP module Fan tray

Subscriber Station Community String Change Base Station Reboot

Performance/Accounting Management Statistics Collection

Measurement Collection Packet Counters

Subscriber Station throughput statistics Sector Performance

Radio monitoring Security Management

Authentication Authorization

Logging semua management terkait aktivitas yang dilakukan,.

1.5 Perencanaan Frekuensi Perencanaan Frequensi

Penggunaan 3 sektor dengan masing-masing sector memiliki guard band sebesar 250 khz, dengan konsep reuse 1:3.

F1

F3 F2

F1

F3 F2 F1

F3

F2

(6)

1.6 Sistem Provisioning

System Provisioning mencocokkan pengguna dengan profil layanan yang sudah ditetapkan yang berisi semua data konfigurasi yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi antara Base Station dengan Subscriber Stations. Operator perlu mendefinisikan profil layanan sesuai dengan kebutuhan masing- masing pengguna.. Inti kegunaan dari provisioning system adalah untuk mengimplementasikan dan menjaga kebijakan layanan yang sudah ditetapkan oleh penyedia jasa layanan terhadap para penggunanya.

Sistem provisioning memiliki database yang berisi semua informasi profil layanan dari semua subscriber station terdiri dari data autentikasi, konfigurasi, service provisioning data, informasi QoS, dan informasi networking yang diasosiasikan kepada masing-masing subscriber station yang terhubung. Database Service provisioning berbagi dengan database NMS.

RDBMS NMS client

NMS client

HTTP/XML/RMI

JDBC

NMS/PCM server Provisioning server 1 Provisioning server 2 Provisioning server 3

Application switch Application switch

Network elements Polling for

NMS/PCM data

Provisioning requests NMS client

NMS client

RDBMS NMS client

NMS client

HTTP/XML/RMI

JDBC

NMS/PCM server Provisioning server 1 Provisioning server 2 Provisioning server 3

Application switch Application switch

Network elements Polling for

NMS/PCM data

Provisioning requests NMS client

NMS client

Gambar

Gambar 1. Konfigurasi Sistem
Gambar 2. Arsitektur NMS

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai implementasinya Bank Indonesia mengeluarkan suatu Sistem Informasi Debitur yang berisi tentang profil dan kondisi debitur yang kemudian dibutuhkan untuk menentukan

Batasan masalah yang ada dalam web ini berisi informasi yang bisa membantu dan mempermudah user dalam melihat nilai online, data siswa, profil sekolah, profil pengajar, visi dan

 Satu set layanan (service) sistem operasi menyediakan fungsi yang membantu pengguna:..  Komunikasi - Proses dapat bertukar

Salah satu sistem penempatan elektroda yang digunakan adalah sistem penempatan elektroda di kepala yang sudah ditetapkan secara internasional oleh International Federation of

Information Filtering (IF) berfokus pada penyaringan informasi berdasarkan profil dari user. Profil user dapat dibentuk dengan membiarkan pengguna menentukan

Pada dasarnya metode ini menggunakan profil item(sejumlah atribut dan fitur diskrit) mengkarakterisasi item dalam sistem. Sistem membuat profil berbasis konten dari pengguna

• Jaringan komunikasi dirancang untuk melayani berbagai ragam pengguna (user) yg menggunakan peralatan dari vendor yg berbeda-beda.. • Untuk merancang dan membangun jaringan secara

Dalam keadaan seperti ini, kepentingan suatu pengguna layanan dalam bentuk faktor yang dapat memengaruhi layanan berada pada tahap tinggi (dianggap penting),