• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 3. Analisis Data. Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 3 Analisis Data

Pada bab sebelumnya penulis membahas teori tentang 5 S, yaitu (seiri 整理,

seiton 整頓, seiso 清掃, seiketsu 清潔, shitsuke 仕付), atau bisa juga disebut 5 R

(ringkas, rapi, resik, rawat, rajin) dan 5 K (ketertiban, kerapihan, kebersihan, kedisiplinan, kelestarian). Dalam bab ini, penulis menganalisis mengenai penerapan 5 S di proses produksi PT. Global Packaging System. Perusahaan ini mempunyai 11 proses produksi yang flow chart-nya seperti pada gambar 3.1 di bawah ini:

Gambar 3.1 : Flow Chart Proses Produksi PT. Global Packaging System

Sumber : PT. Global Packaging System Keterangan :

Longway Flexo : Mesin Cetak Sablon :Pencetak Gambar.

Slitter : Alat Pemotong Bagian Samping Kardus.

Rotarry : Proses Boxing.

Punch : Pembentukan, Pencetakan, dan Cutting.

Excentris : Pencetakan Bentuk atau Coaking.

Stiching : Penjahit Kardus yang menggunakan material kawat.

Hand lift : Pengangkut Barang.

(2)

Drilling

Gerinda Penghalus Besi.

Berikut ini adalah analisis 5 S (seiri 整理, seiton 整頓, seiso 清掃, seiketsu 清潔,

shitsuke 仕付) pada PT. Global Packaging System. Penulis tidak melampirkan foto-foto

di bagian produksi di PT. Global Packaging System sehubungan dengan kerahasiaan proses produksi di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, penulis hanya dapat memaparkan dengan kata-kata dan gambar yang dibuat penulis berdasarkan kondisi dan penjelasan dari narasumber.

3.1 Analisis Penerapan Seiri (整理) Pada Proses Produksi PT. Global Packaging System.

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa seiri (整理) adalah memisahkan benda yang diperlukan dengan yang tidak diperlukan, kemudian menyingkirkan benda-benda yang tidak diperlukan tersebut (ringkas).

Adapun penerapan seiri (整理) pada perusahaan PT. Global Packaging System yang berlokasi di Jalan Raya Bogor, kilometer 13 adalah sebagai berikut:

a. Material

Material yang akan diproses di bagian produksi PT. Global Packaging System ini ternyata belum tersusun dan dipisahkan dengan baik. Demikian juga dengan penempatan

tool atau peralatan dan alat inspeksi tidak diletakkan pada tempat yang sesuai baik

berdasarkan fungsi dan jenisnya masing-masing.

Perusahaan ini memproduksi berbagai macam packaging atau kardus seperti, kardus aki, kardus makanan, kardus untuk packaging komputer dan sebagainya.

Material yang digunakan adalah sebagai berikut:

(3)

1. Kertas 2. Lem 3. Kawat 4. Cat

Material tersebut belum dipisahkan sesuai dengan aturan seiri (整理).

Sebagai contoh, misalnya penempatan cat yang sudah tidak terpakai, masih berada disekitar tempat penyablonan. Material kertas yang rusak tidak dipisahkan ke tumpukkan penyimpanan bahan yang rusak atau tidak terpakai. Dengan demikian pada waktu akan berproduksi, operator harus mencari-cari material tersebut terlebih dahulu.

Seharusnya material itu sudah disediakan di dekat tempat produksi dan tidak terdapat bahan yang tidak diperlukan disekitar tempat produksi, sehingga tidak ada waktu yang terbuang hanya untuk mencari material produksi tersebut.

Hasil analisis penerapan seiri ( 整 理 ) untuk penempatan material di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut ini :

Tabel 3.1 Analisis Penerapan seiri (整理) Untuk Penempatan Material di 11 Proses Produksi

No. Proses Kertas Lem Kawat Cat

1. MATERIAL

2. SABLON

3. PENCETAKAN

4. POTONG

5. CUTTING

6. BOXING

7. COAKING

8. PENJAHITAN

9. PACKAGING

10. STOCKING

11. PENGIRIMAN

Hasil analisis penerapan seiri (整理) pada penempatan material sebesar 73%.

(4)

b. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam proses produksi packaging atau kardus PT.

Global Packaging System adalah sebagai berikut:

1. Longway flexo, yang berfungsi sebagai mesin cetak 2. Sablon, yang berfungsi sebagai pencetak gambar.

3. Slitter, yang berfungsi sebagai alat pemotong bagian samping kardus.

4. Rotarry, yang berfungsi sebagai proses boxing.

5. Punch, yang berfungsi untuk pembentukan, pencetakan, dan cutting.

6. Excentris, yang berfungsi sebagai pencetakan bentuk atau coaking.

7. Stiching, yang berfungsi sebagai penjahit kardus yang menggunakan material kawat.

8. Hand lift, yang berfungsi sebagai pengangkut barang.

9. Drilling

10. Gerinda, yang berfungsi sebagai penghalus besi.

11. Truk pengangkut

Penempatan peralatan-peralatan ini sudah hampir sesuai dengan konsep seiri (整

理). Namun masih ada peralatan yang terhalangi penempatannya dengan peralatan lain,

seperti penempatan peralatan pendukung kegiatan produksi yaitu pemadam api, switch

box dan alat pengobatan darurat yang terhalang oleh benda yang lebih besar ukurannya,

hal inilah yang mengakibatkan kesulitan bagi para pekerja dalam menjangkaunya dan

peralatan tersebut belum dipisahkan sesuai dengan aturan seiri (整理).

(5)

Hasil analisis penerapan seiri ( 整 理 ) untuk penempatan peralatan di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2 Analisis Penerapan Seiri (整理) Untuk Penempatan Peralatan di 11 Proses Produksi.

No Proses L.flexo Sablon Slitter Rotarry Punch Ekscentris Stitchimg H.Lift Drilling Gerinda 1. MATERIAL

2. SABLON 3. PENCETAKAN

4. POTONG

5. CUTTING

6. BOXING

7. COAKING

8. PENJAHITAN

9. PACKAGING

10. STOCKING

11. PENGIRIMAN

Hasil analisis penerapan seiri (整理) pada penempatan peralatan sebesar 25%.

c. Finish Good atau Produk Jadi

Produk jadi atau kardus packaging tersebut, ditempatkan di gudang penyimpanan akhir yang telah tertata sesuai dengan konsep seiri (整理)atau ringkas. Hal inilah yang memudahkan para pekerja mengetahui barang mana yang harus dikirim dan barang mana yang tidak perlu dikirim, sehingga dapat meminimalkan tingkat kesalahan yang mengakibatkan berbagai pemborosan, sehingga dapat mengirimnya langsung kepada pelanggan mereka sesuai dengan jenis pesanan.

Penempatan finish good atau barang jadi tersebut menurut hasil penilaian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian mencapai 30% dari angka tertingi tertinggi 100%.

Finish Good tersebut tidak semuanya dipisahkan sesuai dengan aturan seiri (整理).

(6)

3.2 Analisis Penerapan Seiton

整 頓 ) Pada Proses Produksi PT. Global Packaging System

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa seiton ( 整 頓 ) yaitu menyusun dengan rapi dan mengenali benda untuk mempermudah penggunaan. Kata Jepang seiton

(整頓)secara harafiah berarti menyusun benda dengan cara yang menarik (rapi).

Dalam konteks 5 S, ini berarti mengatur barang-barang sehingga setiap orang dapat menemukannya dengan cepat. Untuk mencapai langkah ini, pelat penunjuk digunakan untuk menetapkan nama tiap barang dan tempat penyimpanannya (Yasuhiro, 1995 :249).

Adapun penerapan seiton (整頓) pada PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut:

a. Material

Perusahaan ini memproduksi berbagai macam packaging atau kardus seperti, kardus aki, kardus makanan, kardus untuk packaging komputer dan sebagainya.

Material yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Kertas 2. Lem 3. Kawat 4. Cat

Material yang akan diproduksi PT. Global Packaging System ini ternyata belum

sesuai dengan konsep seiton (整頓) tersebut. Karena dalam penyimpanan materialnya

belum begitu jelas dimana seharusnya material tersebut dilatekkan atau ditata dengan

rapi dan terdapat penumpukkan material di tempat yang tidak sesuai, yang mana belum

terdapat batas ketinggian penumpukkan material yang jelas, dan adanya benda

(7)

berbahaya yang terletak di tempat sembarangan, yang sangat penting kaitannya dengan keselamatan para pekerjanya.

Hasil analisis penerapan seiton(整頓)untuk penempatan material di 11 proses produksi seperti yang ditunjukan pada table 3.3 berikut ini

Tabel 3.3 Analisis Penerapan Seiton(整頓)Untuk Penempatan Material di 11 Proses Produksi.

No. Proses Kertas Lem Kawat Cat

1. MATERIAL √

2. SABLON √

3. PENCETAKAN √

4. POTONG

5. CUTTING √

6. BOXING √

7. COAKING √

8. PENJAHITAN

9. PACKAGING √

10. STOCKING

11. PENGIRIMAN

Hasil analisis penerapan seiton(整頓)pada penempatan material sebesar 65%.

b. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam proses produksi packaging atau kardus PT.

Global Packaging System adalah sebagai berikut:

1. Longway flexo, yang berfungsi sebagai mesin cetak 2. Sablon, yang berfungsi sebagai pencetak gambar.

3. Slitter, yang berfungsi sebagai alat pemotong bagian samping kardus.

4. Rotarry, yang berfungsi sebagai proses boxing.

5. Punch, yang berfungsi untuk pembentukan, pencetakan, dan cutting.

(8)

6. Excentris, yang berfungsi sebagai pencetakan bentuk atau coaking.

7. Stiching, yang berfungsi sebagai penjahit kardus yang menggunakan matterial kawat.

8. Hand lift, yang berfungsi sebagai pengangkut barang.

9. Drilling

10. Gerinda, yang berfungsi sebagai penghalus besi.

11. Truk pengangkut

Peralatan dan alat inspeksi pada proses produksi PT. Global Packaging System ternyata masih belum sesuai dengan aturan seiton

整頓) karena dalam peletakkannya masih menimbulkan kendala atau halangan bagi para pekerjanya untuk menjangkaunya atau mengambilnya, karena selain penempatan yang belum jelas seperti penempatan hand lift ada juga benda lain yang menghalangi kegiatan kerja.

Hal inilah yang juga mengakibatkan peralatan tidak selalu dalam keadaan yang

siap pakai. Dan penempatan alat pendukung lainnya, seperti alat kebersihan, dan alat

pemadam api belum terletak ditempat yang mudah dijangkau, karena penempatannya

yang terhalang oleh benda lain, dan peralatan tersebut belum diatur sesuai dengan aturan

seiton

整頓).

(9)

Hasil analisis penerapan seiton

整 頓 ) untuk penempatan peralatan di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan tabel 3.4 berikut ini :

Tabel 3.4 Hasil Analisis Penerapan Seiton (整頓)Untuk Penempatan Peralatan di 11 Proses Produksi

No Proses L.flexo Sablon Slitter Rotarry Punch Ekscentris Stitchimg H.Lift Drilling Gerinda

1. MATERIAL

2. SABLON

3. PENCETAKAN

4. POTONG

5. CUTTING

6. BOXING

7. COAKING

8. PENJAHITAN

9. PACKAGING

10. STOCKING

11. PENGIRIMAN

Hasil analisis penerapan seiton

整頓)pada penempatan peralatan sebesar 25 %.

c. Finish Good atau Produk Jadi

Produk jadi PT. Global Packaging System ternyata telah diletakkan sesuai dengan konsep seiton

整頓), pada gudang penyimpanan, produk-produk jadi tersebut disusun secara rapi, sesuai dengan sistem FIFO( first-in first-out) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sistem masuk-awal keluar-awal, sehingga dapat terkirim kepada pelanggan sesuai dengan tanggal pengiriman.

Penempatan finish good atau barang jadi tersebut menurut hasil penilaian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian mencapai 30% dari angka tertinggi 100%. Finish

Good tersebut tidak semuanya dipisahkan sesuai dengan aturan seiton (整頓)

Hal tersebut diatas diakibatkan karena minimnya sosialisasi 5 S dan rendahnya

pemahaman 5 S untuk peningkatan produkirtifitas.

(10)

3.3 Analisis Penerapan Seiso(清掃) Pada Proses Produksi PT. Global Packaging System

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya Seiso(清掃)yaitu selalu membersihkan, menjaga kerapihan dan kebersihan (resik).

Adapun penerapan seiso pada PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut:

a. Material

Perusahaan ini memproduksi berbagai macam packaging atau kardus seperti, kardus aki, kardus makanan, kardus untuk packaging komputer dan sebagainya.

Material yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Kertas b. Lem c. Kawat d. Cat

Terdapatnya sisa atau sampah dari material-material dan debu yang menempel pada mesin dan area lapangan kerja atau pabrik ini belum sesuai dengan aturan seiso

(清掃) Masih terlihat lorong atau lantai yang lengket, dan sampah yang tercecer di

sekitar pabrik. Ketidakpedulian pekerja terhadap sisa material dan material yang tidak

diperlukan inilah yang mengakibatkan penumpukkan sampah di setiap sudut pabrik dan

kebersihan pada material tersebut belum sesuai dengan aturan seiso(清掃)

(11)

Hasil analisis penerapan seiso

清掃

untuk penempatan material di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.5 berikut ini :

Tabel 3.5 Analisis Penerapan Seiso(清掃)Untuk Penempatan Material di 11 Proses Produksi.

No. Proses Kertas Lem Kawat Cat

1. MATERIAL √

2. SABLON √

3. PENCETAKAN √ 4. POTONG

5. CUTTING √

6. BOXING √

7. COAKING √

8. PENJAHITAN

9. PACKAGING

10. STOCKING

11. PENGIRIMAN

Hasil analisis penerapan seiso

清掃

pada penempatan material sebesar 61%.

b. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam proses produksi packaging atau kardus PT.

Global Packaging System adalah sebagai berikut:

1. Longway flexo, yang berfungsi sebagai mesin cetak 2. Sablon, yang berfungsi sebagai pencetak gambar.

3. Slitter, yang berfungsi sebagai alat pemotong bagian samping kardus.

4. Rotarry, yang berfungsi sebagai proses boxing.

5. Punch, yang berfungsi untuk pembentukan, pencetakan, dan cutting.

6. Excentris, yang berfungsi sebagai pencetakan bentuk atau coaking.

7. Stiching, berfungsi sebagai penjahit kardus yang menggunakan matterial kawat.

8. Hand lift, yang berfungsi sebagai pengangkut barang.

(12)

9. Drilling

10. Gerinda, yang berfungsi sebagai penghalus besi.

11. Truk pengangkut

Disamping peralatan utama ini terdapat juga peralatan pendukung kegiatan produksi lainnya seperti alat kebersihan, namun sangat disayangkan karena ternyata kebersihan lapangan kerjanya atau pabrik belum terjaga dengan baik karena masih terdapat minyak, debu, dan sisa lem yang menempel pada peralatan tersebut diatas dan terdapat debu yang menempel pada alat penerangan yang mengakibatkan pencahayaan yang tidak maksimal dan minyak atau kotoran lain yang menempel pada mesin yang lama kelamaan akan berakibat pada kerusakan peralatan produksi. Kebersihan pada peralatan tersebut belum sesuai dengan aturan seiso

清掃)

Hasil analisis penerapan seiso(清掃)untuk penempatan peralatan di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.6 berikut ini :

Tabel 3.6 Analisis Penerapan Seiso(清掃)Untuk Penempatan Peralatan di 11 Proses Produksi

No Proses L.flexo Sablon Slitter Rotarry Punch Ekscentris Stitchimg H.Lift Drilling Gerinda

1. MATERIAL

2. SABLON 3. PENCETAKAN

4. POTONG

5. CUTTING

6. BOXING

7. COAKING

8. PENJAHITAN

9. PACKAGING

10. STOCKING

11. PENGIRIMAN

Hasil analisis penerapan seiso(清掃)pada penempatan peralatan sebesar 17%.

(13)

c. Finish good atau produk jadi

Produk jadi PT. Global Packaging System di tempatkan langsung di gudang penyimpanan. Kebersihannya belum begitu baik dan belum sesuai dengan konsep seiso

(清掃). Tidak terlihat adanya debu atau kotoran yang mengurangi kualitas dari produk jadi tersebut, sehingga dapat langsung dikirim ke pelanggan dalam keadaan bersih dan dengan mutu yang baik.

Penempatan finish good atau barang jadi tersebut menurut hasil penilaian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian mencapai 30% dari angka tertinggi 100%. Finish

Good tersebut tidak semuanya dipisahkan sesuai dengan aturan seiso(清掃).

3.4 Analisis Penerapan Seiketsu ( 清 潔 ) Pada Proses Produksi PT.Global Packaging System

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya seiketsu (清潔) yaitu terus menerus mempertahankan 3S tersebut diatas, yakni seiri

整理

, seiton

整頓), dan seiso

(清掃).

Seiketsu (清潔) atau rawat, pada prinsipnya mengusahakan agar tempat kerja yang

sudah menjadi baik dapat selalu terpelihara. Di tempat kerja yang rawat, kerawanan dan penyimpangan dapat segera dikenali, sehingga berbagai masalah dapat dicegah sedini mungkin (Kristianto, 1995 : 47).

Adapun penerapan seiketsu pada PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut:

a. Material

Perusahaan ini memproduksi berbagai macam packaging atau kardus seperti,

kardus aki, kardus makanan, kardus untuk packaging komputer dan sebagainya.

(14)

Material yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Kertas b. Lem c. Kawat d. Cat

Kedisiplinan dalam menempatkan material pada PT. Global Packaging System belum terlaksana dengan baik. Penempatan material memeang sudah cukup baik, namun masih terdapat kekurangan seperti kedisisplinan para pekerjanya dalam menjaga penggunaan dan pembuangan material, yang belum berjalan dengan baik dan material tersebut belum dipisahkan sesuai dengan aturan seiketsu (清潔).

Hasil analisis penerapan seiketsu (清潔) untuk penempatan material di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.7 berikut ini :

Tabel 3.7 Analisis Penerapan Seiketsu (清潔) Untuk Penempatan Material di 11 Proses Produksi

No. Proses Kertas Lem Kawat Cat

1. MATERIAL √

2. SABLON √

3. PENCETAKAN √

4. POTONG √

5. CUTTING √

6. BOXING √

7. COAKING √

8. PENJAHITAN

9. PACKAGING √

10. STOCKING

11. PENGIRIMAN

Hasil analisis penerapan seiketsu (清潔) pada penempatan material sebesar 54%.

(15)

b. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam proses produksi packaging atau kardus PT.

Global Packaging System adalah sebagai berikut:

1.

Longway flexo, yang berfungsi sebagai mesin cetak

2.

Sablon, yang berfungsi sebagai pencetak gambar.

3.

Slitter, yang berfungsi sebagai alat pemotong bagian samping kardus.

4.

Rotarry, yang berfungsi sebagai proses boxing.

5.

Punch, yang berfungsi untuk pembentukan, pencetakan, dan cutting.

6.

Excentris, yang berfungsi sebagai pencetakan bentuk atau coaking.

7.

Stiching, yang berfungsi sebagai penjahit kardus yang menggunakan matterial

kawat.

8.

Hand lift, yang berfungsi sebagai pengangkut barang.

9. Drilling

10. Gerinda, yang berfungsi sebagai penghalus besi.

11. Truk pengangkut

Kedisiplinan para pekerja dalam penggunaan peralatan belum terlihat dengan baik, karena masih terlihat peralatan diluar kegiatan produksi atau barang pribadi yang terdapat di lapangan kerja, sehingga terkadang mengganggu kegiatan produksi PT.Global Packaging System. Penempatan hand lift dan peralatan lain yang belum pada tempatnya inilah yang mengakibatakan kurangnya nilai efisiensi waktu produksi.

Selain itu kebersihan wc, tempat cuci tangan dan tempat minum atau freezer pun

belum terjaga dengan baik kebersihannya, karena tidak adanya jadwal rutin bagi pekerja

untuk menjadi petugas kebersihan. Namun demikian, meja, kursi, kabinet atau lemari

(16)

dan air conditioner atau AC, sudah terjaga kebersihannya, hal ini telah sesuai dengan konsep seiketsu dan peralatan tersebut belum dipisahkan sesuai dengan aturan seiketsu.

Hasil analisis penerapan seiketsu ( 清 潔 ) untuk penempatan peralatan di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.8 dibawah ini :

Tabel 3.8 Analisis Penerapan Seiketsu (清潔) untuk Penempatan Peralatan di 11 Proses Produksi

No Proses L.flexo Sablon Slitter Rotarry Punch Ekscentris Stitchimg H.Lift Drilling Gerinda

1. MATERIAL

2. SABLON 3. PENCETAKAN

4. POTONG

5. CUTTING

6. BOXING

7. COAKING

8. PENJAHITAN

9. PACKAGING

10. STOCKING

11. PENGIRIMAN

Hasil analisis penerapan seiketsu (清潔) pada penempatan peralatan sebesar 17%.

c. Finish good atau produk jadi

Kedisiplinan belum terlaksana dengan baik, karena dalam penanganan produk

jadi masih terdapat kesalahan dalam pemisahan produk berdasarkan jenis maupun

jumlah. Namun demikian, produk jadi PT. Global Packaging System telah tersimpan

dengan baik pada gudang penyimpanan akhirnya, yang disusun sesuai dengan konsep

seiketsu (清潔), mulai dari yang terlebih dahulu harus dikirim kepada pelanggan sampai

yang terakhir harus dikirim ke pelanggan, sehingga dapat sampai pada pelanggan sesuai

dengan tanggal pemesanan atau tepat waktu dan finish good tersebut 30% telah

dipisahkan sesuai dengan aturan seiketsu (

清潔).

(17)

Penempatan finish good atau barang jadi tersebut menurut hasil penilaian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian mencapai 30% dari angka tertinggi 100%. Finish Good tersebut tidak semuanya dipisahkan sesuai dengan aturan seiketsu (清潔).

3.5 Analisis Penerapan Shitsuke(仕付)Pada Proses Produksi PT. Global Packaging System

Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya shitsuke (仕付)yaitu metode yang digunakan untuk memotivasi pekerja agar terus menerus melakukan kegiatan 4S

seiri(整理), seiton

整頓

, seiso

清掃

, seiketsu

清潔). Hal ini dianggap sebagai komponen yang paling sukar dari 5 S. Untuk aktivitas ini, pekerja Jepang diharapkan melatih pengandalian diri sendiri, bukan dikendalikan manajemen (Yasuhiro, 1995:266).

Adapun penerapan shitsuke pada PT. Global Packaging System adalah sebagai berikut:

a. Material

Perusahaan ini memproduksi berbagai macam packaging atau kardus seperti, kardus aki, kardus makanan, kardus untuk packaging komputer dan sebagainya.

Material yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Kertas

2. Lem

3. Kawat

4. Cat

(18)

Dalam kegiatan produksi sehari-hari PT. Global Packaging System, pada bagian materialnya belum berjalan sesuai dengan konsep shitsuke, karena dalam penggunaan materialnya masih terdapat pemborosan-pemborosan yang dilakukan oleh para pekerja, masih banyak terdapat lem, kawat dan cat, serta kertas yang terbuang sia-sia dan peralatan tersebut belum diatur sesuai dengan konsep shitsuke

仕付).

Hasil analisis penerapan shitsuke(仕付) untuk penempatan materal di 11 prosesproduksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 3.9 dibawah ini :

Tabel 3.9 Analisis Penerapan Shitsuke(仕付) untuk Penempatan Materal di 11 Proses Produksi

No. Proses Kertas Lem Kawat Cat

1. MATERIAL √

2. SABLON √

3. PENCETAKAN √

4. POTONG √

5. CUTTING √

6. BOXING √

7. COAKING √

8. PENJAHITAN

9. PACKAGING

10. STOCKING

11. PENGIRIMAN

Hasil analisis penerapan shitsuke(仕付)pada penempatan material sebesar 5%.

b. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam proses produksi packaging atau kardus PT.

Global Packaging System adalah sebagai berikut:

1. Longway flexo, yang berfungsi sebagai mesin cetak 2. Sablon, yang berfungsi sebagai pencetak gambar.

3. Slitter, yang berfungsi sebagai alat pemotong bagian samping kardus.

(19)

4. Rotarry, yang berfungsi sebagai proses boxing.

5. Punch, yang berfungsi untuk pembentukan, pencetakan, dan cutting.

6. Excentris, yang berfungsi sebagai pencetakan bentuk atau coaking.

7. Stiching, yang berfungsi sebagai penjahit kardus yang menggunakan matterial kawat.

8. Hand lift, yang berfungsi sebagai pengangkut barang.

9. Drilling

10. Gerinda, yang berfungsi sebagai penghalus besi.

11. Truk pengangkut

Konsep shitsuke (仕付)pada kegiatan produksi PT. Global Packaging System belum terlaksana dengan baik, karena para pekerja yang belum merawat dengan baik peralatan yang mereka gunakan, jika terdapat kotoran atau debu yang menempel peda peralatan atau kerusaakan yang terjadi pada peralatan, mereka tidak dengan segera memperbaiki atau membersihkannya, sehingga mengakibatkan kerusakan yang serius bagi peralatan tersebut, dan kerena hal ini pula kegiatan produksi tidak dapat berjalan sesuai dengan target awal.

Namun demikian tidak terdapat lampu atau lisrik yang menyala jika tidak

digunakan, hal ini telah menunjukkan kesadaran para pekerja akan penghematan energi

listrik, dan para pekerja telah mematuhi perturan ”dilarang merokok” di lapangan kerja

atau pabrik, hal ini sangat baik untuk kebersihan udara dan keamanan dari bahaya

kebakaran yang dapat disebabkan oleh bekas puntung rokok dan peralatan tersebut

belum diatur sesuai dengan aturan shitsuke

仕付).

(20)

Hasil analisis penerapan shitsuke (仕付)untuk penempatan peralatan di 11 proses produksi seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.0 dibawah ini :

Tabel 4.0 Analisis Penerapan Shitsuke (仕付)untuk Penempatan Peralatan di 11 Proses Produksi

No Proses L.flexo Sablon Slitter Rotarry Punch Ekscentris Stitchimg H.Lift Drilling Gerinda

1. MATERIAL

2. SABLON 3. PENCETAKAN

4. POTONG

5. CUTTING

6. BOXING

7. COAKING

8. PENJAHITAN

9. PACKAGING

10. STOCKING

11. PENGIRIMAN

Hasil analisis penerapan shitsuke (仕付)pada penempatan peralatan sebesar 15%.

c.

Finish good atau produk jadi

Penempatan produk jadi PT. Global Packaging System belum sesuai dengan

konsep shitsuke(仕付), meskipun penempatan finish good tersebut telah disusun

dengan rapi, sehingga memudahkan pengiriman barang kepada pelanggan, para pekerja

belum dengan baik menerapkan seiketsu pada diri mereka dalam menanganani produk

jadi tersebut, seperti terkadang tidak meletakkan kembali produk jadi yang batal dikirim

kepada pelanggan pada tempatnya semula, sehingga menyulitkan pendataan dan finish

good tersebut 30% telah dipisahkan sesuai dengan aturan shitsuke

仕付).

(21)

Penempatan finish good atau barang jadi tersebut menurut hasil penilaian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian mencapai 30% dari angka tertinggi 100%. Finish

Good tersebut tidak semuanya dipisahkan sesuai dengan aturan shitsuke

仕付).

c. Sanksi

Dalam kegiatan produksinya sehari-hari, belum terdapat sanksi-sanksi yang diberikan kepada seluruh anggota yang terdapat di perusahaan, baik pemimpin maupun pekerja. Hal ini dikarenakan belum adanya peraturan yang tegas. Kalaupun ada hanya kritik dan saran yang diberikan untuk saling mengoreksi kesalahan masing-masing. Hal ini menunjukkan bahwa 5 S belum benar-benar berjalan dengan baik dan penegakkan sanksi-sanksi tersebut belum dijalankan sesuai dengan aturan

shitsuke

仕付).

Penegakkan sanksi-sanksi tersebut menurut hasil penelitian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian baru mencapai 10% dari 100% penerapan sempurna. Belum adanya peraturan tegas yang diterapkan, maka tidak ada sanksi yang berlaku.

e. Briefing PDCA (Plan, Do, Check, Action)

Setiap aktivitas produksi yang dilakukan di PT. Global Packaging System telah

dilakukan dengan prosedur yang benar untuk mencapai tujuan yang diharapkan, namun

belum dilakukan secara sempurna dan terus menerus. Terdapat kekurangan dalam

perencanaan (plan), sehingga belum ada instruksi atau gambaran yang jelas mengenai

job desk untuk masing-masing operator, hal ini sangat berpengaruh pada kegiatan

produksi PT. Global Packaging System yang masih mengalami pemborosan dan

pelaksanaan briefing PDCA tersebut belum sepenuhnya dijalankan sesuai dengan aturan

shitsuke (仕付).

(22)

Pelaksanaan briefing PDCA tersebut menurut hasil penelitian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian baru mencapai 10% dari 100% penerapan sempurna. Baru sampai pada plan saja.

f. Penghargaan

Karena belum ada peraturan tegas yang ditetapkan bagi seluruh anggota, penghargaan pun belum menjadi hal penting di PT. Global Packaging System, sehingga belum ada penghargaan yang diberikan kepada anggota yang paling disiplin dalam mematuhi peraturan yang berlaku dan apresiasi terhadap penghargaan tersebut belum dijalankan sesuai dengan aturan shitsuke (仕付).

Menurut hasil penelitian dari Tim Penilai Departemen Perindustrian, pemberian

penghargaan baru mencapai 10% dari 100% penerapan sempurna.

Referensi

Dokumen terkait

Autor smatra kako proces europske integracije ne možemo promatrati izolirano od strateškog američkog projekta uspostave novog međunarodnog gospodarskog i političkog poretka

Dapatan kajian juga menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pencapaian akademik dengan faktor-faktor lepak iaitu faktor hubungan kekeluargaan, kendiri remaja dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya : 1) Biaya, penerimaan, pendapatan dalam satu kali proses produksi. 2) Nilai Rentabilitas pada agroindustri nata de coco dalam

Dan apabila dibandingkan dengan peraturan lainnya, pada program pembelian pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1996 tentang Sistem

Evaluasi ekonomi terhadap suatu pabrik bertujuan untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang memenuhi uji kelayakan atau tidak untuk didirikan.. Oleh karena itu pada

kepastian untuk membuat keputusan sendiri apakah perlu evakuasi, tetap berada di tempat, atau kembali. Segera sesudah gempa berhenti, anggota Jaring Komunikasi SAR

Perlu dibahas element-element penting untuk mendukung implementasi rantai peringatan seperti : Back up Posko 24/7 BPBD ditingkat Provinsi, Kapasitas Staff Posko, Soft

Algoritma OCRchie bergantung pada sekumpulan learning characters atau sebuah kamus karakter yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam mengenali karakter- karakter dalam citra