• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN

4.1 Pengujian Coverage Jaringan WLAN

Pengujian Coverage WLAN menggunakan 2 cara, yaitu:

a. Pengujian dengan deteksi sinyal WLAN di desktop computer,

Seperti terlihat di gambar 4.1 untuk WLAN kantor dengan nama ‘asyrof’

dan gambar 4.2 untuk WLAN toko dengan nama ‘DemuriaAgung’.

Kemudian komputer yang sudah tersambung dibawa ke beberapa lokasi, sehingga ketahuan sampai sejauh mana komputer tersebut mampu mendapat sinyal WLAN dan melakukan koneksi internet.

Gambar 4.1 Wireless Router Linksys E900 (‘asyrof’ terdeteksi di komputer)

(2)

Gambar 4.2 Wireless Router WR740N (‘DemuriaAgung’ terdeteksi di komputer) b. Pengujian dengan sistem ‘ping test’.

Ping bekerja dengan mengirimkan sebuah paket data yang disebut dengan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Paket ICMP ini biasanya digunakan untuk mengirimkan informasi tentang kondisi jaringan antara dua host (komputer). Informasi yang dikirim kurang lebih adalah

“jangan lakukan itu”, “kirimkan paket yang lebih kecil”, “data yang anda

cari tidak ada”, “jangan kesini, anda harusnya kesana”. Jika sebuah host

menerima Echo Request ini, dia harus merespon dengan mengirimkan Echo

Reply, dengan menempatkan Echo Request ke bagian data pada Echo Reply.

(3)

Ping test pertama dilakukan enam kali terhadap alamat wireless IP camera pada ruang terbuka tanpa penghalang tembok maupun pepohonan, yakni pada jarak 25 meter, 50 meter, 75 meter, 100 meter, 125 meter dan 150 meter dari titik hotspot. Gambar 4.3 menunjukkan ping test terhadap IP camera kantor dengan jarak 25 meter dari hotspot, maka didapatkan waktu tempuh rata-rata hanya 5 ms. Sedangkan data hasil ping test secara keseluruhan sebagaimana terlihat dalam table 4.1 berikut ini.

Ping Jarak Average Time % packet loss

1 25 meter 5 ms 0 %

2 50 meter 265 ms 0 %

3 75 meter 1415 ms 0 %

4 100 meter 2355 ms 0 %

5 125 meter 3453 ms 50 %

6 150 meter Host unreachable 100 %

Tabel 4.1 Hasil pengujian ping test pada ruangan terbuka

Untuk ping test kedua dilakukan dalam ruangan tertutup dengan

halangan tembok. Pengujian dilakukan pada jarak 10 meter, 20 meter, 30

meter, 40 meter, 50 meter, 60 meter dan 70 meter. Gambar 4.4 menunjukkan

pengujian ping test pada wireless IP camera pada jarak 30 meter dengan

halangan 2 tembok kamar. Sedangkan data hasil pengujian secara

keseluruhan sebagaimana terlihat dalam tabel 4.2.

(4)

Ping Jarak Average Time % packet loss

1 10 meter 3 ms 0 %

2 20 meter 20 ms 0 %

3 30 meter 28 ms 0 %

4 40 meter 464 ms 0 %

5 50 meter 885 ms 0 %

6 60 meter 2644 ms 50 %

7 70 meter Host unreachable 100 % Tabel 4.2 Hasil pengujian ping test pada ruangan tertutup

Gambar 4.4 Ping test terhadap IP camera dengan jarak 30 meter dengan terhalang 2 tembok kamar

Keterangan gambar:

- 192.168.1.4, adalah alamat IP untuk wireless IP camera yang ada di kantor

- Bytes=32, adalah jumlah bytes yang dikirim ke alamat yang dituju

(5)

- Time=3ms, adalah berapa mili detik waktu yang diperlukan untuk program ping mendapatkan balasan. Makin kecil angkanya makan makin baik, makin besar angkanya berarti jarak jangkauannya makin jauh yang berarti sinyalnya makin lemah.

- TTL=64, adalah Time To Live. Kegunaan utama dari TTL ini supaya paket-paket data yang dikirim tidak ‘hidup’ selamanya di dalam jaringan. Idealnya angkanya 64. Kalau tampilnya ‘Request Time Out’

atau ‘Host Unreachable’, artinya perangkat tersebut tidak terjangkau jaringan.

4.2 Pengujian Wireless Router Point To Point WA5210G di Kantor dan Toko 4.2.1 Pengukuran Penguatan Antena

Pengukuran penguatan antena menggunakan metode Remote RSSI (Received Signal Strength Indicator), yaitu indeks yang menunjukkan kekuatan sinyal yang diterima pada antarmuka antena.

Gambar 4.5 Monitor penguatan antena

Pengukuran penguatan antena dilakukan pada 5 kondisi, yaitu pada jarak 10

meter, 500 meter, 1.000 meter, 1.500 meter dan 2.000 meter. Pada jarak 10 meter

(6)

didapatkan nilai penguatan antena sebesar 49 dB, sedangkan pada jarak 1.500 meter dimana wireless router client terpasang, didapatkan nilai penguatan sebesar 35 dB.

Hal itu menunjukkan adanya pelemahan sinyal sebesar 14 dB karena bertambahnya jarak. Data hasil pengujian sebagaimana terlihat dalam tabel 4.3

Pengukuran Jarak Gain Antena

1 10 meter 49 dB

2 500 meter 45 dB

3 1000 meter 40 dB

4 1500 meter 35 dB

5 2000 meter 23 dB

Tabel 4.3 Hasil pengukuran penguatan antena pada jarak 10 meter sampai dengan 2.000 meter

4.2.2 Pengukuran dan Analisa Throughput

Throughput adalah bandwidth yang sebenarnya (aktual) yang diukur dengan satuan waktu 1000 second dan pada kondisi jaringan yang digunakan untuk melakukan transfer file dengan ukuran 1024 kb. Jadi maksud pengukuran throughput di sini adalah untuk mengetahui berapa besar bytes data yang dikirim oleh IP camera ketika dijalankan.

Gambar 4.6 menunjukkan hasil monitor throughput selama 1.000 detik,

dimana ada 2 IP camera di toko yang sedang aktif dimonitor dari jaringan internet

di lokasi lain. Ketika kedua IP camera tersebut mengirim datanya ke jaringan

internet, maka terlihat bahwa data terbesar yang dikirim adalah 4,16 Mbps dan yang

terkecil adalah 1,5 Mbps, dengan rata-rata kecepatannya 2 Mbps (Mega bit per

(7)

second). Artinya ada fluktuasi kecepatan transmisi yang cukup tajam yang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya karena cuaca dan interferensi dengan jaringan wireless router lain.

Gambar 4.6 Tampilan throughput monitor pada sisi wireless router client

4.2.3 Pengukuran dan Analisa Packet Loss

Gambar 4.7 Ping test wireless router WA5210G sebagai client

(8)

Pengukuran packet loss dilakukan dengan cara ‘ping test’ yang dilakukan dari jaringan kantor kepada alamat IP WA5210G client (192.168.1.9). Dari 10 kali ping test didapat data sebagai berikut:

Ping Average Time % packet loss

1 5 ms 0 %

2 188 ms 0 %

3 1942 ms 0 %

4 3018 ms 50%

5 278 ms 0 %

6 2 ms 0 %

7 3 ms 0 %

8 2111 ms 50 %

9 3 ms 0 %

10 5 ms 0 %

Tabel 4.4 Data uji ping test dari kantor ke IP client di toko

Dari data hasil 10 kali pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa rata-rata ada 10 % packet loss.

4.2.4 Pengukuran Kecepatan Internet

Pengukuran terakhir adalah pengukuran terhadap kecepatan koneksi

internet di kantor dan di toko. Pengukuran kecepatan internet menggunakan situs

www.speedtest.net. Caranya adalah dengan membuka alamat website

www.speedtest.net dari komputer kantor, kemudian klik tombol ‘Begin Test’, maka

komputer akan mengirim ping test ke server terdekat lalu mengukur kecepatan

download dan upload data. Untuk menghasilkan data yang akurat, perlu dilakukan

lima kali test pengukuran baik di kantor maupun di toko.

(9)

Gambar 4.8 Pengukuran kecepatan internet di kantor

Gambar 4.8 menunjukkan hasil test kecepatan internet di kantor, dimana kecepatan download 23,55 Mbps (Mega bit per second) dan kecepatan upload 1,74 Mbps. Sedangkan gambar 4.9 di bawah ini menunjukkan hasil test kecepatan internet di toko, didapatkan kecepatan download 5,15 Mbps dan kecepatan upload 1,63 Mbps. Ini berarti terjadi penurunan kecepatan internet di sisi download sebesar 18,05 Mbps dan penurunan di sisi upload sebesar 0,11 Mbps.

Gambar 4.9 Pengukuran kecepatan internet di toko

(10)

Meskipun terjadi penurunan kecepatan download 18,05 Mbps, tapi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas gambar yang dikirim IP camera. Hal ini karena yang berperan terhadap kualitas gambar yang dikirim IP camera adalah kecepatan upload data. Kecepatan upload minimal yang dibutuhkan untuk mengirim gambar dari 3 IP camera adalah 1,6 Mbps. Data hasil pengujian kecepatan internet di kantor sebagaimana terlihat dalam tabel 4.5, sedangkan tabel 4.6 menunjukkan hasil pengujian kecepatan internet di toko.

Pengukuran Download Upload

1 5,10 Mbps 1,60 Mbps

2 5,05 Mbps 1,64 Mbps

3 5,15 Mbps 1,63 Mbps

4 5,22 Mbps 1,62 Mbps

5 5,17 Mbps 1,65 Mbps

Tabel 4.5 Hasil pengujian kecepatan internet di kantor

Pengukuran Download Upload

1 23,46 Mbps 1,71 Mbps

2 23,87 Mbps 1,75 Mbps

3 23,55 Mbps 1,74 Mbps

4 23,35 Mbps 1,69 Mbps

5 23,51 Mbps 1,73 Mbps

Tabel 4.6 Hasil pengujian kecepatan internet di toko

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan, untuk pendidikan terakhir pada penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna (p=0.014) dengan nilai rerata DMF-T kelompok yang tidak sekolah lebih tinggi

keuangan dalam membuat laporan keuangan dan membantu meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, serta pengguna dapat mengolah data dengan mudah,

Data tersebut jika dibandingkan dengan nilai barns radioaktivitas yang diijinkan di lingkungan yaitu untuk konsentrasi 9OSr dalarn air 4 Bq/l, rnaka hasil tersebut

mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2013..., seperti tersebut dibawah ini:.. NO NAMA PAKET PEKERJAAN KEGIATAN

Visi dan misi BUTPAA Garut dijabarkan lebih lanjut dengan menggunakan metode Balanced Score Card (BSC) dengan merumuskan peta strategis seperti ditunjukan pada gambar 4.1

Analisa sistem dewatering di Proyek Hotel Anugerah Palace dilakukan dengan serangkaian penelitian, yaitu: penelitian terhadap penerapan metode pondasi, dinding penahan

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa untuk persamaan regresi diperoleh hasil Y = 61,738 + 0,210 X, simpulannya adalah apabila kualitas sumber daya

Adryan sebagai anak pertama, memiliki tujuan untuk mengembangkan Bengkel ASSA Baru Diesel menjadi lebih profesional, mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada