• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMK NEGERI 1 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMK NEGERI 1 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMK NEGERI 1

LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

NAMA : LISNAWATI AHMAD JURUSAN : PENDIDIKAN EKONOMI PRODI : S1 PENDIDIKAN EKONOMI

ABSTRAK

Lisnawati Ahmad, 2013.”Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pda Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo”. Program Studi Pendidikan Ekonomi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gorontalo di bawah bimbingan Ibu Dra. Irina Popoi, S.Pd,.M.Pd dan Ibu Badriyyah Djula, S.Pd,.M.pd.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis secara statistic melalui uji regresi dan uji korelasi. Dari analisis data tersebut diperoleh persamaan regresidan hipotesis Ý = 43,91 + 0,41X, yang berarti setiap terjadi perubahan sebesar 1 unit pada variable X (Motivasi Belajar) maka akan diikuti oleh terjadi perubahan rata-rata variable Y (Hasil Belajar Siswa) sebesar 0,41 unit,dengan asumsi kedua variabel linier dan berarti sedangkan pengujian hipotesis berdasarkan perhitungan koefisien korelasinya r =0,36 dan koefisien determinasi r2

=0,1296 atau 12,96%.Dalam pengujian keberartian koefisien korelasi diperoleh thitung lebih besar atau sama dengan tdaftar (2,45 ≥ 2,04) dan diluar penerimaan H0. Dengan demikian, dapat dikatakan H0 dan Ha diterima.

Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh positif antara Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo. Oleh karena itu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan,seorang guru harus memiliki kemampuan propesional seperti memberikan motivasi kepada siswanya, penguasaan bahan pelajaran, perumusan tujuan pengajaran, dapat mengaplikasikan berbagai metode mengajar, menguasai teknik-teknik mengajar dan mampu mengelola interaksi belajar mengajar sehingga pencapaian tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Kata Kunci : Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa

(2)

2 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat dan harus globalisasi juga semakin hebat maka muncullah persaingan dibidang pendidikan.

Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui peningkatan mutu pendidikan. Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan tersebut, Pemerintah berusaha melakukan perbaikan-perbaikan agar mutu pendidikan meningkat, diantaranya perbaikan kurikulum, SDM, sarana dan prasarana. Perbaikan-perbaikan tersebut tidak ada artinya tanpa dukungan dari guru, orang tua murid dan masyarakat yang turut serta dalam meningkatkan mutu pendidikan. Apabila membahas tentang mutu pendidikan maka tidak lepas dari kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang paling fundamental. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan antara lain bergantung pada bagaimana proses belajar yang di alami oleh siswa sebagai anak didik.

Menurut penelitian Soemanto (2003:113) pengenalan seseorang terhadap hasil atau kemajuan belajarnya adalah penting, karena dengan mengetahui hasil-hasil yang sudah dicapai maka siswa akan lebih berusaha meningkatkan hasil belajarnya.

Sehingga dengan demikian peningkatan hasil belajar dapat lebih optimal karena siswa tersebut merasa termotivasi untuk meningkatkan hasil belajar yang telah diraih sebelumnya. Hasil belajar dapat dilihat dari terjadinya perubahan hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil. Masukan itu berupa rancangan dan pengelolaan motivasional yang tidak berpengaruh langsung terhadap besarnya

(3)

3 yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar. Perubahan itu terjadi pada seseorang dalam disposisi atau kecakapan manusia yang berupa penguasaan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh melalui usaha yang sungguh-sungguh dilakukan dalam satu waktu tertentu atau dalam waktu relative lama.

LANDASAN TEORI Pengertian Hasil Belajar

Menurut Ani (2006:4)hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar (H.

Nashar, 2004: 77).

Menurut Suprijono (2009:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai- nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Blom (Dalam Suprijono, 2009:6) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Menurut Blom (Dalam Suprijono, 2009:6) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah pengetahuan (Knowledge), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), shynthesis(mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation(menilai). Dominan efektif adalah receiving(sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing(nilai), organization(organisasi),

(4)

4 characterization(karakterisasi). Dominan psikomotor meliputi keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial dan intelektual.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Dalyono (1997: 55-60) berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh dua faktor yaitu:

a. Faktor intern (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar) 1. Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang yang tidak selalu sehat, sakit kepala, demam, pilek, batuk dan lain sebagainya dapat mengakibatkan tidak bergairah untuk belajar. Demikian pula jika kesehatan rohani (jiwa) kurang baik.

2. Intelegensi dan Bakat

Kedua aspek kejiwaan ini besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Seseorang yang mempunyai intelegensi baik (IQ-nya tinggi) umumnya mudah belajar dan hasilnyapun cenderung baik. Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan belajar. Jika seseorang mempunyai intelegensi yang tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajar akan lebih mudah dibandingkan orang yang hanya memiliki intelegensi tinggi saja atau bakat saja.

3. Minat dan Motivasi

(5)

5 Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan juga datang dari sanubari. Timbulnya minat belajar disebabkan beberapa hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk menaikan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang atau bahagia. Begitupula seseorang yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh, penuh gairah dan semangat.

Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong.

4. Cara belajar

Cara belajar seseorang mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya.

Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang.

b. Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri orang belajar) 1. Keluarga

Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar, misalnya tinggi rendahnya pendidkan, besar kecilnya penghasilan dan perhatian.

2. Sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan anak. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan disekolah dan sebagainya, semua ini mempengaruhi keberhasilan belajar.

(6)

6 3. Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukanhasil belajar. Bila sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidika, terutama anak-anaknya, rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak giat belajar.

4. Lingkungan sekitar

Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat mempengaruhi hasil belajar.

Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan sebagainya semua ini akan mempengaruhi kegairahan belajar

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan di kelas X di SMK Negeri 1 Limboto.

METODE PENULISAN

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif yakni untuk melihat pengaruh antara model Motivasi Belajar denganhasilbelajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaankelas X di SMKNegeri 1Limboto. Maka dapat dilihat masalah yang diteliti masing-masing melalui variabel X maupun variabel Y. dengan desain sebagai berikut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Variabel X (Motivasi Belajar)

Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian adalah 30 orang. Data yang dikumpulkan dari penyebaran angket kepada responden untuk variabel X pembelajaran kontekstual memperoleh skor sebagai berikut: median (Me)

(7)

7

=69,83dan modus (Mo) =64 ,rata-rata (X) =70,77 dan simpangan baku (S) =10,64 (perhitungan terlampir pada penjelasan lampiran 4). Dan berdasarkan perhitungan pada lampiran 4 juga diperoleh harga X2hitung =10,32 untuk dk = 6-1=5 dan taraf kesalahan 0.05 diperoleh X2 tabel = 11,070. Dalam pengujian Chi-Kuadrat berasumsi bahwa jika X2hitung ≤ X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel X (Motivasi Belajar Siswa) berdisitribusi normal yaitu X2 hitung ≤ X2 tabel atau (10,32 ≤ 11,070).

Deskripsi Variabel Y (Hasil Belajar Siswa)

Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian adalah 30 orang.

Data yang dikumpulkan dari penyebaran angket kepada responden untuk variabel Y Hasil Belajar Siswa memperoleh skor sebagai berikut: median (Me)= 51,47dan modus (Mo)= 55,5rata-rata (X) = 72,1 dan simpangan baku (S)= 11,14 (perhitungan terlampir pada penjelasan lampiran 4). Dan berdasarkan perhitungan pada lampiran 4 juga diperoleh harga X2hitung = 9,29 untuk dk= 6-1=5 dan taraf kesalahan 0.05 diperoleh X2tabel = 11,070. Dalam pengujian Chi-Kuadrat berasumsi bahwa jika X2hitung ≤ X2tabel, artinya data berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Y (Hasil Belajar Siswa) berdisitribusi normal yaitu X2

hitung ≤ X2 tabel atau (9,29 ≤ 11,070).

Pengujian Persyaratan Analisis

Untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji Chi-Kuadrat pada taraf nyataα = 0,01 dan = 0,05. Dengan hipotesis bahwa skor variabel X (Motivasi Belajar Siswa) dan Variabel Y (Hasil Belajar Siswa) berdistribusi normal.

(8)

8 Uji Normalitas Data Variabel X (Motivasi Belajar Siswa)

Hasil pengujian normalitas data untuk variabel X (Motivasi Belajar Siswa) menunjukan skor X2hitung = 10,32 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga X2daftar (0,95)(5) = 11,070. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa X2 hitung ≤ X2 tabel (10,32 ≤ 11,070). Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Uji Normalitas Data Variabel Y (Hasil Belajar Siswa)

Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (Hasil Belajar Siswa) menunjukan skor X2hitung = 9,29 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga X2daftar (0,95)(5) = 11,070. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa X2 hitung ≤ X2 tabel (9,29 ≤ 11,070). Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini diadakan pengujian terhadap persamaan regresi, anlisisis korelasi dan uji linieritas regresi.

Mencari Persamaan Regresi Linier

Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Ỳ = a + bX, sehingga dari hasil penelitian (lampiran 6) diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ỳ = 43,91 + 0,41X. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (Motivasi Belajar Siswa), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Hasil Belajar Siswa) sebesar 0,41 dan ini berari setiap terjadi perubahan pada indicator Motivasi Belajar Siswa, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata indikator Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo.

(9)

9 Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi

Hasil pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi yang menggambarkan hubungan linier dan berarti atau tidak, digunakan tabel ANAVA,.

Dan tabel ANAVA pada lampiran 6 diperoleh harga Fhitung sebesar 1,19 dan Harga Ftabel (0.95)(20,8) diperoleh 3,15. Karena harga Fhitung lebih kecil dari Ftabel (0,92

≤3,15), maka dapat disimpulkan bahwa data berpola linier.

Sedangkan untuk pengujian keberartian regresi sebagaimana terlampir (Lampiran 6) diperoleh harga Fhitung = 4,25 sedangkan Ftabel (0.95)(1.28) = 4,20.

Karena harga Fhitung lebih besar dari Ftabel (4,25 ≥ 4,13), maka Ho ditolak dan diterima Ha. Dengan demikian terdapat pengaruh motivasi belajaran terhadap Hasil Belajar Siswa.

Analisis Korelasi (UJi Hubungan Dua Variabel)

Dalam garis korelasional dapat diketahui jika garis regresi dari sekumpulan data pengamatan berbentuk linier, maka dapat kita tentukan sejauh mana derajat hubungan antara variabel X (Motivasi Belajar Siswa) dan Y (Hasil Belajar Siswa) melalui koefisien korelasi (r). Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 6 diperoleh harga r = 0,36 dan harga r2 = 0,1296 (12,96%). Hal ini berarti bahwa derajat hubungan antara variabel X (Motivasi Belajar Siswa) dan variabel Y (hasil belajar siswa) sebesar 12,96%. Dalam arti bahwa variabel memberikan konstribusi terhadap variabel motivasi belajar siswa sebesar 12,96% dan sisanya 86,83%

ditentukan oleh variabel lain.

(10)

10 Untuk uji signifikan (corelation) diperoleh nilaithitung = 2,05. Pada taraf ά = 0,05 dan n = 36 uji satu pihak; dk = n - 2 = 30 – 2 = 28 sehingga diperoleh tdaftar = 2,04. Ternyata thitung ≥tdaftar (2,13 ≥ 2,04), maka H0 ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara pembelajaran kontekstual dan motivasi belajar siswa.

PEMBAHASAN

Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukkan bahwa hipotesis (Ho) yang diuji ditolak, yang artinya signifikan,dan hipotesis penelitian (Ha) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari thitung ≥ ttabel pada taraf signifikan α = 0,05. Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan positif dan signifikan antara Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Limboto Kab.

Gorontalo

Hasil pengujian hipotesis pada persamaan regresi yaitu Ỳ = 43,91 + 0,41 Xyang berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (Motivasi Belajar Siswa), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Hasil Belajar Siswa) sebesar 0,41

Selanjutnya melalui hasil pengujian koefisien korelasi sederhana, maka diperoleh harga r = 0,36 dengan koefisien determinasi sebesar r2 = 0,1296 atau 12,96%. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 12,96% variasi yang terjadi pada motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh pembelajaran kontekstual, sedangkan yang lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti.

(11)

11 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.

Peranan yang khas dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang mempunyai motivasi yang kuat akan mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan belajar.

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dengan mengetahui hasil belajar siswa, kita dapat mengetahui sejauh mana perubahan perilaku siswa sebagai akibat kegiatan belajar mengajar.

Saran

Berdasarkan simpulan yang diuraikan diatas, maka dikemukakan saran sebagai berikut yang dapat peniliti sampaikan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa tentunya sangat dipengaruhi oleh sejauh mana siswa tersebut mampu menempatkan emosinya disetiap keadaan sehingga tidak mengganggu proses belajarnya untuk itu kecerdasan emosi diperlukan agar siswa yang bersangkutan tidak terbawah suasana hati yang menyebabkan turunnya motivasi belajar siswa, untuk itu pengetahuan tentang kecerdasan emosi perlu ditanamkan sendiri mungkin kepada siswa khususnya siswa SMK Negeri 1 Limboto.

(12)

12 2. Karena kecerdasan emosi sangat berperan penting dalam peningkatan motivasi belajar siswa maka perlu adanya pengembangan terhadap kecerdasan emosi yang dimiliki siswa, dalam hal ini peran guru sangat penting dalam meningkatkan kecerdasan emosi siswa. Untuk itu guru meningkatkan kecerdasan emosi siswa yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa itu sendiri.

3. Meningkatkan dan mengembangkan potensi yang yang dimiliki terutama kecerdasan emosi siswa tentunya tidak mudah, untuk segenap unsure sekolah khususnya kepala sekolah di SMK Negeri 1 Limboto diharapkan terus memberikan dukungan dan memfasilitasi setiap kegiatan guru dan siswa guna peningkatan dan pengembangan kecerdasan emosi tentunya bukan hanya untuk siswa saja tapi juga untuk guru khususnya guru yang ada di SMK Negeri 1 Limboto.

DAFTAR PUSTAKA

Anni, Chatarina Tri 2006.Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Pres.

Arikunto, Suharsimi, 1997. Prosedur Penelitian.Suatu Pendekatan Praktek.

Budiningsih, Asri, C, 2005. Belajar dan pembelajaran.Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Dalyono, M dan TIM MKDK IKIP Semarang.1997.Psikologi Pendidikan.

Semarang.IKIP Semarang Press.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang.

(13)

13 Dimyanti, dan mudjiono. 1994. Belajar dan pembelajaranJakarta : Reineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Basri. Drs. 2002.Psikologi Belajar. Jakarta : PT.Reineka Cipta.

Hanafiah, Nanang dan Suhana, Cucu. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran.

Bandung : PT. Aditama.

Nashar, Drs. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan awal dalam KegiatanPembelajaran.Jakarta : Delia Press.

Sardiman A.M. 2001. Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT.

Rajawali Pers.

Soemanto, Wasty. 2003. Psikologi Pendidikan. Malang : Reineka Cipta.

Suprijono, Agus, 2009. Cooperative Learning.Teori dan Aplikasi Paikem.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sugiono, 2002.Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta

Uno Hamzah, B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta :Bumi Karsah.

Uno, Hamzah. 2006. Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan). Jakarta: PT Bumi Aksara

(14)

14

Referensi

Dokumen terkait

Koperasi Unit Desa (KUD) yang prinsipnya adalah sebagai lembaga yang membantu para golongan ekonomi lemah baik berupa kredit maupun pembelian barang yang tujuannya adalah

menciptakan suasana keluarga yang kondusif sehingga dapat membantu siswa. meningkatkan

Pelindung: Menteri Kelautan dan Perikanan lndonesia Pembina : Dirjen P2HP, Es-I Mendiknas, EsJ Menperindag Pengarah : Dir. PH, Ditjen P2HP Sekretaris Pengarah:

[r]

Iklan konten ditampilkan pada halaman website berupa teks link yang sesuai dengan aturan penyedia konten ads, Adapun cara kerjanya adalah sistem Iklan konten menganalisa halaman

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah.. berkenan memberi izin dalam penulisan

Based on the research synthesis which has been made, this paper focuses on the development of distribution network model for spare parts based on customer segmentation

Shubuha Pilar Naredia, 2015, S251308016, PRODUKSI KULTURAL KAMPUNG SENI DI KAMPUNG BUMEN, KELURAHAN PURBAYAN, KECAMATAN KOTAGEDE, KOTA YOGYAKARTA, Tesis, Program