• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUEBI PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUEBI PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PUEBI

PEDOMAN UMUM EJAAN BAHASA INDONESIA

(2)

PENDAHULUAN

Ejaan adalah seperangkat aturan ttg cara menuliskan bahasa dgn menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sbg sarananya.

Ejaan merupakan kaidah yg harus

dipatuhi oleh pemakai bahasa demi

keteraturan & keseragaman bentuk,

terutama dlm bahasa tulis

(3)

SEJARAH EJAAN

Ejaan Van Ophuijsen

•1901-1947

•(46 th)

Ejaan

Republik/Soewandi

•1947-1972

•(25 th)

EYD

PUEBI 2015

• 16/8/72

(4)

PERUBAHAN PEMAKAIAN HURUF DALAM TIGA EJAAN BHS

INDONESIA

EYD/PUEBI Ejaan Republik

Ejaan Van Ophuijsen khusus

Jumat Yakni Payung

Cucu sunyi

Chusus Djum’at

Jakni Pajung

Tjutju sunji

Choesoes Djoem’at

Ja’ni Pajoeng

Tjoetjoe

soenji

(5)

RUANG LINGKUP PUEBI

Pemakain huruf

Penulisan huruf

Penulisan kata

Penulisan unsur serapan Pemakai-

an td baca

(6)

PEMAKAIAN HURUF

Abjad

vokal

Konsonan

• Pemenggalan kata

• Nama diri

(7)

PEMAKAIAN HURUF

• Huruf abjad. Ada 26 yang masing-masing memiliki jenis huruf besar dan kecil.

• Huruf vokal. Ada 5: a, e, i, o, dan u. Tanda aksen é dapat digunakan pada huruf e jika ejaan kata menimbulkan keraguan.

• Huruf konsonan. Ada 21: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

Huruf c, q, v, w, x, dan y tidak punya contoh di akhir kata.

Huruf x tidak punya contoh di tengah kata.

Huruf q dan x digunakan khusus untuk nama dan keperluan ilmu.

• Diftong. Ada 4: ai, au, oi, dan ei.

• Gabungan konsonan/diagraf. Ada 4: kh, ng, ny, dan sy.

(8)

PEMENGGALAN KATA

Kata dasar

• Di antara dua vokal berurutan di tengah kata (diftong tidak pernah diceraikan): ma-in.

• Sebelum huruf konsonan yang diapit dua vokal di tengah kata: ba-pak.

• Di antara dua konsonan yang berurutan di tengah kata: man-di.

• Di antara konsonan pertama dan kedua pada tiga konsonan yang berurutan di tengah kata: ul-tra.

Kata berimbuhan: Sesudah awalan atau sebelum akhiran:

me-rasa-kan.

Gabungan kata: Di antara unsur pembentuknya: bi-o-gra-fi

(9)

PENULISAN HURUF

Huruf kapital

Huruf

miring

(10)

KAIDAH PENGGUNAAN HURUF KAPITAL

Huruf pertama pada awal kalimat

Huruf pertama petikan langsung

Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan

Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang (tidak berlaku jika tidak diikuti nama orang)

Huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau pengganti nama orang, nama instansi, atau nama tempat (tidak

berlaku jika tidak diikuti nama orang, instansi, atau tempat)

Huruf pertama unsur-unsur nama orang (tidak berlaku untuk nama orang yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran)

Huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa (tidak berlaku untuk

nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan)

Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah (tidak berlaku untuk peristiwa

(11)

KAIDAH PENGGUNAAN HURUF KAPITAL

Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah (tidak berlaku untuk peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama)

Huruf pertama nama geografi (tidak berlaku untuk istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri dan nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis)

Huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan

ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti "dan" yang tidak terletak pada posisi awal, termasuk semua unsur bentuk ulang

sempurna

Huruf pertama kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti "dan" yang tidak terletak pada posisi awal, termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna

Huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Gelar akademik: Kepmendikbud 036/U/1993.

Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan (tidak berlaku jika tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan)

Huruf pertama kata ganti Anda

(12)

PEMAKAIN HURUF MIRING

• Nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan : Ia membaca majalah Gatra

Ia sudah membaca novel Laskar Pelangi

• Huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata yang ditegasan atau dikhususkan

Ia berdecak kagum melihat penampilan penyanyi pujaannya.

• Kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya

Sebelum acara dimulai peserta diharapkan

menikmati snacks (kudapan)

(13)

PENULISAN KATA

1. Kata dasar

2. Kata turunan

3. Kata ulang

4. Gabungan kata

5. Kata ganti 6. Kata depan

7. Kata sandang 8. Partikel

9.

Singkatan/akronim 10.

Angka/bilangan

(14)

KATA DASAR

Kata dasar. Ditulis sebagai satu kesatuan

• Kata kerja (verba)

• Kata sifat (Adjektiva)

• Kata bilangan (nomina)

(15)

GABUNGAN KATA

• Ditulis serangkai dengan kata dasarnya: dikelola, permainan

• Imbuhan ditulis serangkai dengan kata yang langsung

mengikuti atau mendahuluinya, tapi unsur gabungan kata ditulis terpisah jika hanya mendapat awalan atau akhiran:

bertanggung jawab, garis bawahi

• Imbuhan dan unsur gabungan kata ditulis serangkai jika mendapat awalan dan akhiran sekaligus:

pertanggungjawaban

• Ditulis serangkai jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi: adipati, narapidana

• Diberi tanda hubung jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital: non-Indonesia

• Ditulis terpisah jika kata maha sebagai unsur gabungan

diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan kata dasar: maha esa, maha pengasih mahatahu, maha mengetahui

(16)

KATA ULANG

• Kata ulang penuh

• Kata ulang sebagian

• Kata ulang berubah bunyi

• Kata ulang berimbuhan

Ditulis lengkap dengan tanda hubung: anak-anak, sayur- mayur

(17)

GABUNGAN KATA

Ditulis terpisah antarunsurnya: duta besar, kambing hitam

• Dapat ditulis dengan tanda hubung untuk

menegaskan pertalian di antara unsur yang

bersangkutan untuk mencegah kesalahan

pengertian: alat pandang-dengar, anak-istri

saya

(18)

Ditulis serangkai untuk 47 pengecualian: acapkali, adakalanya, akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, bagaimana, barangkali, bilamana, bismillah, beasiswa, belasungkawa, bumiputra, daripada, darmabakti, darmasiswa, dukacita, halalbihalal, hulubalang, kacamata, kasatmata, kepada, keratabasa, kilometer, manakala, manasuka, mangkubumi, matahari, olahraga, padahal, paramasastra, peribahasa, puspawarna, radioaktif, sastramarga, saputangan, saripati, sebagaimana, sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita, sukarela, sukaria, syahbandar, titimangsa, wasalam

(19)

KATA GANTI

Ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya: kusapa, kauberi

Ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan

kata yang mendahuluinya: bukuku, miliknya

(20)

KATA SANDANG

si dan sang ditulis terpisah dari kata yang

mengikutinya: Sang Kancil, si pengirim

(21)

PARTIKEL

Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya: betulkah, bacalah

Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya: apa pun, satu kali pun

Partikel pun ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya untuk adapun, andaipun, ataupun,

bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun, walaupun

(22)

SINGKATAN

• Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik: A.S. Kramawijaya,

M.B.A. SE. S.E. S.H. S.K.M. S. Keb.

• Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan

ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik:

DPR, SMA

• Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik: dst., hlm.

• Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf diikuti tanda titik pada setiap huruf: a.n., s.d. a/n s/d d/a d.a.

• Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,

timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik: cm, kg

(23)

AKRONIM

• Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital: ABRI

• Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis

dengan huruf awal huruf kapital: Akabri, Iwapi

• Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil:

pemilu, tilang

(24)

ANGKA & LAMBANG BILANGAN

• Fungsi

• menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi (ii) satuan waktu (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas,

• melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat,

• menomori bagian karangan dan ayat

kitab suci,

(25)

Penulisan

Lambang bilangan utuh dan pecahan dengan huruf

Lambang bilangan tingkat

Lambang bilangan yang mendapat akhiran -an

Ditulis dengan huruf jika dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara

berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan

Ditulis dengan huruf jika terletak di awal kalimat. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat

Dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca bagi bilangan utuh yang besar

Tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi

Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.

(26)

PENULISAN UNSUR

SERAPAN

(27)

KATA SERAPAN

Asal Bahasa Jumlah Kata

Arab 1.495

Belanda 3.280

Tionghoa 290

Hindi 7

Inggris 1.610

Parsi 63

Portugis 131

Sanskerta-Jawa Kuna 677

Tamil 83

(28)

PENULISAN UNSUR SERAPAN

No Pedoman Contoh

1 ‘a (ain Arab dengan a menjadi a

‘asr asar

2 “ (ain arab) diakhir suku kata menjkadi k

ra’yah rakyat

3 aa (Belanda) menjadi a baal bal

4 ae tetap ae jika tidak bervariasi dg e mjd e

aerobe aerob

5 ae jika bervariasi dg e, mjd e

haemoglobin hemoglobin

6 ai tetap ai trailer Trailer

7 au tetap au audiogram audiogram

8

c di muka a,u,o dan konsonan menjadi k

calomel, construction, coup, classification,

crystal

kalomel, konstruksi, kup, klasifikasi, kristal

9 c di muka e, I, oe, dan y mjd s

central, cent, circulation, cylinder,

sentral, sen, sirkulasi, dan silender

10 cc di mukao, u, dan konsonan menjadi k

accomodation, acculturation,

akomodasi, akulturasi, aklamasi

(29)

PENULSAN UNSUR SERAPAN

No Pedoman Contoh

11 cc di muka e dan i mjd ks accent, accessory, vaccin

Aksen, aksesori, vaksin

12 cch dan ch di muka a, o, dan konsonan mjd k

saccharin, charisma, cholera, chromosome,

technique

sakarin, karisma, kolera, kromosom,

teknik 13 ch yang lafalnya s atau sy

mjd s

echelon, machine Eselon, mesin

14 ch yang lafalnya c menjadi c chip, voucher, china cip, vocer, cina

15 ck menjadi k Check, ticket

Cek, tiket 16 ç (Sanskerta) menjadi s Çabda, çastra

Sabda, sastra

17 e tetap e effect, syinthesis,

description

Efek, sintesis, deskripsi

18 ea tetap ea

(30)

PEMAKAIAN TANDA BACA/PUNGTUASI

1. tanda titik ( . ) 2. tanda koma ( , )

3. tanda titik koma ( ; ) 4. tanda titi dua ( : ) 5. tanda hubung ( - ) 6. tanda pisah ( -- ) 7. tanda elipsis ( ... ) 8. tanda tanya ( ? )

9. tanda seru ( ! )

10.tanda kurung ( ) 11. tanda kurung siku

12. tanda petik ganda “...”

13. tanda petik tunggal ‘...’

14. tanda garis miring ( / ) 15. tanda penyingkat ( ‘ )

(31)

TANDA TITIK

Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan

Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar (tidak dipakai jika merupakan yang terakhir dalam suatu

deretan)

Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu (10.11.36 detik

Dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka (Safii, Imam. 2017. Buku Pintar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Grasindo.

Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya (tidak dipakai jika tidak menunjukkan jumlah)

Tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya

Tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat atau (2) nama dan alamat penerima surat

(32)

TANDA KOMA

Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan

Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan

Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya (tidak dipakai jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya)

Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi

Dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat

(33)

• Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat (tidak dipakai jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru)

• Dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian- bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan

• Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang

dibalik susunannya dalam daftar pustaka

(34)

• Dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki

• Dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga

• Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka

• Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi (Sejumlah

mahasiswa Poltekkes , yang berasal dari bekasi, melakukan aksi demo.

• Dapat dipakai di belakang keterangan yang

terdapat pada awal kalimat untuk menghindari

salah baca

(35)

TANDA TITIK KOMA

• Dapat dipakai untuk memisahkan bagian- bagian kalimat yang sejenis dan setara (Saya membeli berbagai perlengkapan belajar, seperti buku; pulpen; penggaris

• Dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk

• Dia bukan kawan saya ; saudara teman

saya.

(36)

TANDA TITIK DUA

Dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian (tidak dipakai jika rangkaian atau perian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri

pernyataan)

Dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian

Dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan

Dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di

antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan

(37)

TANDA HUBUNG -

Dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh

penggantian baris (Suku kata yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau pangkal baris)

Dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya atau akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantian baris (Akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris)

Dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang

Dipakai untuk menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian- bagian tanggal

Dapat dipakai untuk memperjelas (i) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian kelompok kata

Dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan -an, (iv)

singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap

Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing

(38)

TANDA PISAH (--)

Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat (Sejumlah wilayah bagian Indonesia —Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan

Ambon– ingin memerdekakan diri.

Dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas

Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti 'sampai ke' atau 'sampai dengan'

Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa spasi sebelum dan sesudahnya

(39)

TANDA ELIPSIS (…)

Dipakai dalam kalimat yang terputus-putus

Dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan

Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah titik; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat

(40)

TANDA KURUNG

mengapit keterangan atau penjelasan

mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan

mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan

mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan

(41)

TANDA KURUNG SIKU

mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau

kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli

mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung

(42)

TANDA PETIK GANDA

mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain

mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat

mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus

Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.

Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat

Tanda petik pembuka dan tanda petik penutup pada pasangan tanda petik itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris

(43)

TANDA PETIK TUNGGAL

mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain

Kaprodi berkata, “Beberapa mahasiswa UHAMKA ‘Aini, Laily, Naini, dan Ami’ melakukan bakti sosial.”

mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing

(44)

TANDA GARIS MIRING

dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim

dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan

Baju itu dijual seharga Rp150.000/potong.

(45)

TANDA PENYINGKAT (‘)

menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun

’79 ‘kan

(46)

OASE

Energi surya menghangatkan

dunia, namun ketika Anda

memfokuskannya dengan

menggunakan kaca pembesar energi

itu dapat

menciptakan api.

Kekuatan dari fokus sangatlah

dahsyat.

Kebiasaan menunda dapat

diibaratkan bagaikan kartu kredit. Sangatlah

menyenangkan menggunakannya

sampai Anda

menerima

tagihannya.

Referensi

Dokumen terkait

media berbasis web moodle lebih baik daripada yang menerapkan model pembelajaran langsung tanpa menggunakan media berbasis web moodle. Manfaat yang didapat dari hasil

Pada penggunaan MPL, siswa yang mempunyai kecerdasan emosi tinggi memiliki prestasi belajar akuntansi yang sama baiknya dengan siswa yang mempunyai kecerdasan

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai” Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Membuat Proposal Penelitian Melalui Model Pembelajaran Langsung

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui opini pelajar SMA Surabaya terhadap pemukulan wartawan oleh siswa SMA 6 Jakarta pada

Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya adalah. sebagai

Modern. Jakarta: Pustaka Jaya. Buku itu membahas kesusatraan Malaysia dan sejumlah masalah- nya. Pembahasan yang dilakukan terhadap kesusastraan Malaysia ada- lah dalam rangka

Sosok yang berambisi untuk menggapai Nirvana, berubah menjadi pribadi yang penuh dengan kepasrahan. Tahap demi tahap dari pengalaman hidup

Pada kriteria rambu7rambu tentang $0 di tempat kerja tim keempat telah memenuhi 3 dari 3 kriteria yaitu pekerja diberikan pelatihan dalam menggunakan alat7alat untuk mencegah