Nama Produk: ACULYN™ 22 Polymer Tanggal Terbit: 06.07.2015 Tanggal Cetak: 07.07.2015 PT DOW INDONESIA mendorong dan mengharapkan Anda membaca dan memahami LDK secara keseluruhan, karena ada informasi penting dalam seluruh dokumen tersebut. Kami mengharapkan anda untuk mengikuti tindakan pencegahan yang diidentifikasi dalam dokumen ini kecuali kondisi penggunaan akan memerlukan metode atau tindakan lain yang sesuai.
1. PRODUK DAN IDENTIFIKASI PERUSAHAAN
Nama Produk: ACULYN™ 22 Polymer
Penggunaan yang dianjurkan dan pembatasan penggunaan Penggunaan yang teridentifikasi: Modifier reologi
Tanda pengenal perusahaan PT DOW INDONESIA
Wisma GKBI, Lt. 20 Suite 2001, Jl. Jend. Sudirman No. 28 10210 JAKARTA
INDONESIA
Nomor Informasi Pelanggan: (62) 21-2995-6200 SDSQuestion@dow.com NOMOR TELEPON DARURAT
Nomor Darurat 24 Jam: 62-21-7591-2862
Penghubung Tanggap Darurat Lokal: 21-7591-2862
2. KOMPOSISI /INFORMASI BAHAN
Produk ini adalah campuran.
Produk ini tidak mengandung bahan-bahan yang menimbulkan bahaya terhadap kesehatan atau lingkungan.
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Klasifikasi risiko bahaya
Produk ini tidak diklasifikasikan sebagai produk berbahaya sesuai dengan Peraturan Keselamatan Kerja Indonesia terhadap bahan kimia berbahaya dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no.
KEP-187/MEN/1999.
Bahaya lain
data tidak tersedia
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama
Saran umum: Tenaga P3K harus memperhatikan pelindungan diri dan menggunakan pakaian
pelindung yang telah direkomendasikan (sarung tangan tahan kimia, perlindungan terhadap percikan).
Jika potensi untuk pemaparan terjadi, silakan merujuk pada bagian 8 untuk perlengkapan pelindung pribadi tertentu.
Penghirupan: Pindahkan korban ke udara segar; jika ada efek yang terjadi, hubungi dokter.
Kena kulit: Cuci bersih dengan banyak air.
Kena mata: Bilas mata dengan air selama beberapa menit. Lepaskan lensa kontak setelah 1-2 menit pertama dan lanjutkan pembilasan selama beberapa menit tambahan. Jika efek masih berlanjut, hubungi dokter, sebaiknya dokter ahli mata.
Tertelan: Tidak ada perawatan medis darurat yang diperlukan.
Kumpulan gejala / efek terpenting, baik akut maupun tertunda: Selain dari informasi yang ditemukan dibawah Deskripsi langkah-langkah pertolongan pertama (atas) dan indikasi perhatian medis segera dan perlakuan khusus diperlukan (dibawah), semua gejala tambahan dan efek-efek yang dijelaskan dalam seksi 11: Informasi Toksikologi.
Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatankhusus yang diperlukan
Instruksi kepada dokter: Tidak ada obat penangkal khusus. Perawatan terhadap pemaparan harus diarahkan untuk mengendalikan gejala dan kondisi klinis pasien
5. TINDAKAN PEMADAMAN KEBAKARAN
Media pemadaman yang sesuai: Untuk memadamkan sisa-sisa produk yang dapat terbakar, gunakan kabut air, karbon dioksida, kimia kering atau busa.
Media pemadaman yang tidak sesuai: Tidak ada yang diketahui.
Bahaya khusus yang muncul dari bahan atau campuran
Produk pembakaran berbahaya: Pada keadaan kebakaran, beberapa komponen produk ini dapat mengalami dekomposisi. Asapnya mungkin mengandung senyawa tak teridentifikasi yang beracun dan/atau dapat menimbulkan iritasi. Hasil pembakaran antara lain dapat berupa: Karbon dioksida.
Karbon monoksida.
Bahaya Kebakaran dan Ledakan Luar Biasa: Bahan dapat memercik di atas 100C/212F. Bahan ini tidak akan terbakar sampai airnya menguap habis. Sisa setelah penguapan dapat terbakar.
Saran bagi petugas pemadam kebakaran
Prosedur Pemadaman Kebakaran: Jangan biarkan orang mendekat. Api harus diisolasi, jangan biarkan orang yang tidak berkepentingan masuk. Juka dimungkinkan, tampunglah aliran limpahan air kebakaran.
Alat pelindung khusus bagi petugas pemadam kebakaran: Kenakan alat bantu pernapasan SCBA
dan pakaian pelindung. Jika alat pelindung tidak tersedia atau tidak dipakai, padamkan kebakaran
dari lokasi yang terlindung atau dari jarak aman.
6. TINDAKAN PENANGGULANGAN JIKA TERJADI TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
Langkah-langkah pencegahan diri, alat pelindung dan prosedur tanggap darurat: Gunakan alat pelindung diri. Jauhkan orang dari tumpahan/bocoran ke arah yang berlawanan dengan arah angin.
Bahan dapat menciptakan kondisi licin.
Langkah-langkah pencegahan bagi lingkungan: PERHATIAN: Jaga agar tumpahan dan aliran air pembersih menjauhi saluran pembuangan kota dan genangan-air yang terbuka.
Metode dan bahan untuk penangkalan (containment) dan pembersihan: Segera bendung tumpahan dengan bahan lembam (mis. pasir, tanah). Pindahkan cairan dan bahan pembendung padat ke wadah terpisah yang sesuai untuk pemerolehan-kembali atau pembuangan.
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
Kehati-hatian dalam menangani secara aman: Jangan sampai kena mata, kulit, dan pakaian. Cuci sampai bersih setelah menangani. Tempat penyimpan harus ditutup rapat. Jangan mengisap uap, kabut, atau gas.
Kondisi untuk penyimpanan yang aman: Jaga agar tidak beku - kestabilan produk mungkin terpengaruh. Aduk baik-baik sebelum digunakan.
Kestabilan penyimpanan Suhu penyimpanan 1 - 49 °C
Data lain: Uap monomer dapat terbentuk ketika bahan memanas selama operasi pemrosesan. Lihat SEKSI 8, untuk jenis ventilasi yang diperlukan.
8. KONTROL PAPARAN/ PERLINDUNGAN DIRI
Parameter pengendalian
Batas paparan didaftarkan berikut ini, jika ada.
Tidak ada yang diketahui secara pasti.
Pengendalian pendedahan
Kontrol teknik: Gunakan ventilasi lokal, atau perangkat kendali teknik lain untuk mengontrol tingkat kebutuhan kadar udara dibawah batas pemaparan atau petunjuk. Jika tidak tersedia batas pemaparan yang di butuhkan atau petunjuk, ventilasi umum harus mencukupi untuk banyaknya produksi.
Ventilasi pembuangan udara lokal mungkin diperlukan untuk sejumlah kegiatan.
Tindakan perlindungan individual
Perlindungan mata/wajah: Gunakan kacamata pelindung (dengan pelindung sisi). Kaca Mata(dengan pelindung sisi) harus konsisten dengan EN 166 atau sepadan.
Perlindungan kulit
Perlindungan tangan: Gunakan sarung tangan yang secara kimiawi tahan terhadap bahan ini, apabila terdapat kemungkinan kontak secara berkepanjangan atau
berulang kali. Gunakan sarung tangan tahan kimia yang diklasifikasikan menurut Standar EN374: Sarung tangan pelindung terhadap bahan kimia dan mikroorganisme.
Contoh bahan penghambat teristimewa bagi sarung tangan antara lain: Neopren.
Karet nitril/butadien ("nitril" atau"NBR"). Polivinil klorida ("PVC" atau "vinil"). Hindari
pemakaian sarung tangan yang dibuat dari: Polivinil alkohol ("PVA"). Jika kontak
untuk waktu lama atau berulang kali dapat terjadi, disarankan memakai sarung tangan dengan kelas perlindungan 4 atau lebih tinggi (waktu tembus lebih dari 120 menit menurut EN 374). Jika diperkirakan terjadi kontak secara sangat singkat, disarankan untuk memakai sarung tangan dengan kelas perlindungan 1 atau lebih (waktu tembus lebih dari 10 menit sesuai dengan EN 374). Tebal sarung tangan saja bukan merupakan indikator yang baik dari tingkat perlindungan sarung tangan memberikan terhadap zat kimia sebagai tingkat perlindungan juga sangat tergantung pada komposisi tertentu dari bahan sarung tangan yang dibuat . Ketebalan sarung tangan harus, tergantung model dan jenis bahan, umumnya lebih dari 0.35 mm untuk menawarkan perlindungan yang memadai untuk sering bersentuhan dengan
substansi. Sebagai pengecualian untuk aturan umum ini diketahui bahwa sarung tangan laminasi multilayer dapat menawarkan perlindungan berkepanjangan pada ketebalan kurang dari 0,35 mm. Bahan sarung tangan lainnya dengan ketebalan kurang dari 0,35 mm mungkin menawarkan perlindungan yang memadai ketika hanya kontak singkat diharapkan. PERHATIAN: Pemilihan sarung tangan spesifik untuk aplikasi tertentu dan lama pemakaiannya di tempat kerja harus juga
memperhitungkan seluruh faktor di tempat kerja, seperti tetapi tidak terbatas pada:
bahan kimia lain yang mungkin ditangani, persyaratan fisik (perlindungan terhadap pemotongan/pelubangan, kemudahan penanganan, perlindungan panas), potensi reaksi tubuh terhadap bahan pembuatan sarung tangan, serta instruksi/spesifikasi yang disediakan oleh pemasok sarung tangan.
Perlindungan lain: Gunakan pakaian bersih berlengan panjang yang menutup seluruh badan.
Perlindungan pernapasan: Perlindungan pernafasan harus dikenakan ketika ada suatu potensi melebihi pedoman-pedoman atau kebutuhan batas pemaparan. Jika tidak tersedia pedoman atau kebutuhan batas pemaparan, pakailah perlindungan pernafasan ketika timbul efek kurang baik seperti iritasi saluran pernafasan atau rasa tidak nyaman telah dialami, atau jika ditandai oleh proses penilaian resiko. Pada sebagian besar peristiwa, tidak diperlukan perlindungan pernafasan; namun jika timbul rasa tak nyaman, gunakan alat respirator pemurni udara yang telah disetujui.
Gunakan alat pernafasan jenis pemurni udara yang telah disetujui CE sebagai berikut:
Partikel, jenis P2.
9. SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Tampilan
Keadaan Fisik cair
Warna putih putih-susu
Bau seperti akrilik
Ambang Batas Bau data tidak tersedia
pH 2,2 - 3,2
Titik lebur/rentang 0 °C Air
Titik beku data tidak tersedia
Titik didih (760 mmHg) 100,00 °C Air
Titik nyala Tak-mudah-terbakar
Tingkat evaporasi (Butil Asetat = 1)
<1,00 Air
Flamabilitas (padatan, gas) TIDAK BERKENAAN/BERLAKU.
Terendah batas ledakan Tidak berlaku
Tertinggi batas ledakan Tidak berlaku Tekanan Uap data tidak tersedia Relatif Densitas Uap (udara = 1) <1,0000 Air Kepadatan Relatif (air = 1) kira-kira1,0600 Kelarutan dalam air Dapat diencerkan Koefisien partisi (n-oktanol/air) data tidak tersedia Suhu dapat membakar sendiri
(auto-ignition temperature)
Tidak berlaku Suhu penguraian data tidak tersedia Viskositas kinematik data tidak tersedia Sifat peledak data tidak tersedia Sifat oksidator data tidak tersedia Berat Molekul data tidak tersedia Persen sifat atsiri (volatilitas) 69,00 - 71,00 % Air
CATATAN: Data fisik yang disajikan di atas adalah nilai-nilai tipikal dan jangan diartikan sebagai spesifikasi.
10. STABILITAS DAN REAKTIFITAS
Reaktifitas: Tidak ada reaksi berbahaya yang diketahui dalam kondisi penggunaan normal.
Stabilitas kimia: Stabil
Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus: Produk tidak akan mengalami polimerisasi.
Kondisi yang harus dihindari: data tidak tersedia
Bahan yang harus dihindari: Tidak diketahui adanya bahan yang tidak-cocok dengan produk ini.
Produk berbahaya hasil penguraian: data tidak tersedia
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
Informasi Toksikologi muncul dalam bagian ini ketika data tersebut tersedi
Toksisitas akut
Toksisitas oral akut
Toksisitas sangat rendah jika tertelan. Efek merugikan akibat menelan jumlah kecil diperkirakan tidak akan terjadi.
Untuk bahan-bahan yang serumpun :
LD50, Tikus, jantan, > 5.000 mg/kg
Toksisitas kulit akut
Kontak dengan kulit yang berkepanjangan, kecil kemungkinannya dapat mengakibatkan penyerapan bahan dalam jumlah yang dapat membahayakan.
Untuk bahan-bahan yang serumpun : LD50, Kelinci, jantan, > 5.000 mg/kg Toksisitas inhalasi akut
Diperkirakan tidak terjadi efek merugikan jika terkena kabut untuk satu kali saja.
Untuk bahan-bahan yang serumpun :
LC50, Tikus, jantan, 1 hrs, debu/kabut, > 15,23 mg/l Tidak ada kematian terjadi pada konsentrasi ini.
Korosi/iritasi kulit
Kontak dengan kulit secara singkat, pada hakekatnya tidak menimbulkan iritasi kulit.
Sentuhan berkelanjutan dapat menyebabkan iritasi kulit ringan disertai kulit kemerahan setempat Kerusakan mata serius/iritasi mata
Dapat menyebabkan iritasi mata ringan yang sementara.
Cedera kornea besar kemungkinan tidak terjadi.
Sensitisasi
Untuk bahan-bahan yang serumpun :
Tidak mengakibatkan reaksi alergi pada kulit ketika di tes pada manusia.
Tidak menyebabkan reaksi alergi kulit apabila diuji pada marmot.
Untuk sensitisasi pernafasan:
Tidak ditemukan informasi yang relevan.
Toksisitas Organ Sasaran Spesifik Sistemik (Paparan Tunggal)
Data yang tersedia tidak memadai untuk menentukan eksposur sasaran toksisitas organ tunggal tertentu.
Toksisitas Organ Sasaran Spesifik Sistemik (Paparan Berulang) Tidak ada data relevan ditemukan.
Karsinogenisitas
Tidak ditemukan informasi yang relevan.
Teratogenisitas
Tidak ditemukan informasi yang relevan.
Toksisitas terhadap Reproduksi Tidak ditemukan informasi yang relevan.
Mutagenisitas (Kemampuan menyebabkan perubahan gen)
Penelitian toksisitas genetika in-vitro menunjukkan kecenderungannya negatip.
Bahaya terhirup
Berdasarkan pada informasi yang tersedia, aspirasi bahaya tidak dapat di tentukan.
12. INFORMASI EKOLOGI
Toksisitas Organ Sasaran Spesifik Sistemik (Paparan Berulang)