• Tidak ada hasil yang ditemukan

FOCUS MANAJEMEN UPMI e-issn : Volume 1 No. 1 EDISI 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FOCUS MANAJEMEN UPMI e-issn : Volume 1 No. 1 EDISI 2020"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Manajemen UPMI 11-19 Page 11

PENGARUH MANAJEMEN PIUTANG PERSEDIAAN TERHADAP ARUS KAS

DAN PROFITABILITASPERUSAHAANPLASTIK DAN KEMASAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh : KHOIRUDDIN LUBIS 0007055501

Dosen Tetap Manajemen

Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Medan Email : [email protected]

Abstrack

Hasil analisis register linier berganda menunjukkan bahwa variabel perputaran piutang, periode pengumpulan putang dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap peningkatan profitabilitas. Hl ini ditunjukkan dengan besarnya t

ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

perputaran piutang sebesar 11,024 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000, periode pengumpulan piutang sebesar - 2,499 dengan tingkatsignifikansi sebesar 0,041 dan debt to equity ratio sebesar 3,289 dengan tingkat signifikan sebesar 0,013 sedangkan debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas. Hal ini ditunjukan 𝑡

ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

sebesar – 1,245 dengan tingkat signifikansi 0,253. Jumiati Dwi Wahyuni melakukan studi tentang pengaruh perputaran Aktiva terhadap rentabiitas ekonomi perusahaan industri food and

beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari penelitin ini dinyatakan bahwa

perputaran piutang berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi hal ini ditunjukkan oleh nilai 𝑡

ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

sebesar -1,310 dan sig. t0 ,123 yang lebih besar dari 0, 05. Bedasarkan hasil analisis regresi ganda yang dilakukan tersebut, menunjukkan bahwa nilai 𝑅

2

0,532 atau 53,2% artinya besarnya pengaruh variabel perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan, perputaran aktiva tetapsecara bersama – sama terhadap rentabilitas ekonomi adalah sebesar 53,2%. Sedangkan sisanya 46,8% dipengaruhi oleh faktor lain selain perputaran kas, perputaran piutang , perputaran persediaan, perputaran aktiva lancar lainnya dan perputara aktiva tetap. Penelitian lain Maryati yang meneliti tentang investasi piutang dalam kaitanya meningkatkan rentabilitas pada PT Intan Pariwara Klaten.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan piutang dan pengendalian piutang

(2)

Jurnal Manajemen UPMI 11-19 Page 12

serta mengetahui sejauh mana kenaikan jumlah piutang dapat meningkatkan rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri. Tingkat perputaran yang dihasilkan dari penelitian tersebut adalah sebesar 9,83 – 12,12 kali dalam satu tahun, dengan jangka waktu pengumpulan sekitar 30 - 73 hari. Sedangkan rentabilitas modal sendiri yang dicapai oleh perusahaan sekitar 7,82% - 30,23%. Rentabilitas. Modal sendiri yang dicapai perusahaan sekitar 4,82% - 34,66%. Dari penelitian ini dapat di simpulkan bahwa perencanaan piutang dan pengendaian piutang yang baik dapat meningkatkan tingkat perputaran piutang.Kenaikan tingkat perputaran piutang dapat meningkatkan tingkat perputaran piutang.Kenaikan tingkat perputaran piutang dapat meningkatkan rentalitas ekonomi dan rentalitas modal sendiri. Menurut Bambang Riyanto, makin besar proporsi penjualan kredit dari keeseluruhan penjualan memperbesar jumlah investasi dalam piutang.Dengan makin besarnya volme penjualan kredit setiap tahunnya berarti bahwa perusahaan itu harus menyedikan investasi yang lebih besar lagi dalam piutang.Makin besar jumlah piutang berarti makin besar resiko, tetapi bersamaan dengan itu juga memperbesar profitabilitynya.

I. Pendahuluan

Perusahaan di dirikan dengan berbagai tujuan pokok : untuk mendapatkan laba yang optimal, meningkatkan harga saham, meningkatkan harga saham meningkatkan volume penjualan, dan untuk mem pertahankan kelangsungan hidupnya.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya adalah melakukan menejemen secara baik agar perusahaan dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Perusahaan harus berusaha agar tujuan perusahaan dapat tercapai.dalam pencapaian prestasi atau hasil yang maksimal diperlukan suatu

pengukuran. Pengukuran prestasi atau keberhasilan ini lebih sulit dan lebih komplek dilakukan karena berkaitan dengan efektifitas dari modal yang di tempatkan dan profitabilitas operasi serta keamanan dari berbagai tuntutan yang di hadapi perusahaan. Dalam pencapaian prestasi yang maksimal atau keberhasilan mencapai tujuan perusahaan dan perlukan adanya pengukuran prestasi.Alat yang di gunakan untuk mengukur prestasi ini adalah analisis rasio.

Analisis rasio ini bermacam – macam

tergantung dari aspek mana yang akan di

ukur . Suatu rasio dapat menghubungkan

suatu besaran yang satuu dengan yang

lainnya seperti laba dengan jumlah aktiva

(3)

Jurnal Manajemen UPMI 11-19 Page 13

atau hutang – hutang jangka pendek dengan

aktivalancar. Dari setiap analisis rasio tersebut akan didapat rasio – rasio yang menggambarkan kondisi perusahaan.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan memasuki era globalisasi, timbulya kenyataaan bahwa persaingan yang terjadi dalam dunia bisnis akan semakin ketat.

Krisis ekonomi yang di alami bangsa Indonesia pun membuat yang menghasilkan produk sejenis harus dapat bersaing dan menghasilkan keuntungan ( laba ) dari modal yang telah di investasikan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Dalam usaha memproleh keutungan, perusahaan di hadapkan pada masalah pengelolaan modal sebagai pembelanjaan. Modal yang di tanamkan pada perusahaan, akan di investasikan dalam berbagai macam aktiva yang di butuhkan perusahan. Modal dalam perusahaan juga dapat di investasikan dalam piutang dan persediaan. Masalah piutang ini menjdi begitu penting dalam kaitannya dengan perusahaan manakala harus menentukan bebrapa jumlah piutang yang optimal. Di samping itu juga harus di kelola dengan efisien yang menyangkut tentang tambahan laba yang di peroleh dengan perubahan kebijakan penjualan dengan beban yang timbul karena adanya piutang.

Namun demikian, karena kebijakan kredit ini akan meningktkan penjualan, maka biaya piutang tersebut akan di imbangi oleh meningkatnya penjulan perusahaan. Oleh karena itu, manejemen piutang merupakan pengelola piutang agar kebijakan kredit mencapai optimal, yaitu tercapainya keseimbangan antara biaya yang di akibatkan oleh kebijakan kredit dengan manfaat yang di peroleh dai kebijakan tersebut. Selain investasi dalam piutang perusahaan juga di tuntut untuk selalu menentukan kebijakan persediaan.

persediaan sangat berkaitan dengan

kelancaran operasi perusahaan. Jika

perusahaan tidak mempunyai persediaan

yang cukup, makan perusahaan akan

kehilangan kesempatan memproleh

keuntungan di karenakan perusahaan

tidakkeuntungan di karenakan perusahaan

tidak dapat memenuhi permintaan

konsumen. Dengan mempertahankan

investasi yang besar dalam asset lancar

seperti persedian perusahaan akan

mengurangi kemungkinan untuk berhenti

beroprasi atau kehilangan penjualan karena

kurangnya persediaan. Masalah penting

dalam manejemen persediaan adalah berapa

besr persediaan yang optimal. Apabila

persediaan terlalu kecil, maka kegiatan

operasi perusahaan akan mengalami

(4)

Jurnal Manajemen UPMI 11-19 Page 14

penundaan atau perusahaan beroperasi pada

kapasitas yang rendah. Akan tetapi apabila perusahaan mempunyai persediaan yang terlalu banyak namun kurang efektifitas pengelolaanya, maka perputaran persediaan akan rendah sehingga akan mempengaruhi profitabilitas. Investasi dalam persediaan, karena aktiva lancar terbesar perusahan

manufaktur terikat dalam

persedian.Manajemen asset ini sangat penting untuk tujuan memaksimumkan kekayaan pemegang saham.Untuk mengontrol masalah persedian, perusahaan harus memecahkan dua masalah yaitu kuntitas pemesanan dan masalah titk pemesanan. Pentingnya sebuah manajemen yang baik terhadap piutang maupun persediaan ternyata akan sangat berpengaruh terhadap peningktan perolehan lba sebuah perusahaan. Maka dari itu dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk membahas tentang bagaimana manejemen piutang dan persediaan dalam meningkatakan

profitabilitas.

Saat ini di Indonesia telah hadir parusahaan kemasan yang di luncurkan pada tanggal 14 Maret 2003. Setelah sebelumnya terdapat bursa efek Indonesia yang mengakomodir saham – saham dengan basis yang di luncurkan pada Juni 2000. Bursa efek adalah

pasar modal yang di dalamnya ditransaksikan instrumen keuangan atau modal yang sesuai dengan cara yang berlandaskan perusahaan yang telah go public. Bursa Efek Indonesiaterdiri dari 30 saham yang dipilih dari saham – saham yang sesuai dengan Indeks ini diluncurkan pada 3 Juni 2000 dan menjadi bagian dari Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ). Jakarta

Islamic Indeks digunakan sebagai tolak ukur

(benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syari’ah.

Berdasarkan alasan tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti manajemen pada elemen – elemen modal kerja perusahaan yaitu manajemen piutang dan manajemen persediaan pada perusahaan Manufaktur.

Dari latar belakang yang telah di uraikan diatas, ada beberapa pokok masalah yang akan penulis kaji yaitu sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh perputaran persedian terhadap profitabilitaspada perusahaan Pelastik dan Kemasan yang terdaftar di bursa efek

2. Adakah pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada

Perusahaan Plastik dan Kemasan yang

terdaftar di bursa efek

(5)

Jurnal Manajemen UPMI 11-19 Page 15

II. Hasil pembahasan

A.Rasio Aktivitas

a. Total Asset Turn over =

𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

Pada tahun 2014 =

(58.805.543.863) 349.883.632.332

= 0.01%

Pada tahun 2015 =

55.511.050.527 385.157.562.890

= 0.01%

Total asset pada tahun 2014 sebesar 0.01% kali.Artinya dana yang tertanam dari keseluruhan kesluruhan asset berputar 0.01% kali dalam setahun untuk menghasilkan Rp1.- pendpatan sementara pada tahun 2015 total asset trun over 0.01%

kali dalam setahun untuk menghasilkan Rp1.- pendapatan.Nilai total asset turn over pada tahun 2014 ketahun 2015 tidak mengalami perubahan pendapatan.

Dari komponen rasio aktivitas dapat disimpulkan bahwa aktivitas perusahaan kurang baik dimana terdapat asset yang kurang produktif.

B. Perputaan Persediaan

Perputaran persediaan=

ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

Perputaran persediaan tahun 2013=

308.329.391.701

101.008.221.352

= 3.05%

Perputaran persediaan2014=

308.329.391.701 11 9.618.779.661

= 2.57%

Total perputaran pada 2013 sebesar 3.05%

kali.Artinya persediaan berputar rata-rata 3.05% kali dalam setahun untuk menghasilkanRp1.- persediaan sementara itupada tahun 2014 sebesar 2.57% kali dalam setahun untuk menghasilkan Rp1.- putaran persediaan

Dari komponen total persediaan aktivitas dapat isimpulkan bahwa aktivitas perusahaan kurang baik terhadap persediaan yang lebih baik

Perputaran persediaan 2015 =

308.329.391.701 137.935.225.719

=2.23%

Total perputaran persediaan pada tahun 2015 sebesar 2.23%.Artinya total persediaan sepanjang tahun 2015 menghasilkan rata- rata perputaran persediaan dalam 1 tahun Rata –hari persediaan

Rata-hari persediaan 2013 =

360 ℎ𝑎𝑟𝑖

𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛

=

360

101.008.221.352

(6)

Jurnal Manajemen UPMI 11-19 Page 16

= 0.02%

Rata-rata persediaan dalam 360 hari pada tahun 2013 mencapai 0.02% dari total persediaan selama 1 tahun di dalam gudang penyimpanan.

Rata-hari persediaan 2014 =

360

119.618.779.661

= 0.03%

Rata –rata persedian dalam 360 hari pada tahun 2014 mencapai 0.03% dari total persediaan selama 1 tahun di dalam gudang penyimpanan.

Rata-hari persediaan 2015 =

360

137.935.225 719

= 0.03%

Rata-rata persediaan dalam 360 hari pada tahun 2015 mencapai 0.03% dari total persediaan selama 1 tahun .

Periode pengumpulan piutang

Periode pengumpulan

piutang=

360

𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

Periode 2013=

360

77.516.948.155

= 0.02%

Periode pengumpulan piutang 2014 =

360

73.319.694812

= 0.02%

Periode pengumpulan piutang pada tahun 2013 sebesar 0.02% kali.Artinya pengumpulan piutang yang dari keseluruhan berputar rata-rata 0.02% kali dalam setahun untuk menghasilkan Rp1.-pendapatan .Sementara itu pada tahun 2015 pungupulan piutang sebesar 0.02% kali dalam setahun menghasilkan Rp1-. Pendapatan Nilai pengumpulan piutang pada tahun 2013 ke tahun 2015 mengalami penurunan 0.04%.

Dari komponen rasio aktivitas piutang dapat disimpulkan bahwa akivitas perusahaan kurang baik dimana terdapat piutang yang baik produktif.

Retrun on investment

Return on investment=

laba setelah pajak to talaktiva

Retrun on investmen 2014 =

10.274.463.216 349.883.632.332

= 34.05%

Retrun on investment 2015 =

9.878.298.081 349.883 632.332

= 3.54%

Total Retrun on investment pada tahun 2014

sebesar 34.05% kali. Artinya retrun

yangtertanam dari keseluruhan asset

berputar rata –rata 34.05%kali dalam

setahun untuk menghasilkan Rp1.-

(7)

Jurnal Manajemen UPMI 11-19 Page 17

pendapatan nilai retrun pada tahan 2015

sebesr 3.54% kali dalam setahun untuk menghasilkan Rp1-. Pendapatan nilai Retrun on investment pada tahun 2013 ketahun 2015 mengalami penurunan sebesar 2.04%

kali

Rasio Profitabili

a.Operating Profit

Margin=

𝐸𝐵𝐼𝑇

𝑃𝐸𝑁𝐷𝐴𝑃𝐴𝑇𝐴𝑁

𝑋100%

Pada tahun 2014 =

18.643.037.179

2.758.904.754

x100%

=0.67%

Operating Profit Margin

2015=

16.074.628.531

9.878.298.081

𝑥100%

=0.16%

Operating Profit Margin pada 2014 sebesar 0.67% dan pada tahun 2015 sebesar 0.16%.Artinya Rp100.-total asset yang dihasilkan Rp0.67 laba sebelum pajak pada tahun 2015 Rp0.16 pada tahun 2014 dalam hal ini operating profit margin pada tahun 2014 lebih baik dibandingkan pada tahun 2015 , karena pendapatan EBIT lebih besar

III. Kesimpulan dan saran A.Kesimpulan

1.Penerapan prosedur piutang dan persediaan yag terdapat pada PT.Champion Pasific Indonesia di dahului adanya transaksi, kemudian dijurnalkan .

Formulir yang digunakan PT.Champion Pasific Indonesia sebagai dasar pencatatan prosedur piutang antara lain:

a.Daftar keuangan

b.Formulir perkiraan piutang c.Total persediaan

d.Catatan Riwayat kredit langgan dan penagihan kredit sebagai dokumen B.Saran

Dari kesimpulan di atas memiliki berbagai masalah yang di hadapi dalam manajemen piutang dan persediaan tersebut maka penulis akan mencoba memberikn beberapa saran untuk mengatsi masalah tersebut sebagai berikut:

1.Sebaiknya PT.Champion Pasific

Indonesia Tbk agar lebih aktive dalam

menjalankan manajemen piutang dan

persediaan yang di tetapkan dengn baik

oleh perusahaan

(8)

Jurnal Manajemen UPMI 11-19 Page 18 2. Pimpnan perusahaan harus senantiasa

menontrol jalany kegiatan jual beli bursa saham BEI agar tetap berjalan di bursa efek

IV. Daftar pustaka

Baridwan,ZakiIIntermediete Accounting, Yogyakarta;Liberty,1992.

Harjanto, Edi, Manajemen Operasi, edisi ke -3, Jakarta;PT Raja Grafindo,2007.

Hasibuan,Malayu, Manajemen Dasar;

Pengertian dan Masalah, Jakarta; PT Inti Indayu Press, 2009.

Handoko, T .Hani, Manajemen, Yogyakarpta;BPFE, 1996

Husnan, Saud, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, edisi ke -9 Yogyakarta:BPFE, 2002

Martono, Manajemen Keuangan, Yogyakarta:Ekonisia, 2002

Riyanto, Bambang, Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Yogyakarta:BPFE, 2000.

Zaki Baridwan,2000, Intermediate Accounting, Edisi kesembilan, BFEE

Yogyakarta

Safyan Syafri Harahap,2002 Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan,

PT. Grafindo Persada, Jakarta 2002

Indriyono Gitosudarmo dan Basri,2002 Manajemen Keuangan,cetakan

pertama, edisi keempat, BFEE Yogyakarta

S. Munawir, 2004, Analisa laporan Keuangan,Penerbit Liberty, Edisi

ketujuh, Yogyakarta 2004

Iman Santoso, 2007, Intermediate Accounting,cetakan pertama, PT.

Refika Aditama,2007

Harnanto, 2002, Analisis Laporan Keuangan, Percetakan AMP-YKPN,

Jakarta 2002

Bambang Riyanto, 2001, Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan,

Yayasan badan Penerbit Gajah Mada, 2001

(9)

Jurnal Manajemen UPMI 11-19 Page 19 Hani Handoko, 1999, Manajemen, BFEE

UGM, Yogyakarta,1999

Bambang Kusriyanto dan

Suwarjoyo,2000, Teknik Manajemen

Keuangan, seri Manajemen No. 85, PT.

Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta ,2000

R.A.Supriyono,1999, Akuntansi Manajemen I, cetakan kelima BEEF-

UGM, Yogyakarta,2000

George R. Terry,2006, Asas – asas manajemen, Alumni Bandung,2006

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan diatas maka rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian kali ini adalah bagaimana membangun sistem

Pengendalian Proses yang Baik (Better Process Control) Pengendalian proses dilakukan dengan cara yaitu.. a) Penggunaan panel kontrol yang berada di ruang kontrol untuk

Kemenhan, Kemensos, Kemenpar, Polri, BNPB, LKPP, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

Bahan masukan bagi pimpinan perusahaan, serikat pekerja dan Dinas Tenaga Kerja dalam memperhatikan hak dasar pekerja khususnya dalam upaya penyelesaian permasalahan

Mampu menjelaskan ilmu pengetahuan yang bersifat kausal, tetapi sangat sulit untuk mendapatkan hasil perhitungan yang sesuai dengan fakta empirik.. IPA yang diikuti

Dalam kegiatan proses belajar mengajar yang difungsikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas berfikir siswa yang aktif, semestinya guru mampu

93 Pada dasarnya seorang murid itu juga tidak lain hanyalah manusia biasa, yang tak lepas dari kesalahan dan kelalaian (lupa). Sebagaimana Nabi yang telah

analisis isi ( content analysis) terhadap dua karya Yu > suf Qard } a > wi > serta menentukan batasan dan ruang lingkup hadis-hadis yang dapat dipahami