1. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
1. Mengamati dan mempelajari proses produksi serta keadaan-keadaan lain di perusahaan, melakukan studi literatur serta melakukan konsultasi dengan pihak dosen pembimbing maupun staff perusahaan.
2. Membuat plot data permintaan dari tahun 1999 sampai 2000.
3. Peramalan permintaan berdasarkan data masa lalu dengan menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik data masa lalu.
4. Menghitung waktu baku.
5. Melakukan perencanaan produksi dengan model Linear Programming 6. Pembuatan jadual produksi (MPS) berdasarkan hasil perencanaan produksi.
7. Pembuatan BOM (Bill OfMaterial)
8. Perhitungan lot sizing dengan metode yang sesuai untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis.
9. Pembuatan suatu perencanaan kebutuhan bahan baku (MRP).
10. Mempelajari tiap-tiap supplier tin plate pada PT. IMCP.
11. Membuat kriteria dan sub kriteria mengenai apa saja yang dianggap penting dalam pemilihan supplier.
12. Membuat model awal 13. Melakukan validasi model.
14. Membuat modcl struktural
15. Menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan data perbandingan berpasangan dari masing-masing kriteria dan sub kriteria.
16. Melakukan pengolahan data dengan menggunakan software Experl Choice.
17. Menganalisa hasil pengolahan data dan menarik kesimpulan.
2. DATA YANG DIPERLUKAN
2.1 Data untuk Peramalan
• Data Permintaan Konsumen
P.T. IMCP adalah perusahaan job order, yang memproduksi berdasarkan pesanan. Namun demikian P.T. IMCP memiliki beberapa pelanggan tetap yang permintaannya kontinyu. Sehingga dalam hal ini hanya akan dipilih produk yang permintaannya kontinyu, sehingga dapat diramalkan untuk periode-periode mendatang. Produk-produk tersebut adalah kaleng Hit 270 gr, Baygon 400 gr, Conical Talstar, Conical 80/100 ml dan Conical 500 ml.
2.2 Data untuk Perencanaan Produksi
• Proses produksi untuk setiap jenis kaleng
• Waktu baku tiap proses
Sebagian besar proses pembuatan kaleng ini dilakukan dengan mesin secara otomatis, namun demikian ada juga yang dilakukan secara manual.
Oleh karena itu perhitungan waktu baku akan dilakukan dengan dua cara,
yaitu :
- Waktu operasi yang dikerjakan dengan mesin dihitung berdasarkan kapasitas dari mesin tersebut, jika diketahui kapasitas mesin dapat pula diketahui waktu operasi untuk satu unit.
- Waktu operasi yang dilakukan secara manual dihitung dengan cara : mengambil sampel sebanyak 30 data, lalu dilakukan Tes Kenormalan Data, Tes Keseragaman Data dan Tes Kecukupan Data. Setelah itu dilakukan perhitungan waktu baku.
• Data allowance operator.
• Biaya produksi tiapjeniskaleng.
• Biaya tenaga kerja dalam jam kerja reguler dan overlime.
• Biaya simpan barang jadi.
• Jam kerja dan jumlah shift yang berlaku di perusahaan.
2.3 Data untuk Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku
• Data persediaan bahan baku pada bulan Desember 2000.
• Lead lime produksi dan lead lime pemesanan bahan baku.
• Jenis mesin dan waktu yang diperlukan untuk selup.
• Biaya pesan bahan baku, baik yang lokal maupun impor.
• Biaya simpan bahan baku.
• Harga beli bahan baku.
• Kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk membentuk produk jadi.
2.4 Data untuk Pemilihan Supplier Terbaik
• Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih supplier terbaik.
• Data-data mengenai supplier
• Perbandingan kepentingan antar kriteria-kriteria pemilihan supplier tersebut (Pairwise Comparison)
3. METODE PENGUMPULAN DATA
Data-data dalam Tugas Akhir ini dikumpulkan dengan cara-cara sebagai berikut:
3.1 Arsip Perusahaan
Data-data yang didapat dari arsip perusahaan antara lain data demand, data kebutuhan bahan baku, harga bahan baku, data mengenai supplier dan lain-lain.
3.2 Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui proses produksi dan mencari operator yang akan dihitung waktu kerjanya.
3.3 Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai jam kerja,
ketentuan pemesanan bahan baku, lead lime, faktor-faktor yang
dipertimbangkan dalam memilih supplier, prestasi atau kinerja dari supplier
dan lain-lain.
3.4 Pengukuran Waktu Kerja
Melakukan pengukuran waktu kerja untuk menghitung waktu baku dengan menggunakan stopwatch. Melakukan pengukuran allowance dengan metode sampling kerja.
3.5 Kuesioner
Menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan perbandingan kepentingan tiap kriteria dan bobot untuk tiap alternatif.
4. METODE PENGOLAHAN DATA
4.1 Peramalan
Data permintaan selama 24 periode akan diramalkan untuk 12 periode mendatang. Peramalan permintaan ini dilakukan dengan menggunakan metode-metode peramalan yang sesuai dengan karakteristik data, kemudian metode-metode tersebut dibandingkan berdasarkan nilai error atau MAD terkecil. Metode dengan nilai MAD terkecil itulah yang akan dipakai untuk meramalkan permintaan 12 (dua belas) periode mendatang. Peramalan ini dilakukan dengan bantuan software MINITAB II
4.2 Perhitungan Waktu Baku
Langkah - langkah untuk menghitung waktu baku adalah :
1. Melakukan tes kenormalan data dari data waktu operasi yang dikumpulkan
dengan cara uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan bantuan
sofiware Minitab. Cara melakukan tes kenormalan data adalah dengan menguji hipotesa di bawah ini:
Ho : Data berdistribusi normal Hi : Data tidak berdistribusi normal
Pengambilan kesimpulan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu apabila nilai P-value lebih besar dari nilai a dan nilai D
nlebih kecil dari D
a, maka hipotesa tentang data berdistribusi normal akan diterima (gagal tolak Ho).
Digunakan a sebesar 5 % dengan alasan karena tingkat kepercayaan yang dikehendaki adalah 95 %. Hal ini berarti bahwa pengambilan sejumlah 30 data tersebut dipercaya 95 % berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Penggunaan a sebesar 5 % dengan jumlah data yang di ambil sebanyak 30 data, menyebabkan Kolmogorov - Smirnov critical values- nya (D
a) sebesar 0.294. Tabel Kolmogorov-Smirnov critical values terdapat di Lampiran 4.
2. Melakukan tes keseragaman data dimana niiai estimasi yang dipakai dalam batas kontrol atas dan batas kontrol bawah adaiah : ju + l,96o\ Alasan dipakainya batas kontrol 1,96 adalah karena tingkat kepercayaan bahwa data seragam adalah 95%. Apabila data tidak seragam maka kembali ke langkah 1 dengan mengambil data waktu proses lainnya.
3. Melakukan tes kecukupan data. Apabila data tidak cukup maka kembali ke
langkah 1 dengan mengambil data waktu proses lainnya.
N' = 4 0 V N Z X i
2- ( l X i )
2ZXi
>
4. Menghitung waktu siklus. Waktu siklus adalah rata-rata dari data-data waktu tersebut.
5. Mencari nilaiperformance rating dengan metode Westinghouse.
6. Menghitung waktu normal.
Waktu normal = waktu siklus x performance rating
7. Mencari nilai allowances dengan pengamatan secara langsung dan segera dicatat wakru menganggurnya (metode sampling). Pengambilan Sampling Allowance dan perhitungan allowance tertera di Lampiran 4.
8. Menghitung waktu baku.
Waktu baku = waktu normal x (jam/unit) 100% -%allowance '
4.3 Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi dilakukan dengan model linear programming.
Hasil dari perencanaan agregat ini adalah Master Production Schedule(MPS),
dimana dari MPS tersebut dapat diketahui berapa jam kerja reguler dan
berapa jam kerja overtime yang dibutuhkan tiap bulan.
4.4 Pemilihan Teknik Lot Sizing
Pemilihan teknik Lot Sizing dilakukan dengan cara menghitung total biaya pemesanan dan biaya penyimpanan yang mungkin timbul untuk setiap metode Lot Sizing. Metode Lot Sizing dengan total biaya yang minimum yang dipilih untuk selanjutnya dipakai dalam merencanakan MRP.
4.5 Pengembangan Model Struktural AHP
Kriteria-kriteria dalam model AHP didapat dari literatur dan wawancara dengan pihak perusahaan. Setelah model awal terbentuk, dilakukan validasi model, setelah model tersebut valid, barulah model tersebut menjadi model struktural AHP yang akan digunakan sebagai acuan untuk memilih snpplier terbaik.
4.6 Perbandingan Berpasangan (Pairwise Comparison), perhitungan Inconsistency dan perhitungan bobot
Setelah didapat model struktural AHP, disebarkan kuesioner sekali
lagi untuk mengetahui perbandingan kepentingan antara kriteria-kriteria yang
terdapat dalam model struktural tersebut. Juga dihitung Consistency Ratio
untuk mengetahui ke-konsisten-an dari para Decision Maker(DM) yang
mengisi kuesioner tersebut. Jika jawaban para DM tersebut konsisten, maka
akan dihitung bobot dari tiap kriteria dan tiap supplier. Perhitungan
Inconsistency dan perhitungan bobot ini dilakukan dengan bantuan software
Expert Choice 9.0.
5. CARA PENARIKAN KESIMPULAN
Penarikan kesimpulan untuk tugas akhir ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
• Metode lot sizing yang dipilih adalah metode yang menimbulkan biaya yang paling rendah.
• Dari laporan MRP dapat diketahui waktu pemesanan / produksi dan jumlah unit yang harus dipesan / diproduksi.
• Dari pengolahan data dengan Expert Choice 9.0 dapat diketahui bobot dari masing-masing kriteria dan bobot dari tiap-tiap supplier. Kriteria dengan bobot paling besar adalah kriteria yang paling penting dan supplier dengan bobot yang paling besar adalah supplier yang terbaik.
6. FLOWCHART
Flowchart atau diagram alir menceritakan langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dari awal sampai akhir.
Flowcharl ini terdapat di halaman berikut.
S t a r t
Data
demand / ^
Peramalan
Mencari MAD terkecil
Hasil peramalan
Studi literatur, pengamatan dan wawancara
Data proses produksi, waktu proses
Menghitung waktu baku dan kapasitas produksi
Data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya listrik
Perencanaan Produksi
Master Production Schedule (MPS)
Biaya pesan dan biaya simpan
Perhitungan lot sizing dengan beberapa metode
Mencari biaya terkecil
Rencana kebutuhan bahan baku (MRP)
A n a l i s a hasil P e n a r i k a n K e s i m p u l a n
I
->A Wawancara '
Kriteria yang dipertimbang- kan dalam memilih supplier
Membuat model awal
Validasi model
Membuat model struktural
Menyebarkan kuesioner untuk mendapatkan
data perbandingan berpasangan
Mengolah data dengan software Expert Choice
End