• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Nainggolan, E. (2016). Analisis Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Untuk Meningkatkan Pendapatan Pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Aksara. JKBM (JURNAL KONSEP BISNIS DAN MANAJEMEN), 3(1). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pendekatan penelitian deskriptif.

Hasil penelitian ini adalah tingginya tingkat risiko pada pembiayaan mudharabah maka pihak bank seharusnya membuat suatu manajemen risiko sehingga tingginya risiko dapat diperkecil. Dan seharusnya pihak bank lebih meningkatkan produk pembiayaan bagi hasil dengan cara lebih antusias lagi dalam menyalurkan dana, mencari pangsa pasar dan memperkenalkan produk kepada masyarakat karena sebenarnya keunggulan perbankan syariah justru pada produk mudharabah dan musyarakah yang memberikan dampak pada kestabilan ekonomi.1

1 Nainggolan, E. (2016). Analisis Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah Dan Murabahah Untuk Meningkatkan Pendapatan Pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Aksara. JKBM (JURNAL KONSEP BISNIS DAN MANAJEMEN), 3(1).

(2)

8 2. Hidayatullah, D. (2017). Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah Dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Studi Kasus Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Bprs) Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Terdaftar Di Otoritas Jasa Keuangan Periode 2013-2015). Jurnal Ekobis Dewantara, 1(4), 36-43. Jenis data yang digunakan adalah data Kuantitatif. Hasil Pembiayaan Murabahah secara parsial berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROE). Pembiayaan Mudharabah secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROE). Pembiayaan Musyarakah secara parsial tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROE).Pengaruh Pembiayaan Murabahah Mudharabah dan Musyarakah terhadap tingkat profitabilitas (ROE) sebesar 32,4%. Hal tersebut menunjukan bahwa 67,6% dari sisa dukungan tersebut merupakan variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian yang mempengaruhi tingkat profitabilitas (ROE).2

3. Rokhmah, L., & Komariah, E. (2017). Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Journal Management, Business, and Accounting, 16(1), 11-20. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Hasil

2Hidayatullah, D. (2017). Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah Dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Studi Kasus Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Bprs) Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Terdaftar Di Otoritas Jasa Keuangan Periode 2013-2015).

Jurnal Ekobis Dewantara, 1(4), 36-43.

(3)

9 dari penelitian ini menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah dan musyarakah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.3 4. Ma, N. A. J. D. H. (2019). Analisis Pembiayaan Mudharabah Dan

Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Di PT BNI Syariah Periode 2010-2018. TASYRI': JURNAL TARBIYAH-SYARI'AH ISLAMIYAH, 26(2), 85-108. Hasil dari penelitian ini adalah profitabilitas tahun 2010 sebesar 3,47%, dan terus tumbuh hingga tahun 2018. Pada 2014, margin keuntungan turun 8,4%. Pada tahun 2016 meningkat pesat sebesar 11,15%. Pada tahun 2010-2018, return on equity tahunan mengalami pertumbuhan dan penurunan yang seimbang, sehingga profitabilitas bank tidak terpengaruh.4 5. Romdhoni, A. H., & El Yozika, F. (2018). Pengaruh Pembiayaan

Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah Terhadap Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 4(03), 177-186.

5Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah pembiayaan mudharabah dan ijarah secara statistik tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank Muamalat

3 Rokhmah, L., & Komariah, E. (2017). Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Journal Management, Business, and Accounting, 16(1), 11-20.

4 Ma, N. A. J. D. H. (2019). Analisis Pembiayaan Mudharabah Dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Di PT BNI Syariah Periode 2010-2018. TASYRI': JURNAL TARBIYAH-SYARI'AH ISLAMIYAH, 26(2), 85-108.

5 Romdhoni, A. H., & El Yozika, F. (2018). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah Terhadap Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 4(03), 177-186.

(4)

10 Indonesia, sementara pembiayaan musyarakah secara statistik berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA) Bank Muamalat Indonesia.Adapun Pembiyaan Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) Bank Muamalat Indonesia tahun 2010-2017.

2.2 Kajian Teoritis

2.2.1 Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan adalah kontrak hubungan investasi antara Bank Syariah dengan nasabah. Kegiatan penggalangan dana bank syariah direncanakan dilakukan dengan berbagai metode dan prosedur, dan cara pelaksanaannya tergantung pada tujuan dan kegiatannya. 6

2.2.2 Pengertian Musyarakah

Pembiayaan musyarakah adalah perjanjian kerja sama antar pemilik modal yang menggabungkan modalnya dengan tujuan mencari keuntungan. Dalam Musyarakah Akad, mantra tersebut secara bersama- sama mendanai bisnis tertentu dan bersama-sama mengelola bisnis itu.

Modal yang ada harus digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama sehingga tidak dapat digunakan untuk kepentingan pribadi atau dipinjamkan kepada pihak lain tanpa izin undang-undang lain.

Setelah dua orang atau lebih bergabung, hasil yang diharapkan akan jauh lebih baik daripada mencoba sendiri, karena telah memperoleh keahlian

6 Ibid. hal 43

(5)

11 yang lebih dalam mengumpulkan modal, kontak bisnis yang lebih luas, kemampuan yang lebih beragam, dan lebih luas. Pengetahuan, dukungan kontrol yang lebih kuat. dan masih banyak lagi. 7

2.2.3 Jenis Akad Musyarakah

1. Syirkah Al Milk memiliki arti kepemilikan bersama (joint ownership), yaitu ada dua orang atau lebih yang memiliki kepemilikan bersama atas sesuatu (warisan). Misalnya, kepemilikan benda tertentu (misalnya, rumah) dibeli bersama.

Syirkah Al Milk terkadang memiliki ciri ikhtiariyyah (ikhtiari / sukarela) atau jabariyyah (jabari / tidak sukarela / tidak sukarela). Jika harta kolektif bisa diurai (warisan / hadiah / wasiat), pasangan memutuskan untuk selalu memiliki harta tersebut sampai Al Milk syirkah memiliki peran ikhtiari (sukarela / sukarela). Contoh lain dari jenis Syirkah ini adalah kepemilikan benda-benda tertentu (seperti rumah) yang dibeli bersama. Namun jika benda-benda tersebut tidak bisa dibagi dan harus disatukan, maka Syirkah Al Milk akan berperan sebagai Jabari (tidak sukarela atau terpaksa). Misalnya, mencoba menyebarkan hukum Syariah kepada ahli waris dari ahli waris tertentu.8 2. Syirkah Al'uqud (akad) artinya kepemilikan bersama (co-ownership),

ketika dua orang atau lebih memiliki kepemilikan bersama (tradisional) atas aset, ada kepemilikan bersama. Misalnya, kepemilikan benda

7 Sri nurhayatin& wasilah (2009). Akutansi Syariah di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat): hal 142

8 Ibid. hal144

(6)

12 tertentu (misalnya, rumah) dibeli bersama. Syirkah ini bisa dikatakan sebagai hubungan yang benar-benar dekat, karena pihak-pihak yang terlibat secara sukarela berharap untuk berinvestasi dan bekerjasama serta berbagi manfaat dan hasil.

Kontribusi mitra dalam hal kemampuan dan tenaga untuk mengelola usaha tanpa mengeluarkan modal. Hasil pekerjaan atau gaji dibagi lagi setelah disepakati bersama. Misal: kerjasama antara akuntan, dokter, ahli hukum, penjahit, tukang bangunan, dan lainya. 9

2.2.4 Sumber Hukum Akad Musyarakah 1. Al-Qur’an

berbuat zalim kepada yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan hanya sedikitlah mereka yang begitu.” Dan Dawud menduga bahwa Kami mengujinya; maka dia memohon ampunan kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertobat. (QS 38 : 24)10

2. As-Sunnah

9 Ibid. hal 146

10QS 38 : 24

(7)

13 Hadis Qudsi : “ Aku ( Allah ) adalh pihak ketiga dari dua orang yang berserikat, sepanjang salah seorang dari keduanya tidak berkhianat terhadap lainya. Apabila seorang berkhianat terhadap lainya maka aku keluar dari keduanya”. ( HR. Abu Dawud dan AlHakim dari Abu Hurairah).

“ pertolongan Allah tercurah atas dua pihak yang berserikat, sepanjang keduanya tidak saling berkhianat”. (HR. Muslim).11

Menurut tafsir Alquran dan Sunnah, pada prinsipnya semua ulama sepakat bahwa Musyarakah adalah hukum Muba, meskipun mereka tetap membolehkan ketentuan Musyarakah tertentu berlaku hukum.

2.2.5 Rukun dalam Akad Musyarakah

Prinsip dasar yang ditetapkan Syirkah adalah prinsip kemitraan dan kerjasama agar semua pihak mencapai kemajuan bersama. Akad musyarakah atau pilar musyarakah harus memuat empat unsur, yaitu:12 1. Pelaku terdiri dari mitra

2. Objek musyarakah berupa modal dan pekerjaan 3. ijab Kabul / serah terima

4. Margin keuntungan.

11HR. Muslim

12 Ibid. hal 147

(8)

14 2.2.6 Berakhirnya Akad Musyarakah

Kontrak Musyarakah akan diakhiri dalam kondisi berikut:

1. Seorang mitra memutuskan kontrak.

2. Salah satu mitra meninggal atau kehilangan akal sehatnya. Dalam hal ini, jika pasangan meninggal atau kehilangan akal, dapat digantikan oleh salah satu ahli waris (baligh dan berakal sehat ) yang memiliki kapasitas hukum, tetapi persetujuan dari semua ahli waris dan pasangan lainnya harus diperoleh.

3. Modal musyarakah hilang / habis

Jika salah satu mitra meninggalkan kemitraan karena pengunduran diri, kematian atau kehilangan alasan, kemitraan disebut pembubaran. Karena musyarakah harus terlebih dahulu mencapai kesepakatan kerjasama, dalam kegiatan bisnis masing-masing mitra mewakili mitra lainnya.13

2.2.7 Pengertian Mudharabah

Mudharabah berasal dari istilah "adhdharby ardhi" dan melibatkan masalah perdagangan. Ini juga disebut qiradh dan berasal dari kata alqardhu, yang berarti pengurangan, karena pemiliknya memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan mendapat untung. Secara teknis, Mudharabah adalah akad kerjasama bisnis antara pemilik dana dan pengelola dana untuk menjalankan kegiatan usaha, dan keuntungan dibagi pada tingkat bagi hasil sesuai kesepakatan kedua

13 Ibid. hal 149

(9)

15 belah pihak. Sedangkan jika terjadi kerugian, kecuali disebabkan oleh pengelola dana, maka akan menjadi tanggungan pemilik dana. Akad Mudharabah adalah transaksi pembiayaan atau investasi berbasis kepercayaan. Kepercayaan merupakan elemen terpenting dari kontrak, yaitu kepercayaan yang dimiliki pemilik dana kepada pengelola dana.

Kepercayaan semacam ini penting dalam kontrak Mudharabah karena pemilik dana tidak boleh mengganggu pengelolaan perusahaan atau proyek yang didanai oleh dana tersebut, kecuali jika memberikan nasihat dan pengawasan kepada pengelola dana, serta memberikan nasihat dan pengawasan kepada pengelola. dana. Apabila usahanya gagal dan terjadi kerugian yang menyebabkan pemilik dana menggunakan sebagian atau seluruh dana investasinya, maka kerugian finansial tersebut hanya ditanggung oleh pemilik dana. Kecuali kerugian tersebut disebabkan oleh niat, kelalaian atau pelanggaran kontrak oleh Manajer Investasi, maka Manajer Investasi tidak akan menanggung atau mengganti modal yang hilang.14

Besarnya keuntungan yang didapat tergantung dari keuntungan yang dihasilkan. Pada prinsipnya tidak ada jaminan modal dalam mudharabah, namun dengan cara ini pengelola dana tidak akan mengalami penyimpangan, dan pemilik dana dapat meminta jaminan kepada pengelola dana atau pihak ketiga. Agunan hanya dapat

14 Ibid, hal. 120

(10)

16 dibayarkan setelah terbukti bahwa fund manager sengaja melakukan kesalahan, mengabaikan atau melanggar ketentuan kontrak.

Hikmah dari sistem mudharabah adalah dapat memberikan kelegaan bagi mereka yang memiliki aset tetapi tidak dapat meningkatkan produktivitas. Banyak orang tidak memiliki properti, tetapi memiliki kemampuan untuk menghasilkan properti. Dengan Perjanjian Mudharabah kedua belah pihak bisa mendapatkan keuntungan dari kerjasama yang ada. Pemilik dana bisa mendapatkan keuntungan dari pengalaman manajer investasi, dan manajer investasi bisa mendapatkan keuntungan dari aset sebagai modal.

Sesuai kesepakatan antara pemilik dan pengelola dana, sejak pengelola dana menerima dana atau dana komersial mudharabah,, maka usaha mudharabah, sudah mulai beroperasi, dan pengembalian mudrabah dapat dilakukan secara bertahap bersamaan dengan pembagian keuntungan, jika tidak semuanya akan berubah setelah akad mudharabah, diakhiri15.

2.2.8 Jenis Akad Mudharabah

Akad mudharabah, diklasifikasikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, dan ada 3 jenis, yaitu Mudarabah Muthalaqah, Mudrahabah Muqayyadah dan Mudharabah Musyarakah.Berikut ini adalah pengertian dari masing-masing jenis mudharabah:

15 Ibid, hal. 121

(11)

17 1. Mudharabah Mutlaqah adalah Pemilik dana memberikan kebebasan kepada pengelola dana untuk mengelola investasinya. Pasar sederhana ini disebut juga investasi mandiri. Masa berlaku handprint jenis ini belum ditentukan, dan modal yang diinvestasikan tidak dapat digunakan untuk penggalangan dana. Proyek atau investasi yang dilarang oleh Islam, seperti perdagangan alkohol untuk tujuan spekulatif (bahkan dengan izin pemerintah).

Setelah mudah berurusan dengan Mutalaqah, pengelola dana berhak menjalankan aktivitas bisnis untuk mencapai tujuan Mutalaba dengan sukses. Jika ternyata fund manager telah melakukan kelalaian atau penipuan, maka pengelola dana harus bertanggung jawab atas akibatnya. Oleh karena itu, apabila kerugian bisnis bukan disebabkan oleh kelalaian dan kecurangan pengelola dana, maka kerugian tersebut ditanggung oleh pemilik dana.

2. Mudharabah Muqayyadah adalah Mudharabah Muqayyadah, pemilik dana memberikan dana kepada pengelola dana, lokasi, cara dan / atau batasan atas investasi atau obyek usaha. Misalnya, tidak mencampurkan dana yang dimiliki pemilik dana dengan dana lain, tidak ingin menginvestasikan dana pada transaksi penjualan angsuran tanpa pinjaman, atau tidak mewajibkan pengelola dana untuk berinvestasi secara mandiri tanpa melalui pihak ketiga (standar PSAK 07). Jenis mudharabah ini disebut juga investasi terikat. Pengelola dana bertindak bertentangan dengan syarat-syarat yang diberikan oleh pemilik dana,

(12)

18 mka pengelola dana harus bertanggung jawab atas konsekuensi- konsekuensi yang ditimbulkanya, termasuk konsekuensi keuangan.

3. Mudharabah Musytarakah Artinya, pengelola dana memasukkan modal atau modal dalam kerjasama investasi.16 Akad yang disepakati pada awal kerja sama adalah Akad Mudharabah dengan modal 100%

dari pemilik dana, setelah berjalanya operasi usaha dengan pertimbangan tertentu dan kesepakatan dengan pemilik dana, pengelola dana ikut menanmkan modalnya dalam usaha tersebut jenis mudharabah seperti ini disebut mudharabah, musytarakah merupakan perpaduan antara akad mudharabah, dan akad musyarakah.

2.2.9 Sumber Hukum Akad Mudharabah

Akad yang disepakati pada awal kerja sama adalah akad mudrabarah mudharabah, yang memegang 100% modal pemilik.

Setelah melalui pertimbangan dan kesepakatan dengan pemilik dana, pelaku usaha akan berinvestasi pada bisnis tersebut.

Menurut ijma’ ulama mengatakan bahwa mudharabah adalah jaiz (diperbolehkan). Hal tersebut bisa didapat dari cerita yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW dan Siti Khadijah. Siti Khadijah adalah pemilik dana dan pengelola dana Nabi Muhammad SAW. Kemudian, Rasulullah membawa barang tersebut ke negara Syam. Dari cerita ini kita bisa melihat bahwa Perjanjian mudharabah, terjadi sebelu Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasulullah. mudharabah, dipraktekkan

16 Ibid, hal 123

(13)

19 secara luas oleh sebelum masa umat Islam dan beberapa sahabat Nabi Muhammad.

Salih bin Suaib r.a bahwa Rasulullah Saw bersabda, “ tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkatan : jual beli secara tangguh, (mudharabah), dan mencampur dukan dengan tepung untuk keperluan rumah bukan untuk dijual”. (HR. Ibnu Majah)17.

2.2.10 Rukun Mudharabah Ada Empat Yaitu:

1. Pelaku terdiri dari pemilik dana dan pengelola dana 2. Objek Mudharabah berupa modal dan kerja 3. Ijab qabul / serah terima

4. Nisbah keuntungan 18

2.2.11 Berakhirnya Akad Mudharabah

Jangka waktu kerja sama dalam mudharabah tidak pasti dan tidak terbatas, namun kedua belah pihak memiliki hak untuk menentukan jangka waktu kontrak kerja sama dengan memberitahukan kepada pihak lainnya. Namun, kontrak mudharabah dapat dibatalkan karena alasan berikut:

1. Dalam hal mudharabah tersebut dibatasi waktunya, maka mudharabah berakhir pada waktu yang telah ditentukan.

2. Satu pihak memutuskan untuk mengundurkan diri

3. Salah satu pihak meninggal atau kehilangan akal sehatnya

17HR. Ibnu Majah

18 Ibid., hal 124

(14)

20 4. Pengelola dana tidak melaksanakan tujuan yang ditentukan dalam kontrak sebagai manajer bisnis. Saat pesta menjalankan tugas, ia harus punya niat baik dan hati-hati.

5. Tanpa modal 19.

2.2.12 Pengertian Murabahah

Bahasa kata Murabahah berasal dari (Arab) Rabaha, Yurabihu, Murabahatan (murabahatan) yang berarti untung atau untung, misalnya "tijaratun rabihah, wa baa". Pembiayaan berbiaya rendah mengacu pada penyediaan pembiayaan untuk penjualan barang melalui keuntungan tambahan yang ditentukan pada awal kontrak20. Dalam pembiayaan Murabahah, bank mendanai barang-barang tersebut kepada penjual, dan kemudian bank menjualnya kepada pelanggan untuk mendapatkan keuntungan tambahan. Bank pertama-tama harus memberi tahu pelanggan tentang harga pembelian. Di awal proyek, lalu di awal juga harus mencapai kesepakatan untuk menentukan keuntungan antara bank dan nasabah.

Dalam pembiayaan Murabahah, bank berperan sebagai penyedia dana untuk transaksi Murabahah, dengan nasabah. Bank dapat menyediakan dana untuk sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang memenuhi syarat. Apabila tercapai kesepakatan antara bank dan

19 Ibid, hal. 126

20 Safitri, E. R. (2019). ANALISIS DANA PIHAK KETIGA (DPK), MARGIN MURABAHAH, CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH (PT BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2013-2017) (Doctoral dissertation, University of Muhammadiyah Malang).

(15)

21 nasabah, maka bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan penyediaan barang yang dipesan nasabah. 21 Adapun barang-barang yang dapat digunakan untuk dijual seperti rumah, kendaraan bermotor atau angkutan, pembelian peralatan industri, pembelian pabrik, gudang dan aset tetap lainnya.

Tujuan Murabahah bukan untuk digunakan sebagai modal pembiayaan, tetapi hanya untuk memudahkan nasabah memperoleh dana guna membeli barang yang dibutuhkan. Kecuali untuk pembelian barang, Murabahah tidak diperbolehkan. Jangka waktu pembiayaan murabahah dapat disesuaikan dengan kemampuan membayar nasabah, yaitu pembayaran dapat dilakukan dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Jika waktu pembayaran berubah, itu harus disetujui oleh kedua belah pihak (yaitu nasabah dan bank syariah)22. Dalam jangka panjang, tidak ada pihak yang akan berubah. Sistem keuntungan dalam pembayaran Murabahah diwujudkan dengan menentukan keuntungan.

2.2.13 Teori Profitabilitas

Profitabilitas adalah hasil akhir dari banyak kebijakan dan keputusan perusahaan. Perusahaan menggunakan seluruh dana yang dibutuhkan untuk memperoleh laba, yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profit). Margin laba mengukur

21 Pramudina, C. (2017). Fungsi jaminan dalam pemberian pembiayaan murabahah pada BPRS Suriyah Cabang Kudus (Doctoral dissertation, UIN Walisongo).

22 Rahmadi, E. (2017). Analisis Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, dan Ijarah terhadap Tingkat Profitabilitas di Bank Umum Syariah Periode 2011-2016. Yogyakarta, Indonesia: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

(16)

22 kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba tanpa adanya keuntungan, yang akan mempersulit perusahaan untuk menarik modal eksternal. Selain melihat status keuangan perusahaan, juga menggunakan analisis laporan. 23

Profitabilitas yang tinggi dapat menunjukkan bahwa kesehatan keuangan bank baik, tetapi jika profitabilitas yang diperoleh rendah, itu berarti tidak sebaik kinerja keuangan terbaiknya dalam menghasilkan laba. Profitabilitas yang rendah secara terus menerus akan berdampak pada penurunan citra bank di mata masyarakat. Kepercayaan yang menurun akan menyebabkan masalah penggalangan dana. 24

Return on assets (ROA) mengukur profitabilitas kemampuan perusahaan menggunakan semua sumber daya atau aset untuk menghasilkan keuntungan. Sebagai tingkat pengembalian, ROA digunakan untuk mengevaluasi kualitas dan kinerja laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dengan menggunakan asetnya.

Rumusnya:

ROA = (Laba bersih setelah pajak : Rata-rata total aset) x 100%

Cara memperoleh laba bersih setelah pajak atau laba bersih tahun berjalan, pertama-tama kita harus mengetahui laba kotor

23 Anjani, R., & Hasmarani, M. I. (2016). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah Terhadap Profitabilitas BPRS di Indonesia Periode 2012-2015.

24 Satriawan, A., & Arifin, Z. (2016). Analisis Profitabilitas Dari Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2005-2010. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, 12(1), 1-22.

(17)

23 perusahaan. Untuk menghitung laba kotor perusahaan, rumus berikut dapat digunakan.

Laba kotor = Pendapatan bersih : Harga pokok penjualan Jika nilai laba kotor ditentukan, maka semua biaya atau pengeluaran lain yang dikeluarkan oleh perusahaan dapat dikurangi, termasuk pajak. Dengan demikian, laba bersih atau laba setelah pajak tahun berjalan dapat diperoleh25.

2.2.14 Kinerja Keuangan Perbankan Syariah

Kinerja keuangan suatu bank merupakan salah satu keberhasilan kesehatan bank.Salah satu evaluasi terhadap kinerja keuangan bank dapat dilihat melalui profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA). Pengembalian aset menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari semua fungsi dan sumber daya yang ada. Semakin tinggi tingkat pengembalian aset yang dimiliki suatu bank, maka semakin tinggi tingkat keuntungan yang diperolehnya, semakin baik pula posisi bank dalam penggunaan aset tersebut.

Pengembalian aset dapat menunjukkan efisiensi manajemen dalam menggunakan aset untuk menghasilkan keuntungan.

Pembiayaan bank syariah telah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan pembiayaan bank syariah juga meningkat secara

25 Simulasikredit.com, Definisi Retun Of Asset (ROA), (diakses pada 20 Maret 2020)

(18)

24 dramatis. Faktanya, industri perbankan syariah masih bisa menjaga rasio kredit terhadap dana di atas 100%. Kualitas pembiayaan bank syariah juga semakin baik, yang ditandai dengan semakin meningkatnya porsi pembiayaan bagi hasil yaitu Mudharabah dan musyarakah. Melalui sidik jari, dampak dari penerapan model pembiayaan Musyarakah dan Murabahah adalah akan merangsang sektor fisik, dan investasi akan meningkat seiring dengan bertambahnya lapangan kerja baru. Hasil empiris membuktikan bahwa pembiayaan bank syariah khususnya pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah memberikan kontribusi terhadap keuntungan. 26

Pembiayaan bank syariah harus disediakan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi berdasarkan nilai-nilai Islam. Dana yang dibayarkan juga merupakan bagian dari pendapatan bank syariah. Besarnya keuntungan atau keuntungan tersebut tentunya berkaitan dengan jumlah pembiayaan yang dialokasikan dan menunjukkan derajat keberhasilan kegiatan usaha bank syariah tersebut.

Bank Umum Syariah juga merupakan lembaga yang dapat memediasi peredaran mata uang suatu negara, dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah, baik nasabah yang memiliki dana maupun nasabah yang menggunakan dana (financing), agar

26Satriawan, A., & Arifin, Z. (2016). Analisis Profitabilitas Dari Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, Dan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2005-2010. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, 12(1), 1-22.

(19)

25 tercipta tingkat profitabilitas yang baik dan memungkinkan masyarakat untuk terus berkarya. Berinvestasilah di industri nyata. ,keuntungan bersama.27

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka pikir adalah proses mendeskripsikan keseluruhan proses penelitian. Kerangka penelitian ini adalah sebagai berikut:

Kerangka dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan mengidentifikasi permasalahan berupa Analisis Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah ditinjau dari profitabilitas PT. BNI Syariah Indonesia. Dalam kerangka teori ini, penulis bertujuan untuk mengukur variabel independen dan dependen berupa Analisis Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah dan Murabahah terhadap tingkat profitabilitas PT. Bank BNI Syariah.

27 Asih, Y. (2019). ANALISIS PENGARUH PEMBIAYAAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH, MURABAHAH DAN IJARAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2014-2018. In UMMagelang Conference Series (pp. 434-448).

PROFITABILITAS

MURABAHAH

(X3) MUDHARABAH

(X1)

MUSYARAKAH

(X2)

(20)

26

Referensi

Dokumen terkait

Namun demikian perbedaan pengukuran antara Leopold dan HPHT tetap terjadi, dengan nilai perbedaan sebesar 0,202, nilai ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran dengan metode

Campur 50 ml air mendidih dan 20 ml larutan formaldehida netral, tambahkan larutan baku NaOH 0,2 N, Ba(OH) 2  bebas CO 2   dan titar dengan HCl 0,2 N,

Stunting merupakan salah satu indikator gizi kronis yang dapat memberikan gambaran gangguan kehidupan sosial ekonomi secara keseluruhan di masa lampau yang muncul pada dua

Tapi sanggeus dirasa-rasa mah, bener ogé lamun malem minggu téh malem panjang, komo lamun keur anu boga kabogoh mah asa 1000 (sarewu) peuting tah sapeuting téh. Di lembur Ciégang

Proses validasi pada RC-queue Gambar 12.c dimulai dari "Firsf" yang dibandingkan dengan elemen dari transaksi lain yang terdapat di antara "First"

sollecitare la partecipazione dei target individuati dal progetto: Comune di Cervia insieme a Cooperativa San Vitale e Casa della Salute per agganciare le famiglie, i ragazzi

Kata Kunci: Think-Pair-Share (TPS), Mind Mapping, dan Hasil Belajar. Fenomena pembelajaran yang terjadi, masih ditemukan sebagian besar siswa kurang berani menyampaikan pendapat

Untuk mengenkripsi data dengan menggunakan algoritma DES, dimulai dengan membagi bit dari teks tersebut kedalam blok-blok dengan ukuran blok sebesar 64-bit,