DOKUMEN PENUNJANG SKEMA SERTIFIKASI LSPr - LMK
(DP/PRO/06)
PENGESAHAN/ APPROVAL Dibuat oleh/
Prepared by
Wiwid Ari Hendarto AMN MSPM
19 April 2021
TTD
Direview oleh/
Reviewed by
Trio Suryono PLT MSB SMP 19 April 2021
TTD
Disetujui oleh/
Approved by
Jhony Edy Nainggolan SRM RPM
19 April 2021
TTD
SEJARAH PERUBAHAN/ HISTORY OF AMANDMENT
NO TANGGAL BAGIAN YANG
DIUBAH DESKRIPSI PERUBAHAN EDISI/ REVISI
1 24-07-09 Semua Dokumen Baru 1/0
2 20-08-10 1 Revisi pada butir 2,3 dan lampiran
skema sertifikasi LSPro LMK, 1/1
3 12-09-11 Semua Perubahan Organisasi 1/2
4 03-10-12 Semua Penomoran Dokumen 1/3
5 08-10-13 Semua Perubahan Organisasi 1/4
6 03-12-13 Semua Pengambilan Contoh dan Pengujian 1/5
7 07-06-16 Semua Perubahan dan Penambahan
lingkup Skema Sertifikasi 1/6
8 23-06-16 Semua Perubahan lingkup Skema
Sertifikasi 1/7
9
01-10-2018 Semua
- Perubahan Format Dokumen dan Penyesuaian Sebutan Jabatan Baru
- Updating Standar SNI sesuai permen ESDM No. 02 2018
1/8
10 06-04-2020
I.1 (Permohonan)
Lampiran B.
Menambahkan persyaratan untuk memenuhi PP/PRO/17
Menambahkan titik kritis u/ audit importir
1/9
11 26-01-2021 Lampiran A & B Update Standar 2/0
12 10-02-2021 Skema Bag. I, IV & XI
Menambahkan persyaratan penerbitan, penyerahan dan pelaporan
2/1
13 19-04-2021 Skema Bag. 1 &
Lampiran B
- Menambahkan penjelasan pengecualian Sertifikasi SNI sesuai Pasal 5.(I) Permen No. 02 Tahun 2018
- Merevisi Lampiran B Skema Sertifikasi membuat titik kritis untuk setiap lingkup produk secara spesifik & menambahkan kriteria uji rutin untuk masing-masing produk secara spesifik.
2/2
SKEMA SERTIFIKASI PRODUK
NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN
I SELEKSI
1. Permohonan Mengisi Aplikasi Permohonan Sertifikasi Produk
- Kabel Listrik sesuai (Peraturan Jendral Basis Industri Manufaktur No. 05/BIM/PER/1/2015 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberlakuan dan Pengawasan Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kabel Secara Wajib)
- MCB, RCCB, Saklar, Tusuk Kontak dan Kotak Kontak sesuai (Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 2 Tahun 2018 Tentang Pemberlakuan Wajib Standar Nasional Indonesia di Bidang Ketenagalistrikan)
- kWh Meter (SNI Sukarela)
Mengisi & Melengkapi Daftar Isian Permohonan Sertifikat Produk
Melampirkan dokumen persyaratan sesuai daftar isian permohonan
Melampirkan surat pernyataan Kesanggupan menyampaikan laporan kepada Direktur Jendral Pembina Industri (untuk SNI Wajib Produk Kabel)
Permohonan diproses sesuai PP/PRO/17
Sampel Uji untuk sertifikasi awal dan perubahan standar tidak dibubuhkan tanda kesesuaian SNI sesuai Permen No. 02 Tahun 2018 Pasal 5.(I).b 2. Pengecualian Kewajiban sertifikasi SNI sesuai PERMEN No. 02 Tahun
2018 dikecualikan untuk produk :
- MCB (Tabel Lampiran 1 No. 3 Kolom 5) - RCCB (Tabel Lampiran 1 No. 4 Kolom 5) - Sakelar (Tabel Lampiran 1 No. 5 Kolom 5) - Tusuk Kontak & Kotak Kontak (Tabel Lampiran 1
No. 6 Kolom 5)
2. Sistem Sertifikasi Sistem 5 ( Rincian perproduk dalam lampiran Skema Sertifikasi LSPro – LMK Certification )
3. Sistem Manajemen Mutu yang diterapkan SNI ISO 9001 : 2015 Cat :
a. Sertifikat ISO 9001:2015 dari Lembaga Sertifikasi yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional atau Badan Akreditasi lain dalam skema IAF MLA b. Lingkup sertifikat ISO 9001 harus mencakup /
relevan dengan produk yang diajukan.
4. Lokasi Produksi SPPT – SNI hanya dapat dimohonkan untuk 1 (satu) alamat dan 1 (satu) lokasi produksi
II DETERMINASI
NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN
1. Audit Kecukupan (Verifikasi Dokumen) Audit Kecukupan Dokumen dilakukan sesuai Prosedur LSPro. PP/PRO/17
2. Asesmen :
Tim Auditor
Sesuai dengan Prosedur LSPr PP/PRO/20
Sesuai dengan persyaratan pada dokumen mengenai jenjang auditor
Area yang diaudit Sesuai dengan titik kritis saja mengacu kepada Lampiran B (disesuaikan audit produsen/ audit importir)
Sesuai dengan standar produk SNI mengacu kepada Lampiran A
Pengambilan Contoh Sesuai dengan Prosedur Pengujian dan Pengambilan Contoh Uji (PPr 27) yang dilengkapi dengan Berita Acara Pengambilan Contoh dan Label Contoh.
Sesuai dengan Prosedur Pengujian dan Pengambilan Contoh Uji (PPr 28)
Petugas Pengambilan Contoh Pernah mengikuti pelatihan PPC
Laporan Asesmen Sesuai Prosedur LSPr DP/PRO/07
3. Pengujian Contoh Uji Metoda, jumlah benda uji dan syarat lulus uji sesuai standar produk SNI dan prosedur laboratorium uji
Jika terdapat parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dinyatakan gagal maka akan dilakukan pengambilan sample uji ulang dan dilakukan pengujian jenis ulang
Laboratorium Uji yang digunakan Lab. Uji Independent yang telah terakreditasi KAN/
Badan Akreditasi lain dalam skema IAF MRA dengan ruang lingkup mencakup semua parameter yang tercantum dalam Lampiran A Skema Sertifikasi LSPr – LMK
Laporan Hasil Uji Mencantunkan kesesuaian dan ketidaksesuian dalam pemenuhan SNI
III EVALUASI DAN KEPUTUSAN
1. Evaluasi terhadap Laporan Asesmen dan
Tindaklanjut LKS serta Laporan Laporan Hasil Uji Auditor membuat Laporan Evaluasi.
2. Keputusan Sertifikasi Keputusan Sertifikasi dilakukan oleh Komite Sertifikasi mengacu pada Prosedur LSPr PP/PRO/25
IV PENERBITAN KEMENPERIN:
- Penerbitan SPPT SNI hanya berlaku untuk 1 (satu) merek produk dan 1 (satu) nomor SNI.
(PERDIRJEN KABEL 05/BIM/PER/1/2015) - Masa Berlaku Sertifikat selama 4 Tahun
- Kabel Listrik : membubuhkan barcode dari hasil
pelaporan pada website
www.pusatan.kemenperin.go.id
ESDM – DJK:
NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN
- Penerbitan Sertifikat Kesesuaian hanya berlaku untuk 1 (satu) acuan SNI, 1 (satu) lokasi pabrik, dan 1 (satu) merek produk. (PERMEN ESDM NO.
2 TAHUN 2018)
- Masa Berlaku Sertifikat selama 3 Tahun (PERMEN ESDM NO 38 Pasal 79 ayat 3)
KEMENDAG:
- NPB : sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 81 Tahun 2019 Tentang Standardisasi Bidang Perdagangan
V SURVAILEN 1. Survailen :
Tim Auditor
Sesuai dengan Prosedur LSPr PP/PRO/20
Sesuai dengan persyaratan pada dokumen mengenai jenjang auditor
Area yang diaudit Hanya pada titik kritis saja mengacu kepada Lampiran B
Sesuai dengan standar produk SNI mengacu kepada Lampiran A
Laporan survailen Sesuai Prosedur LSPr DP/PRO/07
Tindaklanjut hasil survailen Auditor mengevaluasi tindaklanjut hasil survailen
2. Sampling Pasar Pengambilan contoh produk mengacu pada PP/PRO/26
VI RESERTIFIKASI
Perpanjangan Sertifikasi produk Proses resertifikasi atau sertifikasi ulang dilakukan melalui tahapan butir I s.d IV diatas
VII PERLUASAN DAN PENGURANGAN RUANG
LINGKUP Sesuai prosedur PP/PRO/21
VIII PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI Sertifikat produk dapat dibekukan selama jangka waktu 3 bulan, yang tidak terbatas hanya pada, kasus-kasus berikut :
a. Jika Laporan Ketidaksesuaian (LKS) terhadap produk jadi yang tidak memenuhi standar tidak diselesaikan dalam batas waktu yang ditentukan.
b. Jika dalam kasus penyalahgunaan Sertifikat Produk dan atau Tanda Kesesuaian, misalnya iklan yang tidak benar, tidak diselesaikan dengan tindakan perbaikan yang tepat oleh produsen / pelanggan.
c. Jika terjadi pelanggaran lainnya terhadap tata cara sertifikasi produk atau yang mempengaruhi mutu produk.
Sertifikat produk dapat dicabut, yang tidak terbatas hanya pada kasus-kasus berikut :
a. Tindakan perbaikan yang telah diambil oleh produsen/ pelanggan tidak memadai dalam kasus pembekuan Sertifikat
NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN
b. Klien tidak memenuhi kewajiban finansialnya kepada LSPro LMK.
c. Jika klien yang bersangkutan tidak ingin untuk diperbaharui Sertifikatnya.
d. Jika produk tidak dihasilkan lagi atau perusahaan telah tutup.
IX KERAHASIAAN LSPro LMK bertanggung jawab menjamin kerahasiaan seluruh informasi dari pemohon atau klien
X PENGGUNAAN TANDA KESESUAIAN Klien wajib untuk membubuhkan logo SNI pada produk yang sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang diberikan LSPro LMK. Ketentuan mengenai penggunaan logo SNI diatur dalam Pedoman Penggunaan Logo SNI.
Klien berhak untuk membubuhkan logo <>LMK<>
pada produk yang sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang diberikan LSPro LMK
LSPro LMK akan mengambil tindakan yang sesuai, bila ternyata Klien yang telah disertifikasi melakukan penyalahgunaan logo SNI.
XI PELAPORAN KINERJA SERTIFIKASI LSPRO KEMENPERIN :
- Pelaporan Rutin: Pelaporan Penerbitan, pengawasan, pencabutan SPPT SNI Kabel disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal keputusan.
- Pelaporan Tahunan: Pelaporan Rekapitulasi Penerbitan, Pengawasan dan Pencabutan SPPT SNI Kabel disampaikan paling lambat setiap tanggal 5 Januari Tahun berikutnya.
- Pelaporan Non-Rutin: Pelaporan perkembangan kompetensi, organisasi dan akreditasi LSPro disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal keputusan.
KEMENDAG : Pelaporan Rutin :
- Pelaporan Penerbitan/ perubahan/
pencabutan/ pembekuan/ pengaktifan SPPT SNI kepada Direktur Standardisasi dan Pengendalian Mutu.
- Pelaporan Nihil apabila tidak melakukankegiatan Penerbitan/ perubahan/
pencabutan/ pembekuan/ pengaktifan SPPT SNI disampaikan paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya.
ESDM – DJK :
- Pelaporan Tahunan : Pelaporan berkala daftar pemegang sertifikat produk setiap bulan Januari
NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN
Tahun berikutnya kepada Direktur Jendral Ketenagalistrikan
- Pelaporan Non-Rutin : Pelaporan Perubahan Data Administrasi, Pelaporan alih daya / Subkontrak pekerjaan sertifikasi produk, pelaporan kendala/ permasalahan sertifikasi produk
LAMPIRAN A
Skema Sertifikasi LSPr – LMK
No. Nama Produk No. SNI Judul SNI Tipe Sertifikasi
Laboratorium Penguji Kelompok Produk : Alat Pengukur (02)
Sub Kelompok Produk : Alat Ukur Kelistrikan dan Kemagnetan (02.03) 1
Energi Meter arus bolak balik
SNI 04-2702-1992 Kilowatt hour meter arus bolak-
balik kelas 0,5; 1; 2 Tipe 5
LMK LAB
2 Energi Meter Statik
SNI IEC 62052- 11:2011
Perlengkapan Meter Listrik (A,B) - Persyaratan Umum, Pengujian dan Kondisi Pengujian - Bagian 11:
Perlengkapan meter
Tipe 5 LMK LAB
SNI IEC 62053- 21:2011
Perlengkapan Meter Listrik (A,B) - Persyaratan Khusus, - Bagian 21:
Meter statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2)
SNI IEC 62053- 61:2012
Peralatan meter listrik (a,b) - Persyaratan khusus - Bagian 61:
Persyaratan Konsumsi daya dan voltase
SNI IEC 62055- 31:2012
Pengukuran Listrik - Sistem Pembayaran - Bagian 31:
Persyaratan Khusus - meter pembayaran statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2)
SNI IEC 62055- 41:2012
Meter Listrik - Sistem Pembayaran - Bagian 41 : Spesifikasi transfer standar (STS) - Protokol Lapisan Aplikasi untuk sistem pembawa token satu arah (IEC 62055- 41:2007, IDT)
SNI IEC 62055- 51:2012
Pengukuran Listrik - Sistem Pembayaran - Bagian 51 : Spesifikasi Transfer Standar (STS) - Protokol Lapisan Fisik untuk pembawa token kartu magnetik dan numerik satu - arah (IEC 62055-51:2007,IDT)
3 Energi Meter Elektromekanik
SNI IEC 62052- 11:2011
Perlengkapan Meter Listrik (A.B) - Persyaratan Umum, Pengujian dan Kondisi Pengujian - Bagian 11:
Perlengkapan meter
Tipe 5 LMK LAB
SNI IEC 62053- 22:2011
Perlengkapan Meter Listrik (a.b) - Persyaratan Khusus - Bagian 22 : Meter Elektromekanik untuk energi aktif (kelas 0,2 s dan 0,5 s) SNI IEC 62053-
61:2012
Peralatan Meter Listrik (a.b) - Persyaratan Khusus - Bagian 61 : Persyaratan Konsumsi daya dan Voltase
SNI IEC 62055- 41:2012
Meter Listrik - Sistem Pembayaran - Bagian 41 : Spesifikasi transfer standar (STS) - Protokol Lapisan Aplikasi untuk sistem pembawa
token satu arah (IEC 62055- 41:2007, IDT)
SNI IEC 62055- 51:2012
Pengukuran Listrik - Sistem Pembayaran - Bagian 51 : Spesifikasi Transfer Standar (STS) - Protokol Lapisan Fisik untuk pembawa token kartu magnetik dan numerik satu - arah (IEC 62055-51:2007,IDT) Kategori Produk : Produk Elektronik, Telekomunikasi dan Optik (06) Sub Kategori Poduk : kawat, Kabel dan kabel telekomunikasi (06.02)
4
Kabel nirselubung untuk perkawatan magun
SNI 04-6629.1- 2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 1 : Persyaratan umum
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
- PT Qualis Indonesia - LMK LAB SNI 04-6629.2-
2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 2 : Metode Uji
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
SNI 04-6629.3- 2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 3 : Kabel Nirselubung untuk perkawatan magun
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
5
Kabel berselubung untuk perkawatan magun
SNI 04-6629.1- 2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 1 : Persyaratan umum
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
- PT Qualis Indonesia - LMK LAB
SNI 04-6629.2- 2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 2 : Metode Uji
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
SNI 04-6629.4- 2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 4 : Kabel Berselubung untuk perkawatan magun
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
6 Kabel fleksibel (kabel senur)
SNI 04-6629.1- 2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 1 : Persyaratan umum
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
- PT Qualis Indonesia - LMK LAB SNI 04-6629.2-
2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 2 : Metode Uji
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
SNI 04-6629.5- 2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 5 : Kabel fleksibel (kabel senur)
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
7
kabel daya dengan insulasi terekstrusi dan lengkapannya untuk voltase pengenal dari 1 kV (Um = 1,2 kV) sampai dengan 30kV (Um = 36 kV) - Bagian 1: Kabel untuk voltase pengenal 1 kV (Um = 1,2 kV) dan 3 kV (Um = 3,6 kV)
SNI 04-6629.1- 2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 1: Persyaratan umum
Peraturan Menteri Perindustrian No.84/M- IND/PER/10/2014
- PT Qualis Indonesia - LMK LAB SNI 04-6629.2-
2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 2 : Metode Uji
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
SNI IEC 60502- 1:2009
Kabel daya dengan insulasi terekstrusi dan lengkapannya untuk voltase pengenal dari 1 kV (Um = 1,2 kV) sampai dengan 30 kV (Um=36 kV) - Bagian 1 : Kabel untuk voltase pengenal 1 kV (Um = 1,2 kV) dan 3 kV (Um = 3,6 kV)
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
8
Kabel daya dengan insulasi terekstruksi dan lengkapan- nya untuk voltase pengenal dari 1 kV (Um = 1,2 kV) sampai dengan 30 kV (Um = 36 kV) - Bagian 2: Kabel untuk voltase pengenal 6 kV (Um = 7,2 kV) sampai dengan 30 kV (Um = 36 kV)
SNI 04-6629.1- 2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 1: Persyaratan umum
Peraturan Menteri Perindustrian No.84/M- IND/PER/10/2014
- PT Qualis Indonesia - LMK LAB SNI 04-6629.2-
2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V - Bagian 2 : Metode Uji
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014
SNI IEC 60502- 2:2009
Kabel daya dengan insulasi terekstrusi dan lengkapannya untuk voltase pengenal dari 1 kV (Um = 1,2 kV) sampai dengan 30 kV (Um=36 kV) - Bagian 2 : Kabel untuk voltase pengenal 6 kV (Um = 7,2 kV) dan 30 kV (Um = 36 kV)
Peraturan Menteri
Perindustrian No.
84/M-
IND/PER/10/2014 Sub Kategori Produk : Sakelar Untuk Peralatan dan Kontrol Otomatis Untuk Peralatan
Listrik Rumah Tangga (06.04)
9
Tusuk Kontak dan Kotak Kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya
SNI 04-3892.1- 2006
Tusuk kontak dan kotak kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya - Bagian 1 : Persyaratan umum
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 012 Tahun 2007
PT Qualis Indonesia
SNI IEC 60884- 1:2009
Tusuk kontak dan kotak kontak untuk keperluan rumah tangga dan setipenya - Bagian 1:
Persyaratan umum
Tipe 5 PT Qualis
Indonesia
SNI IEC 60884-1 : 2014
Tusuk kontak dan kotak kontak untuk keperluan rumah tangga dan setipenya - Bagian 1:
Persyaratan umum (IEC 60884-1 (2002), Plug and socket-outlets for household and similar purpose – Part 1 : General requrements, IDT)
PERMEN ESDM NO. 2 TAHUN 2018
PT Qualis Indonesia
SNI 04-3892.1.1- 2003
Tusuk-kontak dan kotak-kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya - Bagian 1-1 : Persyaratan umum – Bentuk dan Ukurannya
PERMEN ESDM NO. 2 TAHUN 2018
-
10
Saklar : Untuk instalasi listrik tetap rumah tangga dan sejenisnya
SNI 04-6203.1- 2006
Saklar untuk instalasi listrik tetap rumah tangga dan sejenisnya - Bagian 1 : Persyaratan Umum
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 010 Tahun 2007
PT Qualis Indonesia
SNI IEC 60669- 1:2009
Saklar untuk instalasi listrik tetap rumah tangga dan instalasi listrik magun sejenisnya - Bagian 1 : Persyaratan Umum
Tipe 5 PT Qualis
Indonesia
SNI IEC 60669-1 : 2013
Sakelar untuk instalasi rumah- tangga dan instalasi listrik magun sejenisnya - Bagian 1: Persyaratan umum
PERMEN ESDM NO. 2 TAHUN 2018
PT Qualis Indonesia
11
Miniature Circuit Breaker (MCB) : Pemutus Sirkit untuk Operasi Arus Bolak - Balik
SNI 04-6507.1- 2002/Amd1-2006
Pemutus sirkit untuk proteksi arus lebih pada instalasi rumah tangga dan sejenisnya - Bagian 1 : Pemutus sirkit untuk operasi arus bolak-balik, amandemen 1
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 09 Tahun 2007
PT Qualis Indonesia
SNI IEC 60898- 1:2009
Lengkapan listrik - pemutus sirkit untuk proteksi arus lebih untuk proteksi arus lebih untuk instalasi rumah tangga dan yang sejenisnya - Bagian 1 : Pemutus sirkit untuk operasi a.b.b
PERMEN ESDM NO. 2 TAHUN 2018
PT Qualis Indonesia
12
Pemutus Sirkit Arus Sisa tanpa proteksi arus lebih terpadu untuk pemakaian rumah tangga dan sejenisnya (RCCB)
SNI 04-6659.1- 2003
Pemutus sirkit arus sisa tanpa proteksi arus lebih terpadu untuk pemakaian rumah tangga dan sejenisnya (RCCB) - Bagian 1 : Umum
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 20 Tahun 2012
PT Qualis Indonesia
SNI 04-6956.2.1- 2005
Pemutus sirkit arus sisa tanpa proteksi arus lebih terpadu untuk pemakaian rumah tangga dan sejenisnya (RCCB) - Bagian 1-1:
Penerapan persyaratan umum RCCB yang berfungsi tak
tergantung dari tegangan saluran
PERMEN ESDM NO. 2 TAHUN 2018
PT Qualis Indonesia
SNI IEC 61008-1 : 2017
Pemutus sirkit arus sisa tanpa proteksi arus lebih terpadu untuk pemakaian rumah tangga dan sejenis (RCCB) – Bagian 1 : Umum
PERMEN ESDM NO. 2 TAHUN 2018
PT Qualis Indonesia
SNI IEC 61008-2-2 : 2014
Pemutus sirkit arus sisa tanpa proteksi arus lebih terpadu untuk pemakaian rumah tangga dan sejenis (RCCB) – Bagian 2-2 : Penerapan aturan umum RCCB yang berfungsi tergantung dari voltase lin (IEC 61008-2-2 : 1990, IDT)
PERMEN ESDM NO. 2 TAHUN 2018
PT Qualis Indonesia
LAMPIRAN B
TITIK KRITIS YANG HARUS DITINJAU PADA AUDIT LAPANGAN SESUAI SKEMA SERTIFIKASI LSPr-LMK
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
1 SNI 04-2702-1992 Kilowatt hour meter arus bolak-
balik kelas 0,5 ; 1 ; 2 5
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (kumparan, bantalan, register dll) : a. Metode pengambilan sample dan
pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi b. Metode dan pengendalian kesalahan ukur
(adjusting)
c. Program pemeliharaan mesin produksi d. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan contoh di Pabrik) : a. Metode dan pelaksanaan uji visual b. Metode dan pelaksanaan uji ketelitian c. Metode dan pelaksanaan uji elektrik d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan
standar
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Kontrak/MoU kedua belah pihak
b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
2. SNI IEC 62055-31:2012
Pengukuran Listrik – Sistem Pembayaran – Bagian 31 : Persyaratan khusus - Meter pembayaran statik untuk energi aktif (kelas 1 dan 2)
5
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (ISO 9001/SNI ISO 9001) (sekurang-kurangnya) :
a. Hasil audit internal dan Tinjauan Manajemen b. Pengendalian produk tidak sesuai
c. Tindakan koreksi d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen Produksi dan Pengendalian
Mutu (sekurang-kurangnya):
1. Bahan baku :
a. Metode pengambilan contoh, Inspeksi dan Keberterimaan
b. Certificate Of Origin (COO) dan Certificate Of Manufacture (COM) untuk 10 (sepuluh) Komponen Utama (LCD, Mikro Prosesor, ADC/DAC, Sistem Memory, Sistem Pengukuran, Rele, Varistor, Crystal, Super Kapasitor, Catu Daya)
c. Bahan baku Plastik dan Logam (Cover, Terminal blok, Terminal, Keypad dll) d. Identifikasi mampu telusur, Penyimpanan
dan Pelabelan 2. Proses produksi :
a. Alur Proses produksi
b. Pengendalian mutu dalam proses produksi c. Uji 100 % produk
- Kalibrasi Meter
- Uji akurasi pada variasi arus
d. Program dan Pelaksanaan pemeliharaan mesin produksi dan kalibrasi alat ukur atau alat uji
e. Identifikasi mampu telusur, Penyimpanan dan Pelabelan
3. Barang jadi (Uji Rutin secara sampling) : a. Metode dan pelaksanaan uji sifat insulasi
(SNI IEC 62055 – 31 : 2012 butir 7.7) - Uji tegangan 4 kV selama 5 menit b. Metode dan pelaksanaan uji akurasi (SNI IEC
62055 – 31 : 2012 butir 8) - Uji meter konstan - Uji kondisi awal/starting - Uji kondisi tanpa beban/creeping - Uji akurasi pada variasi arus
c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur dan alat uji
d. Identifikasi mampu telusur, Penyimpanan dan Pelabelan
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau 4. Pengujian Jenis
a. Jumlah contoh 40 (empat puluh) unit untuk pengujian jenis dan pengujian Vending b. Pemasangan label pengambilan contoh
pada setiap produk oleh Petugas Pengambil Contoh (PPC)
c. Referensi pengujian sesuai dengan SNI IEC 62055-31 : 2012
d. Pengujian jenis dilakukan oleh laboratorium uji LMK LAB
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Kontrak/MoU kedua belah pihak
b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
a. Penandaan produk jad
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
3. SNI IEC 62053-22:2011
Perlengkapan Meter Listrik (a.b) - Persyaratan Khusus - Bagian 22 : Meter Elektromekanik untuk energi aktif (kelas 0,2 s dan 0,5 s)
5
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (kumparan, bantalan, register dll) : a. Metode pengambilan sample dan
pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi b. Metode dan pengendalian kesalahan ukur
(adjusting)
c. Program pemeliharaan mesin produksi d. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan contoh di Pabrik) : a. Metode dan pelaksanaan uji visual b. Metode dan pelaksanaan uji ketelitian c. Metode dan pelaksanaan uji elektrik d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan
standar
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau 2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Kontrak/MoU kedua belah pihak
b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
4 SNI 04-6629.3-2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V – Bagian 3.
Kabel nirselubung untuk perkawatan magun
Peraturan Menteri Perindustr
ian No.
84/M- IND/PER/
10/2014
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Tembaga, PVC Isolasi) : a. Metode pengambilan sample dan
pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan Contoh dari pabrik) :
a. Metode dan pelaksanaan uji visual b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi c. Metode dan pelaksanaan uji elektris d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis dan
termis ( bila diperlukan )
e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
4. Pengambilan Contoh dari pasar.
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Kontrak/MoU kedua belah pihak
b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
a. Penandaan produk jadi
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
5 SNI 04-6629.4-2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V – Bagian 4.
Kabel berselubung untuk perkawatan magun
Peraturan Menteri Perindustr
ian No.
84/M- IND/PER/
10/2014
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Tembaga, PVC Isolasi, PVC selubung ) :
a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan Contoh dari pabrik) :
a. Metode dan pelaksanaan uji visual b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi c. Metode dan pelaksanaan uji elektris d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis dan
termis ( bila diperlukan )
e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
4. Pengambilan Contoh dari pasar.
2. Jika dilaksanakan audit impotir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Kontrak/MoU kedua belah pihak
b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
6 SNI 04-6629.5-2006
Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V – Bagian 5.
Kabel fleksible (kabel senur)
Peraturan Menteri Perindustr
ian No.
84/M-
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau IND/PER/
10/2014
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Tembaga, PVC Isolasi, PVC selubung ) :
a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan Contoh dari pabrik) :
a. Metode dan pelaksanaan uji visual b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi c. Metode dan pelaksanaan uji elektris d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis dan
termis ( bila diperlukan )
e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
4. Pengambilan Contoh dari pasar.
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Kontrak/MoU kedua belah pihak
b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
7 SNI IEC 60502-1-2009
Kabel daya dengan insulasi terekstrusi dan lengkapannya untuk voltase pengenal dari 1 kV (Um=1,2 kV) sampai dengan 30 kV (Um= 36 kV) – Bagian 1 : Kabel untuk voltase pengenal 1 kV (Um=1,2 kV) dan 3 kV (Um=3,6 kV)
Peraturan Menteri Perindustr
ian No.
84/M- IND/PER/
10/2014
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Tembaga/Aluminimum, PVC/XLPE Isolasi, PVC/PE selubung, Perisai ) : a. Metode pengambilan sample dan
pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan contoh di Pabrik) : a. Metode dan pelaksanaan uji visual b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi c. Metode dan pelaksanaan uji elektris d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis dan
termis (bila diperlukan)
e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Kontrak/MoU kedua belah pihak
b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
8 SNI IEC 60502-2-2009
Kabel daya dengan insulasi terekstrusi dan lengkapannya untuk voltase pengenal dari 1 kV (Um=1,2 kV) sampai dengan 30 kV (Um= 36 kV) – Bagian 2 : Kabel untuk voltase pengenal 6 kV (Um=7,2 kV) s/d 30 kV (Um=36 kV)
Peraturan Menteri Perindustr
ian No.
84/M- IND/PER/
10/2014
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Tembaga/Aluminium, PVC/XLPE Isolasi, bahan semikonduktif, PVC/PE selubung, Perisai) :
a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan contoh di Pabrik) : a. Metode dan pelaksanaan uji visual
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi c. Metode dan pelaksanaan uji elektris d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis dan
termis ( bila diperlukan )
e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Kontrak/MoU kedua belah pihak
b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
9 SNI 04-3892.1-2006
Tusuk kontak dan kotak kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya. Bagian 1 : Persyaratan umum
Peraturan Menteri
Energi dan Sumber
Daya Mineral No. 012 Tahun
2007
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Terminal, Isolasi) :
a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi
b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan contoh di Pabrik) : a. Metode dan pelaksanaan uji visual b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi c. Metode dan pelaksanaan uji elektris d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis
(bila diperlukan)
e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
4. Pengambilan contoh dari pasar.
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau 2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor :
A. Sistem manajemen mutu
a. Kontrak/MoU kedua belah pihak b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
SNI IEC 60884.1-2009
Tusuk kontak dan kotak kontak untuk keperluan rumah tangga dan setipenya. Bagian 1 : Persyaratan umum (IEC 60884-1 (2002), Plug and socket-outlets for household and similar purposes – Part 1 : General requirements, ITD)
Tipe 5
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Terminal, Isolasi) :
a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi
b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan contoh di Pabrik) : a. Metode dan pelaksanaan uji visual b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi c. Metode dan pelaksanaan uji elektris d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis
(bila diperlukan)
e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
4. Pengambilan contoh dari pasar.
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor : A. Sistem manajemen mutu
a. Kontrak/MoU kedua belah pihak b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis
a. Penandaan produk jadi
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
SNI IEC 60884-1 : 2014
Tusuk kontak dan kotak kontak untuk keperluan rumah tangga dan setipenya. Bagian 1 : Persyaratan umum (IEC 60884-1 (2002), Plug and socket-outlets for household and similar purposes – Part 1 : General requirements, ITD)
(Adopsi identic IEC 60884-1 ed 3.1 (2006-07))
PERMEN ESDM NO.
2 TAHUN 2018
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Terminal, Isolasi) :
a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya - Plat Tembaga visual dimensi
ketebalan
- Konduktor visual dimensi ketebalan - termoplastik atau elastometrik
visual
c. Spesifikasi keberterimaan
- Kandungan Plat Tembaga ≥58%
- Kabel Listrik luas penampang sesuai tabel 3.
- Bahan selungkup dari termoplastik atau elastometrik
d. Cara pelabelan dan pengelompokan e. Komponen utama ( Plat Tembaga, Kabel
listrik / Konduktor, Termolastik / Elastometrik)
2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi - Pada Hasil Potong Plat Tembaga Dimensi sesuai dengan gambar desain acuan
- Pada Hasil Molding Selungkup Body harus sesuai gambar desain dan permukaan yang mulus dan rata b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan contoh di Pabrik) : a. Metode dan pelaksanaan uji visual
- Penandaan harus sesuai dengan pasal 8
b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi - Sesuai ketentuan bentuk dan ukuran
pada SNI 04-3892.1.1-2003 ) c. Metode dan pelaksanaan uji elektris
- Uji Polaritas L-N – Uji Rutin
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
- Uji Kontinuitas Pembumian – Uji Rutin
- Uji Ketahanan Insulasi 2000V – Uji Rutin
- Uji Tahanan Insulasi 500 V ≥ 5MΩ – Uji Rutin
d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis - Uji gaya tarik TK & KK (Pasal 22, tabel
16) - Saat Asesmen
- Uji jatuh tumbuk (Pasal 24.1) – Saat Asesmen
- Uji kawat pijar 850C untuk area yang teraliri arus listrik, bagian lainya 650C (pasal 28) – Saat Asesmen e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur
f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
4. Pengambilan contoh dari pasar.
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor : A. Sistem manajemen mutu
a. Kontrak/MoU kedua belah pihak b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
SNI 04-3892.1.1-2003
Tusuk kontak dan kotak kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya. Bagian 1 : Persyaratan umum
PERMEN ESDM NO.
2 TAHUN 2018
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Terminal, Isolasi) :
a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan contoh di Pabrik) : a. Metode dan pelaksanaan uji visual
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi c. Metode dan pelaksanaan uji elektris d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis
(bila diperlukan)
e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
4. Pengambilan contoh dari pasar.
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Kontrak/MoU kedua belah pihak
b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
10 SNI 04-6203.1-2006
Sakelar untuk instalasi listrik tetap rumah tangga dan sejenisnya. Bagian 1 : Persyaratan umum
Peraturan Menteri
Energi dan Sumber
Daya Mineral No. 010 Tahun
2007
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Terminal, Isolasi) :
a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi
b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan contoh di Pabrik) a. Metode dan pelaksanaan uji visual b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi c. Metode dan pelaksanaan uji elektris d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis
(bila diperlukan)
e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
4. Pengambilan contoh dari pasar.
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau 2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu
a. Kontrak/MoU kedua belah pihak b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
SNI IEC 60669.1-2009
Sakelar untuk instalasi rumah tangga dan instalasi listrik magun sejenisnya. Bagian 1 : Persyaratan umum (IEC 60669-1 (2000), IDT)
Tipe 5
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Terminal, Isolasi) :
a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan contoh di Pabrik) a. Metode dan pelaksanaan uji visual b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi c. Metode dan pelaksanaan uji elektris d. Metode dan pelaksanaan uji mekanis
(bila diperlukan)
e. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
f. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
4. Pengambilan contoh dari pasar.
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu
a. Kontrak/MoU kedua belah pihak b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
SNI IEC 60669-1 : 2013
Sakelar untuk instalasi rumah tangga dan instalasi listrik magun sejenisnya Bagian 1 : Persyaratan umum (IEC 60669-1 (2000), IDT)
PERMEN ESDM NO.
2 TAHUN 2018
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku :
a. Bahan baku utama:
1) Body (Urea / Polycarbonate) 2) Cover (Urea / Polycarbonate) 3) Switch Block (Urea / Polycarbonate) 4) Terminal Panel (Plat Kuningan / Plat
Tembaga)
5) Terminal Block (Plat Kuningan /Plat Tembaga)
b. Metode pengendalian mutu bahan baku:
1) Pengambilan contoh (sampel) dan pelaksanaannya
a) Pengambilan sampel dapat berupa pengambilan 100 % atau sampling
b) Metode sampling terdiri dari level inspeksi dan AQL (Acceptance Quality Level).
Level Inpeksi menetukan jumlah sampel yang diambil untuk diuji , sedangkan AQL menentukan keberterimaan dari sampel yang diuji
c) Secara umum metode pengambilan sampel ditentukan oleh pabrikan melalui pertimbangan atau referensi tertentu
d) Untuk metode pengambilan sampel biasanya mengacu MIL- STD 105 AQL / ISO 2859/ ANSI Z1.4 dsb)
2) Pengujian (pemeriksaan) dan pelaksanaanya
a) Urea / Polycarbonate : Visual dan Pemeriksaan Mill Certificate
b) Plat Kuningan /Plat Tembaga:
Visual, Dimensi dan Pemeriksaan Mill Certificate Catatan : Dibuktikan dengan hasil pengujian/ pemeriksaan (rekaman mutu hasil pengujian)
3) Spesifikasi Keberterimaan
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
Sesuai dengan spesifikasi dan prosedur yang sudah ditetapkan oleh pabrikan
4) Cara pelabelan dan pengelompokan Pabrikan harus menetapkan mekanisme cara pelabelan dan pengelompokan untuk bahan baku : a) Belum dilakukan pemeriksaan b) Sedang dilakukan pemeriksaan c) Sudah dilakukan pemeriksaan
(lulus / tidak lulus)
Label Status mutu dapa berupa stiker, stempel atau yang lainnya.
Yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan status mutu adalah Quality Control (QC).
c. Peralatan uji (pemeriksaan) yang digunakan:
1) Daftar Alat (Fungsinya) a) Visual : Mata
b) Dimensi : Vernier Caliper (Jangka Sorong)
2) Pemeliharaan alat uji (pemeriksaan) a) Kalibrasi dapat dilakukan secara internal (Pabrikan) dan Eksternal (Lab. Kalibrasi) b) Laboratorium kalibrasi harus
independen dan terakreditasi (dibuktikan rekaman hasil kalibrasi)
c) Pabrikan harus menetapkan mekanisme atau aturan mengenai kalibrasi (Jenis kalibrasi, program kalibrasi, waktu kalibrasi ulang)
d. Metode penyimpanan bahan baku:
1) Bahan baku harus ditempatkan di dalam gudang yang sudah ditetapkan oleh pabrikan
2) Penyimpanan bahan baku harus sedimikian sehingga terjamin tidak rusak dan atau tercampur dengan bahan baku lainnya
3) Pabrikan harus menetapkan mekanisme penyimpanan bahan baku (tata letak dan idenitifkasi) 4) Biasanya metode penyimpanan
barang berupa FIFO (First In First Out)
2. Proses produksi :
a. Tahapan proses produksi:
1) Moulding
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
2) Perakitan (Assembling) : Body, Cover,Switch dan Terminal) 3) Packing
b. Metode pengendalian mutu selama proses produksi:
1) Pengambilan contoh (sampel) dan pelaksanaannya
a) Pengambilan sampel dapat berupa pengambilan 100 % b) Metode sampling terdiri dari
level inspeksi dan AQL (Acceptance Quality Level).
Level Inpeksi menetukan jumlah sampel yang diambil untuk diuji , sedangkan AQL menentukan keberterimaan dari sampel yang diuji
c) Secara umum metode pengambilan sampel ditentukan oleh pabrikan melalui pertimbangan atau referensi tertentu
d) Untuk metode pengambilan sampel biasanya mengacu MIL- STD 105 AQL / ISO 2859/ ANSI Z1.4 dsb)
2) Pengujian (Pemeriksaan) dan Pelaksanaanya
a) Pemeriksaan tuas penggerak sakelar
b) Pemeriksaan dengan diberi tegangan
3) Spesifikasi Keberterimaan
a) Pemeriksaan tuas penggerak sakelar (cara manual)
- Ketika dilepas harus mengambil posisi sesuai kontak gerak
- Kontak gerak pada saklar kondisinya harus pada posisi ON atau OFF b) Pemeriksaan dengan diberi
tegangan
- Selama pengujian tidak boleh terjadi loncatan tegangan atau tembus tegangan atau (hubung singkat) ketika posisi ON atau OFF
Catatan: Karena 100 %, produk yang gagal dapat langsung dipisahkan c. Peralatan uji (pemeriksaan) yang
digunakan
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau 1) Daftar Alat (Fungsinya)
High Voltage Test kapasitas AC 0 – 5 kV, 5kVA, 50 Hz
2) Pemeliharaan alat uji (pemeriksaan) : Kalibrasi
a) Kalibrasi dapat dilakukan secara internal (Pabrikan) dan Eksternal (Lab. Kalibrasi) b) Laboratorium kalibrasi harus
independen dan terakreditasi (dibuktikan rekaman hasil kalibrasi)
c) Pabrikan harus menetapkan mekanisme atau aturan mengenai kalibrasi (Jenis kalibrasi, program kalibrasi, waktu kalibrasi ulang)
d. Mesin produksi (fungsinya):
1) Mesin Moulding Injection (Membentuk body dan cover sakelar)
2) Mesin press (Mempress body dengan cover)
3. Produk Jadi :
a. Metode pengendalian mutu produk jadi 1) Pengambilan contoh (sampel) dan
pelaksanaannya
a) Metode sampling terdiri dari level inspeksi dan AQL (Acceptance Quality Level).
Level Inpeksi menetukan jumlah sampel yang diambil untuk diuji , sedangkan AQL menentukan keberterimaan dari sampel yang diuji
b) Secara umum metode pengambilan sampel ditentukan oleh pabrikan melalui pertimbangan atau referensi tertentu
c) Untuk metode pengambilan sampel biasanya mengacu MIL- STD 105 AQL / ISO 2859/ ANSI Z1.4 dsb)
2) Pengujian (Pemeriksaan) dan Pelaksanaannya
a) Pemeriksaan Visual
- Jenis terminal dan sekrup sakelar
- Voltase pengenal (voltase yang ditetapkan untuk sakelar oleh pabrikan)
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
- Arus pengenal (arus yang ditetapkan untuk sakelar oleh pabrikan)
- Member operasi untuk sakelar yang dikendalikan dengan tali
- Kutub dari sakelar - Bagian penggerak sakelar :
bagian ditarik,
ditekan/didorong, diputar atau digerakkan.
- Lampu pilot b) Pemeriksaan Dimensi
c) Pemeriksaan Resistans Insulasi d) Pemeriksaan Kuat Listrik 3) Spesifikasi Keberterimaan
a) Visual : Tidak cacat, Penandaan produk sesuai persyaratan (Penandaan dengan cap, cetak tuangan, mesin press atau gravir tidak dikenakan pengujian ini)
b) Dimensi : sesuai dengan spesifikasi
c) Pemeriksaan Resistans : Resistans isnulasi tidak boleh kurang dari persyaratan minum standar
d) Pemeriksaan Kuat Listrik : Selama pengujian kuat listrik tidak boleh terjad loncat tegangan (flash over) atau tembus tegangan (kebocoran tegangan)
4) Cara pelabelan dan pengelompokan Pabrikan harus menetapkan mekanisme cara pelabelan dan pengelompokan untuk bahan baku:
a) Belum dilakukan pemeriksaan b) Sedang dilakukan pemeriksaan c) Sudah dilakukan pemeriksaan
(lulus / tidak lulus)
Label Status mutu dapa berupa stiker, stempel atau yang lainnya.
Yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan status mutu adalah Quality Control (QC).
b. Peralatan uji (pemeriksaan) yang digunakan
1) Daftar Alat (Fungsinya) a) Visual : Mata
b) Dimensi : Vernier Caliper 0 -150 mm, dengan ketelitian 0,01 mm
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau
c) Alat ukur Resistant insulasi : Megger (DC 500 V/ 100MΩ) d) Alat ukur Kuat Listrik : High
Voltage Test (AC. 0 - 5 kV , 5 kVA, 50 Hz)
2) Pemeliharaan alat uji (pemeriksaan):
Kalibrasi
a) Kalibrasi dapat dilakukan secara internal (Pabrikan) dan Eksternal (Lab. Kalibrasi) b) Laboratorium kalibrasi harus
independen dan terakreditasi (dibuktikan rekaman hasil kalibrasi)
c) Pabrikan harus menetapkan mekanisme atau aturan mengenai kalibrasi (Jenis kalibrasi, program kalibrasi, waktu kalibrasi ulang)
c. Metode penyimpanan produk jadi 1) Produk Jadi harus ditempatkan di
dalam gudang yang sudah ditetapkan oleh pabrikan
2) Penyimpanan bahan baku harus sedimikian sehingga terjamin tidak rusak dan atau tercampur dengan barang yang lainnya
3) Pabrikan harus menetapkan mekanisme penyimpanan produk jadi (tata letak dan idenitifkasi) 4) Biasanya metode penyimpanan
barang berupa FIFO (First In First Out)
4. Pengambilan contoh dari pasar 2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu
a. Kontrak/MoU kedua belah pihak b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
11 SNI 04-6507.1-2002/Amd.
1-2006
Amandemen 1 Pemutus Sirkit untuk proteksi arus lebih pada instalasi rumah tangga dan sejenisnya – Bagian 1 : Pemutus Sirkit untuk operasi arus bolak balik
Peraturan Menteri
Energi dan Sumber
Daya Mineral
No. 09
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau Tahun
2007
1. Bahan baku (Terminal, Isolasi, Bimetal, Arc Chamber) :
a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi
b. Program pemeliharaan mesin produksi c. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat
ukur pada produksi
3. Barang jadi (Pengambilan contoh di Pabrik) a. Metode dan pelaksanaan uji visual b. Metode dan pelaksanaan uji dimensi c. Metode dan pelaksanaan uji
karakteristik trip
d. Metode dan pelaksanaan uji elektris e. Metode dan pelaksanaan uji mekanis
(bila diperlukan)
f. Program dan pelaksanaan kalibrasi alat ukur
g. Evaluasi hasil uji terhadap persyaratan standar
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu
a. Kontrak/MoU kedua belah pihak b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
SNI IEC 60898-1-2009
Lengkapan listrik – Pemutus sirkit untuk proteksi arus lebih untuk instalasi rumah tangga dan sejenisnya. Bagian 1 : Pemutus sirkit untuk operasi arus bolak balik
PERMEN ESDM NO.
2 TAHUN 2018
1. Jika dilaksanakan audit produsen :
A. Sistem manajemen mutu (SNI ISO 9001) (sekurang-kurangnya) :
a. Hasil audit internal dan Tinjauan Manajemen b. Pengendalian produk tidak sesuai
c. Tindakan korektif d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen produksi dan pengendalian
mutu(sekurang-kurangnya) : 1. Bahan baku
a. Bahan Baku Utama : o Toogle
o Switching Mechanism / Operating Mechanism
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau o Moving Contact
o Magnetic Coil/ Electromagnetic Protection
o Lower Terminal / left terminal / line terminal
o Housing o Chamber plate o Fixed Contact o Arc Chamber o Slider / Tripping Lever o Magnet Angker
o Thermal Protection Bimetal o Pan Head Screw
o Din Rail Holder
o Upper Terminal / Load Terminal b. Pengendalian Mutu Bahan Baku (100%
atau sampling)
o Metode pengambilan contoh o Cara Inspeksi / pemeriksaan o Kriteria keberterimaan
o Identifikasi mampu telusur, Cara Pelabelan dan Pengelompokan c. Metode Penyimpanan Bahan Baku d. Daftar Peralatan Uji yang digunakan
o Daftar alat
o Pemeliharaan Alat Uji 2. Proses produksi :
a. Tahapan / Alur Proses Produksi
b. Pengendalian mutu dalam proses produksi (100% atau sampling)
o Metode Pengambilan contoh dan pelaksanaanya
o Inspeksi dan keberterimaan o Identifikasi mampu telusur c. Daftar Peralatan Uji yang digunakan
o Daftar alat
o Pemeliharaan Alat Uji / Ukur o Kalibrasi Alat Uji / Ukur d. Mesin Produksi dan fungsinya e. Program pemeliharaan mesin produksi 3. Pengendalian Mutu Produk Jadi :
a. Pengendalian mutu Produk Jadi (100%
atau sampling)
o Metode pengambilan contoh o Cara Inspeksi / pemeriksaan o Kriteria keberterimaan
o Identifikasi mampu telusur, Cara Pelabelan dan Pengelompokan b. Daftar Peralatan Uji yang digunakan
No. Nomor SNI Judul SNI Sistem Titik kritis yang harus ditinjau o Daftar alat
o Pemeliharaan Alat Uji / Ukur o Kalibrasi Alat Uji / Ukur c. Uji Rutin
o Sifat Tampak
o Pengujian mutu penandaan o Pengujian karakteristik trip o pengujian Ketahanan terhadap
listrik dan mekanis (verifikasi jarak bebas antara kontak terbuka) o pengujian Ketahanan panas
abnormal dan api (glow wire test) (jika tersedia alat)
4. Pengambilan contoh
a. Dari pabrik untuk Uji Jenis.
o Jumlah contoh Sesuai Hal. 97 Tabel C.3 SNI IEC 60898-1:2009
o Contoh harus diberi label dan ditandatangani oleh PPC
o Pengujian Jenis dilakukan di Laboratorium yang sudah ditunjuk oleh LSPRo
2. Jika dilaksanakan audit importir/distributor:
A. Sistem manajemen mutu
a. Kontrak/MoU kedua belah pihak b. Penerimaan barang ke gudang c. Pengendalian produk jadi tidak sesuai d. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis
a. Penandaan produk jadi
b. Kesesuaian material produk jadi dengan laporan pengujian/ type test
12
SNI 04-6956.1-2003
SNI 04-6956.2.1-2005
Pemutus sirkit arus sisa tanpa proteksi arus lebih terpadu untuk pemakaian rumah tangga dan sejenisnya (RCCB) – Bagian 1 : Umum. (Nomor Harmonized System HS 8536.30.00.00)
Pemutus sirkit arus sisa tanpa proteksi arus lebih terpadu untuk pemakaian rumah tangga dan sejenisnya (RCCB) – Bagian 2-1 : Penerapan persyaratan umum RCCB yang berfunsi tak tergantung dari tergangan saluran.
Peraturan Menteri
Energi dan Sumber
Daya Mineral
No. 20 Tahun 2012
1. Jika dilaksanakan audit produsen:
A. Sistem manajemen mutu (sekurang-kurangnya) : a. Hasil audit internal
b. Pengendalian produk tidak sesuai c. Tindakan koreksi
d. Tindakan pencegahan
e. Tindak lanjut menangani pengaduan B. Sistem manajemen teknis (sekurang-kurangnya) :
1. Bahan baku (Terminal, Isolasi) :
a. Metode pengambilan sample dan pelaksanaannya
b. Metode pengujian dan pelaksanaannya c. Spesifikasi keberterimaan
d. Cara pelabelan dan pengelompokan 2. Proses produksi :
a. Pengendalian mutu produk setengah jadi
b. Program pemeliharaan mesin produksi