• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Anggaran

Secara umun anggaran adalah rencana kegiatan yang akan dijalankan suatu manajemen dalam jangka pendek dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang dalam anggaran yang akan memberi gambaran kepada manajemen tentang sumber daya yang dibutukan si pengusaha dalam melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam anggaran yang dibuat untuk mencapainya tujuan dari industri tersebut.

Bukan hanya itu anggaran tersendiri memiliki kedudukan yang sangat penting dalam menjalankannya suatu permanajemenan dalam suatu industri rumah tangga dimana ia berperan sebagai suatu perencanaan berupa arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan, koordinasi yang akan mempermudah hubungan antar bagian-bagian dalam perusahaan, motivasi yang akan membuat manajemen dapat menerapkan target-target tertentu yang akan dicapai, dan pengendalian atas aktivitas yang dilaksanakan dalam industri rumahan.

Adapun pengertian anggaran menurut para ahli adalah:

“Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu tertentu dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa” (Rusanti, 2014: 40).

Sebagaimana dinyatakan oleh Mardiasmo (2009) yang dikutip oleh Pangkey dan Pinatik (2015: 35),” anggaran merupakan penyertaan estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial”.

(2)

6

“Anggaran adalah recana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam salah satu periode yang tertuang secara kuantitatif.

Informasi yang dapat diperoleh dari anggaran diantaranya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan” (Sasongko dan Parulian, 2010:2).

”Anggaran perusahaan adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen didalam perusahaan, koordinasi dan pengawasan” (Gunawan dan Asri, 2013:6).

“Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam suatu uang, tetapi dapat juga dinyatakan sebagai suatu barang atau jasa” (Nafarin, 2013:11).

Dari pengertian dan definisi para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan anggaran adalah:

a. Anggaran merupakan rencana kegiatan jangka pendek berupa arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan.

b. Penyusunan anggaran diperhitungkan dari kegiatan dan kejadian yang telah terjadi dan dilalui oleh perusahaan sebagai gambaran dalam penyusunannya.

c. Informasi yang dapat diperoleh dari anggaran biasanya berupa jumlah produk dan harga jual suatu produk untuk tahun depan.

d. Anggaran berupa wujud dari pelaksanaan tanggung jawab manajemen, koordinasi dan pengawasan dalam suatu perusahaan.

e. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan yang dinyatakan dalam suatu uang, tetapi dapat juga dinyatakan sebagai suatu barang atau jasa.

2. Tujuan Anggaran

Tujuan anggaran menurut Sasongko dan Parulian (2010:3) adalah:

a. Perencanaan

Anggaran memberikan arahan bagi penyusunan tujuan dan kebijakan suatu perusahaan.

b. Koordinasi

(3)

7

Anggaran dapat mempermudah koordinasiantar bagian didalam sebuah perusahaan.

c. Motivasi

Anggaran membuat manajemen dapat berkonsentrasi dalam menetapkan target-target tertentu yang harus dicapai oleh perusahaan.

d. Pengendalian

Dimana keberadaan anggaran suatu perusahaan memungkinkan manajemen untuk melakukan fungsi pengendalian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan.

3. Fungsi Anggaran

Dalam upaya mencapai tujuan didirikannya perusahaan, organisasi perusahaan memiliki berbagai fungsi yang berkaitan dengan pencapaian tujuannya tersebut. Maka anggaran sangat diperlukan dalam suatu perusahaan, berikut adalah beberapa fungsi anggaran.

Menurut Nafarin (2013:5), seluruh fungsi anggaran di dalam suatu organisasi dapat dikelompokkan ke dalam empat fungsi pokok, yaitu fungsi:

a. Planning (Perencanaan)

Dalam fungsi ini ditetapkan tujuan jangka panjang, tujuan jangka pendek, sasaran yang ingin dicapai, strategi yang akan digunakan dan sebagainya. didalam fungsi ini berkaitan dengan segala sesuatu yang ingin dihasilakan dan dicapai perusahaan di masa mendatang termasuk di dalamnya menetapkan produk yang akan dihasilkan, bagaimana menghasilkannya, sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut, bagaimana memasarkan produk tersebut dan sebagainya.

b. Organizing (Pengorganisasian)

Setelah segala sesuatu yang ingin dihasilkan dan dicapai perusahaan di masa depan telah ditetapkan, maka perusahaan harus mencari sumber daya yang dibutuhkan untuk merealisasikan

(4)

8

rencana yang telah tersebut. Dimulai dari upaya memperoleh bahan baku, mencari mesin yang dibutuhkan untuk mengelola bahan tersebut, bangunan yang dibutuhkan untuk mengelola produk tersebut, mencari tenaga kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan, mencari modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang direncanakan dan sebagainya.

c. Actuating (Menggerakkan)

Setelah sumber daya yang dibutuhkan diperoleh, maka tugas manajemen selanjutnya adalah mengarahkan dan mengelola setiap sumber daya yang telah dimiliki perusahaan tersebut agar dapat digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Setiap seumber daya yang ada harus dikerahkan, dikoordinasikan satu dengan lainnya agar dapat bekerja optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.

d. Controlling (Pengendalian)

Setelah sumber daya yang dibutuhkan perusahaan diperoleh dan diarahkan untuk bekerja sesuai dengan fungsi masing-masing, maka langkah berikutnya adalah memastikan bahwa setiap sumber daya tersebut telah bekerja sesuai dengan rencana yang telah dibuat perusahaan untuk menjamin bahwa tujuan perusahaan secara umum dapat dicapai. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya untuk menjamin bahwa setiap sumber daya organisasi telah bekerja dengan efektif dan efisien.

4. Manfaat Anggaran

Menurut Herlianto (2015:7-8) anggaran mempunyai beberapa manfaat antara lain adalah sebagai berikut:

a. Anggaran merupakan hasil dari proses perencanaan, berarti anggaran mewakili kesempatan negoisasi di antara partisipan yang dominan dalam suatu organisasi mengenai tujuan kegiatan di masa yang akan datang.

(5)

9

b. Anggaran merupakan gambaran tentang prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki karena dapat bertindak sebagai blue print aktivitas perusahaan.

c. Anggaran merupakan alat komunikasi internal yang menghubungkan departemen yang satu dengan departemen lainnya dalam organisasi maupun dengan manajemen puncak.

d. Anggaran menyediakan informasi tentang hasil kegiatan yang sesungguhnya dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.

e. Anggaran sebagai alat pengendalian yang mengarah manajemen untuk menentukan bagian organisasi yang kuat dan lemah, hal ini akan dapat mengarahkan manajemen untuk menentukan tindakan koreksi yang harus diambil.

f. Anggaran mempengaruhi dan memotivasi manajemen dan karyawan untuk bekerja dengan konsisten, efektif dan efisien dalam kondisi kesesuaian tujuan antara tujuan perusahaan dengan tujuan karyawan.

5. Jenis - jenis Anggaran

Anggaran yang harus disusun suatu perusahaan terdiri dari berbagai jenis anggaran untuk memudahkan dalam penggerjaan ataupun pembuatannya. Semua aktivitas yang direncanakan suatu perusahaan di dalam periode mendatang harus di susun didalam suatu anggaran lengkap. Karena tanpa memiliki anggaran lengkap, maka seluruh aktivitas yang akan dilaksanakan tersebut tidak dapat dinilai hasilnya.

Adapun jenis anggaran menurut Nafarin (2015:31-35) sebagai berikut:

a. Segi dasar penyusunan

1) Anggaran variabel (variable budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisaran) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.

(6)

10

2) Anggaran tetap (fixed budget) ialah anggaran yang disusun berdasarkan kapasitas tertentu.

b. Segi cara penyusunan

1) Anggaran periodik (periodic budget) adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu. Pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

2) Anggaran kontinu (continuous budget) adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang pernah dibuat.

c. Segi jangka waktu

1) Anggaran jangka pendek (short-range budget) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran ini biasanya untuk keperluan modal kerja karena anggaran jangka pendek. Anggaran jangka pendek dikenal juga dengan sebutan anggaran taktis.

2) Anggaran jangka panjang (long-range budget) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.

Anggaran ini biasanya diperlukan untuk investasi barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut dengan anggaran modal. Anggara jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan anggaran jagka pendek. Anggaran jangka pendek disebut juga dengan anggaran strategis.

d. Segi bidang

1) Anggaran operasional (operational budget) adalah anggaran untuk menyusun anggaran laba rugi. Anggaran operasional anatara lain, yaitu :

a) Anggaran penjualan b) Anggaran biaya pabrik c) Anggaran biaya bahan baku

d) Anggaran biaya tenaga kerja langsung e) Anggaran biaya overhead pabrik f) Anggaran beban usaha

(7)

11

2) Anggaran keuangan (financial budget) adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan antara lain :

a) Anggaran kas b) Anggaran piutang c) Anggaran sediaan d) Anggaran utang e) Anggaran neraca e. Segi kemampuan Menyusun

1) Anggaran komprehensif (comprehensive budget) adalah rangkaian dari berbagai jenis anggaran yang disusun secara lengkap. Kombinasi dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap merupakan Anggaran komprehensif.

2) Anggaran persial (partially budget) adalah anggaran yang disusun secara tidak lengkap dan penyusunan anggaran hanya pada bagian tertentu saja.

f. Segi fungsi

1) Anggaran tertentu (appropriation budget) adalah anggaran yang digunakan untuk tujuan tertentu dan tidak diperbolehkan digunakan untuk manfaat lain.

2) Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan).

g. Segi metode penentu harga pokok produk

1) Anggaran tradisional (traditional budget) atau anggaran konvensional (conventional budget) terdiri dari :

2) Anggaran fungsional (functional based budget) anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode pengharga pokokan penuh (full costing) dan berfungsi untuk menyusun anggaran induk atau anggaran tetap.

(8)

12

3) Anggaran berdasar sifat (characteristic based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metide pengharga pokokan variabel (variable costing) dan berfungsi untuk menyusun anggran variabel.

4) Anggaran berdasar kegiatan (activity based budget) adalah anggaran yang dibuat dengan menggunakan metode pengharga pokokan kegiatan (activity based budget) dan berfungsi untuk menyusun anggaran variable dan anggaran induk.

6. Prosedur Penyusunan Anggaran

“Dalam penyusunan anggaran (budget), yang berwenang dan bertanggung jawab atas penyusunan anggaran serta kegiatan pengangaran lainnya adalah di tangan pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwenang dan bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan secara keseluruhan. Namun dalam menyiapkan dan menyusun anggaran (budget) serta kegiatan-kegiatan penganggaran lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pemipin tertinggi perusahaan, melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan” (Herlianto, 2015:11).

Menurut Herlianto (2015:11-12).penyusunan anggaran, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menyusun anggaran, diantaranya adalah :

a. Harus selalu diingat bahwa anggaran merupakan bagian dari sistem yang lebih besar.

b. Dalam menyusun anggaran harus sudah ditentukan terlebih dahulu tujuan pokok perusahaan.

c. Setelah ditentukan tujuan pokok perusahaan, maka disusun beberapa alternatif program, setelah itu ditentukan program-program mana yang paling mungkin dilaksanakan.

d. Program pada umumnya meliputi kegiatan untuk beberapa tahun, oleh karena itu program harus dibagi-bagi secara tahunan.

(9)

13

e. Setelah ditetapkan pembagian tersebut diterjemahkan dalam angka- angka pada tahun tertentu.

f. Bagian yang diserahi tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari masing- masing perusahaan.

7. Anggaran Penjualan

“Anggaran penjualan adalah anggaran yang menyajikan jumlah unit barang atau jasa sekaligus harganya yang diharapkan dapat dijual oleh perusahaan di masa depan. Anggaran penjualan sering sekali disusun untuk periode waktu satu tahun, enam bulan, atau kuartal (tiga bulan)” (Sasongko dan Parulin, 2010:4).

Sebelum disusun anggaran penjualan biasanya dibuat forecast penjualan. Selain forecast penjualan di perlukan untuk penyusunan anggaran penjualan, tapi perlu juga di pertimbangkan factor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap penjualan. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor keuangan, faktor ekonomis, faktor teknis dan faktor lainnya.

Adapun metode statistic yang dapat digunakan dalam forecast penjualan , seperti analisis trend , standar kesalahan penganggaran dan analisis korelasi.

a. Analisis trend

Analisis trend merupakan gerakan lamban yang berjangka panjang dan cenderung menuju ke suatu arah , menaik dan menurun.

Analisis trend ada juga yang menyebut metode kuadrat terkecil, metode yang digunakan seperti.

1) Metode least square ( trend garis lurus )

Forecast penjualan dengan metode least square dapat di hitung dengan rumus berikut:

Y = a + bX ...(1) Untuk mencari nilai a dan b dari pemasaran diatas digunakan persamaan normal sebagai berikut:

(10)

14

b =

...(2)

a = ...(3)

Keterangan : Y = Variabel terikat ( forecast penjualan) X = Variabel bebas a = Nilai Konstan b = Koefisien arah regresi n = Banyaknya data 2) Metode Moment Forecast penjualan dengan metode kuadrat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Y = a + bX ...(1)

∑Y = n.a + b ∑ X ...(4)

∑XY = a ∑X + b ∑x2 ...(5)

Keterangan : Y = Nilai permulaan penjualan a = Konstanta b = Slope kecondongan perubahan 3) Metode Kuadrat (trend garis lengkung) Forecast penjualan dengan metode kuadrat dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Y= a + bX + c (x)2 ...(6)

∑Y = n.a + cc (x)2 ...(7)

∑x2Y = a ∑x2 + c ∑x4 ...(8)

∑XY = b ∑x2 ...(9) Keterangan :

Y = Nilai permulaan penjualan a = Konstanta

b = Slope kecondongan perubahan X = Skala atau satuan waktu

(11)

15

b. Standar Kesalahan Forecasting ( SKF )

Perhitungan nilai SKF dari ketiga metode dalam analisis trend yang memberikan nilai terkecil akan menunjukkan bahwa metode tersebut sesuai untuk digunakan dalam menghitung forecasting penjualan. Adapun rumus SKF sebagai berikut :

SKF = √ ( ) ...(10) Keterangan :

X : Penjualan nyata Y : Forecast penjualan

N : banyak data periode yang dianalisis

Perhitungan nilai SKF digunakan untuk menentukan metode mana yang paling sesuai dari ketiga metode tersebut, maka digunakan lah Standar Kesalahan Forescasting (SKF).

8. Anggaran Produksi

“Anggaran produksi adalah anggaran yang disusun oleh perusahaan untuk menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi oleh perusahaan. Anggaran ini harus dibuat setelah anggaran penjualan disusun karena perusahaan harus menentukan jumlah barang jadi yang harus diproduksi dalam rangka mendukung target penjualan yang ada di anggaran penjualan” (Sasongko dan Parulin, 2010:34).

9. Anggaran Bahan Baku

Anggaran bahan baku merupakan perencanaan mengenai penakaran bahan dasar apa saja yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang dengan memperhitungkannya agar penggunaan kebutuhan baha baku tersebut optimal pada periode yang akan datang.

Untuk meghindari kesalahan dalam menganggar bahan baku seperti kelebihannya bahan baku yang akan membuat modal (budget) menipis atau bahkan kekurangan bahan baku yang dianggarkan yang tentu saja dapat menghambat produksi suatu barang, maka sangat diperlukan perencanaan terlebih dahulu serta menjadikan pengalaman

(12)

16

terdahulu sebagai gambaran untuk suatu perhitungan dalam menganggarkan bahan baku.

Adapun sistematika dalam penyusunan anggaran bahan baku yang disusun perusahaan pada dasarnya terdiri dari dua jenis anggaran, yaitu : a. Anggaran pemakaian bahan baku yang menentukan jumlah dan nilai bahan baku yang diperlukan untuk kegiatan produksi dalam satu periode anggaran.

b. Anggaran pembelian bahan baku yang menentukan jumlah bahan baku yang akan dibeli dan harga pembeliannya dalam satu periode anggaran (Sasongko dan Parulin, 2010:54).

B. Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian terdahulu yang mempunyai judul yang sama dengan penulis adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Identitas Peneliti Aspek

Citra Dewi (2015) Recha Rahmadhana (2017)

Ahmad Nazlinur Akbar (2018)

Judul Perhitungan Anggaran

Pembelian Bahan Baku Pada Toko Roti Agung Martapura

Perhitungan Anggaran Bahan Baku Pada Ady Sasirangan Banjarmasin

Perhitungan Anggaran Bahan Baku Pada Pomade Slicktimes

Banjarbaru Institusi yang Diteliti Toko Roti Agung

Martapura

Ady Sasirangan Banjarmasin

Pomade Slicktimes Banjarbaru Periode Analisis Januari 2010 –

Desember 2014

Januari 2012 – Desember 2016

Januari 2014 – Desember 2018 Rumusan Masalah Bagaimana

perhitungan anggaran pembelian bahan baku toko Roti Agung Martapura?

1. Bagaimana menentukan anggaran pemakaian bahan baku pada Ady Sasirangan Banjarmasin periode tahun 2019?

2. Bagaimana menentukan anggaran pembelian bahan baku pada Ady Sasirangan Banjarmasin periode tahun 2019 ?

1. Bagaimana menentukan anggaran pemakaian bahan baku pada Pomade Slicktimes Banjarbaru periode tahun 2019?

2. Bagaimana menentukan anggaran pembelian bahan baku pada Pomade Slicktimes Banjarbaru periode tahun 2019 ?

(13)

17

Lanjutan –

Tujuan Penelitian untuk mengetahui perhitungan anggaran pembelian bahan baku Toko Roti Agung tahun 2015.

Untuk menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan Ady Sasirangan dan menentukan jumlah bahan baku yang akan dibeli oleh Ady Sasirangan pada tahun 2017

Untuk menentukan jumlah bahan baku yang dibutuhkan Pomade Slicktimes dan menentukan jumlah bahan baku yang akan dibeli oleh Pomade Slicktimes pada tahun 2017.

Metode Penelitian Study Kasus Study Kasus Study Kasus Hasil Penelitian Perhitungan nilai

Standar Kesalahan Forecast (SKF) Metode yang paling tepat digunakan dalam perhitungan anggaran penjualan pada Toko Roi Agung adalah Metode Lease Square dan Metode Moment untuk roti tawar, manis, dan gulung karena memiliki nilai SKF yang paling kecil atau mendekati kesesuaian.

Perhitungan nilai Standar Kesalahan Forecast (SKF) metode yang paling sesuai adalah metode Least Square dan metode Moment untuk roti manis dan metode Kuadrat untuk roti tawar karena mempunyai nilai SKF yang terkecil atau mendekati kesesuaian.

Sumber: Citra Dewi (2015), Recha Ramadhana (2017)

Penelitian yang penulis lakukan secara umum memiliki kesamaan dengan penelitian-penelitian terdahulu dalam beberapa hal: (1) metode analisis yang digunakan, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi; (2) variable yang digunakan yaitu anggaran bahan baku.

Sementara itu, penelitian penulis memiliki perbedaan dengan penelitian- penelitian tersebut dalam hal subjek penelitian dan periode analisis. Penulis hanya membahas perusahaan Pomade Slicktimes Banjarbaru dan periode anggarannya dari tahun 2014-2018. Selain itu, penulis hanya memfokuskan penelitian pada penjualan dan anggaran produksi pomade slicktimes original, slicktimes heavy, dan slicktimes light tahun 2014-2018 untuk dianggarkan pada tahun 2019 dengan memperhitungkan forecast penjualan melalui metode least square, metode moment, dan kuadrat untuk menentukan metode yang mana yang sesuai dengan Standar Kesalahan Forecasting (SKF).

Gambar

Tabel 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penilaian terjemahan modul biodanza dilakukan oleh 2 orang psikolog yang peduli dengan anak. Salah satu psikolog pernah bekerja menjadi guru inklusi di sebuah

Peningkatan produktivitas biomassa dari pohon penaung dikompensasi oleh penurunan produktivitas biomassa dari gulma sehingga produktivitas biomassa total tidak berbeda

a) Pemilik tambak, adalah mereka yang menguasai sejumlah tertentu tambak yang dikerjakan oleh orang lain dengan system bagi hasil. b) Pemilik yang juga sebagai

Ikan-ikan juvenil sering diburu oleh ikan karnivora atau ikan amphiprion yang besar keluar dari anemon laut yang berada disekitar teritori ikan dewasa tersebut.. Dean

[r]

Pada periode La Niña, frekuensi pentad interval ke satu di Aceh, Palembang, Jakarta, Bandung, Banjarmasin, Banjarbaru, dan Tegal lebih tinggi dibanding periode normal

Membeli saham efisien/ good adalah investasi menjanjikan untuk para investor karena saham yang efisien merupakan saham yang diperdagangkan harganya di bawah nilai wajar

Dalam melakukan investasi dipasar modal para analis dan investor secara umum untuk menganalisis dan menilai harga saham dapat dilakukan dengan memperhatikan kondisi