• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Kata Kunci : Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas, dan Corporate Social Responsibility

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Kata Kunci : Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas, dan Corporate Social Responsibility"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

PERAN PROFITABILITAS DALAM MEMEDIASI PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN STRUKTUR MODAL

TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran profitabilitas dalam memediasi pengaruh pertumbuhan perusahaan dan struktur modal terhadap Corporate Social Responsibility. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode purposive dan jumlah sampel penelitian ini sebanyak 37 perusahaan. Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia dan Indonesia Capital Market Directory dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan teknik analisis jalur (path analysis), dengan alat bantu aplikasi SPSS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pertumbuhan perusahaan dan struktur modalberpengaruh positif dan signifikan terhadap CSR. (2) pertumbuhan perusahaan dan struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. (3) profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan t erhadap CSR. (4) profitabilitas mampu memediasi pengaruh pertumbuhan perusahaan dan struktur modal terhadap Corporate Social Responsibility.

Kata Kunci : Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal, Profitabilitas, dan Corporate Social Responsibility

(2)

ii ABSTRACT

PROFITABILITY ROLE IN MEDIATING THE EFFECTS OF THE COMPANY'S GROWTH AND CAPITAL STRUCTURE TO

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY IN MANUFACTURING COMPANY IN

INDONESIA STOCK EXCHANGE

The aim of this study is determine how profitability mediating the effects of the company's growth and capital structure to Corporate Social Responsibility. The population in this study are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. Sample was conducted by purposive sampling method and then the number of samples is 37 companies. The research data is secondary data obtained from the website of the Indonesia Stock Exchange and the Indonesian Capital Market Directory from 2013 until 2015. Data analysis by path analysis technique with SPSS 23 software.

The results of this study showed that: (1) the company's growth and capital structure had positive and significant impact on CSR. (2) the company's growth and capital structure had positive and significant impact on profitability. (3) profitability had positive and significant impact on CSR. (4) profitability is able to mediate the effect of company's growth and capital structure on Corporate Social Responsibility significantly.

Keywords : company's growth, capital structure, profitability, and Corporate Social Responsibility

(3)

iii DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ... i

PRASYARAT GELAR ... ii

LEMBAR PENGESAHAN... iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv

SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT ... v

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ... 10

1.3 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Good Corporate Governance (GCG) ... 13

2.1.1 Pengertian Good Corporate Governance (GCG) ... 13

2.1.2 Prinsip Good Corporate Governance (GCG) ... 15

2.2 Corporate Social Responsibility ... 16

2.3 Analisis Rasio Keuangan ... 25

2.4 Teori Keagenan... 32

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir dan Konseptual ... 34

3.1.1 Kerangka Berpikir ... 34

3.1.2 Kerangka Konseptual ... 36

3.2 Rumusan Hipotesis ... 36

3.2.1 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility ... 36

3.2.2 Pengaruh Struktur Modal terhadap Corporate Social Responsibility ... 37

3.2.3 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas ... 38

(4)

iv

3.2.5 Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social

Responsibility ... 40

3.2.6 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility melalui Profitabilitas ... 41

3.2.7 Pengaruh Struktur Modal terhadap Corporate Social Responsibility melalui Profitabilitas ... 42

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 43

4.2 Lokasi Penelitian ... 43

4.3 Objek Penelitian ... 43

4.4 Identifikasi Variabel ... 43

4.5 Definisi Operasional Variabel ... 44

4.6 Jenis dan Sumber Data ... 47

4.6.1 Jenis Data ... 47

4.6.2 Sumber Data ... 47

4.7 Populasi dan Sampel ... 47

4.7.1 Populasi ... 47

4.7.2 Sampel ... 47

4.8 Metode Pengumpulan Data ... 48

4.9 Teknik Analisis Data ... 49

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 58

5.1.1 Definisi Perusahaan Manufaktur... 58

5.1.2 Karakteristik Perusahaan Manufaktur ... 58

5.2 Hasil Penelitian ... 59

5.2.1 Deskripsi Variabel Penelitian ... 59

5.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 61

5.2.3 Pengujian Hipotesis ... 68

5.2.3.1 Uji Signifikansi Simultan ... 71

5.2.3.2 Uji Parsial (t-test) ... 72

5.2.3.3 Uji Pengaruh Total ... 73

5.2.4 Uji Validitas Model ... 76

5.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 77

5.3.1 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Pengungkapan CSR ... 77

5.3.2 Pengaruh Struktur Modal terhadap Pengungkapan CSR ... 78

5.3.3 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas ... 79

5.3.4 Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas ... 80

(5)

v

5.3.6 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Corporate

Social Responsibility melalui Profitabilitas ... 81

5.3.7 Pengaruh Struktur Modal terhadap Corporate Social Responsibility melalui Profitabilitas ... 83

5.4 Implikasi Penelitian ... 84

5.4.1 Implikasi Teoritis ... 84

5.4.2 Implikasi Praktis ... 86

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ... 89

6.2 Saran ... 90

DAFTAR RUJUKAN ... 92

(6)

vi

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

4.1 Jumlah Sampel Penelitian ... 48

4.2 Pengaruh Langsung, Pengaruh tidak Langsung dan Pengaruh Total dari Pertumbuhan Perusahaan (X1), Struktur Modal (X2), Profitabilitas (Y1), dan CSR (Y2) ... 55

5.1 Hasil Uji Deskriptif ... 60

5.2 Hasil Uji Normalitas Model Pertama ... 63

5.3 Hasil Uji Normalitas Model Kedua ... 63

5.4 Hasil Uji Multikolinearitas Model Pertama ... 64

5.5 Hasil Uji Multikolinearitas Model Kedua ... 65

5.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Pertama ... 66

5.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Kedua ... 66

5.8 Hasil Uji Autokorelasi Model Pertama ... 67

5.9 Hasil Uji Autokorelasi Model Kedua ... 68

5.10 Rekapitulasi Output Pengaruh Langsung Model Pertama... 69

5.11 Rekapitulasi Output Pengaruh Langsung Model Kedua ... 70

5.12 Hasil F Hitung ... 71

5.13 Rekapitulasi Output Pengaruh Langsung, Pengaruh tidak Langsung, dan Pengaruh Total... 74

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

3.1 Kerangka Berpikir ... 35 3.2 Kerangka Konseptual ... 36 4.1 Model Jalur Hubungan Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal,

Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility ... 56 5.1 Model Jalur Hubungan Pertumbuhan Perusahaan, Struktur Modal,

(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Halaman

1. Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya ... 100

2. Index Publisitas Pengungkapan CSR ... 104

3. Data Perusahaan yang Menjadi Sampel ... 106

4. Check List CSR ... 111

5. Hasil SPSS Model Pertama ... 116

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perusahaan dan masyarakat memiliki hubungan timbal balik dimana kontribusi keduanya sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu bangsa. Perusahaan harus menyadari bahwa tidak hanya tanggung jawab pada penciptaan nilai saja tetapi tanggung jawab sosial juga sangat penting untuk diperhatikan. Perusahaan jika menganggap dengan menyediakan lapangan pekerjaan, memenuhi kebutuhan masyarakat melalui produknya, dan pembayaran pajak sudah cukup untuk mengabdi kepada masyarakat dan negara, anggapan tersebut bukanlah suatu hal yang cukup jika suatu perusahaan ingin membentuk nilai jangka panjang.

Perusahaan dituntut untuk tidak hanya memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga dapat membantu dalam memecahkan permasalahan terkait risiko dan ancaman terhadap keberlanjutan (sustainability) dalam lingkup hubungan sosial, lingkungan, dan perekonomian (GRI, 2006). Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan (corporate value) yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya (financial) saja.

(10)

2

Pengembangan ekonomi yang berkelanjutan adalah dengan menitikberatkan tanggung jawab perusahaan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial, dan lingkungan atau triple bottom lines (Untung, 2008). McWilliams dan Siegel (2000) menyatakan kondisi keuangan ternyata tidak cukup untuk menjamin nilai perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Keberlanjutan perusahaan (corporate sustainability) hanya akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup.

CSR dimaksudkan agar dunia usaha meminimalisir dampak buruk terhadap aspek sosial dan lingkungan yang ditimbulkan selama menjalankan seluruh aktivitasnya. Konsep CSR merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap para pemangku kepentingan (stakeholder) dan/atau pihak yang terkena dampak dari keberadaan perusahaan. Dampak aktivitas perusahaan telah menyadarkan bahwa kerusakan lingkungan yang terjadi bisa dikurangi agar dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang (Oktariani, 2014).

CSR merupakan salah satu bagian dari prinsip Good Corporate Governance (GCG). Tuntutan terhadap perusahaan untuk memberi informasi yang transparan, organisasi yang akuntabel serta tata kelola perusahaan baik maka memaksa perusahaan untuk memberikan informasi mengenai aktifitas sosialnya (Yintayani, 2011). CSR bukan hanya sebagai tanggung jawab perusahaan semata, lebih dari itu CSR memiliki manfaat yang besar bagi kelangsungan organisasi. CSR dapat memberikan image sosial yang positif pada masyarakat dan hal tersebut penting

(11)

3

bagi perusahaan dengan visibilitas publik yang tinggi (Branco dan Rodrigues, 2006).

Tanggung jawab sosial perusahaan dapat menjadi startegi bisnis yang tepat jika dalam pelaksanaannya memperhatikan seluruh kepentingan stakeholders, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang. Penelitian Rossi (2009) menyatakan bahwa pada perusahaan-perusahaan di Brazil terjadi profit yang meningkat jika mengadopsi kebijakan bertanggung jawab sosial. Gossling dan Vocht (2007), mengatakan bahwa CSR sebagai kewajiban dunia bisnis untuk menjadi akuntabel terhadap seluruh stakeholder, bukan hanya terhadap salah satu stakeholder saja. Jika perusahaan tidak memberikan akuntabilitas kepada seluruh stakeholder yang meliputi karyawan, pelanggan, komunitas, lingkungan lokal atau global, pada akhirnya perusahaan tersebut akan dinilai buruk dan tidak akan mendapatkan dukungan dari masyarakat.

Penerapan tanggung jawab sosial oleh perusahaan juga diharapkan dapat meningkatkan dana investasi karena reputasi perusahaan yang baik. Penerapan CSR juga dapat meminimalisir kemungkinan perusahaan tidak diterima oleh lingkungannya sehingga akan berdampak pada kegiatan operasional perusahaan secara keseluruhan. Cheng dan Christiawan (2011) berpendapat bahwa para investor cenderung menanamkan modal kepada perusahaan yang melakukan kegiatan sosial.

Standar akuntansi keuangan di Indonesia belum mengharuskan perusahaan untuk mengungkapkan informasi mengenai CSR. Perusahaan dalam

(12)

4

mengungkapkan CSR masih bersifat voluntary, artinya perusahaan dengan sukarela menerbitkannya dan tidak ada aturan yang mewajibkan seperti halnya pada penerbitan financial reporting (Utama, 2006). Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR. Sari dan Mimba (2015) meneliti pengaruh manajemen laba, kinerja keuangan, ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan pada CSR. Penelitian yang dilakukan Indraswari dan Astika (2015) yang meneliti pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan kepemilikan saham publik terhadap pengungkapan CSR. Dewi dan Priyadi (2013) meneliti variabel size, profitabilitas, leverage, kepemilikan manajerial dan ukuran dewan komisaris mempengaruhi CSR.

Good Corporate Governance dirancang untuk meyakinkan bahwa investor mendapatkan return yang fair terhadap investasi yang dilakukan (Shleifer dan Vishny, 1997). Moeljono (2002) menyatakan ada dua hal yang ditekankan dalam konsep GCG. Pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar (akurat) dan tepat pada waktunya. Kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu dan transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan dan stakeholders. Chtourou et al., (2001) menyatakan bahwa prinsip Good

Corporate Governance yang diterapkan dengan konsisten dapat menjadi

penghambat (constrain) aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai fundamental perusahaan.

(13)

5

Bentuk dan luas pengungkapan informasi sangat ditentukan oleh tata kelola perusahaan. Perusahaan dengan tata kelola yang baik dapat melakukan kebijakan pendanaan perusahaan yang lebih efisien sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas dengan demikian dapat meningkatkan kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan. Kecenderungan perbedaan pengungkapan CSR yang terjadi dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan perusahaan (Yuliani, 2014). Perbedaan CSR juga dapat dipengaruhi oleh struktur modal dan profitabilitas (Novrianto, 2012).

Pertumbuhan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama. Pada umumnya, perusahaan yang tumbuh dengan cepat akan mampu bersaing, menikmati penjualan yang meningkat dan diiringi oleh adanya peningkatan pangsa pasar. Pertumbuhan yang cepat juga memaksa sumber daya manusia untuk secara optimal memberikan kontribusinya.

Pertumbuhan perusahaan (growth) dapat menunjukkan peningkatan kinerja keuangan perusahaan (Izati dan Margaretha, 2014). Growth dinyatakan sebagai pertumbuhan total asset dimana total asset masa lalu akan menggambarkan profitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan yang akan datang (Taswan, 2003). Pertumbuhan asset menggambarkan pertumbuhan aktiva perusahaan yang akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan sehingga persentase perubahan total aktiva merupakan indikator yang lebih baik dalam mengukur growth perusahaan (Putrakrisnanda, 2009). Perusahaan dengan pertumbuhan yang baik akan

(14)

6

mendapat banyak sorotan dari para stakeholders dan untuk memperoleh legitimasi stakeholders maka perusahaan melakukan CSR (Tandioga dan Achmad, 2015).

Struktur modal adalah proporsi pendanaan dengan hutang (debt financing) perusahaan, diukur melalui rasio leverage (pengungkit) perusahaan. Dengan demikian, hutang adalah unsur dari struktur modal perusahaan. Struktur modal merupakan kunci perbaikan produktivitas dan kinerja perusahaan. Penggunaan hutang sebagai sumber pendanaan perusahaan memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan penggunaan hutang diperoleh dari pajak (bunga hutang adalah pengurangan pajak) dan disiplin manajer (kewajiban membayar hutang menyebabkan disiplin manajemen), sedangkan kerugian penggunaan hutang berhubungan dengan timbulnya biaya keagenan dan biaya kepailitan (Kusumajaya, 2011).

Pengukuran dengan rasio leverage akan terlihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu utang. Perusahaan yang memiliki rasio leverage tinggi akan mengakibatkan adanya pengawasan aktivitas perusahaan yang tinggi yang dilakukan oleh

debtholder. Dikaitkan dengan teori keagenan maka manajemen perusahaan

dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan CSR yang dibuat perusahaan agar tidak menjadi sorotan debtholder (Sembiring, 2005).

Profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio ini menunjukkan efektivitas operasi perusahaan (Brigham dan Daves, 2007:259). Hubungan antara profitabilitas dan pengungkapan CSR merupakan refleksi yang akan menunjukkan bahwa

(15)

7

diperlukan respon sosial untuk membuat perusahaan memperoleh keuntungan. Sesuai dengan teori keagenan dimana profitabilitas yang tinggi berarti terpenuhinya tanggung jawab agen kepada prinsipal. Hal tersebut akan memberikan keleluasaan kepada manajemen perusahaan untuk melakukan CSR yang juga merupakan strategi untuk menjaga hubungan baik dengan stakeholders lainnya.

Penelitian mengenai pengungkapan CSR sudah banyak dilakukan dan hasil yang didapat berbeda-beda. Penelitian mengenai variabel pertumbuhan perusahaan yang dilakukan oleh Yuliani (2014) mendapatkan hasil bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan CSR, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012) mendapatkan hasil pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR. Penelitian untuk variabel struktur modal yang dilakukan oleh Cahya (2011) mendapatkan hasil tingkat struktur modal perusahaan berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan CSR, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Christiawan (2014) mendapatkan hasil bahwa variabel struktur modal tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

Penelitian mengenai variabel pertumbuhan perusahaan yang dilakukan oleh Marchyta dan Astuti (2015) mendapatkan hasil bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas, tetapi penelitian dari Fauzi dan Suhadak (2015) hasilnya adalah pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian mengenai variabel struktur modal yang

(16)

8

dilakukan oleh Ningrum (2014) mendapatkan hasil bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap profitabilitas tetapi penelitian yang dilakukan oleh Barus dan Leliani (2013) mendapatkan hasil bahwa struktur modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Novrianto (2012) untuk variabel profitabilitas, mendapatkan hasil profitabilitas berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan sosial, sedangkan hasil dari penelitian Kamil dan Herusetya (2012) mendapatkan hasil profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR.

Ketidakkonsistenan yang terjadi pada hasil penelitian sebelumnya merupakan alasan menjadikan profitabilitas sebagai variabel mediasi pada penelitian ini. Profitabilitas diduga sebagai variabel lain yang turut mempengaruhi hubungan variabel pertumbuhan perusahaan dengan variabel pengungkapan CSR dan hubungan variabel struktur modal dengan variabel pengungkapan CSR menjadi hubungan yang tidak langsung.

Growth mempengaruhi profitabilitas, melalui aset yang dimiliki sehingga berpengaruh terhadap produktivitas dan efesiensi perusahaan yang pada akhirnya berpengaruh pada profitabilitas. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi akan melakukan pengungkapan yang lebih luas sebagai salah satu upaya untuk meyakinkan pihak eksternal bahwa perusahaan berada dalam persaingan yang kuat dan memperlihatkan kinerja yang baik (Sudarmadji dan Suharto, 2007). Leverage akan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan, karena penambahan hutang akan menyebabkan dana yang tersedia untuk operasional

(17)

9

lebih banyak yang nantinya berpengaruh pada kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba menjadi semakin tinggi. Peningkatan profitabilitas yang baik akan lebih memotivasi perusahaan dalam melaksanakan pengungkapan CSR untuk mendapatkan legitimasi dan nilai positif dari kreditur dan stakeholders (Dwipayadnya, dkk., 2015).

Manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek perusahaan dimasa mendatang dibandingkan dengan pemilik perusahaan, manajemen berkewajiban memberikan laporan mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Perusahaan manufaktur dipilih sebagai sampel pada penelitian ini dikarenakan dalam aktivitasnya perusahaan manufaktur memerlukan manajemen dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Dipilihnya perusahaan manufaktur juga dikarenakan perusahaan manufaktur mempunyai dampak lebih besar terhadap lingkungan disekitarnya yang merupakan aspek dari pengungkapan CSR.

Penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu Corporate Social Responsibility untuk diteliti apakah variabel tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan perusahaan dan struktur modal dengan profitabilitas sebagai variabel mediasi. Variabel tersebut dipilih karena masih adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu. Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini mengangkat judul “Peran Profitabilitas dalam Memediasi Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Modal terhadap Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.”

(18)

10

1.2Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1) Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility?

2) Apakah struktur modal berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility?

3) Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas?

4) Apakah struktur modal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas? 5) Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social

Responsibility?

6) Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility melalui profitabilitas?

7) Apakah struktur modal berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility melalui profitabilitas?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Untuk mengalisis signifikansi pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility.

(19)

11

2) Untuk menganalisis signifikansi pengaruh struktur modal terhadap Corporate Social Responsibility.

3) Untuk menganalisis signifikansi pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas.

4) Untuk menganalisis signifikansi pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas.

5) Untuk menganalisis signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility.

6) Untuk menganalisis signifikansi pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility melalui profitabilitas.

7) Untuk menganalisis signifikansi pengaruh struktur modal terhadap Corporate Social Responsibility melalui profitabilitas.

1.4Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut.

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pertumbuhan perusahaan dan struktur modal terhadap CSR dengan profitabilitas sebagai variabel mediasi di lingkungan akademis sebagai referensi penelitian berikutnya.

(20)

12

2) Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan pemahaman kepada manajemen perusahaan tentang pentingnya Corporate

Social Responsibility sehingga bisa mendorong peningkatan praktek

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Isu-isu utama terkait dengan revitalisasi kawasan Baluwarti adalah perkembangan elemen-elemen pembentuk identitas kawasan Baluwarti, faktor-faktor yang menggeser identitas

Demi kepentingan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul “Pengaruh Merek dan Kualitas Produk Terhadap

Lahan sawah di Sulawesi Tengah mengalami kondisi tingkat rawan banjir ringan/sedang di Kabupaten Morowali, Poso dan Porigomoutong, sedangkan kondisi lahan sawahdi

Dimensi yang memiliki korelasi tertinggi adalah dimensi Budaya terhadap variabel dimensi perbandingan merek memiliki nilai korelasi yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya

Untuk aliran nyata (real) kecepatan dan head total tidak konstan ketika melewati suatu bagian dari saluran tetapi tabung pitot masih dapat digunakan dengan

Ketika terjadi bencana di suatu wilayah, maka TBM Unit Kerja (TBM yang berada dekat dengan lokasi bencana) berfungsi untuk mencari informasi mengenai bencana tersebut,

Sedangkan program pembangunan kesejahteraan disebut club good ketika alokasi anggaran pembangunan tersebut diperuntukkan pada kelompok-kelompok masyarakat yang berada

(Hadits riwayat Ad Daruqutni). Tidak buang air ke dalam lobang supaya tiada menyakiti hewan-hewan yang mungkin ada disana. Hendaklah jauh dari tempat orang berteduh, jalanan dan