• Tidak ada hasil yang ditemukan

[ ] PROTAP PENANGGULANGAN BENCANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "[ ] PROTAP PENANGGULANGAN BENCANA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

[2020

-

2021]

PROTAP

PENANGGULANGAN

BENCANA

(2)
(3)

PROTAP TANGGAP DARURAT BENCANA

Ketika terjadi bencana di suatu wilayah, maka TBM Unit Kerja (TBM yang berada dekat dengan lokasi bencana) berfungsi untuk mencari informasi mengenai bencana tersebut, dilaksanakan dengan turun langsung ke lokasi bencana (penilaian langsung di lapangan) untuk mengetahui keadaan bencana secara pasti atau mencari informasi ke instansi penanggulangan bencana terkait, contoh: BPBD, BNPB, BMKG, dll. Berikut 9 poin pelaporan yang digunakan TBM Unit Kerja dalam mencari informasi :

1. Jenis bencana alam (contoh : erupsi gunung, banjir, kebakaran hutan, dsb)

2. Tempat kejadian (ditulis selengkapnya, seperti desa, kelurahan, kecamatan, kota, dst) 3. Waktu kejadian (menggunakan waktu daerah setempat, tidak harus WIB)

4. Penyebab kejadian (contoh : peningkatan aktivitas magma, kekeringan, dsb) 5. Sifat yang ditimbulkan (contoh : banjir setinggi 5 meter, gempa berkekuatan 5 SR) 6. Jumlah korban (baik luka ringan, sedang, berat, maupun meninggal)

7. Akses jalan menuju lokasi (bisa dilewati atau tidak, jika bisa keadaan jalan seperti apa) 8. Bantuan yang dibutuhkan (seperti materi, sandang, pangan, air bersih, dsb)

9. Bantuan medis (seperti obat–obatan, masker, tenaga medis, dsb)

Sumber (ditulis jika mencari dari sumber lain, jika turun langsung harus ditulis)

Setelah TBM Unit Kerja mendapat informasi 9 poin dari lokasi bencana, maka TBM Unit Kerja langsung melaporkan informasi tersebut kepada PJ Staf Penanggulangan Bencana, disini PJ Staf Penanggulangan Bencana sebagai penanggung jawab untuk menerima informasi dan pelaporan dari TBM Unit Kerja mengenai hasil assessment di wilayahnya dan meneruskannya kepada Kepala Staf Penanggulangan Bencana serta Koordinator Wilayah bencana. Berikut ini pembagian Staf Penanggulangan Bencana yang bertanggung jawab di tiap wilayah :

WILAYAH 1

1 Adil Pratama Handoyo* TBM FK UMSU 082278744381

2 Arif Fauzan Arwandi TBM FK UISU 081267452991

3 Nadhira Yasmin PMPATD PAKIS Rescue Team 087748773003

(4)

WILAYAH 2

1 Septiana Cahya Nugraha MERIDIEN 085941318152

2 Indira Rahmawati* TBM FKUI 081905157010

3 Millenia Syafa AlZahra KBK ‘AVICENNA’ 085889995627

*pj wilayah

WILAYAH 3

1 Nudiya Salwa Syifa Kamila* PMPA Vagus 081390662468

2 Safinatun Najah TBM ALERT 085727731311

WILAYAH 4

1 Genta Antariksa* LAKESMA 082216725618

2 Marcellino Christian Santoso TBM Janar Dūta 082140307227

3 Rauchsan Abdi Akbar, David

Giffard Kawi TBM Bumi Gora

087851272457 082234459595

WILAYAH 5

1 Vicky Ary Yuniar* TBM BORNEO 085752997894

2 Fauziyyah Ali TBM Azygos 085651145371

3 Shinta Kusuma Dewi TBM AXIS 082347639088

4 Eka Astri Amriani TBM 110 081355052659

(5)

Selanjutnya Kepala Staf Penanggulangan Bencana meneruskan info ke Ketua PTBMMKI dan Kepala Staf Infokom PTBMMKI dimana tugas Infokom adalah menyebarkan informasi sehingga semua anggota bisa mengetahui adanya kejadian bencana di suatu wilayah.

• Merry (Kastaf Penanggulangan Bencana) – 081385089779

• M. Amirul Ihsan (Ketua PTBMMKI) – 085274592755

(6)

PETUNJUK TEKNIS SKEMA KOORDINASI TANGGAP DARURAT BENCANA

TBM Unit Kerja :

1. Melakukan assessment terhadap bencana yang terjadi di wilayah TBM Unit.

2. Berkoordinasi dengan instansi penanggulangan bencana terkait, untuk penentuan skala bencana. 3. Melaporkan hasil assessment berupa 9 poin bencana yang telah ditetapkan oleh BPP PTBMMKI

Bidang Penanggulangan Bencana kepada PJ Staf Penanggulangan Bencana di wilayahnya.

4. Berkoordinasi dengan Staf Penanggulangan Bencana di wilayah bencana, Kastaf Penanggulangan Bencana, Koorwil di wilayahnya, dan Ketum PTBMMKI ketika akan dilakukan penggalangan bantuan.

5. Bertindak sebagai koordinator lapangan (koorlap) dalam tim gabungan PTBMMKI di lokasi bencana. 6. Memberikan pelaporan kepada PJ Staf Penanggulangan Bencana di wilayah bencana mengenai hasil

penurunan tim medis emergency.

7. Melakukan cross check informasi bencana yang terjadi di wilayah TBM Unit Kerja. Koordinator Wilayah:

1. Mengkoordinir TBM lain dalam wilayah tersebut untuk memberi bantuan apabila dibutuhkan.

2. Berkoordinasi dengan TBM Unit Kerja di wilayah bencana, Staf Penanggulangan Bencana di wilayah bencana, Kastaf Penanggulangan Bencana, dan Ketum PTBMMKI ketika akan dilakukan penggalangan bantuan.

PJ staf Penanggulangan Bencana di wilayah bencana :

1. Menerima informasi dan pelaporan dari TBM Unit Kerja mengenai hasil assessment di wilayahnya dan meneruskannya kepada Kepala Staf Penanggulangan Bencana dan Koordinator Wilayah .

2. Memonitor perkembangan bencana melalui TBM Unit Kerja.

3. Berkoordinasi dengan TBM Unit Kerja di wilayah bencana, Koordinator Wilayah di wilayah bencana, Kastaf Penanggulangan Bencana, dan Ketum PTBMMKI ketika akan dilakukan penggalangan bantuan.

(7)
(8)
(9)
(10)

PROTAP PENGIRIMAN BANTUAN

Menyambung dari skema protap tanggap darurat bencana. Setelah TBM Unit Kerja melaporkan informasi dan mengkoordinasikannya dengan PJ Staf Penanggulangan Bencana, kemudian PJ Staf Penanggulangan Bencana meneruskan informasi tersebut dan berkoordinasi dengan Koordinator Wilayah setempat apakah diperlukan bantuan untuk bencana tersebut. Bantuan dapat diperoleh dari Penyumbang yang berasal dari TBM pada wilayah tersebut, TBM wilayah lain, maupun pihak lainnya sebagai donatur. Apabila dirasa diperlukan adanya bantuan maka info ini diteruskan oleh Staf Penanggulangan Bencana di wilayah setempat kepada Kepala Staf Penanggulangan Bencana untuk selanjutnya Kepala Staf Penanggulangan Bencana menyampaikan informasi dan berkoordinasi dengan Ketua PTBMMKI dan Staf Infokom. Staf Infokom berkewajiban untuk menginformasikan kepada TBM Unit lain dan Bendahara bahwa diperlukan bantuan di daerah bencana.

Bantuan terdiri atas 3 jenis bantuan yaitu bantuan berupa dana, materi, dan sumber daya manusia. 1. Bantuan Berupa Dana

Bantuan berupa dana dari Penyumbang dapat dikirimkan ke bendahara PTBMMKI, setelah itu bukti pengiriman discan atau difoto dan dikirim ke email Bendahara. Dana yang telah terkumpul akan disalurkann 100% ke daerah bencana melalui TBM Posko Induk untuk dikelola secara penuh. Adapun alur pengiriman bantuan dana adalah :

• Penyumbang (TBM di wilayah bencana, TBM di wilayah lain, donatur) mengirimkan bantuan dana ke rekening Bendahara

• Bukti pengiriman bantuan dana di foto atau scan dan dikirim ke email Bendahara

• Seluruh dana yang terkumpul dari Bendahara disalurkan ke TBM Posko Induk

• TBM Posko Induk wajib melaporkan rincian penggunaan bantuan dana tersebut kepada Bendahara dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban

2. Bantuan Berupa Materi

TBM yang dijadikan posko induk berkewajiban menulis alamat sekertariat TBM, alamat email TBM, dan nomer handphone 1 orang sebagai contact person (diusahakan ketua atau divisi eksternalnya atau ketua TRC) di poster penggalangan bantuan. Lalu bantuan berupa materi dari Penyumbang dapat dikirimkan langsung ke alamat sekertariat TBM Posko Induk untuk selanjutnya langsung digunakan untuk keperluan korban bencana saat itu juga. Setelah mengirimkan bantuan materi, Penyumbang mengirimkan bukti pengiriman bantuan materi ke email TBM Posko Induk dan konfirmasi ke TBM Posko Induk melalui SMS. Adapun alur pengiriman bantuan materi adalah :

• Penyumbang mengirimkan bantuan materi ke TBM Posko Induk

• Bukti pengiriman bantuan materi di foto atau scan dan dikirim ke email TBM Posko Induk dikonfimasi melalui Pesan Singkat (SMS) ke contact person dari TBM Posko

(11)

MATERI YANG DIKIRIMKAN_JUMLAH BANTUAN MATERI YANG DIKIRIMKAN_TANGGAL PENGIRIMAN_TANGGAL DIJADWALKAN SAMPAI DI

SEKERTARIAT TBM POSKO INDUK

(konfirmasi pengiriman bantuan materi paling lambat H+1 pengiriman) 3. Bantuan Berupa Sumber Daya Manusia

TBM yang dijadikan posko induk berkewajiban menulis alamat sekertariat TBM, alamat email TBM, dan nomer handphone 1 orang sebagai contact person (diusahakan ketua atau divisi eksternalnya atau ketua TRC) di poster penggalangan bantuan. Sebelum melakukan pemberangkatan bantuan Sumber Daya Manusia (mahasiswa, tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang lainnya), Penyumbang tersebut melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke contact person TBM Posko Induk, paling lambat H-1 pemberangkatan bantuan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui SMS. Adapun alur pengiriman bantuan SDM adalah :

• Relawan yang akan berangkat ke lokasi bencana melakukan konfirmasi ke TBM Posko Induk bahwa akan mengirim bantuan SDM (paling lambat H-1 sebelum pemberangkatan bantuan SDM)

melalui SMS, dengan format :

Contoh :

TBM X/Wilayah X(John Doe/08xxxxxxxxxx) Mengirimkan bantuan SDM dengan rincian : 1. Jenis SDM – jumlah a. Dokter SpOT – 1 b. Dokter SpB – 1 c. Perawat – 4 d. Mahasiswa – 10 e. Driver ambulans – 2 f. Driver mobil – 1

2. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo 3. Perlengkapan yang dibawa secara rinci :

a. Ambulans gawat darurat (dengan perlengkapan . . .)

b. Ambulans transport (dengan perlengkapan . . .)

c. Mobil

4. Hari, tanggal, dan jam kedatangan

Hari xxx, tanggal DD-MM-YYY, pukul XX:XX WIT/WITA/WIB

5. Rencana berada di posko induk berapa lama SDM diberangkatkan SDM diterima TBM Posko Induk

Mengirimkan bantuan SDM dengan rincian : 1. Jenis SDM – jumlah

2. Asal TBM atau instansi lainnya 3. Perlengkapan yang dibawa secara

rinci

4. Hari, tanggal, dan jam kedatangan 5. Rencana berada di posko induk

(12)

Lampiran 1. Contoh 9 Poin Pelaporan

LAPORAN BENCANA TBM X

Hari, Tanggal Bulan Tahun dibuatnya assessment 1. Jenis bencana : banjir bandang.

2. Tempat kejadian : ditulis selengkap-lengkapnya.

3. Waktu kejadian : waktu terjadinya bencana mengikuti waktu daerah setempat. 4. Penyebab Kejadian : hujan terus menerus.

5. Sifat yang ditimbulkan : puluhan rumah warga rusak. 6. Jumlah korban : 474 warga dievakuasi.

7. Akses jalan menuju lokasi : tidak dapat dilalui.

8. Bantuan yang dibutuhkan : sembako dan obat-obatan. 9. Bantuan medis : belum dibutuhkan.

(13)

Lampiran 2. Contoh Update Laporan Bencana

UPDATE LAPORAN BENCANA TBM X

Hari, Tanggal Bulan Tahun dibuatnya assessment Assessment dibuat dalam bentuk narasi.

Referensi

Dokumen terkait

Algoritma K-Means Clustering mampu mengelompokan data DAS menjadi beberapa kelompok sesuai kemiripan dan karekteristik masing-masing dengan Tingkat validasi data

Arrester membentuk jalan yang mudah untuk dilalui oleh arus kilat atau petir, sehingga tidak timbul tegangan lebih yang nilainya tinggi pada peralatan.. Selain melindungi

(1) Pengadaan buku teks pelajaran, buku panduan guru, buku pengayaan Pengadaan buku teks pelajaran, buku panduan guru, buku pengayaan dan buku referensi untuk

Bahwa perbuatan Terdakwa pada hakekatnya dilatar belakangi karena Terdakwa ingin mendapatkan keuntungan pribadi dengan cara menggadaikan mobil Toyota Avansa tahun

Selain berkurangnya ketakutan akan hal yang tidak nyata, penulis juga berharap karakter tersebut dapat menjadi media hiburan dalam hal horor karena di Indonesia masih sangat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan scientifik pada pembelajaran seni tari di MTsN Meuraxa Banda Aceh sudah melaksanakan pembelajaran dengan Pendekatan

Apa yang membedakan satu parafilia dengan parafilia lainnya adalah metode yang dipilih oleh seseorang (biasanya laki-laki) untuk mengatasi kecemasan yang disebabkan

1). Pengembangan Mutu Pelaksanaan KBK untuk Mencapai Kompetensi Lulusan sesuai Standar Nasional, yang diarahkan untuk memperbaiki mutu input mahasiswa, perbaikan dan