PROTOTYPE SMART HOME BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)
TUGAS AKHIR
FRANS CUKRA AGUS PUTRA SURBAKTI 152406114
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
PROTOTYPE SMART HOME BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
FRANS CUKRA AGUS PUTRA SURBAKTI 152406114
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
PERNYATAAN ORISINALITAS
PROTOTYPE SMART HOME BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing–masing disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2019
Frans Cukra Agus Putra Surbakti 152406114
PROTOTYPE SMART HOME BERBASIS IOT (INTERNET OF THINGS)
ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang cepat membawa banyak dampak dalam aspek kehidupan. Perkembangan ini memberikan dampak khusus di bidang sistem keamanan. Keamanan yang dimaksud bertuju pada rumah, yang dimana banyak sekali pengaduan masyarakat akan tindak kriminal dan semacamnya yang kerap terjadi. Pengembangan konsep keamanan dan kenyamanan pada rumah pintar menggunakan sistem internet of things, yang dimana menjadikan jaringan internet sebagai media utama sistem. Konsep ini memberikan pengertian bahwa teknologi internet akan semakin luas penggunaannya di masyarakat. Melalui hal tersebut dirancanglah sebuah prototype, suatu sistem Smart Home Berbasis IoT (Internet of Things). Sistem smart home ini dapat dikontrol melalui perangkat android untuk memudahkan user dalam penggunaannya. Penulis menganalisa dan mendesain struktur sistem informasi yang nantinya akan dibangun dengan menggunakan beberapa bahasa pemrograman dan komponen-komponen sederhana. Sistem ini diharapkan dapat membantu dalam menyampaikan informasi dan memudahkan masyarakat dalam mengontrol beberapa fungsi di dalam rumah.
Kata kunci: Bahasa Pemrograman, Internet of Things, Android, Smart Home.
WEB BASED-INFORMATION SYSTEM OF HKBP SIDORAME CHURCH, RESORT MEDAN TIMUR
ABSTRACT
The development of information and communication technologies are rapidly bringing the impact in the aspects of life. These developments provide a special impact in the field of church services. Church services is one of the aspects that are needed by users such as church members in getting information. The development of the concept of church services in providing information necessary to provide effective and efficient information using the online system. These conditions give the influence that the Church requires information systems.
Through these surveyors laid out an information system of the Church HKBP Sidorame Ressort Medan Timur. Information systems on the HKBP Sidorame can display the information in the form of a history of the Church, clergy, schedule of worship, worship of servants, and statistical data of the Church. The authors analyze and design the structure of the information system will be built using several programming languages. This information system is expected to assist in the delivery of information.
Keywords : Programming Language, Service , Information System of Church, Website.
PENGHARGAAN
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul Prototype Smart Home Berbasis IoT (Internet of Things).
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Sawaluddin, M.IT selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan baik kritik dan saran kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini dari awal hingga selesai. Terima kasih kepada Ibu Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dan selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA USU. Terima kasih kepada Bapak Drs. James Piter Marbun, M.Kom selaku Sekretaris Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA USU, kepada Bapak Dr. Suyanto, M.Kom dan Bapak Drs. Rosman Siregar, M.Si selaku ketua dan sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, kepada Bapak Dr. Krista Sebayang, M.S selaku Dekan FMIPA USU, dan Wakil Dekan FMIPA USU yang telah mengeluarkan surat permohonan untuk melaksanakan riset, seluruh Staf dan Dosen Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU. Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua penulis Ibunda Afrida Br. Bangun serta Abang penulis Fernando Perananta Alpa Surbakti, Ferdinan Perananta Beta Surbakti dan adik penulis yaitu Emia Putri Carolina Surbakti, dan CV.WAT Medan yang telah memberikan doa dan dukungan untuk penulis. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan memberikan berkat-Nya.
Medan, Juni 2019
Frans Cukra Agus Putra Surbakti
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN TUGAS AKHIR i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
1.5 Manfaat Penelitian 3
1.6 Metodologi Penelitian 3
1.7 Sistematika Penulisan 5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Komputer 6
2.2 Sistem Informasi 7
2.2.1 Hubungan Data dan Sistem Informasi 8
2.2.2 Elemen Pendukung Suatu Sistem 9
2.3 Mikrokontroler 10
2.4 Arduino IDE 12
2.5 Android Studio 13
2.6 Sensor atau Modul 13
2.6.1 Modul NFC-RFID PN532 14
2.6.2 Modul Suhu DHT-2 14
2.7 Komponen dan Perangkat 15
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem 17
3.1.1 Analisis Sistem Berjalan 17
3.1.2 Analisis Sistem Baru 18
3.2 Perancangan Sistem 19
3.2.1 Rancangan Proses 20 3.2.2 Rancangan Alat 22
BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Pengertian Implementasi Sistem 27
4.2 Tujuan Implementasi Sistem 27
4.3 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem 27 4.4 Hasil Rancangan Aplikasi 28
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 33
5.2 Saran 33
DAFTAR PUSTAKA 35
LAMPIRAN 36
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar
2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi 9
2.2 Chip Mikrokontroler 10
2.3 NodeMCU-V3 12
2.4 Arduino IDE 12
2.5 Interface Android Studio 13
2.6 RFID PN532 14
2.7 Modul DHT-21 15
3.1 Flowchart Analisis Sistem Berjalan 18
3.2 Flowchart Program yang Diusulkan 19
3.3 Contoh Program Proses 20
3.4 Diagram Rangkaian Perangkat 22
3.5 Maket Prototype 23
3.6 Perangkat Keras (Hardware) 24
3.7 Rancangan Alat pada Arduino 25
3.8 Penyelesaian Rangkaian Elektronika 26
4.1 Tampilan Menu Login 29
4.2 Tampilan Menu Pengisisan Id dan Password 30
4.3 Tampilan Menu Kontrol 31
4.4 Tampilan Prototype 32
4.5 Prototype Menyala 32
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran
Lampiran A : Listing Program 51
Lampiran B : Surat Keterangan Hasil Uji Program Tugas Akhir 52 Mahasiswa
Lampiran C : Kartu Bimbingan Tugas Akhir Mahasiswa 53 Lampiran D : Surat Keterangan Dosen Pembimbing
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Smart home atau rumah pintar merupakan bagian dari inovasi Internet of Things, dimana hampir semua benda atau perabotan sehari-hari, yang akrab dengan kehidupan masyarakat terintegrasi dengan teknologi pintar yang bisa dikontrol secara manual atau otomatis. Peran teknologi tersebut memberikan dampak positif dalam aspek properti ini. Salah satu manfaat positif dari penggunaan teknologi dalam aspek properti adalah pembuatan rumah pintar yang aman dan nyaman.
Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi, permintaan akan rumah yang aman dan nyaman juga semakin meningkat. Pada aspek keamanan banyak teknologi yang bisa digunakan agar lebih efektif dan efisien, bukan cuma penggunaan CCTV, gembok, rantai, dan lain-lain yang kurang baik dan mudah untuk dirusak atau dimanipulasi. Tapi menggunakan teknologi otomatis yang dirancang dengan baik dan memiliki tingkat keamanan dan keakuratan sistem yang tinggi, sehingga tingkat terjadinya tindak kriminal, pencurian, pembobolan dan sebagainya bisa di minimalisir. Sedangkan pada aspek kenyamanan adalah, dengan perancangan semua perabot rumah yang terintegrasi dengan suatu device atau perangkat dan mudah untuk dioperasikan.
Internet of Things (IoT) adalah sebuah konsep penggunaan teknologi yang menggunakan internet sebagai medianya. Penggunaan internet itu sendiri, sudah menjadi kebutuhan khusus di masyarakat, dan hampir semua dari setiap kalangan sudah menggunakannya. Alasan inilah yang menjadi latar belakang utama penggunaan sistem IoT ini diterapkan. Platform Android merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan didunia. Karna penggunaannya yang gampang dan hampir semua kalangan sudah memilikinya. Inilah yang menjadi
2
faktor utama penggunaan aplikasi android sebagai sarana user interface pada Prototype.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan pokok permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana menerapkan IoT (Internet of Things) pada konsep smart home atau rumah pintar ?
2. Bagaimana membuat aplikasi Android yang dapat mengontrol keadaan rumah dengan media internet ?
3. Bagaimana membuat rangkaian elektronik dalam penggunaan berbagai hardware pada konsep smart home ?
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam pembuatan prototype smart home ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Prototype smart home ini menggunakan servo motor, lampu, kipas, sensor (sensor RFID (Radio frequency identification), sensor temperature/suhu) sebagai fitur penggunaannya.
2. Sistem aplikasi yang dibangun berbasis mobile dengan menggunakan aplikasi Android Studio.
3. Sistem pemrograman fitur diprogram dengan aplikasi Arduino.
4. Menggunakan 2 jenis mikrokontroller yaitu Arduino Uno R3 dan NodeMcu V2 yang dijadikan 1 dengan sistem parrarel.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, tujuan dari pembuatan prototype ini adalah :
1. Memperkenalkan smart home dengan lebih interaktif.
2. Menjadi bahan pertimbangan seseorang atau pengembang sistem, dalam pembuatan sistem smart home di kehidupan nyata.
3. Memberi gambaran akan kecanggihan sistem IoT (Internet of Things), sehingga para pengembang bisa menciptakan project-project IoT lainnya yang lebih baik dan berguna buat masyarakat tentunya.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diberikan dalam pembuatan prototype ini adalah:
1. Menciptakan gambaran akan rumah pintar yang aman dan nyaman.
2. Memudahkan dan memanjakan pengguna dengan fitur yang dirancang.
3. Kontrol jarak jauh, yang memudahkan dalam pengoperasian dan pemantauan akan kondisi rumah.
4. Sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan alat atau karya yang lebih kompleks yang dapat dipakai di dalam kehidupan nyata.
5. Dapat dikembangkan pada aspek-aspek lain, dan memaksimalkan penggunaan IoT (Internet of Things) agar lebih efisien.
1.6 Metodologi Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menerapkan beberapa metodologi penelitian untuk memperoleh data, merancang dan membangun aplikasi yang diinginkan. Adapun metodologi penelitian yang diterapkan penulis adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data dan Informasi
Pengumpulan data dan informasi dapat berupa : a. Wawancara
Metode ini dilakukan penulis dengan menggunakan cara menyampaikan beberapa pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa kepada narasumber agar mendapatkan informasi yang lengkap.
b. Studi Pustaka
Metode pengumpulan data dan informasi yang dilakukan penulis dengan membaca buku-buku literatur yang memiliki kaitan dengan penelitian dan melakukan searching menggunakan internet browser untuk penambahan informasi.
4
2. Analisa sistem
Dalam penelitian ini, penulis menganalisa sistem yang digunakan pada prototype berikut beberapa langkah yang dilakukan :
a. Memperoleh informasi sebanyak-banyaknya akan penggunaan aplikasi, hardware, dan perangkat yang akan digunakan.
b. Menganalisa akan kelebihan dan kekurangan project smart home.
c. Mengidentifikasi pokok-pokok permasalahan yang akan diselesaikan pada project tersebut.
3. Merancang Konsep Pembangunan Sistem yang Diusulkan
Membangun sistem yang diusulkan berupa pembuatan data flow diagram (DFD), membuat gambaran rangkaian elektronika yang akan di kerjakan pada prototype, merancang rangkaian dan merakit beberapa komponen manual (yang dimaksud adalah komponen yang di rancang atas keperluan pribadi) dan merancang miniatur rumah yang akan digunakan pada prototype. .
4. Pembuatan Program
Pembuatan program dilakukan dengan menggunakan bahasa C untuk memprogram komponen dengan aplikasi Arduino. Dan bahasa JAVA untuk merancang aplikasi Android yang digunakan sebagai user interface nantinya.
Pembuatan program dilakukan sesuai dengan pembangunan sistem yang diusulkan.
5. Implementasi dan Pengujian Sistem
Implementasi sistem dilakukan sesuai dengan rancangan yang telah dimodelkan. Pengujian akan dilakukan jika program dan rangkaian dari setiap komponen sudah selesai di rancang. Dan jika terdapat kesalahan atau Bug baik dari hardware atau software, maka perlu dilakukan pemeriksaan ulang.
6. Penulisan Laporan Penelitian
Penulisan laporan penelitian merupakan penulisan dari tahap-tahap awal hingga akhir sampai pada hasil dari penelitian yang telah dilakukan.
1.7 Sistematika Penulisan
Agar dapat memberikan gambaran yang jelas pada penulisan tugas akhir ini, maka penulis membaginya dalam beberapa bab sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang pembangunan aplikasi, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, hingga sistematika penulisan tugas akhir ini.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang teori-teori dasar dalam pembangunan sistem teknologi berbasis Internet of Things ini. Mulai dari pengertian Internet of Things serta yang dibutuhkan untuk mengerjakan pemrograman sistem teknologi smart home pada penelitian ini.
BAB 3 : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menguraikan mengenai analisis dan perancangan sistem mulai dari perancangan aplikasi android, diagram konteks sistem, rangkaian elektronika, hingga perancangan aplikasi pengontrol mikrokontroller.
BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menguraikan tentang bagaimana proses lanjutan dari perancangan sistem. Menguraikan secara detail bagian implementasi sistem dan melihat apakah implementasi sesuai dengan perancangan sistem.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang dikutip oleh
penulis selama proses pengerjaan project.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Komputer
Dalam merancang sebuah sistem informasi, digunakan suatu alat pendukung yaitu komputer. Bahasa komputer berasal dari bahasa asing yaitu To Compute, yang berarti hitung. Dengan demikian komputer dapat diartikan sebagai alat hitung atau mesin hitung. Akan tetapi komputer sangat berbeda dengan kalkulator.
Komputer dan kalkulator memiliki perbedaan yang terletak pada tugas yang dikerjakan yaitu komputer dapat mengolah data dengan kecepatan tinggi. Selain itu komputer juga memiliki fungsi yang beragam seperti menyimpan data dalam memory, memroses data, dan melakukan proses lainnya secara kontiniu dan otomatis tanpa adanya campur tangan manusia. Seiringnya waktu pengertian komputer sudah banyak didefenisikan oleh beberapa ahli dan diangkat dalam beberapa buku seperti sebagai berikut :
1. Komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memrosesnya dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi program yang tersimpan didalam memori.
2. Komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas seperti menerima input, memroses input sesuai dengan programnya, menyimpan perintah – perintah dan hasil dari pengolahan, menyediakan output dalam bentuk informasi.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian komputer adalah suatu alat pengolahan data yang memiliki komponen seperti hardware, software, dan brainware yang saling berhubungan. Namun setiap pekerjaan yang dikerjakan oleh komputer tidak terlepas dari instruksi yang diberikan manusia melalui bahasa pemrograman kepada komputer selaku benda mati.
2.2 Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi dapat kita ketahui dengan jelas setelah kita mengetahui setiap komponen pendukung yang ada didalamnya. Sistem informasi memiliki komponen – komponen pendukung diantaranya :
1. Data
Data merupakan fakta, bisa berupa symbol, angka, huruf, dan lain – lain yang nantinya dijadikan sebagai dasar untuk perhitungan ataupun pengolahan meliputi serangkaian tindakan yang akan diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan bermanfaat.
2. Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem tang berinteraksi satu sama lain dan saling melengkapi untuk mencapai suatu tujuan.
3. Informasi
Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi-strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Suatu sistem informasi memiliki komponen-komponen yang disebut Blok Bangunan (Building Block) yang terdiri dari : (Jogiyanto,2005) seperti :
1. Blok Masukan (In Block)
Input melalui data yang masuk ke dalam sistem. Input disini termasuk algoritma-algoritma dan media untuk mendapatkan data berupa dokumen- dokumen dasar yang masuk ke dalam suatu sistem informasi.
9
2. Blok Model (Model block)
Mencakup prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data untuk menghasilkan keluaran yang dibutuhkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Keluaran yang dihasilkan merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi meliputi tiga bagian utama, yaitu sumber daya manusia sebagai brainware, perangkat lunak atau software, dan perangkat keras atau hardware.
5. Blok Basis Data (Data Base Block)
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di dalam perangkat keras komputer dan untuk memanipulasinya dibutuhkan dukungan dari perangkat lunak.
6. Blok Kendali (Control Block)
Pengendalian dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem seperti sabotase, kesalahan-kesalahan, faktor alam dan lain sebagainya dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi, kesalahan- kesalahan tersebut dapat diatasi. (Jogiyanto,2005).
2.2.1 Hubungan Data dan Sistem Informasi
Data dan informasi memiliki hubungan yang dapat digambarkan sebagai hubungan antara barang baku dan barang jadi. Dengan kata lain, sistem pengolahan data mengubah atau memroses dari sesuatu yang tidak dapat digunakan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Hubungan data dan sistem informasi dapat dijelaskan melalui Gambar 2.1.
Penyimpanan Data
Informasi Pengolahan
Input Data Data
Gambar 2.1 Transformasi Data Menjadi Informasi
2.2.2. Elemen Pendukung Suatu Sistem
Sistem informasi memiliki lima elemen dasar yang mendukung pengolahan data dan informasi dengan menggunakan komputer seperti :
1. Perangkat Keras (Hardware)
Bagi suatu sistem informasi perangkat keras yang dapat mendukung seperti komputer (unit pengolahan), harddisk/floppy-disk (unit penyimpanan), printer (unit keluaran).
2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak merupakan program yan berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data yang terdiri dari Operating System.
3. File
File merupakan tempat penyimpanan data yang dapat dicari dan digunakan kembali.
4. Prosedur
Prosedur merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi.
11
2.3 MIKROKONTROLER
Mikrokontroler adalah suatu chip berupa IC (Integrated Circuit) yang dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan kedalamnya. Sinyal input mikrokontroler berasal dari sensor yang merupakan informasi dari lingkungan sedangkan sinyal output ditunjukkan kepada akuator yang dapat memberikan efek ke lingkungan. Jadi secara sederhana mikrokontroler dapat diibaratkan sebagai otak dari suatu perangkat yang mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Kecepatan pengolahan data pada mikrokontroler lebih rendah jika dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang digunakan saat ini telah mencapai orde GHz, sedangkan kecepatan pada mikrokontroler pada umumnya antara 1-16 MHz.
Gambar 2.2 Chip Mikrokontroler
Mikrokontroler memiliki banyak jenis dengan fungsi yang sesuai dengan kapasitasnya. Pada prototype smart home ini digunakan 2 jenis mikrokontroler yaitu Arduino uno R3 dan NodeMcu V3.
Berikut penjelasan dari kedua mikrokontroler tersebut : 1. Arduino Uno R3
Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input/output, 6 pin
input analog, menggunakan crystal 16 MHz antara lain pin A0 - A5, koneksi USB, jack listrik, header ICSP dan tombol reset. Hal tersebut adalah semua yang diperlukan untuk mendukung sebuah rangkaian mikrokontroler.
Gambar 2.2 Arduino Uno R3
2. NodeMcu V3
NodeMcu pada dasarnya adalah pengembangan dari ESP 8266 dengan firmware berbasis e-Lua. Pada NodeMcu dilengkapi dengan micro USB port yang berfungsi untuk pemrograman maupun power supply. Selain itu juga NodeMcu dilengkapai dengan tombol push button yaitu tombol reset dan tombol flash. NodeMcu menggunakan bahasa pemrograman Lua yang merupakan package dari ESP 8266. Lua memiliki logika dan susunan pemrograman yang sama dengan C hanya berbeda syntax. Selain dengan bahasa Lua NodeMcu juga support dengan software Arduino IDE dengan melakukan sedikit perubahan board manager pada Arduino IDE.
13
Gambar 2.3 NodeMcu V3
2.4 Arduino IDE
Arduino IDE (Integrated Development Environment) adalah software yang digunakan untuk memprogram arduino, dengan kata lain Arduino IDE sebagai media untuk memprogram board Arduino. Arduino IDE bisa di download secara gratis di website resmi Arduino IDE. Arduino IDE berfungsi sebagai text editor untuk membuat, mengedit, dan juga memvalidasi kode program, bisa juga digunakan untuk mengupload ke board Arduino. Kode program yang digunakan pada Arduino disebut dengan istilah Arduino “sketch” atau disebut juga source code arduino, dengan ekstensi file source code .ino.
Gambar 2.4 Arduino IDE
2.5 Android Studio
Android Studio adalah Integrated Development Environment (IDE) untuk sistem operasi Android, yang dibangun atas perangkat lunak JetBrains IntelliJ IDEA dan didesain khusus untuk pengembangan Android. IDE ini merupakan pengganti dari Eclipse Android Development Tools (ADT) yang sebelumnya merupakan IDE utama untuk pengembangan aplikasi android.
Penggunaan Android pada project ini adalah sebagai user interface.
Alasannya karna penggunaan Android sudah menjadi tren masa kini, dan hampir semua kalangan sudah menggunakannya.
Gambar 2.5 Interface Android Studio
2.6 Sensor atau Modul
Sensor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia, menjadi besaran listrik berupa tegangan, resistensi, dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Pada project sensor digunakan sebagai fitur dari prototype.
15
2.6.1 Modul NFC-RFID PN532
Radio frequency identification (RFID) adalah sebuah teknologi yang menggunakan komunikasi via gelombang elektromagnetik untuk merubah data antara terminal dengan suatu objek dengan tujuan untuk identifikasi atau penelusuran jejak melalui RFID tag. NFC/RFID juga sering digunakan untuk asset management atau tracking suatu benda, dengan media tanpa kabel (wireless) untuk jarak pendek.
Namun dalam perkembangannya, beberapa RFID telah dikembangkan dengan tipe aktif atau memiliki power supply sendiri yang memungkinkan untuk tagging dengan jarak yang lebih jauh, maksimal 25m. Suatu RFID dapat terdiri dari beberapa komponen, seperti tag, tag reader, tag programming station, circulation reader, sorting equipment, dan tongkat inventory tag. Kegunaan dari sistem RFID ini adalah untuk mengirimkan data dari tag kemudian dibaca oleh RFID reader dan kemudian diproses oleh aplikasi komputer.
Gambar 2.6 RFID PN532
2.6.2 Modul Suhu DHT-21
Modul DHT-21 merupakan sensor suhu dan kelembapan yang dimana penggunaannya sudah tidak asing lagi di dunia industri. Pada prototype Smart Home ini sensor ini berperan untuk memberi informasi nilai suhu dan kelembapan di ruangan tersebut. Nilai tersebut nantinya dijadikan sebagai tanda bahwa suhu dan kelembapan di rumah ada dalam batas aman.
Sensor ini merupakan salah salah satu sensor yang sangat kompleks, selain hasilnya yang cepat dan detail, ukuran sensor ini juga kecil, sehingga bisa dan mudah diletakkan dimana saja sesuai selera.
Gambar 2.7 MODUL DHT-21
2.7 Komponen dan Perangkat
Berikut komponen-komponen juga perangkat yang digunakan dalam prototype:
1. Lampu
Terdapat 2 buah lampu yang digunakan pada prototype yang difungsikan sebagai lampu dalam rumah. Yang nantinya bisa dikontrol oleh perangkat Android yang dimiliki oleh pengguna
2. Power Supply
Power Supply yang digunakan adalah tipe CNKESIN 220V, sudah tidak asing di dunia industri, bahkan banyak dipakai pada produk alat perusahaan
3. Kipas (Fan)
Penggunaan kipas digunakan sebagai fitur pendingin ruangan, kipas pada prototype bisa dikontrol secara otomatis oleh perangkat Android, dan memiliki sistem kerja otomatis apabila suhu ruangan melebihi batas yang sudah ditentukan
17
4. Servo
Servo adalah mesin penggerak yang biasa digunakan sebagai acuan penggerak suatu perangkat. Pada prototype ini servo berfungsi untuk penggerak buka tutupnya pintu rumah, yang nantinya tersinkronisasi dengan modul RFID sehingga hanya orang tertentu yang bisa membuka dan menutup pintu rumah.
5. Solenoid Lock
Solenoid Lock adalah alat yang sama fungsinya dengan pengunci otomatis, layaknya kunci rumah yang biasa digunakan dengan sistem manual, Solenoid Lock ini bisa diprogram sesuai kebutuhan. Sistem yang digunakan akan tersinkronisasi dengan modul RFID dan Servo, yang nantinya digunakan pada fitur penguncian rumah secara otomatis.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem menurut [Susanto] yaitu, studi tentang sistem bisnis dan permasalahannya, menentukan kebutuhan aktivitas bisnis dan melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif solusi. Analisis sistem memiliki tujuan untuk memecahkan masalah dalam mengembangkan sistem informasi yang ada sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Dalam analisis ini akan dibahas tentang analisis sistem berjalan dan analisis sistem yang diusulkan.
3.1.1 Analisis Sistem Berjalan
Analisis sistem berjalan merupakan analisis tentang kebutuhan terhadap suatu sistem yang sedang berjalan yang memerlukan pengembangan didalamnya.
Secara umum, analisis sistem berjalan dilakukan dengan melihat data yang diperoleh melalui studi kasus yang diambil lalu membuat model proses terhadap sistem yang sedang berjalan tersebut kemudian menganalisa masalah yang ada didalam sistem tersebut.
Secara umum, sistem yang digunakan pada prototype seperti kontrol fitur rumah secara manual, juga sistem yang bekerja dengan otomatis, sudah menjadi kebutuhan umum di era sekarang ini. Melihat masyarakat yang sudah mulai sibuk dengan padatnya kegiatan keseharian, membuat nilai dari segi kenyamanan dan keamanan sedikit kurang diperhatikan hal ini yang menjadi salah satu faktor meningkatnya tindak kecurangan. Kehadiran sistem Smart home ini memberikan kemudahan dalam mengontrol dan menggunakan fitur-fitur rumah kepada masyarakat. Sistem Smart home dapat diakses dengan mudah oleh setiap pengguna. Kemudahan akses tersebut memberikan nilai efektif dn efisien kepada setiap orang. Sehingga dengan adanya hal tersebut, setiap fitur yang ada didalam rumah dapat digunakan dengan mudah oleh setiap pengguna. Rancangan flowchart sistem berjalan ditunjukkan pada Gambar 3.1.
21
START
Pilih Kebutuhan Terhadap Informasi
Proses Kebutuhan User Home
About
Gallery Foto
No
No
Yes Yes
Yes
Informasi Pilihan
Keluar
End No
Gambar 3.1 Flowchart Analisis Sistem Berjalan
3.1.2 Analisis Sistem Baru
Suatu kegiatan yang dikerjakan secara terus – menerus membutuhkan sebuah sistem yang terautomatisasi pada setiap proses didalamnya, sehingga dapat mempermudah proses dan mengurangi waktu untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Sistem Smart home yang dibuat bertujuan untuk membantu dan mempermudah dalam melakukan dan mendapatkan informasi atau keadaan di dalam rumah. Rancangan logika program yang diusulkan berupa sistem otomatis yang berbasis UI (user interface) web, namun sistem ini sangat rumit dan membutuhkan tingkat logika program yang tinggi, sehingga akhirnya diputuskan
untuk membuat sistem dengan user interface Android. Logika program analisis sistem baru ditunjukkan pada Gambar 3.2.
Pilih Kebutuhan Terhadap Informasi
Proses Kebutuhan User Home
About
Gallery Foto
No
No
Yes Yes
Yes
Informasi Pilihan
Keluar
End Assembly
Contact
Location No
No
No
Yes Yes
Yes
No Login Admin
Modul Login
Proses Login Yes
Halaman Kerja Admin
Yes
Keluar Yes No
Start
Gambar 3.2 Flowchart Program Yang Diusulkan
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem merupakan tahap setelah proses analisis terhadap suatu pengembangan ataupun pembangunan sistem, pendefenisian kebutuhan – kebutuhan fungsional persiapan untuk rancang bangun implementasi menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Tujuan utama dari
23
perancangan sistem adalah memberikan gambaran perancangan sistem yang akan dibangun atau dikembangkan, serta untuk memahami alur informasi dan proses dalam sistem. Perancangan sistem yang akan dibangun atau dikembangkan adalah perancangan sistem IoT (Internet Of Things) Smart Home. Dalam perancangan sistem smart home ada 2 tahap yang sudah dilakukan yaitu rancangan proses dan rancangan alat. Tahap ini dilakukan agar pengerjaan alat lebih cepat, tepat, dan teratur pada setiap proses kerjanya.
3.2.1 Rancangan Proses
Perancangan proses pada pembangunan atau pengembangan sistem ini meliputi diagram proses, algoritma, dan diagram rangkaian perangkat.
1. Diagram Proses
Diagram proses adalah model atau gambar yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan sistem. Diagram proses (process diagram) berfungi untuk memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Contoh diagram proses sistem Smart Home ditunjukkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Contoh Diagram Proses
2. Algoritma
Algoritma adalah kumpulan instruksi-instruksi atau langkah-langkah yang berhingga jumlahnya yang digunakan untuk menyelesaikan masalah/persoalan logika dan matematika dengan komputer.
a. Algoritma proses kerja keseluruhan pada sistem informasi gereja adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Mulai.
Langkah 2: Masuk ke Menu Login.
Langkah 3: Mengisi form ID dan PASSWORD.
Langkah 4: Melakukan Fungsi Login.
Langkah 5: Melakukan proses sesuai dengan pilihan.
Langkah 6: Masuk ke Menu Control.
Langkah 7: Selesai.
b. Algoritma proses kerja pemilihan menu kontrol adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Mulai.
Langkah 2: Menghidupkan Perangkat.
Langkah 3: Masuk ke menu Login.
Langkah 4: Melakukan proses Login.
Langkah 5: Masuk ke menu kontrol . Langkah 6: Selesai.
c.Algoritma proses kerja menu kontrol:
Langkah 1: Mulai dan menghidupkan perangkat.
Langkah 2: Masuk ke menu Login.
Langkah 3: Melakukan proses kontrol dengan fungsi ON / OFF.
Langkah 4: Pilih ON alat akan hidup, pilih OFF alat akan mati secara otomatis .
Langkah 5: Selesai.
3. Diagram rangkaian perangkat
Diagram rangkaian perangkat adalah sebuah diagram yang merepresentasikan sebuah rangkaian elektronik suatu perangkat keras yang akan di bangun.
25
Pembuatan diagram rangkaian bertujuan untuk mempermudah suatu perancangan, karna dalam diagram akan menjelaskan rangkaian perangkat seperti yang akan dibangun aslinya. Diagram rangkaian perangkat dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Diagram Rangkaian Perangkat
3.2.2 Rancangan Alat
Pada proses ini akan dijelaskan bagaimana perancangan alat pada sistem yang akan dibangun hingga sistem berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
Berikut tahapan pada perancangan alat ; 1. Pembuatan maket
Maket terbuat dari bahan papan dan akrilik sebagai wadah prototype, dimana akan berbentuk seperti rumah sebagai tempat untuk rangkaian yang akan dibangun. Bentuk maket dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Maket Prototype
27
2. Pemasangan perangkat keras awal
Perangkat keras awal yang dimaksud adalah perangkat keras inti atau fitur yang tidak terlalu sensitif yaitu lampu, kipas, power supply. Berikut hasil perangkat yang sudah di pasang ;
Gambar 3.6 Perangkat Keras (Hardware)
3. Perancangan alat pada Arduino
Pada proses ini kita memasang Arduino beserta rangkaian elektronika yang sudah kita rancang sebelumnya. Setelah selesai, dilakukan pemasangan modul- modul beserta rangkaian elektronikanya juga. Berikut hasil pemasangan alat serta rangkaian yang sudah dipasang ;
Gambar 3.7 Perancangan Alat Pada Arduino
4. Penyelesaian rangkaian elektronika
Setelah semua perangkat selesai dipasang dilakukan proses finishing atau penyelesaian rangkaian. Perakitan kabel-kabel listrik, pengecekan rangkaian, serta merapikan kebel atau rangkaian yang sedikit berantakan. Berikut hasil dari penyelesaian rangkaian yang dapat dilihat pada Gambar 3.8.
29
Gambar 3.8 Penyelesaian Rangkaian Elektron
BAB 4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan untuk merealisasikan sistem yang telah dirancang, sistem yang telah disetujui dengan tujuan untuk menciptakan suatu sistem baru maupun mengganti ataupun memperbaharui sistem yang telah ada.
4.2 Tujuan Implementasi Sistem
Adapun tujuan dari implementasi sistem ini adalah bukti nyata dari perencanaan yang matang. Segala aspek dalam perencanaan sistem direalisasikan sehingga sistem akhirnya dapat diuji dan dioperasikan langsung oleh pengguna.
Pengguna berhak memastikan bahwa pengimplementasian sistem sesuai dengan perencanaan sistem. Implementasi sistem memperhitungkan banyak hal seperti memastikan sistem berjalan dengan baik, penginstalan sistem secara benar, serta pengontrolan yang dilakukan secara kontiniu.
4.3 Komponen Utama dalam Implementasi Sistem
Sistem yang telah dirancang dapat berjalan baik atau tidak dapat diuji dengan melakukan pengujian terhadap sistem tersebut. Oleh akrena itu dibutuhkan beberapa komponen yang mencakup didalamnya diantaranya yaitu :
1. Perangkat Keras (hardware)
Hardware merupakan komponen yang terlihat secara fisik yang saling bekerja sama dalam pengolahan data. Perangkat keras yang digunakan seperti monitor, CPU, harddisk, Handphone Android, memori minimal 1 GB, keyboard.
2. Perangkat Lunak (software)
Software adalah komponen didalam suatu sistem data berupa program atau instruksi untuk mngontrol sistem. Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pengujian adalah Windows OS, Aplikasi Android, Arduino IDE.
32
3. Unsur Manusia (brainware)
Brainware adalah faktor manusia yang menangani fasilitas komputer yang dapat mengerti dan mengolah sistem operasi komputer untuk menjalankan program. Faktor manusia yang dimaksud adalah unsur yang meliputi :
a. Analisis Sistem, merupakan orang yang membentuk dan membangun fasilitas rancangan sistem atau program.
b. Programmer, yaitu orang yang mengerti bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat dan membangun suatu program atau aplikasi.
c. Operator (administrator), yaitu orang yang mengoperasikan sistem seperti memasukkan data untuk dioperasikan komputer dalam menghasilkan informasi atau sebagainya.
d. Pengguna (public), yaitu orang yang memakai sistem yang telah dirancang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
4.4 Hasil Rancangan Aplikasi
Desain perancangan suatu sistem adalah rancangan yang dibangun untuk menampilkan setiap bagian yang terdapat didalam sistem. Dalam prototype digunakan sistem Android sebagai sarana user interface dan juga pengontrol fitur Smart home. Berikut beberapa tampilan hasil dari perancangan aplikasi Android ; 1. Menu Login
Sistem Smart home ini dapat dijalankan dengan perangkat Android, dengan menginstal aplikasi “Smart_Home” yang sudah di buat, semua perangkat Android sudah bisa mengoprasikan sistem ini. Namun ada proses Login yang akan meminta ID dan PASSWORD untuk proses autentifikasi dan keamanan agar tidak sembarang orang bisa menjalankan aplikasi ini. Menu Login sistem ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Tampilan Menu Login
2. Menu Pengisian ID dan PASSWORD
Menu pengisian ID dan PASSWORD masih terdapat pada bagian Menu Login, disini dilakukan pengisian ID dan PASSWORD dimana yang sudah ditentukan pada database aplikasi sebelumnya pada saat proses pemrograman.
Data yang di input untuk pengisian ID adalah “rumahpintar” dan untuk PASSWORD adalah “rumahpintar123”. Berikut tampilan menu yang sudah diisi datanya ;
34
Gambar 4.2 Tampilan Menu Pengisian ID dan PASSWORD
3. Tampilan Menu Kontrol
Pada aplikasi Android fungsi utamanya adalah sebagai user interface dan fungsi utama sebagai kontrol sistem. Dirancang dengan sesimple dan sesederhana mungkin untuk memudahkan user dalam pengoperasiannya. User interface sangat penting dibuat sederhana, karna pada user interface interaksi manusia dengan aplikasi diterapkan. Berikut hasil tampilan menu kontrol yang sudah dirancang pada aplikasi Android ;
Gambar 4.3 Tampilan Menu Kontrol
4.5 Hasil Rancangan Alat
Dalam project IT, yang menuntut pengerjaan suatu alat diperlukan analisa dan pengetahuan mengenai perangkat dan komponen dengan baik, karna program yang dibuat akan langsung terkompilasi dan bekerja secara langsung pada alat tersebut, hal ini yang menyebabkan pemrograman perangkat keras (Hardware Programming) lebih sulit dibanding pemrograman perangkat lunak (Software Programming). Untuk merancang suatu alat juga harus dilakukan pengecekan agar terhindar dari kerusakan alat atau kegagalan pengujian. Berikut hasil dari prototype Smart home yang sudah dirancang ;
36
Gambar 4.4 Tampilan Prototype
Gambar 4.5 Ptototype Menyala
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan analisis, implementasi, dan pengujian terhadap perangkat dan alat maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Telah dibuat prototype smart home dengan fungsi pengontrol fitur rumah secara manual berbasis Arduino UNO.
2. Sistem smart home berbasis IoT (Internet Of Things) ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman C untuk hardware programming dan Java untuk aplikasi pengontrol atau software programming.
3. Sistem berjalan dengan baik sesuai perancangan, tapi sedikit lama pada saat melakukan perintah kontrol oleh perangkat Android, hal ini disebabkan karna modul Wifi yang digunakan pada alat bukanlah modul yang kategori baik, sehingga proses pengiriman perintah sedikit memakan waktu.
4. Sistem yang dirancang dapat menghasilkan informasi berupa data suhu ruangan secara real-time dan kondisi terkini perangkat yang dikontrol melalui perangkat Android, akan tampak informasi ON atau OFF pada perangkat.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diberikan saran – saran yang penulis usulkan yang berguna nantinya untuk mendukung pengembangan sistem lebih lanjut adalah sebagai berikut :
1. Sistem smart home ini dapat dikembangkan dengan manambah fitur-fitur yang bisa dikontrol oleh perangkat Android, terutama di aspek keamanan . 2. Menggunakan suatu sisstem informasi yang dapat dikembangkan lebih
lanjut sehingga dapat memberikan informasi yang lebih lengkap kepada pemakai.
49
3. Sistem ini akan lebih efisien jika dipadukan dengan penggunaan perangkat yang baik, dan mungkin siap untuk cambah industri.
4. Menambah sistem alarm pada prototype agar dapat difungsikan sebagai fitur emergency atau gawat darurat.
Demikian saran yang dapat penulis berikan, semoga saran tersebut dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang dapat bermanfaat bagi pembaca maupun dalam pengembangan selanjutnya terhadap sistem informasi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Amariei, C. 2016. Arduino Development Cookbook. Birmingham: Packt Publishing.
Blocher, Richard. 2004. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Penerbit Andi Yogyakarta.
H, Nazarudin Safaat. 2018. Android. Bandung: Penerbit Informatika.
Hansung, Seng, Marcel Bonar Kristanda. 2018. Pemrograman Android Dengan Android Studio IDE. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kadir, A. 2013. Panduan Praktis Memperlajari Aplikasi Mikrokontroler dan Pemrogramannya Menggunakan Arduino. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kadir, Abdul. 2018. Arduino & Sensor. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Smiley, S. 2016. Active RFID vs. Passive RFID: What’s the Difference?. [Online]
http://blog.atlasrfidstore.com/active-rfid-vs-passive-rfid.
Wicaksono, Mochamad Fajar. 2017. Mudah Belajar Mikrokontroler Arduino.
Bandung: Penerbit Informatika.
LISTING PROGRAM
1. Program Arduino
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <WiFiClient.h>
#include <ESP8266WebServer.h>
#include <ESP8266HTTPClient.h>
#include <dht.h>
#include <Servo.h>
#define kesini 4
#define lampu2 2
#define DHT21_PIN 5
#define buzzer 10
#define servo 12
#define selenoid 13
#define lampu1 14
#define kipas 15
const char* ssid = "HGNV";
const char* password = "kmzway87aa";
const char* fingerprint =
"42:E9:F5:F9:30:21:14:CD:75:A1:41:EF:39:33:E8:D4:C7:97:B9:7C
";
WiFiServer server(80);
dht DHT;
Servo myservo;
int xy = 0;
int xz = 0;
int pos = 0;
int timer = 0;
int LR,LK,SK,SP,yyz;
String cobaini,cobaitu,SLampu1,SLampu2,SKipas,BPintu;
float suhu,kelembapan;
void setup() {
Serial.begin(115200);
pinMode(selenoid, OUTPUT);
pinMode(kipas, OUTPUT);
pinMode(lampu1, OUTPUT);
pinMode(lampu2, OUTPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
pinMode(kesini, INPUT);
digitalWrite(buzzer, LOW);
myservo.attach(servo);
delay(1000);
WiFi.mode(WIFI_OFF);
delay(1000);
WiFi.mode(WIFI_STA);
WiFi.begin(ssid, password);
Serial.println("");
Serial.print("Connecting");
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED){
delay(500);
Serial.print(".");
L-3
}
Serial.println("");
Serial.print("Terhubung ke ");
Serial.println(ssid);
Serial.print("IP address : ");
Serial.println(WiFi.localIP());
server.begin();
}
void NFC(){
int BACA = digitalRead(kesini);
if (BACA == 1){
digitalWrite(buzzer, HIGH);
delay(50);
digitalWrite(buzzer, LOW);
xy = 1;
} }
void DHTNYA(){
int chk = DHT.read21(DHT21_PIN);
kelembapan = DHT.humidity;
suhu = DHT.temperature;
}
void loop() { timer++;
NFC();
DHTNYA();
SLampu1 = Lampu_Ruang();
SLampu2 = Lampu_Kamar();
SKipas = KIPAS();
BPintu = PINTU();
Serial.println(SLampu1);
Serial.println(SLampu2);
Serial.println(SKipas);
Serial.println(BPintu);
//Status Pintu
if ((xy == 1 || BPintu == "1")&& xz == 0){
BUKA();
yyz = 1;
}
if ((xy == 1 || BPintu == "0") && xz == 1){
TUTUP();
yyz = 0;
} //Lampu 1
if(SLampu1=="1"){
digitalWrite(lampu1, LOW);
LR = 1;
}
else if(SLampu1=="0"){
digitalWrite(lampu1, HIGH);
LR = 0;
}
//Lampu 2
L-5
if(SLampu2=="1"){
digitalWrite(lampu2, LOW);
LK = 1;
}
else if(SLampu2=="0"){
digitalWrite(lampu2, HIGH);
LK = 0;
}
//kipas
if(SKipas=="1"){
digitalWrite(kipas, LOW);
SK = 1;
}
else if(SKipas=="0"){
digitalWrite(kipas, HIGH);
SK = 0;
}
if(timer == 3){
cobaini = Uploadsensor(108100,suhu,kelembapan);
if(cobaini.indexOf("Success")>=0){
timer = 0;
} }
Serial.println(timer);
cobaitu = Uploadcontrol(108100,LR,yyz,LK,SK);
}
void BUKA(){
xy = 0;
xz = 1;
digitalWrite(selenoid, LOW);
delay(5000);
for(pos = 121; pos>=1; pos-=1){
myservo.write(pos);
delay(15);
} }
void TUTUP(){
xy = 0;
xz = 0;
digitalWrite(selenoid, HIGH);
delay(5000);
for(pos = 0; pos < 121; pos +=1){
myservo.write(pos);
delay(15);
} }
String Lampu_Ruang(){
String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class HTTPClient
Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/bacaruang.php?id=10 8100";
delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request destination
L-7
int httpCode = http.GET(); //Send the request
String lampu_A = http.getString(); //Get the response payload
delay(50);
http.end(); //Close connection return lampu_A;
}
String Lampu_Kamar(){
String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class HTTPClient
Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/bacakamar.php?id=10 8100";
delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request destination
int httpCode = http.GET(); //Send the request
String lampu_B = http.getString(); //Get the response payload
delay(50);
http.end(); //Close connection return lampu_B;
}
String KIPAS(){
String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class HTTPClient
Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/bacakipas.php?id=10 8100";
delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request destination
int httpCode = http.GET(); //Send the request
String kipass = http.getString(); //Get the response payload
delay(50);
http.end(); //Close connection return kipass;
}
String PINTU(){
String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class HTTPClient
Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/bacapintu.php?id=10 8100";
delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request destination
int httpCode = http.GET(); //Send the request
String Cekrek = http.getString(); //Get the response payload
delay(50);
http.end(); //Close connection
L-9
return Cekrek;
}
String Uploadsensor(int id,float temp,float hmd){
String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class HTTPClient
Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/uploadsensor.php?id
=" + String(id) + "&tp="+String(temp)+"&hm="+String(hmd);
Serial.println(Link);
delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request destination
int httpCode = http.GET(); //Send the request
String payload = http.getString(); //Get the response payload
delay(50);
http.end();
return payload;
}
String Uploadcontrol(int id, int statr, int statp, int statk,int statf){
String Link;
HTTPClient http; //Declare object of class HTTPClient
Link =
"https://smhsistem.000webhostapp.com/IoT/uploadcontrol.php?i
d=" +
String(id)+"&sr="+String(statr)+"&sp="+String(statp)+"&sk="+
String(statk)+"&sf="+String(statf);
Serial.println(Link);
delay(50);
http.begin(Link,fingerprint); //Specify request destination
int httpCode = http.GET(); //Send the request
String payload = http.getString(); //Get the response payload
delay(50);
http.end();
return payload;
}