• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SOCIAL SKILL DAN JOB SATISFACTION TERHADAP ORGANIZATIONAL COMMITMENT PADA KARYAWAN PT MANGATHARA MEDIA INDONESIA DI MAKASSAR SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH SOCIAL SKILL DAN JOB SATISFACTION TERHADAP ORGANIZATIONAL COMMITMENT PADA KARYAWAN PT MANGATHARA MEDIA INDONESIA DI MAKASSAR SKRIPSI"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SOCIAL SKILL DAN JOB SATISFACTION TERHADAP ORGANIZATIONAL COMMITMENT PADA

KARYAWAN PT MANGATHARA MEDIA INDONESIA DI MAKASSAR

SKRIPSI

WIWI AMALIA NIM: 105721126617

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(2)

ii

KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN:

PENGARUH SOCIAL SKILL DAN JOB SATISFACTION TERHADAP ORGANIZATIONAL COMMITMENT PADA KARYAWAN PT MANGATHARA MEDIA INDONESIA

DI MAKASSAR

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

WIWI AMALIA NIM: 105721128717

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021M/1443H

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Tidak ada kesempatan yang selesai, kecuali kamu melewatkannya”

(Wiwi Amalia)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho dan karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rbbil’alamin.

Karya ilmiah ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku yang setengah malaikat. Dan juga spesial untuk kawan-kawan, tetangga

dan orang-orang

yang selalu bertanya kapan wisuda.

PESAN DAN KESAN

KESAN: Kuliah adalah menjelajahi tempat baru, meninggalkan jejak dan membawa kenangan menuju kematangan.

KESAN : Saya sangat berkesan untuk kampus tercinta dan bapak/ibu dosen yang telah membagi ilmunya kepada saya. dan terkhusus kepada dosen pembimbing saya terimakasih untuk segala kebaikan,

ketulusan serta waktunya yang sudah diluangkan untuk saya.

(4)
(5)
(6)
(7)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul ―Pengaruh Social Skill Dan Job Satisfaction Terhadap Organizational Commitment Pada Karyawan PT. Mangathara Media Indonesia Di Makassar‖

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua terkasih bapak Syamsul dan Ibu Arni dan atas segala cinta dan kasih sayang yang telah diberikan serta segenap doa yang dipanjatkan dalam mendidik dan membesarkan penulis dengan penuh keikhlasan. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

(8)

viii

2. Bapak Dr. H Andi Jama’an, SE., M.Si Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Bapak Muh Nur Rasyid, SE.,MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Sitti Nurbaya, S.Pd., M.M selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

5. Bapak Ir. Muhammad Akib M.M selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Bapak Drs.Sultan Sarda.,MM, selaku Penasehat Akademik yang senantiasa membimbing penulis selama masa perkuliahan.

8. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

9. Bapak Direktur PT. Mangathra Media Indoneisia beserta karyawan yang telah bersedia menerima penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian studi.

10. Sahabatku Rahmawati dan Sri Aryany Said kawan seperjuangan yang selalu menemaniku berjuang dan selalu memberikan dukungan dan bantuan selama ini tetaplah jadi sahabat yang baik dan bermanfaat sampai kapanpun.

Terimakasih sudah menemani dalam pahit-manisnya kehidupan di tanah rantau dan selalu memotivasi dalam menyelesaikan pendidikan.

(9)

ix

11. Kakanda Rustan R, S.Pd yang selalu menyumbangkan pikiran dan waktunya selama penulis menyusun skripsi ini. Terimakasih sudah menjadi mentor dan salah satu rumah dari keluh-kesah akan rumitnya penyusunan skripsi ini.

12. Terimakasih untuk semua rekan, sahabat dan saudara yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb Makassar, 25 September 2021

WIWI AMALIA

(10)

x

ABSTRAK

Wiwi Amalia, 2021. Pengaruh Social Skill dan Job Satisfaction Terhadap Organizational Commitment pada karyawan PT. Mangathara Media Indonesia di Makassar.. Skripsi program studi manajemen fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh pembimbing I Sitti Nurbaya dan pembimbing II Muhammad Akib .

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Social Skill dan Job Satisfaction berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Organizational Commitment pada karyawan PT Mangathara Media Indonesia di Makassar. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Mangathara Media Indonesia di Makassar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh, yaitu mengambil seluruh sampel sebanyak 44 responden. Metode penelitian menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan alikasi SPSS versi 20.

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka diperoleh model persamaan regresi linear berganda Y= 6,969 + 0,520X1 + 0,192X2 dengan tingkat siginifikan pada variabel social skill adalah 0,013 (0,013 > 0,05), variabel job satisfaction adalah 0,017 (0,017 > 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel social skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap organizational commitment, serta variabel job satisfaction berpengaruh positif dan signifikan terhadap organizational commitment.

Kata Kunci: Social Skill, Job Satisfaction, Organizational Commitmen.

(11)

xi ABSTRACT

Wiwi Amalia, 2021. The Influence of Social Skill and Job Satisfaction on Organizational Commitment to employees of PT. Mangathara Media Indonesia in Makassar.. Thesis on the management study program of the Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by supervisor I Sitti Nurbaya and supervisor II Muhammad Akib.

This study aims to determine whether Social Skill and Job Satisfaction have a positive and significant effect on Organizational Commitment to employees of PT Mangathara Media Indonesia in Makassar. This type of research uses a quantitative approach. The population in this study were employees of PT Mangathara Media Indonesia in Makassar. The sampling technique in this study was saturated sampling, which took the entire sample of 44 respondents. The research method uses multiple linear regression analysis with the help of SPSS version 25.

Based on the data analysis that has been carried out, it is obtained that the multiple linear regression equation model Y= 6.969 + 0.520X1 + 0.192X2 with a significant level on the social skill variable is 0.013 (0.013 > 0.05), the job satisfaction variable is 0.017 (0.017 > 0.05). ). This shows that the social skill variable has a positive and significant effect on organizational commitment, and the job satisfaction variable has a positive and significant effect on organizational commitment.

Keywords: Social Skill, Job Satisfaction, Organizational Commitmen.

(12)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSEMBAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen ... 6

B. Manajemen Sumber Daya Manusia ... 8

C. Social Skill ... 10

D. Job Satisfaction ... 13

E. Organizational Commitment ... 20

F. Tinjauan Empiris ... 28

G. Kerangka Pikir ... 31

H. Hipotesis ... 32

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 33

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 33

C. Definisi Operasional Variabel ... 33

D. Populasi Dan Sampel ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

F. Teknik Analisis ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 41

(13)

xiii

B. Analisis Karakteristik Responden... 44 C. Hasil Penelitian ... 46 D. Pembahasan ... 57 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 59 B. Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA ... 60

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Nomor 2.1 Penelitian Terdahulu ... 28

Nomor 3.2 Pengukuran ... 35

Nomor 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45

Nomor 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46

Nomor 4.3 karakteristik Responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir ... 47

Nomor 4.4 hasil analisa Statistik deskriptif ... 48

Nomor 4.5 hasil uji regresi ... 49

Nomor 4.6 socoal skill (keterampilan sosial) ... 51

Nomor 4.7 Job statifaction (ke[uasan kerja) ... 52

Nomor 4.8 organizational commitment (komitmen organisasi) ... 53

Nomor 4.9 hasil pengujian realibilitas ... 54

Nomor 4.10 hasil uji T………...57

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Nomor 2.1 Kerangka Pikir ... 31 Nomor 4.1 Struktur Organisasi ... 42

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Pedoman Wawancara………

Hasil Olah Data SPSS 20………..

Permohonan Izin Penelitian………...

Balasan Surat Permohonan Penelitian………

Dokumentasi Penelitian……….

Bukti Plagiasi………

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha sangat ketat. Agar perusahaan dapat beroperasi dengan baik tentu modal finansial saja tidak cukup, diperlukan sumber daya manusia yang kompoten dan berkualitas untuk mengelola kegiatan perusahaan. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pengelolaan yang baik oleh berbagai pihak. Ada beberapa faktor yang berpengaruh untuk meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia untuk mencapai kinerja karyawan yang maksimal, antara lain keterampilan sosial (social skill), kepuasan kerja (job satisfaction), dan komitmen organisasi (organizational commitment). Beberapa

faktor tersebut penting untuk diperhatikan pihak manajemen perusahaan guna meningkatkan kekuatan dan tercapainya tujuan perusahaan bersama.

Organisasi yang kokoh memiliki keahlian dalam menghasilkan serta melindungi kepuasan kerja karyawan oleh karena itu perusahaan harus memberikan dorongan atau rangsangan kepada karyawan untuk bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan target yang menjadi acuan serta memilki keinginan menetap yang tinggi terhadap industri atau perusahaan. Setiap individu yang bekerja tentunya mengharapakan ada kepuasan pada organisasi tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja ialah sesuatu yang bertabiat individual sebab setiap orang mempunyai tingkatan kepuasan yang berbeda- beda sesuai dengan nilai- nilai yang berlaku dalam diri tiap individu.

Karyawan merupakan motor penggerak dalam suatu organisasi. Hal tersebut tergambar pada kedudukan karyawan dalam menyokong, memusatkan,

(18)

mempertahankan serta meningkatkan organisasi dalam beragam tuntutan dan kebutuhan masyarakat diera modern. Oleh sebab itu, suatu organisasi perlu mencermati, melindungi serta memberikan pengembangan pada tenaga kerja dari segi kepuasan kerja. Mengapa hal itu perlu dilakukan ? karena salah satu poin penting dalam organisasi adalah kepuasan kerja karyawan. Dimana kepuasan kerja adalah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memberikan sesuatu yang dinilai penting (Luthans dalam Fattah 2017). Aspek pekerjaan tersebut mencakup emosional karyawan terhadap situasi kerja, hasil yang dicapai memenuhi atau melampaui harapan, lingkungan kerja serta sikap lainnya yang dimiliki setiap karyawan. Karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang tinggi dapat memberikan kinerja yang baik yang akan meningkatkan produktivitas organisasi. Namun, realita yang terjadi, saat ini masih banyak karyawan yang memiliki kepuasan kerja yang rendah. Terlebih dari hal tersebut, mengingat negara Indonesia merupakan negara yang berada di kawasan Asia Pasifik, banyak hal yang dapat memberikan kontribusi dalam mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan, diantaranya yaitu gaji, pekerjaan itu sendiri, rekan kerja, promosi, motivasi, dan lingkungan kerja (Marihot dalam Ratnaningsih, 2017).

Rendahnya kepuasan kerja karyawan akan berdampak pada komitmen yang mereka miliki terhadap organisasinya. Dampak ketidakpuasan terhadap pekerjaan adalah mengarah pada perilaku meninggalkan organisasi, termasuk mencari posisi baru atau mengundurkan diri serta berdampak pada tingkat komitmen organisasi karyawan. Sementara komitmen organisasi pada setiap karyawan sangatlah penting. Selain dapat membantu mencapai tujuan perusahaan dengan efektif dan efisien, karyawan yang memiliki komitmen

(19)

organisasi akan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki komitmen organisasi.

David and Jhonson dalam Agusniatih dan Monepa (2019) keterampilan sosial (social skill) merupakan pengetahuan tentang perilaku manusia dan proses antar pribadi, kemampuan memahami perasaan, sikap, motivasi orang lain tentang apa yang dikatakan dan dilakukannya, dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif serta kemampuan membangun hubungan yang efektif dan koperatif.

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan pada PT Mangathara Media Indonesia di Makassar karena perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang media. Dalam hal ini PT Mangathara Media Indonesia di Makassar berdiri sebagai perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan kebutuhan masyarakat akan informasi dan jasa iklan. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang baru berdiri dan berkembang dengan pesat di tengah ketatnya persaingan perusahaan serupa ini tidak lepas dari pengelolaan kualitas karyawan yang terus ditingkatkan terutama dalam hal keterampilan sosial (social skill) . Dalam hal ini peneliti sangat tertarik untuk mengetahui apakah perusahaannya hanya berusaha untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat atas informasi yang disediakan dan bagaimana yang dirasakan oleh karyawannya itu sendiri terhadap perusahaannya dan seberapa besar kontribusi keterampilan sosial dalam menunjang para karyawan untuk mendapatkan informasi dan berita yang disajikan untuk masyarakat.

Berdasarkan wawancara kepada salah satu karyawan PT Mangathara Media Indonesia yang dilakukan oleh peneliti seringkali karyawan kesulitan melakukan pekerjaan dengan maksimal karena tidak memiliki keterampilan atau

(20)

kemampuan sosial untuk berbaur dengan lingkungan kerjanya. Selain itu, beberapa karyawan mudah melepaskan diri dari organisasi karena tidak puas dengan pekerjaan mereka.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, sehingga penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ―Pengaruh Social Skill dan Job Satisfaction Terhadap Organizational Commitment Pada Karyawan PT Mangathara Media Indonesia Di Makassar‖.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah social skill berpengaruh terhadap organizational commitment pada karyawan PT Mangathara Media Indonesia di Makassar ?

2. Apakah job satisfaction berpengaruh terhadap organizational commitment pada karyawan PT Mangathara Media Indonesia di Makassar ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk melihat sejauh mana pengaruh social skill terhadap organizational commitment pada karyawan PT Mangathara Media Indonesia di Makassar

(21)

2. Untuk melihat sejauh mana pengaruh job satisfaction terhadap organizational commitment pada karyawan PT Mangathara Media Indonesia di Makassar

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literatur dan memberikan kontribusi pada pengembangan teori-teori manajemen sumber daya manusia, terutama yang berkaitan dengan keterampilan sosial, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga bagi pengelolaan sumber daya manusia perusahaan dan segala manfaat yang berkaitan langsung dengan semua aspek sumber daya manusia serta dapat mendukung visi, misi dan tujuan perusahaan ke arah yang lebih baik

(22)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Manullang dalam John Suprihanto (2014) mengemukakan manajemen sebagai seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penempatan karyawan, pemberian perintah, dan pengawasan terhadap sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.

Menurut George R. Terry dalam Larasati (2012) manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Larasati (2014) mengemukakan bahwa manajemen merupakan suatu kebutuhan yang tidak terelakkan sebagai alat, teknik atau metode dalam beraktivitas untuk memudahkan pencapaian tujuan manusia di dalam organisasi.

2. Konsep Manajemen a. Lingkup Manajemen

Manajemen menyentuh semua bidang dan kegiatan manusia. Tidak ada satupun kegiatan manusia yang luput dari manajemen.

b. Unsur dan fungsi manajemen

Unsur manajemen: sebagai alat (tools), subyek dan obyek tindakan.

Sedangkan fungsi manajemen terdiri dari : planning, organizing, actuating dan controlling. Atau planning, organizing, leading, controlling.

c. Orientasi manajemen

Suatu organisasi dapat dikategorikan baik secara manajerial, bila memenuhi tiga hal, sebagai berikut:

(23)

1) Mencapai profit setinggi-tingginya

2) Terus mengupayakan pertumbuhan pendapatan 3) Menjaga keberlangsungan organisasi

3. Prinsip Manajemen

Larasati (2014) mengemukakan prinsip manajemen sebagai berikut:

a) Pembagian kerja yang berimbang: artinya dalam pembagian kerja/beban kerja harus berimbang manajer hendaknya bersifat adil b) Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas c) Kesatuan perintah: artinya setiap karyawan hanya menerima satu jenis

perintah dari seorang atasan langsung

d) Disiplin: artinya kesediaan untuk melakukan kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan

e) Kesatuan arah: artinya kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan)

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah faktor sentral dalam sebuah organisasi, apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi, misi dan tujuan untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia, oleh sebab itu manusia merupakan bagian vital bagi kelangsungan dan keberhasilan sebuah institusi atau organisasi.

(24)

Bintoro dan Daryanto (2017) mengemukakan bahwa ―Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal‖.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan suatu ilmu dalam mengatur dan merancang sistem formal yang menjamin aktivitas-aktivitas dalam menfasilitasi orang-orang di dalam organisasi untuk memberikan kontribusi secara efektif dan efisien guna mendukung pencapaian tujuan dan rencana strategis.

2. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan umum manajemen sumber daya manusia adalah mengoptimalkan produktivitas semua pekerja dalam sebuah organisasi dalam hal ini, produktifitas diartikan sebagai hasil produksi (output) sebuah perusahaan (barang dan jasa) terhadap masuknya (manusia, modal, bahan-bahan, energy).

Sementara itu tujuan khusus sebuah departemen sumber daya manusia adalah membantu para manajer lini, atau manajer fungsional yang lain, agar dapat mengelola para pekerja itu secara lebih efektif. Sri Larasati (2018) mengemukakan tujuan manajamen sumber daya manusia sebagai berikut:

a.

Tujuan Sosial

Tujuan sosial menyangkut tanggung jawab sosial dan masyarakat yang mana organisasi harus meminimalkan dampak negatif dari aktivitas

(25)

yang dilakukannya yang menyangkut diskriminasi, keamanan atau bidang lain yang menjadi perhatian masyarakat.

b.

Tujuan Organisasi

Tujuan organisasi menyangkut peran manajemen sumber daya manusia yang telah membantu organisasi dalam mencapai tujuannya melalui kegiatan atau aktivitas yang dilakukannya.

c.

Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional berfungsi untuk memelihara kontribusi seluruh level yang ada dalam organisasi termasuk peran bagian sumber daya manusia. Seluruh divisi haruslah sesuai dengan kebutuhan organisasi untuk bersama-sama mencapai tujuan.

d.

Tujuan Pribadi

Tujuan pribadi membantu seluruh karyawan mencapai tujuan mereka secara pribadi seperti jenjang karir dan promosi melalui peran serta mereka untuk organisasi.

C. Social Skill

1. Pengertian Social Skill

Social skill adalah keahlian memelihara hubungan dengan membangun

jaringan berdasarkan kemampuan untuk menemukan titik temu serta membangun hubungan yang baik (Osland dalam Agusniatih dan Monepa 2019 ).

David and Jhonson dalam Agusniatih dan Monepa (2019) keterampilan sosial (social skill) merupakan pengetahuan tentang perilaku manusia dan proses antar pribadi, kemampuan memahami perasaan, sikap, motivasi orang lain

(26)

tentang apa yang dikatakan dan dilakukannya, dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif serta kemampuan membangun hubungan yang efektif dan kooperatif.

Terdapat beberapa dimensi yang dimiliki oleh social skill (Riggio 1986) yaitu diantaranya sebagai berikut:

a. Kemampuan ekspresi emosional, yaitu keterampilan umum dalam bentuk nonverbal. Kemampuan individu untuk mengungkapkan perasaannya secara cepat dan tepat, serta kemampuan mengungkapkan ekspresi nonverbal berupa sikap dan isyarat interpersonal.

b. Kepekaan emosional yaitu keterampilan umum menerima dan memahami komunikasi nonverbal orang lain. Menggambarkan kemampuan individu yang lebih sensitif secara emosional, memahami komunikasi, dan berempati dengan keadaan emosi orang lain.

c. Kontrol emosi yaitu kemampuan mengelola dan mengontrol emosi dan nonverbal. Individu dapat mengelola emosi dengan baik, memperoleh emosi secara tepat dan menggunakan isyarat emosi sesuai dengan kondisi lingkungan.

d. Kemampuan ekspresi sosial yaitu kemampuan mengekspresikan lisan dan kemampuan dalam melibatkan orang lain dalam interaksi sosial.

Mampu berdialog dengan orang lain.

e. Social control, yaitu keterampilan umum dalam presentasi diri secara sosial. Mampu memainkan peran social dan menyesuaikan perilaku pribadi agar sesuai dengan situasi sosial tertentu.

(27)

D. Job Satisfaction

1. Pengertian Job Satisfaction

Menurut Locke dalam Luthans (2006) mendefinisikan job satisfaction (kepuasan kerja) sebagai respons kognisi (evaluatif), afeksi (emosi), dan perilaku seseorang terhadap pekerjaannya, yang kemudian diukur dengan evaluasi seseorang mengenai karakteristik pekerjaannya, respons emosional terhadap kejadian-kejadian yang muncul dalam pekerjaan, serta intensi berperilaku dalam bekerja.

Hasibuan (2003) mendefinisikan kepuasan kerja (job satisfaction) sebagai sikap emosional individu yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.

Menurut Handoko (2019) kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang suatu pekerjaan.

Dari teori-teori pengertian job satisfaction di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja (job satisfacton) adalah suatu sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu atau karyawan dapat merasakan pekerjaannya seperti perasaan bahagia atau puas pada pekerjaannya.

2. Aspek-aspek Job Satisfaction

Menurut Spector (1997) terdapat Sembilan aspek yang menyusun job satisfaction, yaitu gaji, kesempatan promosi, atasan, tunjangan, penghargaan

perusahaan, peraturan dan prosedur kerja, rekan kerja, sifat kerja, dan komunikasi.

a. Gaji

Gaji merupakan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang dimulai dengan uang dan kecenderungan diberikan

(28)

secara tetap, gaji atau upah merupakan bagian dari kompensasi dan mungkin merupakan bagian paling besar.

b. Kesempatan mendapatkan promosi

Kesempatan mendapatkan promosi merupakan kesempatan yang diberikan kepada karyawan oleh perusahaan, yang bertujuan untuk naik pangkat dalam pekerjaannya. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang akan lebih puas apabila kesempatan untuk promosi diberikan kepadanya sesuai dengan apa yang telah ia lakukan untuk perusahaan (McKenna, 2000).

c. Tunjangan ekstra

Tunjangan tambahan adalah penghasilan selain gaji pokok manajer, seperti tunjangan kesehatan dan tunjangan hiburan. Penelitian dari McKenna (2000) menunjukkan bahwa jika manfaat yang diterima seseorang konsisten dengan apa yang dia lakukan untuk perusahaan, maka dia akan lebih puas dengan manfaat tambahan tersebut.

d. Atasan

Aspek ini mengukur seberapa puas karyawan dapat ditentukan oleh gaya kepemimpinan atasannya. McKenna (2000), percaya bahwa kepuasan kerja karyawan dapat ditentukan oleh gaya kepemimpinan atasannya.

e. Penghargaan yang dikeluarkan oleh perusahaan

Penghargaan perusahaan adalah penghargaan yang diberikan oleh perusahaan sebagai simbol rasa terima kasih kepada karyawan atas segala sesuatu yang telah mereka lakukan untuk perusahaan, termasuk bonus tahunan, kenaikan gaji atau promosi. Jika perusahaan memberikan

(29)

penghargaan kepada karyawan, maka karyawan akan lebih puas dengan pekerjaannya.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja (job satisfaction) Menurut Locke yang dikutip Robbins dalam Akbar (2019), bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gaji, pekerjaan, lingkungan kerja, dan dukungan rekan kerja. Pendapat tersebut diuraikan, sebagai berikut:

a. Gaji

Gaji merupakan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang dimulai dengan uang dan kecenderungan diberikan secara tetap, gaji atau upah merupakan bagian dari kompensasi dan mungkin merupakan bagian paling besar.

b. Pekerjaan yang menarik

Karyawan cenderung lebih menyukai jenis pekerjaan yang memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan serta menawarkan beragam tugas yang bervariasi, kebebasan (otonom), dan feedback tentang bagaimana baiknya mereka lakukan. Pekerjaan yang

kecil tantangannya akan menimbulkan kebosanan, sebaliknya terlalu besar tantangan akan menimbulkan frustasi dan perasaan gagal. Pada tingkat tantangan yang edequate, para pekerja merasa lebih luas.

c. Kondisi kerja yang mendukung

Karyawan yang peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan kerja maupun untuk mempermudah mengerjakan tugas yang baik.

Penelitian menunjukkan bahwa karyawan lebih menyukai lingkungan fisik

(30)

yang nyaman dan tidak berbahaya, suhu udara, penerangan, kebisingan dan faktor-faktor lingkungan kerja lainnya mempengaruhi kepuasan dan relatif modern dan dengan peralatan yang memadai. Pada kondisi kerja yang demikiaan karyawan cenderung merasa puas (Robbins dalam Akbar 2019).

d. Dukungan rekan kerja dan supervisi

Perilaku rekan kerja merupakan determinan utama dari kepuasan kerja.

Selain itu, supervisi yang baik dan bersahabat, menghargai hasil kerja, mendengarkan pendapat kerja dan menunjukkan minat pribadi terhadap bawahannya cenderung menimbulkan kepuasan kerja.

E. Organizational Commitment

1. Pengertian Organizational Commitment

Barnes dalam Yusuf dan Syarif (2018) mendefinisikan organizational commitment (komitmen organisasi) sebagai suatu keadaan psikologis yang

secara global mewakili pengalaman ketergantungan pada suatu hubungan atau relationship. Relationship secara khusus menjelaskan suatu hubungan jangka

panjang antara perusahaan dengan pelanggan.

Durkin dalam Yusuf dan Syarif (2018) komitmen organisasi organizational commitment) merupakan perasaan yang kuat dan erat dari seorang terhadap

tujuan dan nilai suatu organisasi dalam hubungannya dengan peran mereka terhadap upaya pencapaian tujuan dan nilai-nilai tersebut. Greenberg dan Baroon dalam Yusuf dan Syarif (2018) menjelaskan bahwa komitmen organisasi (organizational commitment) merupakan sejauh mana seorang individu

(31)

mengidentifikasi dan terlibat dengan organisasinya atau tidak bersedia untuk meninggalkan organisasi tersebut.

Berdasarkan pernyataan dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi (organizational commitment) adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seorang individu mengenal dan terikat pada suatu organisasi.

2. Faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi Steers dan Porter (1991) menyimpulkan ada tiga faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu:

a. Faktor personal yang meliputi job satisfaction, psychological contract, job choice factors, karakteristik personal. Keseluruhan faktor ini akan membentuk komitmen awal.

b. Faktor organisasi, meliputi inisial works experiences, job scope, supervision, goal consistency organizational. Semua faktor ini akan membentuk atau memunculkan tanggungjawab.

c. Nonorganizational factors, yang meliputi availability of alternative job.

Faktor yang bukan berasal dari dalam organisasi, misalnya ada tidaknya alternatif pekerjaan lain.

3. Dimensi-dimensi Organizational Commitment

Meyer dan Allen dalam Taroreh (2018) mengemukakan dimensi-dimensi organisasi sebagai berikut:

a. Komitmen afektif (affective commintment) adalah keterikatan emosional karyawan, identifikasi, dan keterlibatan dalam organisasi.

b. Komitmen berkelanjutan (continuance commitment) adalah adalah perasaan berat untuk meninggalkan organisasi dikarenakan kebutuhan

(32)

untuk bertahan dengan pertimbangan biaya apabila meninggalkan organisasi dan penghargaan yang berkenaan dengan partisipasi dalam organisasi. Menurut Robbin dalam Taroreh (2018) komitmen berkelanjutan berkaitan dengan nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dalam suatu organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut. Seorang karyawan mungkin memberikan komitmen kepada seorang pemberi kerja karena ia dibayar tinggi dan merasa bahwa pengunduran diri dari perusahaan akan menghancurkan keluarganya.

c. Komitmen normatif (normative commitment) adalah perasaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus begitu tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan.

Berdasarkan dimensi-dimensi tersebut maka Taroreh (2018) menguraikan secara rinci indikator sebagai berikut:

a. Affective commitment indikator adalah: menjadi bagian keluarga dari perusahaan, terlibat secra emosional dengan perusahaan, mempunyai arti yang sangat besar dari perusahaan tempat bekerja, bekerja dengan loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan, selalu memiliki kebanggaan terhadap pekerjaannya, bekerja dan selalu menyenangi tempat bekerja sampai pension, bekerja dengan rasa tanggungjawab pada persoalan yang dihadapi menikmati setiap pembicaraan tentang instansinya.

b. Continuence commitment indicator adalah: tidak akan peduli pada perusahaan bila dipindahkan tanpa kenaikan jabatan, kesediaan mengambil keputusan yang sangat sulit untuk meninggalkan

(33)

pekerjaannya, kesediaan meninggalkan pekerjaannya akan selalu mengganggu dalam hidupnya, kesediaan meninggalkan pekerjaan tanpa terganggu oleh apapun, keinginan bekerja merupakan kebutuhan, konsekuensi apabila meninggalkan pekerjaan, kesediaan untuk tetap bekerja di tempat sekarang akan lebih bermanfaat dari pada tempat lain.

c. Normative commitment indikator adalah: kesediaan bekerja tanpa adanya kewajiban apapun, kesediaan untuk tetap bekerja ditempat sekarang walaupun ada peluang yang menguntungkan ditempat lain, perasaan bersalah bila meninggalkan perusahaan tempat bekerja sekarang.

F. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1

Daftar Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Lia Hanifa, Silverius

Y. Soeharso, Aisyah Pia Asrunputri, dan Seta Aryawuri Wicaksana (2020)

Pengaruh Social Skills dan Life Satisfaction

terhadap Organizational Commitment pada perawat generasi Y

Hasil pengujian

menunjukkan bahwa keterampilan sosial (social skills) secara signifikan mempengaruhi komitmen organisasi (organizational commitment), kepuasan hidup (life satisfaction) secara signifikan mempengaruhi komitmen organisasi (organizational commitment), dan keterampilan sosial (social skills) dan kepuasan hidup (life satisfaction) secara signifikan mempengaruhi komitmen organisasi (organizational

commitment). Model relasi ini mendapat nilai R Square

(34)

yang setara dengan 0,295.

Sehingga 29,5% faktor komitmen organisasi (organizational

commitment) dipengaruhi oleh sosial skill (social skills) dan kepuasan hidup (life satisfaction). Hal ini menyiratkan bahwa semakin tinggi kemampuan sosial dapat meningkatkan komitmen organisasi kepada individu dan pemenuhan hidup yang lebih tinggi dapat meningkatkan komitmen organisasi pada seseorang.

2. Firmananda Hutama Akbar, Djamhur

Hamid, dan

Mochammad Djudi (2016)

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen

Organisasi dan Kinerja Karyawan

Hasil analisis jalur path menunjukkan bahwa

Kepuasan Kerja

berpengaruh secara signifikan terhadap Komitmen Organisasional dengan koefisien 0.535 dan nilai signifikan 0,000 ≤ 0,05.

Kepuasan Kerja juga berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan dengan koefisien 0,516 dan nilai signifikan 0.000 ≤ 0,05. Variabel Komitmen Organisasional berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan dengan koefisien 0,251 dan nilai signifikan 0,016 ≤ 0,05. Pengaruh tidak langsung variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi adalah sebesar 0,314 lebih kecil dibandingkan pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,516.

3. Agus Salim (2013) Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen

Penelitian ini menemukan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap

(35)

Organisasional,

Kinerja dan

Turnover Intention pada Karyawan PT.

Indospring di Kota Gresik.

komitmen organisasional,

kepuasan kerja

berpengaruh terhadap kinerja, kepusan kerja berpengaruh terhadap turnover intention, komitmen organisasional berpengaruh terhadap turnover intention dan kinerja berpengaruh terhadap turnover intention.

4. Ni Made Dwi

Puspitawati dan I Gede Riana (2014)

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen

Organisasi dan Kualitas Layanan pada Hotel Bali Hyatt Sanur.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

kepuasan kerja

berpengaruh positif terhadap komitmen organissional maupun kualitas layanan sementara komitmen organisasional berpengaruh positif terhadap kualitas layanan.

Implikasi penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian antara beban kerja dan gaji sangat penting diperhatikan demi

menjaga komitmen

organisasional, di sisi lain, kepuasan kerja akan meningkatkn kesetin karyawan terhadap perusahaan dan kesediaan

karyawan untuk

memberikan kulitas layanan terbaik.

5. Rifdah dan Farah Abidatur (2020)

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen

Organisasi pada Karyawan PT. Jatim Autocomp Indonesia (Jai).

Hasil penelitian

menunjukkan myoritas karyawan PT. JAI memiliki tingkat kepuasan kerj sedang, dengan prosentase

52% sebanyak 25

responden, dan tingkat komitmen organisasi sebanyak 23 responden.

Hasil analisis regresi menunjukkan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadp komitmen organissi, dengan

(36)

t_hitung > t_tabel = 4,893 >

2,012 dan signifikan sebesar 0,00 < 0,05.

G. Kerangka Pikir

Kerangka pikir atau konseptual adalah hasil pemikiran yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Dalam kerangka konseptual ini di mana peneliti membuat suatu sketsa mengenai gambaran bagaimana pengaruh social skill dan job satisfaction terhadap organizational commitment pada karyawan PT Mangathara Media Indonesia di

Makassar.

Gambar 2.1

Social Skill ( Riggio 1986) 1. Emotional expressivity 2. Emotional sensivity 3. Emotional control 4. Social expressivity 5. Social control

Job Satisfaction (Locke dalam Luthans 2006)

1. Respons kognisi (evaluatif) 2. Afeksi (emosi)

3. Perilaku

Organizational Commitment (Meyer dan Allen dalam Taroreh 2018)

1. Komitmen afektif (affective commitment)

2. Komitmen kelanjutan (continuance commitment) 3. Komitmen normatif (normative commitment)

(37)

H. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, dan kerangka pikir yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Social Skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational Commitment pada karyawan PT Manghatara Media Indonesia di

Makassar.

2. Job Satisfaction berpengaruh positif dan signifikan terhadap Organizational Commitment pada karyawan PT Manghatara Media Indonesia di Makassar.

(38)

22 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif adalah proses atau cara penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data berupa angka menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik atau kuantitatif, dengan tujuan untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah serta untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan kuantitatif.

Metode penelitian yang ingin digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif, di mana metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan fenomena secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan pada PT. Mangathara Media Indonesia yang berlokasi di Kopizone, lantai 2 Jl. Boulevard, Masale, Panakkukang, Masale, Kec.

Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90231 dan waktu penelitian selama satu bulan yaitu mulai dari bulan September sampai dengan Oktober 2021.

C. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran 1. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang akan dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(39)

a. Variabel Independen (X)

Social skill (X1) adalah kemampuan individu untuk mengekspresikan diri dan

berkomunikasi efektif dengan orang lain baik secara verbal maupun nonverbal sesuai dengan situasi dan pada saat itu, di mana keterampilan ini merupakan perilaku yang harus dipelajari. Job satisfaction (X2) adalah suatu sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu atau karyawan dapat merasakan pekerjaannya seperti perasaan bahagia atau puas pada pekerjaannya.

b. Variabel Dependen (Y)

Organizational commitment (Y) adalah sikap yang mencerminkan sejauh

mana seorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya.

2. Pengukuran

Dalam pengukuran variabel terdahulu menentukan skala pengukuran variabel. Skala pengukuran adalah acuan pengukuran yang akan digunakan penelitian untuk mengukur variabel penelitian. Skala pengukuran akan menghasilkan data yang akan dianalisis guna menjawab tujuan penelitian.

Alat pengukuran penelitian ini adalah dengan skala likert di mana menurut (Sugiyono, 2008) skala likert merupakan model skala yang banyak digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Untuk memberikan penelitian terhadap jawaban kuesioner dibagi menjadi lima tingkat alternatif jawaban yang disusun peringkat dengan pemberian bobot (skor) 1-5 rincian sebagai berikut :

(40)

Tabel 3.2

Uraian Bobot Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Kurang Setuju (KS) 3

Setuju (S) 4

Sangat Setuju (SS) 5

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah suatu wilayah luas yang terdiri dari objek atau subjek penelitian yang ditentukan oleh penelitian, kemudian dapat ditarik kesimpulan.

Populasi data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah karyawan PT Mangathara Media Indonesia di Makassar yang berjumlah 44 orang.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel yang mengambil semua anggota populasi sebagai sampel.

Hal ini biasanya dilakukan ketika populasi relatif kecil. Istilah lain untuk sampel jenuh adalah sensus, di mana semua anggota populasi sampai dengan 44 orang dijadikan sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Yaitu pengumpulan data teoritis dengan cara menelaah berbagai buku literatur dan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.

2. Yaitu pengumpulan data lapangan dengan cara sebagai berikut:

(41)

a. Observasi, yaitu mengadakan kunjungan langsung pada objek penelitian dan mengumpulkan data yang diperlukan.

b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan pada setiap responden untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga penelitian dapat lebih berstruktur, dengan menggunakan skala likert (Sugiyono 2008).

1) Sangat Setuju (SS) 2) Setuju (S)

3) Kurang Setuju (KS) 4) Tidak Setuju (TS)

5) Sangat Tidak Setuju (STS)

c. Wawancara, yaitu suatu bentuk komunikasi verbal atau percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Dengan metode ini peneliti ingin memperoleh data secara langsung mengenai pengaruh social skill dan job satisfaction terhadap organizational commitment

pada karyawan PT Mangathara Media Indonesia di Makassar.

d. Dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dokumentasi dalam penelitian ini yang akan digunakan sejarah, visi dan misi, serta struktur organisasi.

3. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan tingkat ketepatan ukuran dan ketepatan suatu instrumen terhadap konsep yang diteliti. Kuesioner dikatakan

(42)

valid jika pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2012).

Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada batasan minimal korelasi 0,30. Artinya suatu item dianggap valid jika skor lebih besar dari 0,30 (Priyanto, 2010).

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur tingkat konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran) serta mencakup kepada stabilitas ukuran dan konsistensi internal ukuran. (Kuncoro, 2009).

Untuk mengukur reliabilitas pengamatan maka digunakan teknik Cronbach Alpha dengan membandingkan nilai alpha dengan standar

menggunakan alat bantu uji statistik SPSS 20 dengan ketentuan:

 Jika Cronbach Alpha > 0,6 maka instrument pengamatan

dinyatakan reliable.

 Jika Cronbach Alpha < 0,6 maka instrument pengamatan tidak

reliable.

c. Uji Statistik F (Uji Signifikan Simultan)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian:

1) Jika probabilitas F-hitung > α maka tidak signifikan, artinya secara keseluruhan variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

(43)

2) Jika probabilitas F-hitung < α maka signifikan, artinya secara keseluruhan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

4. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat varian dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya dalam model regresi. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah bahwa varian dari residual disebutt homokedastisitas, sebaiknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas dan sebaliknya jika nilai signifikan <0,05 maka terjadi heterokedastisitas.

b) Uji Multikoliniearitas

Uji Multikoliniearitas dirancang untuk menguji apakah model regresi memiliki korelasi bebas (independen). Menganalisis matriks korelasi variabel independen untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas.

Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factors) atau nilai toleransinya. Jika VIF > 10 atau secara kebalikannya dengan melihat nilai toleransi <0,1. Bila nilai VIF dari masing-masing variabel <10 atau secara kebalikannya nilai toleransinya >0,1 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikoliniearitas atau hubungan yang terjadi antar variabel bebas dapat ditoleransi sehingga tidak akan menunggu hasil regresi.

F. Teknik Analisis

(44)

Y= β0 + β1 X1 + β2 X2 + e

Teknik analisis data merupakan suatu metode atau cara mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk dipahami dan juga bermanfaat untuk menemukan solusi permasalahan yang terutama adalah masalah tentang sebuah penelittian. Atau analisis data juga bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari sebuah penelitian menjadi informasi yang suatu saat bisa digunakan untuk mengambil sebuah kesimpulan. Adapaun teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran profil data sampel. Penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari minimum, maksimum, mean dan deviasi standar. Statistik deskriptif dihitung dengan program microsoft excel untuk memudahkan perhitungan.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk menguji hasil olah data mengenai responden atas pengaruh pengaruh social skill dan job satisfaction terhadap organizational commitment pada

karyawan PT Mangathara Media Indonesia di Makassar, maka perlu dilakukan analisis regresi linear berganda. Untuk lebih memudahkan dalam pengerjaan dan agar hasilnya lebih akurat, maka dalam menganalisa data penulis menggunakan program SPSS 20 forwindow.

Persamaan regresi yang digunakan adalah:

Di mana Y : Organizational Commitment

(45)

X1 : Social Skill X2 :Job Satisfaction β0 + β1: Koefisien Regresi

e :Variabel lain yang tidak tidak dapat diidentifikasi.

3. Uji Hipotesis

Menurut kuncoro (2011) uji statistik t menujukkan seberapa jauh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel-variabel terikat.

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

Kriteria pengujian:

1) Jika nilai signifikan > 0,05, berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

2) Jika nilai signifikan < 0,05, berarti ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.

4. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk memberi gambaran mengenai responden atas pengaruh social skill dan job satisfaction terhadap organizational commitment pada karyawan PT Mangathara Media Indonesia di Makassar.

(46)

30 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Awal PT. Mangathara Media Indonesia

Diawal perkembangannya PT. Mangathara Media Indonesia merupakan sebuah komunitas anak muda yang concern pada pengembangan minat dan bakat pemuda dalam bidang jurnalistik. Seiring berjalannya waktu, pada awal tahun 2018 komunitas tersebut membentuk portal media online dengan domian knews.co.id yang hingga kini aktif sebagai salah satu media lokal di Sulawesi Selatan. Berjalan kurang lebih tiga tahun dan mendapat kepercayaan dari para pembaca, komunitas tersebut akhirnya resmi mendaftarkan diri di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemkumham) sebagai perseroan terbatas (PT) dengan nomor AHU-0042551.AH.01.01. Tahun 2020.

PT. Mangathara Media Indonesia yang disingkat dengan akronim MMI merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Media dan Teknologi Informasi (IT), diantaranya portal media online, pembuatan aplikasi, website, desain grafis dan berbagai layanan teknologi informasi lainnya. Berkedudukan di Kota Makassar, tepatnya di Jalan Boulevard Blok F 36, Kelurahan Masale Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

2. Visi dan Misi PT. Mangathara Media Indonesia

Visi yang diusung PT. Mangathara Media Indonesia adalah menjadi platform literasi media, informasi dan digital yang mencerdaskan peradaban manusia.

Berdasarkan visi tersebut, maka PT. Mangathara Media Indonesia membuat beberapa misi diantaranya:

(47)

a. Hadir sebagai media informatif dalam menyajikan berita yang aktual dan terpecaya

b. Hadir sebagai platform edukasi informasi dalam menyajikan data dan fakta

c. Menciptakan platform pengembangan potensi masyarakat yang bersahabat

d. Menciptakan produk digital yang bermanfaat bagi daerah, bangsa dan negara.

3. Struktur Organisasi PT. Mangathara Media Indonesia

Struktur organisasi PT. Mangathara Media Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama : Nurhidayatullah B. Cottong, S.Pd

2. Direktur Keuangan : Yuliati, S.Pd.I

3. Direktur Media : Ardiansyah Mappigau, S.Sos

4. Direktur IT : Muhammad Akhsan Alimuddin, ST

5. Manager Unit Literasi : Dwi Putra Kurniawan, S.Pd

6. Manager Unit Informasi : Hartina, S.I.Kom

7. Manager Unit Digital : Muhammad Saleh, S.Ip

8. Manager Marketing : Wiwik Makmur

9. Manager Produksi : Andi Wahyu Pratama Hasbi

10. Koordinator Divisi : Kasmirullah

(48)

4.

Produk dan Layanan PT. Mangathara Media Indonesia

Berikut beberapa produk dan layanan yang diberikan PT. Mangathara Media Indonesia :

a. Portal media online knews.co.id adalah portal lokal yang aktif berkontribusi dalam mengawal pembangunan, khususnya masalah-masalah sosial, politik dan kemasyarakatan di Sulawesi Selatan.

b. Portal media online ujaran.com adalah portal media yang concern pada literasi informasi seputar biografi tokoh dan isu pendidikan terkini di Indonesia

c. Majalah Jourpandan adalah majalah bulanan yang diterbitkan secara berkala untuk memuat berita pilihan dari media online knews.co.id dan ujaran.com.

d. Onsidev adalah sistem informasi desa berbasis website dalam mendukung pelayanan pemerintahan desa menuju desa digital

e. Madu Tur adalah madu asli khas Turungan yang dikelola oleh pemuda binaan PT. Mangathara Media Indonesia.

f. Akhmazing Studio adalah studio mini untuk foto, video (podcast) dan graphic design serta melayani berbagai jenis percetakan.

g. Beasiswa Mangathara adalah layanan bantuan pendidikan gratis untuk S1 dan subisidi beasiswa S2 bagi masyarakat prasejahtera.

(49)

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif

Analisa frekuensi berdasarkan kategori gender, usia dan pendidikan terakhir sebagai identitas responden berdasarkan jumlah responden pada PT.

Mangathara Media Indonesia dapat dilihat pada tabel frekuensi 4.1- Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.1 Gender Frequenc

y

Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

Perempua

n 4 26,7 26,7 26,7

Laki-laki 11 73,3 73,3 100,0

Total 15 100,0 100,0

Sumber : dari data yang diolah, 2021

Tabel 4.2 Usia Frequenc

y

Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

18-25 9 60,0 60,0 60,0

26-30 5 33,3 33,3 93,3

31-40 1 6,7 6,7 100,0

Total 15 100,0 100,0

Sumber : dari data yang diolah, 2021

(50)

Tabel 4.3 Pendidikan Frequenc

y

Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid

SLTA 7 46,7 46,7 46,7

S1 8 53,3 53,3 100,0

Total 15 100,0 100,0

Sumber : dari data yang diolah, 2021

Deskripsi variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, maksimum, range, mean dan standar deviasi dari satu variabel dependen yaitu kepuasan komitmen organisasi dan dua variabel independen yaitu keterampilan social dan kepuasan kerja. Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data. Statistik deskriptif menggambarkan karakter sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Statistik deskriptif selengkapnya dalam penelitian ini ditampilkan dalam tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Hasil Analisa Statistik Deskriptif

Variabel Range Minimum Maximum Mean Standar

Deviation Keterampilan

Sosial

2,80 18,00 25,00 22,20 2,54

Kepuasan kerja

2,87 18,00 25,00 22,13 2,47

Komitmen Organisasi

2,80 19,00 25,00 22,20 2,39

Sumber : dari data yang diolah, 2021

(51)

Dari tabel 4.4 terlihat adanya data yang cukup pada nilai maksimum dan minimum dari variabel keterampilan social, kepuasan kerja, dan komitmen organisasi.

a. Deskripsi Keterampilan Sosial

Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa skor terendah (minimum) sebesar 18,00 dan skor jawaban tertinggi (maksimum) sebesar 25,00 dengan range 2,80.

Rata-rata skor jawaban dari variabel tersebut adalah 22,20 dan standar deviasi 2,54 sehingga standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata. Hal ini mengindikasikan bahwa sebaran data akan persepsi responden terhadap keterampilan sosial (X1) pada PT Mangathara Media Indonesia di Makassar.

b. Deskripsi Kepuasan Kerja

Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa skor terendah (minimum) sebesar 18,00 dan skor jawaban tertinggi (maksimum) sebesar 25,00 dengan range 2,87.

Rata-rata skor jawaban dari variabel tersebut adalah 22,13 dan standar deviasi 2,47 sehingga standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata. Hal ini mengindikasikan bahwa sebaran data akan persepsi responden terhadap Kepuasan kerja (X2) pada PT Mangathara Media Indonesia di Makassar.

c. Deskripsi Komitmen Organisasi

Dari tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa skor terendah (minimum) sebesar 18,00 dan skor jawaban tertinggi (maksimum) sebesar 25,00 dengan range 2,80.

Rata-rata skor jawaban dari variabel tersebut adalah 22,20 dan standar deviasi 2,39 sehingga standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata. Hal ini

(52)

mengindikasikan bahwa sebaran data akan persepsi responden terhadap komitmen organisasi (Y) pada PT Mangathara Media Indonesia di Makassar.

2. Analisis Regresi Linear Berganda

Dari hasil regresi dengan menggunakan program SPSS, maka didapatkan koefisien regresi yang dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Regresi (Koefisien Regresi)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 1.413 1.517 .931 .370

Kemampuan

sosial (X1) .051 .657 .054 .077 .940

Kepuasan kerja

(X2) .889 .675 .917 1.317 .212

a. Dependent Variable: Komitmen organisasi (Y)

Sumber : dari data SPSS yang diolah, 2021

Berdasarkan pada tabel 4.5 maka didapatkan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

(53)

a. Nilai 0,054 pada variabel keterampilan sosial (X1) adalah bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi keterampilan sosial yang diberikan pada PT Mangathara Media Indonesia di Makassar, maka akan semakin tinggi pula komitmen organisasi.

b. Nilai 0,917 pada variabel kepuasan kerja (X2) adalah bernilai positif sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi keterampilan sosial yang diberikan pada PT Mangathara Media Indonesia di Makassar, maka akan semakin tinggi pula komitmen organisasi.

3. Uji Kualitas Data

a. Pengujian Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidak valid suatu kuesioner.

Hasil penelitian dianggap valid apabila terdapat kesamaan antara dua yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Dalam hal ini digunakan item pertanyaan yang diharapkan dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur (Sugiyono, 2012).

Pengujian validitas menggunakan rumus product moment dari Person yang dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing skor item pertanyaan dari tiap variabel dengan total skor variabel tersebut. Jika skor item tersebut berkorelasi positif dengan skor total skor item dan lebih tinggi dari korelasi antar item, menunjukkan valid instrument tersebut. Untuk penelitian ini, nilai df dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 maka dapat r table sebesar 0,30 (one tail). Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada tabel 4.6 hingga tabel 4.8.

(54)

Tabel 4.6

Social Skill (Keterampilan Sosial)

Variabel/Item r hitung r tabel (one tail) Valid/Tidak

Pertanyaan 1 0,510 0,30 Valid

Pertanyaan 2 0,904 0,30 Valid

Pertanyaan 3 0,786 0,30 Valid

Pertanyaan 4 0,930 0,30 Valid

Pertanyaan 5 0,832 0,30 Valid

Sumber : dari data yang diolah, 2021

Tabel 4.7

Job Statifaction (Kepuasan kerja)

Variabel/Item r hitung r tabel (one tail) Valid/Tidak

Pertanyaan 1 0,499 0,30 Valid

Pertanyaan 2 0,898 0,30 Valid

Pertanyaan 3 0,631 0,30 Valid

Pertanyaan 4 0,925 0,30 Valid

Pertanyaan 5 0,831 0,30 Valid

Sumber : dari data yang diolah, 2021

Tabel 4.8

Organitation Comitment (Komitmen Organisasi)

Variabel/Item r hitung r tabel (one tail) Valid/Tidak

Pertanyaan 1 0,958 0,30 Valid

Pertanyaan 2 0,550 0,30 Valid

(55)

Pertanyaan 3 0,915 0,30 Valid

Pertanyaan 4 0,587 0,30 Valid

Pertanyaan 5 0,958 0,30 Valid

Sumber : dari data yang diolah, 2021

b. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi konstruksi atau variabel penelitian. Suatu variabel dikatakan reliable (handal) jika jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tingkat reliabilitas suatu konstruksi atau variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α) Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60 (Ghozali, 2005). Hasil perhitungan reliabilitas oleh SPSS dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Realiabilitas

Variabel/Item Cronbach alpha hitung

Cronbach alpha

tabel (one tail) Valid/Tidak Keterampilan

Sosial 0,839 0,60 Valid

Kepuasan kerja 0,811 0,60 Valid

Komitmen

Organisasi 0,842 0,60 Valid

Sumber : dari data yang diolah, 2021

Seperti yang terlihat pada tabel semua pernyataan pada kuesioner dinilai reliabel karena nilai Nilai Cronbach’s Alpha Based on Standardized Item pada setiap variabel > 0,6.

(56)

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedasitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi akan terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Setiap uji dalam statistik pasti mempunyai dasar pengambilan keputusan berguna sebagai pedoman atau acuan dalam menentukan sebuah kesimpulan atau keputusan atas hasil analisis yang telah dilakukan. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji heteroskedastisitas dengan menggunakan SPSS 20 adalah jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model regresi. Sebaliknya jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulannya adalah terjadi gejalan heteroskedastisitas dalam model regresi.

Untuk penelitian yang dilakukan dengan hasil uji heteroskedastisitas ini, maka dapat ditemukan pada tabel output ―coefficients‖ dengan variabel dependen. Berdasarkan output yang telah kita teliti bahwa nilai signifikan untuk variabel Kemampuan sosial adalah 0,459. Sementara, nilai signifikan untuk variabel Kepuasan kerja adalah 0,525. Karena nilai signifikasi dari kedua variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas.

b. Uji Multikoliniearitas

Uji Multikoliniearitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis regresi linear berganda. Tujuan digunakannya uji multikolinearitas dalam penelitian adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi (hubungan kuat) antar variabel bebas atau variabel independen. Model

Referensi

Dokumen terkait

Etika Kepustakawanan: Suatu Pendekatan Terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan.. Arsip Korespondensi : Penciptaan dan

Gambar 1.2 Penomoran definitif pada pembungks arsip.. Universitas

PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN ROLL DEPAN. Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Suasana ceria menghiasi wajah para warga saat mengarak 11 gunungan dari 11 kampung di desa tersebut berkeliling desa // Setibanya di pingir Sungai Opak, semua sesaji diletakkan.

Semakin tinggi rasio hutang yang diukur dengan Debt to Equity Ratio mencerminkan tingginya kewajiban perusahaan sehingga akan berdampak pada tingkat return yang

melakukan pergerakan yang harus dilakukan dalam pembelajaran senam lantai roll depan, akibatnya siswa tidak dapat memahami dan melakukan gerakan roll depan di karenakan

peringati 1000 hari gempa dengan labuhan dan umbul

Dalam penelitian tidak ada persamaan variable, sedangkan perbedaan dari penelitiian saya adalah penggunaan 3 variabel pada penelitian saya yaitu role model ayah perokok,