• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STABILITAS RANCANGAN GANESHA ELECTRIC VEHICLES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS STABILITAS RANCANGAN GANESHA ELECTRIC VEHICLES"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STABILITAS RANCANGAN GANESHA ELECTRIC VEHICLES 1.0 GENERASI 1 BERTRANSMISI CONTINOUS VARIABLE

TRANSMISION (CVT) MENGGUNAKAN METODE QUASI STATIS Oleh :

I Wayan Adi Sumertama

1

, K.Rihendra Dantes.

2

,Yota Ernanda A.

3

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin,

Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja,Indonesia.

e-mail:

{adi.sumertama@yahoo.co.id,rihendra79@gmail.com,yota.ernanda@gmail.com}

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesetabilan kendaraan dengan melakukan pengamatan terhadap batas kecepatan kendaraan yang diijinkan saat berbelok dengan sudut tertentu.

Parameter tersebut diukur untuk dapat mengetahui kecepatan kritis dimana kendaraan akan skid dan mengalami rolling speed. Dengan mengetahui kecepatan kritis kendaraan akan membantu pengemudi untuk mengendalikan kecepatan kendaraan pada saat berbelok pada radius belok tertentu.

Hasil dari penelitian Analisis Stabilitas Belok Rancangan Kendaraan Ganesha Electric Vehicles 1.0 Generasi 1 Bertransmisi Continous Variable Transmision (CVT) Dengan Menggunakan Metode Quasi Statis Berbasis Microsoft Visual Studio Dengan Bahasa Pemrograman C# yaitu kendaraan cendrung mempunyai prilaku responsif pada saat berbelok yaitu oversteer pada saat kecepatan konstan dan terjadi skid pada kecepatan 20 km/jam dan rolling speed baru akan terjadi pada kecepatan 30 km/jam dimana; skid depan terjadi pada sudut belok depan (αf) = 420 dengan kecepatan skid depan (Vsf)= 10,9 km/jam,dan kendaraan mengalami rolling speed pada sudut belok depan (af)= 390 dengan kecepatan rolling speed (Vg)= 22,4 km/jam.

Kata kunci : rolling speed , skid, stabilitas, sudut belok.

Abstract

This study aims to determine the vehicle stability by observing the speed limit allowable vehicle when turning at an angle . These parameters were measured in order to determine critical speed where the vehicle will skid and experience rolling speed.By knowing the critical speed of the vehicle will help the driver to control the vehicle's speed at the time to turn at certain turning radius.

The results of the study Stability Analysis Turn draft Vehicles Ganesha Electric Vehicles 1.0 Generation 1 transmission Continuous Variable Transmission (CVT) Method Using Quasi Static-based Microsoft Visual Studio with programming language C # that vehicle tends to have behavioral responsiveness during turns that oversteer during constant speed and skid occurs at a speed of 20 km / h and the rolling speed will occur at a speed of 30 km / h where; front skid occurred on a front turn angle (αf) = 420 with front skid speed (Vsf) = 10.9 km / h, and the vehicle is rolling speed at the next turn angle (af) = 390 with a speed of rolling speed (Vg) = 22 , 4 km / h.

Keywords : angle of turn , rolling speed, skid,stability .  

 

 

 

(2)

PENDAHULUAN

Sepeda motor merupakan suatu alat transportasi yang digunakan untuk membantu mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhannya.

Di era modern seperti sekarang sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan oleh masyarakat.

Hal ini disebabkan oleh karena nilai ekonomis ataupun kepraktisan dari sepeda motor itu sendiri. Nilai ekonomis kendaraan ini adalah mudahnya dijangkau oleh hampir seluruh lapisan masyarakat dan penggunaan bahan bakar yang relatif hemat dibandingkan kendaraan roda empat. Disamping itu kelincahan kendraan ini ketika digunakan dijalan raya yang padat. Namun banyaknya pengguna sepeda motor, juga berpotensial menimbulkan permasalahan yang mengkhawatirkan terkait dengan tingkat kecelakaan pengguna sepeda motor.

Angka kecelakaan pengguna sepeda motor merupakan angka kecelakaan tertinggi dibanding dengan kendaraan bermotor lainnya dan selalu meningkat jumlah tiap tahunnya (Sumber:

www.bin.go.com). Kecelakaan tersebut salah satunya dikarenakan jenis kendaraan yang dipakai pengemudi.

Persentase tingkat kecelakaan karena kendaraan mencapai 2,76%. Faktor – faktor penting dari kendaraan salah satunya adalah sistem stabilitas kendaraan (Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan). Untuk itu masyarakat dalam memilih kendaraan hendaknya mengetahui karakteristik kendaraan tersebut baik dari segi desainnya, bentuk kendaraanya dan dari segi kenyamanan , keamanan, handling, percepatan dan ekonomis dari kendaraan tersebut.

KAJIAN TEORI

Rancangan Kendaraan Ganesha Electric Vehicles 1.0 Generasi 1 Bertransmisi Continous Variable Transmision (CVT) merupakan kendaraan yang dirancang oleh mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin yang dibagi menjadi tiga team dalam merancang Rancangan Kendaraan Ganesha Electric

Vehicles 1.0 Generasi 1 Bertransmisi Continous Variable Transmision (CVT) yaitu terdiri dari Team Body,Team Chasis,Team Mesin.

Untuk Analisis Stabilitas Belok Rancangan Kendaraan Ganesha Electric Vehicles 1.0 Generasi 1 Bertransmisi Continous Variable Transmision (CVT) Dengan Menggunakan Metode Quasi Statis yaitu dengan menggunakan perumusan- perumusan untuk menentukan parameter oprasional .

Dinamika Kendaraan Belok Pada Jalan Datar

Gerak belok kendaraan merupakan gerakan yang paling kritis dari suatu kendaraan dimana pada saat kendaraan berbelok ada dua hal yang paling kritis yang dapat terjadi dan dapat menganggu stabilitas kendaraan saat berbelok.

Kecepatan Skid

Adalah kecepatan belok maksimum yang diijinkan agar roda depan dan belakang tidak skid.

b. Analisa Guling dan Kecepatan Guling

Kendaraan dinyatakan tidak terguling belakang jika memenuhi persyaratan serperti berikut:

𝐹𝑠𝑟. ℎ𝑟 + 𝐹𝑢𝑟. ℎ𝑢𝑟 < 𝐹𝑧!         Dinamika Kendaraan Belok Pada Jalan Miring

Pada umumnya pada jalan yang berbelok dimaksudkan supaya kendaraan lebih tahan terhadap skid dan guling.

datar.perbedaan ini ditunjukakan pada

Gambar 1. Ganesha Electric Vehicles

1.0 Generasi 1

Bertransmisi Continous Variable

Transmision (CVT).

(3)

gambar yang menunjukkan gaya arah momen yang dilihat dari belakang.

Analisa Skid dan Kecepatan Guling Analisa Skid

Skid pada roda depan akantidak terjadi jika gaya kesamping pada roda depan lebih kecil atau sama dengan gaya gesek yang mampu diimbangi oleh roda depan. Begitu pula pada roda belakang, skid tidak akan terjadi jika gaya gesek pada roda belakang bisa mengimbangi gaya kesamping dari roda belakang.

• Pada roda 1 :

𝐹!" = 𝐹!! = 𝜇𝐹!!+ 𝐹𝑓𝑠𝑡  𝑠𝑖𝑛𝜃  𝑘𝑗  

   𝐹!"  ! = 𝐹!"  !

   𝐹!"  ! < 𝐹!" maka kendraan tidak mengalami skid.

• Pada roda 2.

 𝐹!! = 𝜇𝐹!!+ 𝐹𝑟𝑠𝑡  𝑠𝑖𝑛𝜃  𝑘𝑗        𝐹!"  ! = 2  𝐹!"  !

 𝐹!"  ! = 𝐹!! maka kendaraan tidak

mengalmi skid.

a. Analisa Guling dan Kecepatan Guling Analisa Guling

Roda dikatakan terangkat jika gaya normal yang terjadi sama dengan nol atau negatif.

𝐹!! ≤ 0

Kendaraan yng dinyatakan tidak terguling belakang jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 𝑀𝑟 + 𝐹𝑠𝑟. ℎ𝑟 + 𝐹𝑢𝑟. ℎ𝑢𝑟. 𝜃  𝛾𝑟 < 𝐹𝑧!   Penelitian diawali dengan studi literature mengenai penelitian –penelitian sbelumnya dan berbagai teori penunjang yang berkaitan dengan stabilitas kendaraandan melakukan studi pustaka dari beberapa tugas akhir yang sudah ada. Kemudian melakukan pengumpulan dari data- data kendaraan diamana pada skripsi ini penulis membahas Ganesha Electric Vehicles 1.0, dengan mengukur seluruh dimensi pada kendaraan dan dengan melakukan pendekatan.

Diagram Alir Penelitian (Flow Chart) Diagram alur Penelitian Analisis Stabilitas Belok Rancangan Kendaraan Ganesha Electric Vehicles 1.0 Generasi 1 Bertransmisi Continous Variable Transmision (Cvt) Dengan Menggunakan Metode Quasi Statis Berbasis Microsoft Visual Studio Dengan Bahasa Pemrograman C#

(4)

1  

2  

2  

(5)

Grafik Analisa Perhitungan

(6)

Analisa Grafik Perhitungan

a. Arah gerak belok kendaraan dengan kemiringan jalan 00

Ø Pada kecepatan (V) = 10 km/jam, kendaraan tidak mengalami skid dan guling sampai sudut belok 450

Ø Pada kecepatan (V) = 20 km/jam - Skid depan pada    𝜕𝑓 = 420

dengan keceptan skid depan (Vsf)

= 10,9 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 30 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 190 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 15,8 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 390 dengan kecepatan guling (Vg) = 22,4 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 40 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 110 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 20,8 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 290 dengan kecepatan guling (Vg) = 25,7 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 50 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 70 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 26,04 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 230 dengan kecepatan guling (Vg) = 28,7 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 60 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 50 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 30,8 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 190 dengan kecepatan guling (Vg) = 30,82 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 70 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 40 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 34,4 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 170 dengan kecepatan guling (Vg) = 33,2 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 80 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 30 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 39,7 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 150 dengan kecepatan guling (Vg) = 35,3 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 90 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 20 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 48,7 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 130 dengan kecepatan guling (Vg) = 37,9 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 100 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 20 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 48,7 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 120 dengan kecepatan guling (Vg) = 37,9 km/jam.

b. Arah gerak belok kendaraan dengan kemiringan jalan 150

Ø Pada kecepatan (V) = 10 km/jam, kendaraan tidak mengalami skid dan guling sampai sudut belok 450

Ø Pada kecepatan (V) = 20 km/jam, kendaraan tidak mengalami skid dan guling sampai sudut belok 450

Ø Pada kecepatan (V) = 30 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 240 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 16,9 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 380 dengan kecepatan guling (Vg) = 22,6 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 40 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 140 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 22,03 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 280 dengan kecepatan guling (Vg) = 26,1 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 50 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 90 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 27,3 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 230 dengan kecepatan guling (Vg) = 28,7 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 60 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 60 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 33,4 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 190 dengan kecepatan guling (Vg) = 31,5 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 70 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 50 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 36,6 km/jam.

(7)

- Guling pada 𝜕𝑓 = 160 dengan kecepatan guling (Vg) = 34,2 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 80 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 40 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 40,9 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 140 dengan kecepatan guling (Vg) = 36,1 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 90 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 30 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 47,3 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 130 dengan kecepatan guling (Vg) = 37,9 km/jam.

Ø Pada kecepatan (V) = 100 km/jam.

- Skid depan pada 𝜕𝑓 = 20 dengan kecepatan skid depan (Vsf) = 57,8 km/jam.

- Guling pada 𝜕𝑓 = 110 dengan kecepatan guling (Vg) = 41,2 km/jam.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang didapat dari hasil perhitungan adalah sebagai berikut:

Kesimpulan

kendaraan cendrung mempunyai prilaku responsif pada saat berbelok yaitu oversteer pada saat kecepatan konstan dan terjadi skid pada kecepatan 20 km/jam dan rolling speed baru akan terjadi pada kecepatan 30 km/jam dimana:

Ø Skid depan terjadi pada sudut belok depan (αf) = 420 dengan kecepatan skid depan (Vsf)= 10,9 km/jam.

Ø Kendaraan mengalami rolling speed pada sudut belok depan (af)= 390 dengan kecepatan rolling speed (Vg)= 22,4 km/jam.

Saran

Untuk memperbaiki prilaku arah rancangan sepeda motor listrik Ganesha Vihicles 1.0 Generasi Pertama Bertransmisi Continuos Variable Transmision (CVT) untuk penelitian lebih lanjut,maka hal yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Posisi dari central grafity (C.G) harus dalam posisi rendah

untuk menjaga kendaraan yang dimodifikasi tetap stabil.

2. Roda yang digunakan adalah roda yang lebih lebar untuk meningkatkan gaya gesek ban terhadap jalan sehingga skid yang terjadi bisa diperkecil.

DAFTAR PUSTAKA

Sutantra,I Nyoman. 2001. Teknologi Otomotif Teori Dan Aplikasinya, Penerbit Guna Widya, Cetakan Pertama.

Sholeh, Choirul.2002 Analisa Stabilitas Pada Perancangan Kendraan Perkotaan. Tugas akhir (tidak diterbitkan). Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Rihendra Dantes, Kadek.2004. Analisys For Turn Direction Stability of Tossa Hercules. Tugas Akhir (tidak diterbitkan). Mechanical Engineering Departement. Sepuluh November Institute of Technology Surabaya.

Karasdana, Ketut. 2003. Analisa Stabilitas Arah Kendaraan Suzuki Escudo 2.0 Dengan Metode Quasi Dinamik.

Tugas Akhir (tidak diterbitkan).

Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Saputro,Budi.2013.“sepeda-motor-

sebagai-alat-transportasi”. Tersedia padahttp://saputro64.blogspot.co.id.

html 13 Maret 2015.

Ma’ruf, Amar,ST.2011. Analysis of Maximum Braking Force Disc Brake and Drum Brake on Toyota Avanza G 1.3 M/T. Perpustakaan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta.

M. Hawari Nur,ST.2012. Stability Analysis Of Daihatsu Xenia 1.3 Xi M/T When Turning To Support Smart Driving Program. Perpustakaan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Gambar

gambar  yang  menunjukkan  gaya  arah  momen yang dilihat dari belakang.
Grafik Analisa Perhitungan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya sistem order sales ini penulis berharap perusahaan dapat memaksimalkan teknologi smartphone untuk meningkatkan produktivitas para sales yang pada

Pada pengamatan estrus, tampak ternak kambing percobaan yang sudah pernah melahirkan lebih dari satu kali, memperlihatkan tanda-tanda estrus sangat jelas yaitu

Besarnya jumlah anak-anak di negara-negara berkembang dengan angka kemiskinan yang tinggi merupakan problema tersendiri, khususnya terkait dengan banyaknya anak-anak yang terpaksa

Laba bersih HMSP mengalami penurunan tipis sebesar 0,7% pada 2017, hal senada juga dialami oleh perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang relatif sama, seperti Japan Tobacco

Menggunakan sistem informasi monitoring dan absensi pegawai ini dapat membantu perusahaan khususnya admin dalam hal pencatatan data absen karyawan dan jadwal tugas serta

Ruang lingkup fiqih muamalah adalah seluruh kegiatan muamalah manusia berdasarkan hokum-hukum islam yang berupa peraturan-peraturan yang berisi perintah atau larangan

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki jumlah siswa dan siswi yang bisa mengikuti ekstrakurikuler ini dan untuk informasi masing-masing ekstrakurikuler ini bisa bertanya

Di dalam Pancasila tercakup filsafat hidup dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia