• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh ROE, DER, BV, dan PBV terhadap Harga Saham: Studi Empirik pada Saham Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh ROE, DER, BV, dan PBV terhadap Harga Saham: Studi Empirik pada Saham Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2011."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ix

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Companies belonging to the sector of the consumer goods industry is relatively stable in a wide range of economic conditions. Food and beverage industry is the most excellent and survive in the global crisis. The movement of stock is essentially influenced by the most basic economic theory, the law of demand and law of supply. The level of interest an investor in making an investment is affected by the quality of the value of shares in the capital market. High and low stock value is reflected in the performance of the company as reflected in the financial performance of a company. In this regard, this study tries to identify the variables that affect the stock price of the sub sector. The variables used include the ratio of the company's fundamentals. Fundamental ratios used include return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), book value (BV), and price to book value (PBV). Samples were taken by using purposive sampling method. Multiple regression model used in this study as a model of data analysis. The results showed ROE, BV, and PBV positive effect on stock prices, while DER negatively affect the stock price. Simultaneously, all the variables used influence on stock prices. The variables that have a dominant influence is the ROE.

(2)

x

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Perusahaan yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi relatif stabil dalam berbagai kondisi ekonomi. Industri makanan dan minuman adalah yang paling baik dan bertahan pada krisis global. Pergerakan saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan hukum penawaran. Tinggi rendahnya minat seorang investor dalam melakukan investasi dipengaruhi oleh kualitas nilai saham di pasar modal. Tinggi rendahnya nilai saham tercermin pada kinerja perusahaan yang tercermin pada kinerja keuangan suatu perusahaan. Berkenaan dengan hal tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi harga saham sub sektor tersebut. Adapun variabel yang digunakan meliputi rasio fundamental perusahaan. Rasio fundamental yang digunakan meliputi return on equity (ROE), debt to equity ratio

(DER), book value (BV), dan price to book value (PBV). Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Model regresi berganda digunakan dalam penelitian ini sebagai model analisis data. Hasil penelitian menunjukan ROE, BV, dan PBV berpengaruh positif terhadap harga saham, sementara DER berpengaruh negatif terhadap harga saham. Secara simultan, semua variabel yang digunakan berpengaruh terhadap harga saham. Adapun variabel yang memiliki pengaruh dominan adalah ROE.

Kata kunci: Harga Saham, Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Book Value, dan

(3)

xi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 13

2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Investasi ... 13

2.1.2 Pasar Modal ... 14

2.1.2.1 Peranan dan Fungsi Pasar Modal ... 15

2.1.2.2 Pasar Modal Efisien ... 17

(4)

xii

Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Saham ... 19

2.1.3.1 Manfaat dan Risiko Kepemilikan Saham ... 20

2.1.4 Pendekatan Untuk Menganalisis Saham ... 22

2.1.5 Laporan Keuangan ... 24

2.1.7.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham .... 39

2.2 Kerangka Teoritis ... 41

3.2 Populasi dan Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 45

3.3 Variabel Penelitian ... 47

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.5 Uji Data ... 51

3.6 Metode Analisis Data ... 54

3.7 Uji Hipotesis Penelitian ... 54

3.7.1 Uji t ... 55

(5)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1 Hasil Penelitian ... 56

4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian ... 56

4.1.2 Uji Asumsi Klasik ... 58

4.1.2.1 Uji Outliers ... 58

4.1.2.2 Uji Normalitas ... 61

4.1.2.3 Uji Multikolinearitas ... 62

4.1.2.4 Uji Heteroskedastisitas ... 63

4.1.2.5 Uji Autokorelasi ... 65

4.1.3 Analisis Data ... 66

4.1.4 Uji Hipotesis Penelitian ... 67

4.1.4.1 Uji t ... 68

4.1.4.2 Uji F ... 71

4.2 Pembahasan ... 72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Simpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN ... 90

(6)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(7)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 48

Tabel 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian ... 57

Tabel 4.2 Data Outliers ... 59

Tabel 4.3 Data Terbebas Outliers ... 60

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ... 61

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ... 63

Tabel 4.6 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 64

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 65

Tabel 4.8 Coefficients Regresi Linier Berganda ... 66

Tabel 4.9 Correlations Regresi Linier Berganda ... 69

(8)

xvi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Ringkasan Kinerja Perusahaan ADES ... 91

Ringkasan Kinerja Perusahaan AISA ... 94

Ringkasan Kinerja Perusahaan CEKA ... 97

Ringkasan Kinerja Perusahaan DLTA ... 100

Ringkasan Kinerja Perusahaan INDF ... 103

Ringkasan Kinerja Perusahaan MLBI ... 106

Ringkasan Kinerja Perusahaan MYOR ... 109

Ringkasan Kinerja Perusahaan PSDN ... 112

Ringkasan Kinerja Perusahaan SKLT ... 115

Ringkasan Kinerja Perusahaan STTP ... 118

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perekonomian berkaitan erat dengan pasar modal karena pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Menurut Husnan (2009:4) dalam melaksanakan fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender yaitu pihak yang mempunyai kelebihan dana ke

borrower yaitu pihak yang memerlukan dana. Dengan menginvestasikan kelebihan dana, lenders mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan tersebut. Sedangkan dari sisi borrowers, dana yang tersedia dari pihak luar akan digunakan untuk melakukan investasi tanpa harus menggunakan dana dari hasil operasi perusahaan. Pada fungsi keuangan, pasar modal menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowers dan para lenders tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi.

(10)

BAB I PENDAHULUAN

2 Universitas Kristen Maranatha

Natarsyah (2000:294) mengatakan bahwa untuk melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan, akan memerlukan dana yang cukup besar dimana pemenuhannya tidak bisa hanya mengandalkan sumber dari pemerintah saja. Partisipasi masyarakat sangat diharapkan untuk ikut aktif melalui keikutsertaannya dalam usaha menggerakkan perekonomian.

Pengertian pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal. Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal (emiten), sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek di pasar modal. Sedangkan pembeli (investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di perusahaan yang menurut mereka menguntungkan (Kasmir, 2008:207).

(11)

BAB I PENDAHULUAN

3 Universitas Kristen Maranatha

Perkembangan ekonomi yang meningkat menuntut manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat mempertahankan stabilitas perusahaan dan menjaga kelangsungan hidupnya dalam persaingan bisnis yang semakin ketat terutama bagi perusahaan yang go public di pasar modal. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk menarik dana dari masyarakat yang kemudian akan disalurkan ke sektor-sektor yang produktif (Indriyo dan Basri, 2002:239).

Pergerakan saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan hukum penawaran. Harga saham akan naik jika semakin banyak pihak yang ingin membeli suatu saham, sedangkan harga saham akan turun jika yang terjadi sebaliknya. Jadi sebenarnya harga saham ditentukan oleh investor yang bertransaksi di pasar modal dan harga tersebut sekaligus mewakili pendapat kebanyakan investor. Untuk mengatasi perubahan harga saham tersebut diperlukan analisis harga saham (Kandijo, 2009:1).

(12)

BAB I PENDAHULUAN

4 Universitas Kristen Maranatha

Terdapat dua pendekatan atau analisis yang harus dilakukan investor dalam menganalisis suatu harga efek khususnya saham, yaitu: pendekatan fundamental (mendasarkan pada informasi-informasi yang diterbitkan oleh emiten yang dikaitkan dengan faktor-faktor fundamental seperti perekonomian makro dan kondisi sektor industri serta kinerja emiten) dan analisis teknikal yang analisisnya mendasarkan pada data harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga saham di masa mendatang serta cenderung mengabaikan risiko dan pertumbuhan laba dalam menentukan barometer dari penawaran dan permintaan terhadap saham (Halim, 2005:5).

Analisis teknikal adalah metode analisis berdasarkan pergerakan harga saham sesuai dengan kemungkinan teknis dari historikal data statistik pergerakannya pada jangka waktu tertentu. Analisis teknikal adalah pelengkap dari analisis fundamental, sehingga dalam menjual atau membeli saham, investor sebaiknya melakukan analisis fundamental terlebih dahulu. Oleh karena itu, dasar utama dalam menganalisis harga saham yaitu dengan menganalisis harga saham dengan analisis fundamental (Tryfino, 2009:18).

Analisa fundamental (Fundamental Analysis) merupakan suatu studi yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan keuangan suatu perusahaan. Analisa fundamental berlandaskan atas kepercayaan bahwa nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan (Ang, 1997:18).

(13)

BAB I PENDAHULUAN

5 Universitas Kristen Maranatha

sebagai bahan pertimbangan investor memerlukan data-data guna mempertimbangkan keputusan dalam berinvestasi, salah satunya menggunakan data laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat beberapa keputusan, seperti penilaian kinerja manajemen, penentuan kompensasi manajemen, pemberian dividen kepada pemegang saham, dan lain sebagainya (Martusa, 2007).

Dipilihnya saham perusahaan yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi dengan alasan saham perusahaan dalam sektor ini relatif stabil dalam berbagai kondisi ekonomi dan perusahaan yang tergolong dalam sektor industri barang konsumsi jarang melakukan ekspansi, sehingga dapat membagikan dividen secara rutin setiap tahun (Porman, 2008:176).

Setiap harinya manusia membutuhkan barang konsumsi dengan kata lain barang konsumsi telah menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Badan Pusat Statistik (BPS), menyebutkan Indeks Kelompok Barang Konsumsi meningkat sebesar 1,25% menjadi 188,44 pada Januari 2011 dibandingkan dengan Desember 2010, yang sebesar 186,11. Kenaikan harga bahan baku menjadi pemicu peningkatan barang-barang konsumsi tersebut (Sanusi, 2011).

(14)

BAB I PENDAHULUAN

6 Universitas Kristen Maranatha

Pertumbuhan pendapatan sepuluh emiten makanan dan minuman selama sembilan bulan pertama tahun 2012 mencapai 39% dibanding periode yang sama 2011. Relatif tingginya pertumbuhan sepuluh emiten ini menunjukkan potensi pertumbuhan sektor makanan dan minuman masih tergolong besar. Berdasarkan laporan keuangan, seluruh emiten makanan dan minuman mencatat pertumbuhan minimal dua digit, termasuk PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang merupakan pemain terbesar dari sisi pendapatan. Ketiga emiten ini mencatat pertumbuhan antara 10,3% hingga 15,7% secara tahunan (Suwismo, Wijaya, dan Saksono, 2013).

Kalangan analis menilai saham-saham sektor barang konsumsi (consumer) berpotensi besar untuk menguat dalam beberapa bulan ke depan, khususnya sub sektor makanan dan minuman. Prospek industri makanan dan minuman Indonesia pada kuartal II 2013 diprediksi melonjak dibandingkan kuartal I 2013. Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia secara year-to-date per 13 Mei 2013, indeks sektor barang konsumsi tercatat tumbuh 27,51%, tertinggi kedua setelah saham sektor properti. Norico Gaman, Kepala Riset PT BNI Securities, mengatakan indeks sektor

consumer berpotensi terus menguat ditopang oleh penguatan saham emiten produsen makanan dan minuman (Iman, 2013).

(15)

BAB I PENDAHULUAN

7 Universitas Kristen Maranatha

Menurut Tambunan (2007:179) ROE digunakan untuk mengukur rate of return (tingkat imbalan hasil) ekuitas. Para analis sekuritas dan pemegang saham umumnya sangat memperhatikan rasio ini, semakin tinggi ROE yang dihasilkan perusahaan, akan semakin tinggi harga sahamnya. Menurut Chrisna (2011:34) kenaikan Return on Equity biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi ROE berarti semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut dapat menggunakan modal dari pemegang saham secara efektif dan efisien untuk memperoleh laba. Dengan adanya peningkatan laba bersih maka nilai ROE akanmeningkat pula sehingga para investor tertarik untuk membeli saham tersebut yang akhirnya harga saham perusahaan tersebut mengalami kenaikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2002) menemukan bahwa ROE mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) menunjukkan bahwa variabel ROE berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham. Namun berbeda dengan Muharam (2002) menemukan bahwa ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

DER menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh para kreditur dengan jumlah modal sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Hal ini biasanya di gunakan untuk mengukur financial leverage

(16)

BAB I PENDAHULUAN

8 Universitas Kristen Maranatha

untuk menghindari risiko. Tetapi apabila perusahaan dapat mempertahankan tingkat risiko serendah mungkin, maka membuat investor tidak akan khawatir dalam melakukan investasi, sehingga kepercayaan investor akan tinggi terhadap suatu perusahaan dan hal ini akan menjadi harga saham perusahaan naik (Riyanto, 2001:333).

Menurut penelitian Sasongko dan Wulandari (2006) menunjukkan bahwa variabel DER mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) juga menunjukkan bahwa variabel DER berpengaruh signifikan terhadap harga saham namun arahnya positif. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Anastasia (2003) yang menyimpulkan bahwa variabel DER tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Investor bersedia membayar harga saham lebih tinggi apabila ada jaminan keamanan (safety capital) atau nilai klaim atas aset bersih perusahaan yang semakin tinggi. Variabel Book Value merupakan perbandingan nilai buku modal sendiri dengan jumlah saham yang beredar. Semakin tinggi nilai buku maka harapan terhadap nilai pasar saham juga tinggi (Anastasia, 2003:131).

Penelitian yang dilakukan oleh Natarsyah (2000) mengenai pengaruh beberapa faktor fundamental yang berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan industri yang go public di BEJ, menunjukan bahwa Book Value

(17)

BAB I PENDAHULUAN

9 Universitas Kristen Maranatha

Salah satu jenis rasio pasar yang sering dikaitkan dengan harga saham adalah

Price to Book Value (PBV), yang merupakan rasio antara harga saham terhadap nilai bukunya. Semakin tinggi nilai PBV, maka semakin tinggi pula perusahaan itu dinilai oleh investor dibandingkan dengan dana yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut (Poernamawatie, 2008). Price to Book Value (PBV) merupakan suatu nilai yang dapat digunakan untuk membandingkan apakah sebuah saham lebih mahal atau lebih murah dibandingkan dengan saham lainnya (Sihombing, 2008:95). Price to book value menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan atau bisa juga digunakan untuk mengukur tingkat kemahalan dari suatu saham. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut meningkat pula. Begitu juga sebaliknya jika PBV rendah akan berdampak pada rendahnya kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan yang berakibat pada turunnya permintaan saham dan selanjutnya berimbas pula dengan menurunnya harga saham dari perusahaan tersebut.

(18)

BAB I PENDAHULUAN

10 Universitas Kristen Maranatha

pengaruh positif signifikan terhadap harga saham, (2) Debt to Equity Ratio

berpengaruh negatif terhadap harga pasar saham, (3) ROA tidak berpengaruh terhadap harga pasar saham, (4) Price to Book Value pengaruh negatif terhadap harga pasar saham.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh ROE, DER, BV, dan PBV Terhadap Harga

Saham: Studi Empirik Pada Saham Sub Sektor Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER),

(19)

BAB I PENDAHULUAN

11 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio

(DER), Book Value (BV), dan Price to Book Value (PBV) secara parsial maupun simultan terhadap harga saham sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap harga saham sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan manfaat praktis sebagai berikut:

a. Manfaat Teoritis

Dilihat secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam menganalisis laporan keuangan khususnya analisis rasio keuangan.

b. Manfaat Praktis 1. Bagi Investor

(20)

BAB I PENDAHULUAN

12 Universitas Kristen Maranatha

2. Bagi Manajemen Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak manajemen perusahaan yang dapat digunakan sebagai masukan atau dasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat dilihat dari rasio keuangan yang baik menunjukkan prospek bagus bagi perusahaan di masa yang akan datang yang dapat menarik investor untuk menanamkan modal di perusahaan sehingga dimungkinkan dapat menambah modal untuk usaha pengembangan perusahaan dan sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

(21)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

79 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis terhadap sampel perusahaan makanan dan minuman selama periode 2009-2011, maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu:

1. Return On Equity secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham sebesar 100%. Hasil temuan ini sejalan dengan penelitian Astuti (2002), Subiyantoro dan Andreani (2003), Spartha dan Februwaty (2005), Naibaho (2010), Nurfadillah (2011), Tarigan, Bangun, dan Joanita (2007), Trisno dan Soejono (2008), dan Hutami (2012).

2. Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh negatif terhadap harga saham sebesar 3.92%. Hasil temuan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Stella (2009) juga oleh Sasongko dan Wulandari (2006).

3. Book Value secara parsial berpengaruh positif terhadap harga saham sebesar 25.91%. Hasil temuan ini sejalan dengan penelitian Sugiarti dan Suyanto (2007), Anastasia (2003), Yusi (2011), Nainggolan (2008), Mukhtaruddin (2007), Yunita (2009), Aruan (2005), dan Sitompul (2011).

(22)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

80 Universitas Kristen Maranatha

5. Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Book Value, dan Price to Book Value

secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai koefisien korelasi sebesar 91.1% sedangkan sisanya sebesar 8.9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hasil temuan ini sejalan dengan penelitian Lasni (2009) tentang analisis faktor fundamental dan risiko sistematik terhadap harga saham pada industri dasar dan kimia di BEI.

6. Berdasarkan perhitungan statistik SPSS 16.0 dihasilkan nilai variabel yang paling berpengaruh terhadap harga saham dari ROE, DER, BV, dan PBV adalah ROE yaitu sebesar 100%.

5.2 Saran

(23)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

81 Universitas Kristen Maranatha

progresif. Secara empiris semakin besar laba maka besar pula minat investor dalam menginvestasikan dananya untuk memiliki saham tersebut.

2. Bagi pihak manajemen perusahaan, terutama perusahaan pada sub sektor makanan minuman hendaknya mempertahankan dan berusaha untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan, terutama kinerja keuangan, karena kinerja keuangan sangat mempengaruhi setiap keputusan investor dalam membeli saham, salah satunya adalah yang berhubungan dengan profitabilitas perusahaan yang dapat diukur dengan nilai ROE. Suatu angka ROE yang baik akan membawa keberhasilan bagi perusahaan yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk berkembang dan menciptakan kondisi pasar yang sesuai, dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar dan seterusnya. Semua hal tersebut dapat menciptakan nilai yang tinggi dan pertumbuhan yang berkelanjutan atas kekayaan para pemiliknya. 3. Adapun saran yang diharapkan peneliti pada penelitian selanjutnya yaitu

sebagai berikut:

1. Peneliti selanjutnya dapat menambah periode analisis waktu dan jumlah sampel untuk mendapatkan hasil yang lebih mewakili karakteristik sampel. 2. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lain yang mempengaruhi harga saham perusahaan seperti ROA, DPR, PER, analisis teknikal, risiko sistematik dan lain sebagainya.

(24)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

82 Universitas Kristen Maranatha

5.3 Keterbatasan Penelitian

(25)

83 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, Njo., Gunawan, Yani Widiastuty., dan Wijiyanti Imelda. 2003. Analisis Faktor Fundamendal dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di BEJ. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 5, No. 2, November 2003:123-

Arifin, Ali. 2007. Membaca Saham. Andi Ofset, Yogyakarta.

Arifin, Z. 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Cetakan Pertama. Ekonisia, Yogyakarta.

Aruan, D. 2005. Analisis Variabel Fundamental dan Teknikal yang Mempengaruhi Harga Saham Industri Farmasi pada Bursa Efek Jakarta. Penelitian. Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Astuti, P. 2002. Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Harga Pasar Saham Perusahaan Perbankan di PT Bursa Efek Jakarta. KOMPAK, Vol. 1, No. 6, September, h. 301-327.

Brigham, Eugene., dan Houston, J.F. 2001. Fundamentals Of Financial Management. Eighth Edition, New York.

Chrisna, Heriyati. 2011. Pengaruh Return On Equity, Net Interest Margin, dan Dividend Payout Terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Tesis Magister Akuntansi Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Cooper, D.R. dan Schindler, P.S. 2003. Business Research Methods. 8th ed.,

Newyork: McGraw-Hill Irwin.

Darmadji, Tjiptono., dan Fakhruddin, H.M. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Salemba Empat, Jakarta.

Dewi, Rosdianah. (2009). Industri Makanan dan Minuman, Tumpuan Sektor Perbankan

diakses dari

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2009/11/14/14434822/Industri.Makana n.dan.Minuman..Tumpuan.Sektor.Perbankan. pada tanggal 19 Desember 2013. Dharmastuti, Ch. Fara. 2004. Analisis Pengaruh EPS, PER, ROI, DER, dan NPM

(26)

84 Universitas Kristen Maranatha

Djazuli, Abid. 2006. Pengaruh EPS, ROI, dan ROE Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Manufaktur Pada Bursa Efek Jakarta (BEJ).

Fordema, Volume 6. Nomor 1:51-62.

Dominic H, T. 2008. Berinvestasi Di Bursa Saham. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Fahmi, Irham., dan Lavianti, Yovi. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi: Teori dan Soal Jawab. Alfabeta, Bandung.

Fakhruddin, Shopian., dan Hardianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. Buku 1, PT Alex Media Komputindo, Jakarta.

Fred, Weston.J., dan Copeland, Thomas E. 1999. Manajemen Keuangan. Edisi 8. Bina Rupa Aksara, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Ghozali, Imam. 2009. Statistik Multivariat SPSS. Penerbit BP Universitas Diponegoro.

Hair, J. F. et al. 2006. Multivariate Data Analysis. Sixth Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey, United State of America.

Halim, Abdul. 2002. Analisis Investasi. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan S. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama. Cetakan Ketiga, Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima, BPFE, Yogyakarta.

Husnan, Suad. 1998. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analis Sekuritas. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Husnan, Suad. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat, Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Husnan, Suad. 2009. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi 4, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

(27)

85 Universitas Kristen Maranatha

Husnan, Suad., dan Pudjiastuti, Enny. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kelima. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Hutami, Rescyana Putri. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity dan

Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Jurnal nominal /

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Edisi 2007. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Iman, Firdaus Nur. (2013). Saham Barang Konsumsi Berpotensi Menguat diakses dari http://www.indonesiafinancetoday.com/read/44980/Saham-Barang-Konsumsi-Berpotensi-Menguat pada tanggal 19 Desember 2013.

Indriyo, Gitosudarmo., dan Basri. 2002. Manajemen Keuangan. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Jogiyanto. 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE, Yogyakarta. Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE,Yogyakarta.

Kandijo, Renal. 2009. Penggunaan Analisis Teknikal Modern Untuk Pengambilan Keputusan Investasi Di Pasar Modal (Studi Kasus PT Indofood Sukses Makmur Tbk). Seminar Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, Jakarta.

Kieso, Weygandt., dan Warfield. 2007. Akuntansi Intermediate. Erlangga, Jakarta. Lasni, Ledi. 2009. Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap

Harga Saham Pada Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI). Skripsi Universitas Gunadarma, Fakultas Ekonomi.

Lastari, J. I. 2004. Analisis Fundamental Sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Terhadap Saham Emiten Perdagangan Retail Periode 2001 sampai 2003. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 2, Jilid 9.

(28)

86 Universitas Kristen Maranatha

Martalena dan Malinda, Maya. 2011. Pengantar Pasar Modal. Andi, Yogyakarta. Martusa, R. 2007. Pengaruh Dividend Yield dan Price Earnings Ratio Terhadap

Return Saham dengan Invesment Opportunity Set sebagai Variabel

Moderating. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 9 (3), pp. 253-272.

Muharam, Harjum. 2002. Analisis Pengaruh Informasi Fundamental Terhadap Harga Saham: Studi kasus Pada Seratus Emiten Terbaik di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002 Versi Majalah Investor. Media Ekonomi & Bisnis, pp. 57-68. Jakarta. Mukhtaruddin. 2007. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE),

Return On Investment (ROI), Debt to Equity Ratio (DER), dan Book Value

(BV) Terhadap Harga Saham Property di BEI. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Akuntansi.

Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ke-4. Liberty, Yogyakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Salemba Empat, Jakarta.

Naibaho, C. 2010. Pengaruh Dividend Per Share (DPS) dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tesis Magister Akuntansi Sekolah PascasarjanaUniversitas Sumatera Utara.

Nainggolan, S. G. V. 2008. Pengaruh Variabel Fundamental terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Tidak Dipublikasikan. Natarsyah, Syahib. 2000. Analisa Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan

Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham, Kasus Industri Barang Konsumsi Yang Go Publik di Pasar Modal Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 15 Hal 294-312.

Nurfadilah, M. 2011. Analisis Pengaruh EPS, DER, dan ROE Terhadap Harga Saham PT Unilever Indonesia Tbk. Jurnal Manajemen dan Akuntansi, 12 (1), pp. 45-50.

Palemo, Yanuar. 2009. Penggunaan Analisis Teknikal Dalam Memprediksi Pergerakan Harga Saham PT Bumi Resources Tbk Dengan Menggunakan Indikator Exponential Moving Average. Seminar Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Pankoff, Lyn D., dan Virgil, Robert L. 1970. On The Usefulness Of Financial Statement Information: A Suggested Research Approach, The Accounting Review (April).

(29)

87 Universitas Kristen Maranatha

Terdaftar di BEI. Jurnal Manajemen Gajayana, Vol 5, No. 2, November. Hal 105-118. Universitas Gajayana.

Porman, T.A. 2008. Menilai Harga Wajar Saham. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Ringkasan Kinerja Perusahaan Makanan dan Minuman diakses dari www.idx.co.id pada tanggal 25 September 2013 dan 05 Oktober 2013.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE, Yogyakarta.

Salim, Joko. 2010. Cara Gampang Bermain Saham. Visi Media, Jakarta.

Sanusi. (2011). Indeks Barang Konsumsi Naik 1,25% Pada Januari diakses dari http://m.indonesiafinancetoday.com/read/2642/BPS-Indeks-Barang-Konsumsi-Naik-125-Pada-Januari pada tanggal 06 Desember 2013.

Sasongko, Noer., dan Nila Wulandari. 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham. Empirika, Vol. 19. 1 Juni 2006.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keempat, FE UI, Jakarta.

Sihombing, Gregorius. 2008. Kaya dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham. Penerbit Indonesia Cerdas, Yogyakarta.

Sitompul, Korpri. 2011. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara,Medan.

Spartha., dan Februwaty. 2005. Pengaruh ROE, EPS dan OCF Terhadap Harga Saham Industri Manufacturing Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi. FE Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Stella. 2009. Pengaruh Price to Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset

dan Price to Book Value Terhadap Harga Pasar Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 11, No.2. Agustus. Hal. 97-106. STIE Trisakti.

Subiyantoro, Edi., dan Andreani, Fransisca. 2003. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Harga Saham (Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang Terdaftar di Pasar Modal Indonesia). Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 5, No. 2, September 2003:171-180.

Sugiarti, Y., dan Suyanto. 2007. Pengaruh Informasi Keuangan (Book Value dan

Earnings Per Share) Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan. Jurnal Akuntansi dan Teknologi Informasi, 6 (2), pp. 79-92.

(30)

88 Universitas Kristen Maranatha

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. ALFABETA, Bandung.

Sumantoro. 1990. Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia, Edisi Pertama. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sunariyah. 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Susilawati, C. D. K. 2005. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 4 (2), pp. 57-75.

Suwismo, Andryanto dkk. (2013). SPECIAL REPORT: Pertumbuhan Emiten

Makanan dan Minuman Capai 39% diakses dari

http://www.indonesiafinancetoday.com/read/39418/SPECIAL-REPORT Pertumbuhan-Emiten-Makanan-dan-Minuman-Capai-39 pada tanggal 06 Des 2013.

Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Syamsudin, L. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Tambunan, Andy. 2007. Menilai Harga Wajar Saham. Cetakan Kedua. PT Grasindo, Jakarta.

Tandelilin, E. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.

Tarigan, Krisnawati Br., Bangun, Nurainun., dan Joanita. 2007. Analisis Pengaruh ROE dan EPS Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Akuntansi, Volume 7, Nomor 2.

Trisno, Dedy., dan Soejono, Fransiska. 2008. Pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham pada Perusahaan Telekomunikasi di BEI. Jurnal Keuangan dan Bisnis, Vol 6. No.1. Maret. Hal. 39. STIE Musi.

Tryfino. 2009. Cara Cerdas Berinvestasi Saham. Transmedia Pustaka, Jakarta. Usman, Marzuki. 1990. Peran Pasar Modal Dalam Pembangunan Ekonomi

Indonesia. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Walsh, Ciaran. 2003. Rasio-Rasio Manajemen Penting Penggerak dan Pengendali Bisnis. Edisi 3. Erlangga, Jakarta.

(31)

89 Universitas Kristen Maranatha

Yunita, Annisa Uli. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di BEI. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV) ..............................................

Referensi

Dokumen terkait

juga dapat dinilai tingkat ketebalan profil protein HSC-4 dan 3 sampel gingiva normal nomor 21, 25, dan 27 dengan mengelompokkan beberapa protein yang memiliki berat molekul

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model kinetika yang sesuai pada proses adsorpsi Pb dengan melihat daya jerap arang aktif kulit pisang dalam berbagai variasi

merupakan salah satu jenis Retribusi Jasa Umum yang dapat dipungut oleh Pemerintah Daerah pada saat memberikan pelayanan Tera/Tera Ulang Alat Ukur, Takar, Timbangan

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara

Dari analisis tersebut terlihat bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat memberikan pengaruh signifikan untuk meningkatkan keaktifan siswa serta

Data penjualan sepeda motor Yamaha tipe sport belum stasioner dalam varians seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.2 (a) karena nilai LCL= 0,59 dan UCL=0.99 yang belum

Dengan tetap memperhatikan ketentuan Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan, apabila Perseroan dinyatakan lalai berdasarkan Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dengan mana

Dalam penelitian ini dilakukan serangkaian pengukuran 7 kali pada fly grill dengan 10 kali pengulangan dengan melihat jumlah kepadatan lalat pada fly grill yang