• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Menunjang Kelancaran Aktivitas Penjualan pada Apotek di Cirebon.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Peranan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Menunjang Kelancaran Aktivitas Penjualan pada Apotek di Cirebon."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study is a survey of pharmacieslocated in Cirebon. This study aims to determine whether there is influence between sales accounting information system with sales activity fluency.

The sample used consisted of 60 employees who worked at the pharmacy in Cirebon. Data were analyze using simple regression analysis. Before the first regression performed two statistical tests of validity and reliability testing.

The analysis showed that there is influence between sales accounting information system with sales activity fluency in the pharmacy in Cirebon. It can be seen from the

smaller significance than the value of α, is obtained 0,006<0,005, so H0 is rejected

and H1 accepted. In addition , it can be seen from the t test is done with the result for 6,440 bigger than t tables of 2,002, so that H0 Is rejected. The conclusion obtained are accounting information system is applied to pharmacy sales in Cirebon support the sales activity fluency.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan suatu survey pada Apotek-apotek yang berada di Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara sistem informasi akuntansi penjualan dengan kelancaran aktivitas penjualan.

Sampel yang digunakan terdiri dari 60 orang karyawan yang bekerja pada Apotek di Cirebon. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Sebelum dilakukan regresi terlebih dahulu dilakukan dua uji statistik yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara sistem informasi akuntansi penjualan dengan kelancaran aktivitas penjualan pada Apotek di Cirebon. Hal ini dapat dilihat dari lebih kecilnya nilai signifikansi daripada α, yaitu diperoleh 0,006< 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Selain itu, hal ini dapat terlihat dari uji t (t test) yang dilakukan dengan hasil t hitung sebesar 6,440 yang lebih besar dari t tabel sebesar 2,002, sehingga H0 ditolak.

Kesimpulan yang diperoleh adalah sistem informasi akuntansi penjualanyang diterapkan pada Apotek di Cirebon menunjang kelancaran aktivitas penjualan.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB IPENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Penelitian ... 3

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Pengertian Analisis dan Penerapan ... 5

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Pengertian Penerapan ... 5

2.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 5

2.2.1 Pengertian Sistem ... 5

2.2.2 Pengertian Sistem Informasi ... 6

2.2.3 Pengertian Akuntansi ... 7

2.2.4 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 8

2.2.4.1 Tujuan Utama Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi . 9 2.2.4.2 Komponen Sistem Informasi Akuntansi ... 10

2.2.4.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntans ... 11

2.3 Sistem Informasi Akuntansi Penjualan ... 11

2.3.1 Pengertian Penjualan ... 11

2.3.2 Prosedur Penjualan ... 12

2.3.3 Klasifikasi Penjualan ... 13

2.3.4 Macam-macam Penjualan ... 15

2.3.4.1 Penjualan Kredit ... 15

2.3.4.2 Penjualan Tunai ... 21

2.4 Kelancaran Aktivitas Penjualan ... 29

2.4.1 Pengertian Kelancaran ... 29

2.4.2 Pengertian Aktivitas Penjualan ... 30

2.5 Kerangka Pemikiran... 32

BAB IIIOBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Objek Penelitia ... 34

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 36

3.2.3 Penetapan Indikator Variabel ... 36

3.2.4 Populasi dan Sampel ... 40

3.2.4.1 Populasi ... 40

3.2.4.2 Sampel ... 40

3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian ... 41

3.2.5.1 Pengujian Validitas ... 43

3.2.5.2 Pengujian Reliabilitas ... 44

3.2.6 Metoda Pengolahan Data ... 46

3.2.7 Teknik Analisis Data ... 46

3.2.8 Analisis Pengujian Hipotesis ... 48

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 50

4.1.1.1 Sejarah Singkat Apotek ... 50

4.1.1.2 Visi dan Misi Apotek ... 50

4.1.1.3 Peraturan Perundang-undangan Pada Apotek ... 51

4.1.1.4 Tugas dan Fungsi Apotek ... 52

4.1.1.5 Persyaratan Apotek5 ... 2

4.1.1.6 Produk Apotek ... 53

4.1.1.7 Struktur Organisasi Apotek ... 54

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.1.2.1 Prosedur Penjualan Tunai Tanpa Resep... 56

4.1.2.2 Prosedur Penjualan Tunai Dengan Resep ... 57

4.1.2.3 Dokumen-dokumen Penjualan Tunai... 59

4.1.2.4 Catatan yang Digunakan ... 61

4.1.2.5 Bagan Alir (Flowchart) Penjualan Tunai ... 62

4.2 Pembahasan Hasil Analisis ... 67

4.2.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 67

4.2.1.1 Uji Validitas ... 67

4.2.1.2 Uji Reliabilitas ... 69

4.2.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 70

4.2.2.1 Aspek Sumber Daya Manusia ... 70

4.2.2.2 Aspek Sumber Daya Modal ... 71

4.2.2.3 Aspek Data ... 73

4.2.2.4 Aspek Informasi ... 74

4.2.2.5 Aspek Sistem dan Prosedur... 75

4.2.2.6 Aspek Kelancaran Aktivitas Penjualan ... 77

4.2.3 Hasil Uji Koefisien Korelasi ... 78

4.2.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 79

4.2.5 Hasil Uji Persamaan Regresi Sederhana ... 79

4.2.6 Hasil Pengujian Hipotesis ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1 Kesimpulan ... 84

(7)
(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi Apotek ... 53

Gambar 2 Flowchart Penjualan Tunai Tanpa Resep ... 62

Gambar 3 Flowchart Penjualan Tunai Tanpa Resep Lanjutan ... 63

Gambar 4 Flowchart Penjualan Tunai Dengan Resep ... 64

Gambar 5 Flowchart Penjualan Tunai Dengan Resep Lanjutan ... 65

Gambar 6 Flowchart Penjualan Tunai dengan Resep Lanjutan 1 ... 66

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel I Pengujian Validitas dan Reliabilitas Variabel Independen ... 42

Tabel II Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Vsriabel Dependen ... 43

Tabel III Tingkat Reliabilitas berdasarkan Nilai Alpha ... 45

TabelIV Hasil Uji Validitas Sistem Informasi Akuntansi Penjualan (X) .... 67

Tabel V Hasil Uji Validitas Kelancaran Aktivitas Penjualan (Y) ... 68

Tabel VI Rekapitulasi hasil uji reliabilitas kuesioner penelitian ... 69

Tabel VII Frekuensi Kategori Tanggapan RespondenTentang Aspek Sumber Daya Manusia ... 71

Tabel VIII Frekuensi Kategori Tanggapan RespondenTentang Aspek SumberDaya Modal (X2) ... 72

Tabel IX Frekuensi Kategori Tanggapan RespondenTentang Aspek Data .. 73

Tabel X Frekuensi Kategori Tanggapan RespondenTentang Aspek Informasi (X4) ... 75

Tabel XI Frekuensi Kategori Tanggapan RespondenTentang Aspek Sistem dan Prosedur (X5) ... 76

Tabel XII Frekuensi Kategori Tanggapan RespondenTentang Aspek Kelancaran Aktivitas Penjualan (Y) ... 77

Tabel XIII Uji Koefisien Korelasi Product Moment ... 78

Tabel XIV Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 78

Tabel XV Uji Koefisien Korelasi Product Moment ... 80

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Nilai-nilai dalam Distribusi t ... 87

Lampiran B Tabel Koefisien Korelasi Produk Momen Pearson ... 88

Lampiran C Kuesioner Variabel Independen ... 89

Lampiran D Kuesioner Variabel Dependen ... 92

Lampiran E Hasil Pengolaan Data Kuesioner Variabel Independen ... 94

Lampiran F Hasil Pengolahan Data Kuesioner Variabel Dependen ... 95

Lampiran G Hasil Uji Regresi ... 96

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini perekonomian Indonesia mengalami kemunduran sebagai akibat adanya globalisasi yang menerpa negara Indonesia. Salah satu sektor yang terkena imbas langsung adalah sektor industri. Demikian pula yang dialami oleh perusahaan-perusahaan baik itu perusahaan-perusahaan dagang maupun perusahaan-perusahaan jasa.

Sejalan dengan kemunduran sektor industri, maka persaingan antara industri sejenispun semakin tajam, sehubungan dengan hal ini manajemen perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan hendaknya memperhatikan perkembangan pasar secara terus menerus untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang kebutuhan dan keinginan konsumennya. Selain itu diharapkan pula manajemen mampu melihat dengan cermat kemungkinan-kemungkinan adanya kesempatan baru yang timbul sebagai akibat belum terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan konsumen.

(12)

BAB 1 PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha berbagai aktivitas yang saling berkaitan, dimana aktivitas yang satu akan menunjang aktivitas yang lain, yang dapat menghasilkan informasi mengenai masalah-masalah tersebut agar dapat diselesaikan.

Tersedianya informasi akuntansi sangat diperlukan oleh perusahaan dalam pengambilan keputusan, seperti dokumen, catatan, prosedur dan laporan. Unsur-unsur tersebut bila dipadukan akan membentuk suatu sistem yang kita kenal dengan istilah sistem informasi akuntansi.

Dalam perusahaan salah satu aktivitas yang tidak kalah pentingnya adalah penjualan. Penjualan merupakan sumber pendapatan bagi perusahaan. Tujuan perusahaan untuk memperoleh laba yang lebih optimal dari hasil penjualan merupakan unsur terpenting untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Masalahnya adalah bagaimana agar penjualan dapat berfungsi dengan efektif, untuk mengatasinya diperlukan sistem informasi akuntansi penjualan yang memadai, sehingga dapat membantu pimpinan perusahaan dalam menjalankan kelancaran aktivitas penjualan.

Sistem informasi akuntansi penjualan diperlukan untuk menyediakan bukti pencatatan dan pelaporan yang memadai atas seluruh kegiatan penjualan perusahaan, sehingga dapat dijadikan informasi yang berguna bagi kepentingan pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul:

“Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis mengidentifikasikan masalah-masalah yang akan menjadi pokok pembahasan dalam penyusunan skripsi ini, masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi penjualan dan apakah sistem informasi akuntansi yang diterapkan menunjang kelancaran aktivitas penjualan pada apotek.

2. Apakah sistem informasi akuntansi penjualan berperan dalam menunjang kelancaran aktivitas penjualan terhadap apotek.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi penjualan dan kelancaran aktivitas penjualan pada apotek.

2. Menganalisis apakah penerapan sistem informasi akuntansi penjualan berperan dalam menunjang kelancaran aktivitas penjualan pada apotek tersebut.

1.4 Kegunaan Penilitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi penulis

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan mengenai peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam menunjang efektivitas penjualan.

3. Bagi pihak lain

Diharapkan penelitian yang dibuat ini akan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang berkepentingan sehingga dapat menjadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

(15)

83 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai seberapa besar pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dalam Menunjang Kelancaran Aktivitas Penjualan pada Apotek di Cirebon, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi penjualan pada apotek-apotek di Cirebon

Sistem informasi akuntansi penjualan telah diterapkan dengan cukup baik pada apotek-apotek di Cirebon.. Hal-hal tersebut dapat dilihat dari :

a. Aspek Sumber Daya Manusia pada Apotek di Cirebon sebesar 58% telah memadai, karena Apotek-apotek di Cirebon telah memiliki struktur organisasi yang disertai dengan pembagian tanggung jawab dan telah ada pemisahan fungsi.

b. Aspek Sumber Daya Modal pada Apotek di Cirebon sebesar 55% telah memadai, karena pada apotek di Cirebon untuk proses pengolahan data telah menggunakan software yang digunakan secara maksimal.

(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 84

Universitas Kristen Maranatha d. Aspek Informasi pada Apotek di Cirebon sebesar 52% telah memadai, karena

setiap transaksi pada Apotek-apotek di Cirebon telah diotorisasi oleh pihak-pihak yang berwenang.

e. Aspek Prosedur pada Apotek di Cirebon sebesar 47% telah cukup memadai, karena, beberapa apotek di Cirebon telah menetapkan prosedur untuk transaksi penjualan yang cukup jelas dan memadai sesuai dengan kriteria prosedur yang ditetapkan.

2. Peranan sistem informasi akuntansi penjualan dalam menunjang

kelancaran aktivitas penjualan.

Berdasarkan penelitian pada Apotek di Cirebon, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan berperan dalam kelancaran aktivitas penjualan pada apotek di Cirebon. Hal ini didukung oleh :

a. Dengan membandingkan tingkat signifikansi dengan α, maka diperoleh tingkat signifikansi 0,006 yang lebih kecil daripada α 0,05, maka H0 ditolak

dan H1 diterima yang berarti Sistem informasi akuntansi penjualan yang

diterapkan pada Apotek di Cirebon telah memadai dan dapat menunjang kelancaran aktivitas penjualan.

b. Dengan menggunakan uji t diperoleh t hitung 6,440 yang lebih besar dari t tabel sebesar 2,002. Maka H0 ditolak dan H1 diterima. . Hal ini menunjukkan

(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 85

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai analisis pengaruh sistem informasi akuntansi dalam menunjang kelancararan aktivitas penjualan pada apotek di Cirebon, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi apotek-apotek yang berada di Cirebon.

a. Aspek Data pada Apotek di Cirebon telah cukup memadai, namun perlu ditingkatkan untuk tercapainya kelancaran aktivitas penjualan pada apotek, yaitu dengan memenuhi beberapa kriteria dokumen yang memadai, yakni: dokumen harus memiliki tembusan, memiliki rangkap lebih dari dua, adanya otorisasi yang jelas untuk pihak yang berkepentingan, serta dokumen dibuat secara jelas, ringkas dan mudah untuk dimengerti oleh para karyawan sehingga tidak menimbulkan kesulitan pengisian bagi karyawannya.

(18)

86 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. (1994). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta.

H, Bodnar, G, and Williams, S. H. (2004). Accounting Information System. Edisi Ketujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Midjan, La, dan Azhar, Susanto. (2001). Sistem Informasi Akuntansi Penjualan. Penerbit Lingga Jaya, Bandung.

Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Edisi ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Prastowo, D, dan Rifka. J. (2002). Analisis Laporan Keuangan (Konsep dan

Aplikasi), Edisi Revisi, Penerbit YPKN, Yogyakarta.

Romney, M, B, dan Paul, J. S. (2006). Accounting Information System. Edisi Kesembilan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sugiono. (2009). Metoda Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Suliyanto. (2005). Metode Riset Bisnis. Penerbit Alfabeta, Bandung.

Susanto, A. (2007). SistemInformasi Akuntansi. Konsep dan Pengembangan

Berbasis Komputer. Penerbit Lingga Jaya, Bandung.

Swasta, B. (2005). Manajeman penjualan. Edisi keduabelas, Penerbit BFSE, Yogyakarta.

Wikinson. (2000). Accounting Information System: Essential Concepts and

Referensi

Dokumen terkait

Untuk operasi pembagian sendiri, cara pengucapan operasi bilangan matematikanya adalah nine divided by three is threec. Cara lain dalam pengucapannya yaitu : nine divided by

Hasil pengukuran linieritas dan kualitas berkas sinar-X menunjukkan paparan meningkat dengan bertambahnya nilai arus, waktu dan tegangan. Penambahan filter

1) Hasil analisis persepsi warga masyarakat lokal terhadap pengembangan wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi kota Bengkulu memperlihatkan bahwa masyarakat setuju

[r]

Hampir semua alkaloid yang ditemukan di alam mempunyai aktifitas biologis tertentu. Ada yang bersifat racun tapi ada pula yang sangat berpotensi dalam

Hasil perhitungan dengan kebijakan perusahaan dan dengan menggunakan metode EOQ telah diketahui, maka perbandingan dapat dilakukan untuk memperoleh hasil yang

PENYESUAIAN PERKAWINAN PADA ISTRI YANG MENIKAH DENGAN PERBEDAAN USIA (USIA ISTRI LEBIH TUA DARI SUAMI).. Kondisi dimana pria memilih wanita yang usianya lebih tua

PtrLAKSANAAX PtrRJAXJUN ASURTINSI JIWA