• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Anjing dengan Pembelajaran Data Histori Menggunakan Algoritma ID3.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Anjing dengan Pembelajaran Data Histori Menggunakan Algoritma ID3."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

vi

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit anjing dengan pembelajaran mesin

dan pembelajaran data histori ini dibuat untuk membantu pemilik hewan peliharaan

anjing dan juga pakar untuk melakukan diagnosa awal penyakit yang dialami anjing

berdasarkan gejala-gejala yang nampak pada anjing. Data histori pada aplikasi ini

diambil dari data medis dokter hewan yang nantinya diolah untuk menghasilkan

pohon keputusan dengan algoritma ID3. Untuk meningkatkan akurasi dari hasil

konsultasi akan digunakan metode konsultasi bertahap, yaitu dengan menggunakan

rules penyakit secara umum (generik) lalu dilajutkan dengan rules penyakit secara

khusus per kategori (spesifik). Pada aplikasi sistem pakar ini dapat dilakukan

konsultasi penyakit berdasarkan gejala, melihat dan mencari data dokter hewan, dan

melihat serta mencari data penyakit. Pembentukan aturan menggunakan tools bantuan

yaitu Weka dan pembuatan coding program menggunakan bahasa pemrograman C#

serta basis data SQL Server. Sedangkan untuk editor menggunakan Microsoft Visual

Studio 2010 dan SQL Server Management Studio 2008 R2. Untuk pengujian telah

dilakukan uji statistik dengan metode t-Test. Hasil t-Test untuk metode generik dan

spesifik menghasilkan nilai t-Stat -0.5087753814 dan nilai t-Critical two tails

2.024394147 yang berarti rentang antara keduanya tidak signifikan dikarenakan nilai

t-Stat lebih kecil. Hasil t-Test untuk metode generik dengan pakar menghasilkan nilai

t-Stat -1.45297 dan nilai t-Critical two tails 2.034394 yang berarti rentang antara

keduanya tidak signifikan dikarenakan nilai t-Stat lebih kecil. Dan hasil t-Test untuk

metode spesifik dengan pakar menghasilkan nilai t-Stat 0.161818 dan nilai t-Critical

two tails 2.024394 yang berarti rentang antara keduanya tidak signifikan dikarenakan

nilai t-Stat lebih kecil.

(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Application of expert system diagnosis of dog diseases with machine learning

and learning history data was created to help owners of pet dogs and experts to

conduct preliminary diagnoses of illness experienced dogs based on the symptoms

that appear in dogs. Data history on the application is taken from veterinary medical

data to be processed to generate a decision tree with ID3 algorithm. To improve the

accuracy of the results of the consultation will be gradual, the consultation method

using rules of disease in General (generic) and the trip is continued with the rules

specifically diseases per category (specific). The application of expert system can be

done based on the symptoms, the disease consultation view and search data to vet,

and view and search for data. The establishment of the rules to use tools help the

Weka and the making of coding the program using the C # programming language

and the database of SQL Server. As for editors using Microsoft Visual Studio 2010

and SQL Server 2008 R2 Management Studio. For testing has undergone a statistical

method ttest. Results ttest for methods generic and specific produce value tstat

-0.5087753814 and value t-critical two tails 2.024394147 which means range between

both of insignificant value because t-stat smaller. Results t-test for methods generic

with experts produce value t-stat -1.45297 and value t-critical two tails 2.034394

which means range between both of insignificant value because t-stat smaller. And

results t-test for methods specif with experts produce value t-stat 0.161818 and value

t-critical two tails 2.024394 which means range between both of insignificant value

because t-stat smaller.

(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I ...1

PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...2

1.3 Tujuan ...2

1.4 Batasan Masalah ...3

1.5 Sistematika Pembahasan ...3

BAB II ...5

LANDASAN TEORI ...5

2.1 Sistem Pakar ...5

2.1.1 Konsep Dasar Sistem Pakar ...6

2.1.2 Struktur Sistem Pakar ...7

2.2 Pembelajaran Mesin (Machine Learning) ...8

2.3 Algoritma ID3 (Iterative Dichotomiser 3) ...9

2.4 WEKA ...11

2.5 Uji Statistika ...14

2.5.1 Uji t-Test ...15

(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha

BAB III ...19

ANALISIS DAN DESAIN ...19

3.1 Data Penyakit Hewan ...19

3.2 Arsitektur Sistem ...20

3.3 User Interface (Antarmuka Pengguna) ...28

3.4 Entity Relational Diagram Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Anjing ...35

3.5 Use Case dan Activity Diagram ...36

3.5.1 Use Case Diagram ...36

3.5.2 Activity Diagram Pengguna Lihat Data Dokter Hewan ...36

3.5.3 Activity Diagram Pengguna Lihat Data Penyakit ...38

3.5.4 Activity Diagram Pengguna Tambah Data Penyakit ...39

3.5.5 Activity Diagram Pengguna Konsultasi ...40

BAB IV ...42

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK ...42

4.1 Implementasi Sistem ...42

4.2 Implementasi Penyimpanan Data ...45

4.3 Implementasi Antarmuka dan Rules ...46

BAB V ...58

TESTING DAN EVALUASI SISTEM ...58

5.1 Evaluasi Pebandingan Antara Association Rule (Apriori) dengan ID3 ...58

5.2 Evaluasi Perbandingan Kinerja Dokter Hewan dengan Mesin ...59

5.2.1 Testing Data dengan Rules Generik ...59

5.2.2 Testing Data dengan Rules Spesifik ...62

5.2.3 Testing Data dengan Pakar ...66

5.3 Uji Signifikasi dengan menggunakan t-Test ...68

5.4 Hasil Evaluasi ...74

5.5 Uji Blackbox ...74

5.5.1 Pengujian Form Jumlah Gejala ...75

(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

5.5.3 Pengujian Form Masukkan Nama Penyakit ...76

BAB VI ...77

KESIMPULAN DAN SARAN ...77

6.1 Kesimpulan ...77

6.2 Saran ...77

(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tampilan Awal Weka ...11

Gambar 2. 2 Tampilan Explorer Weka ...12

Gambar 2. 3 Pembuatan Rule pada Weka ...12

Gambar 2. 4 Menu Open File ...13

Gambar 2. 5 Explorer Weka setelah dimasukkan data ...14

Gambar 2. 6 Pilihan Metode Pengujian Data ...16

Gambar 2. 7 t-Test : Two Samples Assuming Equal Variance...16

Gambar 2. 8 Pengisian Variable ...17

Gambar 2. 9 Hasil Uji Signifikansi dengan Excel ...17

Gambar 3. 1 Open File pada explorer Weka ...21

Gambar 3. 2 Pilih file untuk diproses ...21

Gambar 3. 3 Menu Associate ...22

Gambar 3. 4 Parameter Apriori ...22

Gambar 3. 5 Hasil Apriori ...23

Gambar 3. 6 Pohon keputusan yang terbentuk ...25

Gambar 3. 7 Open File ...26

Gambar 3. 8 Jendela Classify ...26

Gambar 3. 9 Pilihan Algoritma Classify ...27

Gambar 3. 10 Proses pembentukan ID3...27

Gambar 3. 11 Gambaran Umum Program ...28

Gambar 3. 12 Halaman Utama ...29

Gambar 3. 13 Halaman Konsultasi ...30

Gambar 3. 14 Halaman Hasil ...31

Gambar 3. 15 Halaman Dokter Hewan ...32

Gambar 3. 16 Halaman Data Penyakit ...33

Gambar 3. 17 Antarmuka Penambahan Data Penyakit ...34

Gambar 3. 18 ERD Sistem Pakar Penyakit Anjing ...35

Gambar 3. 19 Use Case Diagram ...36

Gambar 3. 20 Activity Diagram Lihat Data Dokter Hewan ...37

Gambar 3. 21 Activity Diagram Lihat Data Penyakit ...38

Gambar 3. 22 Activity Diagram Tambah Data Penyakit ...39

Gambar 3. 23 Activity Diagram Konsultasi ...40

Gambar 4. 1 Hasil Aturan ID3 ...43

Gambar 4. 2 Hasil Rules Spesifik ...44

(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4. 4 Tampilan Konsultasi ...48

Gambar 4. 5 Tampilan Hasil Sementara (Generik) ...49

Gambar 4. 6 Tampilan Pertanyaan Lanjut(Spesifik) ...50

Gambar 4. 7 Tampilan Hasil Akhir (Spesifik) ...51

Gambar 4. 8 Tampilan Data Penyakit ...52

Gambar 4. 9 Masukkan Jumlah Gejala ...52

Gambar 4. 10 Masukkan Nama Gejala ...53

Gambar 4. 11 Pesan Gejala sudah ada di basis data ...53

Gambar 4. 12 Masukkan Keterangan Penyakit ...54

Gambar 4. 13 Kode Pemanggilan Aturan Baru ...56

Gambar 4. 14 Tampilan Data Dokter Hewan ...57

Gambar 5. 1 Hasil Apriori ...58

Gambar 5. 2 Tabel Data Hasil Testing ...72

Gambar 5. 3 Uji Signifikansi ID3 Generik dengan ID3 Spesifik...73

Gambar 5. 4 Uji Signifikansi ID3 Generik dengan Pakar ...73

(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Contoh Black Box Testing ...18

Tabel 3. 1 Data Penyakit Anjing ...19

Tabel 3. 2 Data Pasien ...20

Tabel 4. 1 Tabel Gejala ...45

Tabel 4. 2 Tabel Penyakit...45

Tabel 4. 3 Tabel Gejala ...45

Tabel 4. 4 Tabel Penyakit...46

Tabel 4. 5 Tabel Penyakit...46

Tabel 5. 1 Tabel Pengujian Rules Genetik ...59

Tabel 5. 2 Tabel Pengujian Rules Spesifik ...62

Tabel 5. 3 Tabel Akurasi ...68

Tabel 5. 4 Blackbox Form Jumlah Gejala ...75

Tabel 5. 5 Blackbox Form Masukkan Nama Gejala ...75

(9)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Anjing adalah hewan peliharaan yang banyak disukai orang. Hewan ini setia,

bisa diajak bermain dan jalan-jalan. Biasanya pemilik anjing menganggap hewan ini

sebagai sahabat mereka. Namun sama halnya seperti manusia, anjing juga dapat

terserang penyakit, baik penyakit yang tergolong penyakit pencernaan, organ dalam,

kulit dan penyakit lainnya. Hal ini kadang membuat pemilik anjing panik dan tidak

tahu harus berbuat apa. Oleh karena itu diperlukanlah seorang ahli atau pakar yang

dapat membantu pemilik anjing dengan pengetahuan yang dimilikinya, dalam kasus

ini adalah dokter hewan.

Dokter hewan adalah dokter yang bergerak dalam bidang kesehatan khusus

hewan. Dokter inilah yang diperlukan keahlian dan pengetahuannya agar membantu

pemilik anjing untuk menjaga dan merawat kesehatan anjingnya. Namun keberadaan

dokter hewan masih sulit dijumpai. Hal ini diperkuat dengan sedikit ulasan pada

website salah satu stasiun televisi swasta yang menyatakan bahwa jumlah dokter

hewan masih kurang dari jumlah yang dibutuhkan saat ini. Jumlah penduduk di kota

Bandung sekitar tiga juta jiwa diasumsikan bahwa pemilik hewan peliharaan anjing

sekitar seperempat atau sekitar lima ratus ribu jiwa, sedangkan jumlah dokter hewan

hanya sekitar dua belas ribu jiwa dan tidak tersebar rata hanya terpaku pada daerah

kota saja. Tentu saja jumlah itu tidak sebanding dengan jumlah hewan peliharaan

(Budiana, 2013).

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha

hasil diagnosa dokter. Hal ini yang kadang menyebabkan anjing yang sedang sakit

sudah tidak tertolong lagi.

Maka dari itu diperlukan suatu sistem untuk merepresentasikan pengetahuan

dari pakar yang beorientasikan pada data history atau dalam kasus ini data medis

untuk membantu mendiagnosa serta meningkatkan persentase dari diagnosa dan

memberikan solusi yang mungkin dapat dilakukan oleh pemilik hewan untuk

memberikan pertolongan pertama sebelum pemeriksaan lebih lanjut pada dokter

hewan. Sistem ini juga nantinya akan dibandingkan dengan keahlian pakar agar

terlihat mana hasil yang lebih akurat antara mesin dengan pakar.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut dapat didefinisikan permasalahan sebagai berikut:

1.

Bagaimana pemilik dapat mengetahui penyakit yang diderita anjing

berdasarkan gejala-gejala yang timbul dengan pembelajaran mesin dan

data history?

2.

Bagaimana cara membantu kerja pakar yang jumlahnya terbatas?

3.

Bagaimana pemilik dapat mendapatkan solusi atau cara untuk

memberikan pertolongan pertama pada anjing yang terserang penyakit ?

4.

Bagaimana membandingkan keakuratan antara mesin dengan pakar?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini adalah :

1.

Membuat suatu aplikasi yang dapat mendiagnosa penyakit yang diderita

oleh anjing berdasarkan gejala-gejala yang tampak melalui pembelajaran

mesin dan data history.

2.

Membuat suatu aplikasi yang dapat membantu kerja pakar karena jumlah

pakar yang terbatas.

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha

4.

Memberikan suatu perbandingan hasil diagnosa mana yang lebih akurat

antara mesin dengan pakar.

1.4 Batasan Masalah

Berikut adalah batasan-batasan dalam pembuatan aplikasi ini :

1.

Aplikasi ini terfokus pada diagnosa penyakit umum yang terjadi pada

anjing.

2.

Aplikasi ini memberikan solusi untuk pertolongan pertama yang dapat

dilakukan oleh pemilik anjing.

3.

Aplikasi ini dapat diakses oleh semua user baik pakar maupun orang yang

ingin berkonsultasi.

4.

Pembuatan rule atau aturan menggunakan aplikasi pembantu. Seperti

contohnya adalah “Weka”.

5.

Data yang digunakan untuk pembentukan aturan adalah data histori.

Dalam kasus ini digunakan data medis dokter hewan.

6.

Jumlah data pasien yang ada adalah 80 pasien dimana 60 pasien akan

digunakan sebagai dasar pembuatan aturan dan 20 pasien untuk pengujian

akhir.

7.

Penambahan penyakit terfokus pada penyakit yang baru dengan gejala

yang baru agar tidak merusak susunan pohon utama.

1.5 Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN : Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang

pemilihan masalah, apa yang akan dirancang untuk solusi dari masalah yang ada,

tujuan dibuatnya solusi tersebut, batasan-batasan apa saja yang dibahas di dalamnya

dan sistematika dari penulisan.

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha

BAB III ANALISIS DAN DESAIN : Bab ini menjelaskan analisis tentang

permasalahan yang ada untuk merancang aplikasi ini. Analisis meliputi analisis

sistem yang sedang berjalan dan analisis sistem yang akan dibangun serta rancangan

user interface .

BAB IV PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK : Bab ini berisi tentang

pengimplementasian perancangan yang sudah dirancang pada Bab III. Di dalamnya

terdapat kumpulan screenshot program dan coding program.

BAB V TESTING DAN EVALUASI SISTEM : Bab ini berisi tentang apakah setiap

fungsional sudah berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau tidak. Pada bab ini

digunakan blackbox testing untuk pengujiannya.

(13)

77

Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama pembuatan tugas akhir ini

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.

Ketepatan pakar masih lebih handal dibandingkan dengan mesin, tetapi tidak

berbeda jauh hasilnya seperti ditunjukkan oleh gambar 5.3, gambar 5.4 dan

gambar 5.5 yang menunjukkan nilai t-Stat lebih kecil dibandingkan dengan

nilai t-Critical two tails.

2.

Pembelajaran data history dapat digunakan untuk pembentukan aturan atau

keputusan asalkan memiliki jumlah data yang cukup dan informasi yang jelas.

3.

Baik rules generik maupun spesifik masing-masing memiliki tingkat

keakuratan yang cukup baik sehingga jika disatukan dapat menghasilkan hasil

yang lebih baik juga.

4.

Aplikasi memberikan informasi yang cukup dibutuhkan oleh penggunanya

sehingga dapat membantu pekerjaan dokter hewan.

6.2 Saran

Beberapa hal yang dapat ditambahkan atau diperbaiiki jika akan melanjutkan

penelitian ini adalah:

1.

Dibuat versi mobile agar lebih mudah di akses.

(14)

78

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Budiana, N. (2013, Mei 8). Metro TV News - Jumlah Dokter Hewan Masih Kurang. Retrieved June 22, 2013, from Metro TV News:

http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/05/08/913/152164/Jumlah-Dokter-Hewan-Masih-Kurang-

Caprianti, P. (2013, Mei 16). Perpustakaan Universitas Gunadharma - Digital Library. Retrieved 6 23, 2013, from Perpustakaan Universitas Gunadharma:

http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/3755019/aplikasi-sistem-pakar-diagnosa-penyakit-anjing-berbasis-android.html/

Ignizio, J. (1991). Introdution to Expert System. New York: Mc Graw-Hill Companies.

Mitchell, T. M. (1997). Machine Learning. In Mitchell, Machine Learning (pp. 55-58). New York: Mc Grwa-Hill Companies.

Octaviani, S. F., Purwadi, J., & Delima, R. (2011). Jurnal Informatika - Universitas Kristen Duta Wacana. Retrieved June 22, 2013, from Jurnal Informatika:

http://ti.ukdw.ac.id/ojs/index.php/informatika/article/view/101/64

Sugiyono. (1996). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Weka. (1999). Retrieved 2013, from The University og Waikato: http://www.cs.waikato.ac.nz/ml/weka/

Referensi

Dokumen terkait

(3) Ketentuan mengenai hak keuangan bagi Ketua, Wakil Ketua, dan anggota BSANK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Presiden tersendiri.

Data primer yang digunakan adalah data yang diperoleh secara langsung dari media yang dikaji, yaitu mengumpulkan data (dokumentasi) dari beberapa program berita di Kompas

LIHAT GAMBAR BERIKUT.. KLIK DROPDOWN LAYOUT TERSEBUT.. KLIK TITLE ONLY.. LAYOUT AKAN BERUBAH SEPERTI BERIKUT.. KETIKKAN PADA SLIDE PERTAMA SEPERTI BERIKUT INI.. UJIAN)..

Using qualitative method of analysis, the data were categorized into the three dimensions of autonomy; autonomy as a communicator (language acquisition), autonomy as a

Mereka menghadapkan diri mereka sendiri pada resiko penyakit degenaratif (menurunnya fungsi organ) yang semakin besar. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan tampil

2) Seleksi ditentukan oleh masing-masing PTN dengan memprioritaskan pendaftar yang mempunyai potensi akademik yang paling tinggi, pendaftar yang paling tidak mampu

seperti Facebook, Twitter, Instagam dan sebagainya telah memberi keuntungan dengan mendapatakan pelanagan dengan jumalah yang ramai. Dengan jumlah meraka yang

Alasan yang ketiga, alasan keamanan, bila dikaitkan dengan teori realisme korea utara seakan-akan ingin membentuk citra negara yang kuat dan ditakuti agar dunia internasional