ABSTRAK
Dalam dunia kerja sering ditemukan masalah keadilan dalam pemberian kompensasi, yang meliputi keadilan internal dan keadilan eksternal. Berkenaan dengan fenomena tersebut, maka penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi variabel yang mempengaruhi kinerja
karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keadilan internal dan keadilan eksternal terhadap kinerja karyawan. Dengan menggunakan simple random
sampling, sebanyak 60 orang karyawan yang berada pada bagian staf yang bekerja pada
perusahaan tekstil PT. Tjimindi Subur di Bandung menjadi sampel penelitian ini. Hasil
pengujian hipotesis yang dilakukan melalui analisis regresi linier, yang menunjukkan bahwa keadilan internal secara tidak signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, keadilan eksternal secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, keadilan internal dan keadilan eksternal secara tidak signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, serta keadilan eksternal secara signifikan lebih dominan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
ABSTRACT
In the world of work is often found the problem of equity in giving compensation, which includes internal equity and external equity. With regard to this phenomenon, the study sought to identify variables that affect employee performance. This study aims to analyze the
influence of internal equity and external equity of employee performance. By using simple random sampling, a total of 60 employees who are the staff working at the textile company PT. Tjimindi Subur in Bandung was the sample of this study. The results of hypothesis testing was performed through linear regression analysis which showed that internal equity
was not significantly positive effect on employee performance, external equity was significantly positive effect on employee performance, internal equity and external equity were not significantly positive effect on employee performance, and external equity significantly more dominant positive effect on employee performance.
DAFTAR ISI
2.1.8 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 33
4.7.1 Hasil Analisis Pengaruh Keadilan Internal terhadap Kinerja Karyawan Secara Parsial ... 127
4.7.2 Hasil Analisis Pengaruh Keadilan Eksternal terhadap Kinerja Karyawan Secara Parsial ... 130
4.8 Implikasi Manajerial ... 137
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 141
5.1 Kesimpulan ... 141
5.2. Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Mendatang ... 142
DAFTAR PUSTAKA ... 145 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2.1 Hasil Analisis Data Keadilan Internal (Item KI 1) Responden (n = 57) ... 69
Tabel 4.2.2 Hasil Analisis Data Keadilan Internal (Item KI 2) Responden (n = 57) ... 70
Tabel 4.2.3 Hasil Analisis Data Keadilan Internal (Item KI 3) Responden (n = 57) ... 71
Tabel 4.2.4 Hasil Analisis Data Keadilan Internal (Item KI 4) Responden (n = 57) ... 72
Tabel 4.2.5 Hasil Analisis Data Keadilan Internal (Item KI 5) Responden (n = 57) ... 73
Tabel 4.2.6 Hasil Analisis Data Keadilan Internal (Item KI 6) Responden (n = 57) ... 74
Tabel 4.2.7 Hasil Analisis Data Keadilan Internal (Item KI 7) Responden (n = 57) ... 75
Tabel 4.2.8 Hasil Analisis Data Keadilan Internal (Item KI 8) Responden (n = 57) ... 76
Responden (n = 57) ... 78
Tabel 4.3.1 Hasil Analisis Data Keadilan Eksternal (Item KE 1) Responden (n = 57) ... 79
Tabel 4.3.2 Hasil Analisis Data Keadilan Eksternal (Item KE 2) Responden (n = 57) ... 80
Tabel 4.3.3 Hasil Analisis Data Keadilan Eksternal (Item KE 3) Responden (n = 57) ... 81
Tabel 4.3.4 Hasil Analisis Data Keadilan Eksternal (Item KE 4) Responden (n = 57) ... 82
Tabel 4.3.5 Hasil Analisis Data Keadilan Eksternal (Item KE 5) Responden (n = 57) ... 83
Tabel 4.3.6 Hasil Analisis Data Keadilan Eksternal (Item KE 6) Responden (n = 57) ... 84
Tabel 4.3.7 Hasil Analisis Data Keadilan Eksternal (Item KE 7) Responden (n = 57) ... 85
Tabel 4.3.8 Hasil Analisis Data Keadilan Eksternal (Item KE 8) Responden (n = 57) ... 86
Tabel 4.3.9 Hasil Analisis Data Keadilan Eksternal (Item KE 9) Responden (n = 57) ... 87
Tabel 4.3.10 Hasil Analisis Data Keadilan Eksternal (Item KE 10) Responden (n = 57) ... 88
Tabel 4.3.11 Hasil Analisis Data Keadilan Eksternal (Item KE 11) Responden (n = 57) ... 89
Tabel 4.4.10 Hasil Analisis Data Kinerja Karyawan (Item KK 10) ( n = 57) ... 98
Tabel 4.4.1 Hasil Pengujian Reliabititas Total Terhadap Keadilan Internal (n = 57) ... 111
Tabel 4.4.2 Hasil Pengujian Tiap Item Terhadap Keadilan Internal (n = 57) ... 111
Tabel 4.4.3 Hasil Pengujian Reliabititas Total Terhadap Keadilan Eksternal (n = 57) ... 112
Tabel 4.4.4 Hasil Pengujian Tiap Item Terhadap Keadilan Eksternal (n = 57) ... 112
Tabel 4.4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Total Terhadap Kinerja Karyawan (n = 57) ... 113
Eksternal (n = 56) ... 133 Tabel 4.10b Hasil Analisis Pengaruh Keadilan Internal dan Keadilan
Eksternal ( n = 56) ... 134 Tabel 4.10c Hasil Analisis Kecocokkan Model Regresi Keadilan Internal
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ... 97
DAFTAR LAMPIRAN
Bab 1 Pendahuluan 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Karyawan merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga baik kantor maupun
perusahaan dengan mendapat gaji untuk memenuhi kebutuhan karyawan tersebut.
Pada saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi di
negara kita berkembang dengan sangat cepat. Kondisi perekonomian yang semakin
berkembang secara cepat dan semakin signifikan dengan ditandai dengan teknologi
canggih yang diciptakan, berdampak pada perekonomian dunia yang semakin pesat.
Dengan perkembangan yang sangat cepat tersebut mendorong kita untuk lebih
menggali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita agar kita menjadi
sumber daya manusia yang potensial. Kita perlu menggali potensi kita agar kita dapat
bersaing dalam memperoleh pekerjaan dalam suatu lembaga baik kantor maupun
perusahaan; karena lembaga baik kantor maupun perusahaan juga akan lebih
membutuhkan sumber daya manusia yang potensial untuk mencapai tujuan yang
diinginkan serta dengan memiliki sumber daya manusia yang potensial maka tujuan
suatu lembaga kantor atau perusahaan akan lebih mudah tercapai. Menurut Tulus
(1992; dalam Cahyadi, 2007), manusia merupakan sumber daya paling penting
dalam organisasi dalam mencapai keberhasilan, karena sumber daya manusia ini
menunjang organisasi dengan karya, bakat, kreativitas, dan dorongan. Pendapat
senada juga dikemukakan Hasibuan (2000; dalam Cahyadi, 2007), di mana manusia
Bab 1 Pendahuluan 2
menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas perusahaan serta sebagai
penentu terwujudnya tujuan perusahaan.
Peranan sumber daya manusia yang sangat penting dalam suatu perusahaan
mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama dan
sebagai alat penggerak dalam setiap kegiatan di dalam organisasi atau perusahaan.
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan tergantung
pada kualitas sumber daya manusia yang merupakan faktor paling utama dan yang
paling penting bagi perusahaan. Tenaga kerja atau karyawan memegang peranan
penting dalam suatu perusahaan, sebab perusahaan tidak akan maju dan berkembang
tanpa ditunjang oleh kemampuan tenaga kerja atau karyawan sekalipun perusahaan
tersebut mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap dan canggih. Perusahaan
merupakan suatu usaha besar yang dikelola atau dijalankan oleh perorangan maupun
secara bersama-sama yang mempunyai modal besar dengan maksud untuk mencapai
tujuan dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Perusahaan juga merupakan
wadah para tenaga kerja baik sebagai pimpinan maupun bawahan.
Dengan menyadari pentingnya sumber daya manusia bagi perusahaan dan
kelangsungan hidup perusahaan, sudah sewajarnya pemilik perusahaan
menempatkan posisi sumber daya manusia lebih dari sekedar asset bagi perusahaan,
melainkan sebagai mitra dalam berusaha. Mendorong semangat kerja karyawan
diperlukan adanya suatu kerjasama antara perusahaan dengan karyawannya; di mana
suatu perusahaan memberikan kompensasi yang layak dan adil pada setiap
karyawannya, dan sebaliknya karyawan memberikan kinerja yang baik bagi
perusahaan dalam pencapaian tujuan organisasi. Berdasarkan teori keadilan, seorang
Bab 1 Pendahuluan 3
membandingkan kompensasi yang diterimanya dengan input yang dimilikinya, di
mana rasio kompensasi dengan input ini sifatnya relatif untuk setiap karyawan. Jika
rasio tersebut dari seorang karyawan dengan karyawan lainnya adalah sama (setara)
maka karyawan tersebut merasa mendapat keadilan; sedangkan jika seorang
karyawan merasa bahwa rasio antara kompensasi yang diterimanya dengan input
yang dimilikinya tidak sama (setara) dengan rasio antara kompensasi yang diterima
dengan input yang dimiliki dari karyawan lainnya, maka karyawan tersebut akan
merasakan adanya ketidakadilan.
Karyawan akan merasa dihargai apabila mereka memperoleh kompensasi
yang sesuai dengan hasil kerja karyawan tersebut. Sehingga mereka akan tergerak
untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Karyawan juga merasa diperlakukan adil oleh perusahaan karena kompensasi yang
didapat sesuai dengan apa yang telah mereka berikan pada perusahaan. Kompensasi
yang diberikan perusahaan kepada karyawan sangat berpengaruh terhadap tingkat
kehidupan karyawan dan kinerja karyawan itu sendiri; oleh karena itu besar kecilnya
kompensasi yang diterima karyawan tersebut didasarkan pada kebijaksanaan
perusahaan dan kinerja karyawan.
Suatu masalah yang sering ditemukan dalam dunia kerja adalah dalam
masalah pemberian kompensasi. Pada saat karyawan merasa tidak mendapat
kelayakan dalam kompensasi, banyak karyawan melakukan aksi demo yang dapat
berpengaruh negatif serta dapat merugikan perusahaan; oleh karena itu tidaklah
berlebihan apabila terdapat pendapat bahwa keadilan merupakan jantungnya sistem
kompensasi. Untuk mewujudkan keadilan ini, maka program kompensasi harus
Bab 1 Pendahuluan 4
karyawan. Dalam pemberian kompensasi, perusahaan harus berhati-hati dengan adil
atau tidaknya jumlah kompensasi yang akan diberikan. Manusia bekerja untuk dapat
memenuhi kebutuhannya, dan pada dasarnya mereka berharap dengan bekerja akan
mendapatkan balas jasa yang sesuai dengan apa yang telah diberikan pada pada
perusahaan. Balas jasa yang layak dan adil akan meningkatkan kinerja karyawan
yang dapat menguntungkan perusahaan.
Semakin berkembangnya era globalisasi perlu disesuaikan juga dengan
kebutuhan sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut agar dapat
meningkatkan kinerja dan dapat mencapai tujuan perusahaan. Suatu organisasi
menarik dan mempertahankan karyawannya hanya dengan satu tujuan yaitu
mencapai tujuan organisasi melalui kinerja para karyawan. PT. Tjimindi Subur
adalah perusahaan yang bergerak dalam perusahaan tekstil yang berdiri sejak tahun
1960. Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat, akan mempengaruhi
permintaan terhadap tekstil. Meningkatnya permintaan tersebut, maka karyawan
dituntut untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut;
dan sebaliknya, perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang layak dan
adil bagi setiap karyawan sesuai dengan kinerja karyawan.
Kompensasi yang wajar harus sesuai dengan usaha yang telah diberikan
karyawan terhadap perusahaan atau dirasa adil oleh karyawan. Keadilan terhadap
pemberian kompensasi ada dua macam yaitu, keadilan internal dan keadilan
eksternal (Flippo, 1984; dalam Cahyadi, 2007). Keadilan internal mencakup apakah
kompensasi yang diterima karyawan sudah sesuai dengan input yang diberikan oleh
karyawan yaitu pengalaman, kinerja atau produktivitas, waktu, tenaga, tingkat
Bab 1 Pendahuluan 5
mencakup apakah kompensasi yang diterima karyawan sama atau setidaknya sesuai
dengan kompensasi yang diterima oleh karyawan lain yang mempunyai tugas dan
pekerjaan yang sama di dalam suatu perusahaan atau dalam pasar tenaga kerja
eksternal. Perusahaan harus mampu menyusun suatu sistem pemberian kompensasi
yang baik; dimana kompensasi yang diberikan adil dan wajar menurut kinerja
karyawan. Penyusunan kompensasi secara benar yang diterapkan kepada karyawan
akan mengurangi rasa kekhawatiran karyawan terhadap masalah ekonomi dan
kebutuhan sehari-hari karyawan, karena karyawan dapat memenuhinya dengan
kompensasi yang diterima dari perusahaan tempat dia bekerja. Keadaan tersebut akan
merangsang karyawan untuk memberikan kinerja yang baik dan semaksimal
mungkin serta dengan penuh tanggung jawab. Apabila karyawan dalam suatu
organisasi telah mendapatkan kompensasi yang adil dan layak baik secara internal
maupun secara eksternal, karyawan akan bekerja dengan baik. Hal tersebut akan
mendorong kinerja karyawan lebih baik lagi. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
sangat tertarik untuk melaksanakan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh
Kompensasi Keadilan Internal Dan Keadilan Eksternal Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Staf PT. Tjimindi Subur Bandung”.
1.2 Identikasi Masalah Penelitian
Suatu kompensasi secara internal maupun eksternal yang diberikan oleh pimpinan
perusahaan pada karyawannya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan karyawannya.
Dalam pemberian kompensasi harus diperhatikan kebutuhan karyawan; karena jika
Bab 1 Pendahuluan 6
memperhatikan segala sesuatu yang dapat mempengaruhi nilai kompensasi yang
akan diberikan oleh perusahaan.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang, maka masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Apakah keadilan internal berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan
bagian staf PT. Tjimindi Subur?
2) Apakah keadilan eksternal berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan
bagian staf PT. Tjimindi Subur?
3) Apakah keadilan internal dan keadilan eksternal berpengaruh secara simultan
terhadap kinerja karyawan bagian staf PT. Tjimindi Subur?
4) Keadilan apa yang paling dominan antara kompensasi internal dan eksternal
terhadap kinerja karyawan bagian staf PT. Tjimindi Subur?
1.3 Tujuan Penelitian
Dalam suatu penelitian pasti mempunyai tujuan tertentu. Berdasarkan rumusan
masalah yang telah dipaparkan maka tujuan peneliti melaksanakan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui pengaruh keadilan internal secara parsial terhadap kinerja
karyawan bagian staf PT. Tjimindi Subur.
2) Untuk mengetahui pengaruh keadilan eksternal secara parsial terhadap kinerja
karyawan bagian staf PT. Tjimindi Subur.
3) Untuk mengetahui pengaruh keadilan eksternal dan keadilan internal secara
Bab 1 Pendahuluan 7
4) Untuk mengetahui Manakah yang paling dominan antara keadilan eksternal dan
keadilan internal terhadap kinerja karyawan bagian staf PT. Tjimindi Subur.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagi Peneliti
a. Dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep,
pengaruh keadilan kompensasi dan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.
b. Dapat mengetahui hubungan antara teori yang diperoleh dan penerapannya dalam
praktek.
c. Untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuan mengenai pengaruh keadilan
kompensasi terhadap kinerja karyawan.
Bagi Praktisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak dan masukkan positif kepada
perusahaan serta memberikan informasi yang berguna.
Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memberikan masukan pada
perusahaan dalam menentukan kebijakan dalam memberian kompensasi baik secara
internal maupun secara eksternal kepada karyawan secara tepat.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab 1 Pendahuluan 8
Bab 2 Kajian Pustaka, Rerangka Pemikiran, dan Pengembangan Hipotesis yang terdiri atas konstruk-konstruk penelitian dan sifat hubungan antar
konstruk berdasarkan kajian literatur sebelumnya, rerangka pemikiran, serta
model dan hipotesis penelitian
Bab 3 Metode Penelitian yang terdiri dari metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, variabel penelitian dan definisi
operasional, serta metode analisis.
Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan yang terdiri atas hasil pengumpulan data, hasil pengujian validitas dan reliabilitas, hasil pengujian normalitas, hasil
pengujian outliers hasil pengujian multikolinearitas, hasil pengujian
heteroskedastisitas, hasil pengujian hipotesis penelitian, berbagai pembahasan
hasil-hasil tersebut, serta implikasi manajerial.
Bab V Kesimpulan dan Saran 141
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas kesimpulan serta keterbatasan dan saran bagi penelitian
mendatang.
5.1 Kesimpulan
Dari berbagai hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Keadilan internal secara tidak signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
2. Keadilan eksternal secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
3. Keadilan internal dan keadilan eksternal secara tidak signifikan berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan.
4. Keadilan eksternal secara signifikan berpengaruh positif lebih dominan
terhadap kinerja karyawan.
Dari keempat hipotesis penelitian yang diajukan, terdapat 2 hipotesis
penelitian yang diterima, terjawab, atau terbukti kebenarannya; yaitu hipotesis
kedua dan keempat. Hal ini memperkuat berbagai penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, yang dilakukan di Indonesia pada berbagai macam objek dan subjek
penelitian; sekaligus konsisten dengan berbagai teori yang pernah dikemukakan
Bab V Kesimpulan dan Saran 142
keadilan eksternal saja yang berpengaruh positif secara signifikan terhadap kinerja
karyawan; bahkan keadilan eksternal memiliki pengaruh yang lebih dan paling
dominan jika dibandingkan dengan keadilan internal. Kenyataan ini menunjukkan
bahwa karyawan yang menjadi responden dalam penelitian ini cenderung lebih
membandingkan kompensasi (dalam segala bentuk dan jenis) yang mereka terima
di perusahaan tempat mereka bekerja dengan perusahaan yang sejenis atau
perusahaan lain. Tingkat keadilan eksternal relatif menjadi faktor apresiasi atau
penilaian dalam diri karyawan sebagai stimulator kinerja pada pekerjaannya dan
motivasi terhadap kontribusinya pada perusahaan tempat mereka bekerja.
Keadilan internal kurang memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan karena
karyawan di perusahaan ini cenderung sudah meyakini bahwa perusahaan pasti
sudah menjamin keadilan tersebut di dalam pemberian kompensasi.
5.2 Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Mendatang
Penelitian ini tentunya tidak terlepas dari beberapa keterbatasan, sehingga penulis
menyertakan pula saran yang perlu diperhatikan pada penelitian mendatang/future
research sebagai berikut:
1. Jumlah responden dalam penelitian ini relatif sedikit (n = 57), sehingga kurang
mewakili populasinya. Ini merupakan kelemahan utama dalam penelitian ini.
Untuk mendapatkan sampel yang lebih representatif, penulis menyarankan
agar penelitian selanjutnya menggunakan jumlah responden yang lebih besar,
Bab V Kesimpulan dan Saran 143
2. Penelitian ini hanya menggunakan objek penelitian yang terbatas, di mana
penelitian hanya dilakukan terhadap responden berupa karyawan yang bekerja
pada sebuah perusahaan manufaktur (tekstil) yang terdapat di kota Bandung.
Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya lebih memperbanyak jumlah
perusahaan yang sejenis, misalnya di lebih dari dua perusahaan manufaktur
(tekstil) di kota Bandung, bahkan di seluruh Indonesia; sehingga lebih dapat
mempertajam gambaran hasil penelitian.
3. Penelitian ini dilaksanakan pada saat perusahaan menerima banyak pesanan,
ketika karyawan sedang sibuk untuk menyelesaikan pekerjaannya; sehingga
respon yang peneliti dapatkan dalam pengisian kuesioner kurang maksimal.
Peneliti menyarankan agar peneliti selanjutnya dilakukan ketika karyawan
tidak berada pada puncak kesibukannya sehingga tingkat kesediaan mereka
sebagai objek dan subjek penelitian akan lebih baik.
4. Penelitian ini hanya menguji literatur saja. Penulis menyarankan agar
penelitian selanjutnya melakukan pengujian terhadap model penelitian melalui
analisis model persamaan struktural dengan menggunakan bantuan program
aplikasi AMOS (Analysis of Moment Stucture).
6. Penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan-kelemahan lain yang mungkin saja
terjadi di luar kemampuan dan kemauan dari penulis sehingga dapat
mempengaruhi hasil penelitian ini. Penulis menyarankan perlu dilakukan
pengembangan dari penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih layak atau
hasil penelitian yang sejenis untuk dapat mendukung penelitian selanjutnya;
Bab V Kesimpulan dan Saran 144
lain selain tekstil (manufaktur); seperti perhotelan, rumah sakit, sekolah dan
universitas, cafe dan restoran, atau sektor usaha jasa lainnya, sektor bisnis non
jasa (seperti sektor perdagangan, virtual company, atau sektor-sektor lainnya),
maupun sektor non bisnis (seperti yayasan sosial, organisasi amal, atau usaha
145
DAFTAR PUSTAKA
Anoki, H. (2010). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Slamet Langgeng Purbalingga Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Intervening.
Tesis program sarjana. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas
Diponegoro. Semarang.
Arkandas, W (2008). Kompensasi Gaji Perusahaan. (diakses dari http://arkandas.wordpress.com/2008/10/22/kompensasi-gaji-kantor/).
Cahyadi. A (2007). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Keadilan Kompensasi Dengan Kepuasan Kerja Karyawan PT. Enseval Putera Megatrading Tbk. Cabang Semarang. Universitas Diponegoro. (diakses dari http://eprints.undip.ac.id/10508/)
Cascio. (1995). Kompensasi dan Macam-Macam Keadilan Kompensasi. (diakses dari http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=13001).
Coulson, R. (2009). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Darius. (2010). Motivasi. (diakses dari
http://ekonomimanajemen.blogspot.com/2010/01/motivasi.html).
Dessler, G. (2000). Teori Kinerja. (diakses dari
http://wwwholistic.blogspot.com/2010/12/teori-kinerja.html).
Dipo, M (2008). Studiku Statistik (diakses dari
146
Farez. (2011). Penilaian Kinerja Karyawan: Definisi, Tujuan, dan Manfaat. (Diakses dari
http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_55776/title_penilaian-kinerja-karyawan-definisi-tujuan-dan/).
Gibson, dkk. (2003). Teori Kinerja. (diakses dari
http://wwwholistic.blogspot.com/2010/12/teori-kinerja.html).
Habib. (2010). Kompensasi Dalam Perusahaan. (diakses dari http://aankhabiburrahman.wordpress.com/).
Handoko. (1998). Kompensasi. (diakses dari
http://my.opera.com/manktawa/blog/2011/05/18/dalam-kehidupan-sehari-hari-manusia-selalu).
Handoko. (2003). Teori Kompensasi. (diakses dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/teori-kompensasi.html).
Hardiyanti. (1990). Pengertian Kinerja. (diakses dari http://hardiyantikarisma.blog.com/pengertian-kinerja/).
Ilyas. (1999). Teori Kinerja. (diakses dari http://wwwholistic.blogspot.com/2010/12/teori-kinerja.html).
147
kbbi3. (2010). Definisi Karyawan. (diakses dari http://www.artikata.com/arti-333142-karyawan.html).
Leklikwati, A.K. (2005). Analisis Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Non Finansial Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Yapen Waropen, Papua. Jurnal Aplikasl Manajemen, Volume 3, Nomor
2, Agustus 2005. (diakses dari isjd.pdii.lipi.go.id/ adm in/ jurnal/ 3205111118.pdf)
Mahmun, T. (2003). Pengaruh Disiplin Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Sriwijaya. (diakses dari http://digilibunsri.wordpress.com/2010/02/19/pengaruh-disiplin-dan-kompensasi- terhadap-kinerja-pegawai-unit-pelaksana-teknis-upt-perpustakaan-universitas-sriwijaya/).
148 Mondy. (2003). Teori Kompensasi. (diakses dari http://jurnal
sdm.blogspot.com/2009/07/teori-kompensasi.html).
Newman. (2004). Pengertian Kelayakan Kompensasi. (diakses dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/keadilan-dan-kelayakan-kompensasi-serta.html).
Putriningsih, D.D. (2011). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja
Individu Karyawan: Studi Kasus Pada Bagian Instalasi Nutrisi Klinik Rumah Sakit Immanuel Bandung. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha. Tidak dipublikasikan.
Ruky. (2002). Kualitas Kehidupan Kerja. (diakses dari http://teorionline.wordpress.com/2010/01/25/).
Santoso, S. (2009). Uji Heteroskedastisitas. (diakses dari http://ssantoso.blogspot.com/2009/02/materi-vii-uji-heteroskedastisitas.html).
Setiawan, R. (2010). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Keinginan Keluar Dengan Dukungan Sosial Sebagai Variabel Moderasi. Tesis Program Magister Manajemen, Universitas Kristen Maranatha
Bandung. Tidak dipublikasikan.
Subowo. (2005). Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Fisik, Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Pertamina (Persero) Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat, Cirebon. Sinergi Edisi Khusus on Human Resources. (diakses
dari journal.uii.ac.id/ index.php/ Sinergi/ art icle/ view / 934/ 864)
Sugiyono. (2010). Variabel penelitian. Bandung: ALFABETA.
Suhartini. (2005). Keadilan Dalam Pemberian Kompensasi. (diakses dari http://www.scribd.com/doc/38684880/972-939-1-PB).
149 Widiarti. (2007). Analisis Hubungan Antara Persepsi Pegawai Terhadap Sistem Kompensasi, Karakteristik Pekerjaan, Dan Iklim Organisasi Dengan Persepsi Pegawai Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pada Divisi Tresuri Bank BNI). Fisip Ui. (diakses dari http://eprints.ui.ac.id/4611/)
Widyastuti. (2010). Pengaruh Tingkat Kedisiplinan Dan Kompensasi Yang Diterima
Pegawai Terhadap Peningkatan Motivasi Kerja Pegawai Di Lingkungan Perusahaan Daerah Bank Pengkriditan Rakyat Cimahi Bandung Barat. Jurnal
Ilmiah Akuntansi Manajemen. (diakses dari
isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/22087185.pdf)
Wiratama, A. (2009). Kompensasi. (diakses dari http://teori-msdm.blogspot.com/).
Yadi, F (2008). Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Karyawan CV Moonlight. (diakses dari http://pustakaonline.wordpress.com/2008/03/21/pengaruh-kompensasi-terhadapproduktivitas-karyawanpada-cv-moonlight/).
Yoyok, S. (2005). Persepsi Keadilan Kompensasi Dan Kepuasan Kompensasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan PT H.M. Sampoerna Tbk. Surabaya.
Jurnal Aplikasi Manajemen Volume I Nomor 3, Desember 2005. (diakses dari
http://www.stieykpn.ac.id/dosen_index.php?kd=BAL)