• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis faktor-faktor yang menyebabkan loyalitas konsumen terhadap rumah makan : studi kasus di Rumah Makan Depot Laris-i Jl. Nologaten Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis faktor-faktor yang menyebabkan loyalitas konsumen terhadap rumah makan : studi kasus di Rumah Makan Depot Laris-i Jl. Nologaten Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP RUMAH MAKAN

Studi Kasus di Rumah Makan Depot Laris–i Jl. Nologaten Catur Tunggal, Depok,

Sleman ,Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Yulius Dwi Prasojo

NIM: 07 2214 080

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP RUMAH MAKAN

Studi Kasus di Rumah Makan Depot Laris–i Jl. Nologaten Catur Tunggal, Depok,

Sleman ,Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Yulius Dwi Prasojo

NIM: 07 2214 080

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

(3)

ii

(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

”Kesuksesan seseorang adalah hasil dari kerja keras yang mereka lakukan, bukan dari hasil pemberian orang lain”

(Penulis)

“Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk

berhasil” (Mario Teguh)

“Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi

keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan,

tidak dapat menyamainya” (Amsal 13 : 13-15)

“Lupakanlah masa lalu, jadikanlah masa lalu itu sebagai tolak ukur untuk meraih masa depan yang lebih cemerlang”

(Penulis)

Karya Sederhana Ini Kupersembahkan Bagi :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu

mendampingi, menyertaiku melalui berkat dan kuasa cinta-Nya.

Bapak, Alm. Ibu tercinta serta Kakakku dan Istrinya ( Mas Eko dan Mbak Yanti ) atas curahan segala cinta, kasih sayang, perhatian, doa dan didikannya selama ini.Pakdhe, Bulek, Mbokde beserta seluruh keluarga yang

selalu memberi dukung.

Almamaterku yang Tercinta Universitas Sanata

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP RUMAH MAKAN

Studi Kasus di Rumah Makan Depot Laris–i Jl. Nologaten Catur Tunggal, Depok, Sleman ,Yogyakarta

Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 27 Maret 2012 adalah hasil karya saya

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 31 Maret 2012 Yang membuat pernyataan,

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yulius Dwi Prasojo

Nomor Mahasiswa : 072214080

Demi kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP RUMAH MAKAN

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam pangkalan data, mendistribusikannya diinternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama masih mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 31 Maret 2012 Yang menyatakan

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat limpahan kasih dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul

Analisis Faktor-faktor yang Menyebabkan Loyalitas Konsumen terhadap Rumah

Makan” Studi Kasus di Rumah Makan Depot Laris–i Jl. Nologaten Catur Tunggal,

Depok, Sleman ,Yogyakarta. Penulisan skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen,

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, dan bimbingan

dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Untuk itu

penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terimakasih dengan tulus

kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Drs. Y.P. Supardiyono, M. Si., Akt., Q.I.A., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A., selaku Dosen Pembimbing I yang telah

(9)

viii

bimbingan, kritik, saran yang sangat berharga, dan motivasi serta solusi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Dra. Yuliana Rini Hardanti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang

telah bersedia untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Seluruh dosen dan staf sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah membagi

ilmu yang dimiliki dan membimbing mahasiswa agar memiliki

keunggulan akademik & humanistik.

7. Pemilik / pemimpin perusahaan beserta karyawan-karyawan Rumah

Makan Depot Laris-i yang menerima saya untuk melakukan penelitian di

tempat tersebut.

8. Semua responden yang membantu saya untuk mengisikan kuesioner yang

saya berikan.

9. Ayah, Alm. Ibuku dan Kakakku. Terimakasih atas semua cinta, kasih

sayang, perhatian, doa, didikan dan semangat yang telah penulis dapatkan.

(10)

ix 13. Teman-teman seperjuangan Man ‘07.

14. Teman-teman Bacox Warrior Man’07 dan Black Horse.

15. Teman-teman selama KKP. Ocha, Ester, Alex dan Aan.

16. Teman-teman MPT. Yuan, Elen, Edo, Dita, Berniq dll.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi

bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 25 Januari 2012

Penulis

Yulius Dwi Prasojo

(11)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR... vii

HALAMAN DAFTAR ISI...x

HALAMAN DAFTAR TABEL... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

HALAMAN ABSTRAK... ... xvi

HALAMANABSTRACT... ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penulisan ... 5

(12)

xi

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Landasan Teori ... 8

B. Penelitian- penelitian Sebelumnya ... 27

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 29

D. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Jenis Penelitian ... 31

B. Subyek dan Obyek... 31

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 31

D. Variabel Penelitian ... 31

E. Definisi Operasional... 32

F. Populasi dan Sampel... 35

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 37

H. Sumber Data... 37

I. Teknik Pengumpulan Data... 38

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 38

K. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 48

A. Sejarah Rumah Makan Depot Laris-i ... 48

B. Lokasi Perusahaan ... 48

C. Manajemen Sumber Daya Manusia ... 48

(13)

xii

E. Penjelasan Masing-masing Jabatan ... 51

F. Personalia ... 52

G. Pembagian Waktu Kerja ... 53

H. Daftar Menu yang ada di Rumah Makan Depot Laris-i ... 53

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas ... 60

B. Karakteristik Responden ... 63

C. Analisis Data ... 70

D. Pembahasan ... 91

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 96

C. Keterbatasan ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 99

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

V.1 Hasil Uji Validitas ... 61

V.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 62

V.3 Hasil Perhitungan Karakteristik Responden Berdasar Jenis Kelamin .. 63

V.4 Hasil Perhitungan Karakteristik Responden Berdasar Umur ... 64

V.5 Hasil Perhitungan Karakteristik Responden Berdasar Pendidikan Terakhir ... 65

V.6 Hasil Perhitungan Karakteristik Responden Berdasar Pekerjaan ... 66

V.7 Hasil Perhitungan Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan atau Uang Saku dalam satu bulan ... 68

V.8 Hasil Perhitungan Karakteristik Reasponden Berdasarkan Rata-rata Membeli atau Mengunjungi Rumah Makan Depot Laris-i dalam Waktu Satu Bulan... 69

V.9 Hasil Uji Multikolinieritas ... 71

V.10 Hasil Uji Normalitas ... 73

V.11 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 75

V.12 Hasil Uji F ... 76

V.13 Hasil Uji t ... 78

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Konsep Kepuasan Pelanggan ... 24

II.2 Kerangka Konseptual ... 29

IV.1 Struktur Organisasi Rumah Makan Depot Laris-i ... 50

V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 72

V.2 Hasil Uji Normalitas ... 74

V.3 Daerah penerimaan dan penolakan H0Uji F ... 77

V.4 Daerah penerimaan dan penolakan H0variabel Produk ... 80

V.5 Daerah penerimaan dan penolakan H0variabel Harga ... 82

V.6 Daerah penerimaan dan penolakan H0variabel Pelayanan ... 85

V.7 Daerah penerimaan dan penolakan H0variabel Fasilitas ... 87

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dan Kuesioner Penelitian ... 102

Lampiran 2 Deskripsi Responden ... 108

Lampiran 3 Tabulasi Data Penelitian ... 111

Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 116

Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik ... 122

(17)

xvi

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP RUMAH MAKAN

Studi Kasus di Rumah Makan Depot Laris–i Jl. Nologaten Catur Tunggal, Depok, Sleman ,Yogyakarta

Yulius Dwi Prasojo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

(18)

xvii

ABSTRACT

ANALYSIS ON THE FACTORS THAT CAUSE CONSUMER LOYALTY TO A RESTAURANT

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sejak dahulu makanan merupakan hal yang paling penting atau paling utama

dalam kehidupan dan menempati urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan

manusia, sehingga masalah pangan dikategorikan ke dalam kebutuhan primer

atau kebutuhan pokok. Dengan alasan itu, manusia tidak dapat melepaskan

kebutuhannya untuk makan karena hanya dengan makan manusia dapat terus

melangsungkan hidupnya. Persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang

lain memang cukup mengkawatirkan bagi para pengusaha.

Di Yogyakarta ada banyak rumah makan yang menawarkan produk atau jasa

yang sama antara rumah makan yang satu dengan yang lain. Dengan adanya

kesamaan produk yang sejenis setiap perusahaan pasti memiliki cara atau strategi

untuk bersaing dengan perusahaan yang lain. Perusahaan harus memanfaatkan

fungsi penting dalam perusahaan yaitu pelaksanaan pemasaran yang lebih baik

dari para pesaingnya agar tetap bisa bertahan. Perusahaan-perusahaan tersebut

mencurahkan pengabdian yang penuh untuk memahami dan memuaskan

kebutuhan konsumen di pasar yang didefinisikan dengan baik. Para pemilik

perusahaan memotivasi semua orang/karyawan yang ada di dalam organisasi

untuk menghasilkan nilai yang unggul bagi pelanggan mereka, yang bisa

menghasilkan tingkat kesetiaan pelanggan yang tinggi.

Tujuan operasi rumah makan adalah untuk mencari laba atau keuntungan

(20)

juga ingin membuat para konsumen puas dengan apa yang ditawarkan oleh

rumah makan tersebut. Upaya tersebut bisa dilakukan dengan meningkatkan

kreatifitas para karyawan agar produk-produk yang dihasilkan berkualitas.

Selain ketrampilan, kualitas atau mutu dari masakan juga harus diperhatikan

guna memuaskan konsumennya. Semua upaya yang dilakukan tersebut guna

menumbuhkan loyalitas di pihak konsumen. Pelanggan atau konsumen

merupakan faktor yang paling utama berpengaruh terhadap keberlangsungan

suatu perusahaan, jika perusahaan tidak mampu menunjukkan dan

membuktikan keunggulan yang dimilikinya maka lambat laun perusahaan

akan kehilangan pangsa pasarnya, sebab konsumen tentunya akan ragu dalam

memilih produk yang tidak memiliki keunggulan atau kualitas menunjang.

Loyalitas konsumen terhadap suatu produk akan turut menentukan pola

pembelian ulang oleh para konsumen terhadap produk tersebut. Sebaliknya

pola pembelian kembali yang dilakukan oleh para konsumen akan

menunjukkan suatu loyalitas konsumen terhadap suatu produk tersebut.

Setelah konsumen membeli dan menikmati produk, barang atau jasa tersebut,

ia akan menilai apakah konsumen merasa puas atau tidak setelah menikmati

atau mengkonsumsi produk tersebut. Bila ia merasa puas dan senang maka

akan melakukan pengkonsumsian kembali terhadap produk tersebut dan jika

ia tidak puas ia tidak akan melalukan pengkonsumsian kembali. Hal ini

membuktikan bahwa kepuasan seorang konsumen dapat membuat konsumen

menjadi loyal terhadap suatu produk. Loyalitas konsumen dipengaruhi oleh

(21)

Atribut-atribut itulah yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap

perusahaan atau produk dari perusahaan.

Rumah makan merupakan salah satu kebutuhan bagi para konsumen

yang menginginkan makanan siap saji jika konsumen tidak sempat untuk

memasak sendiri. Rumah makan sangat banyak bertebaran dimana-mana baik

dari rumah makan yang menjual menu makanan dengan harga yang mahal

hingga rumah makan yang menjual menu makanan dengan harga sederhana

dan dapat di jangkau oleh semua kalangan. Setiap konsumen pasti memiliki

pilihan rumah makan yang sesuai dengan apa yang konsumen inginkan.

Banyak konsumen yang berpindah-pindah dari rumah makan yang satu ke

rumah makan yang lain tetapi ada juga yang setia ( loyal ) terhadap rumah

makan tersebut.

Perusahaan yang baik harus mampu mempertimbangkan berbagai hal

yang menjadi keinginan para konsumen, sebab setiap konsumen atau manusia

memiliki minat, kebutuhan dan daya beli yang berbeda-beda antara konsumen

yang satu dengan konsumen yang lainnya. Mereka akan mengkonsumsi suatu

produk atau barang dalam jumlah yang banyak jika harganya sesuai dengan

yang ditawarkan, berkualitas, dan dapat menarik perhatian para konsumen.

Proses pengambilan keputusan tidak akan berakhir dengan terjadinya

transaksi pembelian. Evaluasi pasca pembelian juga menentukan apakah

konsumen merasa puas atau tidak setelah mengkonsumsi barang atau jasa

tersebut sehingga mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika konsumen

(22)

kembali lagi (setia) terhadap perusahaan tersebut. Bila konsumen tidak puas

ia akan meninggalkan perusahaan tersebut dan berpaling ke perusahaan lain.

Loyalitas konsumen tercipta karena adanya hubungan yang baik dan

harmonis antara konsumen dengan perusahaan ( rumah makan ) dan hubungan

yang baik dan harmonis itu tercipta karena adanya rasa puas dari para konsumen

atau pelanggan yang loyal terhadap perusahaan.

Berdasarkan fenomena atau kejadian di atas, penulis ingin melakukan

penelitian dengan judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MENYEBABKAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP RUMAH MAKAN “Studi Kasus di Rumah Makan Depot Laris-i Jl. Nologaten Catur Tunggal, Depok, Sleman ,Yogyakarta”.

B. RUMUSAN MASALAH

Bertitik tolak dari gambaran umum yang telah diungkapkan pada latar

belakang masalah maka timbul keinginan untuk meneliti :

1. Apakah faktor seperti produk, harga, pelayanan, fasilitas, dan lokasi

secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen rumah makan?

2. Apakah faktor seperti produk, harga, pelayanan, fasilitas, dan lokasi

secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas konsumen rumah makan?

C. PEMBATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah agar masalah dalam

penelitian ini tidak terlalu luas dan dapat menjawab permasalahan yang ada,

(23)

1. Atribut yang akan diteliti yaitu:

a. Variabel pertama yang akan diteliti adalah produk.

b. Variabel kedua yang akan diteliti adalah harga.

c. Variabel ketiga yang akan diteliti adalah pelayanan.

d. Variabel kempat yang akan diteliti adalah fasilitas.

e. Variabel kelima yang akan diteliti adalah lokasi.

2. Responden yang akan diteliti adalah para konsumen yang sedang makan

atau pernah makan di Rumah Makan Depot Lari-i, minimal 3 (tiga) kali.

D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Untuk mengetahui apakah faktor produk, harga, pelayanan, fasilitas dan

lokasi secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas konsumen rumah

makan.

2. Untuk mengetahui apakah faktor produk, harga, pelayanan, fasilitas dan

lokasi secara parsial berpengaruh terhadap loyalitas konsumen rumah

makan.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan akan membawa manfaat bagi pihak-pihak seperti:

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam bidang

pemasaran mengenai faktor-faktor yang menyebabkan loyalitas

konsumen Rumah Makan Depot Laris-i sehingga pemilik perusahaan

(24)

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi

mahasiswa dalam bidang pemasaran dan dapat berguna bagi bahan

pertimbangan serta acuan dalam penulisan karya ilmiah selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan pengetahuan

dan ilmu yang di dapat selama kuliah di Universitas Sanata Dharma serta

menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan strata

satu.

F. SISTEMATIKA PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini mengemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan penelitian.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

Bab ini mengemukakan tentang kajian teori, hasil penelitian yang

relevan, dan kerangka berfikir yang mendukung penelitian

dilakukan.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian,

waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitia, definisi operasional,

(25)

teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrument dan teknik

analisis data.

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Berisi tentang sejarah perusahaan, lokasi perusahaan, manajemen

sumber daya manusia, struktur organisasi dan informasi lain tentang

perusahaan.

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pengujian instrument penelitian, karakteristik

responden, analisis data, dan pembahasan.

BAB V. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

Berisi tentang kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian, saran

yang diberikan oleh peneliti kepada pihak perusahaan, serta

(26)

8 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pemasaran

Definisi pengertian pemasaran menurut beberapa ahli. Menurut

Kotler dan Amstrong (2006:6) mendefinisikan Pemasaran adalah suatu

proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh

apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan

pertukaran nilai dengan yang lain.

Menurut Wiliam J. Stanton dalam Dharmesta dan Handoko (2008:4)

Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli

potensial.

Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller

(2007:6) “Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat

proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai

kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.

Dari definisi di atas menunjukkan bahwa pemasaran merupakan

serangkaian prinsip untuk memilih pasar sasaran (target market),

(27)

pemuas keinginan, memberikan nilai kepada konsumen dan laba bagi

perusahaan. Pemasaran merupakan konsep kunci keberhasilan suatu

bisnis dimana pemasaran dengan memperhatikan keinginan dan

kebutuhan pemenuhan pelanggan untuk tercapainya, kepuasan memberi

dampak positif bagi perusahaan, di era persaingan bisnis yang begitu

canggih dewasa ini.

Pemasaran merupakan salah satu bidang fungsional yang sangat

penting dalam suatu organisasi bisnis sebagai penunjang utama, bagi

kelangsungan hidup operasional suatu dunia usaha. Pemahaman

pemasaran bagi pihak pemasaran sangat penting dalam rangka

pengenalan kebutuhan dan keinginan pelanggan, penentuan pasar sasaran

mana yang dapat dilayani dengan sebaik-baiknya oleh perusahaan, serta

merancang produk, jasa dan program yang tepat untuk melayani pasar

tersebut.

2. Manajemen Pemasaran

Dharmaseta dan Handoko (2008:4) mendefinisikan manajemen

pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan dan pengawasan

program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasaran yang

dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kotler dan Keller (2007:6) manajemen pemasaran adalah sebagai

seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan

menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan

(28)

Berdasarkan definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

manajemen pemasaran adalah suatu kegiatan yang sangat kompleks dan

kuat yang memerlukan perhatian dari pimpinan perusahaan atau

organisasi agar tujuan organisasi perusahaan dapat tercapai. Manajemen

pemasaran merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan

yang ditujukan untuk mengatur proses pertukaran.

3. Konsep Pemasaran

Dharmmesta dan Handoko (2008 : 6-8) Konsep Pemasaran adalah

sebuah filsafah bisnis yang menyataknan bahwa pemuasan kebutuhan

konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan

hidup perusahaan.

Ada tiga unsur pokok konsep pemasaran adalah:

a. Orientasi pada konsumen

Perusahan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus:

1) Menentukan kebutuhan pokok (basic need) dari pembeli yang

akan dilayani dan dipenuhi.

2) Menentukan kelompok pembeli yang akan di jadikan sasaran

penjualan.

3) Menentukan produk dan program pemasarannya.

4) Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur,

meneliti, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku

(29)

5) Menetukan dan melaksan akan strategi yang paling baik, apakah

menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau

model yang menarik.

b. Pengyusunan kegiatan pemasaran secara integral (integrated

marketing)

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan

setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu

usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen,

sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir.

c. Kepuasan Konsumen (Consumer Satisfaction)

Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka

panjang akan mendapat laba, ialah banyak sedikitnya kepuasan

konsumen yang dapat dipenuhi. Ini tidaklah berarti bahwa

perusahaan harus berusaha memaksimisasikan kepuasan konsumen,

tetapi perusahaan harus mendapat laba dengan cara memberikan

kepuasan kepada konsumen.

4. Pengertian Jasa

Jasa secara tradisional sulit didefinisikan. Yang lebih menyulitkan

lagi adalah kenyataan bahwa cara menciptakan dan mengirimkan jasa

kepada pelanggan sering sulit di pahami, karena banyak masukan dan

(30)

Lovelock dan Wringht (2007:5) menjelaskan jasa menjadi 2 yaitu:

a. Jasa adalah tindakn atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak

kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait

dengan produk fisik, kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan

biasanya tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor

produksi.

b. Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan

memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat

tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan

yang diingikan dalam diri atau atas nama penerima jasa tersebut.

Kotler ,1994 dalam Tjiptono ( 2000:6) jasa adalah setiap tindakan

atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,

yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak

menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan

dengan produk fisik maupun jasa.

Payne, Andrian (2000:8) jasa merupakan suatu kegiatan yang

memiliki beberapa unsur ketakberwujudan (intangibility) yang

berhubungan dengannya, yang melibatkan beberapa interaksi dengan

konsumen atau dengan properti dalam kepemilikannya, dan tidak

menghasilkan trafer kepemilikan. Perubahan kondisi mungkin saja terjadi

dan produksi jasa bisa saja berhubungan atau bisa pula tidak berkaitan

(31)

5. Karakteristik Jasa

Payne, Andrian (2000:9) menyebutkan empat karakteristik yang

paling sering dijumpai dalam jasa adalah:

a. Tidak berwujud : jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud.

b. Heterogenitas : jasa merupakan variabel non-standar dan sangat

bervariasi.

c. Tidak dapat dipisahkan : jasa umumnya dihasilkan dan dikonsumsi

pada saat yang bersamaan, dengan partisipasi konsumen dalam

proses tersebut.

d. Tidak tahan lama : jasa tidak mungkin disimpan dalam persediaan.

6. Perilaku Konsumen

Dharmesta dan Handoko (2008:10) Perilaku konsumen (consumer

behavior) didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan

barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan

keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Menurut Peter J. Paul dan jerry C. Olson ( 1999:6-9 ) Prilaku

konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisis,

prilaku dan kejadian di sekitar lingkungan di mana manusia melakukan

aspek pertukaran dalam kehidupan mereka, paling tidak ada tiga ide

penting dalam definisi di atas: (1) perilaku konsumen adalah dinamis (2)

perilaku konsumen melibatkan interaksi (3) perilaku konsumen

(32)

Perilaku konsumen adalah dinamis, ini berarti bahawa seorang

konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan

bergerak sepanjang waktu. Perilaku konsumen melibatkan interaksi,

berarti memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran

yang tepat kita harus memahami apa yang mereka pikirkan dan mereka

rasakan, apa yang mereka lakukan, dan serta di mana yang

mempengaruhui serta dipengaruhui oleh apa yang dipikirkan, dirasa dan

dilakukan konsumen. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, dalam

hal ini definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi

pemasaran yang sejauh ini melibatkan pertukaran.

Dari definissi di atas dilihat ada dua hal penting dari prilaku

konsumen yaitu proses pengembalian keputusan dan kegiatan fisik yang

semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan

mempergunakan barang-barang dan jasa secara ekonomis. Dengan kata

lain prilaku konsumen adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku

konsumen dalam arti tindakan-tindakan yang dilakukan untuk membeli

suatu barang atau jasa tertentu.

7. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Pembelian Konsumen

Dalam memahami perilaku konsumen perlu dipahami siapa

konsumen, sebab dalam suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki

(33)

Untuk menentukan kepuasan pembelian suatu produk biasannya

perilaku konsumen dipengaruhui oleh beberapa faktor sebagai berikut

(Kotler dan Armstrong, 2006:203-218).

a. Faktor Budaya

Faktor budaya memilki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap

perilaku. Peran budaya, sub budaya, dan kelas sosial pembeli

sangatlah penting.

1) Budaya

Budaya mempunyai pengaruh yang luas dan terdalam terhadap

perilaku konsumen sehingga perilaku konsumen ditentukan oleh

kebudayaan yang tercermin dalam cara hidup, kebiasaan dan

tradisi dalam permintaan terhadap bermacam-macam barang dan

jasa di pasar.

2) Sub Budaya

Merupakan kebudayaan khusus yang ada, pada satu golongan

masyarakat yang berbeda dengan golongan masyarakat lain

maupun kebudayaan seluruh masyarakat mengenai beberapa

bagian yang tidak pokok. Sub budaya terdiri dari kelompok

kebangsaan, kelompok keagamaan, kelompok rasional dan

wilayah geografis.

3) Kelas Sosial

Pada dasarnya masyarakat kita dapat dikelompokan ke dalam

(34)

a) Golongan atas, seperti: pengusaha-pengusaha kaya,

pejabat-pejabat tinggi.

b) Golongan menengah, seperti: karyawan instansi pemerintah,

pengusaha golongan menengah.

c) Golongan kebawah, seperti: buruh pabrik, pegawai rendah

dan pedagang kecil.

b. Faktor Sosial

1) Kelompok Referensi

Merupakan kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh

langsung ataupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku

seseorang.

2) Keluarga

Keluarga merupakan kelompok yang paling kecil dalam struktur

kehidupan masyarakat yang perlu diketahui karakteristik dan

sifat-sifatnya oleh perusahaan, karena keluarga dapat

memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli.

Anggota keluarga berfungsi sebagai inisiatif, yang memutusakan

tetapi di lain waktu dapat sebagai pembeli maupun pemakai

produk.

3) Peran dan Status

Sebuah peranan terdiri dari aktivitas yang diperkirakan

dilakukan seseorang yang sesuai dengan orang lain yang ada

(35)

pembelian. Maka pemasar perlu menyadari potensi produk yang

menjadi simbol dari status.

c. Faktor Pribadi

1) Usia dan Tahap Daur Hidup

Selera dan konsumen seseorang dipengaruhui oleh usianya dan

tahap siklus hidupnya seseorang akan memutuskan pembelian

suatu produk dengan mempertimbangkan terlebih dahulu pada

faktor usia, sehingga produk yang digunakan sesuai dengan

usianya.

2) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang akan menjurus kepada kebutuhan dan

keinginan tertentu akan barang dan jasa, secara umum para

pemasar dapat mempelajari apakah kelompok kerja tertentu

mempunyai perhatian di atas rata-rata terhadap produk jasa

mereka. Mereka juga dapat memilih untuk mengkhususkan

dalam pembuatan produk dan pelayanan jasa tertentu yang

diperlukan oleh kelompok tertentu pula.

3) Keadaan Ekonomi

Lingkungan ekonomi seseorang akan sangat berpengaruh

terhadap barang dan jasa yang dipertimbangkan dan dibeli oleh

mereka. Lingkungan itu sendiri terdiri dari; pendapatan,

(36)

4) Kepribadian dan Konsep Diri

Konsep diri dan kepribadian setiap orang berbeda sehingga

pandangan yang diberikan terhadap suatu hal akan berbeda pula.

Hal tersebut dapat digunakan dalam segmentasi pasar,

periklanan, pembungkusan, personal selling, pengembangan

produk dan penyaluran.

5) Gaya Hidup

Gaya hidup mencoba untuk menggambarkan suatu pola bereaksi

dan berinteraksi seseorang di dunia. Seorang pemasar dapat

mencari hubungan di antara suatu produk, merek dengan

kelompok gaya hidup tertentu untuk mempersiapkan strategi

pemasaran yang cocok dengan produk yang dihasilkan.

d. Faktor Psikologis

1) Motivasi

Merupakan suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu

yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan.

Dengan mengetahui motif tersebut dapat dijadikan sebagai dasar

pada program promosi perusahaan dan periklanan khusus.

2) Presepsi

Merupakan suatu proses seseorang dalam memilih, mengartikan,

masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran tentang

(37)

3) Belajar

Proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen merupakan

suatu proses belajar. Mereka sebelum melakukan proses

pembelian, konsumen akan mempelajari sesuatu terlebih dahulu.

4) Keyakinan dan Sikap

Adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang tentang

suatu hal dan sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari

untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang

baik ataupun kurang baik secara konsekuen.

8. Tahap-tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan

Dalam pengambilan keputusan merupakan suatu proses kegiatan

pembelian yang tampak hanyalah satu tahap dari keseluruhan proses

pembelian konsumen.

Dharmmesta dan Handoko (2008:106-112) proses pengambilan

keputusan melalui lima tahap yaitu :

a. Menganalisis Kebutuhan dan Keinginan.

Penganalisaan kebutuhan dan keinginan ini ditujukan terutama

untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum

terpenuhi atau terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka

konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum

segera dipenuhi atau masih ditunda pemenuhannya, serta

kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus sgera dipenuhi. Tahap ini adalah

(38)

b. Pencarian Informasi dan Penilaian Sumber – sumber.

Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau

eksternal, pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa

kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan

harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif

hanya dengan membaca iklan di majalah atau surat kabar tanpa

mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang

diinginkan.

Pencarian informasi internal tentang sumber – sumber

pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh

perorangan yang terutama berasal dari komunikasi perorangan dan

pengaruh perorangan yang terutama berasal dari pelopor opini.

Sedangkan informasi eksternal berasal dari media masa dan sumber

informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan.

c. Penilaian dan Seleksi terhadap Alternatif pembelian

Meliputi dua tahap yaitu menetapkan tujuan pembelian dan

menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian

berdasarkan tujuan pembelian.

Tujuan pembelian bagi masing – masing konsumen tidak selalu

sama, tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya. Ada

konsumen yang mempunyai tujuan pembelian untuk meningkatkan

prestise, ada yang hanya sekedar ingin memenuhi kebutuhan jangka

(39)

d. Keputusan untuk Membeli

Tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian

dimana konsumen benar – benar membeli produk. Keputusan untuk

membeli atau tidak produk yang ditawarkan. Keputusan untuk

membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan

kesimpulan dari sejumlah keputusan, misalnya : keputusan tentang

jenis produk, bentuk produk, jumlah produk dan sebagainya. Apabila

produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan apa yang

diharapkan konsumen untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan,

maka produk tersebut mampu menarik minat untuk membeli. Bila

konsumen dapat dipuaskan maka pembelian berikutnya akan

membeli merk tersebut lagi dan lagi.

e. Perilaku Sesudah Pembelian

Setelah melakukan pembelian produk, konsumen akan

mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen

akan melakukan tindakan setelah kegiatan membeli dalam hal

penggunaan produk tersebut sehingga harus diperhatikan oleh

pemasar bahwa tugas pemasaran tidak berakhir ketika produk sudah

dibeli tetapi terus sampai pada periode setelah pembelian.

9. Kepuasan Pelanggan

Saat ini perhatian terhadap kepuasan pelanggan semakin

diperhatikan dan tingkatkan oleh semua para pengusaha agar para

(40)

Pihak-pihak yang paling banyak berhubungan langsung dengan kepuasan

/ ketidak puasan pelanggan adalah pemasar, konsumen, konsumeris, dan

peneliti perilaku konsumen.

Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis, di mana semakin

banyak para produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan

keinginan konsumen, menyebabkan setiap perusahaan harus menetapkan

orientasi pada kepuasan konsumen / pelanggan sebagai tujuan yang

paling utama. Saat ini dapat diyakini bahwa kunci utama untuk

memenangkan persaingan bisnis adalah memberikan nilai dan kepuasan

kepada pelanggan melalui penyampaiaan produk dan jasa dengan harga

bersaing.

Semakin berkembangnya kemajuan jaman banyak para produsen

yang menawarkan produk dan jasa, maka konsumen lebih memilih

pilihan yang semakin banyak ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Dengan demikian kekuatan tawar-menawar konsumen semakin banyak.

Hak-hak konsumen pun mulai mendapat perhatian yang cukup besar,

terutama aspek keamanan dalam pemakaian barang atau jasa tertentu.

Kepuasan konsumen dapat menjadi dasar untuk menuju terwujudnya

suatu konsumen yang loyal atau setia terhadap suatu produk, merek dan

jasa.

Mowen dan Minor (2002:89) Kepuasan konsumen adalah

keseluruhan sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang atau jasa

(41)

Kotler dan Keller (2007:177) Kepuasan konsumen adalah perasaan

senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan

kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang

diharapkan.

Tjiptono (2000:146) ada beberapa pakar yang memberikan definisi

mengenai kepuasan / ketidakpuasan pelanggan, antara lain:

1. Day ( dalam Tse dan Wilton, 1988) menyatakan bahwa kepuasan

atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap

evaluasi ketidak sesuaian / diskonfirmasi yang dirasakan antara

harapan sebelumnya (atau norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual

produk yang dirasakan setelah pemakaian.

2. Menurut Engel. Et al. (1990) mengungkapkan bahwa kepuasan

pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang

dipilih sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau

melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan pelanggan

timbul apabila hasil yang diperoleh tidak memenuhi harapn

pelanggan.

3. Philip Kotler (1997) mengemukakan bahwa kepuasan konsumen

adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja

atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

Secara konseptual, kepuasan pelanggan dapat digambarkan sebagai

(42)

Konsep Kepuasan Pelanggan

2001)

Gambar II.1 Konsep Kepuasan Pelanggan Fandi Tjiptono (1995) dalam

Fandi Tjiptono (2000:147)

Semakin berkualitas produk dan jasa yang diberikan kepada

konsumen, maka kepuasan yang dirasakan oleh konsumen semakin

tinggi. Bila kepuasan konsumen semakin tinggi, maka dapat

menimbulkan keuntungan bagi badan usaha/perusahaan tersebut.

Pelanggan yang merasakan kepuasan akan terus melakukan pembelian

pada badan usaha/perusahaan tersebut. Demikian pula sebaliknya jika

tanpa ada kepuasan, dapat mengakibatkan pelanggan pindah pada produk

lain atau pesaing lain.

Tujuan Perusahaan

Produk

Nilai Produk Bagi Pelanggan

Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan

Harapan Pelanggan Terhadap Produk

(43)

10. Loyalitas Konsumen

Loyalitas pelanggan merupakan reaksi atau akibat dari terciptanya

kepuasan pelanggan sebagai implementasi dari keberhasilan pelayanan

yang berkualitas dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan yang

loyal adalah mereka yang antusiasme terhadap merek atau produk yang

digunakannya. Pelanggan yang loyal kepada keputusan pembeliannya

tidak lagi mempertimbangkan faktor–faktor yang berpengaruh dalam

penentuan pilihan seperti tingkat harga, jarak, kualitas, dan atribut

lainnya, karena telah tertanam dalam dirinya bahwa produk atau jasa

yang dibeli sesuai dengan harapn dan mampu memenuhi kebutuhan

(Pratiwi, 2010:28).

Loyalitas nenujukkan kondisi dari durasi waktu tertentu dan

masyarakat bahwa tindakan pembelian terjadi tidak kurang dari dua kali

(Griffin, 2005:5).

Loyalitas adalah kesetiaan konsumen dalam membeli barang dan

jasa dengan melakukan pembelian ulang barang atau jasa tersebut secara

terus menerus. Kebiasaan ini termotivasi dan sulit di ubah dalam

pembelian barang atau jasa yang sama, sering berakar pada keterlibatan

yang tinggi (Peter dan Olsen 2000:89 dalam Rusliadi 2009:30).

Dua aspek penting dalan loyalitas adalah sikap dan perilaku

konsumen, mempertahan konsumen yang mempunyai sifat dan perilaku

yang loyal lebih menguntungkan dibanding mencari konsumen baru.

(44)

perusahaan terlebih dahulu menciptakan image yang positif terhadap

atribut yang ditawarkannya (Rusliadi, 2009:30).

Loyalitas secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang atas

suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas konsumen

merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam

menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh

perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut

(Hatane Samuel dan Foedjiawati 2005 dalam Pratiwi 2010:29).

a. Ciri-ciri Loyalitas

Griffin, Jill (2005 : 31) mengatakan bahwa pelanggan yang loyal

adalah orang yang:

1. Melakukan pembelian berulang yang teratur

2. Membeli antar lini produk dan jasa

3. Mereferensikan ke orang lain

4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan pesaing

b. Tahap-tahap Loyalitas

Griffin, Jill (2005 : 35) membagi tahap loyalitas menjadi tujuh

tahapan yaitu:

1. Tahap satu: suspect. Tersangka (suspect) adalah orang yang

mugkin membeli produk atau jasa Anda.

(45)

3. Tahap tiga: prospek yang diskualifikasi. Prospek yang

diskualifikasi adalah prospek yang telah cukup Anda pelajari

untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan, atau tidak

memiliki kemampuan membeli, produk Anda.

4. Tahap empat: pelanggan pertama kali. Pelanggan pertama kali

adalah orang yang telah membeli dari anda satu kali.

5. Tahap lima: pelanggan berulang. Pelanggan berulang adalah

orang-orang yang telah membeli dari Anda dua kali atau lebih.

6. Tahap enem: klien. Klien membeli apa pun yang Anda jual dan dapat ia gunakan.

7. Tahap tujuh: penganjur (advocate). Seperti klien, pendukung

membeli apa pun yang Anda jual dan dapat ia gunakan serta

membelinya secara teratur.

B. PENELITIAN TERDAHULU

1. Penelitian dilakukan oleh INDRATIN (2009) dengan judul “ Analisis

Faktor-fakto Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Mengunjungi Resto

di Kota Yogyakarta “ ( Studi kasus pada Sagan Resto Seafood & Lounge

Jalan Colombo Nomor 35 Karang Malang Yogyakarta).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor

meliputi pelayan resto, suasana resto, tingkat harga makana, minuman

dan variasinya serta lokasi resto mempengaruhi konsumen dalam

(46)

yang paling dominan mempengaruhi konsumen dalam mengunjungi

resto.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Sagan Resto

Seafood & Lounge Jalan Colombo Nomor 35 Karang Malang

Yogyakarta, dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 100

responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah

convinience sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis persentase dan analisis regresi linier berganda.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor suasana resto dan lokasi

resto signifikan mempengaruhi konsumen dalam mengunjungi resto,

sedangkan faktor pelayanan resto, dan faktor tingkat harga makanan,

minuman dan variasinya tidak signifikan mempengaruhi konsumen

dalam mengunjungi resto. Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui

bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi konsumen dalam

mengunjungi resto adalah faktor lokasi resto.

2. Penelitian dilakukan oleh JUNSCEN COME BUNGA (2007) dengan

judul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen

Pada Minyak Pelumas Castrol (Studi Kasus : Pada Bengkel Kurnia

Agung).

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui apakah secara

simultah harga, kualitas, promosi dan kemasan berpengaruh terhadap

(47)

mengetahui faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen pada minyak

pelumas Castrol.

Penelitian ini dilaksanakan di bengkel Kunia Agung, Jl. Ring Road

Utara No.21 Maguwoharjo, Depok Sleman Yogyakarta. Subyek

penelitian ini adalah konsumen pengguna oli Castrol yang telah

menggunakan oli Castrol lebih dari tiga kali. Sampel yang diambil

sebanyak 100 responden. Obyek yang diteliti meliputi harga, kualitas,

promosi, kemasan dan loyalitas konsumen. Teknik pengumpulan data

menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan regresi linier

berganda yang bertujuan menjawab tujuan penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh dari faktor

harga, kualitas, promosi dan kemasan baik secara parsial maupun

simultan terhadap loyalitas konsumen pada minyak pelumas Castrol.

C. KERANGKA KONSEPTUAN PENELITIAN

Berdasarkan pada landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat

disusun suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:

(48)

Keterangan : Hubungan Parsial

Hubungan Simultan

Gambar II.2

Kerangka Konseptual

D. HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho = Faktor produk, harga, pelayanan fasilitas, dan lokasi tidak

berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Rumah Makan Depot

Laris-i Yogyakarta.

H1 = Faktor produk, harga, pelayanan, fasilitas dan lokasi

berpengaruh terhadap loyalitas konsumen Rumah Makan Depot

(49)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian pada

konsumen yang membeli dan pernah membeli di Rumah Makan Depot Laris-i

Jl. Nologaten Catur Tunggal, Depok, Sleman ,Yogyakarta, sehingga kesimpulan

hasil penelitian hanya berlaku pada obyek yang akan diteliti, tidak berlaku umum.

B. SUBYEK DAN OBYEK

1. Subyek Penelitian : Semua konsumen yang membeli dan pernah membeli

di Rumah Makan Depot Laris-i Yogyakarta.

2. Obyek Penelitian : Faktor yang menyebabkan loyalitas konsumen rumah

makan yang meliputi produk, harga, pelayanan, fasilitas dan lokasi.

C. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN

1. Lokasi : Rumah Makan Depot Laris-i Jl. Nologaten Catur Tunggal, Depok,

Sleman ,Yogyakarta.

2. Waktu : November 2011

D. VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian terdiri dari dua macam yang digunakan dalam

penelitian ini, yaitu variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang

tergantung dari variable lainnya yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol

(50)

bergantung pada variable lainnya yang selanjutnya dinyatakan dengan simbol

X. Variable-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Variabel Terikat (dependent variable), yaitu loyalitas konsumen Rumah

Makan, didekati dengan frekuensi kunjungan selama satu bulan.

2. Variabel Tidak Terikat (independent variable), yaitu :

a. Produk (X1)

b. Harga (X2)

c. Pelayanan (X3)

d. Fasilitas (X4)

e. Lokasi (X5)

E. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menyatakan pengertian tentang variabel yang diukur. Maka dalam

penelitian ini adalah keputusan konsumen dalam memilih Rumah Makan

Depot Laris-i, yaitu:

1. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk

memenuhi keinginan atau kebutuhan ( Kotler, 1997:52).

Dengan indikator sebagai berikut:

a. Apakah rasa produk makanan dan minuman yang di tawarkan sesuai

dengan yang di inginkan konsumen.

b. Apakah produk yang dijual memiliki kualitas produk yang baik.

c. Macam-macam produk yang ditawarkan kepada konsumen, yaitu

(51)

2. Harga

Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat

dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang lainnya

ditetapkan oleh pembeli atau penjual untuk satu harga yang sama

terhadap semua pembeli (Tjiptono, 2001 dalam Mandasari, 2011:22).

Dengan indikator sebagai berikut:

a. Kesesuaian antara harga makanan dan minuman yang dibayar

konsumen dengan yang tertera di daftar menu makan dan minuman.

b. Apakah tingkat harga minuman dan makanan terjangkau oleh

seluruh konsumen.

c. Kesesuaian antara tingkat harga makanan dan minuman dengan

tingkat kepuasan yang dirasakan oleh konsumen.

d. Tingkat harga makanan dan minuman sesuai dengan standar harga

rumah makan.

3. Pelayanan

Pelayanan adalah setiap kegiatan, atau manfaat yang ditawarkan oleh

suatu pihak kepada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud dan

tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Namun secara umum,

pelayanan berarti menyediakan segala apa yang dibutuhkan oleh orang

lain (Kotler, 2000 dalam Mandasari, 2011:16).

Dengan indikator sebagai berikut:

a. Keramahan dan kesopanan karyawan terhadap konumen, yaitu

(52)

b. Kecepatan karyawan dalam melayani konsumen.

c. Keteraturan karyawan dalam melayani konsumen, yaitu apakah

karyawan melayani konsumen dengan teratur sesuai dengan urutan.

d. Kesiapan karyawan untuk membantu jika konsumen mengalami

kesulitan.

4. Fasilitas

Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan-perlengkapan fisik untuk

memberi kemudahan kepada konsumen untuk melaksanakan

aktifitas-aktifitas sehingga kebutuhan konsumen dapat dipenuhi (Sulastyono, 1999

dalam Mandasari, 2011:29)

Dengan indikator sebagai berikut:

a. Apakah ruangan rumah makan selalu bersih.

b. Apakah ruangan rumah makan selalu tertata rapi.

c. Apakah ruangan rumah makan cukup luas.

d. Apakah tersedia toilet dalam rumah makan.

e. Apakah ada musik dalam rumah makan.

5. Lokasi

Lokasi adalah dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan

operasi (Lupiyoadi 2001 dalam Mandasari, 2011:25).

Dengan indikator sebagai berikut:

a. Lokasi mudah dijangkau oleh konsumen.

b. Tidak jauh dari tempat tinggal konsumen.

(53)

d. Tidak jauh dari tempat aktivitas konsumen.

e. Dekat dengan pusat keramaian sehingga memudahkan konsumen

bila ingin melakukan aktivitas yang lain.

6. Loyalitas Konsumen

Loyalitas adalah kesetiaan konsumen dalam membeli barang dan jasa

dengan melakukan pembelian ulang barang atau jasa tersebut secara terus

menerus. Kebiasaan ini termotivasi dan sulit di ubah dalam pembelian

barang atau jasa yang sama, sering berakar pada keterlibatan yang tinggi

(Peter dan Olsen, 2000:89 dalam Rusliadi, 2009:30).

Dengan indikator sebagai berikut:

a. Melakukan pembelian berulang secara teratur.

b. Mereferensikan kepada orang lain.

c. Menunjukkan kekebalan terhadap terikan dari pesaing-pesaing.

d. Melakukan pembelian produk yang lain di tempat yang sama.

F. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2011:61). Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen pria dan

wanita yang membeli dan pernah membeli di Rumah Makan Depot

(54)

terbatas (infinite), yaitu populasi yang tidak diketahui berapa jumlah

pastinya.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2011:62).

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

rumus sampel infinite, yaitu:

n = (Z 2.p.q)/d2

n = ((1,96)2(0,5)(0,5))/(0,1)2

n = 96,04

Dimana:

n = Jumlah sampel

p = Estimator porsi populasi

q = 1-p

Z = Harga standar normal

D = Penyimpangan yang ditoleransi

Maka, jmlah sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah

sebanyak 96,04 dibulatkan menjadi 100. 100 responden tersebut

merupakan konsumen yang sedang membeli dan pernah membeli di

(55)

G. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah accidental

sampling. Accidental samplingadalah teknik penentuan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan

ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011:67).

H. SUMBER DATA

Jenis data yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari

responden/obyeknya. Pada penelitian ini data primer diperoleh dari hasil

pengisian kuesioner untuk mengetahui produk, harga, pelayanan, fasilitas

dan lokasi di Rumah Makan Depot Laris-i Yogyakarta yang

menyebabkan loyalitas konsumen.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, baik

berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dengan

penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer. Dalam

penelitian ini data sekunder diperoleh dari dokumentasi berupa

buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dalam penelitian

(56)

I. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam suatu penelitian ilmiah, metode pengumpulan data dimaksudkan

untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan, terpercaya. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Metode pengumpulan data dilakukan dengan alat bantu berupa kuesioner,

yang mana jawaban responden diukur dengan menggunakan skala Likert.

Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan

atau pernyataan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala

Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang dapat

berupa kata-kata dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban

itu dapat diberi skor. Dengan gradasi jawaban:

Sangat setuju (SS) diberi skor 5

Setuju (S) diberi skor 4

Netral (N) diberi skor 3

Tidak setuju (TS) diberi skor 2

Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1

J. TEKNIK PENGUJIAN INSTRUMENT

Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan

(57)

1. Uji Validitas

Tujuan dilakukan uji validitas adalah untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang

akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011:52).

Mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi

antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel.

Yaitu dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree

of freedom (df)= n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel penelitian (Ghozali, 2011:53).

Uji validitas digunakan untuk menghitung korelasi antara

masing-masing pernyataan dengan skor total dengan rumus korelasi product

moment(Sugiyono, 2011:228).

rxy= Koefisien korelasi setiap item

y = Nilai total item

x = Nilai dari setiap item

n = Jumlah sampel

Dengan taraf signifikan (α)= 5%, apabila rhitung > rtabel dan nilai

positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan

(58)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner

dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2011:47). Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika

diujikan berulang pada sampel yang berbeda.

Cara mencari reliabilitas untuk keseluruhan item adalah dengan

mengkoreksi angka korelasi yang diperoleh menggunakan rumus Alfa Cronbach (Suharsimi Arikunto 1993) dalam Muhidin dan Abdurahman

(2009:38) yaitu:

11= 1 1−

∑ 2 2

Dimana,

r11 = Reliabilitas Instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

∑ 2 = Jumlah variabel butir

2 = Varian total

Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7

(59)

Dengan taraf signifikan (α)= 5%, apabila rhitung > r tabel maka

kuesioner sebagai alat ukur dikatakan memenuhi syarat reliabilitas.

K. TEKNIK ANALISIS DATA

8. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Ghozali (2011:105-106) Uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara

variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai

korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model

regresi adalah sebagai berikut:

a. Nilai R2yang dihasil oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individu variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi

variabel dependen.

b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika

antara variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi

(umumnya di atas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi

(60)

karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel

independen.

c. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan

lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian

sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen

(terikat) dan regresi terhadap variabel independen lainnya.

Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang

terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (

karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai

Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥10. Setiap

penilaian harus menentukan tingkat kolinearitas yang masih

dapat ditolerir.

b. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2011:139) Uji heterokedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

(61)

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terdapat

homokedastisitas atau tidak tejadi heterokedastisitas.

Cara untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas adalah

dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat

(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada

tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu

X yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized(Ghozali, 2011:139).

Dasar analisisnya adalah sebagai berikut :

a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di

atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

c. Uji Normalitas

Ghozali (2011:160-161) Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F

(62)

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil.

Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik salah satu cara termudah untuk

melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram

yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat

histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah

sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat

normal probability ploy yang membandingkan distribusi kumulatif

dari distri busi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu

garis lurus diagonal, dan ploting data residual normal, maka garis

yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.

9. Analisis Regresi Linear Berganda

Tujuan dari analisis linear berganda adalah untuk mengetahui

besarnya pengaruh variable independen terhadap variable dependen.

Rumus persamaan regresi linear berganda (Sugiyono, 2011:276):

Y= a+ b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5

Keterangan :

Y = Keputusan Berkunjung

X₁ = Produk

(63)

X₃ = Pelayanan

X4 = Fasilitas

X5 = Lokasi

a = Bilangan konstanta

bı = Koefisien regresi Produk

b2 = Koefisien regresi Harga

b3 = Koefisien regresi Pelayanan

b4 = Koefisien regresi Fasilitas

b5 = Koefisien regresi Lokasi

10. Melakukan Uji Hipotesis

a. Uji Hipotesis Fhitung

Pengujian dengan Fhitung tujuannya untuk mengetahui apakah

variabel bebas (independen) secara simultan berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikat (dependen). Adapun rumus yang

digunakan untuk mencari Fhitung adalah sebagai berikut (Priyatno,

(64)

Kriteria Pengujian:

Jika Fhitung≥ Ftabel, maka H0ditolak dan H1diterima

Jika Fhitung< Ftabel, maka H0diterima dan H1ditolak

Hipotesis untuk Fhitungadalah :

H0 = Faktor produk, harga, pelayanan, fasilitas dan lokasi secara

simultan tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen

Rumah Makan.

H1 = Faktor produk, harga, pelayanan, fasilitas dan lokasi secara

simultan berpebgaruh berterhadap loyalitas konsumen Rumah

Makan.

b. Uji Hipotesis thitung

Tujuan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

bebas (independen) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikat (dependen). Adapun rumus yang digunakan untuk

mencari thitungadalah sebagai berikut (Priyatno, 2008:83-84):

Gambar

Tabel     Judul
Gambar   Judul
Gambar II.1 Konsep Kepuasan Pelanggan Fandi Tjiptono (1995) dalam
Gambar II.2Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Sekretariat Tim Kuasa Hukum Pemerintah

4) Students coming late after attendance checked will be considered as absent. 6) Students who are disrupted will be dismissed from the class. 7) Students who do not do the

yang sudah ada di teknik terbagi secara merata akan tetapi tidak terkontrol sehingga bandwidth yang tidak digunakan dapat hilang begitu saja.... 1.2

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul Karakteristik Sifat Fisiko-Kimia dan Evaluasi Nilai Gizi Biologis Mi Jagung Kering yang Disubstitusi Tepung

Each State Party to this Convention affirms the recognised objective of effective prohibition of chemical weapons and, to this end, undertakes to continue

[r]

Feature selection for classification of remote sensed hyperspectral images: A filter approach using genetic algorithm and cluster validity, The 2012 International