• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan - ASPEK TINDAKAN DAN PERILAKU DALAM KEMISKINAN: STUDI PADA MASYARAKAT NELAYAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ringkasan - ASPEK TINDAKAN DAN PERILAKU DALAM KEMISKINAN: STUDI PADA MASYARAKAT NELAYAN KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN FUNDAMENTAL

___________________________________________________________________

1. Judul Penelitian : Aspek Tindakan dan Perilaku dalam

Kemiskinan: Studi Pada

g. Perguruan Tingi : Universitas Andalas

3. Jumlah Tim Peneliti : 2 orang

4. Lokasi Penelitian : Kenagarian Painan dan Kenagarian

Ampang Pulai Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat

6. Kerjasama dengan institusi lain :

-7. Waktu Penelitian : 8 bulan

(2)

RINGKASAN

Masyarakat nelayan merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai kelompok miskin dengan persentase lebih besar. Wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau membuat banyaknya wilayah pantai. Hampir di sepanjang pantai Indonesia hidup keluarga-keluarga nelayan yang hidup dalam kondisi kemiskinan. Mereka umumnya bekerja sebagai buruh nelayan, orang-orang yang mengambil upah sebagai anak buah kapal, atau awak kapal pencari ikan.

Masalah penelitian ini adalah: (1) Sumberdaya apa yang menunjang kehidupan nelayan miskin. Ini berarti mencoba mendata sumberdaya apa saja yang dimiliki nelayan miskin, untuk menjelaskan apakah mereka memiliki sumberdaya tetapi tidak memiliki kemampuan untuk memanfaatkannya atau tidak memiliki akses untuk memanfaatkannya dalam menunjang kehidupan mereka. (2) Bagaimana bentuk lingkungan sosial budaya nelayan miskin. Masalah ini penting untuk memahami bagaimana keterkaitan tradisi, nilai-nilai, dan struktur suatu masyarakat dengan kemiskinan yang dialami oleh nelayan tersebut. (3) Apa yang menjadi motivasi hidup nelayan miskin. Motivasi adalah sebab-sebab yang mendorong tindakan seseorang, motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur subjektif dari individu yang bersangkutan yang di dalamnya terdapat pengetahuan, perasaan, kepercayaan, perilaku, dan karakter. (4) Hal apa yang mendasari tindakan orang miskin. Tahap ini berkaitan dengan tindakan individu tersebut dipengaruhi oleh motivasi dari individu itu sendiri, kondisi dan alat-alat yang mendukungnya. (5) Permasalahan terakhir adalah apa saja yang menjadi tujuan hidup orang miskin, dalam hal ini tujuan hidup seseorang dipengaruhi oleh motivasi, tindakan, kondisi, alat-alat yang mendukung, dan lingkungan sosial budaya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu antropologi dengan titik tekan pada kajian yang konsern pada pemahaman perilaku manusia dari sudut pandang pelaku. Tipe dasar penelitian ini adalah etnografis, dan dengan memperhatikan aspek yang menyeluruh dari fenomena yang terjadi (holistik). Konsekuensi dari hal tersebut, maka pendekatan yang dipakai adalah kualitatif.

Kondisi di lkasi penelitian menunjukkan tingkat kemiskinan sekitar 80 % dari masyarakat nelayan secara keseluruhan. Nelayan miskin umumnya memiliki pendidikan yang rendah dan tidak memilki peralatan yang memadai untuk menangkap ikan di laut. Mereka mencari ikan dengan peralatan sederhana atau menjadi buruh nelayan pada kapal-kapal pencari ikan yang cukup besar yang disebut dengan kapal bagan. Sistem bagi hasil dalam model pencarian ikan dengan kapal bagan terlihat merugikan nelayan karena keuntungan tidak pernah diperoleh buruh yang selalu beruntung hanya juragan atau pemilik kapal.

(3)

Dasar dari tindakan motivasi mereka dalam memperjuangkan hidup ditandai dengan keinginan untuk maju dengan melakukan pekerjaan sebagai nelayan. Tetapi kondisi atau kenyataan yang mereka lihat tidak ada kesempatan atau peluang untuk mengeluarka mereka dari kehidupan yang sulit. Nelayan miskin menjelaskan hal yang menyebabkan mereka tidak bisa meningkatkan pendapatannya adalah peralatan yang kurang, hasil laut yang tidak banyak lagi, banyaknya nelayan luar yang menangkap ikan disekitar daerah tangkapan mereka, dan pemerintah yang tidak memperhatikan nasib nelayan. Hal-hal yang mendasari motivasi nelayan miskin tersebut adalah berkaitan dengan rendahnya sumberdaya manusia, rendahnya sumberdaya pendukung ekonomi, kurangnya kemauan untuk memanfaatkan peluang, dan struktur masyarakat nelayan itu sendiri.

(4)

PRAKATA

Penelitian ini bisa telaksana berkat bantuan dana dari Proyek Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdiknas. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih atas bantuan dana yang telah diberikan tersebut.

Disamping itu ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Lembaga Penelitian Universitas Andalas yang telah banyak membantu dan memberikan dorongan untuk terlaksananya penelitian ini.

Ucapan terima ksih juga ditujukan kepada Wali Nagari dan Perangkat Nagari Painan dan Ampang Pulai yang telah memberi izin dan juga banyak membantu demi terlaksananya penelitian ini selama 2 tahun berturut-turut yaitu tahun 2007 dan tahun 2008. Selanjutnya terima kasih kepada informan dan responden yang telah memberikan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Peneliti berharap penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya ilmu sosial berkaitan dengan pemahaman tentang kebudayaan masyarakat yang sedang berjalan . Penlitian ini dharapkan dapat memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai fenomena kemiskinan yang terdapat dalam masyarakat nelayan.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini belum sempurna seperti yang diharapkan, disebabkan karena keterbatasan-keterbatsan yang ada. Untuk pengkajian masalah kemiskinan nelayan ini perlu mendapat kritikan dari pembaca sebagai upaya perbaikan selanjutnya.

Padang 15 Desember 2008

(5)

DAFTAR ISI

4. Kondisi Kemiskinan dan Sumberdaya yang Dimiliki... 54

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel I Penduduk Nagari Painan Menurut Tingkat Pendidikan ... 31

Tabel II Mata Pencaharian Masyarakat Nagari Painan ... 32

Tabel III Mata Pencaharian Masyarakat Nagari Ampang Pulai ... 34

(7)

RINGKASAN PENELITIAN

FUNDAMENTAL TAHUN II

ASPEK TINDAKAN DAN PERILAKU DALAM KEMISKINAN:

STUDI PADA MASYARAKAT NELAYAN KABUPATEN

PESISIR SELATAN SUMATERA BARAT

Oleh:

Drs. Syahrizal, M.Si

Sri Meiyenti, S.sos, M.Si

Drs. Rinaldi Eka Putra, M.Si

Dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat Surat Perjanjian No:

005/SP2H/PP/DP2M/III/2008, 6 Maret 2008

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,

Departemen Pendidikan Nasional

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Pada percobaan pertama, saat perbandingan 1:1 terlihat bahwa ketika diberi frekuensi sebesar 500 Hz rata-rata taraf intensitas bunyi awal adalah sebesar 95,64 dB dan ketika

adalah membendung bola yang dilakukan oleh satu orang pemain Block ganda adalah membendung bola yang dilakukan oleh dua orang pemain atau lebih.Hal yang harus diperhatikan dalam

 Berkonsultasi dengan organisasi yang terlibat / pernah di-libatkan dalam Upaya serupa, atau yang bekerja dengan populasi / di wilayah yang menjadi Sasaran.  Mendapatkan

Uji persentase daya hambat dilakukan pada media agar dengan cara menginokulasikan isolat bakteri dan patogen yang ada secara berpasangan dalam cawan petri berdiameter 9 cm..

Kantor Merek juga akan menolak permintaan pendaftaran merek yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek yang sudah terkenal milik

Hingga akhir waktu penjelasan yang telah ditentukan tidak ada pertanyaan yang diajukan oleh peserta, sehingga dianggap peserta telah membaca, memahami dan menyepakati keseluruhan

KETIGA : Dengan berlakunya Keputusan Bupati ini maka Keputusan Bupati Bantul Nomor 70 Tahun 2008 tentang Pemberian Honorarium Tim Penyelenggaraan Pelayanan Kartu Keluarga dan

boleh menggunakan hak istimewa informasi untuk perdagangan untuk keuntungan jangka pendek melainkan untuk beberapa jangka panjang 6) sehubungan denganbeberapa