• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL BELAJAR. Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu membangun tim yang efektif untuk mewujudkan strategi organisasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL BELAJAR. Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu membangun tim yang efektif untuk mewujudkan strategi organisasi."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Deskripsi Singkat

Mata Diklat ini dimaksudkan untuk membekali peserta dengan kemampuan membangun tim efektif untuk mewujudkan arah kebijakan organisasi melalui pembelajaran identifikasi

stakeholders, pemetaan nilai dan interest stakeholder, dan strategi berkomunikasi.

Mata Diklat disajikan secara interaktif melalui metode ceramah interaktif, diskusi, dan praktik.

Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya membangun persepsi yang sama diantara para stakeholder untuk

(3)

HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta

diharapkan mampu membangun tim yang

efektif untuk mewujudkan strategi

organisasi.

(4)

INDIKATOR HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini,

peserta dapat:

1.

Mengidentifikasi stakeholders

dalam mewujudkan strategi

organisasi.

2.

Memetakan nilai dan kepentingan

stakeholders.

3.

Strategi berkomunikasi dan

Menyamakan persepsi

(5)

KERJASAMA TIM ?

Tim adalah perpaduan dua

atau lebih orang yang memiliki

Tujuan Bersama dan memiliki

Saling Ketergantungan. Hasil

yang dicapai oleh Tim

bergantung pada Kerjasama

yang dilakukan pada sebagian

besar waktu.

(6)

TAHAPAN MEMBANGUN TIM EFEKTIF

Tim Efektif akan melalui Tahapan Pengembangan

(Development) secara berjenjang yakni:

1.

Forming (Pembentukan)

2.

Storming (Menyerbu)

3.

Norming (Norma/Etika)

(7)

MODEL EFEKTIVITAS TIM

Sebuah Tim dapat terus memperbaiki efektivitasnya

dengan fokus pada 5 kunci utama yakni:

1.

Goals (Tujuan),

2.

Roles (Peran),

3.

Procedures (Prosedur),

4.

Relationships(Hubungan) and

5.

Leadership (Kepemimpinan).

Tim yang efektif selalu Sadar (Awareness) dan Responsif

(Responsive) terhadap lingkungan Internal dan

lingkungan Eksternal mereka.

(8)

Siapa saja (orang, organisasi, komunitas) yang di-pengaruhi oleh atau memdi-pengaruhi suatu Effort (Upaya) organisasi  selanjutnya disebut UpayaBisa pula mereka yang memiliki kepentingan kuat

terhadap Upaya itu, demi alasan akademik, filoso-fis, atau politis, sekalipun mereka dan keluarga-nya, teman dan rekannya tidak langsung dipenga-ruhi Upaya itu

(9)

Stakeholders Primer (Primary Stakeholders)

Orang / kelompok yang

langsung dipengaruhi Upaya itu,

baik positif maupun negatif

(dalam beberapa kasus ada

Stakeholders Primer di kedua

sisi)

Mis.: Kebijakan pengendalian

harga sewa rumah

menguntungkan penyewa,

(10)

Stakeholders Sekunder (Secondary Stakeholders)

Orang / kelompok yang secara tidak langsung di-pengaruhi Upaya itu, baik positif maupun negatif

Mis.: Program pengurangan tindak

kekerasanda-lam rumah tangga (KDRT) bisa mempunyai akibat positif terhadap personil IGD (Instalasi Gawat Darurat) karena mengurangi jumlah kasus

Sebaliknya, mungkin memerlukan lebih banyak training bagi polisi untuk

menangani panggilan ter-kait tindak KDRT dengan cara yang berbeda

(11)

Stakeholders Utama (Key Stakeholders)

Mereka yang bisa memiliki

pengaruh positif / nega-tif terhadap

Upaya itu

– mereka penting di

dalam atau bagi organisasi yang

terlibat dalam Upaya itu

Mis.: CEO / Direktur dan Staf yang

bekerja lang-sung untuk

melaksanakan kegiatan Upaya itu

Juga Penyandang Dana, Pejabat

Pemerintah yang terpilih / ditunjuk,

Tokoh Bisnis, Ulama, dan Figur

(12)

Ekonomik

Program training ketenagakerjaan bisa meningkat-kan prospek ekonomik orang berpenghasilan ren-dah

Pengaturan zona wilayah bisa membawa konse-kuensi bagi berbagai kelompok

Perubahan Sosial

Upaya memperbaiki keharmonisan sosial bisa mengubah iklim sosial bagi kedua anggota kelom-pok minoritas / mayoritas suku / etnis tertentu

(13)

Kerja

Melibatkan pekerja dalam pengambilan

keputusan bisa meningkatkan kehidupan

kerja dan membuat orang lebih puas

terhadap pekerjaannya

Waktu

Jam kerja fleksibel, program libur bagi

pengasuh, libur orang-tua, dan memberi

waktu luang mengu-rus urusan

kehidupan bisa membebaskan dari stres

dan meningkatkan produktivitas

(14)

Lingkungan

Perlindungan ruang publik,

konservasi sumber daya alam,

perhatian pada perubahan iklim,

dan upa-ya membangun lingkungan

hijau bisa menambah kenyamanan

kehidupan sehari-hari

Kesehatan Fisik

Fasilitas medis gratis / terjangkau

dan program lain yang serupa bisa

memberi manfaat bagi orang

ber-penghasilan rendah dan bisa

memperbaiki kese-hatan

masyarakat

(15)

Keselamatan & Keamanan

Program pengawasan dan patroli

lingkungan dan prakarsa keselamatan

kerja bisa meningkatkan keselamatan dan

keamanan komunitas tertentu, bahkan

masyarakat secara keseluruhan

Kesehatan Mental

Pusat Kesehatan Mental Masyarakat dan

Penitipan Orang Dewasa bisa sangat

penting, tidak hanya bagi orang yang

bermasalah kesehatannya, tetapi juga bagi

keluarga dan komunitas secara

(16)

Mendapatkan lebih banyak gagasan

pengembangan dan implementasi Upaya daripada jika dibatasi hanya pada satu organisasi atau

kelompok kecil yang memiliki pandangan serupa

Bisa memasukkan banyak perspektif dari semua sektor / unsur komunitas yang dipengaruhi,

sehingga bisa memberi gambaran lebih jelas

tentang konteks komu-nitas, potensi kesulitan, dan aset yang ada

Memperoleh penerimaan dan dukungan dari semua Stakeholders yang membuat mereka menjadi bagian integral dari pengembangan,

perencanaan, implementasi, dan evaluasinya (ada

(17)

Fair bagi semua  Semua Stakeholders

bisa punya pendapat dalam

pengembangan Upaya yang mung-kin berdampak serius terhadap mereka

Terhindar dari unsur yang tidak kita

ketahui  Jika semua duduk bersama, segala masalah bisa diung-kap dan

diselesaikan sebelum menjadi “tembok peng-halang”

Memperkuat posisi kita jika ada oposisi  Bersama semua Stakeholders bisa

membuat perbedaan besar dengan kekuatan pengaruh politis dan moral

(18)

Menjembatani modal sosial bagi komunitas  Modal sosial merupakan jejaring kenalan, persahabatan,

ikatan keluarga, kebaikan, kewajiban, dan nilai sosial yang bisa digunakan untuk merekat hubungan dan memperkuat komunitas

Meningkatkan kredibilitas organisasi kita 

Melibatkan dan menghadirkan kepentingan semua

Stakeholders membuat organisasi kita dipandang fair, etis, transpa-ran, dan membuat orang suka

bekerja dengan kita

Meningkatkan peluang keberhasilan Upaya  Mengidentifikasi Stakeholders dan merespons

kepentingan mereka akan menyebabkan dukungan masyarakat

(19)

Stakeholders Primer

Penerima Manfaat / Target dari Upaya

Penerima Manfaat (Beneficiaries): mereka yang memper-oleh sesuatu (layanan, keterampilan, uang, barang, hu-bungan sosial, dsb.) sebagai akibat langsung dari Upaya Sasaran (Target): mereka yang menerima / tidak

meneri-ma meneri-manfaat pribadi, atau memiliki tindakan yang

memberi manfaat terhadap populasi / komunitas tertentu (biasanya tidak menguntungkan)

Contoh: Populasi tertentu  kelompok suku / etnis, kelompok sosio-ekonomik, penghuni rumah susun

(20)

Stakeholders Primer

(lanjutan)

Penduduk wilayah geografi tertentu  lingkungan ru-kun

tetangga, kota, pedesaan

Orang yang mengalami / berisiko terhadap masalah /

kondisi tertentu  tunawisma, kurang keterampilan da-sar,

tunakarya, penderita diabet

Orang yang terlibat / peserta organisasi / institusi ter-tentu

 siswa sekolah, penerima BLT / BLSM, pemuda yang

terlibat dalam sistem peradilan

Orang yang akan diubah perilakunya  remaja nakal,

perokok, orang yang terlibat kegiatan seks berbahaya

Pembuat Kebijakan dan Institusi yang menjadi Sasaran

Upaya

(21)

Stakeholders Sekunder

Mereka yang langsung terlibat dengan / bertanggung jawab terhadap Penerima Manfaat atau Sasaran Upaya

Individu dan organisasi yang hidup bersama / dekat de-ngan / peduli terhadap Penerima Manfaat / Sasaran dan

menawarkan layanan langsung kepada mereka Contoh:

Orang-tua, pasangan hidup, saudara kandung, anak, anggota keluarga lain, teman

Sekolah dan Stafnya  guru, konselor, guru bantu

Dokter dan Tenaga Paramedis, terutama petugas pera-watan utama

(22)

Stakeholders Sekunder

(lanjutan)

Petugas Sosial dan Psikoterapis

Organisasi Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan

de-ngan seluruh Stafnya  pekerja muda, pekerja kasus

kesejahteraan, dsb.

Relawan komunitas dengan berbagai kapasitas  so-pir,

instruktur relawan dalam pelatihan petugas dapur

Mereka yang pekerjaan / hidupnya bisa dipengaruhi

oleh proses / hasil Upaya

Contoh:

Polisi dan Petugas Hukum lain  Pendekatan baru

ter-hadap pencegahan tindak kekerasan, penyalahgunaan

obat, atau KDRT bisa memerlukan training dan praktek

keterampilan baru pada Penegak Hukum

(23)

Stakeholders Sekunder

(lanjutan)

Personil IGD, guru, orang lain yang terikat hukum untuk

melaporkan child abused atau situasi serupa

Pemilik Perumahan  hak hukum dan tanggung jawabnya

bisa diubah oleh hukum yang memunculkan kam-panye

penghentian diskriminasi perumahan / memperkuat hak

penyewa

Kontraktor dan Pengembang akan terpengaruh oleh

hukum yang mengatur ruang terbuka dan zona wilayah

Pekerja meningkat biayanya  K3, asuransi

Anggota masyarakat biasa yang kehidupan, pekerjaan,

dan rutinitasnya dipengaruhi oleh perubahan kebijakan

(24)

Stakeholders Utama

Pejabat Pemerintah & Pembuat Kebijakan adalah mereka yang merencanakan, mensahkan, dan menjalankan hukum dan peraturan yang bisa memenuhi tujuan Upaya

atau langsung membatalkannya

Anggota DPR-DPRD yang membuat dan mensahkan hu-kum serta mengontrol anggaran publik

Gubernur, Walikota / Bupati  eksekutif yang

menjalankan hukum, mengadministrasikan anggaran, dan laksanakan-nya bisa sangat berkontribusi bagi

(25)

Stakeholders Utama (lanjutan)

Anggota pimpinan badan lokal  Pimpinan badan kese-hatan, perencanaan (BAPEDA), penzonaan wilayah bisa dengan kekuasaannya menjadi sekutu penting atau opo-nen berbahaya

Badan Pemerintah Daerah sering membuat dan mengelu-arkan peraturan yang adakalanya bisa membantu / mem-batalkan Upaya, tergantung pilihan mereka

Pembuat kebijakan sering memiliki kekuasaan resmi (mes-kipun hanya “penasehat”)  pendapat dan

(26)

Stakeholders Utama (lanjutan)

Mereka yang bisa mempengaruhi pihak lain

Media massa

Orang dengan posisi yang bisa menyebarkan

pengaruh  ulama, dokter, CEO, Rektor

Pemimpin komunitas yang didengar orang 

mungkin di-hormati karena posisi mereka dalam

populasi itu, menjadi penduduk lama yang

(27)

Stakeholders Utama (lanjutan)

Mereka yang punya kepentingan dengan hasil Upaya Komunitas bisnis  bisa mendapatkan pekerja yang

lebih baik, lebih mudah dan lebih banyak mendapat keuntungan

Advokat  bergantung kepentingan mereka

Aktivis komunitas yang memiliki kepentingan filosofis atau politis berkaitan dengan isu yang diangkat oleh Upaya

Orang yang mempunyai kepentingan akademik / peneliti-an terhadap isu / populasi Target

Penyandang Dana nyata / potensial  tanpa dukngan me-reka Upaya tidak bisa terlaksana

(28)

Brainstorming  berkumpul bersama anggota

organisasi, pejabat, orang yang terlibat, dan orang

yang diberi infor-masi tentang Upaya (buat kategori

dan nama)

10-15’ mengemukakan sebanyak mungkin saran

(walau aneh sekalipun), tanpa kritik dan evaluasi

Mendiskusikan tiap saran, bisa mengidentifikasinya

menjadi Stakeholders Primer, Sekunder, dan Utama

Mengumpulkan kategori dan nama dari Informan di

komu-nitas (yang bukan peserta Brainstorming),

terutama ang-gota populasi / penduduk wilayah

geografi yang menjadi Sasaran

(29)

Berkonsultasi dengan organisasi yang terlibat /

pernah di-libatkan dalam Upaya serupa, atau yang

bekerja dengan populasi / di wilayah yang menjadi

Sasaran

Mendapatkan lebih banyak gagasan dari

Stekeholders be-gitu mereka teridentifikasi

Pasang advertensi apabila perlu  di layanan

masyarakat, pertemuan komunitas, newsletter

komunitas / organisasi, media sosial, email Target,

pengumuman oleh pimpinan rapat, pertemuan

(30)
(31)

PENGERTIAN NILAI

Istilah “Values (Tata Nilai)” mengacu kepada prinsip-prinsip

tuntunan dan perilaku yang melekat di dalam cara organisasi dan para tenaga kerjanya beroperasi seperti yang diharapkan. Values mencerminkan dan memperkuat budaya yang diinginkan oleh organisasi. Values mendukung dan menuntun pengambilan keputusan setiap tenaga kerja, membantu organisasi dalam

melaksanakan misinya dan mencapai visinya dengan cara yang memadai. Contoh Values adalah seperti menunjukkan integritas dan sikap fair dalam seluruh interaksi, melampaui ekspektasi

pelanggan, menghargai tenaga kerja dan keberagaman, memproteksi lingkungan, dan bertekad untuk mencapai keunggulan kinerja setiap hari.

Istilah ini jangan dirancukan dengan istilah Value (tanpa huruf “s” di akhir), karena istilah value (nilai) dalam Baldrige memiliki pengertian yang berbeda pula.

(32)

SEBELAS TATA NILAI DAN KONSEP INTI

Seluruhnya ada 11 (sebelas) Tata Nilai dan Konsep Inti yang membangun Kriteria Bisnis tersebut:

1. Kepemimpian yang Visioner (Visionary Leadership)

2. Keunggulan menurut Pelanggan (Customer–Driven Excellence)

3. Pembelajaran Perorangan dan Organisasional (Organizational and

Personal Learning)

4. Menghargai Tenaga Kerja dan Mitra (Valuing Workforce Members

and Partners)

5. Kegesitan (Agility)

6. Fokus kepada Masa Depan (Focus on the Future)

7. Mengelola Inovasi (Managing for Innovation)

8. Manajemen berdasarkan Fakta (Management by Fact)

9. Pertanggungjawaban Kemasyarakatan (Societal Responsibility)

10. Fokus kepada Hasil dan Penciptaan Nilai (Focus on Results and

Creating

(33)

Penerima Manfaat mungkin akan:

Sangat mendukung (melihat peluang untuk perbaikan hidup) Ambivalen (dipermalukan karena buta huruf)

Menentang ( menganggap sebagai beban) Stekeholders punya kepentingan ekonomik

Adakalanya egois dan serakah, mis.: korporat tidak mau keluar dana untuk menghentikan polusi pabriknya

Kepentingan ekonomi bisa juga sejalan dengan Upaya  suatu Inisiatif  mendirikan klinik bisa memberi kerja bagi kontraktor, tenaga kesehatan, pesanan peralatan medis, dan keuntungan bagi masyarakat setempat

(34)

Pengusaha juga punya kepentingan  walaupun Upaya menguntungkan masyarakat luas, tetapi Pengusaha Kecil bisa mengalami penurunan keuntungan

Organisasi penyandang dana  pendanaan Upaya bisa berarti pengurangan pekerja atau mengganggu cash flow

Upaya yang membawa isu kontroversi budaya (aborsi, pernikahan antar gay) bisa sangat didukung kelompok

masyarakat tertentu, tetapi bisa ditentang kelompok lainnya

Legislator dan pembuat kebijakan bisa memiliki kepenting-an menjaga citra, sehingga mendkepenting-anai Upaya tertentu

Orang yang terlibat dalam Upaya perlu belajar metode baru dan meningkatkan kemampuan membuat laporan

(35)

Menentukan:

Stakeholders yang berpengaruh paling positif atau

paling negatif terhadap Upaya

Stakeholders yang paling dipengaruhi oleh Upaya

Bagaimana kita harus bekerja bersama Stakeholders

de-ngan berbagai tingkat kepentingan dan pengaruh

yang berbeda

Kebanyakan metode analisis membagi Stakeholders

(36)

High Influence, Low Interest (Latents) High Influence, High Interest (Promoters) Low Influence, Low Interest (Apathetics) Low Influence, High Interest (Defenders)

(37)

Ciri-ciri keempat Kelompok Stakeholders:

Promoters memiliki kepentingan besar terhadap Upaya

dan juga kekuatan untuk membantu membuatnya berhasil (atau menggelincirkannya)

Defenders memiliki kepentingan pribadi dan dapat

me-nyuarakan dukungannya dalam komunitas, tetapi kekuat-annya kecil untuk mempengaruhi Upaya

Latents tidak memiliki kepentingan khusus maupun

terli-bat dalam Upaya, tetapi memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi Upaya jika mereka menjadi tertarik

Apathetics kurang memiliki kepentingan maupun

(38)

Stakeholders Utama pada umumnya adalah

Promoters

Kuadran ini dapat membantu memutuskan bagaimana

mengelola Stakeholders

Agar Upaya berhasil, perlu mengembangkan

Promoters agar memahami penuh dan menerima

proses Upaya se-penuh hati

Mereka bisa mengajak Stakeholders lain bergabung

serta mendorong mereka berpartisipasi dalam

perencanaan, implementasi, dan evaluasi Upaya

Mereka bisa menjadi mentor atau mitra bagi

(39)

Promoters (High Influence / High Interest)

Mereka benar-benar bisa membuat Upaya berjalan

Jika positif, mereka perlu diperkuat dan dilibatkan da-lam pekerjaan yang akan dinikmatinya

Jika gagasannya tidak jalan, yakinkan bahwa mereka tahu mengapa, dan mengapa alternatifnya lebih baik

Latents (High Influence / Low Interest)

Mereka bisa sangat membantu jika dapat diyakinkan akan

pentingnya Upaya bagi kepentingan mereka sen-diri atau untuk kebaikan yang lebih besar

Perlu didekati dan diberi informasi, setiap kali perlu dila-kukan kontak dengan mereka

Tunjukkan bagaimana Upaya memiliki efek positif terha-dap isu maupun populasi yang menjadi perhatiannya

(40)

Defenders (Low Influence / High Interest)

Mereka bisa sangat membantu jika mereka tetap

men-dapat informasi dan kita tidak perlu khawatir tertang

ke-terlibatannya di masa datang

Mereka sering memberikan waktu dan keterampilannya

saat Upaya perlu bertahan hidup

Apathetics (Low Influence / Low Interest)

Mereka tidak peduli terhadap Upaya

Mereka menjadi Stakeholders karena kebetulan menja-di

anggota suatu kelompok atau karena posisinya di

ko-munitas

Sebaiknya tidak mengganggu mereka, walaupun bisa

diberi informasi melalui newsletter

(41)

Menarik orang / organisasi ke dalam proses dan meng-Gerakkan ke arah Promoters

Memperlakukan mereka dengan respek

Memberi informasi apapun, training, mentoring, dan/atau dukungan yang diperlukan agar mereka tetap terlibat

Menemukan tugas atau pekerjaan yang perlu dilakukan yang menarik minat dan menggunakan bakat mereka

Menjaga semangat mereka dengan memuji, merayakan, apresiasi kecil, dan secara terus menerus mengingatkan pencapaian Upaya

(42)

Mengajak mereka mengerjakan pembuatan konsep,

perencanaan, implementasi, dan evaluasi Upaya dari

se-jak awal

Apabila mengawali hanya dengan sedikit kekuasaan /

pe-ngaruh, mereka perlu dibantu belajar bagaimana

memperoleh dan melatih pengaruhnya dengan bekerja

bersama orang lain, dan

mengembangkan keterampilan pribadi, berpikir kritis, dan

politis

(43)

Adalah penting memonitor dan mengevaluasi

Stakeholders yang telah diidentifikasi, dipahami, dan

dilibatkan da-lam rangkaian Upaya

Sebaiknya melibatkan Stakeholders dari sejak awal

Evaluasi proses Stakeholders seyogyanya menjadi

bagian integral dari keseluruhan evaluasi Upaya

Stakeholders sebaiknya dilibatkan dalam

pengembangan evaluasi

Mereka bisa mengungkapkan apa yang bisa dan

tidak bisa dilakukan untuk mempertahankan mereka

tetap terlibat

(44)

Pertanyaan evaluasi yang perlu dipertimbangkan:

Apa yang telah Anda lakukan untuk mengidentifikasi

Stakeholders secara lebih baik?

Strategi mana yang berjalan paling baik untuk

melibatkan populasi dan kelompok yang berbeda?

Seberapa berhasil Anda menjaga mereka tetap

terlibat?

Apakah Anda memberikan training atau dukungan

lain?

Apakah analisis Stakeholders Anda dan upaya

manajemen memberi efek yang diharapkan? Apakah

mereka membantu?

Apakah keterlibatan Stakeholders meningkatkan

kerja, keefektifan, dan/atau dukungan politis dan

komunitas terhadap Upaya?

(45)
(46)

DEFINISI STRATEGI

Definisi strategi adalah jalan-jalan utama yang terpilih

untuk menjamin tercapainya tujuan secara efektif dan

efisien (Santoso : 2005). Dalam kamus induk istilah

ilmiah (2003 :740) dijelaskan bahwa strategi adalah

taktik, kiat, cara-cara yang baik dan menguntungkan

dalam suatu tindakan. Uraian lain menjelaskan strategi

adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk

mencapai sasaran khusus (KBBI : 1996 : 964).

(47)

KOMUNIKASI

Komunikasi dapat didefinisikan sebagai proses interaktif

antara dua atau lebih orang yang saling bertukar

informasi yang bermanfaat melalui kata-kata atau

pesan-pesan baik secara verbal ataupun tertulis. Dalam

hal ini kita melihat ada dua pihak yang saling

berhubungan yaitu pihak pemberi informasi atau yang

biasanya disebut ‘sender’ dan pihak yang menerima

(48)

PENGERTIAN STRATEGI KOMUNIKASI

Strategi komunikasi menurut Onong merupakan paduan

dari perencanaan komunikasi (communication planning)

dan manajemen komunikasi (communication

manajement) untuk mencapai suatu tujuan (goal).

Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi

harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya

secara taktis harus dilakukan dalam arti kata bahwa

pendekatan (approach) bisa berbeda-beda

(49)

LIMA STRATEGI KOMUNIKASI

1. Terbuka

Kunci pertama untuk menciptakan Komunikasi Korporat yang efektif adalah transparansi, yaitu informatif dan jujur ?dalam berkomunikasi.

2. Terstruktur

Komunikasi yang terstruktur dapat dipresentasikan dalam cara yang menarik agar mudah dimengerti oleh audiens.

3. Bersemangat

Komunikasi korporat harus dikemas dengan nuansa yang bersemangat untuk memastikan audiens segera bertindak setelah menerima pesan.

(50)

LANJUTAN……….

4. Seimbang

Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, Anda

perlu mengatur frekuensi pesan. Komunikasi yang

terlalu sedikit dapat menyebabkan kebingungan dan

frustrasi. Di sisi lain, komunikasi yang terlalu sering

akan menyebabkan sikap apatis.

5. Profesional

Komunikasi korporat harus dikemas secara

profesional. Pesan yang dibuat dengan baik dan tanpa

kepentingan pribadi akan lebih efektif dalam

(51)

Referensi

Dokumen terkait

Faktor familial dan genetika mempunyai peranan bermakna dalam pathogenesis penyakit jantung koroner (PJK) serta pertimbangannya penting dalam diagnosis, penatalaksanaan

Penelitian ini menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu “Bagaimana Pendapat Guru Terhadap Penerapan Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar

kemudian dari Purnama (2013) penelitian menunjukkan bahwa budaya orgnisasi dan kepuasan kerja dan komitmen organisasi memengaruhi organizational citizenship behavior

Radioisotop 198Au yang dihasilkan dikarakterisasi dengan mengukur aktivitas, waktu paruh, energi, yield, kemurnian radionuklida dan kemurnian radiokimia serta ukuran

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik pervious concrete berupa kuat tekan, permeabilitas, dan porositas dengan variasi A/C dan metode

“Telah merasakan nikmatnya iman, orang yang rela menjadikan Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagi agamanya, dan Muhammad sebagai Rasulnya.” (HR. Wahai ibuku, hendaklah

kum, harus didaftarkan terlebih dahulu. Pendaftaran, pemohon dianggap sebagai pemegang hak yang memiliki kewenangan untuk mengeksploitasi atau mengambil nilai ekonomis dari

ii. dan telah ditetapkan, dengan alokasi digunakan untuk memaksimumkan laba perusahaan dengan kendala teknologi produksi. Poin i sampai poin iv merupakan asumsi