• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pariwisata a. Pengertian Pariwisata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pariwisata a. Pengertian Pariwisata"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pariwisata a. Pengertian Pariwisata

Wisata sering diungkapkan dengan rekreasi yang berarti kegiatan untuk menyegarkan atau menciptakan kembali baik fisik mauupun psikis agar dapat berprestasi kembali. Meskipun bukan kebutuhan primer akan tetapi kebutuhan untuk berekreasi cenderung semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dalam bentuk peningkatan pendapatan, pendidikan, pengurangan waktu kerja dan kemudahan memperoleh informasi.

Kata pariwisata baru popular pada tahun 1958. Sebelum itu digunakan kata turisme, serapan dari bahasa Belanda Sejak 1958 resmilah kata pariwisata sebagai padanan tourisme atau tourism. Perkembangan dan pengayaan makna selanjutnya adalah hadirnya istilah darmawisata, karyawisata, widyawisata, yang semuanya mengandung unsur wisata. Yoeti mengartikan Wisata adalah perjalanan sebagai padanan kata sehingga wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan.

Yoeti (1988) dalam Suwardjoko P. Warpani (2007 : 5-6) mengutip beberapa pengertian pariwisata dari berabagai pakar pariwisata, yaitu sebagai berikut :

1. Wahab (1992), memandangya sebagai kegiatan kemanusiaan berupa hubungan antar orang baik dari Negara yang sama atau antar Negara atau hanya dari daerah geografis yang terbatas. Didalamnya termasuk tinggal untuk sementara waktu di daerah lain atau Negara lain untuk memenuhi berbagai kebutuhan kecuali kegiatan untuk memperoleh pengahasilan.

(2)

2. Schulaland, mengartikan pariwisata adalah gabungan berbagai kegiatan pada umumnya bidang ekonomi yang langsung berkaitan dengan kedatangan, tinggal dan kegiatan pendatang di negara tertentu atau daerah tertentu.

3. Hans Buchli, medefinisikan bahwa pariwisata adalah setiap peralihan tempat yang bersifat sementara dari seseorang atau beberapa orang, dengan maksud memperolehpelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tersebut.

4. Menurut Kurt Morgrnrith, pariwisata dalam arti sempit, adalah lalu-lintas orang-orang yang meninggalkan tempat kediamannyauntuk sementara waktu, untuk berpesiar ditempat lain, semata-mata sebagaikonsumen dari buah hasil perekonomian dan kebudayaan, guna memenuhi kebutuhan hidup dan budayanya atau keinginan yanga beraneka ragam dari pribadinya.

5. Gluckmann, pariwisata diartikan keseluruhan hubungan antara manusia yang hanya berada untuk sementara waktu dalm suatu tempat kediaman dan berhubungan dengan manusia-manusia yan tinggal di tempat itu.

dari bahasa Sansekerta, sesungguhnya bukanlah berarti (Bahasa Belanda) atau (Bahasa Inggris). Kata pariwisata, menurut pengertian ini, sinonim dengan pengertian . Pendapat ini berdasarkan pemikiran sebagai berikut: kata pariwisata berasal dari suku kata yaitu masing-masing

- Pari, berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap (ingat kata paripurna).

(3)

arusnya diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat

Pariwisata memiliki dua aspek, aspek kelembagaan dan aspek substansi, yaitu sebuah aktivitas manusia (Kuntowijoyo:1998). Dilihat dari sisi kelembagaannya, pariwisata merupakan lembaga yang dibentuk sebagai upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan rekreatifnya. Sebagai sebuah lembaga, pariwisata dapat dilihat dari sisi manajemennya, yakni bagaimana perkembangannya, mulai dari direncanakan, dikelola, sampai dipasarkan pada pembeli, yaitu wisatawan.

Pariwisata melibatkan bentang alam dan bentang budaya sebagai obyek wisata.

alami, faktor alami antara lain adalah flora dan fauna sebagai unsure biotis, iklim, bentuklahan dan tubuh perairan sebagai unsur tor non alami berupa adat istiadat, kesenian, benda bersejarah atau peninggalan cagar budaya dan sebagainya. Secara garis besar dikemukakan bahwa yang dapat menjadi obyek wisata adalah :

1. Fenomena alami : iklim, bentang alam dan panoramanya, misalnya kawah gunungapi, lembah sungai, air terjun, pantai, keanekaragaman flora dan fauna, sumber air panas dan sebagainya.

2. Fenomena hasil budaya manusia : benda bersejarah termasuk candi, museum, kraton dan lain sebagainya.

Undang-Undang No. 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan menjelaskan Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusaha obyek dandaya tarik wisata serta usaha-usaha yang berkaitan dengan bidang tersebut .

Pariwisata merupakan salah satu jenis indistri yang mampu cepat dalam penyediaan lapangan kerja. Pariwisata dapat di pandang sebagai industri yang komplek karena dalam industri pariwisata yang tidak terlepas dari

(4)

industri-industri yang berkaitan seperti industri-industri kerajinan tangan, cindera mata, penginapan dan transportasi.

Orang meninggalkan tempat kediaman atau rumah mereka untuk bepergian sementera waktu ke tempat lain bertujuan benar-benar sebagai konsumen biasa dan sama sekali tanpa tujuan mencari nafkah atau pekerjaan di empat yang di kunjungi smentara itu. Di tempat yang di kunjungi itu orang-orang mengeluarkan uang mereka untuk kebutuhan selama kunjungan mereka.

Yoeti, Oka A. Pariwisata adalah

perjalanan yang dilakukan sementara waktu yang diselenggarakan dari satu tempat ke tempat lain dengan maksud bukan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan guna bertamasya dan berekreasi atau menikmati keinginan yang beragam .

Dari beberapa definisi tentang pariwisata tersebut, maka dapat ditarik intinya, bahwa dalam kegiatan pariwisata terdapat factor-faktor penting yang meiputi :

1. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu 2. Perjalanan dilakukan dari satu tempat ke tempat lain

3. Perjalanan dilakukan selalu berkaitan dengan pertamasyaan atau rekreasi 4. Orang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat yang

dikunjungi dan semata-mata sebagai konsumen di tempat tujuan.

b. Pengertian Lokawisata

Lokawisata secara etimologi berasal dari loka dan wisata. Loka berarti alam; dunia; tempat (M Dahlan Al Barry.2001). Loka berarti tempat/dunia (Sulchan Yasyin.1997). Wisata berarti Perjalanan, bepergian yang dalam hal Yoety, Oka A. 1990 : 103). Wisata bepergian bersama-sama (untuk bersenang-senang dan sebagainya). Lokawisata berarti daerah (tempat) tujuan wisata.

(5)

2. Wisatawan a. Pengertian Wisatawan

Wisatawan merupakan orang yang melakukan kegiatan wisata (UU No.9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan). Wisatawan adalah semua orang yang memenuhi syarat, yaitu pertama bahwa mereka meninggalkan tempat tinggal untuk jangka waktu kuran dari satu tahun dan, kedua bahwa sementara mereka bepergian mereka mengeluarkan uang di tempat yang dikunjungi tanpa dengan maksud mencari nafkah di tempat tersebut. Orang yang dapat dikategorikan sebagai wisatawan adalah :

1. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang untuk keperluan pribadi, untuk keperluan kesehatan, refreshing dan sebagainya.

2. Orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk maksud menghadiri pertemuan, konferensi, musyawarah, atau dalam hubungan sebagai utusan berbagai badan atau organisasi (ilmu pengetahuan, administrasi, diplomatik, olah raga, keagamaan, dan sebagainya).

3. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud bisnis. 4. Pejabat pemerintah dan orang-orang militer beserta keluarganya yang

diposkan di suatu negara lain hendaknya jangan dimaksukkan dalam kategori ini, tetapi apabila mereka mengadakan perjalanan ke negara lain maka hal ini dapat digolongkan sebagai wisatawan.

Jadi apabila diteliti batasan tentang wisatawan yang akan diterima secara umum adalah seorang yang meninggalkan tempat kediamannya untuk sementara waktu dengan alasan apapun juga tanpa memangku jabatan atau pekerjaan di negara yang di kunjunginya.

b. Jenis dan Macam Wisatawan

Suwardjoko P. Warpani (2007 : 16) Wisata adalah perjalanan keluar tempat tinggalnya menunjungi tempat tertentu (destinasi) secara sukarela dan bersifat sementara dengan maksud berlibur, bertamasya dan/atau kepentingan

(6)

lain ditempat yang dikunjunginya, bukan mencari nafkah. Wisatawan atau pelancong atau turis adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.

Suwardjoko P. Warpani (2007 : 16) wisatawan dipilah dalam kategori: a. wisatawan mancanegara (internasional), yaitu wisatawan dari berbagai negara lain yang berkunjung ke wilayah suatu negara; b. wisatawan nasional (domestik) yaitu wisatawan yangmelakukan kegiatan wisatadalam wilayah negaranya sendiri. Yoeti, Oka A. (1993), berpendapat bahwa, Berdasarkakan sifat perjalanan dan ruang lingkup dimana perjalanan wisata itu dilakukan, maka wisatawan dapat di klasifikasikan sebagai berikut :

1. Wisatawan asing (foreign tourist)

Adalah orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki suatu Negara lain yang bukan merupakan Negara dimana ia biasanya tinggal.

2. Domestic Foreign Tourist

Adalah orang yang berdomisili atau bertempat tinggal pada suatu negara, yang melakukan perjalanan wisata di wilayah dimana ia tinggal.

3. Domestic Tourist

Adalah wisatawan dalam negeri, yaitu seorang warga negara suatu negara yang melakukan perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya.

4. Indigenous Foreign Tourist

Adalah warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugas dan jabatannya berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan wisata di wilayah negara sendiri.

5. Transit Tourist

Adalah wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata ke suatu negara tertentu yang menumpang kapal udara atau kapal laut ataupun kereta api, yang terpaksa mampir atau singgah pada suatu pelabuhan/airpot/stasiun bukan atas kemauannya sendiri.

(7)

6. Business Tourist

Adalah orang yang melakukan perjalanan wisata (orang asing maupun orang penduduk lokal) yang mengadakan perjalannan untuk jtujuan lain bukan wisata, tetapi perjalanan wisata akan dilakukan setelah tujuannya yang utama selesai.

3. Potensi Obyek Wisata

Indonesia merupakan negara kepulauan, jumlahnya kurang lebih sekitar 17.509 pulau yang terdiri dari pulau besardan kecil serta berpenghuni dan tidak berenghuni. Negara indonesia berada diantara dua benua dan dua samudera yang berada dalam wilayah iklim tropika dan dipisahkan oleh tiga bagian yaitu kelompok Paparan Sunda, Paparan Sahul, dan Arafuru serta bagian tengahnya merupakan transisi keduanya. Dengan demikian maka Indonesia adalah negara yan memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tinggi.

Sumberdaya alam yang beraneka ragam dari aspek fisik dan hayati serta kekayaan budaya merupakan potensi yang dapat dikembangkan untuk pariwisata. Pada saat ini keinginan wisatawan sebagian besar tujuannya adalah berlibur dan berbisnis. Diwaktu mendatang diharapkan dapat dikembangkan kearah potensi pariwisata. Selain wisatawan alam di Indonesia, potensi wisata budaya juga tidak kalah mengundang wisatawan lokal maupun mancanegara.

Potensi merupakan kemampuan atau kekayaanyang mempunyai kemungkinan untuk dikemmbangkan atau sesuatu yang dapat menjadi aktual. Modal atau bahan dasar yang dimiliki oleh industri pariwisata dapat berupa :

1. Obyek wisata alam; seperti iklim, pemandangan alam, lingkungan hidup, kawah, danau, pegunungan, sungai kering, gua-gua, tebing, dan lembah. 2. Obyek wisata budaya atau manusia: tarian, upacara keagaman, upacara

adat, upacara penting.

3. Obyek wisata buatan seperti : sisa-sisa peradaban masa lampau, monumen sejarah, rumah peribadatan, museum dan pemakaman

(8)

4. Karakteristik Wisatawan

a. Pengertian Karakteristik

Karakteristik merupakan ciri khas/bentuk-bentuk watak dan karakter serta corak tingkah laku atau tanda khusus yang dimiliki setiap individu. Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:506), Karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau yang mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Jadi Karakteristik adalah sesuatu yang mencirikan seseorang yang khas dan dapat membedakan antara orang satu dengan orang yang lain.

b. Macam-macam Karakteristik Wisatawan

Dari berbagai pengelompokan, setiap wisatawan memiliki sifat yang unik dan dapat dilihat dari berbagai pendekatan, menurut ( Cooper : 2005, dan Kotler : 2006, dalam Ismayani (2010:41) ) karakteristik wisatawan diklasifikasikan sebagai berikut :

a) Karakteristik wisatawan berdasarkan psikografi, dibagi menjadi 3 yaitu:

- Kepribadian - Gaya hidup - Kelas sosial

b) Karakteristik wisatawan berdasarkan aspek sosio-ekonomi, dibedakan menjadi 5 yaitu :

- Usia

- Latar belakang pendidikan - Pendapatan

- Jenis kelamin - Siklus keluarga

(9)

d) Karakteristik wisatawan berdasarkan pola perjalanan, pola perjalanan dipengaruhi oleh 4 variabel yaitu :

- Manfaat wisata

- Fasilitas yang digunakan - Kematangan perjalanan

- Tingkat loyalitas dan tingkat penggunaan

Secara umum karakteristik wisatawan dapat diklasifikasikan menjadi: dari negara mana saja mereka berasal (tempat tinggal), anak muda atau orang tua (umur), pengusaha aatau pegawai biasa (mata pencaharian), jenis kelamin, status dalam keluarga, dan tingkat pendidikan.

5. Motivasi Perjalanan Wisata a. Pengertian Motivasi

Setiap orang melakukan kegiatan wisata mempunyai tujuan, asalkan tujuan tersebut tidak untuk berbisnis atau mencari pekerjaan. Menurut Yoeti (1988:71) dalam Suwardjoko (2007;40) Wisatawan mempunyai alasan-alasan yang menonjol antara lain adalah kesehatan, kesenangan, pendidikan, agama, kebudayaan, hoby, olahraga, konferensi, seminar, dan lain sebagainya.

Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:617) adalah : 1. Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar

untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

2. Usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapi tujuan yang dikehendakinya atau mendapatkan kepuasan dengan perbuatannya

b. Macam-macam Motivasi Wisatawan

Menurut Yoeti (1985:170-172) Secara umum motivasi wisatawan mengapa orang melakukan perjalanan dapat di kelompokkan sebagai berikut :

1. Alasan pendidikan dan kebudayaan 2. Alasan refresing dan kesenangan

(10)

3. Alasan kesehatan, olahraga dan rekreasi

4. Alasan keluarga, negeri asal dan tempat bermukim 5. Alasan business, sosial politik, konferensi

6. Alasan pesaingan dan hadiah.

6. Pengembangan Pariwisata a. Perencanaan Pengembangan Pariwisata

Sebelum dilaksanakan pengembangan pariwisata di suatu daerah, perlu dilakukan perencanaan yang matang agar pelaksanaan dan hasilnya dapat baik dan lancar. Dalam perencanaan pembangunan pariwisata harus diarahkan pada pengembangan sarana dan prasarana untuk mendukung fasilitas obyek wisata untuk meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Dalam pembangunan sendiri juga harus memperhatikan kebutuhan masayarakat dan dapt pula memberikan perkmbangan bagi masyarakat sekitar untuk keberlanjutan kehidupan.

b. Tujuan dan Jenis Pengembangan Pariwisata

Pariwisata di Indonesia saat ini merupakan suatu bisnis yang sedang berkembang serta diharapkan dapat menjadi sektor unggulan pendapatan pengganti sektor hasil bumi yang semakin merosot. Perkembangan pariwisata yang dilaksanakan akan berperan sebagai penciptaan lapangan kerja dan lapangan usaha. Kegiatan tersebut akan menambah pendapatan devisa negara dan menunjang kegiatan ekonomi. Dalam perkembangan pembangunan, pariwisata telah menjadi industri yang mampu berdiri sendiri, dikatakan industri karena pariwisata memberi sumber pendapatan terutama kepada masyarakat sekitar.

Tujuan pengembangan kepariwisataan adalah :

1. Meningkatkan pendapatan devisa negara dan pendapatan masyarakat pada umumnya, perluasan kesempatan lapangan kerja, serta mendorong kegiatan industi penunjang dan industri sampingan.

(11)

2. Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayan serta peninggalan bersejarah Negara Indonesia.

3. Meningkatkan persaudaraan/persahabaatan nasional dan internasional.

c. Faktor faktor Pengembangan Pariwisata

Pengembangan pariwisata dapat dilaksanakan secara terencana dan terpadu oleh pemerintah dengan menetapkan kebijakan yang dapat memperlancar pembangunan. Dalam penyediaan pengelolaan dan pengembangan obyek wisata perlu memperhatikan faktor yang menentukan obyek wisata. Faktor tersebut merupakan unsur yang menentukan pengembangan obyek wisata.

Gamal Suwantoro (2004: 83) memaparkan bahwa, untuk mendapatkan hasil pengembangan kepariwisataan yang optimal dalam upaya pengembangan ada beberapa komponen yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Tersedianya obyek wisata yang dapat dinikmati atau adanya atraksi yang dapat dilihat.

2. Tersedianya sarana tersedianya transportasi dan perhubungan

3. Tersedianya komponen penunjang yang berupa akomodasi dan infrastruktur.

Pariwisata sebagai salah satu sektor dalam pembangunan, maka pengembangan pariwisata mendapat tempat tersendiri dengan tujuan agar kegiatan pariwisata mampu meningkatkan pendapatan pemerintah dan masyarakat. Jadi kesimpulannya adalah untuk menilngkatkan jumlah pengunjung dapat dilakukan usaha pengembangan kawasan wisata yaitu dengan cara meningkatkan sarana dan prasarana wisata baik yang sudah ada maupun yang belum ada.

B. Kerangka Pemikiran

Pembangunan adalah proses perubahan yang terjadi secara terus menerus dan merupakan kemajuan menuju kearah tujuan yang akan dicapai,

(12)

sehingga akan terwujud suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata material maupun spiritual.

Pariwisata adalah salah satu industri yang diharapkan mampu meningkatkan pendapatan daerah yang juga sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Pembanguna pariwisaata dapat berjalan dengan baik apabila didukung perencanaan pembangunan yang matang. Perencanaan pembangunan pariwisata harus sejalan dengan sasaran yang hendak dicapai. Adapun aspek aspek yang harus diketahui antara lain karakteristik dan moivasi wisatawan.

Lokasi wisata Candi Ceto adalah salah satu obyek wisata yang berada di Kabupaten Karanganyar yang memiliki potensi alam dan budaya yang cukup menarik, selain dari segi keindahan alam di sekitar lokasi wisata motivasi wisatawan adalah mengenai kebudayaan serta spiritualnya, karena selain sebagai obyek wisata Candi Ceto juga merupakan tempat peribadatan bagi umat hindu.

Pengembanagan pariwisata ditinjau dari karakteristik dan motivasi wisatawan didasarkan pada 10 konsep esensial menurut Suharyono dan Moch. Amin (1994: 27-34) yaitu:

1. Konsep Lokasi, dibagi menjad dua yaitu;

a. Lokasi Relatif yaitu perbandingan lokasi obyek dengan obyek lain dalam suatu satuan wilayah

b. Lokasi Absolut yaitu merupakan letak obyek wisata pada koordinat garis lintang dan garis bujur.

2. Konsep Jarak, seperti halnya konsep lokasi, konsep jarak juga dibagi menjadi dua yaitu;

a. Jarak Absolut merupakan jarak obyek yang diukur dengan skala peta b. Jarak Relatif yaitu merupakan jarak tempuh, waktu, dan biaya

perjalanan menuju obyek wisata.

3. Konsep Keterjangkauan yaitu merupakan kondisi medan, keterjangkauan potensi untuk mencapau kemajuan pengembangan pariwisata

(13)

4. Konsep Pola merupakan susunan bentuk persebaran fenomena ruang muka bumi secara alami yang meliputi (aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, curah hujan, dan social budaya).

5. Konsep Morfologi merupakan proses terbentuknya obyek fenomena alam pada obyek wisata.

6. Konsep Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran wilayah yang sempit yang meliputu factor-faktor yang mempengaruhi.

7. Konsep nilai kegunaan, dalam konsep ini bersifat relatif, sehingga tidak sama bagi setiap orang yang menilainya.

8. Konsep Interaksi/interdependensi merupakan suatu peristiwa yang saling mempengaruhi antar dua obyek.

9. Konsep Diferensi Area merupakan unsur perwujudan fenomena lingkungan yang memiliki corak tersendiri sebagai region yang berbeda dari wilayah lain

10. Konsep Keterkaitan Keruangan merupakan keterkaitan fenomena lain dalam lingkup ruang baik secara alami, maupun dalam kehidupan sosial.

(14)

Gambar 1. Kerangaka Pemikiran Karakteristik Wisatawan :

Umur

Jenis Kelamin Mata Pencaharian Status dalam Keluarga Tempat Tinggal Tingkat Pendidikan

Motivasi Wisatawan :

Alasan Pendidikan dan Kebudayaan Alasan Santai dan Kesenagan Alasan kesehatan, Olah raga dan Rekreasi

Alasan keluarga, Negara asal dan Tempat bermukim

Alasan Business, sosial, politik dan konferensi

Alasan persaingan dan hadiah

Perencanaan Pengembangan Pariwisata

Pengelolaan Lokasi Wisata

Peningkatan Sarana dan Prasarana Pariwisata

Peningkatan Jumlah Pengunjung Obyek Wisata Candi Ceto

Gambar

Gambar 1. Kerangaka PemikiranKarakteristik Wisatawan :

Referensi

Dokumen terkait

Islam memperhatikan dan mengawasi perputaran kekayaan pada seluruh masyarakat, dan ditentukannya satu bagian dari harta orang-orang kaya untuk diberikan kepada

(5) Ketentuan kerahasiaan yang berkaitan dengan publikasi dapat berlaku bila Universitas Indonesia atau peneliti telah melakukan atau memberikan kerahasiaan kepada pihak

Skripsi berjudul Hubungan Penyakit Gondok dengan Tingkat Intelegensia Pada Siswa Sekolah Dasar di (SDN) Darsono 2 Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember telah diuji

Dimana pasien dnegan tingkat kesadarannya menurun, maka untuk data psikologisnya tidak dapat dinilai, sedangkan pada pasien yang tingkat kesadarannya agak normal

Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh konservatisme akuntansi , ukuran perusahaan , pengungkapan corporate social

Untuk merumuskan rencana pengembangan keorganisasian, dengan mengacu pada analisis SWOT, dilandaskan pada efektifitas dan efisiensi yang akan tercipta dari

Jumlah modul SIM RS yang terintegrasi Penyempurnaan Layanan SIM RS Pengembangan Layanan SIM RS Tahap 1 Pengembangan Layanan SIM RS Tahap 2 Pengembangan Layanan SIM RS Tahap

Dalam pembuatan game Aritmethic Question ini, langkah awalnya adalah membuat aset-aset yang dibutuhkan dengan menggunakan Adobe Photoshop memasukan atau