• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding Akuntansi ISSN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prosiding Akuntansi ISSN:"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Konservatisme Akuntansi , Ukuran Perusahaan dan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Earning

Response Coefficient

Effect of Accounting Conservatism, Company Size and Disclosure of Corporate Social Responsibility against Earning Response Coefficient

1

Femy Febian Kumala

1Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116

email: 1femyfebian@gmail.com

Abstract. The purpose of this study was to examine the effect of accounting conservatism against eraning response coefficient (ERC), the size of the company against earnings response coefficient (ERC), and the disclosure of corporate social responsibility (CSR) towards earning response coefficient (ERC), and the impact of accounting conservatism, size company, and the disclosure of corporate social responsibility towards earning response coefficient (ERC). The method used in this research is descriptive analysis method with the correlational approach and by using multiple linear regression analysis test. The target population in this study is a company manufacturing cosmetics and medicine sub-sector listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) and issue financial statements seventh consecutive year - has the year 2009 - 2015. While the company is a unit of analysis is as much as five companies. The results of this study showed that simultaneous accounting conservatism, the size of the company, the disclosure of corporate social responsibility influence the earnings response coefficient (ERC). Partially accounting conservatism significant effect on earnings response coefficient (ERC), firm size has no effect on earnings response coefficient (ERC), and the disclosure of corporate social responsibility no significant effect on earnings response coefficient (ERC).

Keywords: Accounting Conservatism, Company Size, Disclosure of Corporate Social Responsibility, Earning Response Coefficient (ERC).

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh konservatisme akuntansi terhadap eraning response coefficient (ERC), ukuran perusahaan terhadap earning response coefficient (ERC), dan pengungkapan corporate social responsibility (CSR) terhadap earning response coefficient (ERC), serta pengaruh konservatisme akuntansi , ukuran perusahaan , dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap earning response coefficient (ERC). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan korelasional dan dengan menggunakan alat uji analisis regresi linear berganda. Target populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor kosmetik dan obat yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) dan mengeluarkan laporan keuangan tujuh tahun berturut – turut yaitu tahun 2009 – 2015. Sedangkan perusahaan yang menjadi unit analisi adalah sebanyak 5 perusahaan. Hasil dari penelitian ini secara simultan menunjukan bahwa konservatisme akuntansi, ukuran perusahaan , pengungkapan corporate social responsibility berpengaruh terhadap earning response coefficient (ERC). Sedangkan secara parsial konservatisme akuntansi berpengaruh signifikan terhadap earning response coefficient (ERC) , ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap earning response coefficient (ERC) , serta pengungkapan corporate social responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap earning response coefficient (ERC).

Kata Kunci: Konservatisme Akuntansi , Ukuran Perusahaan , Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Earning Response Coefficient (ERC).

A. Pendahuluan

Informasi laba mampu memprediksi resiko dalam investasi untuk membuat sebuah keputusan.Informasi laba tersebut terdapat dalam sebuah laporan keuangaan. Karenanya laporan keuangan dapat menjadi indikator kemampuan sebuah perusahaan dalam mengelola sumber daya yang ada melalui informasi laba yang terkandung didalamnya. Keputusan yang diambil oleh investor yang didapat dari laporan keuangan ditunjukan dalam respon pasar. Salah satu hal penyebab respon pasar

(2)

terhadap laba yaitu kualitas laba (Scott,2000:125). Kualitas laba yang rendah dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan yang berdampak pada berkurangnya nilai perusahaan. Kualitas laba dapat diragukan apabila laba yang dilaporkan tidak menunjukan kondisi perusahaan yang sebenarnya (Ida Ayu,2012:178).

Sampai saat ini pula, laba merupakan informasi yang ditunggu-tunggu oleh pasar dan masih diyakini sebagai informasi utama yang memiliki kandungan informasi karena dapat mempengaruhi investor dalam membuat keputusan membeli, menjual atau menahan sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan (Yossi Diantimala,2008:3). Namun demikian, laba itu sendiri memiliki keterbatasan yang dipengaruhi oleh asumsi perhitungan dan juga kemungkinan manipulasi yang dilakukan oleh manajemen perusahaan sehingga dibutuhkan informasi lain selain laba untuk memprediksi return saham perusahaan yaitu koefisien respon laba atau disebut juga dengan earning response coefficient (ERC).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh konservatisme akuntansi, ukuran perusahaan , dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap earning response coefficient ?” . Selanjutnya, tujuan dalam penelitian ini diuraikan dalam pokok-pokok sbb.

1. Untuk mengetahui pengaruh konservatisme akuntansi terhadap earning response coefficient.

2. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap earning response coefficient.

3. Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan corporate social responsibility terhadap earning response coefficient.

B. Landasan Teori

Teori agensi menyatakan bahwa praktek manajemen laba dipengaruhi oleh konflik kepentingan antara agen dan prinsipal yang timbul ketika setiap pihak berusaha mencapai tingkat kemakmuran yang dikehendakinya. Seringkali hubungan antara prinsipal dan agen tercermin dalam hubungan antara pemilik modal atau investor sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Dalam hal ini agen memiliki lebih banyak informasi dibanding prinsipal, sehingga menimbulkan adanya asimetri informasi. Adanya informasi yang lebih banyak dimiliki oleh manajer dapat memicu untuk melakukan tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan pribandinya. Bagi prinsipal dalam hal ini pemilik modal atau investor akan sangat sulit untuk mengontrol secara efektif tindakan yang dilakukan oleh manajer karena hanya memiliki sedikit informasi.

Tujuan dari teori agensi (Jensen dan Meckling 1976, dalam Randhy Ichsan 2012:5) adalah;

1. Untuk meningkatkan kemampuan individu (baik prinsipal maupun agen) dalam mengevaluasi lingkungan dimana keputusan harus diambil (The belief revision role).

2. Untuk mengevaluasi hasil dari keputusan yang telah diambil guna mempermudah pengalokasian hasil antara prinsipal dan agen sesuai dengan kontrak kerja (Theperformance evaluation role).

(3)

Menurut Eisenhardt,1989 dalam Randhy Ichsan (2012:6) Secara garis besar teori agensi dikelompokkan menjadi dua, yaitu positive agency research dan principal agent research.Positve agent research memfokuskan pada identifikasi situasi dimana agen dan prinsipal mempunyai tujuan yang bertentangan dan mekanisme pengendalian yang terbatas hanya menjaga perilaku self serving agen. Secara ekslusif, kelompok ini hanya memperhatikan konflik tujuan antara pemilik (stockholder) dengan manajer. Sementara itu principal agent research memfokuskan pada kontrak optimal antara

perilaku dan hasilnya, secara garis besar penekanan pada

hubungan principal dan agent.

Menurut Scott 2000 dalam Randhy Ichsan (2012:7) terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:

1. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya memiliki lebih banyak pengetahuan tentang keadaaan dan prospek perusahaan dibandingkan dengan pihak luar. Informasi mengenai fakta yang mungkin dapat mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tidak disampaikan oleh manajer kepada pemegang saham.

2. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemeagang saham maupun kreditur. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan yang melanggar kontrak dan secara etika atau norma tidak layak untuk dilakukan di luar sepengetahuan pemegang saham

.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pengaruh Konservatisme Akuntansi (X1), Ukuran Perusahaan (X2), dan

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (X3) terhadap Earning Response

Coefficient (Y)

Untuk mengetahui pengaruh konservatisme akuntansi , ukuran perusahaan dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap earning response coefficient digunakan analisis regresi berganda. Pengujian akan dilakukan melalui tahapan – tahapan seperti ; pengujian asumsi klasik , estimasi persamaan regresi, analisis koefisien determinasi , serta pengujian hipotesis. Pada penelitian ini uji asumsi kalsik dilakukan karena variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu (berganda) dan data yang dikumpulkan mengandung deret unsur waktu 7 tahun pengamatan , yaitu tahun 2009 – 2015.

Pada pengujian signifikansi t , uji statistik yang digunakan adalah uji t dengan kriteria yang digunakan dalam pengujian F, yaitu jika P value lebih kecil dari alpha (0,05) maka H0 ditolak , artinya adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya apabila P value lebih besar dari alpha (0,05) maka H0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil pengolahan data konservatisme akuntansi ,ukuran perusahaan , pengungkapan corporate social responsibility terhadap eraning response coefficient:

(4)

Tabel 1. Uji Parsial Konservatisme Akuntansi (X1), Ukuran Perusahaan (X2) ,

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (X3) Terhadap Earning Response

Coefficient (Y) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -3.574 1.758 -2.033 .051 KONSERVATISME 3.835 1.114 .608 3.442 .002 UKURAN .244 .180 .253 1.356 .185 CSR -.029 .016 -.375 -1.775 .086

a. Dependent Variable: ERC

Sumber : Data olah SPSS

Berikut merupakan penjelasan mengenai pengujian secara parsial t pada masing – masing variabel penelitian:

1. Konservatisme Akuntansi

Hasil dari pengolahan data dengan menggunakan software SPSS adalah , P value untuk variabel konservatisme akuntansi adalah sebesar 0,002 sehingga sengan tingkat kekeliruan 5% dan H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa

konservatisme akuntansi berpengaruh signifikan terhadap eraning response coefficient (ERC).

2. Ukuran Perusahaan

Hasil dari pengolahan data dengan menggunakan software SPSS adalah , P value untuk variabel konservatisme akuntansi adalah sebesar 0,185 sehingga dengan tingkat kekeliruan 5% dan H0 diterima. Dapat disimpulkan bahwa

ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap eraning response coefficient (ERC).

3. Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Hasil dari pengolahan data dengan menggunakan software SPSS adalah , P value untuk variabel konservatisme akuntansi adalah sebesar 0,086 sehingga sengan tingkat kekeliruan 5% dan H0 ditterima. Dapat disimpulkan bahwa

pengungkapan corporate social responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap eraning response coefficient (ERC).

Dari hasil penelitian terlihat bahwa pada perusahaan manufaktur sub sektor kosmetik dan obat yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2009-2015, perusahaan manufaktur sub sektor kosmetik dan obat pada tahun 2009-2015 telah menerapkan prinsip konservatisme dan berdasarkan teori yang ada, perusahaan dapat mengatasi konflik kepentingan antara agen dan principal yang terjadi , dan sangat berpengaruh terhadap kualitas laba. Konflik kepentingan antar agen dan principal adalah suatu hubungan yang dapat memicu terjadinya asimetri informasi sehingga menyebabkan agen melakukan manipulasi terhadap laporan keuangan dengan menyajikan laba yang overstated dan mencerminkan bahwa laba yang dilaporkan oleh perusahaan dapat

(5)

diragukan kualitasnya.

Berdasarkan hasil pengujian di atas tidak terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap earning response coefficient, dan tidak terdapat pengaruh antara pengungkapan corporate social responsibility terhadap earning response coefficient Maka dapat disimpulkan bahwa pada perusahaan manufaktur sub sektor kosmetik dan obat ukuran perusahaan dan pengungkapan corporate social responsibility tidak dijadikan faktor yang menentukan keputusan investor dalam berinvestasi.

D. Kesimpulan

Berdasrkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh konservatisme akuntansi , ukuran perusahaan , pengungkapan corporate social responsibility terhadap earning response coefficient (ERC) pada perusahaan manufaktur sub sektor kosmetik dan obat yang terdaftar di bursa efek Indonesia pada periode 2009 – 2015, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh dari konservatisme akuntansi terhadap earning response coefficient (ERC) pada perusahaan manufaktur sub sektor kosmetik dan obat yang terdaftar di bursa efek indonesia periode tahun 2009 – 2015.

2. Tidak terdapat pengaruh dari ukuran perusahaan terhadap earning response coefficient (ERC) pada perusahaan manufaktur sub sektor kosmetik dan obat yang terdaftar di bursa efek indonesia periode tahun 2009 – 2015.

3. Tidak terdapat pengaruh dari pengungkapan corporate social responsibility terhadap earning response coefficient (ERC) pada perusahaan manufaktur sub sektor kosmetik dan obat yang terdaftar di bursa efek indonesia periode tahun 2009 – 2015.

E. Saran

Saran Teoritis

1. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya memperluas objek penelitian , tidak hanya sebatas sub sektor perusahaan manufaktur agar semakin banyak data yang di peroleh , maka data hasil pengujian juga semakin akurat.

2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya meneliti seluruh faktor yang mempengaruhi earning response coefficient , tidak hanya sebatas konservatisme akuntansi , ukuran perusahaan, dan pengungkapan corporate social responsibility. dan agar dapat diketahui apakah faktor – faktor tersebut berpengaruh terhadap earning response coefficient atau tidak.

Saran Praktis

1. Ukuran perusahaan adalah salah satu faktor pertimbangan seorang investor dalam berinvestasi. Ukuran perusahaan yang kecil akan berdampak buruk bagi para emiten . oleh karena itu perusahaan harus dapat meningkatkan ukuran perusahaanya dengan lebih baik lagi dalam menjalankan kegiatan operasionalisasi perusahaan , salah satunya dengan cara meningkatkan penjualan dengan produk – produk yang berkualitas.

2. Para investor sebaiknya menganalisis hal apa saja yang menguntungkan yang terdapat dalam sebuah perusahaan , sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Daftar Pustaka

Anggraini, Fr. dan R. Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan

(6)

Tahunan ( Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Bastian.Indra.2006.Akuntansi Pendidikan.

Darwin, A. 2004. Penerapan SustainabilityReporting di Indonesia. Konvensi Nasional Akuntansi V, Progam Profesi Lanjutan, 13-15 Desember. Ghozali, I. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 3. Semarang. Badan Penerbit-UNDIP.

Gujarati.Damonar.2006.Dasar – Dasar Ekonometrika.

Indrawati, Novita. 2009. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Annual Report Serta Pengaruh Political Visibility Dan Economic Performance. Pekbis Jurnal, Vol.1, No.1, Maret 2009: 1-11.

Ketergantungan Pada Hutang, dan Pengungkapan Tanggung Jawab Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi VI, 2003.

Murwaningsari, Ety. 2009. Hubungan Corporate Governance, Corporate Social Responsibilities dan Corporate Financial Performance Dalam Satu Continuum. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 11, No. 1, Mei 2009: 30-41.

Permanasari, Mirra. 2010. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Tingkat Profitabilitas, Besaran Pajak Penghasilan, Dan Biaya Operasi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal akuntansi Rini, Annisa Sulistyo dan Fadila, Idha. 2016. “KINERJA PERBANKAN 2015: Laba

Sulit Berkembang (Online),

(http://finansial.bisnis.com/read/20160104/90/506762/kinerja-perbankan-2015-laba-bank-sulit-berkembang, diakses pada tanggal 20 desember 2016).

Sayekti, Y. dan L. S. Wondabio. 2007. Pengaruh CSR diclosure terhadap Earning Response Coefficientyang terdfatar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi X.

Scott, W. R. 2003. Financial Accounting Theory, third Edition. Toronto: Prentice Hall. Sekaran, Uma. 2014. Research Methods for Business (Metodologi Penelitian untuk

Bisnis). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Sembiring, E. R. 2005. “Karakteristik Prusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta”,Simposium Nasional Akuntansi VIII, Vol. 2005. Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for Business (Metodologi Penelitian untuk Bisnis). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Sembiring, Eddy Rismanda (2003), “Kinerja Keuangan, Political Visibility,

Spicer, Barry H. (1978), “Investors, Corporate Social Performance and Information Disclosure: An Empirical Study”, The Accounting Review, Vol. 53, No. 1, Jan, pp. 94-111.

Suratno, Ign Bondan, Darsono, dan Siti Mutmainah (2006), “Pengaruh Environmental Performance terhadap Environmental Disclosure dan Economic Performance (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2001-2004”, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 23-26 Agustus 2006.

Zahroh, N. dan U. Siddharta. 2006. “ Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan dan Profitabilitas Perusahaan terhadap Koefisien Respon Laba dan Koefisien Respon nilai Buku Ekuitas : Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.

Gambar

Tabel 1. Uji Parsial Konservatisme Akuntansi (X 1 ), Ukuran Perusahaan (X 2 ) ,

Referensi

Dokumen terkait

Lahan sawah di Sulawesi Tengah mengalami kondisi tingkat rawan banjir ringan/sedang di Kabupaten Morowali, Poso dan Porigomoutong, sedangkan kondisi lahan sawahdi

Diperintahkan untuk melakukan Pemeriksaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) sesuai dengan Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor ….. Tahun 2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan

Agar dapat menjelaskan bagaimana anak- anak digambarkan secara deskriptif dan akurat peneliti menggunakan semiotik The Codes of Television John Fiske dan tinjauan

Hasil ujicoba online pada sistem instrumentasi RSG-GAS menunjukkan bahwa model ANN yang telah dilatih dapat menghasilkan sinyal prediksi dengan baik dan memberikan sinyal

Design ( perencanaan), Operation (Operasi) dan M aintanance ( Pemeliharaan), serta ditunjang dengan peningkatan kelembagaan, pembiayaan serta partisipasi masyarakat.

Dimensi yang memiliki korelasi tertinggi adalah dimensi Budaya terhadap variabel dimensi perbandingan merek memiliki nilai korelasi yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya

Kendati mendapatkan keluhan dari pihak desa, dalam menghadapi isu lingkungan yang terjadi di sekitar pabrik, pihak pabrik sendiri juga telah menerima keluhan dari

kemampuan penetrasi suatu polimer yang ukuran molekulnya lebih kecil ke dalam susunan rantai molekul yang lebih panjang, sehingga membentuk entitas baru dengan sifat