LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM
PROGRAM KELUARGA DAMPINGAN
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016-2017
DESA : SANGEH
KECAMATAN : ABIANSEMAL
KABUPATEN : BADUNG
PROVINSI : BALI
HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh : KOMANG MASTINI
1321305009
PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN – PPM yang penulis kerjakan, maka penulis:
Nama Mahasiswa :KOMANG MASTINI
No. Mahasiswa : 1321305009
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan penulis selama dilokasi KKN–PPM.
Sangeh, 25 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui KK Dampingan
Ketut Suarsana Mengetahui/Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan
Cok. Dalem Dahana, SH, M.Kn NIP.197604182003121007
Mengetahui/Menyetujui Kepala Desa Sangeh
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan Penulisan Keluarga di Desa Sangeh. Program ini merupakan salah satu program KKN – PPM (Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat) yang bertujuan untuk meningkatkan taraf atau kesejahteraan hidup keluarga yang didampingi dengan cara ikut berpartisipasi dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang ada dan berusaha menggali potensi-potensi dalam lingkungan keluarga dampingan.
Sangeh, 25 Agustus 2016
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB IGAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN .. Error! Bookmark not defined. 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Pendapatan Keluarga ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1.1 Sumber Penghasilan ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3
1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari. ... 3
1.2.2.2 Kesehatan ... 4
1.2.2.3 Sosial ... 4
1.2.2.4 Kerohanian ... 5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 6
2.1 Permasalahan Keluarga ... 6
2.1.1 Masalah Ekonomi ... 6
2.1.2 Masalah Berternak ... 6
2.1.3 Masalah Pendidikan ... 6
2.1.4 Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 7
2.2 Masalah Prioritas ... 7
2.2.1 Masalah Ekonomi. ... 7
2.2.2 Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... 8
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 9
3.1 Program ... 9
3.1.1 Realisasi Masalah Ekonomi ... 9
3.1.2 Pendidikan ... 9
v
3.2 Jadwal Kegiatan ... 10
BAB IVPELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENULISAN KELUARGA ... 14
4.1 Waktu ... 14
4.2 Lokasi ... 14
4.3 Pelaksanaan ... 14
4.4 Permasalahan ... 15
4.5 Solusi ... 15
4.6 Dampak ... Error! Bookmark not defined. BAB V PENUTUP ... 17
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1. Profil Keluarga Dampingan
Program KK Dampingan merupakan salah satu program pokok dari pelaksanaan kegiatan KKN-PPM yang bersifat monodisipliner. Dalam pelaksanaannya, setiap mahasiswa peserta KKN-PPM mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM). Kegiatan KK Dampingan yang berlokasi di Desa Sangeh, dilaksanakan di 8 (delapan) banjar yang ada di Desa Sangeh diantaranya : Banjar Pemijian, Banjar Brahmana, Banjar Sibang, Banjar Muluk Babi, Banjar Batu Sari, Banjar Pacung, Banjar Tegal Gerana dan Banjar Batu Lumbang. Pada KKN-PPM periode ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi keluarga dari Bapak Ketut Suarsana yang
berlokasi di Banjar Tegal Gerana. Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan profil keluarga
dalam bentuk tabel di bawah ini :
No Nama Status
Pendidikan Umur Pekerjaan Ket
1. Ketut
Suarsana
Kepala
Keluarga SMEA 47 Tahun
Tukang
Bangunan Sehat
2. Ketut Rasmi Istri SMA 43Tahun Ibu Rumah
Pembuat Lilin Sehat
4 Ni Made Sri
Cahyani
Anak
Kandung SMP 14 Tahun Pelajar Sehat
bekerja sebagai karyawan pembuat lilin di salah satu perusahaan. Anak pertama mereka bernama Ni Putu Kamawati yang berusia 19 tahun. Anak yang ke-2 bernama Ni Made Sri Cahyani yang masih berusia 14 tahun. Saat ini sedang mengenyam pendidikan di bangku sekolah menengah pertama, yaitu di SMPN 1 Petang, yang pada saat ini sedang duduk di kelas 2.
Bapak Ketut Suarsana memiliki pekerjaan sebagai buruh bangunan. Beliau merupakan salah satu keluarga yang kurang mampu di daerahnya karena penghasilan yang diperoleh beliau tidak sebanding dengan pengeluaran sebulan beliau dan keluarga. Selain sebagai buruh bangunan, kadang-kadang Bapak Ketut Suarsana bekerja sebagai penyabit rumput dan mengurusi ternak sapi dan babi yang dimiliki oleh seorang temannya, dimana penghasilan dari pekerjaan tambahan itu merupakan penghasilan tambahan keluarga ini. Sedangkan istrinya, Ibu Ketut Rasmi sebagai ibu rumah tangga. Selain itu, beliau juga bekerja menyabit rumput dan peternak sapi dan babi yang baru ditekuninya beberapa bulan ini. Hal ini dilakukannya karena beliau merasakan semakin hari kebutuhanya tidak tercukupi.
1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1. Pendapatan Keluarga
1.2.1.1Sumber Penghasilan
Perkonomian pada keluarga dampingan yang penulis dampingi selama pelaksanaan KKN PPM UNUD Periode XIII tahun 2016 tergolong keluarga ekonomi berkecukupan, dimana pendapatan yang diperoleh berasal dari penghasilannya sebagai buruh bangunan, yang dimana hasil pendapatan yang didapat tidak menentu. Bapak Ketut Suarsana bekerja sebagai buruh bangunan yang terkadang jika tidak ada proyek beliau menganggur. Selain itu Bapak Ketut Suarsana juga mendapatkan penghasilan tambahan dari upah menyabit rumput dan mengurusi ternak sapi dan babi yang dimiliki oleh seorang temannya. Sedangkan Ibu Ketut Rasmi hanya seorang ibu rumah tangga, yang kadang menyabit rumput dan membantu memberi makan hewan ternak milik tetangganya untuk membantu perekonomian keluarga mereka.
Jika dirata-ratakan penghasilan yang diperoleh oleh keluarga Bapak Ketut Suarsana yang bekerja sebagai buruh bangunan yaitu sekitar Rp.70.000,00 per harinya, dan juga mendapatkan penghasilan dari ternaknya yang tidak tentu penghasilannya.
Keluarga Bapak Ketut Suarsana tergolong ke dalam keluarga prasejahtera karena penghasilan dan pekerjaaan yang dilakukan oleh keluarga ini hampir sebanding, sehingga keluarga ini cukup mampu dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan biaya sekolah anaknya. Biaya–biaya yang dikeluarkan oleh Bapak Ketut Suarsana cukup banyak apabila dibandingkan dengan pendapatannya yang tidak menentu, seperti dibawah ini:
1.2.2.1Kebutuhan Sehari-Hari
Pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, Keluarga Bapak Ketut Suarsana menghabiskan dana paling sedikit Rp. 50.000,-. Umumnya yang terjadi dalam hal pengeluaran, lebih banyak pengeluaran dibandingkan dengan pemasukan yang diterima. Pengeluaran dana tersebut dihabiskan untuk keperluan makan sehari-hari.
Untuk pemenuhan kebutuhan makan sehari-hari, biasanya keluarga Bapak Ketut Suarsana mengeluarkan uang rata-rata Rp. 35.000,00 perhari yaitu meliputi ikan laut, tempe, tahu, bumbu masakan, beras dan sesekali ibu Ketut Rasmi membeli daging, dan sayur-sayurannya diperoleh dari hasil kebun sekitar halaman rumah dan juga pengahasilan dari ternaknya. Kadang-kadang jika kebutuhan sehari-hari tidak mencukupi ibu Ketut Rasmi meminjam uang untuk membeli beras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari.
Kemudian pengeluaran yang lainnya berupa pengeluaran adat meliputi iuran banjar, banten sehari-hari dan terkadang upacara besar di pura (piodalan). Untuk hal tersebut keluarga Bapak Ketut Suarsana biasanya menghabiskan dana kurang lebih sebesar Rp. 150.000,00 setiap bulannya. Untuk listrik Bapak Ketut Suarsana mengeluarkan biaya sebesar Rp. 50.0000,00 – Rp.60.000,00 per bulannya.
1.2.2.2Kesehatan
Dari sisi pengeluaran kesehatan, keluarga Bapak Ketut Suarsana telah memiliki jaminan kesehatan yaitu JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandra). Jadi biaya pengeluaran kesehatan telah di minimalisir dengan menggunakan kartu JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandra). Hanya saja untuk biaya pembelian obat, terkadang tidak sepenuhnya di tanggung dengan menggunakan kartu JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandra).
1.2.2.3Sosial
Bapak Ketut Suarsana sangat aktif mengikuti kegiatan yang ada di banjar seperti rapat banjar dan gotong-royong. Dari sisi pengeluaran sosial, keluarga Bapak Ketut Suarsana mengeluarkan dana dalam hal iuran banjar sebesar Rp 10.000,- sampai Rp. 15.000,- perbulan. Pengeluaran yang terdapat di banjar umumnya terjadi pada saat Bapak Ketut Suarsana tidak mengikuti rapat di banjar.
Dan dari segi sosial, pengeluaran keluarga Bapak Ketut Suarsana sebagian besar untuk acara di Banjar Tegal Gerana, seperti upacara adat dan juga biaya pungutan ke Pura dibayarkan setiap 6 bulan sekali yaitu Rp. 100.000,00.
1.2.2.4Kerohanian
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Dari hasil kunjungan, wawancara dan pantauan kepada keluarga Bapak Ketut Suarsana, permasalahan keluarga yang dihadapi diantaranya permasalahan ekonomi, permasalahan ternak, permasalahan pendidikan, permasalahan hidup bersih dan sehat yang dimana lingkungan rumah yang kurang memenuhi standar.
2.1.1 Masalah Ekonomi
Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Bapak Ketut Suarsana kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini disebabkan karena pengeluaran mereka tidak sebanding dengan penghasilan yang didapatkannya.
2.1.2 Masalah Beternak
Yang menjadi masalah yaitu dalam beternak sapi dan babi dimana letak kandang sapi dan babinya ditempatkan di rumah keponakannya yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya. Sapi dan babi tersebut juga bukan milik beliau sendiri tapi milik orang lain sehingga hasil dari ternak sapi dan babinya ini harus dibagi dengan pemilik sapi dan babi tersebut.
2.1.3 Masalah pendidikan
Pendidikan merupakan sebuah proses penting dalam kehidupan manusia, karena
melalui proses ini manusia dibentuk dan dilahirkan sebagai seorang manusia yang utuh dan sebenarnya. Dalam hal ini Keluarga Bapak Ketut Suarsana memiliki anak yang semestinya melanjutkan pendidikan dibangku perkuliahan, namun karena keterbatasan biaya anak pertama beliau lebih memilih untuk bekerja. Sedangkan anak kedua dari beliau masih sekolah, yang sekarang mengenyam pendidikan di SMPN 1 Petang, dimana saat ini ia duduk di kelas 2 SMP yang bernama Ni Made Sri Cahyani. Dia memiliki semangat yang tinggi dan cukup berprestasi disekolah tapi karena biaya pendidikan yang semakin tinggi setiap tahunnya hal ini menjadikan keluhan yang serius bagi keluarga Bapak Ketut Suarsana.
2.1.4 Masalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Bapak Ketut Suarsana terdapat banyak hewan peliharaan seperti ayam dan anjing yang jumlahnya cukup banyak berkeliaran dengan bebas, sehingga kotoran dari hewan tersebut terdapat dimana-mana. Di dalam rumah Bapak Ketut Suarsana kamarnya terdapat 2 dipan kayu, di atasnya terpasang kasur tipis dengan selimut yang sangat berdebu. Keluarga Bapak Ketut Suarsana juga jarang mencuci tangan sebelum makan, padahal mereka biasanya makan dengan tangan. Keluarga ini juga jarang mengkonsumsi daging dan hanya kadang makan ikan teri sebagai lauk. Sehari-harinya mereka lebih sering mengkonsumsi nasi dan sayur mayur.
2.2 Masalah Prioritas
Masalah yang terjadi pada keluarga Bapak Ketut Suarsana terdiri dari masalah ekonomi dan masalah perilaku hidup bersih dan sehat.
2.2.1 Masalah ekonomi
Prioritas masalah yang terdapat pada keluarga dampingan diperoleh setelah melakukan beberapa kali kunjungan dimana kunjungan ini dilakukan hampir setiap hari pada jam tertentu. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai sebuah permasalahan utama yang dihadapi oleh keluarga Bapak Ketut Suarsana, yaitu masalah perekonomian keluarga.
Keluarga Bapak Ketut Suarsana merupakan keluarga yang kurang mampu, karena hanya bertumpu pada pekerjaannya sebagai seorang buruh bangunan dimana pendapatannya atau penghasilannya sekali bekerja adalah Rp 70.000,00. Melihat kondisi yang sedemikian rupa, hal ini sangatlah memprihatinkan karena penghasilannya tidak menutupi pengeluaran, bahkan bisa dikatakan perbulannya perekonomian keluarga mereka melebihi pendapatan.
2.2.2 Masalah Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di keluarga ini masih kurang. Padahal penerapan perilaku ini sangatlah penting sebagai
pencegahan primer (primary prevention) terhadap terjadinya penyakit infeksi. Adapun
beberapa poin PHBS yang menjadi prioritas yang perlu dijadikan perhatian pada keluarga ini adalah :
a. Kebersihan rumah yang masih kurang
b. Jarang mencuci tangan atau cara mencuci tangan yang salah
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1. Program
Berdasarkan masalah yang diprioritaskan untuk diselesaikan dalam penulisan keluarga pra sejahtera ini, adapun realisasi kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan selama satu bulan antara lain:
3.1.1 Realisasi Masalah Ekonomi
Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Bapak Ketut Suarsana tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Untuk itu, penulis memberikan saran untuk meningkatkan penghasilan dan pola hidup keluarga Bapak Ketut Suarsana dengan cara memberikan ide bisnis kepada Bapak Ketut Suarsana agar dapat melakukan pekerjaan selain sebagai buruh bangunan dan menyabit rumput untuk memberi makan hewan ternak yang digarapnya, penulis mengusulkan untuk mengolah buah kelapa yang Bapak Ketut Suarsana miliki menjadi minyak kelapa yang memiliki nilai ekonomis. Sehingga pada waktu senggang yang dimiliki Bapak Ketut Suarsana dapat diisi dengan berwirausaha.
3.1.2 Pendidikan
Masalah pendidikan yang ada dalam keluarga ini dikarenakan permasalahan ekonomi, sehingga menjadikan keluhan dalam keluarga ini. Diharapkan dengan teratasi masalah ekonomi semoga mendapatkan penyelesaian masalah pendidikannya. Selain itu diharapkan sumbangan buku tulis dan peralatan sekolah dapat dimanfaatkan dan berguna untuk membantu permasalahan tersebut.
3.1.3 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan rumahnya. Untuk masalah kamar mandi, sebaiknya keluarga dampingan lebih menjaga kebersihan kamar mandi serta air yang digunakan, agar terhindar dari berbagai penyakit.
Selain itu untuk meningkatkan kesadaran mengenai perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga ini, penulis melakukan edukasi mengenai PHBS. Adapun beberapa edukasi yang dilakukan penulis adalah :
a. Edukasi mengenai cara mencuci tangan yang benar, kapan cuci tangan
b. Edukasi mengenai pentingnya merebus air sebelum diminum. Karenaa takut
terjadi adanya bakteri E. coli di air minuman tersebut, sehingga sangatlah
penting untuk merebus air sebelum dikonsumsi.
3.2Jadwal Kegiatan
No. Waktu Lokasi Pelaksanaan Kegiatan
1.
18.00-Berkunjung ke rumah KK Dampingan sekaligus membuat janji dengan KK Dampingan untuk kunjungan esok hari
2. 18.00
-Memperkenalkan diri kepada KK Dampingan sambil
melakukan pengakraban, serta bertukar informasi umum dengan KK Dampingan
3.
15.00-Meminta informasi mengenai keluarga KK Dampingan
4.
15.00-Meminta informasi mengenai keluarga KK Dampingan
5.
14.00-Berkunjung dan bertukar informasi umum dengan KK Dampingan
Berkunjung dan membantu memberi makan ternak sapi dan babi
Bertemu dengan KK Dampingan dan lebih mengakrabkan diri
19.00 Ketut Suarsana Agustus 2016 mengecek kebun masalah ekonomi KK
Dampingan halaman rumah KK Dampingan
11.
15.00-Berbincang dengan kedua anak perempuan Bapak Ketut
Suarsana mengenai kondisi ekonomi dan pendidikannya
12.
13.00-Berkunjung dan memberikan penyuluhan masukan mengenai ekonomi KK Dampingan
13.
14.00-Berkunjung dan mengecek kebun bersama Bapak Ketut Suarsana
Berbicara masalah ekonomi keluarga Bapak Ketut Suarsana
15.
13.00-Berkunjung dan membantu membersihkan halaman rumah KK Dampingan
Memberikan motivasi kepada KK Dampingan agar lebih semangat menjalani hidup dan tetap bekerja keras
17.
Rasmi
Berkunjung dan membantu KK Dampingan dalam usaha menjual timun
Mengunjungi KK Dampingan dan berbincang
Berkunjung dan berbincang mengenai ide bisnis
22.
16.00-Membantu mencari rumput untuk diberikan kepada sapi dan babi bersama Bapak Ketut Suarsana
Berbincang bersama istri Bapak Ketut Suarsana dan memberikan motivasi untuk selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
Berkunjung dan memberi penyuluhan tentang PHBS
25.
13.00-Berbincang bersama keluarga Bapak Ketut Suarsana mengenai program-program yang sudah dijalani terutama di bidang ekonomi
dijalani pada bidang kesehatan.
27.
13.00-18.00
Rumah Bapak Ketut Suarsana
Kamis, 25 Agustus 2016
Berbincang dan membuat janji untuk perpisahan pada besok hari.
28.
13.00-18.00
Rumah Bapak Ketut Suarsana
Jumat , 26 Agustus 2016
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENULISAN KELUARGA
4.1 Waktu
Adapun rincian pelaksanaan kegiatan KK dampingan yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan KKN PPM Universitas Udayana yaitu dari tanggal 23 Juli 2016 hingga 26 Agustus 2016. Penulis biasanya melakukan kunjungan sekitar pukul 09.00 WITA untuk kunjungan pagi dan terkadang melakukan kunjungan di siang hari sekitar pukul 12.00 WITA.Waktu kunjungan yang dilakukan penulis, menyesuaikan dengan program-program lain dalam kegiatan KKN PPM Universitas Udayana. Dengan keterbatasan waktu tersebut, penulis tetap berusaha untuk sesering mungkin mengunjungi keluarga yang didampingi.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa banjar di Desa Sangeh. Untuk kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak Ketut Suarsana yang bertempat tinggal di Banjar Tegal Gerana, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Pembagian KK Dampingan ini telah sesuai dengan data dan arahan dari Kepala Desa setempat.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama berlangsungnya kegiatan KKN PPM Universitas Udayana. Untuk kesempatan kali ini penulis sebagai penulis keluarga Bapak Ketut Suarsana telah melakukan kunjungan dan pendekatan sebanyak 28 kali dalam tempo waktu satu bulan masa kegiatan KKN PPM Universitas Udayana. Pelaksanaan dari kegiatan KK dampingan ini dilakukan selama 28 kali kunjungan dengan rincian pelaksanaan kegiatan terlampir.
4.4 Permasalahan
Keluarga Bapak Ketut Suarsana memiliki 2 masalah yang menjadi prioritas, yaitu:
a. Masalah ekonomi, yaitu pendapatan dari Bapak Ketut Suarsana tidak menentu,
Bapak Ketut Suarsana, maka beliau menyabit rumput untuk hewan ternak yang digarapnya. Hasil dari pekerjaan yang ditekuni Bpk. Bapak Ketut Suarsana tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, akan tetapi keahlian yang dimiliki tidak memadai.
b. Masalah kebersihan tempat tinggal dimana kebersihan rumah yang ditempati oleh
Bapak Ketut Suarsanadan keluarganya belum keseluruhannya terjaga dengan baik.
4.5 Solusi
Adapun solusi yang dapat ditawarkan untuk keluarga dampingan adalah:
a. Memberikan motivasi dan gambaran ke depan mengenai pentingnya pendidikan
kepada keluarga Bapak Ketut Suarsana. Penulis memberikan motivasi dan gambaran ke depan mengenai kewirausahaan, sebagaimana pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Pengetahuan tersebut meliputi apa saja keuntungan apabila membuka peluang usaha sendiri.
b. Memberikan ide bisnis kepada Bapak Ketut Suarsana agar dapat melakukan
pekerjaan selain menunggu menggarap lahan seseorang, seperti membuat sebuah kerajinan dan mengolah buah kelapa yang Bapak Ketut Suarsana miliki menjadi minyak kelapa yang memiliki nilai ekonomis. Sehingga pada waktu senggang yang Bapak Ketut Suarsana miliki dapat diisi dengan berwirausaha.
c. Pemecahan masalah dalam hal kebersihan yang dapat disarankan adalah
menganjurkan keluarga dampingan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan rumahnya. Untuk masalah kamar mandi, sebaiknya keluarga dampingan lebih menjaga kebersihan kamar mandi serta air yang digunakan, agar terhindar dari berbagai penyakit.
4.6 Dampak
Dampak yang ditimbulkan dari pelaksanaan kegiatan KK dampingan ini adalah keluarga dampingan menjadi termotivasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dan untuk memperbaiki taraf hidup mereka ke arah yang lebih baik.
4.7 Kendala
1
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama 28 kali ke keluarga dampingan Bapak Bapak Ketut Suarsana, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut Dari hasil pembahasan di atas, kesimpulan yang di dapat antara lain :
a. Keluarga Bapak Ketut Suarsana adalah keluarga yang sederhana, dalam
mencukupi kebutuhan sehari-hari. Keluarga Bapak Ketut Suarsana membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dan bepekerjaan tidak tetap, sehingga penghasilan yang didapatkan oleh keluarga Bapak Ketut Suarsana setiap harinya tidak menentu. Pendapatan kepala keluarga yang tidak sebanding dengan pengeluaran untuk kehidupan sehari-hari membuat keluarga ini terbebani.
b. Permasalahan yang terjadi di keluarga Bapak Ketut Suarsana adalah masalah
ekonomi dan masalah kebersihan tempat tinggal. Permasalahan ekonomi yang terjadi di Bapak Ketut Suarsana adalah keterbatasannya dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Terakhir permasalahan kebersihan tempat tinggal yang terjadi adalah Bapak Ketut Suarsana tidak memiliki lingkungan tempat tinggal yang layak. Kepala keluarga ingin memiliki usaha sendiri untuk meningkatkan penghasilan untuk membiayai keluarganya, namun kurang memiliki motivasi untuk menjadi seorang wirausaha atau membuka peluang usaha sendiri.
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk keluarga dampingan Bapak Bapak Ketut Suarsana adalah:
1. Keluarga dampingan, khususnya kepala keluarga disarankan untuk
2
2. Keluarga dampingan disarankan untuk menyisihkan sebagian penghasilan
untuk digunakan sebagai tabungan dan juga modal untuk berwirausaha.
3. Keluarga dampingan di harapkan untuk lebih sabar dan selalu berpikir
positif dalam menghadapi masalah di keluarganya.
4. Perlu dilakukan sosialisasi mengenai penggunaan JKBM (Jaminan
Kesehatan Bali Mandara) sebagai sarana untuk memperoleh akses layanan kesehatan yang lebih baik.
5. Perlu dilakukannya penyuluhan tentang PHBS secara berkelanjutan yang
3
Jadwal dan Kunjungan ke Keluarga Dampingan
Nama KK Dampingan : Bapak Ketut Suarsana
Desa : Banjar Tegal Gerana, Desa Sangeh, Kabupaten
Badung
Mahasiswa Penulis : Komang Mastini
NIM :1321305009
Fak/ PS : FISIP/Ilmu Politik
Universitas : Udayana
No. Waktu Lokasi Pelaksanaan Kegiatan
1.
18.00-Berkunjung ke rumah KK Dampingan sekaligus membuat janji dengan KK Dampingan untuk kunjungan esok hari
2. 18.00
-Memperkenalkan diri kepada KK Dampingan sambil
melakukan pengakraban, serta bertukar informasi umum dengan KK Dampingan
3.
15.00-Meminta informasi mengenai keluarga KK Dampingan
4.
15.00-Meminta informasi mengenai keluarga KK Dampingan
5.
4
Berkunjung dan membantu memberi makan ternak sapi dan babi
Bertemu dengan KK Dampingan dan lebih mengakrabkan diri
8.
13.30-Membantu Ibu Ketut Rasmi mengecek kebun masalah ekonomi KK
Dampingan halaman rumah KK Dampingan
11.
15.00-Berbincang dengan kedua anak perempuan Bapak Ketut
Suarsana mengenai kondisi ekonomi dan pendidikannya
12.
13.00-Berkunjung dan memberikan penyuluhan masukan mengenai ekonomi KK Dampingan
13.
14.00-Berkunjung dan mengecek kebun bersama Bapak Ketut Suarsana
5
Berkunjung dan membantu membersihkan halaman rumah KK Dampingan
Memberikan motivasi kepada KK Dampingan agar lebih semangat menjalani hidup dan tetap bekerja keras
17.
17.00-Berkunjung dan berbincang mengenai masalah kesehatan. Serta mengecek tensi Ibu Ketut Rasmi
Berkunjung dan membantu KK Dampingan dalam usaha menjual timun
Mengunjungi KK Dampingan dan berbincang
Berkunjung dan berbincang mengenai ide bisnis
22.
6
Berbincang bersama istri Bapak Ketut Suarsana dan memberikan motivasi untuk selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
Berkunjung dan memberi penyuluhan tentang PHBS
25.
13.00-Berbincang bersama keluarga Bapak Ketut Suarsana mengenai program-program yang sudah dijalani terutama di bidang ekonomi
Berbincang bersama keluarga Bapak Ketut Suarsana mengenai program-program yang sudah dijalani pada bidang kesehatan.
27.
13.00-Berbincang dan membuat janji untuk perpisahan pada besok hari.
7
Kegiatan, Kondisi Lingkungan dan Pemberian Bantuan Kepada Keluarga Bapak Ketut Suarsana
Kegiatan saat membantu memberi makan ternak sapi bersama Ibu Ketut Rasmi
8
Kegiatan saat membantu menyabit rumput untuk makan ternak sapi dan babi bersama Ibu Ketut Rasmi
10
Kondisi lingkungan rumah Bapak Ketut Suarsana