• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pelaga - Kecamatan Petang - Kabupaten Belaga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pelaga - Kecamatan Petang - Kabupaten Belaga."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : PELAGA KECAMATAN : PETANG KABUPATEN : BADUNG PROVINSI : BALI

OLEH :

Nama : I Made Agus Adnyana NIM : 1309005015

Fakultas : Kedokteran Hewan

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang

dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPMdi

Universitas Udayana. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib

dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN-PPM dengan sifat individu.

Program PPK dimaksudkan adalah untuk memberdayakan keluarga kurang

sejahtera melalui penerapan atau aplikasi ilmu dan teknologi dalam bidang

wirausaha, pendidikan, keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan

lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.

PPK memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa

dalam mempelajari dan mengatasi berbagai permasalahan keluarga melalui

bantuan untuk menyusun rencana dan melakukan pendampingan pada

pelaksanaan program yang bersifat inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu

dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga-lembaga pedesaan lainnya.

Adapun sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang

tergolong ke dalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang

mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar dapat keluar dari

ketertinggalan yang dialami.

Kegiatan PPK pada periode KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Pelaga

ini dilaksanakan di beberapa Banjar Dinas yang meliputi Banjar Pelaga, Bukian,

Kiadan, Nungung dan Semanik. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat

kesempatan untukmelaksanakan programpendampingan keluarga di Banjar

Nungnung. Di Banjar Nungnung terdapat 8 keluarga yang dijadikan sebagai

wujud dalam pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilaksanakan selama 5

minggu. Sebelumnya penulis telah melakukan advokasi kepada perangkat desa

untuk memilih keluarga yang layak untuk dijadikan KK Dampingan. Di Banjar

Nungnung, Penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I

(4)

1.1 Profil Umum Keluarga Dampingan (Bapak I Nyoman Murah)

Pada kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana, penulis berkesempatan untuk

mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Murah yang bertempat tinggal di Banjar

Bukian, Desa Pelaga,Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Luas areal rumah

beliau sekitar 6 are dengan 1 Kepala keluarga dalam satu pekarangan. Bapak I

Nyoman Murah menggunakan 6 are tanahnya sebagai tempat tinggalnya. Hingga

saat ini rumah beliau berada pada kondisi yang cukup. Bapak I Nyoman Taman

Arjana sempat melakukan beberapa perbaikan terhadap atap rumah yang bocor

yang berhasil bertahan hingga saat kunjungan dilakukan. Rumah beliau terdiri dari

3 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Saat kunjungan, dapur beliau terlihat

dalam kondisi yang kurang, karena kurang memadai. Hingga saat ini, Bapak I

Nyoman Murah memiliki rencana untuk melakukan perbaikan kembali namun

belum dapat terlaksana karena berbagai faktor, salah satunya adalah kendala

ekonomi. Setelah penulis mengkonfirmasi kepada pihak kantor desa, ternyata

Bapak I Nyoman Murah tercatat sebagai salah satu masyarakat kurang mampu

(masyarakat kurang sejahtera) yang telah diusulkan untuk mendapatkan bantuan

bedah rumah dari provinsi Bali tahun anggaran 2016.

Bapak I Nyoman Murah bertempat tinggal di Banjar Bukian, Desa Pelaga. Rumah

beliau terletak dekat dengan batas banjar , yang diperkirakan berjarak ±500 meter.

Beliau tinggal bersama dengan ibunya, seorang istri, dan 3 orang anak . Satu anak

Bapak I Nyoman Murah hingga saat ini masih mengenyam masa pendidikan di

sekolah SMP 2 Petang. Anak kedua beliau saat ini masih berumur 4 tahun

sehingga belum di sekolahkan. Kemudian anak ketiga beliau maih berumur 1,5

bulan. Kegiatan sehari-hari dari Bapak I Nyoman Murah adalah bekerja di buruh

(5)

Anggota keluarga Bapak I Nyoman Taman Arjana dijelaskan pada tabel 1.

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Nyoman Murah Menikah 33 Tahun SD Petani Kepala Keluarga

2. Ni Made Astri Yanti Menikah 31 Tahun SMP Ibu rumah

tangga / petani Istri

3. Ni Wayan Wini Fitriani Belum

Menikah 15 tahun

Sedan menjalani

pendidikan SMP Pelajar Anak Pertama

4. I Made Bayu Krisnanda Belum

Menikah 4 tahun Belum bersekolah - Anak Kedua

5. I Ketut Yoga Belum

Menikah 1,5 Bulan Belum bersekolah - Anak Ketiga

6. Ni Ketut Jantuk Menikah 65 tahun SD Ibu rumah

tangga/petani

Ibu dari Bapak

Nyoman Murah

1.2 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Saat ini keluarga berada pada tahap menuju perkembangan. Tahap demi tahap

dilakukan untuk melakukan pengembangan menuju arah lebih baik dari

sebelumnya. Keluarga Bapak I Nyoman Murah sebelumnya memiliki berbagai

masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan ekonomi. Akan tetapi

setelah beberapa tahun mengalami keterpurukan, saat ini Bapak I Nyoman Taman

Arjana beserta istri berusaha untuk selalu memberikan hal yang terbaik bagi

keluarga terutama anak-anak dan berupaya untuk mencapai arah pengembangan

yang lebih baik. Beliau beserta istri berusaha dengan semampunya untuk bekerja

(6)

1.3 Lingkungan

1.3.1 Karakteristik Rumah

Rumah BapakI Nyoman Murah terdiri dari 3 bangunan. Satu bangunan

merupakan bangunan permanen yang berisi 3 kamar tidur, 1 bangunan merupakan

bangunan berbahan bedeg yang digunakan sebagai dapur, kemudian 1 bangunan

dengan tembok beton dan atap asbes yang dipergunakan sebagai toilet. Saat

penulis melakukan kunjungan, tampak nyata bahwa keluarga bapak I Nyoman

Murah memiliki kondisi rumah dengan bangunan fisik yang kurang memadai.

1.3.2 Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Lingkungan rumah bapak I Nyoman Murah terletak paling pojok dan sedikit

menjorok ke dalam .Satu Gang menuju rumah Beliau terdiri dari 4 kepala

keluarga yang seluruhnya memiliki kerukunan yang baik. Beliau menyatakan

bahwa hingga saat ini kekeluargaan masih terjalin baik. Begitu pula dengan

komunitas di lingkungan banjar, beliau menyatakan bahwa keluarga beliau

dikenal baik dan selalu aktif bersosialisasi. Bapak I Nyoman Murah juga mengaku

dikenal baik di lingkungan Desa Lainnya.

1.3.3 Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Bapak I Nyoman Murah melakukan mobilasasi dengan berjalan kaki

dan terkadang menggunakan sepeda motor.

1.3.4 Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Keluarga Bapak I Nyoman Murah mengaku jarang berkumpul dengan anggota

keluarga lain dikarenakan kesibukan masing-masing. Kecuali jika terdapat

piodalan di Merajan yang mengharuskan keluarga untuk berkumpul, melakukan

pekerjaan dalam rangka persiapan piodalan, dsb. Interaksi kepada masyarakat

dilakukan setiap terdapat upacara adat di Banjar dan pura-pura yang terletak di Br.

Kiadan serta pura-pura besar di Desa Pelaga. Selain hal tersebut, Bapak I Nyoman

Murah juga mengatakan bahwa sering dikunjungi oleh beberapa tetangga yang

melakukan silaturahmi, dan sekedar minum kopi untuk meningkatkan

(7)

1.3.5 Sistem Pendukung Keluarga

Saat ini keluarga memiliki sistem pendukung diantaranya seperti kartu

perlindungan sosial yang dipergunakan oleh keluarga dalam berbagai hal. Bapak I

Nyoman Murah mengatakan bahwa sejak memiliki kartu Perlindungan sosial, ia

merasa lebih ringan dikarenakan dipermudah dalam berbagai akses seperti

pendidikan anak, kesehatan, dll. Keluarga juga mengaku memiliki tanah warisan

yang diwarisi secara turun temurun, namun hal ini tidak diakui sebagai harta

keluarga dikarenakan masih menghormati leluhur dan tidak berani menggunakan

dan atau menjual sebagai modal peningkatan kesejahteraan keluarga.

1.4 Harapan Keluarga

Keluarga Bapak I Nyoman Murah memiliki harapan agar anak-anaknya kelak

dapat bersekolah hingga sarjana. Hal ini diungkapkan saat penulis melakukan

pendekatan kekeluargaan. Beliau menyatakan hal ini dikarenakan beliau

dahulunya tidak mengenyam dunia pendidikan hingga tuntas, begitu pula pada

istri beliau. Selain hal tersebut, keluarga juga berharap bahwa ingin mencapai

kebebasan finansial sehingga akan mengalami peningkatan kesejahteraan

keluarga. Selain itu beliau juga mengharapkan dapat melakukan revisi konstruksi

bangunan sehingga tidak takut lagi akan kebocoran dan memiliki rumah yang

layak huni.

1.5 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan

keluarga dan pengeluaran keluarga.

1.5.1 Pendapatan Keluarga

Bapak I Nyoman Murah tergolong dalam keluarga kurang sejahtera. Sebagai

kepala keluarga, Bapak I Nyoman Murah yang bekerja sebagai petani dan bekerja

di Bagus Agro Pelaga memiliki penghasilan tak menentu. Diperkirakan

pendapatan beliau dengan sekitar Rp. 1.200.000 rupiah per bulan. Jika keluarga

(8)

penghasilan yang didapatkan oleh Keluarga Bapak I Nyoman Murah yang

tergolong minim, tentunya itu belum dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari.

a) Sumber Penghasilan

Pendapatan yang diperoleh dari Bapak I Nyoman Murah berasal dari hasil

bekerja sebagai buruh di Bagus Agro Pelaga. Penghasilan tersebut digunakan

untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan sosial dan rohani, serta

kebutuhan lainnya. Disamping itu, keluarga Bapak I Nyoman Murah tidak

memiliki usaha sampingan untuk menambah penghasilan.

1.5.2 Pengeluaran Keluarga

Keluarga Bapak I Nyoman Murah tergolong dalam keluarga kurang sejahtera

yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan primer

saja seperti kebutuhan sehari-hari, dan kerohanian. Pengeluaran keluarga akan

dijelaskan sebagai berikut.

a) Kebutuhan Sehari-hari

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Nyoman Murah dalam

sebulan adalah sebagai berikut :

 Makan sehari-hari: Rp 30.000 x 30 hari =Rp.900.000,00

 Kebutuhan MCK:Rp.50.000,00 setiap bulan.

 Biaya rutin yang harus dikeluarkan adalah biaya listrik sebesar Rp ±40.000,00 yang diperoleh dari sambungan listrik PLN.

b) Kesehatan

Keluarga Bapak I Nyoman Murah memiliki jaminan kesehatan JAMKESMAS

(9)

KPS (Kartu Perlindungan Sosial) yang dahulu didaftarkan oleh pihak pemerintah

Banjar Kiadan.

c) Kerohanian

Ditinjau dari segi kerohanian, terdapat beberapa pengeluaran yang tidak dapat

dianggarkan secara pasti tergantung pada kondisi yang ada. Pengeluaran ini

biasanya untuk upacara-upacara adat, seperti pawiwahan, ngaben, dan lain-lain. Untuk

piodalan di merajan beliau, biasanya dilakukan secara sendiri. Pengeluaran tambahan

juga dialami oleh keluarga Bapak I Nyoman Murah mengingat beliau termasuk

anggota dari Br. Bukian yang mana pasti ada pengeluaran untuk acara di banjar

(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Berdasarkan survei beberapa kali kunjungan dan pertemuan ke rumah KK

dampingan, identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I

Nyoman Murah adalah permasalahan ekonomi. Untuk mengidentidikasi

permasalahan yang dialami, Penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan

terhadap keluarga Bapak I Nyoman Murah.

2.1.1 Masalah Perekonomian

Dilihat dari segi ekonomi, permasalahan ekonomi merupakan masalah utama

dalam semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Hal ini terlihat dari

pendapatan Bapak I Nyoman Murah sebagai buruh. Istri beliau hanya seorang ibu

rumah tangga. Apabila terdapat pengeluaran yang tak terduga menyebabkan

penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut .

Dengan penghasilan yang tidak menentu tersebut, terkadang antara pendapatan

dengan pengeluaran setiap bulannya tidak berimbang.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Dilihat dari segi kesehatan, keluarga Bapak I Nyoman Murah memiliki tingkat

kesehatan yang cukup baik. Bapak I Nyoman Murah memiliki JAMKESMAS dan

KPS.

2.1.3 Masalah Pendidikan

Dilihat dari segi pendidikan anak dari Bapak I Nyoman Murah tidak memiliki

masalah, dari anak pertama mampu membaca, menulis dan melakukan aktivitas

(11)

2.2 Permasalahan Prioritas

Permasalahan dalam keluarga Bapak I Nyoman Murah yang diutamakan untuk

dapat diberikan pemecahannya adalah masalah perekonomian yang akan

dijabarkan sebagai berikut:

2.2.1 Masalah Ekonomi

Permasalahan ekonomi yang dihadapi keluarga Bapak I Nyoman Murah

merupakan masalah utama dan pokok yang penting untuk dipecahkan dan diberi

solusi. Keluarga ini tergolong dalam keluarga kurang sejahtera, dengan

pendapatan Bapak I Nyoman Murah yang bekerja sebagai petani dan penghasilan

tidak menentu. Beliau hanya mendapatkan pendapatan sebesar Rp. 1.200.000 per

bulannya. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari baik pangan maupun

kebutuhan mendadak lainnya, tentunya pendapatan yang diperoleh Bapak I

(12)
(13)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindak lanjuti

dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan

kemampuan dari KK Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama

mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Murah diantaranya adalah sebagai

berikut.

3.1.1 Program Penyelesaian Masalah Ekonomi

Dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dalam keluarga Bapak I Nyoman

Murah, progam bantuan yang dapat diberikan oleh penulis adalah dengan

berdiskusi mengenai permasalahan ekonomi yang dihadapi dengan harapan dapat

meringankan beban pikiran keluarga ini dan memberikan ide berupa opsi-opsi

pekerjaan lain yang dapat digeluti. Petani memiliki penghasilan yang tak menentu,

sehingga opsi lain diperlukan dalam strategi konflik ekonomi yang dirasakan.

Bentuk bantuan program tersebut berupa pemberian beberapa keperluan MCK,

buku tulis, alat tulis dan keperluan dapur.

Penulis juga memberikan saran untuk keluarga Bapak I Nyoman Murah untuk

mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga, serta menganggarkan

sebagian pendapatannya untuk ditabung, baik di secara tradisional (pakai

celengan), di LPD, maupun di koperasi. Penulis juga menyarankan Bapak I

Nyoman Murah untuk berinvestasi dalam pengembangan ternak seperti babi, sapi,

(14)

3.2 Jadwal Kegiatan

No. Hari/Tanggal Masalah Kegiatan Jam

1. Sabtu, 23 Juli 2016

Pembagian Data KK Dampingan

Mendapatkan Data KK Kurang Sejahtera

1

2. Rabu, 10 Agustus 2016

Kunjungan ke Kelian Br. Bukian

Bertemu dengan Kelian Br. Bukian namun tidak bertemu karena Ybs tidak sedang dirumah.

2

3. Kamis, 11 Agustus 2016

Survei KK Dampingan dan berkenalan dengan KK dampingan

Melakukan pencarian rumah KK Dampingan. Dan bertemu dengan istri KK dampingan.

4

4.

Jumat, 12

Agustus 2016 Berkunjung KK Dampingan

Berkujung ke KK dampingan 3

Membuat janji bertemu untuk waktu selanjutnya

2

5. Sabtu, 13 Agustus 2016

Berkunjung ke KK Dampingan

Untuk melakukan pendekatan untuk menjalin rasa kekeluargaan

3

6. Kamis, 18 Agustus 2016

Pengkajian KK Dampingan

Melakukan pengkajian mengenai data umum dan lingkungan

4

7. Jumat, 19 Agustus 2016

Pengkajian KK Dampingan

Identifikasi masalah keluarga

4 8. Sabtu, 20 Agustus 2016 Pengkajian KK Dampingan

Melakukan pengkajian riwayat dan tahap perkembangan keluarga dan struktur keluarga. Membantu KK dampingan.

4

9. Minggu, 21 Agustus 2016

Pengkajian KK Dampingan

Pengkajian fungsi keluarga dan harapan keluarga. Membantu istri KK dampingan

3

10. Senin, 22 Agustus 2016

Idenifikasi masalah

KK Dampingan 

Berdiskusi mengenai masalah- masalah yang dialami oleh Bapak I Nyoman Murah.

 Memberikan solusi untuk pemecahan masalah

4

11. Selasa, 23 Agustus 2016

Mengenal anak KK Dampingan

Diskusi mengenai pendidikan anak dampingan dan latar belakang

disekolah dan membatu di rumah KK dampingan

4

12. Rabu, 24 Agustus 2016

Mengobrol dengan KK dampingan tentang masalah keluarga dan membantu melakukan pekerjaan rumah

Bertanya tentang masalah ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

4

13. Kamis, 25 Agustus 2016

Berdiskusi dengan KK dampingan

Berdiskusi mengenai solusi yang dapat diambil keluarga dalam pemecahan permasalahan

3

14. Jumat, 26 Agustus 2016

Berkunjung ke KK dampingan

Mendampingi anak KK dampingan dalam pembuatan PR

4

(15)

Agustus 2016 dampingan pekerjaan rumah dan anak KK dampingan dalam pembuatan PR 16 Sabtu, 28

Agustus 2016

Perpisahan dengan KK Dampingan

Memberikan bantuan sembako kepada kk dampingan

(16)
(17)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan

KKN-PPM XIII Universitas Udayanadari tanggal 22 Juli hingga 29 Agustus 2016.

Waktu kunjungan yang dilakukan penulis sebanyak 15 kali yang disesuaikan

dengan program-program lain dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas

Udayana di Desa Pelaga.

4.2 Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa Banjar di

Desa Pelaga. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk

mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Murah yang bertempat tinggal di Banjar

Bukian, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

4.3 Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama

berlangsungnya kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana. Penulis sebagai

peserta kegiatan KKN- PPM diwajibkan untuk melakukan pendampingan

terhadap KK dampingan dengan minimal kunjungan sebanyak 15 kali dengan

tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan

membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Pada kesempatan ini,

penulis melakukan pendampingan keluarga Bapak I Nyoman Mursh dengan

(18)

4.4 Hasil

4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan diperlukan waktu

yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum

menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi penulis telah

berusaha memberi solusi dengan memberi masukkan mengenai cara mengatur pemasukan

dan pengeluaran sehari-hari keluarga Bapak I Nyoman Murah, sehingga keluarga ini

dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung. Penulis juga memberikan masukan

masukan untuk memulai berinvestasi jika tersedia modal (seperti beternak) sehingga

nantinya memiliki investasi di masa depan yang dapat digunakan saat membutuhkan

dan memberikan beberapa bantuan berupa pemberian beberapa keperluan sembako, buku

tulis, dan alat tulis.

4.5 Kendala

Selama penulis mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Murah, tidak terdapat kendala

yang kompleks yang dialami, hanya saja mahasiswa kurang dapat membantu secara

(19)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Keluarga Bapak I Nyoman Murah adalah keluarga yang tergolong kurang

sejahtera dengan pendapatan terbatas sebagai buruh dan petani untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari.

2. Permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Nyoman Murah adalah

masalah ekonomi. Permasalahan Ekonomi adalah ketebatasannya dalam

mencukupi kebutuhan sehari-hari, terlebih dengan pendapatan yang

dihasilkan sekitar Rp. 1.200.000 per bulannya.

3. Pada kesempatan kali ini penulis melakukan beberapa hal untuk membantu

keluarga Bapak I Nyoman Murah, antara lain : memberikan solusi menabung

dan berinvestasi melalui pemeliharaan hewan ternak sebagai investasi di masa

depan.

5.2 Rekomendasi

Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk

membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan

kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga

melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga

yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).

Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan

program KK Dampingan KKN-PPM XIII Universitas Udayana selanjutnya,

panitia lebih rinci menjelaskan mengenai kegiatan ini dan memberikan format

yang jelas sehingga mahasiswa peserta KKN-PPM XIII Universitas Udayana

(20)

pendampingan keluarga tersebut. Dan rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN- PPM

XIII Universitas Udayana berikutnya agar memahami dengan baik mengenai program KK

Dampingan tersebut dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN,

mahasiswa peserta KKN-PPM XIII Universitas Udayana telah memiliki pengetahuan

yang memadai dan dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke

(21)
[image:21.612.106.525.124.253.2]

LAMPIRAN

Gambar 1 dan 2 kondisi bangunan

[image:21.612.208.406.318.451.2]

Gambar

Gambar 1 dan 2 kondisi bangunan

Referensi

Dokumen terkait

Studi aliran daya sangatlah penting dalam perencanaan pengembangan suatu sistem untuk masa yang akan datang karena pengoperasian yang baik dari sistem tersebut banyak

Pemanfaatan laboratorium ditinjau dari aspek perlengkapan laboratorium, pengorganisasian laboratorium, penyimpanan, administrasi alat dan bahan laboratorium, keselamatan

Tabel 4.3 Selisih Tekanan Darah Rerata Sistolik dan Diastolik Sesudah dan Sebelum Minum Jus Anggur Merah Berbiji dan Tidak

Tapi aplikasi skor SPM ini tidak mau jika dari salah satu indikator tersebut kurang dengan maksud contoh seperti ini untuk indikator Di setiap SMP/MTs tersedia 1 orang guru

Sedangkan penilaian atas kinerja bagian penjualan yang didapatkan dari analisis laba kotor yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bagian penjualan telah bekerja efektif

Informan : Perbankan syariah itu yaa , kita di konvensional pun ada akadnya ya, mau pake apa cuma kalau namanya bunga saya tidak tau secara islamnya itu riba

[r]

Ketika ko-ass belajar untuk mempersiapkan dirinya menghadapi ujian dan ko-ass tidak dapat berkonsentrasi, maka ko-ass sulit mempelajari materi yang akan diujikan,