LAPORAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2016
DESA : PELAGA KECAMATAN : PETANG KABUPATEN : BADUNG PROVINSI : BALI
OLEH :
Nama : I Made Agus Adnyana NIM : 1309005015
Fakultas : Kedokteran Hewan
PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPMdi
Universitas Udayana. PPK merupakan program pokok non-tema yang wajib
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN-PPM dengan sifat individu.
Program PPK dimaksudkan adalah untuk memberdayakan keluarga kurang
sejahtera melalui penerapan atau aplikasi ilmu dan teknologi dalam bidang
wirausaha, pendidikan, keterampilan, KB dan kesehatan, serta pembinaan
lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera.
PPK memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa
dalam mempelajari dan mengatasi berbagai permasalahan keluarga melalui
bantuan untuk menyusun rencana dan melakukan pendampingan pada
pelaksanaan program yang bersifat inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu
dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga-lembaga pedesaan lainnya.
Adapun sasaran PPK ini adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang
tergolong ke dalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang
mengalami ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar dapat keluar dari
ketertinggalan yang dialami.
Kegiatan PPK pada periode KKN-PPM XIII Universitas Udayana di Desa Pelaga
ini dilaksanakan di beberapa Banjar Dinas yang meliputi Banjar Pelaga, Bukian,
Kiadan, Nungung dan Semanik. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat
kesempatan untukmelaksanakan programpendampingan keluarga di Banjar
Nungnung. Di Banjar Nungnung terdapat 8 keluarga yang dijadikan sebagai
wujud dalam pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilaksanakan selama 5
minggu. Sebelumnya penulis telah melakukan advokasi kepada perangkat desa
untuk memilih keluarga yang layak untuk dijadikan KK Dampingan. Di Banjar
Nungnung, Penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I
1.1 Profil Umum Keluarga Dampingan (Bapak I Nyoman Murah)
Pada kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana, penulis berkesempatan untuk
mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Murah yang bertempat tinggal di Banjar
Bukian, Desa Pelaga,Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Luas areal rumah
beliau sekitar 6 are dengan 1 Kepala keluarga dalam satu pekarangan. Bapak I
Nyoman Murah menggunakan 6 are tanahnya sebagai tempat tinggalnya. Hingga
saat ini rumah beliau berada pada kondisi yang cukup. Bapak I Nyoman Taman
Arjana sempat melakukan beberapa perbaikan terhadap atap rumah yang bocor
yang berhasil bertahan hingga saat kunjungan dilakukan. Rumah beliau terdiri dari
3 kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Saat kunjungan, dapur beliau terlihat
dalam kondisi yang kurang, karena kurang memadai. Hingga saat ini, Bapak I
Nyoman Murah memiliki rencana untuk melakukan perbaikan kembali namun
belum dapat terlaksana karena berbagai faktor, salah satunya adalah kendala
ekonomi. Setelah penulis mengkonfirmasi kepada pihak kantor desa, ternyata
Bapak I Nyoman Murah tercatat sebagai salah satu masyarakat kurang mampu
(masyarakat kurang sejahtera) yang telah diusulkan untuk mendapatkan bantuan
bedah rumah dari provinsi Bali tahun anggaran 2016.
Bapak I Nyoman Murah bertempat tinggal di Banjar Bukian, Desa Pelaga. Rumah
beliau terletak dekat dengan batas banjar , yang diperkirakan berjarak ±500 meter.
Beliau tinggal bersama dengan ibunya, seorang istri, dan 3 orang anak . Satu anak
Bapak I Nyoman Murah hingga saat ini masih mengenyam masa pendidikan di
sekolah SMP 2 Petang. Anak kedua beliau saat ini masih berumur 4 tahun
sehingga belum di sekolahkan. Kemudian anak ketiga beliau maih berumur 1,5
bulan. Kegiatan sehari-hari dari Bapak I Nyoman Murah adalah bekerja di buruh
Anggota keluarga Bapak I Nyoman Taman Arjana dijelaskan pada tabel 1.
No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. I Nyoman Murah Menikah 33 Tahun SD Petani Kepala Keluarga
2. Ni Made Astri Yanti Menikah 31 Tahun SMP Ibu rumah
tangga / petani Istri
3. Ni Wayan Wini Fitriani Belum
Menikah 15 tahun
Sedan menjalani
pendidikan SMP Pelajar Anak Pertama
4. I Made Bayu Krisnanda Belum
Menikah 4 tahun Belum bersekolah - Anak Kedua
5. I Ketut Yoga Belum
Menikah 1,5 Bulan Belum bersekolah - Anak Ketiga
6. Ni Ketut Jantuk Menikah 65 tahun SD Ibu rumah
tangga/petani
Ibu dari Bapak
Nyoman Murah
1.2 Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
Saat ini keluarga berada pada tahap menuju perkembangan. Tahap demi tahap
dilakukan untuk melakukan pengembangan menuju arah lebih baik dari
sebelumnya. Keluarga Bapak I Nyoman Murah sebelumnya memiliki berbagai
masalah yang berkaitan dengan kehidupan sosial dan ekonomi. Akan tetapi
setelah beberapa tahun mengalami keterpurukan, saat ini Bapak I Nyoman Taman
Arjana beserta istri berusaha untuk selalu memberikan hal yang terbaik bagi
keluarga terutama anak-anak dan berupaya untuk mencapai arah pengembangan
yang lebih baik. Beliau beserta istri berusaha dengan semampunya untuk bekerja
1.3 Lingkungan
1.3.1 Karakteristik Rumah
Rumah BapakI Nyoman Murah terdiri dari 3 bangunan. Satu bangunan
merupakan bangunan permanen yang berisi 3 kamar tidur, 1 bangunan merupakan
bangunan berbahan bedeg yang digunakan sebagai dapur, kemudian 1 bangunan
dengan tembok beton dan atap asbes yang dipergunakan sebagai toilet. Saat
penulis melakukan kunjungan, tampak nyata bahwa keluarga bapak I Nyoman
Murah memiliki kondisi rumah dengan bangunan fisik yang kurang memadai.
1.3.2 Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Lingkungan rumah bapak I Nyoman Murah terletak paling pojok dan sedikit
menjorok ke dalam .Satu Gang menuju rumah Beliau terdiri dari 4 kepala
keluarga yang seluruhnya memiliki kerukunan yang baik. Beliau menyatakan
bahwa hingga saat ini kekeluargaan masih terjalin baik. Begitu pula dengan
komunitas di lingkungan banjar, beliau menyatakan bahwa keluarga beliau
dikenal baik dan selalu aktif bersosialisasi. Bapak I Nyoman Murah juga mengaku
dikenal baik di lingkungan Desa Lainnya.
1.3.3 Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bapak I Nyoman Murah melakukan mobilasasi dengan berjalan kaki
dan terkadang menggunakan sepeda motor.
1.3.4 Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Bapak I Nyoman Murah mengaku jarang berkumpul dengan anggota
keluarga lain dikarenakan kesibukan masing-masing. Kecuali jika terdapat
piodalan di Merajan yang mengharuskan keluarga untuk berkumpul, melakukan
pekerjaan dalam rangka persiapan piodalan, dsb. Interaksi kepada masyarakat
dilakukan setiap terdapat upacara adat di Banjar dan pura-pura yang terletak di Br.
Kiadan serta pura-pura besar di Desa Pelaga. Selain hal tersebut, Bapak I Nyoman
Murah juga mengatakan bahwa sering dikunjungi oleh beberapa tetangga yang
melakukan silaturahmi, dan sekedar minum kopi untuk meningkatkan
1.3.5 Sistem Pendukung Keluarga
Saat ini keluarga memiliki sistem pendukung diantaranya seperti kartu
perlindungan sosial yang dipergunakan oleh keluarga dalam berbagai hal. Bapak I
Nyoman Murah mengatakan bahwa sejak memiliki kartu Perlindungan sosial, ia
merasa lebih ringan dikarenakan dipermudah dalam berbagai akses seperti
pendidikan anak, kesehatan, dll. Keluarga juga mengaku memiliki tanah warisan
yang diwarisi secara turun temurun, namun hal ini tidak diakui sebagai harta
keluarga dikarenakan masih menghormati leluhur dan tidak berani menggunakan
dan atau menjual sebagai modal peningkatan kesejahteraan keluarga.
1.4 Harapan Keluarga
Keluarga Bapak I Nyoman Murah memiliki harapan agar anak-anaknya kelak
dapat bersekolah hingga sarjana. Hal ini diungkapkan saat penulis melakukan
pendekatan kekeluargaan. Beliau menyatakan hal ini dikarenakan beliau
dahulunya tidak mengenyam dunia pendidikan hingga tuntas, begitu pula pada
istri beliau. Selain hal tersebut, keluarga juga berharap bahwa ingin mencapai
kebebasan finansial sehingga akan mengalami peningkatan kesejahteraan
keluarga. Selain itu beliau juga mengharapkan dapat melakukan revisi konstruksi
bangunan sehingga tidak takut lagi akan kebocoran dan memiliki rumah yang
layak huni.
1.5 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan
keluarga dan pengeluaran keluarga.
1.5.1 Pendapatan Keluarga
Bapak I Nyoman Murah tergolong dalam keluarga kurang sejahtera. Sebagai
kepala keluarga, Bapak I Nyoman Murah yang bekerja sebagai petani dan bekerja
di Bagus Agro Pelaga memiliki penghasilan tak menentu. Diperkirakan
pendapatan beliau dengan sekitar Rp. 1.200.000 rupiah per bulan. Jika keluarga
penghasilan yang didapatkan oleh Keluarga Bapak I Nyoman Murah yang
tergolong minim, tentunya itu belum dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari.
a) Sumber Penghasilan
Pendapatan yang diperoleh dari Bapak I Nyoman Murah berasal dari hasil
bekerja sebagai buruh di Bagus Agro Pelaga. Penghasilan tersebut digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan sosial dan rohani, serta
kebutuhan lainnya. Disamping itu, keluarga Bapak I Nyoman Murah tidak
memiliki usaha sampingan untuk menambah penghasilan.
1.5.2 Pengeluaran Keluarga
Keluarga Bapak I Nyoman Murah tergolong dalam keluarga kurang sejahtera
yang dalam pemenuhan kebutuhannya terbatas pada pemenuhan kebutuhan primer
saja seperti kebutuhan sehari-hari, dan kerohanian. Pengeluaran keluarga akan
dijelaskan sebagai berikut.
a) Kebutuhan Sehari-hari
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Nyoman Murah dalam
sebulan adalah sebagai berikut :
Makan sehari-hari: Rp 30.000 x 30 hari =Rp.900.000,00
Kebutuhan MCK:Rp.50.000,00 setiap bulan.
Biaya rutin yang harus dikeluarkan adalah biaya listrik sebesar Rp ±40.000,00 yang diperoleh dari sambungan listrik PLN.
b) Kesehatan
Keluarga Bapak I Nyoman Murah memiliki jaminan kesehatan JAMKESMAS
KPS (Kartu Perlindungan Sosial) yang dahulu didaftarkan oleh pihak pemerintah
Banjar Kiadan.
c) Kerohanian
Ditinjau dari segi kerohanian, terdapat beberapa pengeluaran yang tidak dapat
dianggarkan secara pasti tergantung pada kondisi yang ada. Pengeluaran ini
biasanya untuk upacara-upacara adat, seperti pawiwahan, ngaben, dan lain-lain. Untuk
piodalan di merajan beliau, biasanya dilakukan secara sendiri. Pengeluaran tambahan
juga dialami oleh keluarga Bapak I Nyoman Murah mengingat beliau termasuk
anggota dari Br. Bukian yang mana pasti ada pengeluaran untuk acara di banjar
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Berdasarkan survei beberapa kali kunjungan dan pertemuan ke rumah KK
dampingan, identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I
Nyoman Murah adalah permasalahan ekonomi. Untuk mengidentidikasi
permasalahan yang dialami, Penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan
terhadap keluarga Bapak I Nyoman Murah.
2.1.1 Masalah Perekonomian
Dilihat dari segi ekonomi, permasalahan ekonomi merupakan masalah utama
dalam semua aspek kehidupan dari KK dampingan. Hal ini terlihat dari
pendapatan Bapak I Nyoman Murah sebagai buruh. Istri beliau hanya seorang ibu
rumah tangga. Apabila terdapat pengeluaran yang tak terduga menyebabkan
penghasilan keluarga tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut .
Dengan penghasilan yang tidak menentu tersebut, terkadang antara pendapatan
dengan pengeluaran setiap bulannya tidak berimbang.
2.1.2 Masalah Kesehatan
Dilihat dari segi kesehatan, keluarga Bapak I Nyoman Murah memiliki tingkat
kesehatan yang cukup baik. Bapak I Nyoman Murah memiliki JAMKESMAS dan
KPS.
2.1.3 Masalah Pendidikan
Dilihat dari segi pendidikan anak dari Bapak I Nyoman Murah tidak memiliki
masalah, dari anak pertama mampu membaca, menulis dan melakukan aktivitas
2.2 Permasalahan Prioritas
Permasalahan dalam keluarga Bapak I Nyoman Murah yang diutamakan untuk
dapat diberikan pemecahannya adalah masalah perekonomian yang akan
dijabarkan sebagai berikut:
2.2.1 Masalah Ekonomi
Permasalahan ekonomi yang dihadapi keluarga Bapak I Nyoman Murah
merupakan masalah utama dan pokok yang penting untuk dipecahkan dan diberi
solusi. Keluarga ini tergolong dalam keluarga kurang sejahtera, dengan
pendapatan Bapak I Nyoman Murah yang bekerja sebagai petani dan penghasilan
tidak menentu. Beliau hanya mendapatkan pendapatan sebesar Rp. 1.200.000 per
bulannya. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari baik pangan maupun
kebutuhan mendadak lainnya, tentunya pendapatan yang diperoleh Bapak I
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi, selanjutnya ditindak lanjuti
dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan
kemampuan dari KK Dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama
mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Murah diantaranya adalah sebagai
berikut.
3.1.1 Program Penyelesaian Masalah Ekonomi
Dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi dalam keluarga Bapak I Nyoman
Murah, progam bantuan yang dapat diberikan oleh penulis adalah dengan
berdiskusi mengenai permasalahan ekonomi yang dihadapi dengan harapan dapat
meringankan beban pikiran keluarga ini dan memberikan ide berupa opsi-opsi
pekerjaan lain yang dapat digeluti. Petani memiliki penghasilan yang tak menentu,
sehingga opsi lain diperlukan dalam strategi konflik ekonomi yang dirasakan.
Bentuk bantuan program tersebut berupa pemberian beberapa keperluan MCK,
buku tulis, alat tulis dan keperluan dapur.
Penulis juga memberikan saran untuk keluarga Bapak I Nyoman Murah untuk
mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga, serta menganggarkan
sebagian pendapatannya untuk ditabung, baik di secara tradisional (pakai
celengan), di LPD, maupun di koperasi. Penulis juga menyarankan Bapak I
Nyoman Murah untuk berinvestasi dalam pengembangan ternak seperti babi, sapi,
3.2 Jadwal Kegiatan
No. Hari/Tanggal Masalah Kegiatan Jam
1. Sabtu, 23 Juli 2016
Pembagian Data KK Dampingan
Mendapatkan Data KK Kurang Sejahtera
1
2. Rabu, 10 Agustus 2016
Kunjungan ke Kelian Br. Bukian
Bertemu dengan Kelian Br. Bukian namun tidak bertemu karena Ybs tidak sedang dirumah.
2
3. Kamis, 11 Agustus 2016
Survei KK Dampingan dan berkenalan dengan KK dampingan
Melakukan pencarian rumah KK Dampingan. Dan bertemu dengan istri KK dampingan.
4
4.
Jumat, 12
Agustus 2016 Berkunjung KK Dampingan
Berkujung ke KK dampingan 3
Membuat janji bertemu untuk waktu selanjutnya
2
5. Sabtu, 13 Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
Untuk melakukan pendekatan untuk menjalin rasa kekeluargaan
3
6. Kamis, 18 Agustus 2016
Pengkajian KK Dampingan
Melakukan pengkajian mengenai data umum dan lingkungan
4
7. Jumat, 19 Agustus 2016
Pengkajian KK Dampingan
Identifikasi masalah keluarga
4 8. Sabtu, 20 Agustus 2016 Pengkajian KK Dampingan
Melakukan pengkajian riwayat dan tahap perkembangan keluarga dan struktur keluarga. Membantu KK dampingan.
4
9. Minggu, 21 Agustus 2016
Pengkajian KK Dampingan
Pengkajian fungsi keluarga dan harapan keluarga. Membantu istri KK dampingan
3
10. Senin, 22 Agustus 2016
Idenifikasi masalah
KK Dampingan
Berdiskusi mengenai masalah- masalah yang dialami oleh Bapak I Nyoman Murah.
Memberikan solusi untuk pemecahan masalah
4
11. Selasa, 23 Agustus 2016
Mengenal anak KK Dampingan
Diskusi mengenai pendidikan anak dampingan dan latar belakang
disekolah dan membatu di rumah KK dampingan
4
12. Rabu, 24 Agustus 2016
Mengobrol dengan KK dampingan tentang masalah keluarga dan membantu melakukan pekerjaan rumah
Bertanya tentang masalah ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
4
13. Kamis, 25 Agustus 2016
Berdiskusi dengan KK dampingan
Berdiskusi mengenai solusi yang dapat diambil keluarga dalam pemecahan permasalahan
3
14. Jumat, 26 Agustus 2016
Berkunjung ke KK dampingan
Mendampingi anak KK dampingan dalam pembuatan PR
4
Agustus 2016 dampingan pekerjaan rumah dan anak KK dampingan dalam pembuatan PR 16 Sabtu, 28
Agustus 2016
Perpisahan dengan KK Dampingan
Memberikan bantuan sembako kepada kk dampingan
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan
KKN-PPM XIII Universitas Udayanadari tanggal 22 Juli hingga 29 Agustus 2016.
Waktu kunjungan yang dilakukan penulis sebanyak 15 kali yang disesuaikan
dengan program-program lain dalam kegiatan KKN-PPM XIII Universitas
Udayana di Desa Pelaga.
4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa Banjar di
Desa Pelaga. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk
mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Murah yang bertempat tinggal di Banjar
Bukian, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama
berlangsungnya kegiatan KKN-PPM XIII Universitas Udayana. Penulis sebagai
peserta kegiatan KKN- PPM diwajibkan untuk melakukan pendampingan
terhadap KK dampingan dengan minimal kunjungan sebanyak 15 kali dengan
tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi KK dampingan dan
membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Pada kesempatan ini,
penulis melakukan pendampingan keluarga Bapak I Nyoman Mursh dengan
4.4 Hasil
4.4.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi
Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu KK dampingan diperlukan waktu
yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum
menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi penulis telah
berusaha memberi solusi dengan memberi masukkan mengenai cara mengatur pemasukan
dan pengeluaran sehari-hari keluarga Bapak I Nyoman Murah, sehingga keluarga ini
dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung. Penulis juga memberikan masukan
masukan untuk memulai berinvestasi jika tersedia modal (seperti beternak) sehingga
nantinya memiliki investasi di masa depan yang dapat digunakan saat membutuhkan
dan memberikan beberapa bantuan berupa pemberian beberapa keperluan sembako, buku
tulis, dan alat tulis.
4.5 Kendala
Selama penulis mendampingi keluarga Bapak I Nyoman Murah, tidak terdapat kendala
yang kompleks yang dialami, hanya saja mahasiswa kurang dapat membantu secara
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Keluarga Bapak I Nyoman Murah adalah keluarga yang tergolong kurang
sejahtera dengan pendapatan terbatas sebagai buruh dan petani untuk
mencukupi kebutuhan sehari-hari.
2. Permasalahan yang dihadapi keluarga Bapak I Nyoman Murah adalah
masalah ekonomi. Permasalahan Ekonomi adalah ketebatasannya dalam
mencukupi kebutuhan sehari-hari, terlebih dengan pendapatan yang
dihasilkan sekitar Rp. 1.200.000 per bulannya.
3. Pada kesempatan kali ini penulis melakukan beberapa hal untuk membantu
keluarga Bapak I Nyoman Murah, antara lain : memberikan solusi menabung
dan berinvestasi melalui pemeliharaan hewan ternak sebagai investasi di masa
depan.
5.2 Rekomendasi
Program KK Dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk
membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan
kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga
melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga
yang tergolong ke dalam kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS).
Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah agar dalam pelaksanaan
program KK Dampingan KKN-PPM XIII Universitas Udayana selanjutnya,
panitia lebih rinci menjelaskan mengenai kegiatan ini dan memberikan format
yang jelas sehingga mahasiswa peserta KKN-PPM XIII Universitas Udayana
pendampingan keluarga tersebut. Dan rekomendasi bagi mahasiswa peserta KKN- PPM
XIII Universitas Udayana berikutnya agar memahami dengan baik mengenai program KK
Dampingan tersebut dari mulai pembekalan sehingga pada saat pelaksanaan KKN,
mahasiswa peserta KKN-PPM XIII Universitas Udayana telah memiliki pengetahuan
yang memadai dan dapat mempersiapkan diri serta waktu dalam melakukan kunjungan ke
LAMPIRAN
Gambar 1 dan 2 kondisi bangunan
[image:21.612.208.406.318.451.2]