• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Selat - Kecamatan Susut - Kabupaten Belat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Selat - Kecamatan Susut - Kabupaten Belat."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

TAHUN 2016

DESA : SELAT

KECAMATAN : SUSUT

KABUPATEN : BANGLI

NAMA MAHASISWA : JEFFRY KRISTIAWAN

FAK/PS : PENDIDIKAN DOKTER

NIM : 1102005105

LEMBAGA PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya KKN PPM 2016 selama lima minggu ini. Kegiatan ini sangatlah berguna bagi kami mahasiswa khususnya penulis untuk dapat menerapkan ilmunya di masyarakat sebagai wujud nyata Tri Dharma perguruan tinggi.

Penulis meyakini masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan dan penulisan laporan kegiatan dampingan ini, semoga dapat dijadikan koreksi untuk kemudian hari

Bangli, 25 Agustus 2015

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN……….……….…. i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI……….……… iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... . 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan……… 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... . 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... . 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... . 5

2.1.1 Kesehatan Keluarga ... . 5

2.1.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... . 6

2.1.3 Lingkungan Tempat Tinggal ... . 6

2.2 Masalah Prioritas Keluarga ... . 7

2.2.1 Kesehatan Keluarga ... . 7

2.2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ... . 7

2.2.3 Lingkungan Tempat Tinggal ... . 7

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program Kegiatan ... . 9

3.2 Jadwal Kegiatan ... . 12

(4)

KELUARGA

4.1 Waktu Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ... . 17

4.2 Lokasi Kegiatan Pendampingan Keluarga ... . 17

4.3 Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Keluarga ... . 17

4.4 Hasil dan Kendala Pendampingan Keluarga ... . 18

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan……… 20

5.2 Rekomendasi……….. 20

(5)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM XIII yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : JEFFRY KRISTIAWAN Nomor Induk Mahasiswa : 1102005105

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan pendampingan keluarga saya selama berada di lokasi KKN PPM di Desa Selat, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli

Selat, 25 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui

Dosen Pembimbing Lapangan KK Dampingan

(Drs. I Made Siaka, Msc (Hons)) (I Ketut Sukerena)

Mengetahui,

Kepala Perbekel Desa Selat

(6)
(7)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilaksanakan secara bersinergis antara perguruan tinggi, pemerintah, dan juga masyarakat desa. KKN-PPM merupakan sarana bagi setiap mahasiswa perguruan tinggi untuk dapat menerapkan ilmunya serta mengdentifikasi setiap masalah yang ada di desa tersebut. Tidak hanya itu, mahasiswa juga diharapkan dapat memberikan solusi pemecahan masalah untuk kemajuan desa. Salah satu tugas penting mahasiswa dalam KKN ini adalah KK dampingan. Di sini mahasiswa berperan sebagai anak asuh yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar dan masalah yang telah dihadapi oleh keluarga dampingan. Keluarga yang di dampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meninggkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju hidup yang lebih baik.

Dalam KKN PPM Unud 2016, setiap mahasiwa wajib mendampingi satu keluarga prasejahtera. Penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi satu keluarga prasejahtera yang ada di salah satu dari tiga banjar yang ada di Desa Selat, tepatnya di banjar Kaja Kauh, yaitu keluarga I Ketut Sukerena. Bapak I Ketut Sukerena tinggal di rumahnya sendiri. Bapak I Ketut Sukerena telah memiliki tiga orang anak dan dua orang cucu. Anak pertama sudah berkeluarga dan sudah tidak tinggal dengan Bapak Sukerena. Sedangkan anak yang kedua dan ketiga masih tinggal bersamanya. Bapak Sukerena menempati lahan seluas ± 6 are yang terbagi menjadi tiga kepala keluarga bersama kakak dan sepupunya. Untuk lebih jelasnya, identitas keluarga I Ketut Sukerena dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1. Identitas Keluarga Bapak I Ketut Sukerena :

No Nama JK Umur Pendidikan Hubungan

(8)

1 I Ketut Sukerena L 70 th Tamat SLTA KK Pensiunan

2 Ni Ketut Dacin P 59 th Tamat SD Istri KK Ibu Rumah Tangga 3 I Nengah Widnya L 39 th Tamat SLTA Anak KK Wiraswasta 4 I Nyoman Winaya L 33 th Tamat SLTA Anak KK Wiraswasta

Bapak Ketut Sukerena beserta anggota keluarganya (istri dan dua orang anak laki – laki) tinggal di banjar dinas Selat Kaja Kauh, desa Selat, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Keluarga ini menempati 1 rumah dalam satu areal tanah. Satu areal tanah terdiri dari tiga kepala keluarga bersamaan dengan keluarga kakak kandung bernama I Nengah Cidra dan keluarga sepupunya Ni Wayan Mindring. Dapur dan kamar mandi untuk ketiga keluarga menjadi satu.

Rumah Bapak Sukerena berukuran 4 x 6 meter yang terdiri dari 3 kamar. Terdapat dua jendela dan tiga lampu penerangan, yaitu bohlam 25 watt. Ruangan tersebut terlihat sempit dengan adanya tiga tempat tidur dan beberapa lemari kayu untuk menyimpan barang-barang dan pakaian. Lantai bangunan tersebut berupa keramik. Untuk kegiatan masak sehari-hari dilakukan di bangunan yang berbeda, berlantai keramik dan cukup ventilasi. Kegiatan membersihkan diri dan mencuci juga dilakukan di gedung yang berbeda dengan lantai semen dan pintu dari seng. Untuk dapur dan kamar mandi dipakai bersama-sama dengan keluarga kakak dan sepupunya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan keluarga

Bapak Sukerena merupakan seorang pensiunan guru SD dengan penghasilan setiap bulan dari dana pensiunan sebanyak Rp 1.000.000,00. Selain itu kondisi badan Bapak Sukerena juga masih mampu untuk melakukan aktivitas tambahan yaitu bekerja sebagai petani untuk mengisi waktu luang namun hal ini tidak dilakukannya setiap hari. Lahan pertanian yang dikerjakan merupakan milik sendiri namun tidak luas. Saat dampingan dilakukan, lahan pertanian sedang ditanam padi dengan hasil pertanian dikonsumsi sendiri bersama keluarga besarnya.

(9)

1.2..2 Pengeluaran keluarga

a. Kebutuhan sehari-hari

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Sukerena adalah sebagai berikut :

 Makan Sehari – hari : Rp 25.000,-

 Sembahyang sehari –hari : Rp 5.000,-

 Gula, kopi, dan teh : Rp 10.000,-

 Hari Raya : Rp 10.000 – 300.000,-

b.Sosial

Untuk biaya-biaya di bidang sosial biasanya keluarga ini tidak menganggarkan secara khusus pembiayaannya. Apabila terdapat pengeluaran tertentu di bidang sosial seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat warga yang punya hajatan, iuran untuk sumber air yang dimiliki desa, dan sebagainya biasanya disesuaikan. Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu. Secara umum, iuran banjar yang mana di dalamnya termasuk iuran suka duka dan iuran hari raya mengahbiskan dana Rp 10.000,- - Rp 15.000,00.

c. Kesehatan

Keluarga Bapak Sukerena termasuk dalam keluarga pra sejahtera sehingga mereka bisa mendapatkan pengobatan gratis dari puskesmas yaitu dengan JKBM (Jamian Kesehatan Bali Mandara). Bapak Ketut Sukerena termasuk jarang sakit sehingga pengeluaran biaya kesehatan untuk Bapak Ketut Sukerena hampir tidak ada per bulannya. Namun dua bulan terakhir beliau sering mengeluhkan kesemutan pada kedua kaki, pegal linu, dan gatal-gatal. Karena keluhan kesehatan ini beliau cukup sering membeli obat-obatan herbal seharga Rp 50.000,00

(10)
(11)
(12)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Berdasarkan beberapa masalah diatas, pendamping mengambil semua masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga yang di dampingi. Masalah yang diutamakan untuk di carikan pemecahannya adalah masalah kesehatan keluarga, perilaku hidup bersih dan sehat dan lingkungan .

2.1Permasalahan Keluarga

2.1.1 Kesehatan Keluarga

Secara umum, Bapak Sukerena tidak memiliki keluhan dalam bidang kesehatan yang berarti. Namun sejak dua bulan terakhir beliau sering mengeluhkan kesemutan dikedua kaki, pegal-pegal, dan gatal-gatal. Meskipun begitu beliau masih sangat mampu untuk menjalankan aktivitas sehari hari dan memenuhi kebutuhan hidupnya serta istrinya. Masalah kesehatan yang ada pada Bapak Sukerena adalah beliau tidak mampu untuk mengakses tempat pelayanan kesehatan karena tidak ada yang bisa mengantar dan tidak berani untuk mengendarai motor sendirian. Sebenarnya ada anak beliau yang bisa membantu mengantarkan tetapi anak beliau sering sibuk bahkan sering keluar kota untuk bekerja. Di samping itu Bapak Sukerena sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil. Dalam semalam beliau bisa terbangun hinggal empat kali hanya untuk buang air kecil. Karena kebiasaan ini beliau jadi tidak mendapatkan tidur yang berkualitas dan sering mengantuk pada siang harinya.

(13)

keluhan akibat merokok ini dikatakan belum ada. Untuk pengukuran tekanan darah sebanyak lima kali saat kunjungan dilakukan juga masih dalam batas normal.

Untuk kesehatan istri dikatakan setiap hari harus mengkonsumsi kopi tiga sampai empat kali sehari. Apabila tidak meminum kopi, maka dikatakan sering mengalami pusing-pusing. Kebiasaan meminum kopi ini sudah sejak muda sehingga sulit untuk ditinggalkan sampai sekarang.

Untuk kesehatan anak beliau yang terakhir dikatakan tidak tahu karena anaknya bekerja di kapal dan dalam setahun hanya maksimal dua kali pulang ke rumah.

2.1.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Secara umum kebiasaan hidup bersih dan sehat dari keluarga Bapak Sukerena sudah cukup baik. Untuk buang air kecil dan air besar sudah dilakukan di kamar mandi permanen. Namun kebiasaan untuk mandi ini terkadang masih kurang karena keadaan cuaca yang dingin dan air bersih yang hanya tersedia dua hari sekali di desa tersebut. Selain itu kebiasaan mencuci tangan juga masih kurang. Keluarga ini tidak mengetahui dengan baik kapan dan bagaimana mencuci tangan yang benar.

Makanan yang dikonsumsi oleh keluarga Bapak Sukerena sehari-hari dapat dikatakan bergizi. Menu makanan yang biasa dimakan dari keluarga ini cukup bervariasi dan bergizi. Namun terkadang tidak memperhatikan menu makanannya karena lebih sering dengan menu yang mengandung daging babi. Hal ini cukup memberikan masalah mengingat usia Bapak Sukerena dan istrinya sudah lanjut dan perlu untuk mengurangi makanan berlemak tinggi.

2.1.3 Lingkungan Tempat Tinggal

(14)

cukup baik karena antara kamar tidur, dapur, dan kamar mandi terletak terpisah. Untuk ketersediaan air bersih keluarga ini, didapat dari air PDAM. Kualitas air baik hanya saja tersedia dua hari sekali karena regulasi pembagian air di desa Selat. Beberapa tempat penampungan air juga masih kotor dan banyak yang tidak ditutup. Disekitar lingkungan tinggal terdapat dua ekor anjing dan beberapa ayam yang dipelihara oleh Bapak Sukerena. Anjing peliharaan terlihat kurang terawat dan kotor.

2.2Permasalahan Prioritas

2.2.1 Permasalahan Kesehatan Keluarga

Bapak Sukerena tidak berobat untuk keluhan yang dideritanya. Hal ini diperburuk dengan keterbatasan Bapak Sukerena untuk mencapai fasilitas kesehatan yang memadai. Beliau juga tidak pernah melakukan pemeriksaan ke dokter sehingga tidak mengetahui apa yang diderita oleh beliau dan bagaimana mengobatinya. Istri Bapak Sukerena yang terus mengkonsumsi kopi dalam jumlah banyak dan anak mereka yang mengkonsumsi rokok dalam jumlah yang banyak.

2.2.2 Permasalahan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat

Beberapa perilaku tidak sesuai dengan PHBS. Keluarga ini kadang-kadang tidak mandi karena cuaca yang dingin dan ketersediaan air yang terbatas. Keluarga ini juga kurang memahami dengan baik kapan dan bagaimana mencuci tangan yang benar. Selain itu keluarga ini juga masih sering mengkonsumsi makanan mengandung daging dengan lemak tinggi seperti daging babi.

2.2.3 Permasalahan Lingkungan dan Tempat Tinggal

(15)

ditutup yang dapat menyebabkan sarang nyamuk terutama nyamuk demam berdarah. Adanya anjing di sekitar rumah juga ditakutkan menimbulkan masalah karena anjing tampak kotor dan merupakan media yang baik untuk menularkan penyakit.

2.3 Manfaat dan Tujuan Identifikasi dan Prioritas Masalah

2.3.1 Tujuan

Tujuan penulis melakukan prioritas masalah tersebut yaitu untuk mengidentifikasi dan membantu memecahkan setiap masalah yang sedang dihadapi oleh keluarga Bapak Sukerena tersebut. Meskipun penulis sadar bahwa penulis tidak dapat melakukan penuntasan masalah keluarga Bapak Sukerena dengan tuntas dalam kurun waktu satu bulan, namun penulis akan tetap berusaha untuk memberikan saran dan solusi yang tepat untuk tiap masalah yang dihadapi keluarga Bapak Sukerena. Dengan tujuan agar keluarga Bapak Sukerena merasa sadar akan permasalahan yang dihadapi dan juga agar keluarga Bapak Sukerena mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi permasalahan yang dihadapi.

2.3.2 Manfaat

(16)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Dari tiga permasalahan yang diprioritaskan, terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan penulis selama kegiatan KK Dampingan KKN-PPM. Kegiatan yang dilakukan penulis tersebut terdiri dari:

a. Memberikan konseling tentang kesehatan kepada keluarga Bapak Sukerena. Terutama untuk Bapak Sukerena dan istri yang sudah usia lanjut sangat perlu untuk menjaga kesehatannya dengan baik agar tetap dapat beraktivitas. Perlu untuk pergi ke dokter apabila sakit dan tidak mengkonsumsi obat herbal sendiri tanpa anjuran dokter karena dapat menimbulkan efek samping yang lain yang mungkin akan memperberat bahkan tidak mengobati penyakit sebelumnya.

b. Memberikan saran tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat dalam menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga Bapak Sukerena, seperti mandi 2 kali sehari jika dingin dapat menggunakan air hangat, mandi dengan sabun, cuci tangan dengan sabun, memakan makanan dengan gizi seimbang, tidak sering mengkonsumsi makanan daging babi, kurangi dan bahkan jika mungkin berhenti merokok untuk anaknya dan kopi untuk istrinya dan melakukan aktivitas fisik yang ringan dan berkelanjutan.

(17)

Berikut penjelasan secara ringkas program yang dilaksanakan :: a. Program Permasalahan Kesehatan Keluarga

Permasalahan kesehatan yang dialami oleh Bapak Sukerena diperberat dengan keterbatasan beliau untuk mengakses tempat pelayanan kesehatan. Pendamping menggali perspektif Bapak Sukerena tentang keluhan yang diderita, dan kesulitan yang beliau alami dalam mendapatkan akses fasilitas kesehatan. Setelah mendapatkan penjelasan dari Bapak Sukerena, pendamping memberikan solusi berupa pemberian bantuan kepada Bapak Sukerena untuk diantarkan berobat ke dokter. Setelah didapat kesepakan maka pendamping mengajak Bapak Sukerena ke puskesmas terdekat atau fasilitas kesehatan yang terdapat tenaga dokter untuk memeriksakan diri. Untuk program jangka panjang karena Bapak Sukerena mengalami kendala dalam transportasi, maka mengajak ikut serta anaknya untuk mau meluangkan waktu agar dapat mengantarkan Bapak Sukerena ke tempat pelayanan kesehatan. Selain itu juga menjelaskan kepada Bapak Sukerena dan keluarga bahwa di desa Selat terdapat kegiatan Puskesmas Keliling dan Posyandu lansia yang diadakan setiap bulan di banjar desa, maka pendamping menghimbau agar Bapak Sukerena dapat memanfaatkan fasilitas tersebut.

Permasalahan lain mengenai kebiasaan meminum kopi yang dialami istri Bapak Sukerena. Awalnya pendamping menggali penyebab kebiasaan minum kopi itu tidak dapat ditinggalkan. Setelah mendapat kesepakatan, kemudian dilanjutkan dengan memberikan edukasi dampak-dampak negatif yang disebabkan karena konsumsi kopi yang berlebihan. Selain itu juga menganjurkan untuk mengurangi jumlah kopi sedikit demi sedikit dan bertahap agar tidak memberikan efek samping akibat tidak mengkonsumsi kopi. Juga sekaligus meemberikan contoh bagaimana membuat kopi dengan gula antidiabetes supaya seringnya membuat kopi dengan gula tersebut tidak menyebabkan munculnya penyakit lain seperti diabetes.

(18)

untuk memulai terapi pengganti rokok misalnya dengan permen Hal ini dilakukan supaya beliau dapat mulai mengurangi frekuensi dan kuantitas rokok yang dikonsumsi per harinya. Untuk etika merokok, pendamping memberikan penjelasan agar merokok di tempat terbuka, jauh dari orang-orang terutama anak-anak juga lansia. Untuk melakukan terapi pengganti rokok, menganjurkan agar mulai mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi setiap hari. Misalnya setengah dari jumlah rokok yang dikonsumsi dan dipertahankan selama satu minggu atau satu bulan. Jika mampu maka dikurangi terus menerus sampai benar-benar bisa. Hal ini akan sulit untuk dilakukan, maka dari itu perlu juga bantuan dukungan dari keluarga yang lain. Selain itu pendamping juga melakukan penyuluhan tentang dampak-dampak merokok. Hal ini dilakukan untuk memberikan motivasi dan pengetahuan dalam program mengurangi kebiasaan merokok.

b. Permasalahan PHBS

Beberapa permasalahan prilaku pada keluarga Bapak Sukerena yaitu tidak mandi sebanyak dua kali dalam sehari, sering kali mengabaikan cuci tangan sebelum makan dan sering mengkonsumsi daging babi.

(19)

protein nabati, dan vitamin. Sesekali jika ada rejeki, dapat ditambah dengan daging misalnya ikan atau ayam untuk memenuhi kebutuhan protein dari sumber hewan.

c. Solusi Permasalahan Lingkungan

Beberapa permasalahan lingkungan yang penulis temukan pada Bapak Sukerena yaitu tempat penampungan air yang kotor, tidak ditutup dan adanya anjing di sekitar rumah. Pendamping memberikan penjelasan kepada Bapak Sukerena tentang pentingnya menjaga tempat penampungan air tetap bersih. Pendamping memberikan penjelasan dan penyuluhan terkait penyakit-penyakit yang dapat diakibatkan oleh air yang kurang bersih . Selain itu juga pendamping mempersuasif agar menutup tempat penampungan air yang terbuka sebagai metode pencegahan penularan demam berdarah. Penjelasan ini tentunya melibatkan semua anggota keluarga termasuk semua kepala keluarga yang tinggal bersama di satu pekarangan rumah agar semua ikut berperan. Selain itu bersamaan dengan kegiatan program KKN pemberantasan sarang nyamuk, maka pendamping juga memberikan bubuk abate secara gratis kepada keluarga Bapak Sukerena sebagai langkah pencegahan demam berdarah. Untuk masalah anjing di sekitar rumah, mempersuasif agar keluarga Bapak Sukerena merawat bahkan memvaksin anjing tersebut untuk mencegah penularan penyakit khususnya yang paling berbahaya adalah rabies.

Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan pelaksanaan KK Dampingan terlampir dalam tabel di bawah ini : Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan KK Dampingan

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA

4.1Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan KKN-PPM PPM Universitas Udayana yaitu dari tanggal 25 Juli 2016 hingga tanggal 25 Agustus 2016. Penulis biasanya melakukan kunjungan sekitar pukul 11.00 untuk kunjungan pagi dan terkadang melakukan kunjungan di sore hari sekitar pukul 16.00 ataupun pukul 17.00.Waktu kunjungan yang dilakukan penulis, menyesuaikan dengan program-program lain dalam kegiatan KKN-PPM Universitas Udayana. Dengan keterbatasan waktu tersebut, penulis tetap berusaha untuk sesering mungkin mengunjungi keluarga yang didampingi.

4.2Lokasi

Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di Desa Selat. Untuk kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak Sukerena yang bertempat tinggal di Banjar Selat Kaja Kauh, Desa Selat, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Pembagian KK Dampingan ini telah sesuai dengan data dan arahan dari Kepala Desa dan kelian banjar dinas setempat.

4.3Pelaksanaan

(25)

4.4Dampak, Hasil dan Kendala

Dampak yang diharapkan penulis atas solusi-solusi yang telah diberikan yaitu penulis ingin memberikan suatu motivasi yang positif kepada keluarga Bapak Sukerena untuk mencapai kehidupan yang lebih baik lagi ke depannya. Perubahan yang diharapkan meliputi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku. Seluruh perubahan ini nantinya diharapkan akan dapat memperbaiki perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan internal keluarga Bapak Sukerena khususnya dan dapat mempengaruhi warga sekitar dalam peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat demi terciptanya kualitas kesehatan masyarakat Desa Selat yang optimal. Status kesehatan yang baik tentunya akan sangat mempengaruhi peningkatan produktivitas masyarakat Desa Selat ke depannya.

Berdasarkan dampak yang diharapkan tersebut, hasil di lapangan yang pendamping dapatkan setelah mendampingi Bapak Sukerena, memberikan penyuluhan dan diskusi bersama, terlihat bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan Bapak Sukerena terhadap berbagai permasalahan dan solusi yang diberikan oleh pendamping. Bapak Sukerena dan istri menyadari akan pentingnya mengimplementasikan solusi yang diberikan, walaupun dalam mengimplementasikannya terutama dalam merubah perilaku dirasakan masih sulit oleh Bapak Sukerena

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pendampingan keluarga Bapak Sukerena diantaranuya terjadi kesulitan dalam menyamakan persepsi akan permasalahan dan merubah perilaku terkait dengan permasalahan yang melibatkan perilaku. Hal lainnya tidak terdapat permasalahan yang berarti.

(26)
(27)

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

5.1SIMPULAN

KKN PPM Unud 2016 merupakan salah satu bentuk perwujudan pengabdian kepada masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan masyarakat secara langsung, terpadu, dan terintegrasi. Salah satu program dalam KKN PPM ini adalah program Keluarga Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang didampingi. Dari beberapa kali kunjungan yang dilakukan ke rumah Bapak Sukerena, penulis sebagai pendamping dari keluarga Bapak Sukerena mengambil kesimpulan seperti berikut ini :

1. Permasalahan utama yang ditemui yakni permasalahan kesehatan dalam keluarga yakni keterbatasan Bapak Sukerena dalam mengakses fasilitas kesehatan, kebiasaan istri mengkonsumsi kopi dengan jumlah banyak dan anaknya yang setiap hari mengkonsumsi rokok.

2. Permasalahan perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang yakni sering mandi hanya sekali sehari, kurangnya pengetahuan cuci tangan yang benar dan kebiasaan mengkonsumsi makanan berlemak tinggi seperti daging babi. 3. Permasalahan tempat tinggal yang banyak penampungan air tidak tertutup

dan kotor yang merupakan tempat baik untuk berkembangbiaknya berbagai penyakit.

5.2 Rekomendasi

(28)

pihak-pihak dan instansi terkait dapat membantu meringankan permasalahan keluarga Bapak Sukerena.

Dari segi kesehatan, diharapkan agar aparat Desa Selat melakukan kemudahan dalam mengakses kesehatan. Pendamping juga berharap kader – kader posyandu dan pihak puskesmas lebih rajin mengadakan kunjungan erat kaitannya dengan melihat permasalahan PHBS yakni kebersihan diri dan lingkungan sehingga bisa bersama – sama memberikan ajakan, saran dan motivasi kepada keluarga yang derajat kesehatannya terbatas karena masalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan.

Terkait dengan lingkungan tempat tinggal, pendamping berharap pihak aparat kesehatan lebih sering mengadakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk agar tidak ada lagi rumah-rumah dengan tempat penampungan yang masih dijadikan sarang nyamuk demam berdarah

(29)
(30)

Gambar

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan KK Dampingan

Referensi

Dokumen terkait

Suhu yang dihasilkan oleh pemanas juga diatur agar suhu sesuai dengan spesifikasi masing-masing bahan pakaian, sehingga tidak merusak pakaian yang akan

Kelompok wajib terdiri atas kelompok wajib A dan B yang terdiri atas Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika,

Pengaruh Diabetes Self Management dalam Discharge Planning Terhadap Self Care Behavior Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2.. A Model for Discharge Planning in Nursing

[r]

[r]

return harga saham penutupan harian Bank Negara Indonesia (Persero) tahun 2009-2010 yang tidak

[r]

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek ekstrak etanol daun terhadap penurunan glukosa darah mencit yang diinduksi Aloksan.. Ekstrak etanol