• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKREASI KELUARGA PANTAI BOOM DI TUBAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "REKREASI KELUARGA PANTAI BOOM DI TUBAN."

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

REKREASI KELUARGA PANTAI BOOM

DI TUBAN

Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S – 1)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

Diajukan Oleh :

WILUJENG ASTUTI

05 5101 0081

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

KATA PENGANTAR

Untuk menyelesaikan studi di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, semua mahasiswa diwajibkan memenuhi persyaratan kurikuler, salah satunya adalah Tugas Akhir. Mahasiswa yang akan mengambil Tugas Akhir diwajibkan untuk melakukan kegiatan penyusunan seminar proposal sebelum penyusunan konsep perancangan dan rancangannya.

Seminar proposal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai lingkup proyek yang akan dikerjakan, baik keluasan maupun kedalamannya. Adapun Judul seminar proposal ini adalah :

“REKREASI KELUARGA PANTAI BOOM DI TUBAN”

Pada kesempatan ini, penulis ingin menghantarkan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Tak bosan-bosannya penulis ucapkan rasa syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang memberikan kelancaran kepada penulis dalam menyusun proposal tugas akhir.

2. Ir. Syaifudin Zuhri, MT : selaku Dosen Pembimbing dalam pelaksanaan proposal Tugas Akhir, yang selalu mengarahkan penulis dalam membuat proposal Tugas Akhir.

3. Ir. Eva Elviana, MT : selaku Dosen Pembimbing dalam pelaksanaan proposal Tugas Akhir, yang selalu mengarahkan penulis dalam membuat proposal Tugas Akhir.

4. Ir. Lily : selaku Dosen Penguji I pelaksanaan Tugas Akhir.

5. Heru Subiantoro ST : selaku Dosen Penguji II pelaksanaan Tugas Akhir. 6. Ir. Muchlisiniyati Safeah : selaku Dosen Penguji III pelaksanaan Tugas Akhir. 7. Orang tua, yang sangat penulis cintai, semua doa serta dukungan beliau yang

selalu menyertai perjalanan penulis.

(3)

lakukan, juga mbak Rini dan mbak Ari yang selalu mendukung penulis dalam segala sesuatu yang penulis jalani.

9. Semua keluarga besar penulis yang berada di Tuban, mas Geo, bude Mi, bulek Prapti, adek Rena, yang senantiasa selalu mendukung dan membantu penulis dalam mendapatkan data di kabupaten Tuban, I love you all.

10.Semua teman-teman penulis senasib dan sepenanggungan, jangan pernah menyerah dalam melakukan yang terbaik, semangat!

11.Semua teman-teman jurusan arsitek yang penulis banggakan, yang selalu mendukung dalam bentuk apapaun.

12.Teman-teman FTSP, Mira (TS), mbak Anik, adek-adek angkatan dibawah penulis yang penulis banggakan, yang selalu mendukung dalam bentuk apapaun.

13.Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang menbantu penulis dalam bentuk apapun.

Penulis menyadari tidak sedikit hambatan yang timbul selama penulisan tugas ini. Namun hambatan tersebut dapat terlewati berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis bermaksud menyampaikan kepada semua pihak yang telah membantu.

Dalam kesempatan ini penulis juga memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan guna perbaikan.

Akhir kata, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi civitas akademik FTSP-Teknik Arsitektur Surabaya.

Surabaya, November 2010

(4)

PENUTUP

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan karuniahNYA yang membekali penulis dengan kesehatan, kesabaran dan kekuatan lahir dan batin untuk menyelesaikan proposal Tugas Akhir. Yang mana tugas ini merupakan rangkaian dari awal proses kegiatan atau tugas yang harus ditempuh pada Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur untuk mencapai gelar Sarjana Teknik atau Strata I (S-I).

Perancangan Proposal Tugas Akhir yang berjudul Rekreasi Keluarga Pantai Boom di Tuban ini kami harap dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita semua khususnya mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur. Tentang bagaimana merancang serta menciptakan sebuah Rekreasi Keluarga yang baik serta sesuai dengan letak lokasi site, dan penulis harapkan laporan Proposal Tugas Akhir ini dapat menambah ide bagi Khususnya Mahasiswa Teknik Arsitektur.

(5)

REKREASI KELUARGA PANTAI BOOM

Rekreasi keluarga merupakan salah satu wadah untuk berkumpulnya keluaga. Dalam hal ini, penulis akan membuat sebuah tempat yang diperuntuhkan sebagai tempat berkumpulnya para anggota keluarga, dimana kebanyakan sekarang susah sekali mendapatkan waktu atau kesempatan untuk berkumpul dengan anggota keluarga walau hanya dirumah sendiri. Karena begitu padatnya waktu bagi para anggota keluarga diluar rumah, dengan kegiatan kantor atau yang lainnya. Sehingga sesampainya mereka dirumah, mereka lebih sering langsung istirahat. Pengguna proyek rekreasi keluarga ini mulai dari orang tua, remaja dan juga anak-anak. Sehingga keamanan dalam permainan benar-benar dipertimbangkan.

Proyek rekreasi keluarga ini berada dipusat kota Tuban, dan berada didepan satu-satunya jalan utama kota Tuban. Sehingga banyak kendaraan umum ataupun pribadi yang melintas. Dari arah Surabaya ke Semarang atau sebaliknya. Begitu juga angkutan umum yang menghubungkan antar desa.

Bangunan-bangunan yang akan terdapat dalam rekreasi keluarga ini diantaranya yaitu, restauran indoor, restauran outdoor, gardu pandang, kios-kios cinderamata, bangunan persiapan daiving, cafetarian, mushollah, bangunan utama yaitu bangunan pengelola dan tidak lupa pula bangunan cottage yang menjadi bangunan utama pada proyek rekreasi keluarga pantai Boom ini. Disini dapat kita letakkan berbagai macam makanan tradisional yang akan dihidangkan kepada para pengunjung yang datang.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Abstrak ... iii

1.4. Tahapan Perancangan... 6

1.5. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN OBYEK RANCANGAN ... 9

2.1. Tinjauan Umum Rancangan ... 9

2.1.1. Pengertian Judul Proyek... 9

2.1.2. Studi Literatur ... 10

2.1.3. Studi Kasus ... 15

2.1.4. Analisa Hasil Studi... 21

2.2. Tinjauan Khusus ... 22

2.1.1. Lingkup Pelayanan... 22

2.1.2. Aktivitas dan Kebutuhan Ruang ... 23

2.1.3. Perhitungan Luas Ruang ... 24

2.1.4. Program Ruang ... 28

BAB III TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN ... 32

3.1. Latar Belakang Lokasi ... 32

3.2. Penetapan Lokasi ... 33

3.3. Fisik Lokasi . ... 35

(7)

3.3.2. Aksesibilitas ... 36

3.3.3. Potensi Lingkungan... 37

3.3.4. Infrastuktur Kota ... 39

3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat ... 42

BAB IV ANALISA PERANCANGAN ... 44

4.1. Analisa Ruang ... 44

4.1.1. Organisasi Ruang ... 44

4.1.2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi... 45

4.1.3. Diagram Abstak ... 50

4.2. Analisa Site ... 50

4.2.1...A nalisa Aksesibilitas ... 50

4.2.2...A nalisa Iklim ... 51

4.2.3...L ingkungan Sekitar ... 52

4.2.4...A Konsep Dasar Perancangan ... 55

5.2...K onsep Bentuk ... 55

5.3...K onsep Sirkulasi ... 56

(8)

5.5...K onsep Ruang Luar ... 57 5.6...K

onsep Struktur ... 57 5.7...K

onsep Mekanikal Elektrikal ... 58 5.8...K

onsep Penghawaan ... 59 5.9...K

onsep Pencahayaan ... 60 5.10...K

onsep Utilitas ... 61 5.11...K

onsep Tatanan Massa ... 62 5.12...K

onsep Zooning ... 62

BAB VI APLIKASI KONSEP RANCANGAN ... 64 6.1...A

plikasi Bentuk Bangunan ... 64 6.2...A

plikasi Tampilan Bangunan ... 65 6.3...A

plikasi Sirkulasi ... 65 6.4...A

plikasi Ruang Luar ... 66 6.5...A

plikasi Ruang Dalam ( Interior) ... 67 6.6...A

(9)

6.7...A plikasi Sistem Penghawaan ... 68 6.8...A

plikasi Sistem Pencahayaan ... 68 Penutup ... 70 Daftar Pustaka ... 71 Lampiran

DAFTAR GAMBAR

(10)

Gambar 3.1 Peta Kabupaten Tuban ... 34

Gambar 3.2 Analisa Kondisi Lingkungan Sekitar Site ... 36

Gambar 3.3 Pedestrian ... 37

Gambar 3.4 Jalur Angkutan Umum Kabupaten Tuban... 37

Gambar 3.5 Masjid Agung Tuban ... 38

Gambar 3.6 Klenteng Tjo Shang Kiong ... 39

Gambar 3.7 Musium Kambang Putih ... 39

Gambar 3.8 Tata Letak Listrik ... 39

Gambar 4.1 Diagram Organisasi Fasilitas Rekreasi / Permainan ... 44

Gambar 4.2 Diagram Organisasi Fasilitas Hunian / Penginapan ... 45

Gambar 4.3 Diagram Organisasi Pengelola ... 45

Gambar 4.4 Diagram Organisasi Servise ... 45

Gambar 4.5 Diagram Hubungan Antar Ruang Fasilitas Rekreasi / Permainan ... 46

Gambar 4.6 Diagram Sirkulasi Fasilitas Rekreasi / Permainan ... 46

Gambar 4.7 Diagram Hubungan Antar Ruang Fasilitas Hunian / Penginapan .... 46

Gambar 4.8 Diagram Sirkulasi Fasilitas Hunian / Penginapan ... 47

Gambar 4.9 Diagram Hubunagn Antar Ruang Pengelola ... 47

Gambar 4.10 Diagram Sirkulasi Fasilitas Pengelola ... 47

Gambar 4.11 Diagram Hubungan Antar Ruang Fasilitas Service ... 48

Gambar 4.12 Diagram Sirkulasi Fasilitas Servise ... 48

Gambar 4.13 Diagram Sirkulasi Antar Ruang Secara Keseluruhan ... 49

Gambar 4.14Diagram Abstrak ... 50

Gambar 4.15 Sirkulasi Pertigaan Depan Alun-Alun ... 51

Gambar 4.16 Analisa Zonning ... 53

Gambar 5.1 Sketsa Bentuk Bangunan dan Kolom Dinding Struktur ... 56

Gambar 5.2 Sirkulasi Linier ... 56

Gambar 5.3 Pohon sebagai Pengarah dan Pembatas ... 57

Gambar 5.4 Sambungan Kabel Tarik ... 58

Gambar 5.5 Sirkulasi Udara ... 59

Gambar 5.6 Pencahayaan Alami ... 60

(11)

Gambar 6.1 Tampak Bangunan Cottage ... 64

Gambar 6.2 Tampak Bangunan Restauran Outdoor ... 65

Gambar 6.3 Tampak Depan Bangunan Restauran Outdoor ... 65

Gambar 6.4 Layout Rekreasi Keluarga Pantai Boom di Tuban ... 66

Gambar 6.5 Interior Cottage ... 67

Gambar 6.6 Bangunan Restauran Outdoor ... 67

Gambar 6.7 Bukaan Pada Bangunan Cottage ... 68

Gambar 6.8 Bukaan Jendela Untuk Penerangan ... 69

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jenis-Jenis Tempat Wisata Di Tuban... 1

Tabel 1.2 Pengunjung Pantai ... 2

(12)

Tabel 2.2. Jenis Wisata Yang Ada Di Wisata Bahari Lamongan ... 19

Tabel 2.3 Hasil Analisa Studi Kasus ... 22

Table 2.4 Analisa Aktifitas dan Kebutuhan Ruang ... 23

Tabel 2.5 Perhitungan Luas Ruang ... 24

Tabel 2.6 Total Keseluruhan Luas Ruang Yang Terbentuk ... 28

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa, Indonesia. Ibukotanya adalah Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan jumlah penduduknya 37.070.731 jiwa (2005). Jawa Timur merupakan provinsi terluas diantara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Provinsi Jawa Tengah di barat. Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia (Pulau Sempu dan Nusabarung). Jawa Timur dikenal sebagai pusat Kawasan Timur Indonesia, dan memiliki signifikansi perekonomian yang cukup tinggi, yakni berkontribusi 14,85% terhadap Produk Domestik Bruto nasional.

Kota Tuban merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi yang menarik dan Jawa Timur juga merupakan daerah yang dilewati para wisatawan yang melintas dari arah Barat yang akan menuju arah Surabaya bila menggunakan jalur darat. Kabupaten Tuban perlu memanfaatkan potensi wisatanya yang terletak dipersimpangan Semarang dan Surabaya.

Kota Tuban memiliki berbagai macam tempat-tempat wisata yang biasa dikunjungi wisatawan. Terutama yang sering dikunjungi adalah wisata budaya dan wisata religius. dapat dilihat dari banyaknya jenis pengunjung yang datang pada tempat-tempat wisata yang ada di kota Tuban. Seperti terlihat pada tabel berikut,

Tabel 1.1 Jenis-Jenis Tempat Wisatawan Di Tuban.

Klasifikasi Wisata

Nama Obyek Wisata Lokasi Jenis-jenis

Wisatawan Wisata Budaya  Sunan Bonang.

 Sunan Bejagung

 Kelurahan Kutorejo

Tuban.

 kecamatan Semanding, desa Bejagung yang

(14)

Klasifikasi Wisata

Nama Obyek Wisata Lokasi Jenis-jenis

Wisatawan memiliki jarak ± 3Km

dari pusat kota Tuban yaitu alun-alun kota.

Wisata Alam  Goa Akbar

 Dipusat kota , tepatnya desa Karang Gambir

 Desa Jadi, Dusun

Gembul, Kecamatan Semanding.

 Kecamatan Montong

Sekar

 Kecamatan Rengel, desa Ngerong

 Desa Bektiharjo,

kecamatan Semanding

 Klenteng Kwan Sin Bio

 Kelurahan Kutorejo

Tuban

 Jalan Basuki Rahmad

 Orang Tua.

 Remaja

Sumber Pemkot Tuban,2009

Sedangkan dari pengamatan yang dilakukan didaerah sepanjang pantai, misalnya saja di tepi pantai tepat dibelakang terminal baru, terlihat banyak wisatawan yang berkunjung bersama keluarga, terutama yang memiliki anak-anak kecil. Wisatawan yang datang bukan hanya dari kota Tuban, juga dari berbagai daerah sekitar Tuban.

Dari sana, penulis mencoba melakukan pengamatan pada sore harinya di sekitar pantai untuk mencari tahu berapa banyak wisatawan yang datang berkunjung di daerah terminal baru ini, dan hasilnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut,

Tabel 1.2 Pengunjung pantai

Jenis pengunjung Jumlah Per Tahun

Keluarga

(rata-rata orang tua dan 2 orang anak)

12.960 Orang

Remaja 9.360 Orang

Sumber Lapangan, 2009

(15)

hanya diketahui oleh warga asli Tuban dan masih terbatasnya infrastruktur dalam hal angkutan jang belum mewadahi sampai kesana. Misalnya saja seperti makam sunan Bejagung, goa Gembul, goa Putri dan sebagainya yang merupakan tempat-tempat yang dapat dijual sebagai obyek wisata kota Tuban dengan kelabihan-kelebihan yang dimiliki. Begitu juga dengan pantai Boom. Pantai yang berada di kawasan pusat kota Tuban ini memiliki potensi alam yang cukup besar untuk pengembangan wisata.

Dengan beberapa potensi-potensi alam yang dimiliki, seperti adanya pasir pantai yang bersih dan lebar, sehingga sering banyak masyarakat sekitar Tuban yang berkunjung walau hanya sebentar berkumpul bersama bermain air pantai. Begitu juga masyarakat yang lewat dari kota – kota sekitar tuban untuk berhenti sejemak untuk beristirahat sebelum meneruskan perjalanan. Semenanjung pasir pantai yang panjang kelaut, yang dulunya merupakan dermaga kapal para pencari ikan. Sekarang lebih sering digunakan warga sebagai tempat menikmati terbit dan tenggelamnya matahari. Banyak tumbuhnya pohon-pohon bakau.

Ada pula fasilitas umum yang tersedia disekitar site yang berada dipusat kota Tuban ini, misalnya saja fasilitas angkutan umum yang beroperasi melewati depan site. Sehingga bisa menjadi salah satu yang dapat dimanfaatkan dalam memperhitungkan pengunjung yang datang dan menikmati kelebihan yang dimiliki pantai Boom.

Dari sisi hasil pendapatan masyarakat sekitar sendiri yang memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, yang setiap hari-hari cerah mereka mendapat bermacam hasil laut yang cukup melimpah, mulai dari ikan – ikan laut sampai dengan hasil laut lain seperti berbagai macam kerang – keranga laut yang sering dimanfaatkan masyarakat dengan mengolah sehingga menghasilkan makanan laut yang khas berasal dari kota Tuban dan sampai dengan kerajinan - kerajinan tangan yang dikelola masyarakat sendiri. Tidak jarang, dari hasil olahan makanan maupun kerajinan tangan yang ada, dijadikan sebagai buah tangan para masyarakat yang sekedar lewat atau yang sedang berkunjung ke kota Tuban.

(16)

pantai ataupun berlibur dengan sanak saudara, dengan melakukan berbagai macam kegiatan keluarga, misalnya saja bermain air dan pasir pantai, maka tidak salah jika wilayah Tuban membutuhkan sebuah tempat yang memanfaatkan potensi alam yang sudah ada untuk sarana rekreasi bagi keluarga.

Pantai Boom merupakan salah satu tempat yang terletak di pusat kota, dengan berbagai potensi-potensi alam yang ada, seperti halnya pasir yang menjorok ke tengah laut, yang dulunya merupakan dermaga kapal nelayan yang mencari ikan dilaut, pantai yang alami belum ada tersentuh tangan-tangan manusia dan terutama adanya fosil kapal yang sudah lama tenggelam di depan pasir yang menjorok kelaut tersebut.

Dari berbagai macam potensi-potensi yang diberikan oleh alam, dapat kita manfaatkan sebagai nilai positif bagi pengunjung yang datang melewati kota Tuban untuk datang dan berkunjung serta menikmati potensi-potensi alam yang ada.

1.2Maksud dan Tujuan

Maksud yang diharapkan dapat keluar dari proyek Pusat Rekreasi Keluarga Pantai Boom Tuban ini adalah :

 Menciptakan wadah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Timur dan sekitarnya akan tempat rekreasi bersama keluarga.

 Memberi lingkungan yang nyaman, sehingga masyarakat yang datang dapat menikmati dan melepas kepenatan yang sedang dirasakan.

 Menyediakan sarana rekreasi dan wisata yang memilikan nuansa pantai.

Melihat dari maksud dan latar belakang diatas, maka tujuan direncanakannya proyek ini adalah :

 Meningkatkan potensi alam setempat bagi pengembangan pariwisata bagi para keluarga di wilayah Tuban dan sekitarnya.

 Membantu pemerintah dalam mengadakan tempat wisata yang berada di wilayah Tuban.

(17)

1.3 Batasan dan Asumsi.

Adapun berbagai batasan-batasan yang sudah diatur dalam aturan-aturan yang ada di daerah kota Tuban dan asumsi-asumsi yang dilakukan untuk memberi batasan dalam membuat rancangan, seperti yang terlampir berikut ini :

 Proyek diperuntukkan untuk segala golongan tampa membedakan sosial ekonomi yang ada.

 Mulai dari orang tua, remaja dan tidak ketinggalan juga anak – anak dengan pengawasan orang tua.

 Jam operasi mulai dari pukul 10.00 sampai dengan 13.00 pada hari kerja dan pukul 09.00 sampai dengan pukul 17.00 pada hari sabtu, minggu dan hari libur.

 Program kebutuhan ruang dan kapasitas ditentukan berdasarkan data kisaran pengamatan banyaknya pengunjung pantai Boom. Selain itu juga berdasarkan analisa atau studi kasus dengan proyek sejenis yang sudah ada, dengan mempertimbangkan juga lingkungan pelayanan yang direncanakan dan potensi yang ada.

 Semua data yang diperoleh baik dari literature, hasil survey, dan studi kasus dianggap relevan dan benar, sedangkan data yang kurang lengkap dan jelas diselesaikan dengan asumsi dan perbandingan.

 Perencanaan proyek akan disesuaikan sampai dengan tahap desain dengan penekanan pada aspek perencanaan dan perancangan fasilitas.

Asumsi :

 Proyek milik swasta.

 Untuk melayani wisatawan keluarga yang berasal dari wilayah Tuban dan sekitarnya.

 Kondisi lahan siap bangun.

(18)

1.4Tahapan Perancangan

Metode yang digunakan dalam mengawali sebuah rancangan adalah sebagai berikut :

Interpretasi Judul

Pengumpulan Data (Kompilas dan Analisis)

 Studi Literatur

 Studi Lapangan

 Studi Internet

 Wawancara

Konsep Rancangan (Kaidah dan Prinsip Rancangan)

 Tipologi Bangunan

 Konteks Rancangan

Ide Bentuk

(Transformasi Rancangan)

Feed Back Control

Gagasan Pra Rancangan (Denah, Tampak, Potongan) Gambar 1.1 Diagram Alur perancangan

(19)

pembentukan ide-ide bentuk dari rancangan yang sedang dilakukan dan menghasilkan beberapa alternative-alternatif bentuk yang selanjutnya dilakukan feed back control kembali ke konsep rancang yang sudah ada. Dari sana akan dapat dilihat kesesuaian dari ide bentuk dan konsep yang sudah dibuat. Setelah sesuai dengan konsep maka keluar sebuah gagasan pra rancang. Setelah melakukan proses tahap awal dalam perancangan yang telah tersebut diatas kita akan memperoleh desain gambar yang dapat digunakan sebagai tinjauan dan pokok pikiran dalam proses merancang yang lebih rinci, antara lain berupa gambar denah, tampak dan potongan dengan selalu melakukan feed back control lagi ke konsep sampai dengan hasil akhir yang akan terbentuk.

1.5Sistematika Pembahasan

Digunakan sistematika penulisan dengan poin – poin sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, berisi tentang tahapan-tahapan mulai dari latar belakang pemilihan judul, tujuan perancangan, batasan dan asumsi rancangan, dan tahap perancangan beserta dengan uraian penjelasan dari tiap tahapannya yang menjelaskan secara rinci isinya.

BAB II Tinjauan Obyek Perancangan, menjelaskan tentang pengertian judul yang berisi pengertian akan Pusat Rekreasi Keluarga Pantai Boom Tuban itu sendiri yang kemudian disimpulkan menjadi suatu pengertian baru dari rancangan. Tahap studi literatur yang berisi tentang segala data dari bermacam jenis literatur yang digunakan sebagai data penunjang yang berkaitan dengan rancangan. Tahap tinjauan obyek perancangan yang berisi dua obyek studi kasus sejenis secara fungsi dan aktivitas yang digunakan sebagai acuan yang menbantu rancangan nantinya, dari hasil analisa dan pembandingan yang dilakukan pada studi kasus. Tahap kesimpulan studi, lingkup pelayanan yang menjelaskan pembatasan pelayanan rancangan, serta aktivitas kebutuhan ruang dan perhitungan luasannya yang menguraikan secara rinci kebutuhan ruang yang diperlukan untuk kemudian dihitung secara pasti luasan yang dibutuhkan.

(20)

yang ada didalam wisata bahari pantai Tuban dan persyaratan-persyaratan khusus yang ada didakamnya.

BAB IV Analisa Perancangan, penjelasan yang mengarah ke arah lebih lanjut yaitu mulai dari analisa sampai dengan gambaran secara abstrak tentang konsep perancangan yang akan dibuat. Seperti dari mulai analisa ruang berserta hubungannya, analisa aksesibilitas, view, kebisingan, iklim, potensi daerah sekitar. Sampai dengan diagram abstrak yang kurang lebih menggambarkan secara abstrak konsep bentukan atau lay out.

BAB V Konsep Rancangan, dalam bab ini menjelasan tentang konsep-konsep yang digunakan dalam perancangan.

(21)

BAB II

TINJAUAN OBYEK RANCANGAN

2. 1. Tinjauan Umum Rancangan

2. 1. 1. Pengertian judul proyek

Menurut Wikipedia Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi. Sedangkan keluarga dalam kamus Wikipedia berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga "kulawarga" yang berarti "anggota" "kelompok kerabat". Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu.

Menurut Said, Kepala Pusat Kesegaran Jasmani dan Rohani dikatakan bahwa rekreasi keluarga adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok secara sukarela untuk mengisi waktu yang luang dengan tidak mengganggu norma-norma kehidupan, dan bahkan memberikan bagi si pelaku, sehingga makin terwujud perkembangan fisik, mental, emosional maupun social yang lebih baik. (Said, 2009).

Pantai Boom adalah sebuah nama tempat yang berada di kota Tuban tepatnya sebuat lahan yang berlokasi didesa Kutorejo. Sebuah lokasi yang memiliki panjang pantai kurang lebih 65 Km yang membentang dari arah timur Kecamatan Palang sampai dengan kearah barat Kecamatan Bancar. Memiliki ketinggian ombak yang relative rendah yaitu sekitar 25-30 cm dengan kedalaman air laut yang landai antara 5 cm area bibir pantai sampai dengan 150 cm pada jarak 100 m dari bibir pantai, dan pasir pantai yang berwarna putih. Lokasi yang berada ditepian pantai dengan lebar pasir pantai yang dimiliki dari bibir pantai sampai dengan lokasi air laut pasang sekitar 25 meter.

(22)

ini dulunya merupakan sebuah dermaga kapal laut utama yang ada di kabupaten Tuban dan merupakan salah satu peninggalan dari bangsa Belanda pada masa penjajahan Belanda dulu di pulau Jawa. Pada sekitar bibir pantai juga terdapat banyak berjejer tanaman-tanaman bakau yang bermanfaat sebagai tanaman mangruf yaitu salah satu tanaman yang sering menjadi tempat tinggal dan tempat bertelurnya ikan-ikan kecil yang ada dilaut. Di dasar laut yang ada di kabupaten Tuaban ini juga terdapat peninggalan penjajah Belanda berupa kapal karam yang terletak tepat di daerah depan ujung dari semenanjung yang ada di pantai Boom ini.

Pantai Boom merupakan sebuah tempat yang terletak dijalan utama kota Tuban dan dilewati berbagai angkutan kota yang melintas dari Surabaya menuju Semarang, begitu juga sebaliknya. Terletak tepat didepan alun-alun kota, juga tidak jauh dari makam sunan Bonang yang merupakan salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan yang sedang singgah kekota Tuban.

Sehingga dapat diuraikan, bahwa Rekreasi Keluarga Pantai Boom Di Tuban adalah suatu tempat yang digunakan untuk bersantai, berlibur, berekreasi dan mempererat hubungan antar anggota keluarga serta melupakan sejenak rutinitas keseharian yang dilakukan sehari-hari yang membuat jenuh dengan memanfaatkan potensi-potensi alam yang ada diarea pantai Boom ini sendiri dengan pantai sebagai daya tarik utamanya.

2.1.2. Studi Literatur

A. Pengertian Rekreasi

Pengertian rekreasi dibagi dua macam yaitu secara khusus dan secara umum.

Secara khusus pengertian rekreasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

Menurut Wahab, yang mengemukakan bahwa pengertian rekreasi itu terdiri dari 3 unsur yaitu :

- Manusia (Men), adalah orang yang melakukan rekreasi.

(23)

- Waktu (Time), adalah waktu yang digunakan selama dalam rekreasi dan tinggal di daerah tujuan rekreasi.

Kepariwisataan menurut Tab MPRS Tahun 1960 adalah suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberikan hiburan jasmani dan rohani setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat-lihat daerah lain (Wisatawan Nusantara) atau Negara-negara lain (Wisatawan Mancanegara).

Adapun beberapa jenis wisata yang didapat, yaitu :

- Wisata Alam adalah bentuk kegiatan yang memanfaatkan potensi sumberdaya alam dan lingkungannya.

- Wisata Bahari adalah wisata yang berupa kegiatan berenang, snorkeling, menyelam, selancar, memancing, dan rekreasi pantai. (Fandeli, 1995)

- Wisata Olahraga adalah wisata yang dilakukan dengan tujuan olahraga, atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian dari pesta olahraga. (Pendit, 1986)

Sedangkan menurut Yoeti obyek wisata dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :

- Obyek Wisata Budaya seperti seni tari, seni drama, seni music, dan seni suara. - Obyek Wisata Maritim seperti berenang, selancar, dan menyelam.

- Obyek Wisata Cagar Alam seperti kesegaran hawa udara di pegunungan, serta melihat marga satwa dan tumbu-tumbuhan yang langka.

- Obyek Wisata Alam seperti obyek wisata yang terbentuk oleh alam dan bukan buatan manusia.

B. Sarana dan Prasarana Kepariwisataan

Sarana pariwisata meliputi usaha akomodasi, restoran, dan biro perjalanan wisata yang menyangkut kepentingan orang banyak atau umum. (Buku Pintar Wisata Indonesia, 1996).

(24)

lebih banyak, lebih lama tinggal, lebih banyak mengeluarkan uangnya di tempat yang dikunjunginya. Ketiga sarana yang dimaksud adalah :

- Sarana Pokok kepariwisataan, yang artinya perusahaan-perusahaan yang kehidupannya sangat tergantung kepada lalu lintas wisatawan, fungsinya adalah menyediakan fasilitas pokok yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan. Perusahaan yang termasuk dalam kelompok ini adalah perusahaan-perusahaan yang kegiatan usahanya mempersiapkan dan merencanakan perjalanan wisatawan (receptive tourist plant), yang dimaksud receptive tourist plant adalah perusahaan-perusahaan yang mempersiapkan perjalanan dan penyelenggaraan tour, sightseeing bagi wisatawan, seperti : Travel Agent, Tour Operator, Tourist Transportation (rent a car, tourist bus. - Sarana Pelengkap Kepariwisataan, yang artinya fasilitas-fasilitas yang dapat

melengkapi sarana pokok sedemikian rupa sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan dapat lebih lama tinggal di tempat atau daerah yang dikunjunginya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah fasilitas olah raga seperti kolam renang, pelengkapan perahu, water ski. Jadi harus ada sesuatu yang dapat dilakukan di tempat yang di kunjungi sehingga membuat wisatawan tidak cepat bosan di tempat tersebut.

- Sarana Penunjang Kepariwisataan, yang artinya fasilitas yang diperlukan wisatawan, yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan sarana pelengkap, tetapi fungsinya lebih penting agar wisatawan lebih banyak mengeluarkan uangnya di tempat yang dikunjunginya tersebut. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Bioskop, Opera, Toko cindramata, souvenir shop, kelab malam, took alat memancing.

Prasarana kepariwisataan adalah semua prasarana yang memungkinkan proses perekonomian berjalan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya adalah untuk melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagaimana mestinya. Sarana kepariwisataan ini terbagi menjadi :

(25)

- Kebutuhan masyarakat berbudaya, yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat. Dan yang termasuk dalam kelompok ini adalah rumah sakit, apotik, kantor pos, bank, dan kantor pemerintah (kantor polisi, pengadilan, kantor imigrasi, dll).

C. Ciri-ciri Rekreasi

Menurut Sessoms dalam kamus yang ditulisnya bersama teman-temannya memberikan sembilan ciri-ciri dasar dari rekreasi, yaitu:

1. Rekreasi merupakan kegiatan; 2. Bentuknya bisa beraneka ragam; 3. Rekreasi ditentukan oleh motivasi; 4. Rekreasi dilakukan secara rutin; 5. Rekreasi benar-benar sukarela;

6. Rekreasi dilakukan secara universal dan diperlukan; 7. Rekreasi adalah serius dan berguna;

8. Rekreasi itu fleksibel;

9. Rekreasi merupakan hasil sampingan.

D. Jenis-jenis Rekreasi

Rekreasi sangat beragam, sama seperti orang-orang yang berpartisipasi di dalamnya. Berikut ini beberapa kategori umum dengan kegiatan spesifik yang dapat digunakan dalam berekreasi bersama anak-anak.

1. Rekreasi sosial

a. permainan di dalam ruangan (acara icebreaker, kursi musik, papan permainan, permainan dengan tulisan, permainan musikal)

b. permainan di luar ruangan (lari estafet, balapan, kejar- kejaran)

(26)

2. Rekreasi di luar ruangan

a. kegiatan di alam (melihat burung-burung, jalan-jalan di perkebunan, mendaki gunung);

b. olah raga (badminton, sepakbola, basket, bersepeda, berenang, mendaki, memancing, berkuda, berburu);

3. Rekreasi budaya dan kreatif

a. Drama (tebak kata, role play, cerita drama, dll.)

b. Bercerita (cerita lucu, cerita horor, cerita sesuai waktu, cerita sekuler) c. Literatur (puisi, membaca Alkitab, membaca cerita)

d. Audiovisual (film, TV, Video)

e. Seni dan kerajinan (membuat gambar, kerajinan dari barang bekas, menempel, melukis, kerajinan dari kertas, dll.)

f. Membuat tulisan kreatif, drama, musik, dll. g. Kegiatan permainan, olah raga, jalan-jalan. h. Belajar (jalan-jalan di perkebunan, museum, dll.)

Dari penjelasan yang sudah diuraikan diatas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa jenis-jenis rekreasi yang dapat dimasukkan dalam kasus ini berupa rekreasi yang dilakukan secara bersama dengan anggota keluarga yang ada dan tidak berbahaya bagi anak-anak yang berkunjung, juga memberi kenyamanan bagi orang tua dalam mengawasi tingkah polah anak-anak mereka. Menganut dari peraturan yang sudah dijelaskan dari pemerintah Tuban sendiri, yang dianan pada area Pantai Boom memiliki beberapa fasilitas rekreasi yang seharusnya ada didalam merancang sebuah tempat rekreasi khususnya keluarga, maka dapat diambil beberapa permainan yang aman dan nyaman didalamnya yaitu sebagai berikut :

 Persewaan Perahu untuk pemancingan

 Area terbuka untuk berbagai kegiatan misalnya lomba laying-layang, panggung terbuka dan lain-lain.

 Kios-kios penjualan makanan hasil laut.

(27)

 Papan seluncur yang diletakkan di daerah pantai dengan batasan-batasan yang ditentukan dengan disesuaikan dengan kondisi yang ada.

2.1.3. Studi Kasus

Dalam pembahasan studi kasus, bertujuan untuk lebih memahami proyek yang dirancang. Dengan adanya studi kasus, kita mempunyai perbandingan yang meliputi :

 Aspek Kualitas.

Aspek kualitas disini adalah kualitas dari rancangan yang meliputi aspek tampilan, penyelesaian sistem struktur, bentukan masa dan lain-lain.

 Aspek Kuantitas.

Aspek ini meliputi fasilitas, kebutuhan ruang, jumlah masa bangunan, luas lahan, luas bangunan, kapasitas pelayanan dan lain-lain.

Secara umum pembahasan studi kasusu meliputi data obyek yang disetujui, fasilitas yang ada, gubahan masa bangunan, tampilan bangunan, sistem struktur dan utilitas, penyelesaian interior bangunan serta detail khusus yang merupakan ciri khas dari bangunan.

Pada studi kasus ini akan dibahas dua obyek yang diobservasikan sehingga dapat diambil kesimpulan untuk menjadi pertimbangan dalam merancang proyek tugas akhir ini, yakni :

 Taman Impian Jaya Ancol di Jakarta

 Wisata Bahari di Lamongan

 Wisata Alam di Pantai Tumbelen, Bali

A. Taman Impian Jaya Ancol

(28)

Pola pengembangan daerah ancol diharapkan dapat memberikan maksud dan tujuan didirikannya Ancol adalah untuk kesejahteraan rakyat, untuk memperbaiki kesehatan kota dengan pengeringan rawa, melengkapi Kota Jakarta dengan daerah industri, perumahan dan rekreasi yang kemudian peruntukan daerah Ancol disini untuk industri, rekreasi dan perumahan.

Gambar 2.1 Diagram Pola Induk Pengembangan Daerah Ancol (Sumber : www.ancol.com)

Seperti terlihat pada bagan diatas, maka pembagian kawasan Ancol secara garis besar terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Ancol Barat yang dikembangkan untuk kawasan industri dan juga dibangun Townhouse. Ancol Tengah khusus dikembangkan untuk kawasan rekreasi dan pada wilayah ini memakai lahan yang paling luas. Sedangkan Ancol Timur khusus dikembangkan untuk kawasan perumahan saja, yang dilengkapi pula dengan Mall.

(29)

menggunakan teknologi modern dan canggih. Sesuai dengan namanya, fasilitas hiburan Taman Impian Jaya Ancol di sektor ini menghadirkan hiburan yang terbentang di atas lahan seluas 15 Ha itu diciptakan untuk menumbuhkan sensasi tersebut.

Salah satu fasilitas hiburan di Taman Impian Jaya Ancol adalah Dunia Fantasi. Dunia Fantasi ini, mampu memenuhi harapan Ir. Ciputra untuk menjadikan Taman Impian jaya Ancol sebagai kawasan rekreasi terbesar di Asia Tenggara. Sekaligus juga sebagai Taman Bertema yang terbesar di Asia Tenggara. Untuk memenuhi unsur-unsur spesifik itu, arena hiburan dan rekreasi yang ada di Dunia Fantasi dibagi beberapa kawasan. Setiap kawasan diberi nama khas yang diambil dari nama daerah, benua dan jenis permainan.

Tabel 2.1 Jenis Wisata Ancol

No. Jenis Wisata Fasilitas

1 Wisata Rekreasi Gelanggang Samudra

2 Wisata Olahraga Gelanggang Renang

3 Wisata Oleh-oleh Souvenir Shop

4 Wisata Hunian Hotel

Resort

5 Wisata Ilmu Pengetahuan Teater 4D

Meteor Attack

Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan (2009)

B. Wisata Bahari Lamongan (WBL)

Pada Studi Objek yang kedua adalah Wisata Bahari Lamongan, yang berada di Jl. Raya Paciran, Kota Lamongan, Propinsi Jawa Timur. Lokasinya berada di kawasan pantai, yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Berjarak sekitar 70 Km dari Kota Surabaya (Ibukota Jawa Timur) dan berjarak 34 Km dari Kota Tuban. Wisata Bahari Lamongan ini menempati site seluas 17 Hektar.

(30)

diharuskan memasuki kawasan wisata baharinya, melainkan hanya berbelanja dan mencari santap siang.

Didalamnya terdapat sekitar 30 permainan, bahkan ada pantai ”jadi-jadian” yang dibentuk sendiri disana, (mendatangkan pasir pantai yang menutup batuan karang kapur). Wisata Bahari di Lamongan mencoba melakukan hibrida terhadap jenis-jenis permainan yang ada dalam wahana di alur jaman dan alur yang berbeda-beda, Lampau (Wahana perahu nasional) – masa depan (space shuttle) – lokal (anjungan Wali Songo) – internasional (kampung koboi) dan sebagainya.

Luas keseluruhan bangunan yang ada di Wisata Bahari Lamongan ini adalah sekitar 30 % dari luas keseluruhan lahan. Jumlah massa bangunan yang sampai saat ini sudah terbangun adalah sebanyak 30 buah, yang didominasi oleh permainan-permainan. Wahana wisata bahari ini dibuka setiap hari dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 17.00 dan pada Hotel Resortnya buka tiap hari selama 24 jam.

Pola Sirkulasi

Sirkulasi Pengunjung Sirkulasi Pengelola

Entrance Masjid

Souvenir dan Mini Mall

Foyer dan Tempat Istirahat

Pintu Masuk Wisata Bahari

Sarana Wisata

(Permainan, WaterPark, Wisata Pantai, Hotel

Pintu Keluar Pengelola

(31)

Fasilitas-Fasilitas yang Disediakan

Adapun fasilitas yang sudah disediakan pada Wisata Bahari Lamongan ini secara garis besar menurut tempat dilakukannya aktifitas, terbagi menjadi seperti table berikut :

Tabel 2.2. Jenis Wisata di Wisata Bahari Lamongan

No. Jenis Wisata Fasilitas

1 Wisata Rekreasi Kolam renang

3 Sarana Penunjang Souvenir Shop

Stan Buah dan Ikan

Food Court

4 Wisata Hunian Hotel Rosort

Cottage

5 Wisata Ilmu Pengetahuan Insectarium

Galeri Keong & Bahari

Sumber : Hasil Pengamatan Lapangan, 2009

C. Tumbelen Bali

(32)

USAT Liberty Glo (sebuah kapal angkut tentara angkatan darat Amerika Serikat

yang tenggelam setelah ditorpedo oleh kapal selam Jepang di tahun 1942).

Lokasi penyelaman ini adalah salah satu tempat rekreasi penyelaman termudah untuk menikmati pemandangan bawah laut di sekitar kapal karam. Penyelam dari semua tingkatan keahlian bisa melakukan penyelaman di tempat ini. Lokasi ini bisa dicapai langsung dari bibir pantai dan terletak sekitar 25 meter dari pesisir, dengan kedalaman antara 5 meter hingga 30 meter di bawah permukaan laut. Tulamben merupakan sebuah lokasi rekreasi penyelaman yang memiliki arus air yang ringan dan memiliki kedalaman air laut antara 30 meter sampai dengan 40 meter, dengan keadalaman laut rata-rata sekitar 18 meter.

Beberapa macam fasilitas rekreasi selam pada area laut yang disediakan di Tulamben Bali ini adalah sebagai berikut :

Shore Diving Wreck-diving Wall-diving Night-diving Deep-diving

Ada juga tempat dimana merupakan dunia bagi para Fotografi yang ingin mencari pemandngan kedasar laut. (Batu Kelebit adalah cadik 5 min perjalanan dari Tulamben).

Visibility: 12-25 meter

Current: Nol untuk arus ringan.

Min Tingkat: Perkenalan - cocok untuk setiap tingkat dan minat!

Highlights: Keragaman luar biasa marinelife, sekolah besar dari Big bermata Trevally. 120-meter kapal karam, dinding berwarna indah. Full Moon Night Dive. Besar peluang fotografi dan warna kontras dengan pasir hitam. Aquamarine pilihan pertama untuk spesial kami 1 Hari Intro Diving Adventure Program. Snorkeling Great site.

(33)

Pada tempat wisata ini, hanya menyediakan fasilitas berupa pengianapan berupa cottage dengan fasilitas utamanya berupa Diving, dengan memberi keindahan alam yang terdapat didalam laut yang sudah dikenal dari dalam ataupun luar negeri. banyak wisatawan asing yang sering berkunjung ke Tulamben, Bali hanya untuk menikmati apa yang disugukan oleh Tulamben Bali.

2.1.4. Analisa Hasil Studi.

Kesimpulan yang dapat diambil dari studi kasus yang sudah diamati, dapat diambil kesimpulan seperti berikut,

Tabel 2.3 Hasil Analisa Studi Kasus

Pokok No.

Bahasan Ancol WBL Tulamben

1 Aktifitas Rekreasi Rekreasi Rekreasi

Menginap Menginap Menginap

Belanja Belanja

Bekerja Bekerja

Servise Servise

2 Fasilitas Wisata Rekreasi Wisata Rekreasi Wisata Rekreasi

 Remote Control

(34)

Pokok No.

Bahasan Ancol WBL Tulamben

Sumber analisa pribadi, 2009

2.2 Tinjauan Khusus.

2.2.1 Lingkup Pelayanan.

Adapun beberapa pelayanan yang dilakukan, seperti halnya :

 Pengunjung. Yang terdiri dari :

- Orang Tua

Mengawasi tingkah polah anak-anak yang sedang melakukan rekreasi dan tidak menutup kemungkinan juga ikut serta dalam permainan yang disediakan dalam mendampingi anak-anak mereka.

- Anak-anak

Pengunjung utama yang mendapatkan perhatian khusus dalam perancangan karena disini tempat bagi mereka melakukan aktifitas bermain dengan orang tua dan berinteraksi dengan teman-teman yang sedang berkunjung.

 Pengelola

(35)

 Servis

Pegawai yang menangani masalah kantor dan sebagian menangani tekis yang ada diluar dan lebih kelapangan langsung.

2.2.2 Aktifitas dan Kebutuhan Ruang.

Berdasarkan dari kegiatan yang terjadi dalam beberapa study kasus, maka fasilitas yang akan disediakan didalam proyek Rekreasi Keluarga Pantai Boom di Tuban ini adalah sebagai berikut:

Table 2.4 Analisa Aktifitas dan Kebutuhan Ruang

Kriteria Pengunjung Aktifitas Fasilitas

1. Pengunjung Menginap Pengunjung berrekreasi dan bermalam / menginap

2.Pengunjung Tanpa menginap.

3. Pengelola.

4. Karyawan.

4. Servis

- Memarkirkan kendaraan - Mebeli tiket

- Cek In

- Menikmati fasilitas yang ada.

- Memarkirkan kendaraan - Mebeli tiket

- Menikmati fasilitas yang ada.

- Memarkirkan kendaraan - Bekerja.

- Istirahat

- Memarkirkan kendaraan. - Persiapan Kerja

- Bekerja - Istirahat

- Memarkirkan kendaraan - Menyiapkan alat kerja - Bekerja.

- Istirahat

- Tempat Parkir - Selasar

- Bangunan Pengelola - Servis Area

- Loket Tiket

- Resepsionis Cek In Cottage

Fasilitas Darat:

- Playground Children. - Restauran Indoor - Restauran Outdoor - Persiapan Diving - Ruang Kesehatan - Persiapan Banana Boad - Cafetarian Tunggu - Gardu Pandang - Kios Cinderamata

Fasilitas Laut :

- Diving - Banana Boad - Perahu tradisional - Paraseling

(36)

2.2.4 Perhitungan Luas Ruang.

Untuk menyediakan sarana dan prasarana untuk rekreasi dan penunjang maka perlu adanya luasa ruang yang sesuai dengan kebutuhan penunjang perorangannya.

Tabel 2.5 Perhitungan Luas Ruang

Kelompok Jumlah Kebutuhan Luas yang Total

Aktifitas

Jenis Ruang

Asumsi Kasus Standar Dibutuhkan ( M²)

Fasilitas Papan Luncur 2 Unit - 3 x 75 2 x (3 x 75) 450

Ruang Ganti / Ruang

(37)

Kelompok Jumlah Kebutuhan Luas yang Total

Aktifitas

Jenis Ruang

Asumsi Kasus Standar Dibutuhkan ( M²)

(38)

Kelompok Jumlah Kebutuhan Luas yang Total

Aktifitas

Jenis Ruang

Asumsi Kasus Standar Dibutuhkan ( M²)

(39)

Kelompok Jumlah Kebutuhan Luas yang Total

Aktifitas

Jenis Ruang

Asumsi Kasus Standar Dibutuhkan ( M²)

(40)

Kelompok Jumlah Kebutuhan Luas yang Total

Aktifitas

Jenis Ruang

Asumsi Kasus Standar Dibutuhkan ( M²)

Sirkulasi 30 % x Luas ruang 112.95

R.Penerimaan 70

Toilet 2 Unit 1.25 1.8 2 x (1.5 x 1.5) 4.5

Luas Ruang 376.5

Sirkulasi 30 % x Luas ruang 112.95

TOTAL 489.45

TOTAL 978.9

Sumber analisa pribadi, 2009

Tabel 2.6 Total keseluruhan luas ruang yang terbentuk.

No. Kelompok Aktifitas Luas M2

1 Fasilitas Rekreasi / Permainan 1.219,4

2 Fasilitas Hunian / Penginapan 2.220,4

3 Fasilitas Pengelola 1.067,95

4 Fasilitas Servise 4289.7

5 Fasilitas Penunjang 978.9

TOTAL 14.066.05

Sumber analisa pribadi, 2009

2.2.3 Program Ruang.

Fasilitas yang akan dirancang pada proyek ini dibagi dengan beberapa bagian yaitu:

 Fasilitas rekreasi

Fasilitas yang disiapkan untuk semua yang datang berekreasi dikawasan rekreasi keluarga yang meliputi,

- Penyelaman laut dangkal - Paraseling

(41)

 Fasilitas Hunian / Penginapan.

Fasilitas merupakan fasilitas dimana pengunjung yang datang hanya untuk menikmati fasilitas yang ada dan menginap didalamnya.

- Cottage

Yang memiliki fasilitas sebagai berikut : - Ruang Tidur

- Ruang Tamu

- Teras dengan arah laut - KM / WC

 Fasilitas Pengelola.

Fasilitas yang diperuntukkan bagi pengelola tempat wisata Pusat Rekreasi Keluarga dari dalam.

- Ruang Direktur - Ruang Sekretasis - Ruang Karyawan

- Ruang pengelola sarana yang tersedia - Ruang Tamu

- Ruang Rapat - Ruang Arsip - Ruang Loker

- Ruang Istirahat termasuk Pantry - KM /WC

 Fasilitas Servise

Fasilitas yang ada untuk menunjang kebersihan dan kenyamanan dari fasilitas-fasilitas yang ada.

- Ruang Pompa - Ruang Panel Listri - Ruang Genset

(42)

Ruang yang menunjang akan fasilitas hunian / penginapan, berupa laundry dan juga dapur yang menyediakan menu bagi pengunjung pada pagi dan malam hari.

- Pos Jaga

Memiliki 2 macam pos jaga, yang utama berada di dekat pantai yang berfungsi untuk memantau keadaan pengunjung sekitar pantai. Dan pos jaga yang berada di kawasan dalam rancangan.

 Fasilitas Penunjang.

Fasilitas yang disediakan untuk mendukung akan adanya aktifitas dalam fasilitas-fasilitas sebelumnya, yang di letakkan sesuai kebutuhan.

- Gardu Pandang - Restauran Outdoor - Restauran Indoor - Cafetarian Diving

- Kios pernak pernik Diving - KM / WC (Pengunjung) - Kios cinderamata

- Taman dengan bangku-bangku

Gardu pandang dalam rancangan terdapat dua tempat. Dengan maksud untuk memberi kenyamanan yang lebih, terutama kepada pengunjung yang berada di area laut. Untuk memperkecil situasi yang tidak diinginkan dengan segera. Pada area persiapan diving juga tersedia satu kios yang ditujukan untuk para pengunjung yang ingin membeli beberapa peralatan diving sendiri jika tidak ingin menyewa peralatan yang sudah disediakan, misalnya saja baju, kacamata diving sehingga memberi kebebasan pengunjung.

(43)

yang ingin menyumbangkan suaranya kepada pengunjung lain. Pada bangunan restauran indoor dan restauran outdoor ini, memiliki kesamaan dengan memberi fasilitas pada pengunjung yang ingin menikmati makanan – makanan olahan yang berasal dari hasil laut dengan olahan khas kota Tuban.

(44)

BAB III

TINJAUAN LOKASI PERENCANAAN

3.1 Latar Belakang Lokasi

Berdasarkan analisa dari studi literature di bab II, maka diperoleh beberapa kriteria untuk menunjang dibangunnya Pusat Rekreasi Keluarga di Pantai Boom. Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam menentukan lokasi site proyek, antara lain :

Kriteria secara umum :

 Lahan memang diperuntukkan untuk fasilitas umum atau tempat hiburan.

 Pemilihan lokasi strategis, mudah dikenal dan pencapaiannya mudah.

 Menjadi salah satu tujuan wisata bagi masyarakat, baik menggunakan jasa travelling maupun wisata secara pribadi.

 Berada pada daerah pantai / tepi laut, sebagai daya tarik utama bagi para wisatawan.

Kriteria secara khusus :

 Tersedia infrastruktur yang mendukung investasi.

Latar belakang yang mendasari diambilnya kawasan yang berada di kota Tuban ini karena kabupaten Tuban merupakan salah satu kabupaten yang berada di Indonesia yang terletak dipropinsi Jawa Timur. Luasnya adalah 1.904,70 km² dan panjang pantai mencapai 65 km. Penduduknya berjumlah sekitar 1 juta jiwa. Dan memiliki potensi alam yang cukup banyak dan berfariasi, terutama dalam bidang bahari. Dan merupakan salah satu wilayah yang terletak di tepi pantai pulau Jawa bagian utara.

Keadaan Geografi kota Tuban :

(45)

dan bantuan alat selam yang sesuai dengan tingkah pola anak-anak yang ingin menyelam.

Ditinjau dari Astronomi :

Kota Tuban terletak pada 111°30’ sampai dengan 112°35’ Bujur Timur dan 6°40’ sampai dengan 7°18’ Lintang Selatan.

Batas-batas wilayah kota Tuban sebagai berikut:  Sebelah Utara : Laut Jawa

 Sebelah Timur : Kabupaten Lamongan

 Sebelah Selatan : Kabupaten Bojonegoro

 Sebelah Barat : Kabupaten Rembang dan Kabupaten Blora ( Jateng )

Dari segi Iklim setempat :

 Ada dua musim, yaitu: musim penghujan dan musim kemarau

 Curah hujan rata-rata 3.376 mili meter per tahun.

 Jumlah hari hujan rata-rata 175 per tahun.

3.2 Penetapan Lokasi

Salah satu keluaran dari Rencana Umum Tata Ruang Kota pada kabupaten Tuban adalah pembagian wilayah kota ke dalam beberapa bagian wilayah kota. Yang memiliki beberapa dasar dalam pertimbangan dalam menentukan wilayah kota tersebut, yaitu :

1. Kesamaan fungsi dan kegiatan tertentu dibeberapa kawasan kota.

2. Keterbatasan kemampuan jangkauan pelayanan komponen kegiatan tertentu. 3. Adanya sasaran dan tujuan yang akan dicapai, yaitu menciptakan struktur

tata ruang kota yang seimbang dan merata dalam pertumbuhannya.

4. Batas bagian wilayah kota sebaiknya mempunyai batas fisik yang jelas (jalan raya, sungai atau batas administrasi ).

(46)

dilewati wisatawan yang sedang melintas dari kota Surabaya kearah Semarang dan sebaliknya, dengan fisik lokasi yang mendukung sebagai tempat rekreasi keluarga.

Desa Kutorejo, dalam peraturan batas bagian wilayah kota, termasuk dalam BWK A dan memiliki batas wilayah sebagai berikut :

• Sebelah Barat : Jl. Teuku Umar

• Sebelah Timur : Jl. WR. Supratman dan Jl. M. Yamin

• Sebelah Selatan : Jl. Gajahmada dan Jl. Wahidin Sudiro Husodo • Sebelah Utara : Laut Jawa

Dan memiliki fungsi-fungsi BWK sebagai berikut :

- Fungsi Primer : - Fungsi Sekunder :

1. Perikanan 1. Perumahan

2. Pariwisata 2. Pendidikan Lokal

3. Kesehatan 3. Kesehatan Lokal

4. Perdagangan dan Jasa 5. Perkantoran

Gambar 3.1 Peta kabupaten Tuban Sumber : Data Pemkot Kota Tuban (2009)

 Batas bangunan sekitar site : - Utara site : Laut Jawa - Selatan site : Jln. Kutorejo - Barat site : Pertokoan

(47)

Perancangan sebuah bangunan atau karya arsitektur tidak lepas dari perancangan sebuah tata kota. Perancangan tata kota berhubungan dengan keberadaan sebuah kota atau wilayah dalam kota itu, bagaimana ia berkembang. Oleh karena itu, proyek ini harus pula mengikuti rencana perancangan wilayah yang bersangkutan , yaitu :

 Batas-batas Site :

- Sebelah Timur : Kecamatan Palang

- Sebelah Barat : Kecamatan Merakurak dan Jenu - Sebelah Utara : Laut Jawa

- Sebelah Selatan : Kecamatan Semanding

 Keadaan Site :

- Luas Tapak :  4,6 H - Topografi : Relatif datar

3.3 Fisik Lokasi

Menurut data yang didapat dari kantor statistik Kabupaten Dati II Tuban, dapat diketahui kodisi fisik dari kota Tuban, antara lain seperti berikut.

Topografi :

Dari segi topografi, yang dimiliki kota Tuban:

 Luas Daratan : 183.994.562 Ha (3,8% dari luas Wilayah Profinsi Jawa Timur)

 Panjang pantai 65 Km membentang dari arah timur Kecamatan Palang sampai arah barat Kecamatan Bancar.

 Luas Lautan : 22.608,00 Km2.

Geologi

(48)

3.3.1 Existing Site

Gambar 3.2. Analisa Kondisi Lingkungan Sekitar Site Sumber : Data Pemkot Kota Tuban (2009) Ukuran Site :

Sebelah Utara : 55 m Sebelah Selatan : 150 m Sebelah Barat : 751 m Sebelah Timur : 758 m

3.3.2 Aksesibilitas

Jalur Aksesibilitas utama pada lokasi perencanaan merupakan jalan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Jenis Perkerasan aspal (hotmix) dalam kondisi sangat baik

 Merupakan akses arah Timur – Barat

 Intensitas kepadatan sedang, mengingat termasuk akses jalan utama yang ada dikota Tuban.

(49)

Gambar 3.3 Pedestrian

Sumber : Foto Pribadi Lapangan (2009)

 Mudah dijangkau dengan berbagai kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum karena tidak jauh dari terminal angkutan kota ataupun daerah.

Gambar 3.4 Jalur Angkutan Umum Kabupaten Tuban Sumber : Data Pemkot Kota Tuban (2009)

Jalan yang berada didepan pantai Boom merupakan salah satu jalan utama yang ada di kabupaten Tuban, dengan fasilitas pelayanan angkutan umum yang dapat dicapai dari terminal utama yang menyebar kedesa-desa dan

kelurahan-kelurahan yang ada di kabupaten Tuban.

(50)

Dilihat dari pembagian wilayah layanan dari lyn dan angkutan daerah yang sudah ada, menggunakan jalur jalan raya yang ada didepan kawasan pariwisata Pantai Boom ini.

Maka dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dengan memberi peluang bagi masyarakat Tuban sendiri dan sekitarnya juga bagi pengunjung Kabupaten Tuban untuk lebih mengenal tempat wisata yang ada dikabupaten Tuban sendiri dan khususnya Pusat Rekreasi Keluara ini.

3.3.3 Potensi Lingkungan

Pantai Boom merupakan salah satu tempt yang menjadi sasaran bagi pemerintak kota Tuban dalam obyek wisata. tepi tidak dapat dipungkiri, jika likasi pantai ini berada di pusat kota. Lokasinya berhadapan langsung dengan alun-alun kota yang sebelah selatannya merupakan kantor Gubernur. sedang sebelah barat berhadapan langsung dengan masjid Agung Tuban yang memiliki penyelesaian yang lain dari masjid-masjid yang ada yang dapat dilihat pada gambar diberikut,

Gambar 3.5 Masjid Agung Tuban Sumber : Foto Pribadi Lapangan (2009)

(51)

Gambar 3.6 Klenteng Tjo Shang Kiong Sumber : Foto Pribadi Lapangan (2009)

Dan juga Musium Kambang Putih yang memiliki ciri dari kota Tuban dengan tulisan-tulisan jawanya dan patung kuda yang merupakan salah satu ikon kota Tuban,

Gambar 3.7 Musium Kambang Putih Sumber : Foto Pribadi Lapangan (2009)

3.3.4 Infrastruktur Kota

Sarana infrastruktur yang sudah tersedia dikabupaten Tuban terdiri dari :

Jaringan Listrik PLN

Gambar 3.8 Tata letak Listrik

(52)

Adapun sistem yang mengatur tenaga listrik juga pendistribusiannya. Tujuan dari sistem tenaga listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam aktivitasnya dengan tenaga listrik, adapun kriterianya, yaitu :

 Ekonomis

 Penggunaan secara kontinyu dan sepanjang hari

 Persyaratan teknis bangunan

Sistem tenaga listrik yang digunakan yaitu tenaga listrik PLN yang disalurkan ke gardu induk dan selanjutnya disalurkan ke rumah-rumah. Jaringan listrik yang ada sampai saat ini di Kota Tuban telah menjangkau hampir seluruh wilayah Kota

Jaringan Telepon

Areal terbangun pada kawasan perencanaan hampir seluruhnya telah terlayani jaringan telepon. Jaringan tersebut biasanya terpasang sesuai dengan jaringan jalan yang ada baik saluran udara maupun bawah tanah.

Pelayanan telepon tidak hanya melalui sambungan langsung ke rumah atau tempat usaha, tetapi juga dengan telepon umum dan wartel yang dimaksudkan agar dapat menjangkau masyarakat luas. Disamping pelayanan telepon dari PT. TELKOM, juga sudah semakin memasyrakat penggunaan telepon seluler.

Jaringan air bersih, air kotor dan air hujan  Air Bersih

Ketersediaan air bersih yang sudah ada saat ini adalah dengan menggunakan dua sumber yaitu sumber yang berasal dari PDAM dan sumber alam berupa sumur-sumur pribadi maupun sumur yang dikelola oleh desa. Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan air bersih dimasa mendatang, selain melalui PDAM, kabupaten Tuban sedang dalam tahap mencari sumber-sumber air baru di dalam atau disekitar wilayah desa untuk kemudian dilakukan pembangunan jaringan distribusi secara bertahap.

(53)

- Mengadakan penelitian kualitas air sumur yang dipergunakan penduduk selain dari PDAM.

 Air Kotor/Limbah

Pembuangan limbah dilakukan melalui resapan yang tempatnya diletakkan di pekarangan atau disatukan dengan WC (septic tank). Pengelolaan limbah buangan secara alami tersebut didukung oleh kondisi topografi sehingga terhindar dari genangan-genangan.

Sedangkan untuk kegiatan industri, disediakan water treatment disetiap lokasi sehingga air buangan yang dialirkan ke saluran darinase sudah aman dari zat-zat beracun yang dapat mengganggu kesehatan dan dapat mencemari lingkungan.

 Air Hujan

Air hujan yang tercurah dari atap dapat disalurkan melalui talang, baik talang horisontal maupun talang vertikal yang mendistribusikan air hujan masuk ke dalam bak kontrol lalu dialirkan ke riul kota.

Jalan Lokal Sekunder

Jalan yang memunyai fungsi lokal sekunder adalah jalan-jalan diluar jalan yang telah disebutkan diatas.

Geometrik Jalan

Rencana geometrik jalan dimaksudkan untuk menyelaraskan secara teknis lebar jalan sesuai dengan fungsinya. Dalam rencana geometrik jalan diuraikan tentang Ruang Manfaat Jalan ( RUMAJA), Ruang Milik Jalan (RUMAJA) dan Ruang Pengawasan Jalan ( RUWASJA).

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 38 tahun 2004, pengertian dari istilah-istilah tersebut diatas adalah :

1. Ruang Manfaat Jalan ( RUMAJA)

Meliputi badan jalan, saluran tepi jalan dan ambang pengamannya. 2. Ruang Milik Jalan ( RUMIJA)

(54)

3. Ruang Pengawasan Jalan ( RUWASJA)

Meliputi Ruang Milik Jalan dan ruang tertentu diluar Ruang Milik Jalan.

Dengan pengertian-pengertian tersebut maka besaran geometrik jalan diwilayah Kota Tuban sampai dengan tahun 2016 terlihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Rencana Geometrik Jalan Kota Tuban

No Fungsi Jalan RUMAJA (m) RUMIJA (m) RUWASJA (m)

Sumber : Bapeda kota Tuban, 2009

Jaringan Pembuangan Sampah

Pengelolaan sampah yang saat ini masih dilakukan secara perorangan atau masih menggunakan cara konvensional, tetapi pemerintah kabupaten Tuban sudah mulai mengarahkan pengembangan secara sistem pembuangan sampah kolektif yaitu dengan sistem pengumpulan sampah dari rumah oleh petugas kebersihan sampah kemudian diangkut dengan gerobak untuk dibuang di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan akhirnya diangkut dengan truk untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dikelola oleh Dinas Kebersihan Daerah.

3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat

Di kawasan perencanaan Kota Tuban ada beberapa lokasi yang bisa dikembangkan sebagai obyek wisata, baik wisata laut, wisata religius dan wisata alam.

Untuk itu perlu adaya pengembangan beberapa wisata laut sehingga sedikit banyak dapat memebrikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah ( PAD). Salah satu lokasi yang dapat dikembangkan sebagai wisata laut adalah Pantai Boom yang terletak diKelurahan Kutorejo

(55)

- Persewaan Perahu untuk pemancingan

- Area terbuka untuk berbagai kegiatan misalnya lomba laying-layang, panggung terbuka dan lain-lain.

- Kios-kios penjualan makanan hasil laut.

Konservasi

Lahan-lahan konservasi diwilayah Kota Tuban adalah : - Sempadan SUTT

Wilayah Kota Tuban dilintasi oleh SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) sehingga perlu pengamanan terhadap daerah sepanjang SUTT tersebut. Sesuai dengan peraturan yang ada, disebutkan bahwa disepanjang jalur SUTT dengan lebar + 20 m dikanan kiri jalur harus bebas dari bangunan, dan daerah ini merupakan daerah konservasi. Dengan demikian luas lahan konservasi untuk SUTT di Kota Tuban seluas 24,8 ha.

Gambaran sempadan SUTT terlihat pada gambar 3.5. - Sempadan Sungai

Sesuai dengan Kepres No. 32 tahun 1990 “ Pengelolaan kawasan lindung” yang dimaksud dengan sempadan sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanan sungai termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai.

Sedang besar sempadan sungai dikawasan permukiman diperkirakan cukup untuk dibangun jalan inspeksi antara 10 – 15 meter.

(56)

BAB V

KONSEP RANCANGAN

Dalam sebuah proses perancangan, diperlukan adanya analisa dan pembuatan konsep yang didasari atas hasil analisa yang di dalamnya terdapat penyelesaian-penyelesaian terhadap permasalahan yang ada di lokasi site. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai konsep rancangan yang diinginkan untuk direalisasikan pada perancangan Rekreasi Keluarga pantai Boom di Tuban.

5.1. Konsep Dasar Perancangan

Dalam melakukan tahapan perancangan, dibutuhkan konsep dasar yang digunakan sebagai dasar berfikir. Dalam proyek Rekreasi Keluarga Pantai Boom ini, menggunakan konsep “Harmoni dengan Alam”. Sehingga bentuk-bentuk yang ada disesuaikan dengan apa yang sudah ada di alam lingkungan sekitar.

Pertimbangan dalam pengambilan konsep berdasarkan keadaan alam lingkungan sekitar, dimana masih banyak pohon-pohon tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk rancangan. Misalnya saja pohon kelapa yang masih sering ditemui didaerah pesisir pantai. Pohon kelapa yang tua dapat dimanfaatkan sebagai penyokong bangunan-bangunan yang ada.

5.2. Konsep Bentuk

(57)

Gambar 5.1 Sketsa Bentuk Bangunan dan Kolom Dinding Struktur Sumber : Analisa Pribadi (2010)

5.3. Konsep Sirkulasi

Konsep sirkulasi dalam tapak menggunakan sirkulasi linear menyesuaikan dengan kontur yang ada pada tapak. Karena konsep dasar yang digunakan harmoni dengan alam dan sirkulasi yang ada disesuaikan dengan bentuk site sendiri yang memanjang kearah laut, maka tatanan masa menggunakan sirkulasi linier bertujuan untuk mengarahkan pengunjung ke lokasi-lokasi rekreasi yang disediakan.

  Pola sirkulasi linier yang digunakan dalam site  dimaksudkan untuk menunjukkan suatu arah dan  menggambarkan gerak pemekaran dan pertumbuhan. 

Gambar 5.2 Sirkulasi Linier

5.4. Konsep Ruang Dalam

(58)

dan suasana meriah sebagai penarik perhatian iletakkan pada bangunan ini.

5.5. Ko

aturan dan juga penggunaan unsur air, seperti pada area kolam sebagai pembatas.

fasilitas kantor pengelola, fasilitas restauran dan juga fasilitas servis. Pada fasilitas cottage bahan material yang lebih banyak digunakan adalah kayu dan anyaman

bambu, yang bertujuan untuk memberi kesan alami. Dengan maksud untuk memberi suasana beda dengan bangunan-bangunan penginapan lain yang ada disekitar site. Pada bangunan pengelola merupakan bangunan dimana pada lantai bawah berfungsi sebagai pintu masuk dari tempat rekreasi keluarga ini sendiri, sehingga suasana non formil

d

nsep Ruang Luar

Penyelesaian ruang luar antara lain dengan penggunaan vegetasi (tanaman) pantai yang lebih pada pohon-pohon kelapa yang merupakan ciri has pohon yang ada pada daerah pantai. Dan juga pohon-pohon besar dan pohon perdu maupun vegetasi tambahan, yang ditata sedikit tidak ber

Gambar 5.3 Pohon sebagai Pengarah dan Pembatas Sumber : Sketsa Pribadi (2010)

tuk memudahkan pengaplikasian ruang yang memiliki bentang cukup lebar.

5.6. Konsep Struktur

(59)

Sedang pada bangunan cottage yang sebagian bangunannya berada diatas laut, lebih menggunakan sturktur dan konstruksi dari kayu, untuk mengurangi beban besar yang dihasilkan. Pada dermaga buatan yang menampang sebagian bangunan cottage yang ada, menggunakan stuktur pemecah ombak, dengan menggunakan plengsengan yang terbuat dari susunan batu kali, seperti yang ada pada plengsengan tepi pantai.

Pada bangunan restauran outdoor, lebih banyak menggunakan stuktur kayu, dengan penyangga pada kolom berupa kolom beton. Dengan penutup atap yang menggunakan sistem tarik.

Gambar 5.4 Sambungan Kabel Tarik Sumber : Internet www.google.com (2009)

Dimaksudkan untuk memberi kesan berbeda dengan bangunan yang lain, tetapi masih memberi kesamaan dengan bangunan yang lain, yaitu dari bahan material yang dipakai berupa kayu.

5. 7. Konsep Mekanikal Elektrikal

Listrik mutlak diperlukan sebagai kelangsungan kegiatan yang terus

(60)

jendela-jendela yang ditata dengan pertimbangan-pertimbangan yang sudah dilakukan, agar tidak mengganggu kerja pengelola.

5.8 Konsep Penghawaan

Sistem penghawaan yang ada lebih menggunakan sistem alami. Dengan bukaan-bukaan dan ketinggian bangunan yang disesuaikan dengan kondisi sekitar site. Sehingga memberi banyak ruang untuk keluar masuknya aliran angin kedalam ruangan yang ada disetiap bangunan.

Konsep penghawaan alami, memanfaatkan bukaan  sebagai cross ventilation pada bangunan cottage  dan tana an sebagai pen ejuk & penyaring an in  pada  bangunan yang ada pada daerah daratan. 

m y g

Gambar 5.5 Sirkulasi Udara Sumber : Analisa Pribadi (2010)

(61)

5.9 Konsep Pencahayaan

Pada bangunan-bangunan yang ada pada Rekreasi Keluarga Pantai Boom di Tuban ini, lebih mengutamakan pada sistem pencahayaan alami. Menyesuaikan dengan konsep utama yang diambil, yaitu harmoni denga alam. Seperti yang tampak jelas penggunaan sistem pencahayaan alami yang ada pada bangunan pengelola, dengan penggunaan banyaknya bukaan-bukaan yang ada pada daerah tengan bangunan, untuk menghindari pantulan sinar matahari yang masuk kedalam bangunan, maka pada bagian tengah bangunan terdapat void yang digunakan untuk bukaan-bukaan pada bangunan pengelola. Begitu juga pada bangunan cottage, pada bagian depan dan belakang bangunan terdapat jendela-jendela yang dapat dibuka dan tutup untuk memberi sirkulasi keluar masuknya sinar matahari.

Konsep penghawaan alami, memanfaatkan bukaan  sebagai cross ventilation pada bangunan cottage  dan tana an sebagai pen ejuk & penyaring an in  pada  bangunan yang ada pada daerah daratan. 

m y g

(62)

5.10 Konsep Utilitas

Dalam konsep sistem utilitas dalam Rekreasi Keluarga Pantai Boom di Tuban ini, ada beberapa sistem utilitas yang dilihat, yaitu sebagai berikut:

A. Air Bersih

Air bersih yang ada dalam proyek Rekreasi Keluarga Pantai Boom ini menggunakan fasilitas air PDAM yang sudah ada, terutama untuk fasilitas restauran. Sedang untuk fasilitas yang berhubungan dengan laut, seperti tempat bilas pada area fasilitas diving, untuk mengurangi pengeluaran air bersih maka pengelola juga memanfaatkan fasilitas air yang berasal dari sumur-sumur yang dikelola oleh desa.

B. Air Kotor

Dalam pengelolahan air kotor/air limbah, yang dimana dalam Rekreasi Keluarga Pantai Boom ini lebih mengarah pada air-air sisa yang dihasilkan, dapat diresapkan ke tanah. Sedangkan pada bangunan-bangunan cottage yang menghasilkan limbah yang berasal dari buangan wc, maka dibagian dermaga, sengaja diberi perkerasan untuk meletakkan septictank. Pembuangan yang berasal dari bak-bak septictank, disalurkan ke site yang berada didaratan. Dalam senggang waktu berkala, kotoran yang ada disedot dengan mobil pembuangan.

C. Sampah

(63)

5.11 Konsep Tatanan Massa

Pada konsep penatanan masa, didapat dari pengembangan bentuk site yang memiliki bentuk memanjang dan ada sedikit perbedaan besar kecil bentuk pada ujung semenanjung yang berada pada area laut. Penggunaan perbedaan pada perkerasan yang ada pada daerah semenanjung bertujuan untuk memberi arahan pada pengunjung dimana perkerasan yang lebih padat merupakan perkerasan yang digunaan untuk jalan setapak, sedang pada jalan yang lebih rengggang dengan pasir pantai yang sudah terbentuk, bukan jalan setapak untuk mereka tapaki. Dengan bentuk lingkaran yang ada di daerah tengah site, bertujuan untuk menunjukkan jika pengunjung akan memasuki area pantai. Yang digunakan untuk dermaga-dermaga kapal sewaan ataupun kapal untuk pengelola sebagai pengantar pengunjung menikmati fasilitas yang ada. Dan juga dermaga yang digunakan untuk bangunan cottage.

5.12 Konsep Zooning

Dari analisa-analisa yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya, didapat beberapa kondisi sekitar site yang mempengaruhi bentuk dari zooning yang ada. Misalnya saja batas site yang ada disebelah barat merupakan deretan pertokoan masyarakat, maka pada daerah barat site yang berada didaerah depan diletakkan bangunan-bangunan kios cindera mata. Sedang pada bagian timur site, dibatasi dnegan adanya bangunan klenteng, sehingga pada daerah timur site dimanfaatkan sebagai tempat ibadah. Tempat ibadah disini hanya terdapat mushollah.

Untuk meletakkan bangunan-bangunan cottage yang ada, disini pertimbangannya adalah iklim. Pada bagian timur, matahari pagi sangat bermanfaat bagi manusia, sehinga tidak akan mengganggu pengunjung yang menginap di cottage, maka sinar matahari yang mematul dapat dimasukkan kedalam bangunan.

KETERANGAN : 

(64)

Moshollah 

Cottage 

Kios Cinderamata 

Gambar

Gambar 2.2 Diagram Entrance Wisata Bahari Lamongan
Tabel 2.2. Jenis Wisata di Wisata Bahari Lamongan
Tabel 2.3 Hasil Analisa Studi Kasus
Table 2.4 Analisa Aktifitas dan Kebutuhan Ruang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menu Master untuk bagian penjualan adalah Menu Pelanggan, dimana pada menu ini Admin dapat menambah, mengubah, menghapus data pelanggan dan keluar. Meskipun

Hasil pengamatan pada akhir percobaan dari beberapa parameter pengaruh dosis pestisida serbuk daun Nimba terhadap hama Tribolium castaneum Hbst pada kacang kedelai setelah

Fokus penelitian ini terdiri dari 2 hal yaitu Disiplin Kerja Pegawai yang terdiri dari Penggunaan Waktu Secara Efektif, Ketaatan Terhadap Peraturan dan Tanggung Jawab Dalam

“Kami selalu ingin membuat konsumen agar tidak merasa bahwa treatment di Rumah Cantik Citra mahal, awalnya saat Rumah Cantik Citra berdiri kami memiliki strategi

Langkah / kebijakan yang diambil BSN tentu saja sesuai dengan lingkup tugasnya di bidang standardisasi, diantaranya membuka akses penuh sni terkait covid 19 dalam format flipbook

dengan menggunakan mikroskop optik dapat dilihat bahwa pada penambahan Nb yang semakin besar akan terbentuk struktur butir yang semakin kasar (membesar)

(2013) pada 87 pasien (44 pasien kelompok intervensi, 43 pasien kelompok kontrol) paska operasi jantung di ICU Rumah Sakit pendidikan, Universitas Ataturk,

Berdasarkan data-data di atas dapat dibuat grafik faktor daya, arus beban, arus kapasitor, daya nyata, daya semu, daya reaktif sebelum dan sesudah perbaikan (baik secara manual