• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Tindak Tutur Direktif Di Kalangan Guru Bahasa Indonesia Dalam Proses Pembelajaran Di SMP Negeri 1 Jatisrono Kabupaten Wonogiri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Tindak Tutur Direktif Di Kalangan Guru Bahasa Indonesia Dalam Proses Pembelajaran Di SMP Negeri 1 Jatisrono Kabupaten Wonogiri."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 (dalam Susanto, 2013: 19) diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Berdasarkan pengertian ini, Susanto mendefinisikan pembelajaran sebagai bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, tabiat, pembentukan sikap, dan keyakinan pada peserta didik.

Hubungan antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik dan pengajar bagi siswa. Guru sebagai pendidik harus mampu menciptakan hubungan yang efektif dengan siswa, hubungan efektif tersebut dapat terjadi apabila adanya keterbukaan antara guru dengan siswa. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Danim dan Khairil (2010: 227) bahwa keterbukaan guru dengan siswa dan sebaliknya merupakan kunci hubungan yang efektif diantara sesama mereka.

(2)

2  

 

ditampilkan lewat tuturan. Tindak tutur yang dilakukan oleh penutur biasanya berharap maksud tuturannya akan dimengerti oleh lawan tutur. Tindak tutur diklasifikasikan menjadi lima jenis yaitu, deklarasi, representatif, ekspresif, direktif, dan komisif.

Tindak tutur direktif menurut Tarigan (1986: 47) dimaksudkan untuk menimbulkan beberapa efek melalui tindakan sang penyimak, misalnya: memesan, memerintahkan, memohon, meminta, menyarankan, menganjurkan, menasihatkan. Dalam pembelajaran, guru melakukan tindak tutur direktif yang berfungsi untuk mengaktifkan proses pembelajaran. Tindak tutur direktif ini mempunyai berbagai macam wujud dan strategi.

Tindak tutur direktif merupakan suatu kajian yang penting karena bukan hanya sekedar menginformasikan sesuatu tetapi penutur menghendaki agar mitra tutur melakukan sesuatu dan bahkan mengharapkan respon dari mitra tutur terhadap tuturan yang diujarkan, baik berupa jawaban, pernyataan, atau tindakan Prayitno (2011: 42).

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul tindak tutur direktif di kalangan guru bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran di SMP Negeri I Jatisrono Kabupaten Wonogiri.

(3)

3  

 

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat dua masalah dalam penelitian ini.

1. Bagaimanakah wujud tindak tutur direktif di kalangan guru bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran di SMP Negeri I Jatisrono Kabupaten Wonogiri?

2. Bagaimanakah strategi tindak tutur direktif di kalangan guru bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran di SMP Negeri I Jatisrono Kabupaten Wonogiri?

C. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan wujud tindak tutur direktif di kalangan guru bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran di SMP Negeri I Jatisrono Kabupaten Wonogiri.

2. Menganalisis strategi tindak tutur direktif di kalangan guru bahasa Indonesia dalam proses pembelajaran di SMP Negeri I Jatisrono Kabupaten Wonogiri.

D. Manfaat Penelitian

(4)

4  

 

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai ilmu bahasa khususnya mengenai tindak tutur direktif.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini bermanfaat sebagai berikut.

a. Bagi pengajar, untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai bahasa, khususnya mengenai wujud dan strategi tindak tutur direktif dan sebagai upaya untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran di SMP Negeri I Jatisrono Kabupatan Wonogiri.

b. Bagi peneliti lain, untuk membantu mengembangkan penelitian selanjutnya yang sesuai dengan penelitian ini.

Referensi

Dokumen terkait

4.2.2 Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Secara Tidak Langsung Melalui Variabel Stres Kerja Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh antara

Tujuan dari penelitian ini adalah : mengetahui gambaran modal sosial pengusaha mikro dan kecil di Jawa Timur, mengetahui gambaran kinerja bisnis pengusaha mikro

Adapun hasil yang diperoleh yakni, kedudukan antara Kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa dalam Pemerintahan Desa adalah sejajar, selain dalam pembentukan

Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf adalah seorang tokoh “besar” peradaban di abad ini, yang bisa dijadikan referensi dalam berpidato. maupun pusat kegiatan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produksi telur, diameter telur, volume telur dan energi reproduksi undur-undur laut Hippa adactyla di pantai berpasir,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bulan Agustus 2014, dapat disimpulkan bahwa gambaran pola makan lansia yang menderita hipertensi di Desa

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Kabupaten Bekasi sebanyak 85.587 usaha dikelola oleh rumah

Studi lain melaporkan peningkat- an kadar TPO pada kasus sepsis neonatorum dengan median TPO 159 pg/mL dibandingkan dengan median TPO kontrol 57 pg/mL dengan peningkatan yang