• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Pencarian Informasi Kadilao Masyarakat Suku Bajo Di Kabupaten Wakatobi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perilaku Pencarian Informasi Kadilao Masyarakat Suku Bajo Di Kabupaten Wakatobi."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Kadilao’ memilikia arti pergi kelaut atau melaut. Kadilao’ merupakan mata pencaharian masyarakat Suku Bajo sebagai nelayan. Sebelum melakukan kadilao’ masyarakat Suku Bajo selalu mencari informasi-informasi tertentu untuk mengetahui lokasi keberadaan ikan, kondisi cuaca, dan penunjuk arah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku pencarian informasi kadilao’ yang dilakukan oleh masyarakat Suku Bajo di Kabupaten Wakatobi, dimulai dari bagaimana menentukan waktu untuk mencari informasi kadilao’, apa sumber informasi kadilao’, bagaimana cara mendapatkan informasi kadilao’, dan bagaimana mereka memaknai informasi kadilao’. Latar belakang dilakukannya penelitian ini yaitu konsistensi masyarakat Suku Bajo dalam menggunakan dan memanfaatkan pengetahuan lokal mengenai ilmu kelautan atau maritim, meskipun alat teknologi dan informasi mengenai kelautan pada saat ini semakin canggih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan masyarakat Suku Bajo menentukan waktu untuk mencari informasi kadilao’ diawali dengan cara melaksanakan upacara ritual adat buka sapa, Selain dengan melaksanakan upacara ritual adat buka sapa, masyarakat Suku Bajo juga menentukan waktu untuk mencari informasi kadilao’ dengan cara melihat tanda-tanda alam dan mendengarkan suara ayam sebagai makhluk hidup. Sumber informasi kadilao’ terbagi menjadi tiga kelompok yaitu (1) informasi dari alam; (2) informasi dari kelompok nelayan; (3) informasi dari pemerintah. Cara yang dilakukan oleh masyarakat Suku Bajo untuk mendapatkan informasi tersebut melalui pola komunikasi interpersonal, melakukan upacara ritual adat maduai pinnah, dan melalui sistem melaut dengan carapalilibu. Masyarakat Suku Bajo memaknai informasi kadilao’ sebagai modal utama yang harus dimiliki ketika mereka ingin melakukan kegiatan kadilao’.

(2)

ii ABSTRACT

Kadilao’ takes an important role in the life of Bajo people. Kadilao’ means going to the sea or sailing. In the life of Bajo people, kadilao’ becomes their livelihood. Before doing kadilao’, Bajo people always seek out certain information related to the natural resources hotspot, weather condition, and direction. The focus of this research is to understand the information-seeking-behaviour of Bajo people about kadilao’ in Wakatobi regency, started from how to determine the time to search the information of kadilao’, what is the main information source of kadilao’, how to get the information of kadilao’,and how the Bajo people interpret the information of kadilao’. The background of this research is to capture their consistency in using their maritime knowledge and local wisdom amidst the extensive development of modern maritime technology. The method used in this research is qualitative with case studies approach. All of the data and information were collected through observation, in-depth interview, and documetation studies. The result of this research shows the Bajo people determine the time to collect the information of kadilao’ by a traditional ceremony called Buka Sapa. Aside from conducting Buka Sapa, the Bajo people also use natural signs, and listen to sign of chicken. The main information source of kadilao’ is divided into 3 categories. 1) information that comes from the nature; 2) information that brought by other fishermen; 3) information released by the government. In order to get the information, Bajo people use interpersonal communication by conducting traditional ceremony called Maduai, and also through a system called Palilibu. Bajo people interpret the information of kadilao’ as an important basic that must be had when they are ready for kadilao’.

Referensi

Dokumen terkait

Karena rasa ketertarikan masyarakat yang begitu besar pada film ini, menimbulkan kekhawatiran orang tua pada anak-anaknya, mereka takut anak mereka akan meniru adegan dalam

Dapat menjadi bahan informasi dan referensi bagi penelitian lainnya yang berhubungan. dengan

[r]

sumber dana yang tersimpan dari masyarakat terpakai dalam pemakaian kredit. Jika dalam penyalurannya, kredit yang diberikan melebihi

Dalam prosedur ini, pemohon kredit atau calon debitur harus memenuhisegala persyaratan yang telah ditentukan agar permohonan kreditnya dapatdiproses.. Persyaratan yang

perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2007 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian

[r]

bahwa dengan terbentuknya Kota Pariaman sebagai daerah otonom berdasarkan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Pariaman di Provinsi Sumatera Barat, maka Ibu