• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 092006104 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 092006104 BAB III"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian

Penelitian adalah proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu tertentu dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku. Metode ilmiah berkehendak kepada upaya pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis, yaitu mencari jawaban tentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis (Nazir, 1985). Untuk itu akan berhubungan erat dengan prosedur, serta alat desain penelitian. Prosedur merujuk kepada urutan- uratan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dan alat-alat merupakan instrumen yang akan digunakan dalam mengukur atau dalam mengumpulkan data-informasi yang dibutuhkan, serta desaian peneli-tian yang mengacu pada bagaimana penelipeneli-tian tersebut dilaksanakan.

Cara Pendekatan

Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan mana akan diarahkan pada upaya memahami aktivitas sosio-ekonomi pada komunias dibo-dibo. Dengan pendekatan tersebut di atas, maka pendekatan induktif dilakukan dengan menangkap aktivitas komunitas dibo-dibo di tengah-tengah masyarakat suku Sahu, yang mana dilihat dari pola kehidupan mereka sehari-hari.

Jenis Penelitian

(2)

Penelitian deskriptif adalah suatu metode untuk membuat penginderaan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi. Diungkapkan Nazir (1985), bahwa tujuan penggunaan metode penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Oleh karena itu, Nazir (1985) mengungkapkan bahwa banyak ahli menamakan metode penelitian deskriptif dengan nama survey normatif (normative survey), serta dalam pemahaman yang lebih luas disebut metode survey. Menurut Wells (dalam Nazir, 1985) metode survei adalah “penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan faktual baik tentang situasi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun daerah”.

Dengan demikian, penelitian ini akan bersifat deskriptif, yang mana akan memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai suatu keadaan, gejala, individu atau kelompok tertentu (dalam hal ini adalah kelompok dibo- dibo) (Koentjaraningrat, 1980).

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah Kecamatan Sahu dan Sahu Timur dengan jumlah desa pada kedua kecamatan ini mencapai 35 desa. Namun dengan pertimbangan efektivitas pengambilan data, maka lokasi dari penelitian ini lebih difokuskan pada beberapa desa, diantaranya Balisoan, Awer dan Worat-worat. Ketiga desa ini dapat memberikan data terkait dengan persepsi keluarga-keluarga yang menjadi penyuplai hasil kebun kepada dibo-dibo.

(3)

Unit Amatan dan Analisa

Unit Amatan

Unit Amatan adalah satu unit yang darinya data diperoleh. Penentuan unit amatan ini didasarkan pada pertimbangan tertentu, lebih khususnya adalah pertimbangan-pertimbangan untuk memperoleh data yang bisa menggambarkan aktivitas sosio-ekonomi komunitas dibo-dibo. Dengan demikian, pertimbangan unit amatan ini dilihat pada dua hal, yakni pertimbangan kategori dan pertimbangan jumlah. 1). Pertimbangan kategori lebih dimaksudkan untuk memasukan informan kunci ke dalam kategori yang sama, yang mengarah pada sumber data yang sama pula. 2). Pertimbangan jumlah dalam setiap kategori adalah besarnya individu yang digunakan untuk dijadikan sumber data dalam penelitian. Penentuan besarnya jumlah sangat bergantung kepada ketercukupan data yang diperoleh untuk setiap kategori. Dengan demikian, maka unit amatan dalam penelitian ini adalah

a. Dibo-dibo yang bukan berasal dari Masyarakat Suku Sahu, yang berjumlah 3 orang. Pemilihan terhadap dibo-dibo yang bukan berasal dari Masyarakat Sahu didasarkan pada pertimbangan untuk melihat strategi mereka untuk memperoleh akses kepada masyarakat Suku Sahu sebagai masyarakat penghasil.

b. Dibo-dibo yang berasal dari masyarakat Suku Sahu, yang berjumlah 3 orang. Pemilihan terhadap mereka didasarkan pada pertimbangan untuk memperoleh data lapangan berupa cara atau pun strategi mereka dalam mengembangkan hubunga dengan masyarakat penghasil. Di samping itu pula, kedudukan mereka juga dilihat dalam hubungannya untuk memperoleh data mengenai dinamika hubungan kekerabatan dengan aktivitas mereka sebagai dibo-dibo.

(4)

strategi mereka dalam menjalankan usaha mereka serta kedudukan mereka dalam masyarakat Suku Sahu.

Unit Analisa

Unit Analisa adalah unit yang nantinya kesimpulan berlaku atau berkaitan dengan unit tersebut. Dari pengertian ini, maka yang menjadi unit analisa adalah komunitas dibo-dibo.

Jenis Data

Data adalah informasi yang sangat diperlukan dalam penelitian ini. Adapun jenisnya dibagi dalam dua bentuk, sesuai dengan keperluan penelitian ini, diantaranya :

1. Data Primer

Data primer penelitian ini adalah aktivitas sosial dan ekonomi yang dilakukan oleh komunitas dibo-dibo. selain itu, kedudukan dan fungsi komunitas dibo-dibo dalam kehidupan masyarakat suku Sahu.

2. Data Sekunder

Untuk melengkapi penelitian ini maka dilakukan studi kepustakaan yang diwujudkan dalam penggunaan literatur-literatur yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya teori tentang komunitas.

Cara Pengambilan Data

Dalam pengambilan data lapangan, dilakukan dalam beberapa cara, yakni :

a) Observasi Partisipatif

(5)

ini, penulis mengamati dan partisipatif terhadap salah satu dibo-dibo, dengan jabaran sebagai berikut :

1. Pukul 06:00 WIT penulis datang ke rumah salah satu informan kunci. Dalam tahap ini, hal utama yang diobservasi adalah persiapan-persiapan yang dilakukan. Kemudian bersama-sama berangkat menuju pelabuhan.

2. Pukul 08:00-09:45 penulis bersama informan kunci berada dalam kapal penyeberangan ke Ternate. Dalam tahap ini, penulis mengobservasi hubungan antar sesama dibo-dibo, terutama komunikasi mereka.

3. Pukul 10:00-12:00 adalah observasi penawaran dibo-dibo dari Jailolo denga jaringan mereka di Ternate.

b) Wawancara mendalam

Wawancara mendalam dilakukan dengan memakai pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya oleh penulis. Adapun pedoman wawancara dibuat untuk dipakai menjadi arah pertanyaan yang ditanyakan kepada informan kunci. Dalam menentukan informan kunci, dilakukan wawancara kepada 10 orang dibo-dibo, sebagaimana yang telah ditentukan sebagai unit amatan dalam penelitian ini. Selain dibo-dibo, dilakukan wawancara kepada penyuplai yang tersebar di beberapa desa, seperti Worat-worat, Balisoan dan Awer.

c) Menyalin data sekunder

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pada itu ketika Ki Go-thian harus menghindarkan diri lagi dari suatu serangan si orang aneh yang dipandangnya paling tangguh diantaranya tiga lawan itu, diluar dugaan

Lima faktor yang dapat dipakai sebagai ukuran untuk menetapkan komunikasi berjalan dengan efektif adalah (1) pemahaman terhadap pesan oleh penerima pesan, (2)

Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah tingkat kepuasan berdasarkan persepsi dan harapan pengguna Trans Padang terhadap kualitas pelayanan dan atribut-atribut pelayanan

Sejalan dengan visi dan misi RS Hermina Solo, Pelayanan Gizi Rumah Sakit yang diberikan harus dikelola secara profesional agar mutunya tetap terjamin

Harga perdagangan besar adalah harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada pasar

tanaman pada persilangan Wilis x Malang 2521 mengikuti nisbah 3 : 1 berarti bahwa karakter jumlah polong per tanaman merupakan karakter yang dikendalikan secara

Atas dasar beberapa uraian tentang informasi genetik dari gen mEPSPS yang disisipkan dalam Jagung PRG event GA21; analisis kesepadanan substansial antara komposisi Jagung

Pendugaan protein tubuh dapat dilakukan melalui konsentrasi kreatinin, karena pada individu yang sama terdapat kecenderungan bahwa semakin tinggi bobot badan dan kandungan