• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keabsahan Perkawinan Cino Buto di Tanah Datar Sumatera Barat Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keabsahan Perkawinan Cino Buto di Tanah Datar Sumatera Barat Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Gustia Wulandari

Nomor Pokok Mahasiswa : 110110120451

Jenis Penulisan TA : Skripsi

Judul Penulisan TA : Keabsahan Perkawinan Cino Buto di Tanah Datar Sumatera Barat Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

Menyatakan bahwa (TA) ini adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa TA ini adalah plagiat, saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai ketentuan yang berlaku di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan dalam keadaan sadar, sehat walafiat, dan tanpa tekanan dari manapun juga.

(2)

KEABSAHAN PERKAWINAN CINO BUTO DI TANAH DATAR SUMATERA BARAT MENURUT HUKUM ISLAM DAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

GUSTIA WULANDARI 110110120451

Bandung, Juni 2016 Mengetahui,

Ketua Pembimbing

Dr. Bambang Daru Nugroho, S.H.,M.H. NIP. 195801201984031001

Pembimbing

(3)

KEABSAHAN PERKAWINAN CINO BUTO DI TANAH DATAR SUMATERA BARAT MENURUT HUKUM ISLAM DAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

GUSTIA WULANDARI 110110120451

Disetujui untuk Diajukan dalam Sidang Ujian Penulisan Tugas Akhir

(4)

KEABSAHAN PERKAWINAN CINO BUTO DI TANAH DATAR SUMATERA BARAT MENURUT HUKUM ISLAM DAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

Abstrak

GUSTIA WULANDARI 110110120451

Suami yang telah menjatuhkan talak tiga kepada istrinya maka suami istri tersebut tidak boleh rujuk kecuali apabila si istri telah melakukan perkawinan dengan laki-laki lain kemudian bercerai. Permasalahannya adalah ketika perkawinan isteri dengan laki-laki lain itu dilakukan dengan rekayasa dan laki-laki tersebut dibayar untuk melakukan perkawinan tersebut atau dikenal dengan istilah perkawinan Cino Buto. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan keabsahan dan akibat hukum dari perkawinan Cino Buto menurut hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder dan wawancara untuk mendapatkan data primer. Selanjutnya data yang diperoleh akan dianalisis dengan metode yuridis kualitatif yaitu dengan menginventarisir, menyusun secara sistematis, menghubungkan satu sama lain terkait dengan permasalahan yang diteliti dengan berlakunya ketentuan peraturan yang satu tidak bertentangan dengan peraturan lainnya.

(5)

SUMATERA ACCORDING TO ISLAMIC LAW AND MARRIAGE LAW 1974

Abstract

GUSTIA WULANDARI 110110120451

The husband that already overthrew talak three times to his wife could not re-marrying the same woman. Instead, when that woman already marrying another man after him and chose to divorce with that man, he could get re-married with her. The problem arose when this 'married with another man' condition is used as disguised by paying another man to marry that woman. This kind of marriage also known as Cino Buto marriage. This study was intended to determine the legality and the legal effect of Cino Buto marriage in Tanah Datar, West Sumatera according to Islamic Law and Marriage Law 1974.

This study used normative juridical methode of approch with spesification analytical descriptive study. Data collection techniques were done by study of literature to get secondary data and by interview to get primary data. Data obtained from the study of literature and interview were then analyzed with qualitative juridical method is by way of inventory, arranged systematically, linked to each other related to the problems studied by the enactment of laws and regulation that do not conflict with other rules.

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian perkawinan diatur dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, yang berdasarkan Pasal 1 UUP menyatakan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir batin antara

Status anak dari hasil perkawinan laki-laki Batak dengan perempuan Minangkabau di Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sebelum tahun

Berkaitan dengan usia perkawinan, akan lebih baik jika mencermati tentang ketentuan dalam Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang menyatakan

Tesis yang berjudul :”Perkawinan Anak Dibawah Umur Tanpa Izin Orang Tua Menurut Fiqih Islam, Kompilasi Hukum Islam dan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan”,

Ketiga pengaturan tentang perkawinan anak di bawah umur tanpa izin orang tua dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dilarang melangsungkan

1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, maka syarat-syarat sahnya perkawinan diatur oleh undang-undang tersebut

Akibat hukum perkawinan antar agama menurut Undang-Undang No 1 Tahun 1974 dan. kompilasi Hukum Islam, Program dan strategi untuk pencegah

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ISTRI DALAM PERKAWINAN SIRI MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN Magfiroh 1, Nahdhah 2, Munajah 3 1Ilmu Hukum, 74201, fakultas