• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PENDIDIK PAUD DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD METRO HELVETIA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PENDIDIK PAUD DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD METRO HELVETIA MEDAN."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENDIDIK PAUD DALAM MENGEMBANGKAN

KREATIVITAS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD METRO

PLUS MEDAN HELVETIA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

ELKA MAYALANI SIMBOLON

NIM. 1103371008

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan kasih dan saying-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul“ Strategi Pendidik PAUD

dalam Mengembangkan Kreatvitas Anak Usia 4-5 Tahun Di PAUD Metro

Helvetia Medan” .

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Selama

dalam proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang saya hadapi,

namun semua ini dapat teratasi berkat dukungan ataupun motivasi dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya sampaikan ucapan terima kasih

terkhusus kepada kedua orang tua tercinta atas kasih saying, semangat

serta dukungan moril dan material dari awal hingga selesai perkuliahan.

Padaakhir kata penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat

bagi siapa saja yang membacanya terutama sebagai bahan masukan bagi

berbagai pihak yang terkait dengan permasalah yang diangkat menjadi

judul skripsi ini.

Medan, Januari 2014

Penulis

(5)

iii

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan kasih dan sayang-Nya serta sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “ Strategi Pendidik PAUD

Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun Di PAUD

Metro Helvetia Medan”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi satu syarat dalam memperoleh

gelar sarjana pendidikan. Dalam penyusunan ini penulis tidak luput dari

segala kesulitan, oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis

mengharapkan kritik dan saran serta sumbangan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan skripsi ini.Maka dalam kesempatan ini

pula penulis menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan Bid. Akademik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dra. Nasriah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberI bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal

sampai terselesainya penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd

(6)

iv

6. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pdselaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Luar Sekolah Universitas Negeri Medan

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staff pegawai Pendidikan Luar

Sekolah Universitas Negeri Medan yang telah membekali berbagai

pengetahuan dan pengalaman yang mendukung dalam penyusunan

skripsi ini.

8. Ibu Anifah, S.Sos, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik

9. Bapak/Ibu Dosen Penguji, notulis dan saksi yang telah membantu

penulis dalam ujian meja hijau.

10.Buat Kak Surya Indrawati, S.Pd yang telah membantu dalam

menyelesaikan surat-surat.

11.Ibu Cristina Sitanggang, S.Pd selaku Kepala Sekolah Dan seluruh

Pendidik dan staff di PAUD Metro Helvetia Medan yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

12.Teristimewa Kepada Kedua Orang Tua tercinta, Ayahanda Ambittua Y

Simbolon, SH dan Ibunda tersayang Erminta Naibaho, yang telah

banyak memberikan doa, semangat serta dukungan moril dan materil

kepada penulis sejak perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

13.Buat kakak, abang dan adik dan seluruh keluarga yang telah member

doa, dukungan, semangat, nasehat kepada Penulis selama mengikuti

pendidikan di Universitas Negeri Medan.

14.Sahabat-sahabat yang saya sayangi (Tri Meyani, Naomi, Ester Sinaga,

Ira Naibaho, Teddy Saputra) yang telah banyak membantu dan

(7)

v

15.Seluruh teman- teman Mahasiswa/Mahasiswi Jurusan PLS 2010

terkhusus Ekstensi 2010 dan Juga teristimewa kepada : kak Ester,

Rika, Asmina, Rohana, Junjung.

Mengingat keterbatsan waktu dan kemampuan penulis, tentu

skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan, untuk itu penulis

mengharapkan kritikan dan masukan yang bermanfaat bagi semua

pembaca.

Medan, Januari 2015

Penulis

(8)

i

ABSTRAK

Elka Mayalani Simbolon, Nim. 1103371008. Strategi Pendidik PAUD Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun Di PAUD Metro Helvetia Medan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP Unimed, 2015.

Yang Menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : (1) kurang sesuainya strategi yang digunakan pendidik dan penggunaan strategi yang monoton dalam kegiatan proses belajar mengajar, (2) Sarana dan Prasarana pendukung yang masih terbatas dalam penerapan strategi pembelajaran, (3) Kurangnya kemampuan pendidik dalam mengembangkan Kreativitas anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan strategi pendidik PAUD dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun Di PAUD Metro Helvetia Medan.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi yang digunakan pendidik dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini dikemukan oleh Amabile (dalam James et al, 2009) adalah lima (5) strategi yang dapat digunakan pendidik dalam mengembangkan kreativitas anak usia dini yaitu: Strategi Tantangan, Kebebasan, Sumber Daya, Kelompok Kerja, Dukungan dan Bimbingan.

Metode yang digunakan adalah metode Kualitatif, dengan informan penelitian adalah Tenaga Pendidik PAUD Metro Helvetia Medan yang berjumlah 3 orang. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara bersamaan dengan proses pengamatan yang tidak terlepas satu sama lain serta prediksi data dan membangun keabsahan penelitian. Untuk membangun keabsahan penelitian dilakukan dengan cara: (1) Kreadibilitas, (2) Membercheck, (3) Transferability, (4) Dependability, (5) Confirmability.

(9)

vi

2.1.2 Prinsip – prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran………. 11

2.1.3 Langkah – langkah dalam melakukan Strategi Pembelajaran……….… 12

2.1.4 Macam – macam Strategi yang digunakan Pendidik ………..………….. 13

2.1.5 Pengertian Kreativitas ………... 16

2.1.6 Faktor – factor yang Mempengaruhi Kreativitas Anak ……….. 18

2.2 Kerangka Konseptual ……… 19

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ……….. 21

(10)

vii

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ………. 32

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ………. 41

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 47

5.2 Saran ……….. 48

Daftar Pustaka ……… 49

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel3.1 :TabelWaktuPenelitian ……….. 29

Tabel4.1 :Sarana PAUD Metro Helvetia Medan

TA 2014/2015 ……… 31

Tabel4.2 :Prasarana PAUD Metro Helvetia Medan

(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar1.1 :SkemaKerangkaKonseptual ……… 19

(13)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran1 :DaftarWawancara ………. 51

Lampiran2 :DaftarObservasi ……… 53

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan mutlak diperlukan dalam hidup sepanjang hayat mengingat tingkat

kebutuhan dan persaingan hidup yang semakin tinggi. Tanpa pendidikan sama sekali

mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan tujuan dan

aspirasi. Secara khusus dapat dilihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam dunia pedidikan dengan ditemukannya berbagai metode dan strategi

pengajaran dalam dunia pendidikan dan untuk mendukung berlangsungnya proses

belajar.

Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang

anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan

nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral

dan spritual), motorik, akal pikiran, emosional dan sosial yang tepat agar anak

tumbuh dan berkembang secara optimal (Mansur, 2007: 88).

Dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I ayat 14 menyatakan : pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Danar Santi, 2009: 7).

Secara alamiah pertumbuhan dan perkembangan anak berbeda-beda, baik

(15)

2

dan sosialnya. Selain itu, setiap anak memiliki kemampuan tak terbatas dalam belajar

yang inheren (telah ada) dalam dirinya untuk dapat berpikir kreatif dan produktif.

Anak akan beraktivitas sesuai dengan minat dan potensi yang dimiliki dirinya,

pengembangan kreativitas anak harus diberikan stimulasi dari mulai usia dini,

sehingga anak akan terasa untuk berpikir kreatif, karena dengan kreativitaslah

memungkinkan manusia menjadi berkualitas dan survise dalam hidupnya. Anak akan

melihat masalah dari berbagai sudut pandang, mampu menghasilkan karya yang

berbeda dari yang sudah ada sebelumnya.

Kreativitas sangat penting untuk dikembangkan sejak usia dini, seperti yang

dikemukankan oleh Munandar (1992 : 46), bahwa :”kreativitas yang memungkinkan

manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini tidak dapat

dipungkiri bahwa kesejahteraan dan kejayaaan masyarakat dan negara bergantung

pada sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru, dan

teknologi baru dari anggota masyarakatnya”. Untuk mencapai hal itu, perlulah sikap

dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini, agar anak didik kelak tidak hanya menjadi

konsumen pengetahuan baru dan pencari kerja, tetapi mampu menciptakan pekerjaa

baru.

Berkenaan dengan kreativitas di Indonesia, Supriadi (1994) telah

mengemukakan hasil studi yang dilakukan oleh Jellen dan Urban pada tahun 1987

berkenaan dengan tingkat kreativitas anak usia dini di berbagai Negara, termasuk di

(16)

3

dibandigkan 8 negara lainnya, jauh di bawah Filipina, Amerika Serikat, Inggris, dan

Jerman, bahkan dibawah Negara India, Kameru dan Zulu. Apa yang menyebabkan

fenomena ini? Banyak faktor yang diperkirakan menjadi penyebab rendahnya

kreativitas di Indonesia. Beberapa faktor tersebut diantaranya pola asuh orang tua

yang cenderung otoriter serta sistem pendidikan yang kurang mendukung.

Sistem pendidikan saat ini hanya menonjolkan kemampuan akademik saja

seperti kemampuan membaca dan berhitung. Orangtua atau pendidik merasa bangga

bila anak didiknya mampu membaca dan berhitung dengan lancar sehingga nilai

moral dan emosi tak lagi penting. Tuntutan orangtua dan syarat untuk memasuki

jenjang pendidikan yang lebih tinggi menjadi dalih yang mengkehendaki anak pandai

membaca dan berhitung. Seorang pendidik hanya menekankan metode dan strategi

pembelajaran yang mengasah kecerdasan otak kiri saja yaitu membaca dan berhitung.

Penggunaan metode yang statis membuat anak bosan akibatnya otak kanan yang

berfungsi sebagai pengembangan kreativitas anak tidak dapat berkembang secara

optimal.

Masa anak usia 4-5 Tahun merupakan masa paling penting karena merupakan

pembentukan pondasi kepribadian yang menentukan pengalaman anak selanjutnya.

Karakteristik anak usia dini menjadi mutlak dipahami untuk memiliki generasi yang

mampu mengembangkan diri secara optimal mengingat penting usia tersebut.

Mengembangkan kreativitas anak memerlukan peran penting pendidik hal ini secara

(17)

4

melalui berbagai cara bereksplorasi, bereksperimen dan banyak mengajukan

pertanyaan pada orang lain. Suratno (2005 : 19) menjelaskan anak kreatif dan cerdas

tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan perlu mengarah salah satunya dengan

memberi kegiatan yang dapat memgembangkan kreativitas anak. Fenomena yang ada

selama ini kreativitas yang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya masih rendah.

Hal ini dapat diketahui dengan masih banyaknya orang-orang yang belum mampu

menghasilkan karyanya sendiri, mereka masih meniru karya milik orang lain.

Keadaan tersebut disebabkan karena kurangnya pengembangan kreativitas sejak usia

dini.

Untuk mengembangkan kreativitas anak usia dini tersebut dibutuhkan

pendidik yang professional untuk menjadikan anak yang kreatif, maka pendidik harus

mempunyai strategi-strategi yang baik dan tidak membosankan dalam proses

pembelajaran agar mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan. Salah

satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik

penyajian atau metode mengajar yang mana teknik penyajian merupakan suatu

pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan pendidik agar materi

atau pesan yang disampaikan pendidik dapat diterima dengan baik dalam pembuatan

media yang dijadikan alat utama dalam pembelajaran anak. Alat permainan media

yang dimaksud tentu harus dapat mengembangkan kemampuan dasar yang dimliki

oleh kegiatan belajar sambil bermain dan dapat menarik perhatian dan memotivasi

(18)

5

Anak – anak usia dini khususnya di PAUD Merto Helvetia Medan juga masih

memiliki daya kreativitas yang rendah. Hal ini dapat di lihat dari kegiatan anak

sehari-hari, dimana masih menunggu pendidik, tidak mempunyai ide sendiri, belum

bisa mengungkapkan idenya sendiri kalau tidak dibantu oleh pendidik, anak-anak

masih tergantung dengan pendidik. Bila dilihat secara langsung dari proses

pembelajarannya bahwa pada umumnya anak tidak semangat dalam mengikuti

pelajaran, ini terlihat dari kebosanan anak yang hanya berdiam diri tanpa melakukan

aktivitas yang berakna untuk membuat situasi belajar lebih menyenangkan.

Sedangkan jika dilihat dari pendidik di dalam mengajar sangat kurang menguasai

materi, perencanaan di dalam memulai pembelajaran belum terencana, kurang

mengembangkan kreativitas dan latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan yang

ditekuninya. Pendidikan pendidik tidak sesuai dengan bidangnya sehingga

menyebabkan kurangnya strategi pendidik dalam mengembangkan media atau

metode yang sesuai dengan kebutuhan anak, minimnya fasilitas (media pembelajaran)

dan halaman bermain kurang luas sehingga anak tidak leluasa bermain, dimana alat

permainanya masih kurang banyak sehingga kadang kala anak berebut mainan.

Diharapkan dengan menggunakan strategi pembelajaran dapat

mengembangkan kreativitas anak dan hasil belajar yang baik. Meskipun dengan

keterbatasan dan hambatan di atas peneliti mencoba melakukan penelitian dengan

membuat perbaikan pengajaran dalam mengembangkan/menumbuhkan kreativitas

(19)

6

Mengembangkan Kreativitas Anak Usia 4-5 Tahun Di PAUD Metro Helvetia

Medan”.

1.2 Identikasi Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi beberapa

masalah yang berhubungan dengan meningkatkan kreativitas anak diantara lain:

1. Penggunaan strategi yang monoton dalam kegiatan proses belajar mengajar

di PAUD Metro Plus Helvetia Medan.

2. Sarana dan prasarana pendukung yang masih terbatas dalam penerapan

strategi pembelajaran di PAUD Metro Helvetia Medan.

3. Kurangnya kemampuan pendidik dalam mengembangkan kreativitas anak di

PAUD Metro Helvetia Medan.

1.3 Batasan Masalah

Untuk lebih memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini dan

untuk menghindari permasalahan, maka penulis menfokuskan masalah yang akan

dikaji yaitu: “Strategi Pendidik PAUD dalam mengembangkan kreativitas anak usia

4-5 tahun di PAUD Metro Plus Helvetia Medan”. Strategi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah “taktik” yang digunakan pendidik dalam mengembangkan

kreativitas anak usia dini.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

(20)

7

mengembangkan kreativitas anak usia 4-5 Tahun di PAUD Metro Helvetia Medan.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian

ini dilakukan dengan tujuan : Untuk mendeskripsikan strategi pendidik dalam

mengembangkan kreativitas anak di PAUD Metro Helvetia Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan

memberikan manfaat sebagai berikut:

1.6.1 Secara Praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi pendidik yang bekerja di PAUD Metro Helvetia

Medan

2. Sebagai bahan masukan bagi lembaga penyelenggaran, khususnya bagi

Pendidik PAUD Metro Helvetia Medan.

1.6.2 Secara Teoritis

1. Sebagai bahan masukan dan pembanding bagi peneliti lain yang bermaksud

mengadakan penelitian yang sama atau yang berhubungan dengan kajian ini

2. Secara akademis, penelitian ini akan memperkaya khasanah penelitian,

(21)

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan

Pendidikan memegang peranan penting dalam segala aspek kehidupan

terkecuali bagi mereka yang masih melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi tetapi hal yang lebih penting adalah bagaimana fundasi dasar

pendidikan itu diterapkan pada anak usia dini.

Pemilihan strategi dan pelaksanaan yang terarah demi terlaksananya

tujuan pembelajaran yang diharapkan menjadi acuan terpenting bagi tenaga

pendidik di segala pelaksanaannya khususnya untuk anak usia dini. Hal ini

dikarenakan temuan-temuan yang berhasil dihimpun di lapangan masih sering

dijumpai penggunaan strategi yang tidak tepat sasaran demi terselenggaranya

pencapaian tujuan pengajaran ang sesungguhnya kemampuan pendidik

sebagai tenaga pendidik professional dituntut lebih memahami

strategi-strategi pengajaran.

Beberapa straetgi yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar, dalam hal ini dikhususkan bagi anak usia dini. Strategi tersebut

antara lain: Strategi tantangan, sumber daya, kelompok kerja, dukungan dan

bimbingan.

Dalam penerapan kelima strategi mengajar pendidik sudah

menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Pendidik telah menciptakan

(22)

48

kenyatannya penggunaan masih dominan sederhana akan tetapi sudah mampu

mengembangkan kreativitas anak.

5.2 Saran

1. Sebaiknya pendidik sebelum dan saat melaksanakan proses

pembelajaran mengajar harus memahami dan mengetahui strategi yang

tepat untuk materi yang diajarkannya agar kreativitas anak lebih

terarah dan berkembang dalam hal pencapaian tujuan yang diharapkan.

2. Sebaiknya pendidik melakukan pendekatan dan mempelajari

karakteristik tiap pribadi anak dan kemudian mencocokkannya dengan

situasi dan kondisi di kelas dan dihubungkan dengan penggunaan

strategi yang tepat dalam penyampaian materi pelajaran yang tepat.

3. PAUD Metro Helvetia Medan, diharapkan lebih memperhatikan

sarana dan prasarana pendukung yang berhubungan langsung dengan

kreativitas anak didik serta adanya pelaksanaan pelatihan kepada para

(23)

49

DAFTAR PUSTAKA

SumberBuku

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian. Jakarta: RinekaCipta

Daryanto. 2010. Belajardan Mengajar. Bandung: YramaWidya

Djamarah, Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: RinekaCipta

Depdiknas. 2003. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta: Gramedia

Hardini, Isriani. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, konsep dan Implementasi). Yogyakarta : Familia (Group Relasi Inti Media)

Masnipal. 2013. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional. Jakarta: Gramedia

Masitoh, dkk. 2005. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

Moleong J, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Munandar. Utami. 1995. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta

Nasriah. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini. Medan : Bahan Ajar PGTK FIP Unimed

Patilima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2009. Tentang Standart Pendidikan Anak Usia Dini

Rahmawati (Ed). 2001. Mencetak Anak Cerdas dan Kreatif. Jakarta : Shinta

Rachmawati, Yeni. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta : Prenada Media Group

Roestiyah. 1991. Strategi Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

(24)

50

Santi, Danar. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini antara Teori dan Praktek. Jakarta: Indek

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media Group

Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Tim Penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan: Visimedia

Yamin, Martimis dan Maisah. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas (Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran). Jakarta : Gaung Persada

Sumber Internet

Amabile, James et al, 2009. Strategi Pembelajaran. Dalam http://kabar-pendidikanblogspot.com. (diakses 10 Juni 2014)

Maryani, Reni. 2010. http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2012/09/08030165-Reni-Maryani.pdf(diakses 14 juni 2014)

(25)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Elka Mayalani Simbolon

b. Tempat Tanggal Lahir : Pangururan, 21 Oktober 1992

c. Nama Ayah : Ambittua Y Simbolon, SH

d. Nama Ibu : Erminta Naibaho

e. Pekerjaan Orangtua : PNS

f. Alamat Orang Tua : Pangururan

g. Anak Ke : Kelima dari Delapan Bersaudara

2. Riwayat Pendidikan

a. Sekolah Dasar : SD Negeri 3 Pangururan

b. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Pangururan

c. Sekolah Menengah Atas : SMA St. Mikhael Pangururan

Gambar

Tabel3.1 :TabelWaktuPenelitian ………………………………..
Gambar1.1 :SkemaKerangkaKonseptual ……………………

Referensi

Dokumen terkait

Frekuensi penggunaan informasi non keuangan yang berkaitan dengan produksi seperti tingkat produksi, tingkat komplain atas pelayanan pelanggan, efisiensi mesin,

Untuk tujuan tersebut telah dilakukan penelitian untuk mengetahui nilai kepadatan maksimum untuk indeks plastisitas tertentu, menentukan nilai koefisien permeabilitas

Oleh karena itu, institusi harus menyusun Rencana Induk Pengembangan Penelitian (RIP-P), termasuk peta jalan (road map) dan tema-tema. Secara akademik, hal ini menjadi

Dari hasil perthitungan sinyal lalu lintas pada persimpangan Jalan Akses Bandara Kuala Namu dengan Jalan Batang Kuis maka di dapat waktu hijau untuk Jalan Batang Kuis adalah 19

Pembelajaran menulis faktual meliputi teori yang membahas tentang hakikat dan manfaat menulis secara umum, menulis berbasis pendekatan proses, menulis berbasis

Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif metode jigsaw dapat meningkatkan pengenalan berhitung pada anak kelompok B2 TK Aisyiyah Baron karena

2) Discrepancies (perbedaan). Model ini menyatakan bahwa kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan. 3) Value attainment (pencapaian nilai). Kepuasan merupakan hasil dari

Tujuan akhir yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui lebar grid yang sebaiknya digunakan dalam akuisisi sehingga dapat menjangkau kedalaman