• Tidak ada hasil yang ditemukan

SURAT KABAR “ATJEH SINBUN” SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA JEPANG DI ACEH (1944-1945.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SURAT KABAR “ATJEH SINBUN” SEBAGAI MEDIA PROPAGANDA JEPANG DI ACEH (1944-1945."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT KABAR

“ATJEH SINBUN”

SEBAGAI MEDIA

PROPAGANDA JEPANG DI ACEH (1944-1945)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Sejarah

OLEH :

PUTRI PUSVASARI

NIM : 3113321029

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Putri Pusvasari. NIM 3113321029. Surat Kabar Atjeh Sinbun Sebagai Media Propaganda Jepang Di Aceh (1944-1945). Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Propaganda Jepang dalam Surat Kabar Atjeh Sinbun di Aceh (1944-1945). Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui penelaahan surat kabar Atjeh Sinbun tahun 1944-1945 dan penelaahan buku-buku atau literatur dengan mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan surat kabar Atjeh Sinbun yang mendukung data-data dalam penelitian. Untuk menganalisis data maka di lakukan beberapa tahapan yaitu dengan menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber baik primer maupun skunder, selanjutnya melakukan pengelompokan data primer dan skunder, kemudian melakukan Verifikasi atau kritik sumber selanjutnya melakukan Interpretasi (menyusun hasil-hasil penelitian berdasarkan fakta) dalam arti merangkaikan fakta-fakta lainnya menjadi satu kesatuan pengertian atau menafsirkan fakta-fakta sejarah sesuai dengan topik permasalahan yang akan diteliti dan tahap akhir Setelah data sudah dapat diproleh dan dianalisa maka langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan berdasarkan hasil kajian yang dinyatakan dalam bentuk kalimat dan uraian-uraiannya. Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa Surat Kabar Atjeh Sinbun merupakan surat kabar yang terbit pada masa pendudukan Jepang di Aceh tahun 1944-1945. Isi surat kabar Atjeh Sinbun yaitu Berita, artikel, iklan dan slogan. Pengaruh penerbitan Surat Kabar Atjeh Sinbun bagi para ulama, mereka sepenuhnya mendukung Jepang dan berusaha menyebar luaskan kepada masyarakat tentang semangat dalam membantu Jepang pada perang Asia Timur Raya. Kemudian bagi para tentara relawan, mereka semangat berusaha untuk membantu Jepang dalam Perang Asia Timur Raya dengan memasukkan dirinya para latihan-latihan buatan Jepang dan yang terakhir pengaruh dalam bidang pendidikan, pendidikan pada saat itu diarahkan kepada pendidikan kemiliteran. Maka mereka para pendidik dan yang dididik berjiwa kepahlawanan dan mendaftarkan diri untuk membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa Surat Kabar Atjeh Sinbun merupakan media Propaganda Jepang di Aceh tahun (1944-1945) yang memberikan pengaruh terhadap masyarakat yaitu timbulnya semangat dalam membantu Jepang melawan musuh dalam perang Asia Timur Raya sebab propaganda Jepang telah melekat di benak rakyat Indonesia tentang janji kemerdekaan yang akan diberikan kepada Indonesia.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Shalawat beriring Salam kita

ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kelak kita harapkan Syafaatnya di

hari kemudian kelak. Penulis menyadari dalam hal penulisan baik teori

pendukung, system penulisan, kata-kata dan isi dari skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan wawasan, pengetahuan,

waktu dan dana yang dimiliki penulis. Maka dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan maaf yang sebesar – besarnya Kepada Allah SWT dan para

pembaca atas segala kesalahan – kesalahan dalam penulisan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah

banyak memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung selama ini

kepada penulis yaitu :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Dr. H. Restu, MS, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, UNIMED

3. Ibu Dra Flores Tanjung, MA, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

Sekaligus Dosen Pembimbing Akademi

4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan

Sejarah

5. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing

(7)

iii

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah

yang telah memberikan ilmu bagi penulis

7. Bapak dan Ibu Pegawai Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang telah memberikan izin,

pelayanan dan informasi yang dibutuhkan peneliti dalam penulisan skripsi

8. Kedua orang tua serta adik saya yang tercinta. Bapak (Julimi) dan Ibu

(Nunik Siswati) serta adik (Muhammad Dwi Prabowo), atas berkat do’a

orang tua dan adik yang tak pernah henti menyertai saya, sehingga saya

dapat menyelesaikan penulisan sksripsi ini.

9. Buat seluruh keluarga yang berdomisili di Kota Medan, Pematangsiantar,

Bandar Tinggi, Bandung maupun Aceh terutama Kakek (Bambang

Sumitro), Nenek (Diah Suprapti) dan (Mis Rukiyah). Tidak lupa juga

seluruh kakak dan adik sepupu yang telah banyak memberikan do’a serta nasehat dan bimbingan yang bermanfaat

10.Buat abang saya abangda (Arbi Safri Tanjung, S.Pd) dan abangda (Akbar

Maulana, M.Pd) yang telah banyak memberikan motifasi dan masukan

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan sekripsi ini.

11.Buat teman-teman Ekstensi 2011 Jurusan Pendidikan terkhusus kepada

Samsul Bahri, M. Eko, Aditya Darma, Ilman Santoso, Tri Ananda Putri,

Ajizah Fajar Ningrum, Fitri Andriani, Fauzatunnisa Al-fadlah, dan Pitriana

Simamora yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.

12.Buat sahabat saya (Chairani Purba, Ditti Gracinia Sirait, Dewi Prima

(8)

iv

Sari, M.Rizky Prabowo, Bezok, Bang Darman, Kak Sanita, S.Sos.I kak

Yohana Ginting, kak Nurjannah Harahap, S.Pd dan kak Fitrah Bismi

Harahap, S.H

Semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu per satu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan maaf

sebesar – besarnya. Semoga Allah membalas kebaikan semuanya dengan pahala yang berlipat ganda. Penulis menyadari penulisan skripsi ini jauh dari kata

sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengaharapkan

kritik dan saran yang membangun demi tercapainya skripsi yang sempurna.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi

penelitian selanjutnya yang membutuhkan.

Medan, Januari 2015 Penulis

(9)

v

B. Identifikasi Masalah ...5

C. Pembatasan Masalah ...5

D. Rumusan Masalah ...6

E. Tujuan Penelitian ...6

F. Manfaat Penelitian ...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Konseptual ...8

1. Konsep Pers ...8

2. Konsep Media ...9

3. Konsep Propaganda. ...9

B. Kerangka Berfikir ...10

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ...15

B. Sumber Data ...15

C. Teknik Pengumpulan data ...16

D. Teknik Analisis Data ...16

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Tinjauan Umum Daerah Aceh ...18

1. Letak Geografi Daerah Aceh ...18

(10)

vi

C. Profil Surat Kabar “Atjeh Sinbun” ...26

D. Surat Kabar “Atjeh Sinbun” Tahun 1944-1945 di Aceh Sebagai Media Propaganda Jepang ...28

1. Tema-Tema Dalam Surat Kabar Atjeh Sinbun...29

a. Kekuatan Militer ...29

b. Politik ...35

c. Sosial ...44

2. Tema-Tema Propaganda Jepang dalam Surat Kabar Atjeh Sinbun ...50

2.1 Kekuatan Militer ...50

2.2 Politik ...52

2.3 Sosial ...54

3. Pengaruh Isi Surat Kabar Atjeh Sinbun Terhadap Masyarakat……...56

 Pengaruh Terhadap Alim Ulama ... 56

 Pengaruh Terhadap Tentara Relawan ... 66

 Pengaruh Terhadap Bidang Pendidikan ... 166

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN ...178

B. SARAN ...179

DAFTAR PUSTAKA ...181

DAFTAR KATA-KATA DAN PENJELASANNYA ...183

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian

ke-50 Amerika Serikat, dari udara. Pada waktu itu juga Amerika dan Inggris

menyatakan perang terhadap Jepang. Disusul pengumuman perang oleh Gubernur

Hindia Belanda terhadap Jepang. Dengan demikian pecahlah perang Pasifik.

Ananta Toer, (2001 : 1) dan Oktorino, (2013 : IX)

Sebagai dampaknya bagi Hindia Belanda, Pada tanggal 8 Maret 1942

Letnan Jenderal H.Ter Poorten, panglima Angkatan Perang Hindia Belanda, atas

nama seluruh Angkatan perang sekutu di Indonesia menyerah tanpa syarat kepada

angkatan perang Jepang di bawah pimpinan Letnan Jenderal Imamura Hitoshi.

Sejak itu dengan resmi Indonesia berada di bawah kekuasaan Jepang.

Prasedyawati, (1982 : 6-7)

Pada awal masa pendudukannya di Indonesia Jepang tidak bermaksud

untuk memperbudak rakyat Indonesia seperti yang dilakukan Belanda. Maksud

Jepang adalah menyadarkan atau menghidupkan kembali kemakmuran rakyat.

Tentu saja hal ini dilakukan Jepang untuk mendapat simpati dari rakyat Indonesia.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No.3 pada tanggal 20 Maret 1942 yang

dikeluarkan oleh panglima tentera keenam belas. Prasedyawati, (1982: 7)

(12)

2

Selama beberapa bulan pendudukan, pemerintah bersifat sementara, maka

dibentuk Kantor Pemerintah Militer. Kemudian kementerian Perang Jepang di

Tokyo telah merencanakan pembentukan pemerintahan yang dipusatkan.

Kebijakan Jepang terhadap rakyat Indonesia mempunyai dua prioritas: menghapus

pengaruh-pengaruh Barat di kalangan mereka dan memobilisasi mereka demi

kemenangan Jepang. Seperti halnya Belanda, Jepang bermaksud menguasai

Indonesia untuk kepentingan mereka sendiri. Mereka menghadapi banyak

masalah yang sama dengan yang dihadapi Belanda dan menggunakan banyak cara

pemecahan yang hampir sama pula. Usaha-usaha untuk menarik simpati

masyarakat Indonesia untuk mendukung perang Pasifik yang di jalaninya, pihak

Jepang telah melakukan berbagai cara dan menggunakan beragam media.

Untuk memusnahkan pengaruh Barat, maka pihak Jepang melarang

pemakaian bahasa Belanda dan bahasa Inggris dan memajukan bahasa Jepang.

Pelarangan terhadap buku-buku yang berbahasa Belanda dan Inggris membuat

pendidikan yang lebih tinggi benar-benar mustahil ada selama masa perang.

Kalender Jepang diperkenalkan untuk tujuan-tujuan resmi, patung-patung Eropa

diruntuhkan, jalan-jalan diberi nama baru. Suatu kampanye propaganda yang

intensif dimulai untuk meyakinkan rakyat Indonesia bahwa mereka dan bangsa

Jepang adalah saudara seperjuangan dalam perang yang luhur untuk membentuk

suatu tatanan baru di Asia. Pihak Jepang mempekerjakan orang-orang Indonesia

untuk mengimplementasikan tujuan-tujuan propaganda mereka, khususnya

guru-guru sekolah, para seniman, dan tokoh-tokoh sastra. Film, drama, wayang dan

(13)

3

sedikitnya radio, maka banyak propaganda radio disiarkan lewat

pengeras-penegeras suara yang dipasang pada tempat-tempat umum. Akan tetapi, upaya

propaganda ini sering mengalami kegagalan. Ricklefs, (2008:424 - 427)

Propaganda itu hanyalah demi kejayaan Jepang belaka. Sebagai

konsekuensinya, seluruh sumber daya Indonesia di arahkan untuk kepentingan

Jepang. Tak terkecuali potensi persuratkabaran. Di masa pendudukan Jepang, pers

adalah alat Jepang dan kabar-kabar serta karangan-karangan yang dimuat

semata-mata hanyalah yang pro Jepang. I Taufik, (1977:32)

Dinamika, arah dan perkembangan pers di Hindia Belanda secara umum

mengalami perubahan total setelah Jepang berhasil merebutnya dari tangan

Belanda. Sebelumnya keberagaman perspektif, ideologi dan semangat yang

melatarbelakangi kemunculan dan perkembangan pers sangat signifikan.

Semangat nasionalisme, semangat keagamaan, maupun semangat kampung

halaman (daerah asal) adalah beberapa ciri utama media massa pada masa

1900-1941, khususnya untuk media massa yang tumbuh dan berkembang di Sumatera.

Namun, model ketunggalan tujuan dan maksud pers menjadi ciri utama dimasa

pendudukan Jepang. Masa itu, pers adalah media penarik dan pengajak untuk

mendukung Jepang dalam cita-cita besarnya menyatukan Asia dibawah kuasanya.

Pada masa pendudukan Jepang tersebut dunia pers di Indonesia

dikendalikan berdasarkan Undang-undang Pemerintahan (Osamu Seiri) No.16

tentang pengawasan badan-badan Pengumuman dan Penerangan dan Penilikan

(14)

4

“Terlarang menerbitkan barang tjetakan jang berhoeboeng dengan

pengoemoeman ataoe penerangan baik jang beberoepa penerbitan setiap hari,

setiap minggoe, setiap boelan, maoepoen penerbitan dengan tidak tertentoe

waktoenya, ketjuali oleh badan-badan jang soedah mendapat izin”. Koesworo,

(1994:11)

Sebagai bagian dari pers yang ada di masa Jepang, Atjeh Sinbun

merupakan salah satu suratkabar yang pernah terbit di Aceh yaitu di Kutaraja.

Atjeh Sinbun, untuk berikutnya ditulis (AtS) dikeluarkan oleh Atjeh- Syu Seityo

Sendenka Sinbunbu. Terbit setiap hari kecuali hari ahad. Berdasarkan keterangan

yang terdapat pada tiap halaman mukanya, diketahui bahwa AtS terbit sejak tahun

1942 (dalam tahun Jepang dituliskan 2602). Sebagai pengelolanya S.Sagawa

sebagai kepala pejabat sedangkan T.Kodera menjabat sebagai kepala

pengarangnya. Isi dari tulisan berupa berita, artikel, maupun iklan yang dimuat

dalam AtS didominasi hal-hal yang berkaitan dengan Jepang dan Perang Pasifik.

Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut

tentang Sejarah surat kabar ini. Maka penulis memilih untuk penelitian dengan

judul Surat Kabar “Atjeh Sinbun” Sebagai Media Propaganda Jepang di

(15)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan dapat di

identifikasi sebagai berikut:

1. Identifikasi tema-tema yang dimuat dalam surat kabar Atjeh Sinbun.

2. Tema-tema propaganda Jepang yang diberitakan dalam surat kabar Atjeh

Sinbun.

3. Isi surat kabar Atjeh Sinbun yang dapat mempengaruhi masyarakat.

C. Pembatasan Masalah

Luasnya permasalahan yang akan dikaji, maka penulis membatasi

permasalahan penelitian dengan dua pertimbangan. Pertama pembatasan

terhadap ruang lingkup waktu (temporal). Secara temporal penelitian ini hanya

mengkaji segala hal yang relevan dengan tema dalam rentang waktu

1944-1945. Alasannya, walaupun surat kabar ini terbit pada tahun 1942,

keterbatasan sumber primer yang dapat penulis akses, maka penulisnya hanya

mengkaji temporal sesuai dengan ketersediaan sumber primer saja.

Secara lingkup spasial (ruang), penelitian ini hanya terbatas di Aceh

saja, sesuai dengan ruang jangkau dominan dari pembaca surat kabar yang

(16)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dan identifikasi masalah di atas

maka yang menjadai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Tema-tema apa saja yang dimuat dalam surat kabar Atjeh Sinbun?

2. Bagaimana tema-tema yang merupakan propaganda Jepang dalam

surat kabar Atjeh Sinbun?

3. Bagaimana isi surat kabar Atjeh Sinbun yang dapat mempengaruhi

masyarakat?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi tema-tema yang dimuat dalam surat kabar Atjeh

Sinbun.

2. Mengidentifikasi tema-tema yang merupakan propaganda Jepang

dalam surat kabar Atjeh Sinbun.

3. Menganalisis isi surat kabar Atjeh Sinbun yang dapat mempengaruhi

masyarakat.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk :

1. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat terhadap

(17)

7

2. Sebagai penambah wawasan bagi penulis dan pembaca tentang Surat

Kabar “Atjeh Sinbun” Sebagai Media Propaganda Jepang di Aceh

1944-1945.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang bermaksud

mengadakan penelitian lebih lanjut tentang Surat Kabar “Atjeh

Sinbun” Sebagai Media Propaganda Jepang di Aceh 1944-1945.

4. Menambah referensi perpustakaan, terutama bagi jurusan Pendidikan

(18)

178

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Latar belakang terbitnya surat kabar “Atjeh Sinbun” adalah sebagai media

propaganda Jepang di Aceh. Propaganda yang dimaksudkan ialah suatu

bentuk upaya Jepang pada masa itu untuk mendapatkan simpati, dukungan

serta bantuan dari masyarakat dalam usaha kemenangan akhir pada perang

Asia Timur Raya. surat kabar “Atjeh Sinbun” dimanfaatkan sebaik

-baiknya untuk menyebarkan janji-janji serta harapan yang

ditunggu-tunggu oleh rakyat. Pelaksanaan selanjutnya melalui surat kabar ini,

Jepang mengadakan rapat-rapat umum untuk memberikan penerangan

kepada rakyat dalam usaha pembentukan Asia Timur Raya. Bayangan

kemerdekaanpun disambut oleh rakyat, walaupun sampai akhir kekuasaan

Jepang tidak pernah diberikannya. Dalam setiap rapat umum, rakyat

menyambutnya dengan semangat yang penuh bergelora.

2. Untuk mewujudkan cita-cita Jepang tersebut, maka isi berbagai tema

dalam surat kabar Atjeh Sinbun diterbitkan atas sensor pemerintah Jepang.

Adapun tema-tema yang terdapat dalam surat kabar Atjeh Sinbun ialah

tema mengenai kekuatan militer Jepang, politik dan sosial.

3. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan Teori Analisis Wacana

Kritis menurut Teun A Van Dick, Fairclough dan Wodak dalam Erianto

(2001: 7-14) untuk mengetahui cara penyampaian berita yang

(19)

179

mengandung propaganda kepada masyarakat. Maka dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar berita-berita yang disampaikan kepada masyarakat

melalui surat kabar Atjeh Sinbun adalah sebuah propaganda jepang yang

dipaparkan berdasarkan kekuasaan Jepang pada saat itu sesuai dengan

kejadian yang terjadi atau sesuai dengan fakta yang terjadi pada masa itu.

Diamana Jepang membutuhkan bantuan Rakyat Indonesia dalam perang

Asia Timur Raya sehingga berita-berita yang diterbitkan di dominasi oleh

berita-berita militer.

4. Keterkaitan Surat Kabar Atjeh Sinbun dengan propaganda jepang

memberikan pengaruh terhadap berbagai kalangan masyarakat pada saat

itu seperti para Ulama, tentara relawan, serta para pendidik maupun

orang-orang yang dididik dalam bidang pendidikan. mereka akan bekerjasama

dengan tentara Jepang dalam mempertahankan tanah air, mempersatukan

segala tenaga agar dalam waktu singkat dapat diperoleh kemenangan serta

lebih memperbesar semangat dalam memberi bantuan kepada tentara

Jepang, mengenyampingkan segala perselisihan guna memperoleh

“Negara Indonesia merdeka” seperti janji yang diberikan Jepang. Sehingga

mereka dengan sukarela dan semangat bergelora mendaftarkan diri dalam

latihan ketentaraan seperti Gyugun, Heiho, PeTA dan lain sebagainya.

B. SARAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sedikit

pandangan kepada Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Mahasiswa

(20)

180

1. Pers adalah kekayaan sejarah yang sangat penting, maka peneliti

menyarankan kepada peneliti lainnya yang akan meneliti tentang

pers, sebaiknya meneliti pers yang belum banyak diketahui

sejarahnya.

2. diharapkan dengan adanya skripsi ini, mahasiswa dapat lebih

tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan pers

sehingga pemerintah lebih bersemangat melakukan pelestarian

terhadap sejumlah arsip surat kabar lama yang sekarang sudah

mulai terancam punah.

3. Perlunya diadakan penelitian lanjutan guna dijadikan masukan dan

(21)

181

DAFTAR PUSTAKA

Ananta Toer, Pramoedya. (2001). Perawan Dalam Cengkeraman Militer. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)

Arsyad, Azhar. (2000). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Eriyanto. (2001). Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT. LKiS Printing Cemerlang

Kodera, T. (1944). Kemenangan Nippon Di Tiongkok Kota Kwellin Sudah Dekat Ajalnya. Atjeh Sinbun. 30 September 1944

Koesworo, dkk. (1994). Dibalik Tugas Kuli Tinta. Yogyakarta: Sebelas Maret University Press dan Yayasan Pustaka Nasatama

Oktorino, Nino. (2013). Konflik Bersejarah, Ensiklopedi Pendudukan Jepang di Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Prasedyawati Herkusumo, Arniati. (1982). Chuo Sangi-In: Dewan Pertimbangan Pusat Pada Masa Pendudukan Jepang. Jakarta: PT. Rosda Jayapura

Rahmat , Jalaluddin. (2011). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Ricklefs, M.C. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta

Sjamsuddin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Soemarmo, A.J. (1991). Pendudukan Jepang Dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Semarang: IKIP Semarang Press

Suwondo, Bambang. (1983). Sejarah Revolusi Kemerdekaan Daerah Istimewa Aceh. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah

Suwondo, Bambang. (1978). Sejarah Daerah Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Jakarta : Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

(22)

182

Sumber Lain:

Tanura, Liza. 2013. Pergerakan Perempuan Melalui Surat Kabar Perempuan Bergerak di Medan 1991. Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial UNIMED

Wati, Ratna. 2006. Pergerakan Perempuan Aceh Dalam Perjuangan Menghadapi Kolonial Belanda (1873-1986). Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial UNIMED

http://Badanbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php (4/2/2008, 12.42 WIB) diakses pada (Rabu 23-07-2014)

(23)

183

DAFTAR KATA-KATA DAN PENJELASANNYA

AtS : Surat Kabar Atjeh Sinbun

2604 dan 2605: Tahun Jepang, jika diubah menjadi tahun Indonesia ialah 2604 : 1944 dan 2605 : 1945)

Atjeh Syuu (Dalam Skripsi ini, ditulis : Atjeh Syu) : Keresidenan Aceh

: Residen Aceh

Atjeh Syu Seityo Sendenka Sinbunhantyo : Kepala Urusan Penerangan. Daerah Aceh yang bertugas memberi penerangan kepada rakyat untuk kepentingan Jepang.

Barisan “F” atau Barisan Fujiwara Kikan : Organisasi yang dibentuk Jepang sebelum mereka mendarat di Aceh.

Gyugun : Prajurit yang akan digunakan sebagai tentara cadangan atau yang disebut dengan tentara baris kedua, yang dimaksud untuk mempertahankan keamanan daerah apabila militer Jepang tidak berhasil menghadapi sekutu.

Heiho : Tentara buatan Jepang yang dimaksudkan untuk mengkordinir kelompok-kelompok tenaga pekerja kasar yang setiap saat dapat dikerahkan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan berat bagi keperluan perlengkapan tentara Jepang. Tugas utama heiho ialah sebagai pekerja transportasi, logistik dan kontruksi

Kokumin Gakko: Sekolah Negara

Maitbatra : Organisasi yang dibentuk oleh pemerintah Jepang yang artinya : Majlis Agama Islam Untuk Bantuan Kemakmuran Asia Timur Raya Aceh.

Mukim : Kesatuan teritorial yang menjadi bagian dari wilayah Uleebalang; sekarang menjadi wilayah kecamatan.

Osamu Seiri : Undang-undang Pemerintahan

Shu Gakko : Sekolah Lanjutan Lima Tahun. Sekolah ini merupakan sekolah buatan Jepang.

Sihang Gakko : Sekolah Guru Tiga Tahun. Sekolah ini merupakan sekolah buatan Jepang.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa akhirnya, menurut hemat penulis berita-berita di ketiga surat kabar nasional Kompas, Republika dan Media Indonesia tersebut

Kompas juga turut mencerdaskan masyarakat dengan akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki Surat Kabar Harian Kompas selama lebih dari 50 tahun, tidak

Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa surat, gambar, lukisan, yang dapat menghambat usaha perang tentara Jepang, atau mengganggu ketenteraman dan ketertiban umum serta

Oleh karena itu, penelitian dengan judul Analisis Kalimat Aktif dan Pasif dalam Rubrik “Opini” pada Surat Kabar Harian Kompas edisi Februari 2017 penting untuk

kategori film yang telah diproduksi dapat digolongkan pada empat bagian, yakini 1) film-film yang menggambarkan kekuatan militer Jepang mengalahkan pasukan Inggris

Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah pengertian Sikap, Masyarakat Sebagai Khalayak Pembaca, Pengaruh Media, Surat Kabar Sebagai Media Massa,

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model SQ4R berbantuan media surat kabar dapat meningkatkan

KARANGAN: Jurnal Kependidikan, Pembelajaran, dan Pengembangan, Vol 02, No 01, Bln Feb, Tahun 2020, Hal 42 – 45 42 PEMANFAATAN MEDIA SURAT KABAR SEBAGAI MATERIBAHASA INDONESIA DAN