PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MODELLING THE WAY
TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT DESAIN POLA BATIK
BERDASARKAN CORAK RAGAM HIAS KARO
PADA KERTAS GAMBAR OLEH SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 2 BOHOROK
TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ARIP PATDLI
NIM. 071222610040
JURUSAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Modelling The Way terhadap Kemampuan Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak Ragam Hias Karo Pada Kertas Gambar Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok Tahun ajaran 2013/2014”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa tanpa ada bantuan dan partisipasi dari semua pihak penulisan Skripsi ini tidak dapat terwujud sebagaimana mestinya. Oleh karena itu merupakan suatu kewajiban bagi penulis untuk mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, Selaku Rektor UNIMED
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
3. Drs. Anam Ibrahim, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa, sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Drs. Dermawan Sembiring, M.Hum selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingannya kepada penulis.
5. Seluruh Dosen Pendidikan Seni Rupa yang telah memberikan bimbingannya kepada penulis
6. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED
iii 8. Kepada kakak dan adik-adik penulis
9. Terima kasih untuk semua pihak yang selalu membantu dan memberikan semangat penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih terdapat kekurangan. Maka saran dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Skripsi ini. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi Jurusan Seni Rupa. Terima kasih.
Medan, Agustus 2014 Penulis,
i
ABSTRAK
Arip Patdli (Nim. 071222610040) Pengaruh Model Pembelajaran Modelling The Way Terhadap Kemampuan Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak Ragam Hias Karo Pada Kertas Gambar Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok Tahun Ajaran 2013/2014
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa membuat desain pola batik dikelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Modelling The way Terhadap Kemampuan Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak Ragam Hias Karo Oleh Siswa Kelas VIII.
Penelitian ini Dilakasanakan di SMP Negeri 2 Bohorok pada tahun pembelajaran 2013/2014, dengan jumlah populasi 102 orang. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan random sampling yang terdiri dari kelas eksperimen 35 orang dan kelas kontrol 35 orang. Metode dalam penelitian ini bersifat quasi
experimen (eksperimen semu). Instrumen dalam penelitian ini untuk mengukur
Kemampuan siswa adalah tes. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menentukan nilai rata-rata, varians, menghitung uji normalitas menggunakan uji Lilifors, uji homogenitas menggunakan uji F, menghitung uji hipotesis dengan uji t dengan kriteria terima hipotesis apabila thitung > ttabel pada α = 0,05.
Dari hasil analisis data dan perhitungan diperoleh nilai rata-rata postest pada kelas eksperimen 81,29 dengan standard deviasi 8,40 dan kelas kontrol diperoleh rata-rata 67,71 dengan standard deviasi 6,80. Dari uji data hasil pre test dan post test di dapat kedua hasil berdistribusi normal. uji homogenitas di dapat bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t, dengan α = 0,05. Setelah uji normalitas dan homogenitas, di dapat t0 sebesar 7,727. Setelah t0 diketahui,
kemudian dikonsultasikan dengan ttabel pada taraf signifikan 5% dengan
dk=n-k=(35+35)-2=68 diperoleh ttabel= 2,003. Karena t0 yang diperoleh lebih besar dari
ttabel yaitu 7,727>2,003, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan atas penggunaan Model Pembelajaran Modelling The Way terhadap kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias Karo pada kertas gambar oleh siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok.
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS... 8
A. KerangkaTeoretis ... 8
1. Model Pembelajaran Modelling The Way ... 8
a. Pengertian Model Pembelajaran ... 8
b. Pembelajaran Kooperatif ... 9
c. Model Pembelajaran Modelling The Way ... 9
v
3. Membuat Desain Pola Batik Corak Ragam Hias Karo
vi
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 45
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 48
A. Simpulan ... 48
B. Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tumpak Salah Silima-Lima ... 14
Gambar 2.2 Tupak Salah Sipitu-Pitu ... 14
Gambar 2.3 Desa Siwaluh ... 15
Gambar 2.4 Panai ... 15
Gambar 2.5 Bindu Matagah ... 16
Gambar 2.6 Bindu Matoguh ... 16
Gambar 2.7 Tapak Raja Sulaiman ... 17
Gambar 2.8 pantil Manggis ... 17
Gambar 2.9 Indung-Indung Simata ... 17
Gambar 2.10 Tulak Paku petundal ... 18
Gambar 2.11 Lipan Nangkih Tongkeh ... 18
Gambar 2.12 Kite-Kite Perkis ... 19
Gambar 2.13 Tutup Dadu/ Cimpa Lau ... 19
Gambar 2.14 Ipen-Ipen ... 19
Gambar 2.15 Lukisen Suki... 20
Gambar 2.16 Pucuk Merbungi ... 20
Gambar 2.17 Bunga Bincole ... 21
Gambar 2.18 Pucuk Tenggiang ... 21
Gambar 2.19 Surat Buta ... 22
Gambar 2.20 Pengeret-Ret ... 22
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Modelling The Way .. 52
Lampiran II Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Metode Konvensional... 64
Lampiran III Hasil Kemampuan Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak ragam Hias Karo Pada Kertas Gambar di Kelas Eksperimen ... 73
Lampiran IV Hasil Kemampuan Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak ragam Hias Karo Pada Kertas Gambar di Kelas Kontrol ... 77
Lampiran V Tabel Data Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 81
Lampiran VI Perhitungan Rata-Rata dan Standard Deviasi (SD) ... 83
Lampiran VII Perhitungan Uji Normalitas ... 86
Lampiran VIII Perhitungan Uji Homogenitas... 90
Lampiran IX Uji Hipotesis ... 92
Lampiran X Daftar Tabel ... 95
Lampiran XI Hasil Pretest dan Postest ... 100
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia, dengan pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat
terwujud. Untuk mencapai sumber daya yang berkualitas mutu pendidikan harus
ditingkatkan. Dalam mencapai mutu pendidikan yang lebih baik, tentunya tidak
akan terlepas dari upaya peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Tujuan
pendidikan pada dasarnya adalah mengantar para siswa menuju pada
perubahan-perubahan tingkah laku intelektual, moral, maupun sosial, untuk mencapai tujuan
pendidikan diperlukan suatu proses kegiatan belajar mengajar.
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu, dengan kata
lain proses belajar mengajar meliputi tindakan yang dilakukan guru mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu dalam
pengajaran. Dalam kegiatan belajar-mengajar guru harus berusaha menciptakan
kondisi belajar-mengajar yang efektif sehingga memungkinkan dapat mengajar
dengan lancar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan
kemampuan siswa untuk mengikuti pelajaran serta menguasai tujuan-tujuan
pengajaran yang harus mereka kuasai. Untuk mencapai hal tersebut, guru dituntut
2
siswa karena siswa objek utama dalam belajar. Dengan adanya pembelajaran yang
menyenangkan, siswa akan termotivasi untuk belajar.
Pembelajaran seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang
diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata
pelajaran. Pendidikan seni rupa diberikan di sekolah karena keunikan, bermakna,
dan bermanfaat terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak
pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi
dan berapresiasi melalui pendekatan.
Pada dasarnya pendidikan seni rupa yang berkualitas adalah apabila
dilandasi pada aspek kreativitas dan emosi karena kreativitas memiliki nilai
konstruktif sedangkan emosi memiliki nilai ekspresi komunikasi. Pendidikan seni
sebagai bagian dari Pendidikan Nasional seharusnya memperhatikan makna yang
terkandung di dalam tujuan pendidikan nasional, yaitu berperan dalam
mengembangkan kehidupan individu dalam pengembangan kepribadiannya baik
dalam aspek kecerdasan maupun perasaan dan kehendak.
Peserta didik perlu dilatih untuk mengembangkan keterampilan yang
dimiliki. Misalnya dalam hal menggambar desain pola batik. Kemampuan
menggambar motif batik adalah suatu kemampuan yang harus dapat dikuasai oleh
siswa, karena motif batik merupakan salah satu aspek dari pembelajaran seni rupa.
Data dari lapangan yang didapat penulis dari hasil observasi yang
dilakukan pada bulan Oktober 2013 di SMP Negeri 2 Bohorok menunjukkan
3
menggembirakan. Hal ini dapat ditunjukan dengan data karya siswa yang diberi
guru Tahun Pembelajaran 2012/2013” adalah kurang dengan skor rata-rata 65
Kemampuan Membuat Desain Pola Batik, yakni sebanyak 35 siswa, 2 orang
mendapat nilai yang baik sekali dengan skor nilai 85 – 100, 5 siswa mendapat
nilai baik dengan skor nilai 75 – 84, 13 siswa mendapat nilai cukup dengan skor
nilai 65 – 74, dan 15 siswa mendapat nilai kurang dengan skor nilai 50-64.
Kurangnya kreativitas siswa dalam menggambar motif batik disebabkan
oleh kurangnya motivasi dan variasi model pembelajaran yang dikembangkan
guru. Untuk mengoptimalkan peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran
menggambar motif batik diperlukan suatu metode pembelajaran yang lebih
menekankan pada aktivitas belajar dan kreativitas menggambar motif batik, serta
pengembangan daya imajinasi siswa untuk berpikir lebih aktif dan kreatif.
Berdasarkan hal di atas, peneliti menetapkan model pembelajaran
Modelling The Way (membuat contoh praktek), yaitu model belajar kelompok
yang dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berperan serta dalam kerja kelompok, dimana siswa berkerja sama dalam satu
kelompok. Keistimewaan model pembelajaran Modelling The Way ini adalah
dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa melalui belajar kelompok.
Pada model pembelajaran ini guru memberikan satu contoh model praktek yang
kemudian siswa dapat mengembangkan dari contoh-contoh yang diberikan oleh
guru sebagai latihan awal bagi siswa. Model pembelajaran Modelling The Way ini
diharapkan dapat membantu siswa dalam mengembangkan dan meningkatkan
4
diperkirakan akan mampu mengatasi permasalahan pembelajaran yang sifatnya
masih konvensional, sekaligus meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat
desain pola batik. Model ini memungkinkan siswa untuk belajar membuat desain
pola batik melalui praktek dengan memanfaatkan potensi interaksi dan kerja sama
dalam kelompok. Ketika proses belajar berlangsung, siswa dapat berdiskusi dan
saling mengoreksi, sehingga siswa dapat menemukan dan menyadari
kekurangannya sendiri, kemudian memperbaikinya agar tidak mengulangi lagi
kesalahan yang sama.
Pembelajaran kooperatif tipe Modelling The Way dilakukan dengan cara
siswa dikelompokan menurut ketentuan aturan kelompok pembelajaran
kooperatif. Para siswa akan belajar dengan kelompok kecilnya itu untuk
mengembangkan keterampilan masing-masing, jika siswa diberikan konsep
tentang membuat desain pola batik yang bertujuan untuk memudahkan siswa
dapat membuat desain pola batik.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menetapkan judul penelitian
“Pengaruh Model Pembelajaran Modelling The Way terhadap Kemampuan
Membuat Desain Pola Batik Berdasarkan Corak Ragam Hias Karo Pada Kertas
5
B. Identifikasi Masalah
Bambang dan Rati berpendapat, “Identifikasi masalah adalah suatu
kegiatan mencari sebanyak-banyaknya masalah yang sekiranya dapat dicarikan
jawabannya melalui penelitian” (2005:34-35).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa dalam menggambar desain pola batik
2. Pendekatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang bervariasi
3. Kurangnya keterampilan dan kreativitas siswa dalam menggambar desain pola
batik.
4. Pola pikir siswa kurang terangsang untuk lebih berpikir kreatif dalam
menggambar desain pola batik
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan ini dibatasi pada permasalahan yang lebih khusus untuk
mencapai hasil yang maksimal. Bambang dan Rati mengatakan, “Pembatasan
masalah berkaitan erat dengan bagian identifikasi masalah. Jika peneliti memiliki
keterbatasan, masalah-masalah yang diidentifikasi mungkin tidak semuanya
diteliti melainkan hanya beberapa saja” ( 2005 : 36).
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Bagaimanakah pengaruh
Model pembelajaran Modelling The Way terhadap kemampuan membuat desain
pola batik Berdasarkan Corak Ragam Hias Karo Pada Kertas Gambar Oleh Siswa
6
D. Rumusan Masalah
Bambang dan Rati menyatakan, “Rumusan masalah merupakan upaya
untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya.
Rumusan masalah seyogyanya diformulasikan secara ringkas, padat, jelas, dan
dituangkan dalam bentuk kalimat Tanya” (2005:36).
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah maka penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apakah Model pembelajaran Modelling The Way berpengaruh signifikan
terhadap kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias
Karo pada kertas gambar oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok tahun
ajaran 2013/2014?.
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan yang telah dipaparkan di atas, maka yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui pengaruh Model pembelajaran Modelling The Way
terhadap kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam hias
Karo pada kertas gambar oleh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Bohorok tahun
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Masukan bagi guru khususnya guru bidang studi Seni Rupa dalam kegiatan
belajar mengajar dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The
Way.
b. Bahan masukan bagi pembaca untuk mengetahui kebaikan dari pemakaian
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh signifikan dari penggunaan model pembelajaran Modelling
The Way terhadap kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan
corak ragam hias karo pada kertas gambar oleh siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Bahorok.
2. Hasil kemampuan membuat desain pola batik berdasarkan corak ragam
hias karo pada kertas gambar lebih tinggi dari siswa yang diajarkan
dengan metode konvensional, dengan perbandingan nilai rata-rata kelas
eksperimen 81,29 dan kelas kontrol 67,71.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka disarankan :
1. Bagi guru khususnya untuk guru Seni Budaya untuk menggunakan model
pembelajaran Modelling The Way dalam proses belajar mengajar
Khususnya pada materi membuat desain pola batik.
2. Guru sebagai tenaga pendidik harus mampu memilih model pembelajaran
yang sesuai dan mampu melibatkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam
proses pembelajaran
3. Bagi pihak sekolah khususnya kepala sekolah diharapkan agar lebih
49
siswa untuk berekspresi membuat desain pola batik dengan corak
nusantara agar siswa dapat mencintai kebudayaan Indonesia melalui seni
budaya.
4. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
model-model pembelajaran/strategi-strategi pembelajaran yang digunakan
di sekolah khususnya dalam pembelajaran membuat desain pola batik
berdasarkan corak ragam hias nusantara.
5. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama
diharapkan agar penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau
50
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pusataka
Achjadi, Judi. 1994. Batik Klasik. Jakarta: Sabdodadi
Arikunto, Suharsimi.1990. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT. Reneka Cipta.
Dwiloka, Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Rineka Cipta
Gustami SP. 1980. Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta: STSRI
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Grasindo.
Sachari, Agus. 2005. Pengantar Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga.
Sirait, Baginda. 1980. Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di
Sumatera Utara. Medan: Pemda Tingkat I Provinsi Sumatera Utara
Sitepu A.G. 1980. Mengenal Seni Kerajinan Tradisional Karo. Medan
Slavin E. R. 1995. Cooperative Learning Theory Research and Practice. USA : Massachusets.
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada .
Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono. 1999. Metode penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alvabeta
Sulchan, Ali. 2011. Proses Desain Kerajinan. Yogyakarta: Aditya Media Publishing.
Sunaryo, Aryo. 2009. Ornamen Nusantara. Semarang: Dahara Prize.
51
Yudoseputro, Wiyoso. 2000. Jejak-Jejak Tradisi Bahasa Seni Rupa Indonesia