IDENTIFIKASI SUMBER MISKONSEPSI PADA SISWA TERHADAP MATERI SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM EKSKRESI
DIKELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SEI BAMBAN TAHUNPEMBELAJARAN 2014/2015
Oleh:
Christiani Sianturi 4113141013
Program Studi Pendidikan Biologi
SIKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat,
kasih karunia dan kuasa-Nya kepada penulis dapat menyelesaikan tugas
penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan pada pada program Sarjana di Universitas Negeri Medan.
Skripsi ini berjudul “Identifikasi Sumber Miskonsepsi Pada Siswa Terhadap Materi Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi di Kelas XI IPA SMA Sei
Bamban Tahun Pembelajaran 2014/2015”. Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik secara langsung maupun
secara tidak langsung dari berbagai pihak. Kemudian Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S, M.Sc., selaku
dosen pembimbing yang telah sabar memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis selama mengerjakan skripsi yang tegas dan berwibawa, dan ucapan
terimakasih juga kepada dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan
dan saran perbaikan mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd., Ibu Endang S.
Gultom, S.Si, M.Si.Apt., Ahmad Shafwan, S.Pd, M.Si., penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen PA Dr. Fauziyah Harahap, M.Si.,
kepada Bapak Prof. Dr. rer. nat Binari Manurung, M.Si., yang telah memberi
dukungan dan semangat kepada penulis, kepada ketua jurusan prodi pendidikan
biologi selama kuliah ibu Dra. Cicik Suriyani, M.Si., seluruh Bapak dan Ibu
dosen Biologi dan staff pegawai jurusan Biologi yang membantu penulis, ucapan
terimakasih, juga kepada kepala sekolah SMA N 1 Sei Bamban yaitu Bapak
Nimrot, S.Pd., yang membantu menyelesaikan urusan penulis melakukan
penelitian, Guru Biologi di sekolah SMA N 1 Sei Bamban Bapak Budianto
Siregar, S.Pd, M.Si., guru yang selalu baik dan penuh semangat, dan yang selalu
mendukung dan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, dan kepada semua
guru dan staff pegawai di SMA N 1 Sei Bamban yang mendukung penulis
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua penulis
Bapak Bisman Sianturi dan Ibu Dina Wati Manik dan kepada semua adik-adikku
Sunarti, Andika, Ledy, dan Randa yang selalu mendoakan dan mendukungku dalam
menyelesaikan skripsi ini, ucapan terimakasih kepada Filifos : Melisa, Ida, Debora,
Arta, kak Melda, Kak Herlina, dan semua teman-teman Pendidikan Biologi Kelas A
2011, dan ucapan terimakasih kepada keluarga besar kos SukarliB yaitu Dinda
Lianisari Silaban (kedanku), Eva, Debora, Ida, kak Hurrem tampubolon, Sihar, Yan
Pea, bang Okto, Bosra, bang Tohap, dan anggota cerewet Mei dan Eka. Semoga
Tuhan melimpahkan berkat-berkat bagi orang yang telah membantu dan
memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan kepada teman-teman
PPLku ( Isna, Grace, Lasenna, Martina, Shanny, Micong/Micahel, Hendro, tulang
angkat Jo, Roy, Rapen, Benny, ibanku Josua, Galung, Arnold, Yeltsin, Christian,
Moses, dan William) di Raya Simalungun yang selalu mendukung ku
menyelesaikan sikripsi ini, dan semua orang yang telah memberikan dukungan doa
dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
itu untuk kesempurnaan skripsi ini maka penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya
skripsi ini dapat bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Medan, 26 Juli 2015
Penulis,
IDENTIFIKASI SUMBER MISKONSEPSI PADA SISWA TERHADAP MATERI SISTEM RESPIRASI DAN SISTEM EKSKRESI
DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SEI BAMBAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
Christiani Sianturi (NIM. 4113141013)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya miskonsepsi, persentase miskonsepsi siswa, dan mengidentifikasi sumber miskonsepsi siswa tentang materi Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Sei Bamban. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bamban. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara total sampling, jadi sampel yang digunakan adalah 43 siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa tes diagnostik dua dimensi, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian siswa mengalami miskonsepsi pada materi Sistem Respirasi sebesar 52,75% dan Sistem Ekskresi 47,2%, dan yang paling besar pada Sistem Respirasi tentang pemahaman fungsi Sistem Pernapasan pada manusia, proses pernapasan, sedangkan materi Sistem Ekskresi pada konsep struktur dan fungsi hati dan ginjal. Adapun sumber penyebab miskonsepsi siswa adalah guru 41,31%, buku 24,3%, lain-lain yaitu siswa menjawab diri sendiri karena percaya pada diri sendiri sebesar 19,14%, teman 9,31%, internet 5,52%, orang tua 0,57%, keyakinan 0,00%. Jadi sumber miskonsepsi yang paling dominan adalah guru. Miskonsepsi tentang suatu konsep yang tidak tepat, salah dalam menggunakan konsep nama atau kurang jelas.
IDENTIFICATION MISCONCEPTION RESOURCES FOR STUDENTS AT MATERIALS RESPIRATORY SYSTEM AND EXCRETION SYSTEM
IN CLASS XI SCIENCE SMA NEGERI 1 SEI BAMBAN ACADEMIC YEAR 2014/2015
Christiani Sianturi (NIM. 4113141013)
ABSTRACT
This study was aimed to determine wether or not there is any misconceptions, percentage of misconceptions students and identify the source of misconceptions about the materials students Respiratory System and Excretion System XI Science at SMA Negeri 1 Sei Bamban. This research is a description research. The study population was all students of class XI Science SMA Negeri 1 Sei Bamban. The sampling technique in this research is done by total sampling, so the sample used is 43 students. This study uses research instrument in the form of two-dimensional diagnostic tests, and interviews. The results showed that overall students have misconceptions on the material Respiratory System and Excretion system, and most of it is about understanding the Respiratory System Respiratory System functions in humans, the process of respiration 52.75%, while material Excretion System 47.2%, on the concept of the structure and function of the liver and kidneys. The source of the cause of misconceptions students are teachers 41.31%, 24.3% books, and other that students responded by believing in yourself by 19.4%, 9.31% friends, internet 5.52%, parents 0.57%, 0.00% beliefs. The most dominant source of misconceptions are teacher. Misconception is the notion of a concept that is not right, not right in
connecting a wide range of concepts or less clear.
Keywords: Misconceptions, Materials of Respiration System and Excretion,
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang masalah 1
1.2. Identifikasi masalah 4
1.3. Pembatasan masalah 4
1.4. Rumusan masalah 4
1.5. Tujuan penelitian 5
1.6. Manfaat penelitian 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1. Konsep, Konsepsi, Prakonsepsi dan Miskonsepsi 6
2.1.1. Konsep 6
2.1.2. Konsepsi 6
2.1.3. Prakonsepsi 6
2.1.4. Miskonsepsi 7
2.1.5. Ciri-ciri Miskonsepsi 10
2.1.6. Sumber dan Penyebab Terjadinya Miskonsepsi 10
2.2. Miskonsepsi dan Pembelajaran 18
2.2.1. Miskonsepsi dan Proses Pembelajaran dan sumbernya 18
2.2.2. Miskonsepsi dan Hasil Belajar 20
2.2.3. Pentingnya Mendeteksi Miskonsepsi dalam Pembelajaran 21
2.2.4. Miskonsepsi pada Biologi 22
2.3. Konsep Utama Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi 24
2.3.1. Konsep Utama Sistem Respirasi 24
2.3.2 Konsep Utama Sistem Ekskresi 24
2.3. 3 Kaitan Antara Konsep 33
2.4. Identifikasi Sumber Miskonsepsi 33
2.4.1. Hasil Penelitian Sebelumnya 33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 36
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 36
3.3. Prosedur Penelitian 36
3.4. Teknik Pengumpulan Data 38
3.5. Instrumen Penelitian 38
3.6 Teknik Analisis Data 41
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 43
4.2. Pembahasan 47
4.2.1. Miskonsepsi pada Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi 47
4.2.2. Sumber Miskonsepsi 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.2. Saran 52
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Miskonsepsi yang Umum pada Sistem Respirasi
dan Sistem Ekskresi 22
Tabel 2.2. Daftar Konsep Materi Sistem Respirasi 34
Tabel 2.3. Daftar Konsep Materi Sistem Ekskresi 35
Tabel 3.1. Kisi-kisi Pembuatan Tes Diagnostik Dua Dimensi Tentang
Materi Sistem Respirasi dan Sistem Eksresi 39
Tabel 3.2. Rekapitulasi Pembuatan Tes Diagnostik Dua Dimensi
Tentang Materi Sistem Respirasi dan Sistem Eksresi 40
Tabel 3.3. Kemungkinan jawaban dan tingkat Keyakinan serta Bobot
Skor yang diberikan pada tiap kemungkinan kombinasi
jawaban 40
Tabel 3.4. Kisi-kisi Pembuatan Angket Wawancara Untuk Siswa 42
Tabel 4.1. Sumber Miskonsepsi Siswa pada Setiap Konsep Materi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skema Penilaian untuk Tes Dua Dimensi 18
Gambar 2.2. Sistem Respirasi Manusia 25
Gambar 2.3. Inspirasi dan Ekspirasi 26
Gambar 2.4. Ginjal terletak di Dorsal Pinggang Berjumlah Sepasang 30
Gambar 4.1. Rata-rata Persentase Siswa yang Mengalami Miskonsepsi 43
Gambar 4.2. Rata-rata (±SD) Skor Seluruh Siswa Setiap Konsep 44
Gambar 4.3. Penyebaran Miskonsepsi Siswa 45
Gambar 4.4. Persentase Sumber Penyebab Miskonsepsi siswa 45
Gambar 4.5. Rata-rata Persentase Miskonsepsi siswa pada Sistem
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Soal Tes Diagnostik Dua Dimensi 56
Lampiran .2. Kunci Jawaban 70
Lampiran 3. Soal Wawancara 71
Lampiran 4. Tabel Rata-rata Skor Siswa SMA N 1 Sei Bamban 74
Lampiran 5. Tabel Miskonsepsi Siswa SMA Negeri 1 Sei Bamban 82
Lampiran 6. Tabel Persentasi Miskonsepsi Siswa dan Sumber
Miskonsepsi 83
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar pembentukan konsep materi ajar sangatlah
penting, dimana hal ini dapat berpengaruh terhadap pemahaman peserta didik
terhadap suatu materi pembelajaran. Guru berperan penting dalam pembangunan
pengetahuan dengan pemahaman konsep ilmiah yang mendalam, mampu
menggunakan dan menerapkan konsep. Apabila konsep dimiliki oleh peserta didik
telah menyimpang bahkan bertentangan dengan konsep ilmiah maka hal ini yang
menyebabkan terjadinya miskonsepsi (Ekici et al., 2007; Tekkaya, 2002), dimana
sumber miskonsepsi ini yang dapat mengakibatkan kesalahpahaman siswa
terhadap materi yang sedang dipelajarinya yang membuat siswa salah konsep
terhadap materi pelajaran.
Salah satu faktor terpenting yang telah menghambat siswa memahami dan
mengingat secara permanen adalah miskonsepsi. Miskonsepsi adalah konsep yang
di kembangkan siswa sendiri dengan cara yang salah dan berbeda dengan konsep
yang diterima secara ilmiah, bisa juga karena pengaruh lingkungan disekitarnya,
buku pelajaran dan guru. Oleh karena itu penting untuk menentukan miskonsepsi
yang telah dialami siswa (Kose, 2008).
Penelitian mengenai miskonsepsi terhadap berbagai bidang telah banyak
dilakukan. Beberapa diantaranya mengenai miskonsepsi pada Vertebrata dan
Invertebrata (Tekkaya, 2006), Sel (Kara dan Yesilyuart, 2008), Fotosintesis
(Ekici, 2007; Kose, 2008), Sistem Ekskresi (Din-Yan, 1998), Sistem Respirasi
pada Manusia (Pabucu dan Geban, 2006).
Menurut Din-Yan (1998) terjadi miskonsepsi pada mahasiswa di
Hongkong, dimana CO2 hasil respirasi tidak berhubungan dengan proses ekskresi.
Hal ini disebabkan ketika menjelaskan mekanisme pertukaran gas, guru maupun
buku teks jarang menyatakan secara eksplisit bahwa CO2 merupakan sisa hasil
metabolisme yang berhubungan dengan proses ekskresi. Sementara pada sistem
urin dan gangguan atau penyakit ginjal (Malau, 2010). Beberapa penelitian
menunujukkan bahwa materi sistem organ respirasi dan ekskresi merupakan
materi yang abstrak dan sulit dipahami sehingga memberikan peluang tejadinya
miskonsepsi. Konsep respirasi sangat penting dalam pembelajaran karena
merupakan kunci dalam proses kehidupan dan dari keseluruhan fungsi organisme
hidup (Purba, 2011). Miskonsepsi yang sering terjadi dalam respirasi yakni
berkaitan dengan perbedaan antara proses respirasi dan pernapasan, mekanisme
pernapasan dan pertukaran gas (Tekkaya, 2006). Sebagai contoh, Pratiwi (2006),
Priadi (2010), Karmana (2007) menuliskan bahwa proses respirasi sama dengan
proses pernapasan. Padahal kedua proses tersebut berbeda satu dengan yang
lainnya.
Munculnya miskonsepsi yang paling banyak adalah bukan selama proses
belajar mengajar melainkan sebelum proses belajar mengajar dimulai , yaitu pada
konsep awal yang telah dibawa siswa sebelum ia memasuki proses tersebut atau
yang disebut sebagai prakonsepi. Prakonsepsi ini bersumber dari pikiran siswa
sendiri atas pemahamannya yang masih terbatas pada alam sekitarnya atau sumber
lainnya yang dianggapnya lebih tahu akan tetapi tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sumber-sumber prakonsepsi ini misalnya
adalah film-film bertemakan teknologi, acara-acara fiksi-sains yang tidak tertata
rapi, dan bahan-bahan bacaan. Demi melihat ini, untuk mengatasi miskonsepsi
yang ada haruslah sumber dari prakonsepsi tersebut digali dan dicermati
(Dermiana, 2011).
Miskonsepsi ini dapat muncul dari proses pembelajaran disekolah atau
lingkungan luar sekolah sebagai hasil interpretasi siswa itu sendiri menurut
Novak, Guru berperan dalam proses pembelajaran di sekolah dalam proses
tersebut, guru menggunakan buku sebagai salah satu sumber belajar dan
menyampaikannya konsep yang salah, maka akan timbul miskonsepsi pada siswa.
Jadi seorang guru harus paham konsep yang disampaikannya, benar-benar
selektif dalam menerima informasi dari suatu buku, khususnya buku yang
digunakan di sekolah, dan selanjutnya guru harus mengarahkan dan membimbing
Faktor miskonsepsi dapat terjadi di dalam dan di luar sekolah. Guru dan
buku dapat menjadi faktor penyebab miskonsepsi yang terjadi disekolah. Menurut
penelitian Suryanto banyak guru mengalami miskonsepsi sendangkan penelitian
Ivoni dan Uludotum menemukan bahwa buku pelajaran, pengalaman sehari-hari
siswa, serta pengetahuan yang dimiliki guru merupakan penyebab miskonsepsi.
Munculnya miskonsepsi yang paling banyak adalah bukan selama proses belajar
mengajar melainkan sebelum proses belajar mengajar dimulai. Faktor-faktor yang
potensial menjadi penyebab miskonsepsi adalah: (1) Anak cenderung melihat
suatu benda dari pandangan dirinya sendiri dan cenderung untuk menentukan
keberadaan dan bentuk benda tersebut hanya berdasarkan pengalamannya sendiri;
(2) Pengalaman anak di lingkungan terbatas dan cenderung tidak terlibat langsung
dalam situasi percobaan; (3) Untuk kejadian-kejadian khusus anak cenderung
diarahkan pada penjelasan bagian per bagian dan cenderung tidak diarahkan untuk
memahami hubungan satu dengan yang lain secara keseluruhan serta adanya
penjelasan yang sama untuk menjelaskan fenomena yang berbeda.
Secara umum, langkah-langkah yang dapat digunakan untuk membantu
peserta didik mengatasi miskonsepsi adalah mencari bentuk miskonsepsi yang
dimiliki, mencari penyebabnya dan menentukan cara yang sesuai (Suparno, 2005).
Miskonsepsi tidak dapat digeneralisasikan secara langsung karena bentuk
miskonsepsi yang terjadi bisa berbeda atau sama. Oleh karena itu, diperlukan
instrument yang dapat mengidentifikasi miskonsepsi.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di sekolah SMA Negeri 1 Sei
Bamban dan sebagai alumni dari sekolah tersebut saya kadang mengalami
miskonsepsi atau kesalahpahaman dalam memahami sebuah materi yang
dipelajari sewaktu belajar di sekolah tersebut, dan seperti yang saya ketahui
miskonsepsi selalu ada terjadi disetiap sekolah, maka dari itu sebagai alumni
sekolah dan dekat dengan guru-guru di sekolah tersebut memungkin
mempermudah akses penelitian saya, sehingga saya melakukan penelitian
disekolah SMA Negeri 1 Sei Bamban khususnya di kelas XI IPA tersebut.
Dari latar belakang yang telah dikemukakan, dapat diambil suatu
pembelajaran. Akibatnya siswa akan tetap mempertahankan konsep yang salah
dan guru akan mengalami kesulitan melaksanakan proses pembelajaran untuk
mengubah konsep yang salah tersebut. Banyak faktor yang menyebabkan
miskonsepsi terjadi. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang “ Identifikasi Sumber Miskonsepsi pada Siswa SMA terhadap Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bamban”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan antara lain:
1. Adanya miskonsepsi pada siswa dalam pemahaman materi-materi yang dapat
menghambat proses belajar .
2. Terdapatnya miskonsepsi dalam pemahaman konsep materi .
3. Miskonsepsi dapat bersumber dari proses pembelajaran disekolah maupun di
luar lingkungan sekolah.
4. Adanya sumber-sumber penyebab miskonsepsi pada materi sistem respirasi
dan ekskresi.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi hanya
pada masalah mengidentifikasi penyebab miskonsepsi siswa pada mata pelajaran
terhadap materi sistem respirasi dan ekskresi.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1. Apakah Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bamban mengalami
Miskonsepsi pada Materi Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi?
2. Seberapa besar persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi
Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban?
3. Sumber apakah yang menjadi penyebab miskonsepsi yang dialami siswa pada
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi ada tidaknya siswa yang mengalami miskonsepsi pada
materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban.
2. Mengetahui persentase miskonsepsi siswa pada materi Respirasi dan Ekskresi
di kelas XI SMA Negeri 1 Sei Bamban.
3. Mengetahui sumber apakah yang menjadi penyebab miskonsepsi yang dialami
siswa pada materi Respirasi dan Ekskresi di kelas XI SMA Negeri 1 Sei
Bamban.
1.6. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
penulis, siswa, Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru. Manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan
bagi para pengambil kebijakan dibidang pendidikan mengenai masalah
miskonsepsi pembelajaran beserta faktor penyebabnya. Sebagai bahan acuan
untuk penelitian lebih lanjut tentang hal yang sama dalam penelitian ini.
2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan
masukan bagi penulis, siswa, Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru dalam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Hasil penelitian miskonsepsi siswa pada pelajaran biologi tentang sistem
peredaran darah adalah sebagai berikut:
1. Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sei Bamban mengalami miskonsepsi pada
materi sistem respirasi sebesar 52,75% dan sistem ekskresi sebesar 47,2%
2. Besarnya persentase miskonsepsi siswa tentang materi sistem respirasi dan
sistem eksresi pada kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Sei Bamban yaitu,
miskonsepsi siswa yang paling tinggi pada Konsep 1 sebesar 21,7% yaitu
fungsi sistem pernapasan, dan paling rendah di konsep 9 yaitu 12,35% tentang
struktur dan fungsi paru-paru.
3. Sumber yang menjadi penyebab miskonsepsi siswa tentang materi biologi
kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Sei Bamban yaitu guru sebesar 41,31%, buku
24,3%, dan lain-lain adalah siswa yang menjawab dengan kepercayaan sendiri
19,14%.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang perlu disampaikan adalah
sebagai berikut:
1. Bagi guru dan siswa diharapkan dapat memahami konsep yang baik sesuai
dengan prinsip-prinsip konsep pada materi pelajaran.
2. Meningkatkan evaluasi tentang siswa, agar guru mengetahui kemampuan
dan pengetahuan siswa. Guru dalam pembelajaran sebaiknya
menggunakan banyak referensi agar dapat menambah bahan ajaran yang
lebih baik. Dan juga guru harus mampu memahami keadaan siswa yang
menerima pelajaran apakah sudah memahami atau tidak.
3. Para siswa diharapkan lebih giat belajar, rajin bertanya, banyak mencari
informasi dan membaca buku teks, serta harus mengerti dan lebih
DAFTAR PUSTAKA
Andisendjaja, Y. H., & Roomlah, O. 2007. Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi Buku Teks Biologi SMU. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
Ariandini, D., Sri A., Any A. (2013). Identifikasi Miskonsepsi Siswa SMP pada Konsep Fotosintesis Melalui Analisis. Jurnal Pengajaran MIPA, 18: 178-184
Aryulina, D., Muslim, C., Manaf, S., & Winarni, E.W. (2007). Biologi SMA dan
MA. Jakarta: Esis (Imprint dari Erlangga)
Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2004). Biologi (Ed. 5), Jilid III. Jakarta: Erlangga
Dahar, R.W. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga
Dikmenli, M. (2010). Misconceptions of Cell Division Held by Student Teacher in Biology: A Drawing Analysis. Journal Science and Mathematics
Education, 5: 235-247
Dikmenli, M. Cardak, Osman., & Oztas, Fulya. (2009). Conceptual Problems in Biology Topics in Primary Science and Technology Textbook in Turkey. International. Journal of Environmental & Science Education, 4: 429-440
Ekici, F. & Ekici, E. (2007). Utility of Concept Cartoons in Diagnosing and Ov.ercoming Misconception Related to Photosynthesis. International
Journal of Environmental & &ience Education, 2: 111-124.
Fitriani, L. (2014). Identifikasi Miskonsepsi Guru Biologi SMA Kelas XI IPA pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia. Jurnal EduBio Tropika, 2: 187-250
Hall, G. (1997). Fisiologi Kedokteran (Edisi 9). Jakarta: Buku Kedokteran
Hasibuan, M. (2011). Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Negeri Medan pada Mata
Pelajaran Fisika (Mekanika) Dengan Menggunakan Metode Certainy of Response Index (CRI). Sikripsi tidak diterbitkan. Medan: Program Sarjana
Universitas Negeri Medan
Ivowi, U.M.O. & Uludotum, J.S.O. (1987). An Investigation of Resourses of Misconception in Physic. dalam Novak, J.D. (Ed). Proceeding of the
Strategies in Science and Mathematics. Vol.3. Ithaca, New York: Cornell
University
Kara, Y., Y. (2008). Comparing the Impact Tutorial and Edutainment Software Program on Students’ Achievement, Misconception, and Attitudes toward Biology. Journal Science Education and Technology, 17: 32-41
Karmana, O. (2007). Biologi. Bandung: Garfindo Media Pratama
Klymkowsky, M., Taylor, R., Spindler, S. & Doxas, R. (2006). Two-Dimensional, Implicit Confidence test as a Tool for Recognizing Student Misconceptions. Journal of College Science Teaching, 4: 196–98
Kose, S. (2008). Diagnosing Students Misconception: Using Drawing As Research Method. World Applied Sciences Journal. 3: 283-293
Liliawati, W. & Ramalis, T. (2008). Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA
dengan menggunakan CRI (Certainly of Respons Index) dalam upaya Perbaikan dan Pengembangan Materi IPBA pada KTSP. Laporan
Penelitian. Universitas Pendidikan Indonesia
Mahardika, R. (2014). Identifikasi Miskonsepsi Siswa Menggunakan Certainty Of
Response Index (CRI) dan Wawancara Diagnosis pada Konsep Sel.
Sikripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Manalu, K. (2010). Pengaruh Alat Visualisasi (Gambar Diam dan Animasi)
terhadap Miskonsepsi, Hasil Belajar dan Persepsi Siswa pada Pembelajran Biologi. Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program
Pascasarjana. Unimed
Mentari, L. (2014). Analisis Miskonsepsi Siswa SMA Pada Pembelajaran Kimia untuk Materi Larutan Penyangga. Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Kimia, 2:182-190
Mursid, R. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Medan : UNIMED PRESS.
Nurhayati, N. (2008). Biologi Bilingual. Bandung: Yrama Widia.
Odom, A. L. (1993). “Action Potentials & Biology Textbooks: Accurate, Misconceptions or Avoidance?” The American Biology Teacher. 55: 468-472
Oktarina, L. (2011). Analisis Miskonsepsi Siswa, Guru, dan Buku Biologi Kelas
se-Mandailingodang Kabupaten Mandailing Natal. Tesis tidak diterbitkan.
Medan: Program PascaSarjana Universitas Negeri Medan.
Pabucu, A. & Geban, O. (2006). Remediating Misconceptions Concerning Chemical Bonding Through Conceptual Change Text. HU Journal of
Education, 30:184-192
Pratiwi. (2006). Biologi SMA. Jakarta: Erlangga
Priadi, A. (2010). Biologi 2 Edisi 1 Cetakan Kedua. Jakarta: Yudhistira
Purba, D. Y. (2011). Analisis Miskonsepsi Siswa, dan Guru Biologi tentang
Materi Sistem Respirasi dan Sistem Eksresi pada SMA Se-Kabupaten Labuhanbatu.Tesis tidak diterbitkan. Medan: Program PascaSarjana
Universitas Negeri Medan
Purwanto, N. (2010). Psiokologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sanders, M. (1993). Erroneous ideas about respiration: The teacher factor. Journal
of Research in Science Teaching, 30: 919-934.
Sianturi, J. R. 2012. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Dan Guru Biologi Tentang
Materi Sistem Respirasi dan Sistem Ekskresi Pada Sma Se-Kabupaten Deli Serdang. Tesis tidak diterbitkan. Medan: program pascasarjana.
Unimed.
Suryati, T. (2007). Biologi 2 Edisi 1 Cetakan Pertama. Jakarta: Quadra
Tekkaya, C., (2002), Misconception as Barrier to Understanding Biology,
Hacettepe Universitesi Egitim Fakultesi Dergisi, 15: 84-93