• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGETAHUAN SISWA TENTANG SERAT PADA MAKANAN NABATI DENGAN KONSUMSI MAKANAN BERSERAT PADA SISWA SMK NEGERI 3 PADANGSIDIMPUAN SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGETAHUAN SISWA TENTANG SERAT PADA MAKANAN NABATI DENGAN KONSUMSI MAKANAN BERSERAT PADA SISWA SMK NEGERI 3 PADANGSIDIMPUAN SELATAN."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGETAHUAN SISWA TENTANG SERAT PADA

MAKANAN NABATI DENGAN KONSUMSI MAKANAN

BERSERAT PADA SISWA SMK NEGERI 3

PADANGSIDIMPUAN SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Tata Boga

Oleh :

RENI SAJIDA

509342032

PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

RENI SAJIDA. NIM : 509342032. Analisis Pengetahuan Siswa Tentang serat Pada Makanan Nabati dengan Konsumsi Makanan Berserat Pada siswa SMK Negeri 3 Padangsidimpuan Selatan.

Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengidentifikasi karakteristik keluarga (usia ayah dan ibu, besar keluarga, pendidikan ayah dan ibu, pekerjaaan ayah dan ibu, pendapatan keluarga), (2) Untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang serat pada makanan nabati (3) Untuk menganalisis konsumsi makanan berserat siswa, (4) untuk mengetahui hubungan Pengetahuan siswa tentang serat pada makanan nabati dengan konsumsi makanan berserat. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Padangsdidmpuan Selatan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X Jasa Boga 2 SMK Negeri 3. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode total sampling yaitu dengan mengambil seluruh populasi menjadi sampel. Data karakteristik keluarga dilakukan secara deskriptif menggunakan program statistic SPSS versi 17.0. data konsumsi makanan berserat diperoleh dengan menggunakan food recall 2x24 jam. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan korelasi spearman atau SPSS versi 17.0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada karakteristik keluarga berdasarkan usia ayah responden sebagian besar berada pada kategori setengah baya (40-59 tahun) sebanyak 93,8%. Usia ibu responden sebagian besar berada pada kategori setengah baya (40-59 tahun) sebanyak 84,4%. Jumlah anggota keluarga rseponden sebagian besar pada kategori keluarga sedang (4-6 orang) yaitu 68,8%. Pendidikan ayah responden sebagian besar pada kategori SLTP/SLTA(7-12 tahun) sebanyak 71,9%. Pendidikan ibu responden sebagian besar berada pada kategori SLTP/SLTA (7-12 tahun) sebanyak 71,9%. Sedangkan pada pendapatan orangtua responden yaitu berada pada kategori sedang (Rp 1.500.000-3.500.000) sebanyak 65,6 % dengan rataan Rp1.828.125. pengetahuan siswa tentang serat pada makanan nabati sebagian besar termasuk kategori sedang (60%-80%) dengan persentase 37,5%. Konsumsi makanan berserat siswa berada pada kategori kurang pada responden laki-laki maupun perempuan karena dibawah AKS (Angka Kecukupan Serat) .Hasil uji statistik korelasi spearman menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan konsumsi makanan berserat pada responden laki –laki dengan nilai r= 0,582 dan ρ=0,047 sedangkan pada responden perempuan dengan nilai r= 0,482 dan ρ=0,032. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pengetahuan siswa tentang serat pada makanan nabati, maka akan semakin tinggi konsumsi makanan berseratnya.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “Analisis Pengetahuan Siswa Tentang Serat pada Makanan Nabati Dengan Konsumsi Makanan Berserat pada Siswa SMK Negeri 3

Padangsidimpuan Selatan”

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada beberapa pihak yang telah memberikan bantuan berupa arahan

dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Mastarina Barus, M.Pd dan ibu Dra. Ade C.H Gultom, M.Pd sebagai

dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu dan memberi arahan

hingga penyelesaian skripsi ini..

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Teknik.

Prof. Dr. Sumarno, M.Pd sebagai Pembantu wakil Dekan I Fakultas Teknik.

Ibu Dr. Dina Ampera M.Pd sebagai Ketua Jurusan PKK. Ibu Fatma Tresno

Ingtyas M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si, selaku Dosen Penguji dan Ketua Program Studi

Pendidikan Tata Boga yang telah banyak memberikan masukan dan arahan

yang baik k selama penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Nuwairi Hilda, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan kepada penulis.

5. Ibu Dra. Nila kesuma sebagai dosen Pembimbing Akademik yang telah

(7)

6. Seluruh dosen-dosen Fakultas Teknik khususnya kepada dosen-dosen PKK

yang memberikan ilmunya kepada penulis selama perkuliahan di UNIMED.

7. Ibu kepala sekolah SMK Negeri 3 Padangsidimpuan yang telah membantu

penyempurnaan data-data yang dibutuhkan penulis.

9. Teristimewa untuk Kedua Orang Tua Tercinta, Ayahanda H.Abdul Wahid

Lubis dan Ibunda Alm Hj. Rosmawati Ritonga, terima kasih atas kasih sayang

kesabaran dalam mendidik dan membesarkan penulis serta memberikan

dukungan baik moril maupun materil kepada penulis.

10. Ananda Ahmad Sukri Lubis dan Mustopa Top Roni Lubis serta Adinda Fhitri

Handayani Lubis M.Pd, dr. Zuraida Hafni Lubis dan Tina Arpa Lubis yang

senantiasa memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

11. Teristimewa kepada Juwita syafitri S.Pd, Husna Qomariah, Aini Mahara,

Diana, Tia, Nurainun S.Pd, Ria S.Pd, Dewi, Lestya, dan seluruh teman-teman

seperjuangan stambuk 2009 pendidikan tata boga Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran

selama penulis mengikuti perkuliahan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari

masih banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Medan, Maret 2015

(8)

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dan HIPOTESIS ... 7

A.Deskripsi Teoritis ... 7

B.Penelitian yang Relevan ... 19

C.Kerangka Berfikir ... 20

D.Pengajuan Hipotesis ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A.Desain Penelitian ... 22

A.Deskripsi Hasil Penelitian ... 28

I. Karakteristik Responden ... 28

II. Karakteristik Keluarga ... 34

III.Pengetahuan siswa tentang serat ... 34

IV.Konsumsi makanan berserat ... 35

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Kandungan Serat dalam makanan nabati ... 11

2. Angka kecukupan serat ... 17

3. Kisi-kisi tes pengetahuan tentang serat ... 24

4. Sebaran Responden Berdasarkan Usia ... 28

5. Sebaran Responden Berdasarkan Usia Ayah ... 29

6. Sebaran Responden Berdasarkan Usia Ibu ... 29

7. Sebaran Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ... 30

8. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Ayah ... 31

9. Sebaran Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu ... 32

10.Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Ayah ... 32

11.Sebaran Responden Menurut Pekerjaan Ibu ... 33

12.Sebaran Responden Menurut Pendapatan Keluarga ... 34

13.Hasil penilaian pengetahuan siswa tentang serat ... 34

14.Rataan Konsumsi makanan berserat siswa ... 35

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Lampiran 1 ... 45

2. Lampiran 2 ... 54

3. Lampiran 3 ... 55

4. Lampiran 4 ... 57

5. Lampiran 5 ... 59

(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengetahuan gizi memegang peranan penting di dalam penggunaan dan

pemilihan bahan makanan dengan baik, sehingga dapat mencapai keadaan gizi

yang seimbang (Suhardjo, 2010). Pengetahuan tentang zat gizi serat makanan

merupakan salah satu yang harus diketahui, karena serat memiliki banyak manfaat

bagi tubuh. Serat makanan atau biasa disebut dietary fiber komponen dalam

tanaman yang tidak tercerna menjadi bagian-bagian yang dapat diserap saluran

pencernaan. Meskipun serat tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, tapi serat

memiliki banyak dampak positif bagi kesehatan. Manfaat serat bagi kesehatan

antara lain dapat mencegah berbagi macam penyakit seperti: susah buang air

besar (konstipasi atau sembelit), divertikulosis, kanker usus besar, wasir, jantung

koroner, diabetes melitus serta batu empedu (Khasanah, 2012).

Namun pentingnya serat ini masih banyak diabaikan apalagi dengan pola

makan masyarakat saat ini yang banyak menyukai makanan siap saji, makanan

cepat saji ini adalah makanan praktis, namun tinggi akan lemak dan rendah akan

serat. Makanan cepat saji ini sangat disukai terutama remaja yang duduk di

bangku SMA/SMK. Padahal pada masa inilah fase yang sangat penting, karena

kecukupan serat siswa ini pada masa remaja akan menentukan taraf kesehatan

pada masa selanjutnya (Soerjadibroto, 2004).

Pola makan yang dulunya tradisional mengandung tinggi karbohidrat, tinggi

(12)

serat (Khasanah, 2012). Hal ini tentu akan membuat tubuh mudah terserang

penyakit seperti obesitas, wasir, kanker usus besar karena kurangnya konsumsi

serat sehari-hari yang dibutuhkan tubuh. Konsumsi serat setiap orang

berbeda-beda yaitu tergantung umur dan jenis kelaminnya. Untuk remaja perempuan usia

16-18 tahun konsumsi seratnya yaitu 30gr/ hari. Sedangkan untuk remaja laki-laki

yaitu sekitar 37gr/ hari berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2013 (PMKRI,2013).

Mengkonsumsi serat memang penting bagi tubuh asal jangan berlebihan,

karena bila mengkonsumsi berlebihan dapat mengakibatkan kram perut atau juga

perut kembung (Wahyuningsih, 2010). Dari hal ini dapat disimpulkan betapa

pentingya pengetahuan tentang serat agar konsumsi sehari-hari bisa terpenuhi,

tidak kurang maupun lebih.

Pengetahuan siswa tentang serat dapat diperoleh melalui sekolah seperti

SMK Negeri 3 Padangsidimpuan, karena salah satu mata pelajarannya yaitu Ilmu

Gizi yang di dalamnya membahas tentang fungsi serta manfaat serat, namun

pengetahuan siswa tentang pentingnya serat ini tidak diupayakan dalam

kehidupan sehari-hari, seperti pendapat Februhartanty (2010 ) memiliki bekal

pengetahuan dalam makanan tidak berarti seseorang mau mengubah kebiasaan

mengkonsumsi makanan, Mereka mungkin mengerti tentang protein, lemak,

karbohidrat, vitamin, lemak, serat, dan zat gizi lainnya yang diperlukan untuk

kebutuhan, tetapi tidak pernah mengaplikasikan pengetahuan tersebut di dalam

kehidupan sehari hari. Pendapat tersebut juga terbukti dari observasi penulis pada

tanggal 18 November 2013. Terlihat jelas para siswa lebih banyak menyantap

(13)

cemilan manis dan gorengan. Bila makan-makanan cepat saji yang rendah serat

lebih banyak dikonsumsi maka akan terjadi ketidakseimbangan intake zat –zat

gizi dan komponen-komponen esensial. Asupan serat yang terlampau rendah

dalam waktu lama akan mempengaruhi kesehatan, kegemukan, dan penyakit

degeneratif (Khasanah, 2012). Berdasarkan hal tersebut maka dari hal itu penulis

tertarik untuk meneliti “ Analisis Pengetahuan Siswa Tentang Serat pada

Makanan Nabati dengan Konsumsi Makanan Berserat pada Siswa Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Padangsidimpuan Selatan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan gambaran permasalahan yang dijelaskan secara rinci dalam latar

belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Faktor –faktor apa saja yang mempengaruhi siswa dalam memilih jenis

makanan nabati?

2. Bagaimanakah gambaran pemilihan jenis makanan nabati yang disukai

siswa SMK N 3 Padangsidimpuan Selatan?

3. Apa saja jenis makanan nabati yang paling disenangi siswa SMK Negeri 3

Padangsidimpuan Selatan?

4. Apa saja jenis makanan nabati yang kurang disenangi siswa SMK Negeri

3 Padangsidimpuan Selatan?

5. Bagaimana karakteristik keluarga siswa (umur ayah, umur ibu, jumlah

anggota keluarga, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan

(14)

6. Bagaimanakah pengetahuan siswa tentang serat pada makanan nabati di

SMK Negeri 3 Padangsidimpuan Selatan?

7. Bagaimanakah siswa SMK Negeri 3 Padangsidimpuan Selatan mengkonsumsi

makanan yang berserat?

8. Apakah jenis makanan nabati yang dikonsumsi siswa di SMK Negeri 3

Padangsidimpuan Selatan sudah sesuai dengan kecukupan?

9. Bagaimanakah hubungan pengetahuan siswa SMK Negeri 3

Padangsidimpuan Selatan tentang serat pada makanan nabati dengan

konsumsi makanan berserat?

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Karakteristik keluarga siswa (umur ayah, umur ibu, jumlah anggota keluarga,

pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, dan

pendapatan ayah dan ibu).

2. Pengetahuan siswa yaitu tentang serat pada makanan nabati.

3. Konsumsi makanan berserat yang dikonsumsi siswa baik dari

buah, sayuran,kacang-kacangan, dan umbi-umbian.

4. Siswa SMK yang diteliti ialah siswa kelas X Jasa boga 1 di SMK Negeri 3

(15)

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana karakteristik siswa (umur ayah, umur ibu, jumlah anggota

keluarga, pendidkan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu, dan

pendapatan ayah dan ibu) ?

2. Bagaimana pengetahuan siswa tentang serat pada makanan nabati?

3. Bagaimana konsumsi makanan berserat siswa?

4. Bagaimanakah hubungan pengetahuan siswa tentang serat pada makanan

nabati dan konsumsi makanan berserat?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk :

1. Mengidentifikasi karaktristik keluarga siswa (umur ayah, umur ibu, jumlah

anggota keluarga, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ayah, pekerjaan

ibu, dan pendapatan ayah dan ibu).

2. Mengetahui pengetahuan siswa tentang serat pada makanan nabati.

3. Menganalisis konsumsi makanan berserat siswa .

4. Menganalisis hubungan pengetahuan siswa tentang serat pada makanan nabati

dengan konsumsi makanan berserat.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa agar dapat menambah

(16)

makanan berserat dalam kehidupan sehari- hari demi kesehatan. Selain itu,

juga dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan serta referensi untuk penelitian

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik keluarga yaitu jumlah anggota keluarga kedua jenis kelamin

laki-laki dan perempuan termasuk keluarga sedang, dengan rataan 4 orang.

Pendidikan Ayah dan Ibu pada responden laki-laki dan perempuan

sebagian besar berada pada kategori pendidikan SLTP/SLTA(7-12 Tahun).

Jenis pekerjaan Ayah pada responden laki-laki sangat bervariasi yaitu sebagai

wiraswasta, petani supir bus, tukang becak dan TNI. Sedangkan pada

responden perempuan sebagian besar ibu bekerja sebagai Ibu rumah tangga,

wiraswasta, petani, dan tukang cuci. Pendapatan orangtua per bulan pada

responden laki-laki lebih tinggi dibanding responden perempuan. Rataan

pendapatan keluarga perbulan pada responden laki-laki Rp 1.900.000 ,pada

responden perempuan Rp 1.785.000.

2. Pengetahuan siswa tentang serat pada makanan nabati baik pada jenis kelamin

laki-laki dan perempuan termasuk kategori sedang

3. Rataan konsumsi siswa pada makanan berseratbaik pada laki-laki maupun

perempuan masih dibawah konsumsi yang dianjurkan berdasarkan AKS

(Angka Kecukupan Serat), yaitu 6,71 gr.

3. Hasil analisis korelasi spearman terdapat hubungan yang signifikan antara

pengetahuan siswa tentang serat pada makaanan nabati dengan konsumsi

(18)

Pada responden laki-laki dengan nilai r=0,582 dan ρ= 0,047 dan pada responden

perempuan dengan nilai r = 0,482 dan ρ= 0,032. Artinya, semakin tinggi nilia

pengetahuan siswa tentang serta maka akan semkain baik konsumsi makanan

berserta siswa.

2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disarankan sebagai berikut:

1. Diharapkan seluruh siswa di SMK Negeri 3 Padangsidimpuan secara

aktif meningkatkan pengetahuannya tentang serat makanan melalui

berbagai jenis media baik media cetak maupun elektronik.

2. Diharapkan juga agar siswa di SMK Negeri 3Padangsidimpuan lebih

meningkatkan konsumsi seratnya.

3. Diharapkan kepada pihak sekolah agar selalu memperhatikan seluruh siswanya

dan jajanan yang disediakan di kantin tetap harus dibawah pengawasan pihak

sekolah agar konsumsi siswa dan siswi selalu baik, sehat dan bersih.

4. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan agar memberikan penyuluhan tentang

manfaat serat makanan kepada siswa, agar siswa dapat mengetahui

pentingnya serat makanan bagi tubuh.

5. Kepada guru yang memberi mata pelajaran Ilmu Gizi agar memberikan materi

tentang serat makanan dengan cara yang mudah dipahami siswa, agar siswa

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier ,Sunita.(2011). Gizi Dalam daur Kehidupan Cetakan VII. Jakarta: GramediaPustaka.

Ali , Muhammad. (2012). Akibat kelebihan mengkonsumsi serat. Diakses tanggal 25 oktober 2013 dari http//liputan6.com.

Amelia, Siti.(2013, November). Perbanyak konsumsi makanan berserat. Koran Sindo.

Anonim. (2013). Fakta di balik serat. Diakses pada 31 Januari 2015 dari http//menshealth.co.id.

Anonim2.( 2012). Serat pangan: soluble fiber dan insoluble fiber. Diakses pada 31 Januari 2015 dari http//smallcrab.com.

Anonim 3. (2013).pengertian pengetahuan. Diakses tanggal 1 april 2015 dari http//temukan pengertian blogspot.com.

Arikunto,suharsimi. (2009). Dasar-DasarEvalusiPendidikan (edisi kesepuluh) , Jakarta : BumiAksara.

BKkbN. (2011). Batasan dan pengertian MDK. Diakses tanggal 9 Februari 2015 dari http//BKkbN.go.id.

Departemen gizi dan kesehatan masyarakat.(2011).Gizi dan kesehatan masyarakat Jakarta: Rajawali Pers.

Elizabeth tara dan Eddy Soetrisno. (2012) . Buku pintar sehat alami. Jakarta: Fokus Media.

Erin. (2013). Cara terbaik mengolah sayuran. Diakses tanggal 31 Januari 2015 dari http//sharingdisanablogspot.com.

Februhartanty, dan Ismawaranty (2010). Amankah jajanan anak sekolah di Indonesia. www.Gizi.net.com.

Faizah Apriliyanti (2007) Hubungan pengetahuan gizi, pola konsumsi makanan sumber serat dan konsumsi serat pada remaja di SMK N 1 Semarang Tahun 2007. Semarang: UNDIP

(20)

Juliandi (2014). Hubungan karakteristik dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang pentingnya konsumsi serat makanan di desa Aras Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara. Medan: Fakultas Kedokteran USU.

Khasanah, Nur. ( 2012). Waspadai beragam penyakit degeneratif akibat pola makan. Jogjakarta: Laksana.

Liswarti,Yusuf.( 2012) Teknik perencanan gizi makanan jilid 1. Jakarta: BSE.

Monica.(2014). Pentingnya konsumsi serat panagn. Diakses pada 17 Juli 2014 dari http//kompasianakompas.com.

Notoadmojo,Soekijo,(2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam.(2008). Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta

Kartini Kartono. (2007). Perkembangan Psikologi Anak. Jakarta: Erlangga.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1998). Jakarta: Pustaka Amani.

PMKRI (2013). Angka kecukupan gizi bagi Bangsa Indonesia tahun 2013. Jakarta: Menteri Kesehatan Indonesia.

Saifullah, Saifi. (2010). Pengaruh status sosial ekonomi terhadap prestasi siswa.

Santoso, Agus. (2011). Serat pangan (dietry fiber) dan manfaatnya bagi kesehatan. Jakarta: Megistra.

Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. (2006). Metode Penelitian Survai. Jakarta : Pustaka LP3ES Indonesia

Soekanto, Soerjono. (2006) Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sugiyono,(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeda.

Suhardjo. (2010). Perencanaan pangan dan gizi. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyuningsih. (2010). 5 Akibat kebanyakan makan serat. Diakses pada 25 Juli 2014 dari http//detikhealth.com.

(21)

Yunanda, Yuki. (2012). Konsumsi serat makanan pada murid sekolah dasar. Skripsi Fakultas Kedokteran USU, Medan.

Yuliarty, Nurheti. (2008). Hidup sehat dengan sayuran.Yogyakarta: Cakrawala.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengukur kinerja unit pelayanan pelanggan tersebut, dibutuhkan unsur sebagai acuan untuk memberikan penilaian terhadap hasil kinerja penyedia layanan publik,

kooperatif dengan tipe NHT (Numbered Head Together). Kemampuan berpikir kritis siswa dilihat dari kemampuan siswa dalam. penyelesaian soal dengan benar.. Peneliti hanya meneliti

Berdasarkan Peraturan Walikota Kotamobagu Nomor 42 Tahun 2016 Tentang kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan

Objek yang digunakan dalam penelitian adalah data produksi perikanan tangkap perairan umum daratan provinsi Jawa Tengah yang terdiri atas 29 kabupaten dan 6 kota..

Tesco Santosa selalu berubah-ubah baik dalam rupiah maupun dalam unit, Perubahan ini disebabkan oleh adanya perubahan-perubahan yang terjadi baik pada biaya

Pengujian pada pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) untuk paduan aluminium alloy 6063, menunjukkan Ini menunjukan bahwa semakin kuat arus berpengaruh pada nilai kekerasan

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan alat analisis SEM dapat diketahui bahwa indikator yang paling dominan dari variabel gaya kepemimpinan

Sedangkan mempertahankan jumlah unit armada 18 PK dan 15 PK pada kondisi aktual- nya yakni masing-masing sebanyak 45 unit dan 55 unit sesuai hasil analisis, dalam usaha