PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TYPE NHT
DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS VII
SMP NEGERI 10 MEDAN T.P 2012/2013
Oleh : Dayuani Rambe NIM 408321012
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul ”Perbedaan Hasil Belajar Fisika dengan Model Pembelajaran kooperatif Learning Tpe NHT dan Pembelajaran Konvensional Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas VII Semester I SMP Negeri 10 Medan T.P 2012 / 2013”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada bapak Drs. Abd. Hakim S, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal pembuatan proposal dan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Alkahfi Maas Siregar, S.Si, M.Si, Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si, dan Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si, selaku Dosen Penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
Dan tak lupa pula ucapan terima kasih saya kepada Bapak Drs. Japiten Banjarnahor M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED. Kepada Ibu Dra. Derlina, M.Si selaku ketua jurusan fisika dan kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si., selaku ketua prodi fisika. Penghargaan sebesar-besarnya disampaikan kepada Bapak dan Ibu guru SMP Negeri 10 Medan yang telah memberikan izin penelitian dan telah banyak membantu selama penelitian ini dilaksanakan.
Teristimewa penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta, Ayahanda H.Julpan Rambe dan Ibunda Hj. Nur’Asiah Ritonga yang senantiasa memberikan motivasi baik secara moril dan materil, serta doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Juga kepada Kakak, Abang dan Adik yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi di Unimed ini.
saran-saran kepada penulis. Terakhir penulis ucapkan kepada Seluruh teman-teman seperjuangan Fisika Ekt’ 08 atas pengertiannya dan motivasinya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum bisa disebut sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa penulisannya yang mana dikarenakan oleh keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam penelitian pendidikan fisika dan bidang lainnya.
Medan, 2012 Penulis,
PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TYPE NHT
DAN MODEL KONVENSIONAL PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS VII
SMP NEGERI 10 MEDAN T.P 2012/2013 Dayuani Rambe ( NIM 408321012 )
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif learning type NHT dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas VII SMP Negeri 10 Medan T.P 2012/2013 dan aktivitas belajar siswa saat menggunakan model pembelajaran kooperatif learning type NHT.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VII Semester Ganjil SMP Negeri 10 Medan yang terdiri dari 7 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara sampling seadanya yaitu ditentukan oleh kebijakan sekolah, kelas VII-B sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-C sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 38 orang dan kelas kontrol berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda berjumlah 20 soal dan lembar observasi aktivitas siswa.
DAFTAR ISI 2.1.5.2 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif 18 2.1.5.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif 19 2.1.5.4 Manfaat Pembelajaran Kooperatif 20 2.1.5.5 PengelolaanPembelajaranKooperatif 21 2.1.5.6 Keterampilan Kooperatif 22
2.1.6 Model Pembelajaran NHT 22
2.1.6.1 Kelebihan dan Keunggulan NHT 24
2.1.7 PembelajaranKonvensional 25
2.1.8 Materi Pelajaran Besaran dan Satuan 26
2.1.10 Alat Ukur panjang 30
2.2 KerangkaKonseptual 32
2.3 Hipotesis 33
BAB III METODE PENELITIAN 35
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 35
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 35
3.3 Variabel Penelitian 35
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 36
3.5 Instrumen Penelitian 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 46
4.1. Hasil Penelitian 46
4.1.1 Deskripsi Data Penelitian 46 4.1.2 Pengujian Analisa Data 47
4.1.3 Observasi 50
4.2 Pembahasan 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 60
Gambar 2.1.9 Tangga Konversi Satuan 29 Gambar 2.1.10.A Pengukuran dengan Mistar 31
Gambar 2.1.10.B Jangka Sorong 31
Gambar2.1.10.C Pengukuran dengan MikrometerSekrup 32 Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 38 Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan
Kontrol 47
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.5.1 Langkah-langkah Kooperatif 18 Tabel 2.1.8.2 Besaran Pokok dalam SI 27
Tabel 2.1.8.3 Besaran Turunan 28
Tabel 3.1.Rancangan Penelitian 36 Tabel 3.5.1. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Fisika 39 Tabel 3.5.2 Nama-nama Validator Instrumen 39 Tabel 4.1.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 46 Tabel 4.1.2 Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data Pretes 47 Tabel 4.1.3 Hasil Uji Homogenitas data 48 Tabel 4.1.4 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 48 Tabel 4.1.5 Ringkasan Uji Hipotesis 50 Tabel 4.1.6 Aktivitas Belajar Siswa Kelas VII – B (Kelas Eksperimen) 50 Tabel 4.2.1 Peningkatan Nilai Pretes ,Postes dan aktivitas Siswa
pada kelas Eksperimen 52
Tabel 4.2.1 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Pada
Kelas Eksperimen 59
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Angket Siswa 63
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP II) 74 Lampiran 4 Lembar Kegiatan Siswa ( I) 62 Lampiran 5 Lembar Kegiatan Siswa ( II ) 83 Lampiran 6 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 84
Lampiran 7 Tes Hasil Belajar 96
Lampiran 8 Kunci Jawaban 101
Lampiran 9 Hasil Wawancara 102
Lampiran 10 Distribusi Data Pretes Eksperimen 103
Lampiran 11 Distribusi Data Pretes Kontrol 104
Lampiran 12 Distribusi Data Postes Eksperimen 105
Lampiran 13 Distribusi Data Postes Kontrol 106
Lampiran 14 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi 107
Lampiran 15 Uji Normalitas 110
Lampiran 16 Uji Homogenitas 114
Lampiran 17 Hipotesis 117
Lampiran 18 Pedoman Lembar Aktivitas Siswa 121
Lampiran 19 Pedoman penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 130
Lampiran 20 Daftar nilai Kritis untuk Uji Liliefors 131
Lampiran 21 Daftar nilai Persentil untuk Distribusi t 132
Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z 133
Lampiran 23 Daftar Nilai Persentil untuk nilai F 134
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Inti dari proses pendidikan secara keseluruhan adalah proses belajar mengajar. Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik dalam peristiwa belajar-mengajar tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa interaksi edukatif.
Fisika merupakan salah satu bidang pengetahuan penting dalam peningkatan SDM, selain itu Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa menjelajahi dan memahami konsep fisika. Pendidikan Fisika diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu siswa pada pemahaman yang lebih mendalam terhadap ilmu fisika yang akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Melalui hasil wawancara dan kerja sama yang dilakukan oleh peneliti kepada guru fisika SMP Negeri 10 Medan dengan ibuk Erni Triana Pane, beliau menyatakan bahwa nilai rata-rata ujian semester khususnya untuk pelajaran Fisikaadalah 65 % telah tuntas dan 35 % tidak artinya hasil belajar siswamasih tergolong rendah karena KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) untuk pelajaran Fisika di SMP Negeri 10 Medan adalah70 (tujuh puluh )
Selain itu faktor yang menyebabkan masalah hasil belajar siswa adalah model pembelajaran fisika kurang bervariasi.dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman.
2
merupakan ilmu yang menarik, karena semua gajala yang terjadi di alam berkaitan dengan fisika dan dapat diterangkan dengan konsep yang sederhana.
Maka berdasarkan masalah diatas ada bermacam-macam model yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan hasil serta prestasi belajar siswa dan mengaktifkan siswa selama Proses Belajar Mengajar.Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa mempelajari fisika yaitu dengan mengubah suasana pembelajaran yang sangat menarik.salah satu model
pembelajaran yang ingin diterapkan adalah ”Model Pembelajaran Kooperatif
Learning Type NHT. Model Pembelajaran Kooperatif Learning Type NHT muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Model Pembelajaran yang diterapkan selama ini di kelas cenderung ke model pembelajaran konvensional, sehingga tidak membangkitkan motivasi siswa belajar, dilihat dari tugas di rumah, di kelas, dan tes individu di kelas.
Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan
mudah karena “siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya
dibanding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka
lebih sejalan dan sepadan”. (Sulaiman dalam Wahyuni 2001: 2).
3
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang maslah diatas penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa untuk pelajaran fisika masih rendah
2. Kerjasama dan minat siswa dalam pembelajaran kelompok masih kurang 3. Model pembelajaran yang kurang bervariasi
4. Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami konsep fisika dengan benar.
1.3 Batasan masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang diterapkan selama KBM adalah model pembelajaran kooperatif learning type NHT (Number Head Together) 2. Subjek penelitian adalah SMP Negeri 10 Medan tahun ajaran 2012/20123
dengan menggunakan model kooperatif learnig type NHT (Number Head Together).
3. Materi pelajaran fisika dibatasi pada mteri pokok besaran dan satuan 4. Dilakukan untuk meningkatkan aktivitas belajar.
1.4 Rumusan masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa sesudah pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif Learning Type NHT ( Number Head Together) 2. Bagaimana kerjasama dan minat aktivitas siswa dengan model
pembelajaran Kooperatif Learning Type NHT ( Number Head Together) 3. Bagaimana hasil belajar siswa sesudah pembelajaran dengan model
4
4. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning type NHT dan konvensional pada materi pokok besaran dan satuan.
1.5 Tujuan penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar fiika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran koopeartif learning type NHT.
2. Untuk mengetahui kerjasama dan minat aktivitas siswa dalam berkelompok.
3. Untuk mengetahui hasil belajar fiika siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.
4. Untuk apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif learning type NHT dan konvensional pada materi pokok besaran dan satuan.
1.6 Manfaat Penelitian
Berdasarkan dari tujuan penelitian, maka manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan kepada guru/calon guru bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran NHT dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan hasil belajar fisika.
2. Sebagai bahan masukan kepada peneliti utuk dapat menambah dan memperluas wawasan peneliti tentang pengajaran yang sesuai dengan peningkatan belajar siswa.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain :
1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model Pembelajaran kooperatif Learning type NHT pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas VII SMP Negeri Medan T.P.2012/2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 45,0 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 76,0.
2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas VII SMP Negeri Medan T.P.2012/2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 39,0 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 64,0.
3. Aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran berdasarkan masalah untuk materi pokok Besaran dan Satuan di kelas VII SMP Negeri Medan T.P.2012/2013 diperoleh rata-rata skor aktivitas siswa mencapai 71,56 dengan kategori Aktif. 4. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
66
5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Diharapkan bagi calon guru/Peneliti selanjutnya Perbaiki Deskriptor dalam Aktivitas agar dapat mencapai Indikator sesuai dengan yang diharapkan.
2. Pada saat diskusi kelompok berlangsung peneliti masih kesulitan dalam membimbing penuh pada masing-masing kelompok. Oleh sebab itu, bagi peneliti selanjutnya disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi, dan mengarahkan agar setiap siswa aktif berdiskusi dengan menjelaskan nilai dari satu orang siswa dapat mempengaruhi nilai dan nama baik kelompok serta memberikan penghargaan berupa nilai plus kepada siswa yang aktif agar siswa lebih termotivasi dan dapat berdiskusi dengan baik. 3. Kepada peniliti selanjutnya disarankan untuk menyusun indikator dalam
observasi aktivitas sesuai dengan sintaks dari model pembelajaran yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010).Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program StudiPendidikan, FMIPAUnimed
Dimyati dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S., (2002), Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Ibrahim, M,., (2000), PembelajaranKooperatif, Unesa- Universitypress, Surabaya. Isjoni., (2011),Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Joyce,B.; Weil,M. & Calthoan,E., (2009), Model – Model Pembelajaran, Edisi Delapan, Pustaka Belajar, yogyakarta.
Kanginan, M., (2006), SainsFisika SMP untukKelas VII Semester 1, PenerbitErlangga, Jakarta.
Lie, A., (2010), Cooperatif Learning MemperaktekkanCooperatif Learning di Ruang-RuangKelas, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.
Slameto, (2003), Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, Robert, E. (2005), Cooperatif Learning, Nusa Media, Bandung. Sudjana., (2005), MetodaStatistika,Penerbit Tarsito, Bandung.
RIWAYAT HIDUP