UPAYA MENGEMBANGKAN KREATIVI TAS ANAK
KELOMPOK B MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR
DI PAUD DAHLIA INDAH LAUT DENDANG
PERCUT SEI TUAN DELI SERDANG
T.A 2011/2012
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar S arjana Pendidikan Pada Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
o l e h :
LESTA MAULI NA
NI M 108314014
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
KAT A PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya lah penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Upaya M engembangkan Kreativitas Anak Kelompok B M elalui Kegiatan M enggambar Di PAUD Dahlia Indah Laut Dendang Percut Sei Tuan Deli Serdang T.A 2011/2012”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan UNIM ED.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karenanya penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Dra. Nasriah, M .Pd, selaku Ketua Prodi PAUD FIP UNIM ED.
2. Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran sejak dari awal penelitian hingga selesainya skripsi ini.
3. Dra. Nasiah, M .Pd, Dra. Nurmaniah, M .Pd, dan Dra. Dorlince, M .Pd, selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen PAUD yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 5. Ibu Sri Wahyuni, selaku kepala sekolah serta Ibu Siti Hawa dan seluruh
guru di PAUD Dahlia Indah.
penulis dari sejak lahir, dengan doanya yang tulus tiada henti hingga hari ini.
7. Teristimewa kepada seluruh keluarga, kakak dan adik-adikku (Kak Yayuk, Novi, Tari, Dawan, Nisa) atas semua doa dan dukungan yang diberikan. 8. Sahabatku (M bk Ismah, Uni, Ziah, Sely, Dessy), dan rekan-rekan sejawat
angkatan PAUD 2008 yang telah membantu penulis selama penyelesaian skripsi ini.
9. Teman-teman kos (K’Ika, Sari, Friski, Iin, Ade, Desi, K’Ning, Tika, Yayuk, Yani) yang selalu memberikan semangat dan dukungan selama di kos.
10.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.
Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan pada penulisan skripsi di masa yang akan datang.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.
M edan, Juli 2012
ABS TRAK
Lesta Maulina. NIM 108314014. Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Kelompok B Melalui Kegiatan Menggambar di PAUD Dahlia Indah Laut Dendang Percut Sei Tuan Deli Serdang T.A 2011/2012. S kripsi. Prodi PG PAUD. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2012
Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : (1) guru kurang memahami arti pentingnya pengembangan kreativitas, (2) kurang bervariasinya upaya yang dilakukan guru untuk mengembangkan kreativitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui kegiatan menggambar dalam mengembangkan kreativitas anak di PAUD, (2) mengembangkan kreativitas anak kelompok B melalui kegiatan menggambar di PAUD Dahlia Indah.
Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B yang berjumlah 23 orang, yang terdiri dari 15 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Sedangkan objek penelitian ini adalah kegiatan menggambar untuk mengembangkan kreativitas anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen pengumpulan datanya adalah lembar observasi.
Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah diajarkan dengan kegiatan menggambar pada tema alat komunikasi, dimana guru hanya bercerita macam-macam alat komunikasi kepada anak-anak. Dari hasil penelitian terdapat sebanyak 2 orang anak (8,6%) tergolong sangat kreatif, 5 orang anak (21,8%) tergolong kreatif, 8 orang anak (34,8%) tergolong cukup kreatif dan 8 orang anak (34,8%) tergolong kurang kreatif. Hal ini berarti kegiatan menggambar yang dilakukan pada siklus I kurang berhasil, karena masih terdapat 34,8% anak yang kurang kreatif, sehingga perlu dilakukan pembelajaran yang lebih baik pada siklus II. Pada siklus II dilakukan pembelajaran dengan tetap melakukan kegiatan menggambar, pada siklus II ini guru menjelaskan bentuk-bentuk dari macam-macam alat komunikasi dan memberikan contoh gambar macam-macam-macam-macam alat komunikasi tersebut. Setelah tindakan siklus II dilakukan, dari hasil observasi dan refleksi menunjukan adanya peningkatan pengembangan kreativitas anak dibandingkan pada siklus I, yaitu anak yang tergolong sangat kreatif meningkat menjadi 5 orang anak (21,8%), sedangkan anak yang tergolong kreatif meningkat menjadi 10 orang anak (43,5%), sedangkan anak tergolong cukup kreatif menurun atau berkurang menjadi 6 orang anak (26,1%) dan anak yang tergolong kurang kreatif menurun atau berkurang sebanyak 2 (8,6%) orang anak.
DAFTAR ISI
3.4 Operasional Variabel Penelitian ………. 33
3.5 Desain Penelitian.. ...……… 34
3.6 Prosedur Penelitian ………... 35
3.8 Teknik Analisis Data... 40
3.9 Jadwal Penelitian... 41
BAB IV : HAS IL PENELIT IAN DAN PEMBAHAS AN 4.1 Hasil Penelitian……….. 42
4.1.1 Deskripsi Siklus I……….. 42
4.1.2 Deskripsi Siklus II………. 50
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian………. 57
BAB V : KES IMPULAN DAN S ARAN 5.1Kesimpulan……… 62
5.2Saran……….. 63
- Daftar Pustaka ……… 64
DAFTAR GAMB AR
Halaman
Gambar 3.1 Skema Penelitian PTK... 34
Gambar 4.1 Hasil Gambar Anak Yang M emiliki Kreativitas Tinggi Pada
Siklus I ... 45
Gambar 4.2 Hasil Gambar Anak Yang M emiliki Kreativitas Sedang Pada
Siklus I... 45
Gambar 4.3 Hasil Gambar Anak Yang M emiliki Kreativitas Rendah Pada
Siklus I... 45
Gambar 4.4 Grafik Kreativitas Anak Pada Siklus I... 48
Gambar 4.5 Hasil Gambar Anak Yang M emiliki Kreativitas Tinggi Pada
Siklus II... 53
Gambar 4.6 Hasil Gambar Anak Yang M emiliki Kreativitas Sedang Pada
Siklus II... 53
Gambar 4.7 Hasil Gambar Anak Yang M emiliki Kreativitas Rendah Pada
Siklus II... 53
Gambar 4.8 Grafik Kreativitas Anak Pada Siklus II... 56
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang nantinya akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu negara.
Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan. Pendidikan merupakan proses kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi manusia. M anusia yang mampu mengadakan interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Proses tersebut dilaksanakan secara sistematis, terorganisir, dan terencana yang akan dikembangkan secara terus menerus.
Pendidikan perlu dimulai sejak dini. Pendidikan yang tepat sejak berusia dini akan mempengaruhi seseorang untuk perkembangan selanjutnya. Perkembangan yang memerlukan pendidikan sebagai upaya pembentukan kepribadiaan seseorang dimasa yang akan datang.
Pendidikan anak usia dini memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan sejarah perkembangan anak selanjutnya. Pendidikan yang tepat sejak berusia dini akan membawa dampak bagi perkembangan anak baik fisik, kognitif, sosial maupun emosi. Begitu pun sebaliknya, perlakuan yang kurang tepat akan membawa kerugian bagi perkembangan mereka. Secara umum, tujuan program pendidikan anak usia dini adalah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal dan menyeluruh sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai kehidupan yang dianut. M elalui program pendidikan yang dirancang dengan baik, anak akan mampu mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya, baik dari aspek fisik, sosial, moral, emosi, kepribadian dan kreativitasnya.
Kreativitas anak perlu dikembangkan sejak dini. Kesadaran akan pentingnya kreativitas mendorong munculnya kritikan terhadap penyelenggara pendidikan formal saat ini. M enurut Kemple dan Nissenberg (2000:7) bahwa pendidikan saat ini lebih berfokus pada aspek kognitif, emosional, sosial pengetahuan alam dan bahasa. Pendidikan sangat kurang dalam mengembangkan kreativitas peserta didik.
Selanjutnya Lowenfeld & Brittain (dalam Suratno, 2005:7) menyatakan kreativitas itu penting sehingga perlu dikembangkan sejak usia dini sebagai upaya untuk mengembangkan potensi kreatif anak. Hal itu karena anak usia dini masih dalam taraf pembentukan baik dalam kemampuan otaknya maupun kemampuan fisiknya.
Jika orangtua bertanggungjawab terhadap kesejahteraan fisik dan mental anak selama anak berada di rumah, maka dilingkungan sekolah guru bertugas merangsang dan membina perkembangan intelektual anak serta membina pertumbuhan sikap-sikap dan nilai-nilai yang ada dalam diri anak.
Guru perlu memberikan peluang bagi tumbuh kembangnya bakat dan kreativitas anak tersebut. Dalam mengembangkan kreativitas anak secara optimal sebagai bekal kesuksesan hidupnya kelak tidak dapat diajarkan secara instant. M aksudnya, kreativitas anak tersebut tidak dapat ditumbuhkan secara sekejap, dibutuhkan waktu untuk berproses secara alamiah. Karena itu, penumbuhan kreativitas anak harus dimulai sejak anak masih berusia dini.
Dalam membantu anak mewujudkan kreativitasnya, guru perlu menciptakan suasana yang merangsang pemikiran dan keterampilan kreatif anak sejak dini, serta menyediakan sarana dan prasarana. Guru yang kreatif sangat berperan dalam proses pendidikan anak usia dini. Dari guru dituntut kreativitas tinggi agar dengan berbagai cara menyenangkan dapat mengaktifkan seluruh peserta didik sekaligus memotivasi anak untuk terus belajar. Dan guru sangat berperan penting dalam pengembangan kreativitas anak. Hal ini karena guru pada jenjang pendidikan prasekolah akan dijadikan figur oleh anak-anak. Biasanya apa yang dikatakan oleh guru akan diikuti dan dipatuhi oleh anak. Guru menjadi teladan yang sangat berpengaruh bagi pertumbuhan kreativitas anak.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di PAUD Dahlia Indah Laut Dendang, diketahui bahwa guru masih kurang melakukan kegiatan yang dapat mengembangan kreativitas anak didiknya, seperti melalui kegiatan seni. Cara yang dilakukan guru dalam mengembangan kreativitas anak melalui kegiatan seni hanya sebatas mewarnai, menganyam, finger painting, magic, membatik dan lain sebagainya. Namun, masih ada kegiatan seni lain yang dapat mengembangkan kreativitas anak yaitu dengan kegiatan menggambar. Kegiatan menggambar ini belum dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang anak lakukan. Cara tersebut menunjukan kurang maksimalnya pengembangan kreativitas anak melalui kegiatan menggambar. Sehingga sewaktu anak diminta untuk menggambar, selalu terucap dari mulut anak kata ”tidak bisa”. Dan saat anak disuruh menggambar, anak hanya memegang-megang pensil sambil mencoret-coret kertas atau buku gambar tersebut, tanpa mengetahui maksud gambar yang akan dibuatnya.
M engingat posisi yang seperti itu, guru harus berperan bijaksana jangan sampai aturan-aturan yang ditetapkan oleh guru justru mematikan kreativitas anak. Disamping itu guru harus dapat memilih dan memanfaatkan setiap kesempatan belajar untuk mengembangkan kreativitas anak, khususnya pengembangan kreativitas melalui kegiatan menggambar.
sebab itu, para orang tua maupun guru senantiasa mengajari anaknya untuk menggambar sejak usia dini.
M enggambar bagi anak merupakan media ekspresi dan komunikasi yang dapat menciptakan suasana aktif, asyik dan menyenangkan. Sebagaimana yang dikemukakan Erickson (dalam Slamet Suyanto, 2005:131) anak dapat mengekspresikan rasa senang, gembira, sedih, dan kecewa melalui objek seni, seperti cat, kuas, lempung, pasir dan balok.
Fungsi menggambar yang terpenting bagi anak adalah untuk menyalurkan perasaan dan menciptakan keindahan. Anak usia dini masih menggambar berdasarkan apa yang diingat, biasanya gambarnya tidak cermat dan tidak lengkap juga kurang memperhatikan proporsi. Gambar yang dibuat anak cenderung mengikuti pola dan bersifat transparan.
Berdasarkan permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas harus dikembangkan sejak usia dini. Hal itu karena anak usia dini masih dalam taraf pembentukan baik dalam kemampuan otaknya maupun kemampuan fisiknya. Untuk itu perlu pemahaman orangtua, orang-orang terdekat anak dan terutama guru tentang apa sesungguhnya yang dimaksud dengan kretivitas. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini peneliti mengambil judul “Upaya Mengembangkan Kreativitas Anak Kelompok B Melalui Kegiatan Menggambar Di PAUD
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi berbagai masalah yang muncul, yaitu:
1. Guru kurang memahami arti pentingnya pengembangan kreativitas.
2. Kurang bervariasinya upaya yang dilakukan guru untuk mengembangkan kreativitas anak.
3. Guru kurang memberikan kegiatan seni yang dapat mengembangkan kreativitas anak, khususnya dengan kegiatan menggambar.
4. Anak belum memiliki kebebasan dalam menggambar saat berada di sekolah
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka peneliti akan membatasi masalah yang akan dikaji yaitu pada pengembangkan kreativitas anak kelompok B melalui kegiatan menggambar di PAUD Dahlia Indah Laut Dendang Percut Sei Tuan Deli Serdang T.A 2011/2012.
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengembangkan kreativitas anak kelompok B melalui kegiatan menggambar di PAUD Dahlia Indah Laut Dendang Percut Sei Tuan Deli Serdang T.A 2011/2012.
2. Untuk mengetahui penggunaan kegiatan menggambar yang dapat mengembangkan kreativitas anak dalam pembelajaran di PAUD Dahlia Indah Laut Dendang Percut Sei Tuan Deli Serdang T.A 2011/2012.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Anak
Dapat memupuk pribadi yang aktif dan kreatif dalam belajar, khususnya melalui kegiatan menggambar yang dapat mengembangkan kreativitasnya. 2. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru untuk memperbaiki pembelajaran, khususnya melalui kegiatan menggambar yang dapat mengembangkan kreativitas anak usia dini.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk melahirkan anak-anak yang kreatif dan sekaligus memperbaiki pembelajaran.
4. Bagi Peneliti
BAB V
KESI MPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti
selama 2 siklus diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Kegiatan menggambar dapat mengembangkan kreativitas anak di kelompok
B di PAUD Dahlia Indah Laut Dendang.
2. Hasil observasi dan refleksi pada siklus I setelah kegiatan menggambar
terdapat sebanyak 2 orang anak (8,6%) tergolong sangat kreatif, 5 orang anak
(21,8%) tergolong kreatif, 8 orang anak (34,8%) tergolong cukup kreatif dan
8 orang anak (34,8%) tergolong kurang kreatif. Hal ini menunjukan bahwa
kegiatan menggambar yang dilakukan pada siklus I dapat mengembangkan
kreativitas anak namun kurang optimal karena masih terdapat 8 (34,8%) anak
yang tergolong kurang kreatif, sehingga perlu dilakukan pembelajaran pada
siklus II.
3. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap melalui
kegiatan menggambar, tetapi guru mencontohkan gambar langsung dipapan
tulis kepada anak-anak. Setelah tindakan siklus II dilakukan, terdapat 5 orang
anak (21,8%) tergolong sangat kreatif, 10 orang anak (43,5%) tergolong
kreatif, 6 orang anak (26,1%) tergolong cukup kreatif dan 2 (8,6%) orang
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa
saran, yaitu:
1. Bagi anak diharapkan untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran
dan untuk lebih mengembangkan kreativitasnya selama pembelajaran
berlangsung terutama dalam apresiasi seni melalui kegiatan menggambar.
2. Bagi guru diharapkan untuk dapat menerapkan tahapan menggambar
(terutama membimbing dan mengarahkan anak sewaktu menggambar) yang
baik kepada anak didiknya, sehingga anak dapat menghasilkan karya gambar
yang istimewa.
3. Bagi sekolah terutama kepala sekolah diharapkan untuk dapat menyediakan
sarana dan prasaranaseperti buku dan media-media pembelajaran yang dapat
digunakan dalam mengembangkan kreativitas anak.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini,
sehingga diperoleh hasil yang menyeluruh dan dapat dijadikan bahan
DAFTAR PUS TAKA
Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Badadu, dkk. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melakukan Penelitian Tindakan
Kelas. M edan: Pasca Sarjana Unimed.
Hetty. 2006. Pembelajaran Kreativitas Seni Anak Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas.
Hurlock, B. Elizabet. 1999. Perkembangan Anak, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
M ofit. 2004. Cara Mudah Menggambar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
M uhammad, Asadi. 2009. Panduan Praktis Menggambar dan Mewarnai Untuk
Anak. Yogyakart: Power Books.
M unandar, Utami. 1996. Kreativitas dan Keberbakatan, Strategi Mewujudkan
Potensi Kreatif dan Bakat: Gramedia Pustaka Utama.
M unandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nadia.dalam(http://edukasi.kompas.com/read/2010/04/08/2030186/M embimbing. Anak.M enggmbar.Ada.Tekniknya.Lho, diakses pada tanggal 11 Januari 2012).
Rachmawati, Yeni, dkk. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak
Usia TK. Jakarta: Kencana.
Ramli. 2005. Pendamping Perkembangan Anak Usia Dini. Jakart: Depdiknas.
Sudjana, 1992. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Senirupa Anak TK. Jakarta:
Depdiknas.
Suratno. 2005. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.