• Tidak ada hasil yang ditemukan

SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI DI KECAMATAN JAGONG JEGET KABUPATEN ACEH TENGAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI DI KECAMATAN JAGONG JEGET KABUPATEN ACEH TENGAH."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

SARANA DAN PRASARANATRANSPORTASI

DI KECAMATAN JAGONG JEGET

KABUPATEN ACEH TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUJIANAH

NIM. 071233310002

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

SARANA DAN PRASARANATRANSPORTASI

DI KECAMATAN JAGONG JEGET

KABUPATEN ACEH TENGAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUJIANAH

NIM. 071233310002

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

Mujianah, NIM. 071233310002. Sarana dan Prasarana Transportasi di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Keadaan sarana dan Prasarana transportasi 2). Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan sarana dan prasarana transportasi di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jagong Jeget. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh desa yang ada di Kecamatan Jagong Jeget. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi langsung dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Deskriptif Kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1). Keadaan prasarana sarana transportasi; (a) berdasarkan panjang jalan menurut permukaannya terdiri dari panjang jalan aspal yaitu 31,561Km (16,47%), untuk jalan kerikil yaitu 71Km (37,06%) dan untuk jalan tanah yaitu 89Km (46,46%). Dari jenis permukaan jalan tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah jalan permukaaan tanah yang berjumlah 89Km (46,46%). (b) kondisi permukaan jalan terdiri dari kondisi jalan yang tergolong baik yaitu 26,761Km (14,58%), kondisi jalan sedang yaitu 56,87Km (30,98%), kondisi jalan rusak yaitu 75,63Km (41,20%), kondisi jalan rusak berat yaitu 24,3Km (13,24%). Berdasarkan masing-masing jumlah kondisi jalan yang ada di kecamatan Jagong, kondisi yang paling mendominasi adalah kondisi jalan rusak yaitu 75,63Km (41,20%). Dan untuk keadaa sarana transportasi; masih ada desa yang belum terjangkau oleh angkutan umum. (2). Faktor yang mempengaruhi keadaan sarana dan prasarana transportasi terdiri dari: (a) Organisasi pemeliharaan dan pengelolaan jalan yang belum bekerja sesuai dengan harapan. (b) jenis dan kualitas angkutan pada umumnya adalah angkutan pribadi yaitu sepeda motor dengan beberapa diantaranya berada pada kondisi angkutan yang tidak layak pakai. (c) kualitas jalan kurang baik karena tidak adanya perbaikan dan pemeliharaan jalan dari berbagai instansi.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdhulillaha penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan

menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ Sarana dan Prasarana Transportasi di

Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah”. Adapun skripsi ini disusun sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih kurang sempurna dari apa

yang diharapkan, karena keterbatasan dan pengetahuan penulis. Penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta staf.

2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Pend. Geografi.

5. Bapak Drs. Mbina Pinem, M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

6. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M.Si selaku dosen penguji dan Bapak/Ibu dosen Jurusan Pend.

Geografi yang telah banyak memberikan ilmu berharga selama perkuliahan, serta Bapak Siagian

selaku staf administrasi yang telah membantu kelancaran administrasi penulis.

8. Bapak Mirda Alimi.S, SE. M.Si selaku Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tengah.

(9)
(10)
(11)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAAN ii

(12)

BAB IV : DISKRIPSI DAERAH PENELITIAN 33

A. Keadaan Fisik 33

B. Keadaan Non Fisik 36

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44

A.Hasil Penelitian 44

B.Pembahasan 61

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN 69

A. Kesimpulan 69

B. Saran 70

DAFTAR PUSTAKA 72

LAMPIRAN 74

(13)

DAFTAR TABEL

No. Uraian. Hal.

1. Jumlah Penduduk 36

2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin 37

3. Komposisi Menurut Umur 39

4. Fasilitas Pendidikan 40

5. Komposisi Menurut Mata Pencaharian 41

6. Fasilitas kesehatan 42

7. Panjang Jalan Berdasarkan Permukaannya Jalan 45

8. Panjang jalan berdasarkan Kondisi Permukaan Jalan 48

(14)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian. Hal.

1. Skema Kerangka Berfikir 30

2. Peta Kabupaten Aceh Tengah 34

3. Peta Kecamatan Jagong Jeget 35

4. Peta jalan berdasarkan jenis permukaan 46

5. Peta kondisi jalan berdasarkan jenis permukaan 50

6. Kondisi jalan aspal di desa Jeget Ayu 51

7. Kondisi jalan kerikil di desa Berawang Dewal 52

8. Kondisi jalan tanah di desa Merah Said 53

9. Bus Bireun Exspress Sebelum Beroperasi 57

10. Mobil barang yang sedang menurunkan barang di desa paya Tungel

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Daftar Observasi 74

(16)

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian. Hal.

1. Skema Kerangka Berfikir 30

2. Peta Kabupaten Aceh Tengah 34

3. Peta Kecamatan Jagong Jeget 35

4. Peta jalan berdasarkan jenis permukaan 46

5. Peta kondisi jalan berdasarkan jenis permukaan 50

6. Kondisi jalan aspal di desa Jeget Ayu 51

7. Kondisi jalan kerikil di desa Berawang Dewal 52

8. Kondisi jalan tanah di desa Merah Said 53

9. Bus Bireun Exspress Sebelum Beroperasi 57

10. Mobil barang yang sedang menurunkan barang di desa paya Tungel

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Daftar Observasi 74

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara sedang berkembang banyak menghadapi permasalahan transportasi

dan banyak diantaranya sudah berada pada tahap yang sangat kritis. Permasalahan

yang terjadi bukan saja disebabkan karena terbatasnya sistem sarana dan

prasarana transportasi yang ada, tetapi sudah ditambah lagi dengan permasalah;

pendapatan masyarakat yang rendah, urbanisasi yang sangat cepat, terbatasnya

Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD), rendahnya kualitas dan kuantitas

yang berkaitan dengan transportasi, tingkat disiplin yang rendah dan lemahnya

sistem perencanaan dan lemahnya kontrol pemerintah terhadap permasalahan

transportasi sehingga menyebabkan permasalahan transportasi semakin parah.

Permasalahan transportasi di Indonesia sudah sedemikian parahnya, khususnya

dibeberapa kota besar seperti DKI-Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Kota

yang berpenduduk lebih dari 1-2 juta jiwa dapat dipastikan mempunyai

permasalahan transportasi. Pada ahir tahun 2000, diperkirakan hampir semua

ibukota propinsi dan beberapa ibukota kabupaten akan berpenduduk di atas 1-2

juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa dihindarkan. Hal ini

merupakan lampu merah bagi para pembinaan daerah perkotaan di Indonesia

karena mereka akan dihadapkan pada permasalahan baru yang memerlukan

pemecahan yang baru pula, yaitu masalah transportasi perkotaan (Ofyar, 2000).

Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang

(19)

masyarakat dan perkembangan wilayah baik itu daerah pedesaan maupun daerah

perkotaan. Sistem transportasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan

pelayananan mobilitas penduduk dan mendukung pertumbuhan ekonomi

didalam suatu daerah yang menyebabkan pengurangan tenaga kerja yang hanya

mempunyai keahlian dan keterampilan pada wilayah tertentu, selain itu

transportasi dimaksudkan untuk membuka peluang kerja perdagangan antar

wilayah dan mengurangi perbedaan antar wilayah sehingga mendorong

pembangunan antar wilayah.

Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana transportasi dalam

suatu wilayah perlu ditata dan dikembangkan dalam satu sistem terpadu yang

meliputi angkutan darat, udara dan laut. Sehingga perencanaan wilayah, pedesaan

dan kota serta masalah transportasi tidak diabaikan. Tapi justru masalah ini

menjadi sangat penting, artinya karena menyangkut hubungan antar daerah

perencanaan. Disamping itu prasarana jalan yang baik merupakan modal utama

yang sangat berperan penting untuk mendukung pembangunan daerah dalam

melayani mobilitas penduduk dan pendistribusian barang, sedangkan sarana

transportasi sangat berhubungan erat dengan tingkat mobilitas penduduk pedesaan

dengan kota dan juga perkembangan bagi suatu daerah yang berhubungan dengan

daerah lain.

Dengan demikian kondisi prasarana dan sarana yang tidak sesuai dengan

kebutuhan, tentu saja akan menghambat proses pengembangan wilayah dan

mempersulit masyarakat untuk melakukan pergerakan dalam menjalankan

aktivitasnya sehari-hari. Masyarakat jagong yang pada umumnya bermata

(20)

untuk menyalurkan barangnya keluar daerah. Tentu saja untuk menyalurkan

barang tersebut harus menggunakan sarana yang baik dan dengan didukung

dengan kondisi parasara yang baik juga.

Bukan hanya dalam bidang pertanian saja transportasi mempunyai peran

yang sangat penting dan strategis bahkan dalam mendukung, mendorong dan

menunjang segala aspek kehidupan dan penghidupan, baik dibidang ekonomi,

sosial budaya, politik, maupun pertahanan dan keamanan wilayah dan sistem

transportasi harus di tata dan terus menerus disempurnakan untuk menjamin

mobilitas orang maupun barang dalam rangka menjamin kesejahteraan

masyarakat Jagong Jeget. Disamping itu, dalam upaya pengembangan wilayah

dan meratakan hasil-hasil pembangunan, transportasi yang ada di Kecamatan

Jagong dapat berperan sebagai penunjang, pendorong sekaligus penggerak

perkembangan wilayah. Kebutuhan akan pelayanan transportasi juga sangat

bervariasi dan mempunyai ciri yang berbeda-beda sebagai fungsi dari waktu,

tujuan perjalanan, frekuensi, jenis barang yang di angkut, dan sebagainya.

Jenis dan kualitas angkutan umum, dan kualitas jalan lingkungan

Kecamatan Jagong merupakan faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam

memilih suatu lintasan serta berkaitan dengan waktu, biaya dan jarak. Jumlah dan

kondisi angkutan umum yang rendah menyebabkan mobilitas penduduk menjadi

terhambat. Sementara dengan kondisi jalan yang buruk menyebabkan kecepatan

kendaraan menurun, dan ini tentu saja memperpanjang waktu perjalanan. Selain

itu penggunaan bahan bakar pun menjadi semakin boros, yang berarti menaikkan

biaya perjalanan. Sementara itu, jumlah angkutan umum yang cukup, memadai

(21)

lintasan tersebut. Akibatnya, volume lalu lintas meningkat, dan selanjutnya

kecepatan perjalanan menurun. Namun orang rela membayar penambahan waktu

perjalanan ini karena kompetensi lain berupa kepuasaan dan untuk membantu

masyarakat melakukan kegiatan pemindahan baik itu orang maupun barang dari

daerah yang satu ke wilayah lain atau sebaliknya diperlukan sebuah sarana dan

prasarana darat yang baik untuk melakukan pergerakan. Dan yang tidak kalah

pentingnya faktor yang mempengaruhi kondisi sarana dan prasarana transportasi

adalah organisasi pemeliharaan dan pengelolaan jalan, disini pemerintah daerah

yang mempunyai peran penting dalam menunjang keberhasilan pemabangunan

dan pemeliharaan jalan serta dukungan dari masyarakat setempat untuk membantu

pembangunan daerah setempat.

Kendati demikian tidak terlepas dari keterbelakangan dengan daerah lain

Kecamatan Jagong Jeget yang jauh dari pusat kota yang menunjukan

perkembangan yang sangat lambat atau tidak berkembang dengan baik seperti

yang telah direncanakan. Hal ini dikarenakan keterbatasan fasilitas penunjang

kebutuhan masyarakat setempat. Salah satu penghambat perkembangan tersebut

adalah prasarana dan sarana transportasi darat, seperti angkutan penumpang yang

tidak mengalami penambahan dari tahun ketahun, pembangunan jaringan jalan

raya yang tidak berkembang semakin baik dan sarana angkutan yang masih sulit

diperoleh di Kecamatan Jagong Jeget.

B. Identifikasi Masalah

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Jagong Jeget yang bersifat

(22)

pendukung pergerakan masyarakat untuk mengangkut hasil alam, dan mendukung

masyarakat untuk melakukan pergerakan untuk menuju daerah asal ketempat

daerah tujuan serta untuk mendukung prekonomian masyarakat setempat.

Minimnya jumlah angkutan umum yang ada membuat masyarakat kesulitan untuk

melakukan pergerakan karena dengan keterbatasan jumlah angkutan umum masih

ada wilayah yang tidak terjangkau oleh angkutan umum. Dan dengan kondisi

jalan yang rusak membuat pergerakan transportasi menjadi semakin sulit, jarak

tempuh menjadi lama dan biaya juga menjadi bertambah, serta ditamabah lagi

dengan faktor-faktor sarana dan prasarana transportasi yang tidak memadai (jenis

dan kuantitas angkutan umum, kualitas jalan dan organisasi pemeliharaan dan

pengelolaan jalan). Kondisi ini tentu saja sangat menghambat dan mempersulit

pergerakan transportasi. Dengan kondisi ini wilayah kecamatan jagong dapat

mengalami keteringgalan dengan daerah yang lain.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat begitu luasnya permasalahan didalam prasarana dan sarana

transportasi maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu keadaan

prasarana dan sarana transportasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan

prasarana dan sarana transportasi di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh

Tengah.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah yang

(23)

1. Bagaimana keadaan prasarana dan sarana transportasi yang ada di

Kecamatan Jagong Jeget?

2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi keadaan prasarana dan

sarana transportasi di Kecamatan Jagong Jeget?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan

penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui keadaan prasarana dan sarana transportasi di

Kecamatan Jagong Jeget.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan prasarana

dan sarana transportasi di Kecamatan Jagong Jeget.

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan kepada PEMDA dalam menanggulangi masalah

prasarana dan sarana trasportasi di Kecamatan Jagong Jeget.

2. Memberikan informasi kepada semua pihak bagaimana ke adaan prasarana

dan sarana transportasi yang ada di Kecamatan Jagong Jeget.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti tentang prasarana dan sarana

(24)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan dapat

ditarik kesimpulan sebagai beikut:

1. Keadaan prasarana transportasi kecamatan Jagong yaitu, untuk panjang

jalan berdasarkan permukaanya panjang jalan aspal yaitu 31,561Km

(16,47%), untuk jalan kerikil yaitu 71Km (37,06%) dan untuk jalan tanah

yaitu 89Km (46,46%). Dari jenis permukaan jalan tersebut yang paling

banyak jumlahnya adalah jalan permukaaan tanah yang berjumlah 89Km

(46,46%). Untuk lebar jalan pada umumnya adalah 3,5 meter. Dan untuk

jalan berdasarkan kondisi permukaan jalan yang tergolong baik yaitu

26,761Km (14,58%), kondisi jalan sedang yaitu 56,87Km (30,98%),

kondisi jalan rusak yaitu 75,63Km (41,20%), kondisi jalan rusak berat

yaitu 24,3Km (13,24%). Berdasarkan masing-masing jumlah kondisi jalan

yang ada di kecamatan Jagong, kondisi yang paling mendominasi adalah

kondisi jalan rusak yaitu 75,63Km (41,20%). Sedangkan untuk keadaan

sarana transportai yang ada di Kecamatan Jagong Jeget ditandai dengan

keberadaan angkutan umum (mobil penumpang, bus, truk dan mobil

barang) dan angkutan pribadi (sepeda motor, dan mobil pribadi). Keadaan

sarana transportasi Angkutan Umum untuk mobil penumpang sebanyak 2

unit, bus sebanyak 4 unit, truk sebanyak 5 unit dan untuk mobil barang

sebanyak 12 unit. Sedangkan untuk Angkutan Pribadi yaitu sepeda motor

(25)

angkutan pribadi disebabkan karena kurangnya angkutan umum yang

dapat digunakan oleh masyarakat untuk melakukan pergerakan terutama

untuk mengangkut hasil pertanian masyarakat.

2. Faktor yang mempengaruhi keadaan sarana dan prasarana transportasi

adalah organisasi pemeliharaan dan pengelolaan jalan tidak sesuai dengan

apa yang diharapkan dan tidak bejalan dengan baik, kualitas jalan juga

tidak digunakan sesuai dengan kemampuan jalan untuk daya muatan

angkutan dan untuk jenis dan kualitas angkutan umum masih ada angkutan

pribadi yang tidak memenuhi kelayakan pakai yang masih digunakan oleh

masyarakat.

B. Saran

Sebelum menimbulkan dampak yang lebih besar perlu diantisipasi kondisi

sarana dan prasarana transportasi yang ada di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten

Aceh Tengah. Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada instansi pemerintah dan juga masyarakat sebagai pihak

yang bertanggung jawab dalam sarana dan prasarana transportasi dapat

lebih memperhatikan dan segera memperbaiki dan mengadakan

pemeliharaan kondisi jalan yang sudah rusak agar pergerakan sarana

transportasi dapat berjalan dengan baik sebagai mana mestinya atau sesuai

dengan harapan bersama.

2. Pemerintah juga harus memperhatikan kebutuhan masyarakat akan jumlah

angkutan umum yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga masyarakat

tidak merasa kesulitan untuk menikmati fasilitas umum yaitu prasarana

(26)

bekerjasama dengan pihak perusahaan angkutan umum untuk memperluas

jumlah rute dan trayek angkutan umum ke desa yang tidak terjangkau oleh

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Harefa, Kurnia Lestari. 2002. Studi Tentang Mobilitas Penduduk dan Hubungannya Dengan Perkembangan Angkutan Umum di Kecamatan Gunungsitoli Kabupaten Nias. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.

Kamaludin, Rustian. 1987. Ekonomi Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sagala, Sariman Parulima. 2003. Studi Tentang Sarana dan Prasarana Transportasi Angkutan Umum di Desa Panambean Hutaurung Kecamatan Jorlang Hantaran Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.

Salim. 1993. Manajemen Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sinulingga,budi. D. 1999. Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Sitompul, Nurhasanah. 2007. Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung ke Objek Wisata Pantai Pandan Sibolga Tapanuli Tengah. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.

Soemargono, K, dkk. 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia. Jakarta: Yayasan Bakti Wawasan Nusantara.

Sugiharto. 2006. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU press.

Sujarwo, Anton. 2006. Tinjauan Tentang Perkembangan Transportasi di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.

Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Warpani, Suwardjoko. 2002. Pengelolaan lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Yoga, Yunadi Asri. 2010. Studi Perkembangan Prasarana dan Sarana Transportasi di Kabupaten Aceh Tengah (Tahun 2003-2008). Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.

(28)

Halim, Jimmy. 2010. Sistem Informasi Rencana Perjalanan Untuk Transportasi Umum.http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/postgraduate/informa tionsystem/Perangkat%20Lunak%20Sistem%20Informasi/Artikel_92305 021.pdf. download 8 Oktober 2011, jam 20:02 WIB.

Iskandar, Hikmat. 2008. Standar jalan yang berwawasan keselamtan transportasi darat.http://www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2008/JN2501APR0801 .pdf.download 8 Oktober 2011,, jam 19:09 WIB.

Moch, dkk. 2005. Teknik Pengelolaan Jalanseri Panduan Pemeliharaan Jalan

Kabupaten. http://www.jurnal. Ac.id/ipload/2005/ISBN: 979–95959–5–

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 5.18 Diagram Bar Distribusi Proporsi Pengobatan Penderita DM dengan Komplikasi yang Dirawat Inap Berdasarkan Kategori Komplikasi di Rumah Sakit Martha Friska Medan

Dengan menggunakan teknik sampling snowball ini peneliti menemukan salah satu keep person yang dimana keep person ini adalah teman dari peneliti yang memberikan

Parameter geometrik jalan dan pergerakan kendaraan yang diturunkan dari sistem Aerial Videography dapat digunakan untuk evaluasi tingkat pelayanan jalan, dimana nilai

Filtrona Indonesia mengenai perencanaan kebutuhan kapasitas waktu produksi, sehingga perusahaan dapat melakukan perencanaan dan pelaksanan untuk menyesuaikan

Paket Pengadaan ini terbuka untuk Penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan memenuhi persyaratan menyediakan jasa konstruksi yang

[r]

Kelompok Kerja ULP Kabupaten Subang pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Subang akan melaksanakan Pelelangan Pemilihan Langsung dengan

Puji syukur atas segala nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga proses penciptaan karya tugas akhir yang