SARANA DAN PRASARANATRANSPORTASI
DI KECAMATAN JAGONG JEGET
KABUPATEN ACEH TENGAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUJIANAH
NIM. 071233310002
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
SARANA DAN PRASARANATRANSPORTASI
DI KECAMATAN JAGONG JEGET
KABUPATEN ACEH TENGAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
MUJIANAH
NIM. 071233310002
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Mujianah, NIM. 071233310002. Sarana dan Prasarana Transportasi di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Keadaan sarana dan Prasarana transportasi 2). Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan sarana dan prasarana transportasi di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Jagong Jeget. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh desa yang ada di Kecamatan Jagong Jeget. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi langsung dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Deskriptif Kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1). Keadaan prasarana sarana transportasi; (a) berdasarkan panjang jalan menurut permukaannya terdiri dari panjang jalan aspal yaitu 31,561Km (16,47%), untuk jalan kerikil yaitu 71Km (37,06%) dan untuk jalan tanah yaitu 89Km (46,46%). Dari jenis permukaan jalan tersebut yang paling banyak jumlahnya adalah jalan permukaaan tanah yang berjumlah 89Km (46,46%). (b) kondisi permukaan jalan terdiri dari kondisi jalan yang tergolong baik yaitu 26,761Km (14,58%), kondisi jalan sedang yaitu 56,87Km (30,98%), kondisi jalan rusak yaitu 75,63Km (41,20%), kondisi jalan rusak berat yaitu 24,3Km (13,24%). Berdasarkan masing-masing jumlah kondisi jalan yang ada di kecamatan Jagong, kondisi yang paling mendominasi adalah kondisi jalan rusak yaitu 75,63Km (41,20%). Dan untuk keadaa sarana transportasi; masih ada desa yang belum terjangkau oleh angkutan umum. (2). Faktor yang mempengaruhi keadaan sarana dan prasarana transportasi terdiri dari: (a) Organisasi pemeliharaan dan pengelolaan jalan yang belum bekerja sesuai dengan harapan. (b) jenis dan kualitas angkutan pada umumnya adalah angkutan pribadi yaitu sepeda motor dengan beberapa diantaranya berada pada kondisi angkutan yang tidak layak pakai. (c) kualitas jalan kurang baik karena tidak adanya perbaikan dan pemeliharaan jalan dari berbagai instansi.
KATA PENGANTAR
Alhamdhulillaha penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “ Sarana dan Prasarana Transportasi di
Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh Tengah”. Adapun skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih kurang sempurna dari apa
yang diharapkan, karena keterbatasan dan pengetahuan penulis. Penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED beserta staf.
2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Pend. Geografi.
5. Bapak Drs. Mbina Pinem, M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
6. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.
7. Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M.Si selaku dosen penguji dan Bapak/Ibu dosen Jurusan Pend.
Geografi yang telah banyak memberikan ilmu berharga selama perkuliahan, serta Bapak Siagian
selaku staf administrasi yang telah membantu kelancaran administrasi penulis.
8. Bapak Mirda Alimi.S, SE. M.Si selaku Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Aceh Tengah.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAAN ii
BAB IV : DISKRIPSI DAERAH PENELITIAN 33
A. Keadaan Fisik 33
B. Keadaan Non Fisik 36
BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44
A.Hasil Penelitian 44
B.Pembahasan 61
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN 69
A. Kesimpulan 69
B. Saran 70
DAFTAR PUSTAKA 72
LAMPIRAN 74
DAFTAR TABEL
No. Uraian. Hal.
1. Jumlah Penduduk 36
2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin 37
3. Komposisi Menurut Umur 39
4. Fasilitas Pendidikan 40
5. Komposisi Menurut Mata Pencaharian 41
6. Fasilitas kesehatan 42
7. Panjang Jalan Berdasarkan Permukaannya Jalan 45
8. Panjang jalan berdasarkan Kondisi Permukaan Jalan 48
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian. Hal.
1. Skema Kerangka Berfikir 30
2. Peta Kabupaten Aceh Tengah 34
3. Peta Kecamatan Jagong Jeget 35
4. Peta jalan berdasarkan jenis permukaan 46
5. Peta kondisi jalan berdasarkan jenis permukaan 50
6. Kondisi jalan aspal di desa Jeget Ayu 51
7. Kondisi jalan kerikil di desa Berawang Dewal 52
8. Kondisi jalan tanah di desa Merah Said 53
9. Bus Bireun Exspress Sebelum Beroperasi 57
10. Mobil barang yang sedang menurunkan barang di desa paya Tungel
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Daftar Observasi 74
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian. Hal.
1. Skema Kerangka Berfikir 30
2. Peta Kabupaten Aceh Tengah 34
3. Peta Kecamatan Jagong Jeget 35
4. Peta jalan berdasarkan jenis permukaan 46
5. Peta kondisi jalan berdasarkan jenis permukaan 50
6. Kondisi jalan aspal di desa Jeget Ayu 51
7. Kondisi jalan kerikil di desa Berawang Dewal 52
8. Kondisi jalan tanah di desa Merah Said 53
9. Bus Bireun Exspress Sebelum Beroperasi 57
10. Mobil barang yang sedang menurunkan barang di desa paya Tungel
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Daftar Observasi 74
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara sedang berkembang banyak menghadapi permasalahan transportasi
dan banyak diantaranya sudah berada pada tahap yang sangat kritis. Permasalahan
yang terjadi bukan saja disebabkan karena terbatasnya sistem sarana dan
prasarana transportasi yang ada, tetapi sudah ditambah lagi dengan permasalah;
pendapatan masyarakat yang rendah, urbanisasi yang sangat cepat, terbatasnya
Anggaran Pendapat Belanja Daerah (APBD), rendahnya kualitas dan kuantitas
yang berkaitan dengan transportasi, tingkat disiplin yang rendah dan lemahnya
sistem perencanaan dan lemahnya kontrol pemerintah terhadap permasalahan
transportasi sehingga menyebabkan permasalahan transportasi semakin parah.
Permasalahan transportasi di Indonesia sudah sedemikian parahnya, khususnya
dibeberapa kota besar seperti DKI-Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung. Kota
yang berpenduduk lebih dari 1-2 juta jiwa dapat dipastikan mempunyai
permasalahan transportasi. Pada ahir tahun 2000, diperkirakan hampir semua
ibukota propinsi dan beberapa ibukota kabupaten akan berpenduduk di atas 1-2
juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa dihindarkan. Hal ini
merupakan lampu merah bagi para pembinaan daerah perkotaan di Indonesia
karena mereka akan dihadapkan pada permasalahan baru yang memerlukan
pemecahan yang baru pula, yaitu masalah transportasi perkotaan (Ofyar, 2000).
Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang
masyarakat dan perkembangan wilayah baik itu daerah pedesaan maupun daerah
perkotaan. Sistem transportasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan
pelayananan mobilitas penduduk dan mendukung pertumbuhan ekonomi
didalam suatu daerah yang menyebabkan pengurangan tenaga kerja yang hanya
mempunyai keahlian dan keterampilan pada wilayah tertentu, selain itu
transportasi dimaksudkan untuk membuka peluang kerja perdagangan antar
wilayah dan mengurangi perbedaan antar wilayah sehingga mendorong
pembangunan antar wilayah.
Pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana transportasi dalam
suatu wilayah perlu ditata dan dikembangkan dalam satu sistem terpadu yang
meliputi angkutan darat, udara dan laut. Sehingga perencanaan wilayah, pedesaan
dan kota serta masalah transportasi tidak diabaikan. Tapi justru masalah ini
menjadi sangat penting, artinya karena menyangkut hubungan antar daerah
perencanaan. Disamping itu prasarana jalan yang baik merupakan modal utama
yang sangat berperan penting untuk mendukung pembangunan daerah dalam
melayani mobilitas penduduk dan pendistribusian barang, sedangkan sarana
transportasi sangat berhubungan erat dengan tingkat mobilitas penduduk pedesaan
dengan kota dan juga perkembangan bagi suatu daerah yang berhubungan dengan
daerah lain.
Dengan demikian kondisi prasarana dan sarana yang tidak sesuai dengan
kebutuhan, tentu saja akan menghambat proses pengembangan wilayah dan
mempersulit masyarakat untuk melakukan pergerakan dalam menjalankan
aktivitasnya sehari-hari. Masyarakat jagong yang pada umumnya bermata
untuk menyalurkan barangnya keluar daerah. Tentu saja untuk menyalurkan
barang tersebut harus menggunakan sarana yang baik dan dengan didukung
dengan kondisi parasara yang baik juga.
Bukan hanya dalam bidang pertanian saja transportasi mempunyai peran
yang sangat penting dan strategis bahkan dalam mendukung, mendorong dan
menunjang segala aspek kehidupan dan penghidupan, baik dibidang ekonomi,
sosial budaya, politik, maupun pertahanan dan keamanan wilayah dan sistem
transportasi harus di tata dan terus menerus disempurnakan untuk menjamin
mobilitas orang maupun barang dalam rangka menjamin kesejahteraan
masyarakat Jagong Jeget. Disamping itu, dalam upaya pengembangan wilayah
dan meratakan hasil-hasil pembangunan, transportasi yang ada di Kecamatan
Jagong dapat berperan sebagai penunjang, pendorong sekaligus penggerak
perkembangan wilayah. Kebutuhan akan pelayanan transportasi juga sangat
bervariasi dan mempunyai ciri yang berbeda-beda sebagai fungsi dari waktu,
tujuan perjalanan, frekuensi, jenis barang yang di angkut, dan sebagainya.
Jenis dan kualitas angkutan umum, dan kualitas jalan lingkungan
Kecamatan Jagong merupakan faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam
memilih suatu lintasan serta berkaitan dengan waktu, biaya dan jarak. Jumlah dan
kondisi angkutan umum yang rendah menyebabkan mobilitas penduduk menjadi
terhambat. Sementara dengan kondisi jalan yang buruk menyebabkan kecepatan
kendaraan menurun, dan ini tentu saja memperpanjang waktu perjalanan. Selain
itu penggunaan bahan bakar pun menjadi semakin boros, yang berarti menaikkan
biaya perjalanan. Sementara itu, jumlah angkutan umum yang cukup, memadai
lintasan tersebut. Akibatnya, volume lalu lintas meningkat, dan selanjutnya
kecepatan perjalanan menurun. Namun orang rela membayar penambahan waktu
perjalanan ini karena kompetensi lain berupa kepuasaan dan untuk membantu
masyarakat melakukan kegiatan pemindahan baik itu orang maupun barang dari
daerah yang satu ke wilayah lain atau sebaliknya diperlukan sebuah sarana dan
prasarana darat yang baik untuk melakukan pergerakan. Dan yang tidak kalah
pentingnya faktor yang mempengaruhi kondisi sarana dan prasarana transportasi
adalah organisasi pemeliharaan dan pengelolaan jalan, disini pemerintah daerah
yang mempunyai peran penting dalam menunjang keberhasilan pemabangunan
dan pemeliharaan jalan serta dukungan dari masyarakat setempat untuk membantu
pembangunan daerah setempat.
Kendati demikian tidak terlepas dari keterbelakangan dengan daerah lain
Kecamatan Jagong Jeget yang jauh dari pusat kota yang menunjukan
perkembangan yang sangat lambat atau tidak berkembang dengan baik seperti
yang telah direncanakan. Hal ini dikarenakan keterbatasan fasilitas penunjang
kebutuhan masyarakat setempat. Salah satu penghambat perkembangan tersebut
adalah prasarana dan sarana transportasi darat, seperti angkutan penumpang yang
tidak mengalami penambahan dari tahun ketahun, pembangunan jaringan jalan
raya yang tidak berkembang semakin baik dan sarana angkutan yang masih sulit
diperoleh di Kecamatan Jagong Jeget.
B. Identifikasi Masalah
Mata pencaharian penduduk Kecamatan Jagong Jeget yang bersifat
pendukung pergerakan masyarakat untuk mengangkut hasil alam, dan mendukung
masyarakat untuk melakukan pergerakan untuk menuju daerah asal ketempat
daerah tujuan serta untuk mendukung prekonomian masyarakat setempat.
Minimnya jumlah angkutan umum yang ada membuat masyarakat kesulitan untuk
melakukan pergerakan karena dengan keterbatasan jumlah angkutan umum masih
ada wilayah yang tidak terjangkau oleh angkutan umum. Dan dengan kondisi
jalan yang rusak membuat pergerakan transportasi menjadi semakin sulit, jarak
tempuh menjadi lama dan biaya juga menjadi bertambah, serta ditamabah lagi
dengan faktor-faktor sarana dan prasarana transportasi yang tidak memadai (jenis
dan kuantitas angkutan umum, kualitas jalan dan organisasi pemeliharaan dan
pengelolaan jalan). Kondisi ini tentu saja sangat menghambat dan mempersulit
pergerakan transportasi. Dengan kondisi ini wilayah kecamatan jagong dapat
mengalami keteringgalan dengan daerah yang lain.
C. Pembatasan Masalah
Mengingat begitu luasnya permasalahan didalam prasarana dan sarana
transportasi maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu keadaan
prasarana dan sarana transportasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan
prasarana dan sarana transportasi di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten Aceh
Tengah.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah yang
1. Bagaimana keadaan prasarana dan sarana transportasi yang ada di
Kecamatan Jagong Jeget?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi keadaan prasarana dan
sarana transportasi di Kecamatan Jagong Jeget?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan
penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui keadaan prasarana dan sarana transportasi di
Kecamatan Jagong Jeget.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan prasarana
dan sarana transportasi di Kecamatan Jagong Jeget.
F. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan kepada PEMDA dalam menanggulangi masalah
prasarana dan sarana trasportasi di Kecamatan Jagong Jeget.
2. Memberikan informasi kepada semua pihak bagaimana ke adaan prasarana
dan sarana transportasi yang ada di Kecamatan Jagong Jeget.
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti tentang prasarana dan sarana
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan dapat
ditarik kesimpulan sebagai beikut:
1. Keadaan prasarana transportasi kecamatan Jagong yaitu, untuk panjang
jalan berdasarkan permukaanya panjang jalan aspal yaitu 31,561Km
(16,47%), untuk jalan kerikil yaitu 71Km (37,06%) dan untuk jalan tanah
yaitu 89Km (46,46%). Dari jenis permukaan jalan tersebut yang paling
banyak jumlahnya adalah jalan permukaaan tanah yang berjumlah 89Km
(46,46%). Untuk lebar jalan pada umumnya adalah 3,5 meter. Dan untuk
jalan berdasarkan kondisi permukaan jalan yang tergolong baik yaitu
26,761Km (14,58%), kondisi jalan sedang yaitu 56,87Km (30,98%),
kondisi jalan rusak yaitu 75,63Km (41,20%), kondisi jalan rusak berat
yaitu 24,3Km (13,24%). Berdasarkan masing-masing jumlah kondisi jalan
yang ada di kecamatan Jagong, kondisi yang paling mendominasi adalah
kondisi jalan rusak yaitu 75,63Km (41,20%). Sedangkan untuk keadaan
sarana transportai yang ada di Kecamatan Jagong Jeget ditandai dengan
keberadaan angkutan umum (mobil penumpang, bus, truk dan mobil
barang) dan angkutan pribadi (sepeda motor, dan mobil pribadi). Keadaan
sarana transportasi Angkutan Umum untuk mobil penumpang sebanyak 2
unit, bus sebanyak 4 unit, truk sebanyak 5 unit dan untuk mobil barang
sebanyak 12 unit. Sedangkan untuk Angkutan Pribadi yaitu sepeda motor
angkutan pribadi disebabkan karena kurangnya angkutan umum yang
dapat digunakan oleh masyarakat untuk melakukan pergerakan terutama
untuk mengangkut hasil pertanian masyarakat.
2. Faktor yang mempengaruhi keadaan sarana dan prasarana transportasi
adalah organisasi pemeliharaan dan pengelolaan jalan tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan dan tidak bejalan dengan baik, kualitas jalan juga
tidak digunakan sesuai dengan kemampuan jalan untuk daya muatan
angkutan dan untuk jenis dan kualitas angkutan umum masih ada angkutan
pribadi yang tidak memenuhi kelayakan pakai yang masih digunakan oleh
masyarakat.
B. Saran
Sebelum menimbulkan dampak yang lebih besar perlu diantisipasi kondisi
sarana dan prasarana transportasi yang ada di Kecamatan Jagong Jeget Kabupaten
Aceh Tengah. Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada instansi pemerintah dan juga masyarakat sebagai pihak
yang bertanggung jawab dalam sarana dan prasarana transportasi dapat
lebih memperhatikan dan segera memperbaiki dan mengadakan
pemeliharaan kondisi jalan yang sudah rusak agar pergerakan sarana
transportasi dapat berjalan dengan baik sebagai mana mestinya atau sesuai
dengan harapan bersama.
2. Pemerintah juga harus memperhatikan kebutuhan masyarakat akan jumlah
angkutan umum yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga masyarakat
tidak merasa kesulitan untuk menikmati fasilitas umum yaitu prasarana
bekerjasama dengan pihak perusahaan angkutan umum untuk memperluas
jumlah rute dan trayek angkutan umum ke desa yang tidak terjangkau oleh
DAFTAR PUSTAKA
Harefa, Kurnia Lestari. 2002. Studi Tentang Mobilitas Penduduk dan Hubungannya Dengan Perkembangan Angkutan Umum di Kecamatan Gunungsitoli Kabupaten Nias. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Kamaludin, Rustian. 1987. Ekonomi Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sagala, Sariman Parulima. 2003. Studi Tentang Sarana dan Prasarana Transportasi Angkutan Umum di Desa Panambean Hutaurung Kecamatan Jorlang Hantaran Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Salim. 1993. Manajemen Transportasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sinulingga,budi. D. 1999. Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Sitompul, Nurhasanah. 2007. Pengaruh Sarana dan Prasarana Terhadap Wisatawan Yang Berkunjung ke Objek Wisata Pantai Pandan Sibolga Tapanuli Tengah. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Soemargono, K, dkk. 1992. Profil Propinsi Republik Indonesia. Jakarta: Yayasan Bakti Wawasan Nusantara.
Sugiharto. 2006. Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Medan: USU press.
Sujarwo, Anton. 2006. Tinjauan Tentang Perkembangan Transportasi di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Warpani, Suwardjoko. 2002. Pengelolaan lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Yoga, Yunadi Asri. 2010. Studi Perkembangan Prasarana dan Sarana Transportasi di Kabupaten Aceh Tengah (Tahun 2003-2008). Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed.
Halim, Jimmy. 2010. Sistem Informasi Rencana Perjalanan Untuk Transportasi Umum.http://www.gunadarma.ac.id/library/articles/postgraduate/informa tionsystem/Perangkat%20Lunak%20Sistem%20Informasi/Artikel_92305 021.pdf. download 8 Oktober 2011, jam 20:02 WIB.
Iskandar, Hikmat. 2008. Standar jalan yang berwawasan keselamtan transportasi darat.http://www.pusjatan.pu.go.id/upload/jurnal/2008/JN2501APR0801 .pdf.download 8 Oktober 2011,, jam 19:09 WIB.
Moch, dkk. 2005. Teknik Pengelolaan Jalanseri Panduan Pemeliharaan Jalan
Kabupaten. http://www.jurnal. Ac.id/ipload/2005/ISBN: 979–95959–5–