• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN PENALARAN FORMAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SWASTA) AL ULUM MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN PENALARAN FORMAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SWASTA) AL ULUM MEDAN."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ii ABSTRAK

M. NAWI. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Penalaran Formal Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Sekolah Menengah Atas (Swasta) Al Ulum Medan. Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana UNIMED, 2012

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa SMA melalui penerapan dua strategi pembelajaran yang diperkirakan mampu memperlihatkan hasil belajar yang signifikan. Strategi pembelajaran yang diterapkan adalah strategi pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) dan strategi pembelajaran langsung (Direct Instruction). Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan ”Analisis Faktorial 2x2yang dilakukan di SMA Swasta Al Ulum Medan yang terdiri dari dua kelas. Data tentang profil kemampuan penalaran formal dianalisis dengan statistik deskriptif, sedangkan keunggulan komparatif strategi CTL dan DI terhadap hasil belajar matematika dianalisis dengan teknik analisis faktorial dua jalur.

Penelitian ini mnggunakan dua macam instrumen, yakni instrumen tes hasil belajar matematika dan instrumen tes kemampuan penalaran formal. Instrumen tes hasil belajar matematika menggunakan tes bentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban (a,b,c,d, dan e) berjumlah 22 butir dan memiliki reliabilitas 0,891 menggunakan rumus alpha cronbach. Sedangkan untuk menjaring data kemampuan penalaran formal siswa digunakan te kemampuan penalaran formal sebanyak 10 butir yang diadaptasi dari Test of Logical Thingking yang dikembangkan oleh Tobin dan Capei dengan reliabilitas 0,75. Tes Kemampuan Penalaran Formal ini meliputi meliputi lima jenis penalaran, yakni proporsional, identifikasi variabel, korelasional, kombinatorial, dan probabilistik. Jumlah skor tiap siswa menunjukkan tahap perkembangan kognisinya yang dibedakan atas tiga tingkatan yakni tingkat operasional kongkrit (total score 0-1), tingkat transisi (total score 2-3), dan tingkat formal (total score 4-10).

Hasil analisis data menunjukkan, bahwa: (1) Secara umum, Terdapat 40,625% Siswa Kelas X SMA Swasta Al Ulum Medan memiliki kemampuan penalaran formal berada pada kualifikasi transisi, 50% berkualifikasi formal, serta 9,375% siswa dengan kualifikasi kongkrit; (2) Strategi CTL lebih unggul daripada Strategi DI; (3) Kemampuan Penalaran Formal berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa; dan (4) Terdapat Interaksi Antara Kemampuan Penalaran Formal dan Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Matematika.

Berdasarkan temuan-temuan penelitian ini maka disarankan kepada para guru Matematika untuk menggunakan strategi CTL dalam proses pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

(2)

i ABSTRACT

M. Nawi. The Effect of Instructional Strategy and Formal Reasoning Ability of Mathematics Student Learning Outcomes High School (Private) Al Ulum Medan. Thesis. Field: Graduate Program UNIMED, 2012

This study intends to determine the differences in mathematics learning outcomes through the implementation of two high school students learning strategies are expected to show significant learning outcomes. The applied instructional strategy is Contextual Teaching Learning and instructional strategies Direct Instruction. This study is a quasi-experimental research design "2x2 Factorial Analysis" conducted in Private High School Al Ulum field consisting of two classes. Data on formal reasoning ability profiles were analyzed with descriptive statistics, while the comparative advantage of CTL and DI strategies for learning math results were analyzed by factorial analysis techniques of two paths.

This study use two kinds of instruments, the instrument test results to learn mathematics and formal reasoning ability test instruments. Instrument test results to learn math using a multiple choice test with five answer choices (a, b, c, d, and e) totaled 22 points and had reliability of 0,891 using by formula cronbach alpha. As for the data capture formal reasoning ability of students to use the formal reasoning ability by 10 items adapted from the Test of Logical Thinking, developed by Tobin and Capei and had reliability of 0,75. The formal reasoning ability includes five types of reasoning, ie, proportional, identifying variables, correlational, combinatorial, and probabilistic. The number of scores for each student show much cognitive developmental stages that are differentiated on three levels of the concrete operational level (total score 0-1), the transition rate (total score 2-3), and the level of formal education (total score 4-10).

The results of data analysis showed that: (1) In general, there were 40.625% Class X student private school Al Ulum Medan have reasoning abilities are in transition qualification, 50% of formal qualification, and 9.375% of students have concrete qualification, (2) CTL strategy is superior to strategy DI, (3) The Effect Formal Reasoning Ability on students'mathematics learning outcomes, and (4) there is interaction between Formal Reasoning Ability and Instructional Strategies for Mathematics Learning Outcomes.

Based on the findings of this study it is advisable to Mathematics teachers to use contextual teaching and learning strategies in the learning process in order to improve students' mathematics learning outcomes.

(3)

iii DAFTAR ISI

Abstrak...i

Daftar Isi...iii

Daftar Tabel...v

Daftar Gambar...vi

Daftar Lampiran...vii

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah...5

C. Pembatasan Masalah...6

D. Perumusan Masalah...6

E. Tujuan Penelitian...7

F. Manfaat Penelitian...7

BAB II Kajian Teoritis, Kerangka Berpikir, dan Pengajuan Hipotesis A. Kajian Teoritis...8

1. Hakikat Matematika dan Hasil Belajar Matematika...8

2. Hakikat Strategi Pembelajaran... 11

2.1. Hakikat Strategi Pembelajaran Kontekstual...12

2.2. Hakikat Strategi Pembelajaran Langsung...23

3. Hakikat Kemampuan Penalaran Formal...24

B. Penelitian yang Relevan...30

C. Kerangka Berpikir...31

(4)

iv BAB III Metodologi Penelitian

A. Tempat dan Waktu Penelitian...39

B. Populasi dan Sample Penelitian...39

C. Metode dan Rancangan Penelitian...40

D. Pengontrolan Perlakuan...41

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...42

F. Prosedur Pelaksanaan Perlakuan...43

G. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data...45

H. Uji Coba Instrumen Pengumpulan Data...48

I. Teknik Analisis Data...49

BAB IV Hasil Penelitian A. Deskripsi Data Hasil Penelitian...52

1. Deskripsi Data Hasil Tes Kemampuan Penalaran Formal...52

2. Deskripsi Data Hasil Belajar (Tes Awal) ... 53

3. Deskripsi Data Hasil Belajar (Tes Akhir)... 54

B. Uji Persyaratan Analisis...59

C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 60

D. Pembahasan... 66

E. Keterbatasan Penelitian... ...72

BAB V Kesimpulan, Implikasi, dan Saran A. Kesimpulan...73

B .Impilkasi...73

C. Saran...76

Daftar Pustaka... 79

(5)

v DAFTAR TABEL

Tabel 1. Persentase siswa mengulang pada UN Matematika SMA... 3

Tabel 2. Persentase kelulusan 0% UN Matematika SMA... 3

Tabel 3. Tahap Perkembangan Kognitif Piaget ... 25

Tabel 4. Perbedaan Strategi Pembelajaran CTL dan DI...32

Tabel 5. Rancangan Penelitian ...41

Tabel 6. Kisi–Kisi Tes Kemampuan Penalaran Formal...46

Tabel 7. Interpretasi Skor Perolehan TKPF . ...46

Tabel 8. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Matematika SMA... 47

Tabel 9. Perhitungan Anava Dua Jalur... 50

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Skor TKPF...52

Tabel 11. Distribusi frekuensi nilai hasil belajar strategi CTL... 54

Tabel 12. Distribusi frekuensi nilai hasil belajar strategi DI ... 55

Tabel 13. Distribusi frekuensi nilai hasil belajar siswa dengan KPF yang diajar dengan strategi CTL...56

Tabel 14. Distribusi frekuensi nilai hasil belajar siswa dengan KPK yang diajar dengan strategi CTL...57

Tabel 15. Distribusi frekuensi nilai hasil belajar siswa dengan KPF yang diajar dengan strategi DI...57

Tabel 16. Distribusi frekuensi nilai hasil belajar siswa dengan KPK yang diajar dengan strategi DI... 58

Tabel 17. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 59

Tabel 18. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas... 60

Tabel 19. Ringkasan Hasil Anava 2x2... 61

(6)

vi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Histogram hasil belajar dengan strategi CTL ….…...………... 54 Gambar 2. Histogram hasil belajar dengan strategi DI …….…………...…..…. 55 Gambar 3.Histogram hasil belajar siswa dengan penalaran formal

yang diajar dengan strategi CTL …………...……….……….… 56 Gambar 4. Histogram hasil belajar siswa dengan penalaran kongkrit

yang diajar dengan strategi CTL ……….…….….. 57 Gambar 5.Histogram hasil belajar siswa dengan penalaran formal

yang diajar dengan strategi DI ……….….…. 58 Gambar 6. Histogram hasil belajar siswa dengan penalaran kongkrit

yang diajar dengan strategi DI ………....…..….. 59 Gambar 7. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan

(7)

vii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.Instrumen Penelitian……….…………. 82

Lampiran 2. Silabus ...…………..…….. 93

Lampiran 3. RPP CTL ...………….. 95

Lampiran 4. RPP DI ...………….. 113

Lampiran 5. Data Hasil Penelitian ... 122

Lampiran 6. Hasil Uji Coba Instrumen... 125

Lampiran 7. Hasil Analisis Data Penelitian... 129

Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian...……...146

(8)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan guru menjadi persoalan yang layak untuk diteliti. Dalam mengajarkan matematika, guru sangat bergantung pada metode ceramah, siswa mencatat rumus dan contoh dari papan tulis, siswa yang pasif, sedikit tanya jawab, dan guru matematika mengajar dengan cara tradisional dan pada umumnya proses pembelajaran berupa penghafalan konsep-konsep matematika. Guru mendominasi kelas dan menjadi sumber utama pengetahuan, kurang memperhatikan aktivitas siswa, dan guru enggan merubah metode mengajar yang terlanjur dianggap benar dan efektif“ (Armanto, 2009:2).

(9)

2

Keluhan dan kekecewaan terhadap hasil yang dicapai siswa dalam

matematika hingga kini masih sering diungkapkan dan pada umumnya siswa

mengatakan matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan

karena harus berhadapan dengan rumus yang sukar untuk diingat dalam

menyelesaikan persoalan matematika. Meskipun siswa mampu menyajikan

tingkat hapalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada

kenyataannya siswa tidak memahaminya. Siswa merasa memahami apa yang

sudah dipelajari tetapi ketika ulangan siswa tidak ingat apa yang sudah dipelajari

(Suryosubroto, 2002:8).

Matematika mempunyai peranan yang cukup besar dalam memberikan

berbagai kemampuan kepada siswa untuk keperluan penataan kemampuan

berpikir dan kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Soedjadi (2000: 45), pendidikan matematika seharusnya memperhatikan

dua tujuan, yaitu (1) tujuan yang bersifat formal, menekankan pada penataan nalar

serta pembentukan kepribadian, dan (2) tujuan yang bersifat material,

menekankan pada penerapan matematika dan keterampilan matematika.

Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa pencapaian tujuan pembelajaran

matematika seperti diuraikan di atas masih belum memenuhi harapan. Hal ini

diindikasikan dengan masih relatif rendahnya mutu hasil belajar siswa dalam ujian

nasional terhadap penguasaan matematika

Data Hasil Ujian Nasional (UN) Matematika SMA (Negeri/Swasta)

Tingkat Sumut Tahun Ajaran 2009/2010 secara rata-rata masih cukup baik.

Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai rata-rata UN 2009/2010 tingkat SMA yang

(10)

3

peserta UN tingkat SMA jurusan Bahasa mendapat nilai rata-rata Matematika

7,20. Untuk jurusan IPA, mendapat nilai rata-rata Matematika 8,67. Sementara

untuk jurusan IPS, mendapat nilai rata-rata Matematika 8,62. Namun bila ditinjau

dari persentase siswa mengulang, maka matematika masih menjadi mata pelajaran

yang sulit bagi siswa dan bahkan terdapat 3 sekolah di kota Medan dengan

persentase kelulusan 0% seperti yang ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel 1.Persentase siswa mengulang pada UN Matematika SMA Tahun Ajaran 2009/20010

Tingkat Persentase

Nasional 10,12%

Provinsi Sumut 5,94%

Kota Medan 2,52%

Sumber: Puspendik (2010)

Tabel 2. Persentase kelulusan 0% dalam pelajaran Matematika Tahun Ajaran 2009/20010

Tingkat Banyak Sekolah

Nasional 267

Provinsi Sumut 8

Kota Medan 3

Sumber: Puspendik (2010)

Pemilihan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat

dipengaruhi oleh sifat dari mata pelajaran yang akan diajarkan juga dipengaruhi

oleh tingkat kemampuan penalaran formal peserta didik. Di samping itu pula

setiap strategi pembelajaran selalu mempunyai tahap-tahap (sintaks) pembelajaran

yang dilakukan oleh siswa dan guru. Antara sintaks yang satu dengan sintaks yang

lain mempunyai perbedaan. Tetapi para ahli berpendapat bahwa tidak ada strategi

pembelajaran yang lebih baik dari strategi pembelajaran yang lain. Pengetahuan

yang bersifat informasi dan prosedural yang menjurus pada keterampilan dasar

akan lebih efektif jika disampaikan dengan cara pembelajaran langsung.

Masalah klasik yang selalu muncul adalah bahwa proses pembelajaran

(11)

4

mekanistik, yakni seorang guru secara aktif mengajarkan matematika, kemudian

memberikan contoh dan latihan, di sisi lain siswa mendengar, mencatat, dan

mengerjakan latihan yang diberikan guru. Akibatnya, mereka belum bisa

menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dan bagaimana pengetahuan itu

akan digunakan. Untuk memperbaiki kondisi ini maka perlu dilakukan perubahan

pola pembelajaran matematika beracuan behaviourisme yang selama ini dilakukan

kepada pola pembelajaran matematika beracuan konstruktivisme seperti strategi

pembelajaran kontekstual.

Dari beberapa penelitian terdahulu terlihat bahwa penerapan pembelajaran

kontekstual cukup memberikan perbedaan hasil belajar yang signifikan dalam

berbagai mata pelajaran khususnya matematika. Hasil penelitian dalam mata

pelajaran matematika menggunakan strategi pembelajaran kontekstual

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan

menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dibandingkan dengan strategi

pembelajaran ekspositori dan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran

dengan variable moderator yang dipilih untuk diteliti. Hal ini dapat dilihat dalam

Yani (2009) pada aspek topik geometri dan pengukuran dengan standar

kompetensi Lingkaran dengan variable moderator kemampuan berpikir kreatif.

Demikan juga dalam penelitian Lumban Gaol (2007) dalam mata pelajaran

Elektronika pada aspek topik Daya Cipta Produk Elektonik menunjukkan bahwa

bahwa hasil belajar siswa dengan penalaran formal tinggi yang diberi perlakuan

dengan dengan model pembelajaran simulasi computer lebih tinggi dibandingkan

(12)

5

interaksi antara model pembelajaran dengan penalaran formal terhadap hasil

belajar siswa.

Setiap individu adalah unik, artinya setiap individu memiliki perbedaan

karakteristik antara yang satu dengan yang lain. Dalam tesis ini penulis memilih

karakteristik siswa ditinjau dari kemampuan penalaran formal, karena objek

kajian matematika yang bersifat abstrak berisi prosedur operasional tentang

struktur-struktur yang logic yang digunakan dalam menyelesaikan masalah

tentang bilangan. Selain itu penalaran (reasoning) merupakan bagian yang tak

terpisahkan dalam proses belajar matematika, karena matematika merupakan

pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar (Suriasumantri, 2005:40).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memandang perlu untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan

Penalaran Formal Terhadap Hasil Belajar Matematika”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan diatas, maka

peneliti mengidentifikasi delapan masalah yang akan diteliti, yaitu: Apakah guru

telah mempersiapkan perencanaan pembelajaraan dengan tepat?, Bagaimana

strategi pembelajaran yang diterapkan guru dalam mengajarkan matematika?,

Apakah guru sudah menggunakan berbagai penggunaan strategi pembelajaran

yang tepat dan sesuai dengan kondisi pembelajaran?, Apakah penggunaan strategi

pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran sudah tepat?,

Bagaimana hasil belajar peserta didik jika guru menggunakan strategi

pembelajaran kontekstual dan pembelajaran langsung dalam kegiatan

(13)

6

strategi pembelajaran langsung terhadap hasil belajar matematika?, Apakah

terdapat perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran

kontekstual dan strategi pembelajaran langsung antara yang memiliki tingkat

kemampuan penalaran formal dan kongkrit?, dan Apakah terdapat Interaksi antara

strategi pembelajaran dengan kemampuan penalaran formal terhadap hasil belajar

matematika?

C. Pembatasan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah yang diuraikan, maka penelitian ini

akan dilakukan di SMA Al Ulum yang terfokus pada proses pembelajaran

matematika dengan menerapkan strategi pembelajaran kontekstual dan strategi

pembelajaran langsung. Dalam studi eksperimental ini, kemampuan penalaran

formal digunakan sebagai variabel moderator. Materi pelajaran yang diteliti

adalah memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan dan

fungsi kuadrat serta pertidaksamaan kuadrat.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah

tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang diajar

dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran

langsung?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang

(14)

7

3. Apakah terdapat interaksi antara srategi pembelajaran dan kemampuan

penalaran terhadap hasil belajar matematika?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui dan memberikan bukti empiris tentang perbedaan hasil belajar

matematika antara siswa yang diajar menggunakan strategi pembelajaran

kontekstual dan yang diajar menggunakan strategi pembelajaran langsung

2. Mengetahui dan memberikan bukti empiris tentang perbedaan hasil belajar

matematika antara siswa yang memiliki tingkat kemampuan penalaran formal dan

kongkrit

3. Menemukan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan

penalaran formal terhadap hasil belajar matematika

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun secara praktis. Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai. Secara

teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperluas pengembangan

pengetahuan khususnya tentang penerapan strategi pembelajaran kontekstual dan

pembelajaran langsung. Selain itu, dapat memperkaya sumber kepustakaan yang

dapat dijadikan acuan dalam penelitian lebih lanjut. Secara praktis penelitian ini

bermanfaat bagi guru sebagai masukan dalam melaksanakan pembelajaran untuk

mencapai hasil belajar matematika yang signifikan, sedangkan bagi siswa hasil

penelitian ini bermanfaat untuk memberi kesempatan agar lebih aktif dalam

(15)

79

DAFTAR PUSTAKA

Armanto, Dian .2009. Pembelajaran Imajinatif Berbasis Lingkungan. Makalah disajikan dalam Seminar Internasional Pembelajaran Berbasis Aneka Sumber di Unimed Medan Tanggal 21 Pebruari 2009

Arikunto, Suharsimi .2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Lawson, A.E .1982. Formal Reasoning, Achievement, and Intelligence: An Issue of Importance. Science Education, 66, 77-83.

Valanides, N. 1996. Formal Reasoning and Science Teaching. School Science and Mathematics, 96(2), 99-107.

Daryanto .1997. Kamus Bahasa Indonesia. Surabaya: Apollo Daryanto .2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Dick, Walter & Lou Carey .1996. The Systematic Design of Instruction. New York: Longman

Gafur, Abdul .1989. Disain Instruksional. Surakarta: Tiga Serangkai

Gene V Glass. 1984. Statistical Methods in Education and Psychology. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Hamalik, Oemar, 1994. Media Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Hamalik, Oemar .2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hergenhahn .2008. Theories of Learning. Edisi Ketujuh. Jakarta: Kencana

Pranada

Hermana, Dody .2010. Contextual Teaching and Learning. Garut: Rahayasa Research

Hudoyo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud Joyce, B. and Weill, M. 1996. Models of Teaching. Boston :Allyn & Bacon Kardi, S. dan Nur, M .2000. Pembelajaran Langsung. Surabaya: Unesa Press. Kemp, J.E. 1994. Perancangan Pembelajaran. Bandung: ITB

(16)

80

Kompas, 3 Maret 2011.

Lawson, A.E. 1982. Formal reasoning, Achievement and Intelligence: An Issue of Importance. Science Education, 66(1), 77-84.

Lumbangaol , Maju .2007. Pengaruh Model Pembelajaran dan Penalaran Formal terhadap Kompetensi Daya Cipta Produk Elektronik

Muhibbinsyah .2007. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurhadi .2003. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti Pusat Penilaian Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2010. Laporan

Hasil Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010. Jakarta. Depdiknas.

Rezeki, Robbi. 2004. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Matematika SMP Negeri Kecamatan.Stabat.

Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula, cetakan ke-2.Bandung: CV Alfabeta

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung:CV.Alphabeta Sanjaya, Wina . 2008. Strategi Pembelajaran Berorientai Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana

Semiawan, Conny . 1988. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia Slavin, Robert E. (1995). Cooperative learning. Theory, Research and Practice,

Second Edition. Boston: Allyn and Bacon.

Soedjadi .2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Jakarta: Depdikbud. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sudjana, Nana. 1997. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Sinar Baru Algesindo

(17)

81

Sujiono, Yuliani .2006. Metode Pengembangan Kognitif, Jakarta: Universitas Terbuka

Suparno, Paul .1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Surajio .2008. Filsafat ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara.

Suriasumantri, Jujun S .2005. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan

Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta Winkel. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo

Gambar

Gambar 1.Histogram hasil belajar  dengan strategi CTL  ….…...……………...  54
Tabel  1.Persentase siswa mengulang  pada UN Matematika SMA Tahun Ajaran 2009/20010TingkatPersentase

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Nilai rata-rata kognitif pada siklus III meningkat menjadi 89,23 dari siklus II yang hanya 74,61; sedangkan nilai rata-rata aktivitas meningkat menjadi 90,7%

This exploration was expected to provide understanding on what features a Moodle-site has and how these features can be customized for enhancing the process

18 Melakukan pemeriksaan terhadap jenis, jumlah dan status kesehatan kemudian membuat LHP Klinis.Apabila LHP Klinis tidak sesuai maka, Petugas Pemeriksa Klinis menyampaikan LHP

Pembuangan limbah yang tidak di-treatment di perairan teritorial pada umumnya tidak diperbolehkan oleh peraturan perundang-undangan. Peraturan Internasional berlaku

Dari hasil penelititan diperoleh bahwa: (1) tidak ada perbedaan yang signifikan penggunaan metode examples nonexamples (EnE) dan modified free inquiry (MFI)

Survei dilakukan dengan melalui beberapa metode yaitu: wawancara, FGD (Focus Group Discussion), observasi, dan dokumentasi. Dari hasil survei ditemukan permasalahan

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya program parenting education di PAUD Al-Khoiriyah, karena masih banyak orang tua yang belum memahami bagaimana