• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL GERAKAN STUTZ BACK EXTENTION MELALUI VARIASI LATIHAN BERPASANGAN PADA PESENAM PENGCAB PERSANI KOTA MEDAN TAHUN 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL GERAKAN STUTZ BACK EXTENTION MELALUI VARIASI LATIHAN BERPASANGAN PADA PESENAM PENGCAB PERSANI KOTA MEDAN TAHUN 2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL GERAKAN STUTZ BACK

EXTENTION MELALUI VARIASI LATIHAN

BERPASANGAN PADA PESENAM

PENGCAB PERSANI KOTA

MEDAN TAHUN 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat – Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

Boby Helmi

Nim : 081266210011

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur pennulis panjatkan kehadirat allah SWT karena telah

melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Gerakan Stutz Back Extention Melalui

Variasi Latihan Berpasangan Pada Pesenam Pengcab Persani Kota Medan Tahun

2013’

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menambah salah satu syarat mutlak

memperoleh gelar sarjana kependidikan bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahrah (PKO) Universitas Negeri Medan.

Peulis menyadari bannyak kekurangan baik dari segi isi, susunan maupun tata

bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Walaupun demdikian besar harapan penulis agar hasil

studi dapat bermanfaat bagi pihak yang membacanya.

Selama perkuliahan sampai dengan tersusunnya skripsi ini, penulis banyak

sekali mendapat dukungan moril, materi dan spiritual yang tidak ternilai harganya.

Melalui tulisan ini penulis mengucapkan trimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Rektor Universitas Negeri Medan

beserta stafnya.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M. Kes Dekan Fakultas Ilmu keolahragaan

Unimed, beserta stafnya.

3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, Bapak Drs.Mesnan, M.Kes, Bapak Dr. Budi Valianto,

M.Pd ,masing masing sebagai Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Pembantu

Dekan III Di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED

4. Bapak Drs. Zulfan Heri, M.Pd Ketua jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(PKO)

5. Bapak Drs. H. Bakti Sitepu sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah

(5)

6. Bapak Drs. H. Ibrahim Wiyaka, M. Kes, A.I.F.O dan Bapak Andarias Ginting,

S.Pd, M. Or yang telah banyak membantu saya dalam perjalanan kuliah, dan

penyelesaian studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan.

7. Seluruh Civitas akademik FIK UNIMED yang telah membantu saya dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

8. Bapak Safrizal dan Bapak Bagina Siregar S.Pd sebagai Pelatih Persatuan Senam

Indonesia Sumatera Utara

9. Teristimewa kepada keluargaku terutama kedua orang tuaku ayahanda yang telah

memberikannya curahan kasih sayang dan perhatiannya serta dukungan baik

moril maupun materil selama perkuliahan hingga selesai, serta kakak dan

adik-adik saya

10.Rekan – rekan mahasiswa PKO Stambuk 2008 yang telah turut serta dalam

membantu dan member motivasi dalam penyelesaian studi akhir.

11.Untuk temen – temen satu kos di Jl. Belat yang selalu memberikan semangat dan

dukungan.

Semoga kebaikan yang mereka berikan mendapat imbalan dari Allah SWT

dan semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca khususnya bagi

jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO).

Medan, Maret 2013

Penulis

Boby Helmi

(6)

ABSTRAK

BOBY HELMI, NIM. 081266210011. “Upaya Meningkatkan Hasil Gerakan Stutz Back Extention Melalui Variasi Latihan Berpasangan Pada Pesenam Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2013”.

(Pembimbing Skripsi : BAKTI SITEPU).

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2013.

Cabang olahraga senam di Indonesia mewarisi sejarah dan tradisi yang

cukup panjang dalam perkembangannya. Diawali dari perkembangan yang

didorong oleh militer di masa-masa kependudukan Belanda dan Jepang,

senam pernah identik dengan olahraga militer di masa-masa awal kemerdekaan

dengandominasi pelatih yang juga datang dari latar belakang kemiliteran yang

kuat.

Senam juga dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau

pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelenturan,

kelincahan, koordinasi, serta control tubuh. Sedikit demi sedikit senam terus

berkembang sampai pada abad ke 18, dan oleh seorang bangsawan Jerman

bernama Friederich Ludwig Jahn mengembangkan olahraga tersebut dan

kemudian yang disebut – sebut sebagai Bapak Senam. Cabang Olahraga Senam

khususnya Senam Artistik memiliki banyak gerakan rangkaian pada nomor senam

lantai seperti, Roll ke depan gulung, Roll ke belakang lurus, Stutz salto depan

gulung, salto depan lurus, salto belakang gulung, salto belakang lurus ,salto

belakang skrup, handspring, flick – flack dan lain sebagai nya.

Untuk itu perlu pula mengupas beberapa pengertian dan istilah yang

dipakai dalam senam, mengingat banyak sekali yang salah pengertian yang

berkembang selama ini. Dan terakhir perlu pula dijelaskan beberapa ciri fisik yang

diperlukan dalam senam, serta upaya mengembangkan komponen-komponen

kualitas fisik tersebut dalam praktik pelatihan dan pembelajaran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil gerakan

Stutz Back Extention melalui variasi latihan berpasangan pada pesenam Pengcab

Persani Kota Medan Tahun 2013. Subjek dalam penelitian ini adalah Pesenam

(7)

berupa latihan yaitu gerobak dorong (whellborow) dan back up berpasngan

terhadap hasil gerakan Stutz Back Extention pada senam lantai.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan, yang terdiri dari

1 siklus. Sebelum dilakukan tindakan 1 peneliti melakukan pre-test untuk

mengetahui kemampuan Stutz Back Extention pesenam, kemudian dilakukan

tindakan dalam bentuk latihan fisik dan di akhiri dengan memberikan tes akhir

siklus 1 dengan menggunakan lembar pengamatan proses atau lembar portofolio

gerakan Stutz Back Extention.

Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan analisis maka diperoleh

hasil analisisnya yaitu : (1) dari hasil pre-test ternyata tidak ada satu pun pesenam

yang mencapai nilai maksimal yang sudah ditentukan dengan nilai rata-rata

53,63.dengan nilai persenatase ketuntasan klasikal (0%). (2) dari hasil post-test di

siklus 1 diperoleh 6 orang pesenam telah mencapai nilai maksimal yang sudah

ditentukan dengan nilai rata-rata 91,66 dengan nilai ketuntasan klasikal (100%).

Dalam hal ini dapat dilihat peningkatan rata-rata hasil latihan pesenam dari

pre-test 53,63 ke Post-pre-test siklus 1 91,66 yaitu telah terjadi peningkatan keberhasilan

secara klasikan sebesar 100%.

Berdasarkan hasil analisis data dapat dikatakan bahwa melalui variasi

latihan berpasangan gerobak dorong (whellborow) dan back up berpasangan dapat

meningkatkan hasil gerakan Stutz Back Extention pada Pesenam Pengcab Persani

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 7

A. KajianTeoritis ... 7

1. Hakikat Senam ... 7

2. Hakikat Senam Artistik ... 10

3. Hakikat Senam Lantai ... 10

4. Hakikat Stutz Back Extention ... 12

5. Hakikat Latihan ... 13

(9)

B. Kerangka Berfikir ... 20

C. Hipotesisi ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 22

B. Subjek Penelitian ... 23

C. Metodologi Penelitian ... 24

D. Desain Penelitian ... 24

E. Instrumen Penelitian ... 28

F. Teknik Analisis Data... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 32

A. Deskripsi Penelitian... 32

B. Hasil Penelitian Siklus I ... 34

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 40

A. Kesimpulan ... 40

B. Saran ... 40

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 . Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian……… 22

Tabel 2 . Data / Nama – Nama Pesenam ………. 23

Tabel 3. Deskripsi Hasil Pre-Test Stutz Back Extention ……… 33

Tabel 4. Data Hasil Pre-test Penilaian Proses Gerakan Stutz Back Extention… 34

Tabel 5. Deskripsi Hasil Post-Test Stutz Back Extention ………... 37

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Gerakan Stutz ……… 12

Gambar 2. Sistem Anak Tangga………... 14

Gambar 3. Gerobak Dorong ………... 17

Gambar 4. Otot Lengan……… 18

Gambar 5. Back Up Berpasangan ………... 19

Gambar 6. Otot Punggung………... 20

Gambar 7. Alur Pelaksanaan Kegiatan Siklus I ………... 24

Gambar 8. Perbandingan Hasil Pre-test ……… 33

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tabel 10 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian .… 42

Lampiran 2. Tabel 11 Program Latihan...………. 43

Lampiran 3. Tabel 12 Data Pre-Test Gerakan Stutz Back Extention …….……… 47

Lampiran 4. Tabel 13 Data Post-Test Hasil Gerakan Stutz Back Extention …….. 48

Lampiran 5. Tabel 14 Lembar Observasi Situasi ………..…………. 49

Lampiran 6. Tabel 15 Lembar Observasi Pre-Test Stutz ………….……….. 57

Lampiran 7. Tabel 16 Lembar Observasi Post-Test Stutz ……….……. 63

Lampiran 8. Tabel 17 Penilaian Proses Gerak Pre-Test Stutz Back Extention…... 69

Lampiran 9. Tabel 18 Penilaian Proses Gerak Post-Test Stut Back Extention ….. 75

Lampiran 10. Tabel 19 Daftar Absensi Pesenam ………..………. 81

(13)

1

cukup panjang dalam perkembangannya. Diawali dari perkembangan yang

didorong oleh militer di masa-masa kependudukan Belanda dan Jepang,

senam pernah identik dengan olahraga militer di masa-masa awal kemerdekaan

dengan dominasi pelatih yang juga datang dari latar belakang kemiliteran yang

kuat.

Menurut buku Petunjuk Lengkap GIMNASTICS Newton C Loken &

Robert J Willoughby Gimnastics, melibatkan beberapa jenis keterampilan yang

paling mendasar, juga mencakup ketermapilan – keterampilan yang telah ada.

Permulaannya tidak begitu jelas, tetapi dapat diperkirakan tahun 2600 S.M, ketika

bangsa Cina mengembangkan latihan – latihan yang menyerupai seperti

GIMNASTICS. Namun perkembangan GIMNASTIC yang sesungguhnya mulai

pada sejarah Romawi dan Yunani kuno.

Bangsa yunani yang pertama kali menekankan gimnastik, sebagai bukti

kata gimnastik itu sendriri berasal dari kata Yunani kuno yaitu GYMNOS yang

artinya telanjang. Dan semakin berkembangnya maka Senam merupakan suatu

latihan tubuh yang dipilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar

dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran

jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai – nilai spiritual.

Senam juga dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai atau

(14)

2

kelincahan, koordinasi, serta control tubuh. Sedikit demi sedikit senam terus

berkembang sampai pada abad ke 18, dan oleh seorang bangsawan Jerman

bernama Friederich Ludwig Jahn mengembangkan olahraga tersebut dan

kemudian yang disebut – sebut sebagai Bapak Senam. Untuk itu perlu pula

mengupas beberapa pengertian dan istilah yang dipakai dalam senam, mengingat

banyak sekali yang salah pengertian yang berkembang selama ini. Dan terakhir

perlu pula dijelaskan beberapa ciri fisik yang diperlukan dalam senam, serta upaya

mengembangkan komponen-komponen kualitas fisik tersebut dalam praktik

pelatihan dan pembelajaran.

Berdasarkan cabang olahraga senam ada beberapa jenis senam yang

diorganisir oleh FIG ( Federation international de Gymnastique ) yang dibagi

menjadi 6 ( enam ) kelompok yaitu : 1. Senam Artistik, 2. Senam Ritmik Sportif,

3. Senam Akrobatik, 4. Senam Aerobik Sport, 5. Senam Trampolin, 6. Senam

Umum.

Cabang Olahraga Senam khususnya Senam Artistik memiliki banyak

gerakan rangkaian pada nomor senam lantai seperti, Roll ke depan gulung, Roll ke

belakang lurus, Stutz salto depan gulung, salto depan lurus, salto belakang gulung,

salto belakang lurus ,salto belakang skrup, handspring, flick – flack dan lain sebagai nya.

Senam artistik terdapat gerakan yang dapat dilakukan secara

berkesinambungan seperti Stutz back extention. Stutz Back Extention adalah

gerakan dari sikap duduk telunjur di matras dengan kedua kaki rapat atau dari

sikap telentang mengangkat sekaligus kedua kaki ke belakang. Pada saat yang

(15)

3

sikap akhir adalah berdiri di atas tangan (handstand).

Salah satu tempat pembinaan atlet senam adalah PERSANI atau disebut

juga Persatuan Senam Seluruh Indonesia yang dibawah naungan pengcab Koni

Medan yang berada di Jl. Stadion Teladan medan. PERSANI yang dibawah

naungan pengcab Koni Medan ini dilatih oleh Bapak Safrizal dimana beliau sudah

berpengalaman di bidang senam karena beliau dulu seorang atlet senam Nasional.

Adapun latihan yang dilakukan di klub ini adalah 6X seminggu ( senin s/d sabtu ).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti pada pesenam Persani

(Persatuan Senam Seluruh Indonesia) medan, pada saat itu pesenam sedang

berlatih di gedung Prof. Drs. Jepta Hutabarat, peneliti menemukan masalah yaitu

masih banyak pesenam yang belum sempurna melakukan gerakan Stutz Back

Extention yang baik. Ini terlihat pada saat pesenam melakukan gerakan Stutz back

extention, pada saat melaksanakannya banyak terjadi kesalahan terutama pada saat

posisi kedua tangan mengangkat tubuh, dimana tidak ada nya tenaga otot tangan

untuk menaikan tubuh ke atas, bahkan ada juga beberapa pesenam yang tidak bisa

sama sekali mengangkat tubuhnya.

Menurut keterangan pelatih hal itu di karenakan gerakan Stutz Back

Extention memang tidak pernah di ulang-ulang, karena gerakan Stutz Back

Extention merupakan gerakan yang jarang dilakukan pada saat melakukan gerakan

rangkaian pada senam lantai atau pada saat pertandingan. Jadi butuh latihan yang

khusus untuk melatih teknik dasar Stutz Back Extention dengan cara menguatkan

otot lengan, menguatkan otot punggung dan melentukan otot punggung.

Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas maka peneliti tertarik

(16)

4

tentang bentuk latihan apa yang relevan dan memungkinkan untuk bisa

mempengaruhi hasil gerakan Stutz Back Extention pada senam lantai dengan

memberikan perlakuan dalam suatu metode latihan yang bertujuan untuk

meningkatkan hasil gerakan Stutz Back Extention. Setelah peneliti bertanya dan

mewawancarai pelatih, ternyata bentuk latihan yang sesuai untuk menunjang

gerakan stuz adalah latihan Gerobak Dorong dan Back Up. Kedua latihan tersebut

sangat berpengaruh pada hasil gerakan Stutz Back Extention, yang dimana latihan

tersebut dapat memberikan efek samping yang sangat bagus dalam melakukan

gerakan Stutz back extention. Adapun fungsi latihan tersebut adalah untuk

menguatkan otot lengan dan menguatkan otot punggung, Peneliti juga

menganggap latihan tersebut relevan dan bisa mempengaruhi hasil gerakan Stutz

Back Extention pada pesenam Pengcab PERSANI Kota Medan. Maka untuk itu

penulis berencana melakukan penelitian dengan judu Upaya Meningkatkan

Hasil Gerakan Stutz Back Extention Melalui Variasi Latihan Berpasangan Pada

Pesenam Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang

masalah, maka dapat di identifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : Faktor

faktor apa saja yang meningkatkan kemampuan hasil Stutz Back Extention

pesenam ? Apakah faktor Variasi Latihan Berpasangan dapat meningkatkan dalam

melakukan gerakan Stutz Back Extention ? Bentuk latihan seperti apakah yang

dapat meningkatkan hasil gerakan Stutz Back Extention?Apakah dengan

(17)

5

Extention pesenam? Seberapa besarkah peningkatan yang diberikan Variasi

Latihan Berpasangan terhadap peningkatan hasil gerakan Stutz Back Extention ?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah bahwa masalah teridentifikasi

cukup luas, maka perlu ditentukan pembatasan masalah. Dalam hal ini penulis

membahas pada hal yang pokok – pokok saja guna mempertegas sasaran yang

akan dicapai yaitu : Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan Variasi

Latihan Berpasangan dapat meningkatkan hasil Stutz Back Extention Pesenam

Pengcab Persani Kota Medan tahun 2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti

sebagai berikut yaitu : “ Apakah Dengan Menggunakan Variasi Latihan

Berpasanagn dapat meningkatkan hasil Stutz Back Extention Pada Pesenam

Pengcab Persani Kota Medan Tahun 2013” ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan penjelasan dalam

permasalahan yang dikemukakan diatas yaitu : Untuk meningkatkan hasil Stutz

Back Extention Melalui Variasi Latihan Berpasangan Pada Pesenam Pengcab

Persani Kota Medan Tahun 2013 ?

F. Manfaat Penelitian

Bila penelitian yang dilakukan ternyata menunjukkan adanya pengaruh

(18)

6

meningkatkan hasil Stutz Back Extention pesenam Pengcab Persani Kota Medan

tahun 2013, maka penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Menjadi bahan informasi dan menambah khasanah dan pengetahuan bagi

peneliti dalam mengembangkan ilmu kepelatihan yang telah diperoleh selama

perkuliahan

2. Bagi pelatih senam, sebagai sumbangan alternatif pilihan latihan untuk

meningkatkan hasil Stutz Back Extention pesenam

3. Sebagai bahan masukan untuk meneliti dalam menyusun karya ilmiah bagi

mahasiswa lain dengan bentuk latihan yang berbeda yang juga dapat

(19)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah melalui variasi latihan

berpasangan memberikan peningkatan yang sangat signifikan terhadap hasil

gerakan Stutz Back Extention pada pesenam pengcab persani kota medan tahun

2013. Nilai rata-rata pesenam pada hasil Pre-Test adalah 53,63 (Kurang), pada

siklus I ini nilai rata-rata pesenam meningkat menjadi 91,66 (sangat baik).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan yang telah dibuat, maka

peneliti menyarankan :

1. Agar pelatih sanggar senam persani meningkatkan kualitas variasi latihan

berpasangan yaitu latihan gerobak dorong (whellborow) dan Back up

berpasangan

2. Agar hasil dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti selanjutnya, terutama

yang membahas tentang senam lantai, khususnya Stutz Back Extention

(20)

1

DAFTAR PUSTAKA

Baley, A. James. (1986). Pedoman Atlet. Semarang: Dahara Prize.

Bompa, O. Tudor. (1983). Theory And Methodology Of Training. Fakultas Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya.

DISPORA, (2004). Petunjuk Olahraga Senam. Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching, Jakarta: Tambak Kusuma.

Hasselberg, P.D, (1984) GYMNASTICS. Government Printer, New Zealand.

Hidayat, Imam, (1982). Senam dan Metodik 1a. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Hidayat, iman, (1985). Senam dan Metodik II. Departemen Pendidikan Nasional.

International Gymnastics Federation (FIG), (1979). Code Of Points. USA

Kristiyanto, Agus (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendididkan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.

Kencana, Nur (1986). Evaluasi Pendidikan. Usaha Nasional; Surabaya-Indonesia.

Mahendra, Agus, (2000). SENAM. Departemen Pendidikan Nasional.

Nurhasan.(1988). Tes dan Pengukuran Dalam Peindidikan Jasmani. Jakarta: Direktorat Jenderal Olaharaga.

Gambar

Tabel 1 . Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian………………      22
Gambar 1. Gerakan Stutz …………………………………………………       12

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan penggunaan media e-gamelan dan penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan nembang macapat siswa

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui nilai konstanta waktu penyimpanan ( k ) dan nilai faktor berat relatif/penimbang ( x ), sehingga kita dapat menghitung

Kacang hijau yang ditanam pada serasah jerami yang telah didekomposisi dengan isolat bakteri C11-1+H+K bukan merupakan tanaman dengan batang tertinggi, walaupun memiliki

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas ekstrak kloroform dan etanol dari biji pacar air (Impatiens balsamina L) terhadap larva Artemia salina Leach dengan metode

Salah satu model pembel- ajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang struktur bumi pada siswa kelas V SDN Ngadiroyo adalah dengan me- nerapkan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya dan seberapa besar hubungan antara persepsi karyawan terhadap promosi jabatan dengan motivasi berprestasi

Perusahaan harus selalu memperhatikan masalah keselamatan dan kesehatan kerja dengan menanamkan dalam diri karyawan pentingnya bekerja secara aman, dengan memastikan