STUDI KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU BIOLOGI DI SMA
NEGERI SE-KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
Oleh: Afrilina Sinaga
4103141003
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
STUDI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
Afrilina Sinaga (NIM 4103141003) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru biologi dalam proses belajar mengajar di SMA Negeri Se-Kabupaten Humbang Hasundutan baik yang sudah sertifikasi maupun yang belum sertifikasi berdasarkan self evaluation dan penilaian siswa. Aspek yang dinilai dari kompetensi pedagogik guru adalah: pemahaman peserta didik, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan pengembangan peserta didik. Instrumen penilaian penelitian berupa angket. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru biologi yang mengajar di SMA Negeri Se-Kabupaten Humbang Hasundutan-Doloksanggul yang berjumlah 20 orang (14 yang sudah sertifikasi dan 6 belum sertifikasi). Semua populasi dijadikan sampel dalam penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis korelasi dengan SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian siswa pada guru yang sudah sertifikasi pada aspek pemahaman peserta didik adalah (3,00±0,85):(3,35±0,79), perencanaan pembelajaran: (3,25±0,50):(2,93±0,59), pelaksanaan pembelajaran: (3,18±0,50):(3,00±0,46) dan untuk pengembangan peserta didik: (2,67±0,58):(2,37±0,12). Keempat aspek penilaian tidak signifikan (P>0,05). Berarti antara pendapat guru dan siswa terdapat kesesuaian/kesamaan.
Sedangkan pada guru yang belum sertifikasi, berdasarkan penilaian siswa untuk aspek pemahaman peserta didik adalah: (2,95±0,91):(3,50±0,50), perencanaan pembelajaran: (2,43±0,51):(3,18±0,57), pelaksanaan pembelajaran: (3,05±0,28):(3,23±0,27) dan untuk pengembangan peserta didik: (2,43±0,51):(2,50±0,26). Untuk aspek pemahaman dan pengembangan peserta didik, antara pendapat siswa dan guru yang belum sertifikasi terdapat hubungan yang signifikan, karena nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,050 atau (P<0,050) yaitu: perencanaan (0,000) dan pelaksanaan (0,002). Tetapi untuk aspek pemahaman peserta didik (0,325) dan pengembangan peserta didik (0,291), tidak ada hubungan yang signifikan, karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,050 atau (P>0,050).
Dari aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran antara guru yang sudah disertifikasi dan guru yang belum sertifikasi menunjukkan kesamaan, namun pada aspek pemahaman dan pengembangan, guru yang telah disertifikasi memiliki keunggulan. Dengan demikian, menurut pandangan siswa, kompetensi pedagogik guru yang sudah sertifikasi lebih baik dibandingkan guru yang belum sertifikasi dalam aspek perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
PEDAGOGIC COMPETENCE STUDY OF BIOLOGY TEACHER IN ALL SMA NEGERI IN HUMBANG HASUNDUTAN REGENCY
Afrilina Sinaga (NIM 4103141003)
ABSTRACT
This study aims to determine the biology teacher pedagogical competence in teaching and learning in SMA Se-Humbang Hasundutan either already certified or not certified by self evaluation and student assessment. Aspects assessed from pedagogical competence of teachers are: understanding learners, instructional planning, implementation and development of student learning. Research assessment instrument in the form of a questionnaire. The population in this study are all biology teachers who teach in SMA Se-Humbang Hasundutan-(P>0.05). Its mean between the self evaluation of teachers and the assessment of students are suitability/similarities.
While the teachers are not certified, based on the assessment of students for understanding aspects of the learner is: (2.95 ±0.91):(3.50±0.50), lesson planning: (2.43±0.51): (3.18 ±0.57), the implementation of learning: (3.05 ±0.28) :(3.23±0.27) and for the development of learners: (2.43±0.51):(2,50±0.26). To aspects of understanding and development of learners, between the opinions of students and teachers who have not been certified a significant correlation, because the significance value is less than 0,050, or (P<0.050), namely: planning (0,000) and execution (0.002). But for understanding aspects of the learner (0.325) and the development of learners (0.291), there was no significant correlation, because the significance value greater than 0,050 or (P>0.050).
From the aspect of the planning and implementation of learning among teachers who are already certified and certified teachers who have not showed similarities, but according to the understanding and development aspects, the teacher who has been certified to have the advantage. Thus, according to the views of students, teachers pedagogical competence has been certified better than teachers who have not been certified in all aspects of planning and implementation of learning.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis persembahkan hanya kepada Tuhan Yesus Kristus,
atas segala kasih dan penyertaanNya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada Penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncakan.
Skripsi berjudul “Studi Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Di SMA
Negeri Se-Kabupaten Humbang Hasundutan”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
Pada kesempatan ini, Penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Ir.
Herkelus Abdullah, MS sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada Penulis sejak awal penelitian sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada Ibu Dr. Hj. Fauziyah Harahap, M.Si, Bapak Drs. Djongken Simamora,
M.Pd, dan juga Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si, yang telah memberikan masukan
dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan
skripsi ini. Terimakasih juga Penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Batin Kaban
selaku dosen Pembimbing Akademik. Penghargaan juga disampaikan kepada
seluruh Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan Bapak/Ibu guru yang ada di SMA Negeri
Se-kabupaten Humbang Hasundutan, khusunya guru biologi sertya siswa-siswi
dan staf pegawai yang turut berpartisipasi dalam penelitian ini.
Teristimewa kepada Ayah (Youngman Sinaga) dan Ibunda tercinta
(Timerlin Naibaho) Terimakasihku yang tak terhingga untukmu, atas segala kasih
sayang, doa, serta pengorbananmu untuk membesarkan dan mendidik kami anak-anakmu sampai saat ini, semoga Tuhan Yesus senantiasa memberkartimu dalam
segala kebaikan serta membalas pengorbananmu. Juga kepada Henri dan
Gunawan Morifa (Abang), serta Tina, Tia Mustika, Totti Noven (Kakak), Kasir
Marihot (Adik), Rina Sihotang (Kakak Ipar), Patar Munthe & Zakharia Siringo
(Abang Ipar) terimakasih telah menjadi saudara yang memgbanggakan dan dapat
Terimakasih juga buat sahabat sekaligus teman seperjuangan Bio_Dik’C
Forever, terkhusus kepada kak’ Ros, Imel, Fitman, mika petrus, eci, siska dan
dewi terimakasih buat segala kebersamaan, cerita, dan canda-tawa yang pernah
ada diantara kita Terkhusus kepada Ogen Mia, terimakasih untuk semua
kisah-kasih yang pernah kita lalui bersama. Dan kepada semua pihak yang turut
membantu dalam penelitian sampai terselesaikannya skrisi ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu, Penulis mengucapkan banyak terimakasih.
Penulis telah berupaua semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini namun penulis menyadari masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnya skripsi ini. Semoga skripsi ini pemanfaat dalam
merperkaya ilmui pengetahuan pembaca.
Medan, 14 Oktober 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
2.2.1. Pemahaman Peserta Didik 11 2.2.2. Perencanaan Pembelajaran 12 2.2.3. Pelaksanaan Pembelajaran 13 2.2.4. Pengembangan Peserta Didik 14
2.3. Sertifikasi Guru 15
2.3.1. Pengertian Sertifikasi Guru 15
2.3.2. Prinsip Sertifikasi 16
2.3.3. Tujuan dan Manfaat Sertifikasi 17 2.4. Kualifikasi Pembelajaran Guru Bersertifikat Pendidik 17
BAB III METODE PENELITIAN 20 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 20
3.1.1. Lokasi Penelitian 20
3.1.2. Waktu Penelitian 20
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 20
3.2.1. Populasi 20
3.2.2. Sampel 20
3.3. Variabel Penelitian 20
3.4. Instrumen Penelitian 20
3.5. Jenis dan Desain Penelitian 21
3.7. Teknik Analisis Data 21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 22
4.1.1. Deskripsi Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Yang
Belum dan Sudah Sertifikasi Menurut Pandangan Siswa 22 4.1.1.1. Deskripsi Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Yang
Belum Sertifikasi 23
4.1.1.2. Deskripsi Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Yang
Sudah Sertifikasi 25
4.1.1.3. Deskripsi Perbandingan Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Yang Sudah Sertifikasi dan Yang Belum Sertifikasi Menurut
Penilaian Guru (Self Evaluation) 27 4.1.1.4.Deskripsi Perbandingan Kompetensi Pedagogik Guru Biologi
Yang Sudah Sertifikasi dan Yang Belum Sertifikasi Menurut
Pandangan Siswa 28
4.2. Pembahasan 30
4.2.1. Kompetensi Pedagogik Guru Biologi SMA Negeri
Se-Kabupaten Humbang Hasundutan 31 4.2.1.1. Aspek Pemahaman Peserta Didik oleh Guru Biologi
yang Belum dan Sudah Sertifikasi 31 4.2.1.2. Aspek Perencanaan Pembelajaran oleh Guru Biologi
yang Belum dan Sudah Sertifikasi 32 4.2.1.3. Aspek Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru Biologi
yang Belum dan Sudah Sertifikasi 33 4.2.1.4. Aspek Pengembangan Peserta Didik oleh Guru Biologi
yang Belum dan Sudah Sertifikasi 35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 38
5.1. Kesimpulan 38
5.2. Saran 39
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1. Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Belum
Sertifikasi Menurut Pandangan Siswa 23 Tabel 4.2. Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Sudah
Sertifikasi Menurut Pandangan Siswa 25 Tabel 4.3. Perbandingan Kompetensi Pedagogik Guru Biologi
Sudah Sertifikasi DanYang Belum Sertifikasi
Menurut Guru (Self Evaluation) 27 Tabel 4.4. Perbandingan Kompetensi Pedagogik Guru Biologi
Sudah Sertifikasi Dan Yang Belum Sertifikasi
Menurut Pandangan Siswa 29
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1. Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru Biologi yang
Belum Sertifikasi Menurut Pandangan Siswa 23 Gambar 4.2. Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru Biologi yang
Sudah Sertifikasi Menurut Pandangan Siswa 25 Gambar 4.3. Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru Biologi
(Yang Sudah dan Belum Sertifikasi) Berdasarkan
Self Evaluation 27 Gambar 4.4. Rata-rata Kompetensi Pedagogik Guru Biologi
(Yang Sudah dan Belum Sertifikasi) Berdasarkan
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Daftar Guru Biologi Di SMA Negeri Se-Kabupaten
Humbang Hasundutan Tahun 2007-2012 38
Lampiran 2. Kisi-kisi Angket 39
Lampiran 3. Angket Untuk Guru 43
Lampiran 4. Angket Untuk Siswa 47
Lampiran 5. Lampiran 5. Uji-t antar kompetensi oleh siswa pada guru
yang sudah sertifikasi 51
Lampiran 6. Lampiran 6. Uji-t antar kompetensi oleh siswa pada guru
yang belum sertifikasi 60
Lampiran 7. Skoring kompetensi pedagogik guru biologi sudah
sertifikasi berdasarkan penilaian siswa (n=140) 66
Lampiran 8. Skoring kompetensi pedagogik guru biologi belum
sertifikasi berdasarkan penilaian siswa (n=140) 67
Lampiran 9. Uji-t perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan
pengajaran pada guru yang belum dan telah sertifikasi 68
Lampiran 10. Dokumentasi penelitian 71
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam
konteks pendidikan mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan
gurulah yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan. Gurulah
yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan
dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan
keteladanan. Lebih dari 10 hasil penelitian di Negara-negara berkembang,
menunjukkan adanya dua kunci penting dari peran guru yang berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi belajar peserta didik yaitu: jumlah waktu efektif yang
digunakan guru untuk melakukan pembelajaran di kelas dan kualitas kemampuan
guru. Dalam hal ini, guru hendaknya memiliki standar kemampuan untuk melakukan
pembelajaran yang berkualitas (Simon dan Alexander dalam Mulyasa, 2009).
Peningkatan kualitas mengajar dan kompetensi guru dicanangkan dalam
program sertifikasi pada guru, yang diharapkan guru menjadi pendidik professional,
dengan berpendidikan minimal S-1/D-4 yang berkompetensi sebagai agen
pembelajaran serta dibuktikan dengan pemilikan sertifikat pendidik setelah
dinyatakan lulus uji kompetensi (sertifikasi). Guru yang professional adalah guru
yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
professional dan kompetensi sosial (Nasution dan Arthana, 2010).
Menurut Hasanuddin dan Nurmaliah (2010), Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan mengelola pembelajaran, mencakup konsep kesiapan mengajar termasuk didalamnya pemahaman akan peserta didik, pengembangan
peserta didik, perencanaan pembelajaran (mencakup pemilihan materi, perumusan
indikator, penentuan alokasi waktu, pengembangan materi pembelajaran, pendekatan
dan metode pembelajaran) serta pelaksanaannya atau langkah-langkah kegiatan
pembelajaran (termasuk pemanfaatan teknologi pembelajaran dan evaluasi hasil
belajar) yang ditunjukkan oleh penguasaan pengetahuan dan keterampilan mengajar.
Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan mengelola pembelajaran yang
ini memuat perumusan tujuan/kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi,
pemilihan sumber/media pembelajaran, skenario pembelajaran serta penilaian proses
dan hasil pembelajaran. Keseluruhan subkomponen dalam perencanaan ini akan
diwujudnyatakan dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu kegiatan guru dalam
mengelola pembelajaran di kelas dan pembelajaran individual. Kegiatan ini
mencakup tahapan prapembelajaran (pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi),
kegiatan inti (penguasaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media/sumber
belajar, evaluasi dan penggunaan bahasa), dan penutup, yang meliputi: refleksi,
rangkuman dan tindak lanjut (Muslich, 2007).
Keseluruhan aspek atau ruang lingkup kompetensi pedagogik diatas
menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik lebih berkaitan/berhubungan langsung
terhadap proses belajar mengajar (PBM) yang bersifat edukatif antara guru dan siswa
di sekolah. Di samping itu, semua indikator yang merujuk pada kompetensi
pedagogik lebih mudah di amati/observasi serta dikarenakan keterbatasan waktu
penelitian sehingga penulis memfokuskan penelitian ini hanya pada kompetensi
pedagogik guru di SMA Negeri Se-kabupaten Humbang Hasundutan khususnya guru
biologi, sesuai dengan bidang studi yang ditekuni oleh penulis.
Guru yang telah lulus uji sertifikasi (bersertifikat pendidik) berarti telah
memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan
pengajarannya termasuk kompetensi pedagogik beserta aspek yang dikaji
didalamnya. Berdasarkan observasi Penulis pada bulan Januari tahun 2014 di
kabupaten Humbang Hasundutan terdapat 14 guru biologi yang telah lulus sertifikasi
(bersertifikat pendidik) dan 6 orang guru biologi yang belum sertifikasi yang
mengajar di 12 sekolah SMA Negeri yang ada di kabupaten tersebut (Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan). Di samping itu, hasil observasi
peneliti di beberapa sekolah SMA Negeri yang ada di Kabupaten tersebut
menunjukkan bahwa dalam proses belajar mengajar biologi di kelas, guru sering kali
hanya berceramah tanpa menggunakan metode atau media pembelajaran lainnya.
Pada hal fasilitas di beberapa sekolah tersebut sudah dilengkapi seperti media
infokus dan alat-alat laboratorium yang mendukung dalam pembelajaran biologi.
Sehingga kebanyakan siswa mengaku kurang bahkan tidak mengenali alat-alat
misalnya, mereka sangat kesulitan. Hal inilah yang menyebabkan mata pelajaran
biologi itu membosankan menurut mereka.
Selain itu, menurut pengakuan siswa di beberapa sekolah tersebut, apabila
guru belum memasuki ruangan kelas atau terlambat, siswa seringkali keluar masuk
ruangan kelas dan pelajaran dimulai tidak tepat waktu. Di awal pembelajaran, guru
juga kurang memperhatikan kesiapan belajar siswa, termasuk alat-alat belajar seperti
sumber/buku pegangan siswa, sehingga ketika proses pembelajaran berlangsung,
siswa menjadi ribut dan tidak memperhatikan pelajaran. Di beberapa sekolah
lainnya, hal lain yang juga menjadi masalah dalam pembelajaran biologi adalah pada
kegiatan inti pembelajaran, guru seringkali menyuruh siswa untuk meringkas,
kemudian guru meninggalkan ruangan tersebut sehingga siswa menjadi tidak
tertib/ribut di kelas dan pembelajaran menjadi tidak kondusif. Selain daripada itu, di
akhir pembelajaran, guru seringkali tidak melakukan refleksi (mengajak siswa
mengingat kembali dan menyimpulkan hal-hal yang telah dipelajari), sehingga siswa
mudah lupa akan materi yang telah dipelajarinya pada waktu itu.
Berdasarkan uraian diatas muncul sebuah pertanyaan, bagaimana sebenarnya
kompetensi pedagogik guru biologi, baik yang telah lulus sertifikasi (Bersertifikat
pendidik) maupun yang belum sertifikasi, apakah sudah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan oleh pemerintah? Untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut,
maka penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Studi Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Di SMA Negeri Se-Kabupaten Humbang Hasundutan”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi adalah :
1. Guru masih melaksanakan proses belajar mengajar yang bersifat
konvensional (ceramah), tanpa menggunakan metode atau media
pembelajaran lainnya.
3. Pada saat mengawali pembelajaran, guru kurang memperhatikan kesiapan
siswa dalam belajar (termasuk kesiapan alat-alat belajar siswa seperti buku
pegangan siswa)
4. Guru tidak memperkenalkan dan tidak menggunakan ruangan serta alat-alat
laboratorium sebagai media pembelajaran yang dapat mendukung
pembelajaran biologi.
5. Di akhir pembelajaran, guru seringkali tidak melakukan refleksi (mengajak
siswa mengingat kembali dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari).
1.3.Batasan Masalah
Dalam penelitian ini Penulis membatasi masalah pada kompetensi pedagogik
guru biologi, baik yang bersertifikat pendidik maupun yang belum sertifikasi dalam
proses belajar mengajar, di SMA Negeri se-Kabupaten Humbang Hasundutan.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kompetensi pedagogik guru biologi dalam proses belajar mengajar di
SMA Negeri Se-Kabupaten Humbang Hasundutan, baik yang sudah sertifikasi
maupun yang belum sertifikasi?
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru biologi, baik yang sudah bersertifikat pendidik maupun yang belum sertifikasi, dalam proses belajar
mengajar di SMA Negeri Se-Kabupaten Humbang Hasundutan
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kompetensi pedagogik guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten
2. Mengevaluasi produk sertifikasi guru apakah sudah sesuai dengan tujuan yang
diharapkan oleh pemerintah, khususnya guru biologi SMA Negeri Se-Kabupaten
Humbang Hasundutan dalam hal kompetensi pedagogik guru.
3. Bahan masukan bagi calon guru untuk meningkatkan kemampuan atau
kompetensi pedagogiknya dalam proses belajar mengajar
4. Sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti di bidang pendidikan,
khususnya dalam hal kompetensi mengajar guru.
1.7. Defenisi Operasional
1. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan mengelola pembelajaran
terkait pemahaman peserta didik secara mendalam dan penyelenggaraan
(perencanaan dan pelaksanaan) pembelajaran yang mendidik yang
ditunjukkan dalam keterampilan mengajar serta pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
2. Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru
yang telah memenuhi standar professional guru. Sertifikasi guru juga
merupakan pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi guru.
Guru professional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Menurut pandangan siswa, tingkat kompetensi pedagogik guru biologi yang telah sertifikasi (bersertifikat pendidik) lebih baik dibandingkan guru
biologi yang belum sertifikasi khususnya dalam aspek perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, dimana:
a. Rata-rata skor untuk setiap aspek kompetensi pedagogik yang dinilai
oleh siswa lebih tinggi dibandingkan rata-rata skor penilaian guru
sendiri (Self evaluation). Skor penilaian tersebut memiliki hubungan
yang tidak signifikan, artinya bahwa tidak ada beda nyata antara
pendapat guru yang sudah sertifikasi dengan pendapat siswa.
b. Pada guru yang belum sertifikasi, penilaian guru sendiri (Self
evaluation) lebih tinggi daripada rata-rata skor penilaian siswa dan
memiliki hubungan yang signifikan untuk aspek perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran dimana nilai sigifikansinya lebih kecil dari
0,050 atau (P<0,050) yaitu: (P=0,000) dan (P=0,002) sedangkan untuk
aspek pemahaman dan pengembangan peserta didik, tidak memiliki
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, peneliti
menyarankan:
1. Diharapkan agar guru Biologi SMA Negeri Se-Kabupaten Humbang
Hasundutan, khususnya yang belum sertifikasi agar lebih meningkatkan
kompetensi pedagogiknya, terlebih dalam aspek perencanaan dan
pelaksanaan proses pembelajaran
2. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis, diharapkan
menggunakan 5 option/pilihan jawaban. Hal ini bertujuan supaya rentang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, Rhineka Cipta, Jakarta.
Agung, I., (2010), Meningkatkan Kreatifitas Pembelajaran Bagi Guru, Bestari Buana Murni, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hasanuddin dan Nurmaliah, C., (2010), Kompetensi Pedgogik Guru Biologi Yang
Telah Lulus Sertifikasi Di SMA Negeri Kota Banda Aceh, Laporan Hasil
Penelitian, FKIP Universitas Syiah Kuala
Idrus, A., dan F. Saudagar., (2011), Pengembangan Profesionalitas Guru, Gaung Persada Press, Jakarta.
Khairunnisa, (2013), Kajian Kompetensi Pedagogik dan Profesional oleh Guru
Biologi Bersertifikat Pendidik dalam Mendesain Pembelajaran di SMA Negeri se-Kota Jambi, Laporan Hasil Penelitian, P MIPA FKIP
Universitas Jambi.
Kunandar, (2011), Guru profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Mulyasa, E., (2009), Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung
Nasution, W. B., dan Arthana, K. P., (2010), Pengaruh Sertifikasi Guru Terhadap Kompetensi Mengajar Guru Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik, Jurnal Teknologi Pendidikan,10: 47-62