• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SEJARAHSISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DI KELASX SMA SINAR HUSNI MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SEJARAHSISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DI KELASX SMA SINAR HUSNI MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING

DI KELAS X SMA SINAR HUSNI MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

ASMIDAR RITONGA NIM. 309421002

PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ABSTRAK

Asmidar Ritonga. NIM.309421002. Meningkatkan Aktivitas Belajar Sejarah Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving di Kelas X SMA SINAR HUSNI Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas siswa dan keaktifan dalam belajar sejarah siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan diterapkannya model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan aktivitas belajar sejarah siswa kelas X SMA SINAR HUSNI Medan Tahun Ajaran 2012/2013.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA SINAR HUSNI Medan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 dengan subjek adalah siswa kelas X yang berjumlah 50 orang. Penelitian ini merupakan penelitian expost fakto yang dilakukan di kelas yang terdiri dari 4 pertemuan, dimana dalam tiap pertemuan terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Sedangkan teknik analisis data adalah dengan data kualititatif dan data kuantitatif.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa, pada awal dilakukan pre test hasilnya dari jumlah 50 siswa hanya 28 siswa yang mencapai ketuntasan yakni 70 (56%). Setelah dilakukan model pembelajaran Problem Solving dan dilaksanakan pos test maka nilai ketuntasan siswa mencapai 44 siswa (88%).

Dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem solving pada standar kompetensi menganalisis peradaban Indonesia dan Dunia dapat meningkatkan aktivitas belajar sejarah siswa kelas X SMA SINAR HUSNI Medan Tahun Ajaran 2012/2013 membuktikan peningkatan aktivitas belajar yang signifikan ditandai dengan nilai rata-rata : 80.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik ALLAH SWT, atas segala nikmat dan hidayah yang tak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Meningkatkan Aktivitas Belajar Sejarah Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving di Kelas X SMA SINAR HUSNI Medan Tahun Ajaran 2012/2013”. Shalawat dan salam tercurahkan atas pimpinan ummat, Rasulullah SWA, keluarga, para sahabat dan seluruh generasi setelahnya. Moga kelak di hari perhitungan kita mendapat pengakuan dari beliau sebagai ummatnya. Amin ya Rabbal’alamin...

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Restu, MS, Selaku Dekan FIS UNIMED

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, Selaku Pembantu Dekan 1 FIS UNIMED yang telah banyak memberikan kemudahan-kemudahan untuk melakukan penelitian. Semoga Allah membalas semua kebaikan Bapak dan selalu diberikan rahmat. Amin

4. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FIS UNIMED

(5)

6. Bapak Yushar Tanjung selaku Dosen sejarah yang telah banyak memberikan pengarahan-pengarahan kepada saya. Semoga bapak selalu dilindungi oleh Allah Swt. Amin.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Sejarah beserta staff pegawai.

8. Bapak Kepala Sekolah, guru dan staff pegawai serta para siswa SMA Sinar Husni Medan khususnya kelas X yang telah banyak membantu selama proses penelitian berlangsung.

9. Teristimewa kepada keluarga penulis terutama kedua orang tua penulis yang telah memberikan kasih sayangnya serta tidak henti-hentinya memberi bantuan baik moril maupun material selama perkuliahan hingga selesai. Ayahanda Muhammad Syahlan Ritonga dan Ibunda Mastulen terima kasih atas ajaran dan nasehat serta dukungan yang telah diberikan kepada ananda, semoga Allah melimpahkan rahmat dan rezeki serta diberikan kesehatan kepada Ayahanda dan Ibunda, Amin.

10. Kakak dan adik-adik satu kos (Ika, Dila, Ririn, Ulan, Emi, Icha, Restu, Vera dan Lisa) terima kasih atas bantuan dan dukungannya.

11. Terima kasih juga buat Abang Idris beserta keluarga besar yang telah banyak membantu dalam proses penelitian semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan selama ini, Amin.

(6)

13. Sahabat-sahabatku tercinta dan seperjuangan di jurusan Sejarah stambuk 2009 (Diana, Meli dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu). Terima kasih atas dukungan dan motivasi yang diberikan selama ini. 14. Dan untuk yang terakhir orang yang saya sayangi Kakanda Ali Sahbuki,

terima kasih atas dukungan dan motivasi yang diberikan kepada saya selama kuliah di Universitas Negeri Medan. Semoga Allah akan selalu melindungi Kakanda Ali Sahbuki dan keluarga. Amin.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2013 Penulis

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Tabel Langkah Kerja Pada Model Pembelajaran Problem Solving... 26

3.2. Observasi Aktivitas Siswa ... 29

3.3. Penilaian Antar Kelompok ... 31

4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 1 ... 36

4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 2 ... 37

4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 3 ... 39

4.4 Hasil Perolehan Nilai Tes Belajar Siswa saat Pre tes ... 40

(8)

DAFTAR ISI

2.1.1 Metode Pembelajaran Problem Solving (pemecahan masalah)...7

2.1.2 Aktivitas Belajar ...13

2.1.3 Nilai Aktivitas dalam Pengajaran ...18

2.1.4 Penggunaan Aktivitas Dalam Pengajaran ...19

2.2 Kerangka Berpikir ...21

(9)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.6 Teknik Pengumpulan Data ...28

3.7 Teknik Analisis Data ...33

3.8 Jadwal Kegiatan Penelitian ...34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...35

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ...35

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ...35

4.1.2 Hasil Tes Belajar ...40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...57

5.1 Kesimpulan ...57

5.2 Saran ...59 DAFTAR PUSTAKA

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

4.1 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Pertemuan I ... 36

4.2 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Pertemuan 2 ... 38

4.3 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Pertemuan 3 ... 39

4.4 Grafik tes belajar Siswa saat pre tes (pertemuan 1) ... 41

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pembudayaan karakter dan kristalisasi nilai-nilai kehidupan manusia. Sebab hingga saat ini dunia pendidikan dipandang sebagai sarana yang efektif dalam berusaha melestarikan dan mewariskan nilai-nilai kehidupan. Kurikulum, pendekatan, metode, strategi dan model yang sesuai, fasilitas yang memadai dan sumber daya manusia yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan dan kualitas pendidikan.

Jansen Sinamo (2010 : 231), “Pendidikan memang persoalan besar yang memerlukan perhatian bersama, baik pemerintah, pengusaha, hingga segenap warga masyarakat, termasuk lembaga agama dan institusi pendidikan itu sendiri. Siapa pun yang merumuskan dan apa pun rumusannya, cita-cita pendidikan senantiasa luhur dan mulia. Bukan hanya aspek kognitif yang menjadi sasaran, tetapi segenap potensi individu yang terus-menerus berkembang hingga batasnya yang entah. Dengan kata lain, pendidikan dipandang sebagai jalan menuju manusia beretos dan beretika, bahkan marga utama menuju kesempurnaan hidup”.

(12)

dilakukan Pemerintah belum mencapai hasil yang memuaskan, indikasinya dapat dilihat dari hasil ujian nasional.

Mutu pembelajaran tidak akan tercapai tanpa performasi siswa yang peka, kritis, mandiri, kreatif dan bertanggung jawab. Performasi siswa yang produktif, berprestasi dan mandiri tidak lepas dari peran serta guru dalam proses pembelajaran, karena dari keseluruhan perangkat tenaga kerja penggerak sektor pembelajaran, nampaknya guru merupakan tenaga pelaksana yang sangat menentukan dan memainkan peranan strategis. Tingkat keterlibatan siswa serta interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran juga sangat tergantung kepada guru. Guru yang baik adalah guru yang selalu mencoba menerapkan berbagai alternatif metode dalam pengelolaan pembelajaran agar lebih efektif dan produktif guna mencapai tujuan pembelajaran.

Sementara itu fenomena yang dialami guru berkaitan dengan metode pembelajaran adalah masih adanya guru tidak memilih serta menciptakan metode-metode pembelajaran terbaru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang kurang tepat dan kurang efektif, hanya menganggap siswa sebagai pembelajar pasif yang mengakibatkan guru hanya terfokus pada pemberian sejumlah materi tanpa memperhatikan aktivitas belajar para siswa.

(13)

mencatat materi pelajaran yang diterangkan guru, sehingga siswa tidak memiliki pemahaman yang utuh mengenai pembelajaran Sejarah. Kalau hal ini terus dibiarkan dan guru tetap tidak merangsang aktivitas dan meningkatkan hasil belajar siswa, maka akan terjadi proses pembelajaran yang pasif, tidak kreatif dan membosankan karena hanya guru yang dianggap sebagai sumber.

Salah satu alternatif tindakan yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah ini adalah dengan cara Meningkatkan Aktivitas Belajar Sejarah dengan Menggunakan model Problem Solving. Menurut Jauhari (2011:86) menyatakan bahwa model belajar dengan menggunakan metode Problem Solving ini merupakan suatu metode yang dilakukan guru untuk menjelaskan tujuan pembelajaran, guru membantu siswa mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dan lain-lain), guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah, guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya, guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.”

(14)

penelitian. Penelitian ini adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata serta pengembangan kemampuan dalam memecahkan masalah. Adapun judul penelitian ini adalah:

“Meningkatkan Aktivitas Belajar Sejarah Dengan Menggunakan Model Problem Solving di Kelas X SMA Sinar Husni Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Diharapkan dengan menerapkan model pembelajaran problem solving ini aktivitas belajar siswa dapat meningkat.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah cara meningkatkan aktivitas belajar Sejarah siswa kelas X SMA Sinar Husni Medan?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan aktivitas belajar Sejarah siswa pada kelas X SMA Sinar Husni Medan?

3. Masih banyaknya guru yang menggunakan metode konvensional pada saat pembelajaran Sejarah di SMA Sinar Husni Medan.

1.3Rumusan Masalah

(15)

1. Bagaimanakah cara meningkatkan aktivitas belajar Sejarah siswa kelas X SMA Sinar Husni Medan?

2. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran problem solving dapat meningkatkan aktivitas belajar Sejarah siswa di kelas X SMA Sinar Husni Medan T.A 2012/2013?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dengan diterapkan metode pembelajaran problem solving

dapat meningkatkan aktivitas belajar Sejarah siswa kelas X SMA Sinar Husni Medan.

2. Untuk mengetahui dengan diterapkan metode pembelajaran problem solving, apakah belajar Sejarah menjadi lebih menyenangkan dan siswa kelas X SMA Sinar Husni Medan dapat termotivasi.

1.5Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian dari hasil penerapan metode pembelajaran problem solving, yaitu:

1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman penulis dengan menerapkan metode pembelajaran problem solving dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar Sejarah siswa pada saat mengajar nanti. 2. Sebagai sarana informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dan

(16)

metode pembelajaran problem solving (berbasis masalah) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengamatan, secara keseluruhan dari 9 aspek yang dinilai pada awal pertemuan terdapat 5 aspek aktivitas yang tercapai pada pelaksanaan pembelajaran yaitu aspek partisipasi setiap anggota sebesar 70,0% , aspek aktif mencari sumber belajar sebesar 52,5%, aspek tepat waktu diskusi

sebesar 51,3%, memahami tugas masing-masing sebesar 50,6%. Sementara itu, aspek aktivitas yang belum tercapai yaitu bertanya pencapaiannya sebesar 39,4%, aspek mengeluarkan pendapat pencapaiannya sebesar 49,4%, aspek kemampuan dalam menghimpun diskusi sebesar 49,4%, kecepatan membahas materi sebesar 33,8%. Hal ini dapat kita lihat pada hasil observasi aktivitas siswa pada lampiran 08, dimana terlihat pada aspek bertanya, mengeluarkan pendapat, kemampuan dalam menghimpun diskusi, serta kecepatan membahas materi rendah.

2. Sedangkan pada pertemuan selanjutnya yakni pertemuan 2 terdapat 7 aspek aktivitas yang sudah tercapai pada pelaksanaan pembelajaran yaitu aspek partisipasi setiap anggota sebesar 74,4%, aspek aktif mencari sumber belajar

(18)

36

ketekunan sebesar 51.3 %. Sementara itu, aspek aktivitas yang belum tercapai yaitu aspek kecepatan bahas materi sebesar 47,5% dan aspek bertanya pencapaiannya masih sebesar 43,1%. Hal ini dapat kita lihat pada hasil observasi aktivitas siswa pada lampiran 09, dimana terlihat pada aspek kecepatan bahas materi dan aspek bertanya, secara keseluruhan masih rendah. 3. Dan pada pertemuan terakhir secara keseluruhan dari 9 aspek yang dinilai

secara keseluruhan aspek aktivitas sudah tercapai pada pelaksanaan pembelajaran dan mengalami peningkatan yaitu aspek partisifasi setiap anggota sebesar 80,0%, aspek mengeluarkan pendapat sebesar 68,1%, aspek

kemampuan menghimpun diskusi sebesar 66,9%, aspek aktif mencari sumber belajar sebesar 65,6%, aspek tepat waktu diskusi sebesar 63,8%, aspek

kecepatan bahas materi sebesar 62,5%, aspek memahami tugas masing-masing sebesar 61,9%, aspek antusias atau ketekunan sebesar 58,1% serta aspek bertanya sebesar 52,5 %. Ini terlihat pada hasil observasi aktivitas pada lampiran 10. Keberhasilan ini sudah mencapai hasil yang diinginkan dalam pembelajaran.

4. Hasil pengamatan aktivitas siswa diatas menunjukan siswa telah termotivasi melakukan aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam pembelajaran Problem Solving. Aktivitas siswa pada setiap pertemuan mengalami peningkatan, dari

awal pertemuan adalah 39,2% ke pertemuan 2 sebesar 44,5% selanjutnya aktivitas siswa pada pertemuan terakhir meningkat jadi 50,5%.

(19)

37

dan pada pertemuan selanjunya rata-rata hasil belajar dengan skor 70 dengan peningkatan skor sebanyak 10 dari awal pertemuan dengan jumlah siswa yang tuntas belajar pada awal pertemuan sebanyak 28 siswa atau 56% dari jumlah 50 siswa dan pada pertemuan selanjunya sebanyak 44 siswa atau 88% dari jumlah 50 siswa, maka peningkatan terjadi sebesar 32% atau 16 orang siswa.

1.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan:

1. Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan guru khususnya guru sejarah hendaknya menjadikan Model Pembelajaran Problem Solving sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran sejarah sehingga dapat meningkatkan pemahaman, aktivitas, keaktifan siswa serta hasil belajar siswa khususnya materi hipotesis tentang asal-usul dan persebaran manusia di kepulauan Indonesia serta perkembangan teknologi dan sistem kepercayaan masyarakat Indonesia pada zaman batu muda dan zaman batu besar.

2. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan sebagai bahan perbandingan atau masukan yang konstruktif bagi kesempurnaan hasil penelitian ini.

(20)

38

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah aplikasi multimedia game penunjang kreatifitas anak usia dini untuk membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar

Pembelajaran sebelum menggunakan media animasi... Pembelajaran menggunakan

Batuan ini tidak mengalami metamorfisme karena pengaruh intrusi granit, sehingga dapat diyakini bahwa batuan ini merupakan batuan asal (protolit) pada daerah penelitian.Setelah

PPL ini dilaksanakan dalam mempersiapkan tenaga pendidik yang profesional sebagai guru pengajar dan pembimbing atau konselor. PPL ini merupakan kegiatan praktikan

pengalaman pelanggan adalah tentang bagaimana perusahaan memahami ekspetasi pelanggan akan pengalaman pada setiap touchpoints serta kontak pada semua tingkatan

a. small sarcophagi, measuring from 0.90 metres up to 1.20 meters in length. Shape and measurements made it reasonable to infer that the deceased were buried in a squatted

Group Base Reactions Struktur Gedung Rawat Inap RSI Surakarta 118 Tabel 4.12. Penulangan Balok Anak

algoritma dalam pengambilan keputusannya, dinyatakan berhasil dan cukup apabila telah. Di bawah ini berupa penelitian sebelumnya, dengan judul Penerapan Model Waterfall