• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADAPTASI SOSIAL BUDAYA ANTAR ETNIK PADA MASYARAKAT DESA TIGAPANAH KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ADAPTASI SOSIAL BUDAYA ANTAR ETNIK PADA MASYARAKAT DESA TIGAPANAH KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

ADAPTASI SOSIAL BUDAYA ANTAR ETNIK PADA MASYARAKAT DESA TIGAPANAH KECAMATAN TIGAPANAH

KABUPATEN KARO

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Irma Feronika Ginting

NIM. 308111052

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iii ABSTRAK

Irma Feronika Ginting, NIM. 308111052. “ADAPTASI SOSIAL BUDAYA

ANTAR ETNIK PADA MASYARAKAT DESA TIGAPANAH

KECAMATAN TIGAPANAH KABUPATEN KARO.”

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “Adaptasi Sosial Budaya Antar Etnik Pada Masyarakat Desa Tigapanah Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo.”

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengenai isi maupun dalam pemakaian bahasa, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun untuk perbaikan yang lebih baik. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Skripsi ini juga terselesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :

(6)

vi

2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing penulis serta memberi masukan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan

4. Bapak Drs. H. Restu, MS, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial

5. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, dan sekaligus sebagai Pembimbing Akademik dan sebagai Dosen Penguji

6. Bapak Gabriel Parlaungan Siahaan, SH, M.Hum, sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

7. Ibu Dra. Rosnah Siregar, SH. M.Si, sebagai Dosen Penguji 8. Bapak Drs. Suady Husin, SH,M.Si sebagai Dosen Penguji

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bekal ilmu dan etika berperilaku serta membantu penulis

10.Bapak Sugino sebagai Pegawai Administrasi yang telah banyak berjasa dalam membantu penulis

(7)

vii

12.Buat sahabat-sahabat karib tercinta penulis yakni, Sri Yanti Barus, Monasari Sitorus, Darius Nata Ginting, Enda Paradana, Hamdani Hakim, Leriman, Ahmad Suleman, Disti, Juli Damanik, yang telah mendukung, mendoakan serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan atas kenangan indah yang tak akan terlupakan bersama kalian dan akan selalu penulis kenang dalam hidup.

13.Buat teman-teman penulis di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan stambuk 2008, khususnya kelas Reguler B, waktu-waktu yang telah terlewati bersama kalian akan sangat penulis rindukan.

14.Buat kekasih ku tercinta Jofrey Panggabean , terimakasih atas dukungan dan motivasi yang telah di berikan kepada penulis agar penulis tetap semangat dalam mengerjakan skripsi penulis

15.Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Medan, September 2012 Penulis

(8)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

3. Adaptasi Sebagai Strategi Bertahan Hidup Manusia ... 10

4. Komponen Kebudayaan ... 12

(9)

D. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 24

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

F. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 27

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 27

B. Hasil Penelitian ... 53

C. Pembahasan ... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ……….. 60-61

(10)

DAFTAR TABEL

Hal

1. Tabel 1 Mau mengembangkan kebudayaan Indonesia ... 31

2. Tabel 2 Masyarakat pendatang yang melakukan transmigrasi ... 32

3. Tabel 3 Mengetahui adanya etnik lain ... 33

4. Tabel 4 Adaptasi sosial budaya antar etnik perlu dilaksanakan ... 34

5. Tabel 5 Sering melakukan adaptasi sosial budaya antar etnik ... 35

6. Tabel 6 Sering memperkenalkan kebudayaan pada etnik lain ... 36

7. Tabel 7 Dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan etnik lain 37 8. Tabel 8 Mau mengenal kebudayaan dari etnik lain ... 38

9. Tabel 9 Menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional Indonesia ... 39

10. Tabel 10 Sering menghadiri acara adat etnik lain ... 40

11. Tabel 11 Sering menggunakan bahasa suku ... 41

12. Tabel 12 Selalu menanamkan sikap saling menghargai antar etnik ... 42

13. Tabel 13 Pernah mengalami kesulitan berkomunikasi dengan etnik lain ... 43

14. Tabel 14 Sering terjadi konflik sosial di dalam masyarakat ... 44

15. Tabel 15 Pernah mengalami kecemburuan sosial ... 45

16. Tabel 16 Pernah merasa terancam dengan kedatangan etnik lain .... 46

17. Tabel 17 Pernah melakukan Diskriminasi terhadap etnik lain ... 47

18. Tabel 18 Mengalami kesulitan dalam memahami adat istiadat dari etnik lain ... 48

19. Tabel 19 Proses adaptasi sosial budaya antar etnik sangat sulit ... 49

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Angket Penelitian 2. Daftar Pedoman Wawancara 3. Nota Tugas

4. Penerbitan Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Jurusan PP-Kn 5. Surat Izin Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial

6. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian Dari Kepala Desa Tigapanah 7. Surat Keterangan Perpustakaan Jurusan PP-Kn

8. Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED 9. Kartu Bimbingan Skripsi

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang multikultur, yakni bangsa yang memiliki aneka ragam budaya yang dapat memperkaya budaya nasional sekaligus sebagai ciri khas dari Indonesia. Kemajemukan bangsa Indonesia termasuk dalam hal etnik, merupakan kekayaan dari kebudayaan bangsa yang dapat dijadikan kebanggaan bersama.

Etnik merupakan salah satu identitas sosial budaya dalam masyarakat. Keanekaragaman etnik semakin memperkaya kebudayaan Indonesia. Keanekaragaman etnik akan menghasilkan sebuah tatanan masyarakat yang heterogen, dinamis, dan integratif atau sebaliknya akan berpotensi menimbulkan konflik apabila tidak dikelola secara bijaksana.

Keanekaragaman budaya menjadikan Indonesia merupakan salah satu bangsa yang paling plural didunia dengan 525 etnik dan menggunakan lebih dari 250 bahasa. Karenanya, sebagai bangsa yang multietnik persoalan-persoalan mengenai pengintegrasian berbagai etnik kedalam kerangka persatuan nasional selalu menjadi tema penting. Namun, setelah sekian puluh tahun kemerdekaan, pertikaian antar etnik tetap saja terjadi. Konflik dapat saja muncul di tengah masyarakat akibat kurangnya rasa saling menghargai dan menghormati baik antar etnik maupun terhadap kebudayaan yang dianut oleh masing-masing etnik.

(13)

Memiliki ratusan etnik dengan budaya berlainan, yang bahkan beberapa di antaranya sangat kontras, potensi ke arah konflik sangatlah besar. Untuk itu diperlukan adanya sikap saling menghargai nilai-nilai budaya, sehingga berfungsi sebagai pedoman dan pendorong perilaku, yang tidak lain mengenai sikap dan cara berfikir tertentu pada warga masyarakat. Nilai budaya tersebut berperan dalam mengendalikan kehidupan kelompok etnik tertentu, memberi ciri khas pada kebudayaan etnik, dan dijadikan patokan dalam menentukan sikap dan perilaku setiap anggota kelompok etnik.

Nilai budaya yang berbeda pada tiap etnik akan menimbulkan sikap dan cara berfikir yang berbeda pula. Demikian juga dalam perilaku yang diambil meskipun dalam masalah yang sama. Perbedaan potensial ini menimbulkan konflik, terutama pada masalah-masalah yang berkaitan dengan interaksi antar etnik.

Banyaknya masyarakat yang melakukan transmigrasi atau perpindahan dari suatu tempat yang padat penduduk ke tempat lain yang masih jarang penduduknya. Ditempat yang baru tentu saja masyarakat harus melakukan adaptasi sosial budaya terutama adaptasi antar etnik. Adaptasi atau penyesuaian yang dilakukan tidak hanya pada masyarakat setempat saja namun juga harus pada lingkungan sekitarnya.

(14)

peranan yang lebih kompleks dan riil”. Lingkungan juga menjadi penentu seseorang melakukan migrasi. Masyarakat melakukan migrasi dengan tujuan mendapatkan penghidupan yang lebih layak dari daerah asal, jadi setiap etnik yang melakukan migrasi memilih daerah yang memiliki sumber kekayaan alam dan pekerjaan untuk menopang kehidupan mereka.

Adaptasi antar etnik sangat penting dalam masyarakat, karena untuk memahami kebudayaan orang lain dan memperkenalkan kebudayaan sendiri pada orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda, merupakan hal yang tidak mudah untuk itu diperlukan suatu penyesuaian agar dapat menerima kekurangan dan kelebihan dari kebudayaan etnik lain.

Beradaptasi dengan kebudayaan baru merupakan hal yang tidak mudah, selain harus memahami kebiasaan ataupun belajar menerima kebudayaan suku lain yang belum tentu sesuai dengan kebudayaan yang selama ini telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia sejak kecil.

Adaptasi yang terjadi pada setiap suku bangsa ada beberapa tipe model, diantaranya adalah (1) adaptasi yang dilakukan pendatang terhadap penduduk setempat; (2) adaptasi yang dilakukan penduduk setempat terhadap pendatang; (3) adaptasi yang tidak dilakukan oleh pihak manapun, dimana masing-masing suku bangsa saling berdiam diri tanpa melakukan adaptasi.

(15)

lingkungan sosial yang serba baru. Fokus ketiga, adalah kemungkinan kelanjutan atau keterputusan hubungan sosiokultural dan ekonomi dengan daerah asal dan kemungkinan bertahan atau terleburnya identitas lama kedalam ikatan baru.

Adaptasi sosial budaya antar etnik bertujuan untuk mencegah timbulnya, disentegrasi, konflik sosial, kecemburuan sosial dan masalah-masalah sosial lainnya dalam masyarakat sehingga tidak terjadi kesenjangan antar etnik, sekaligus keanekaragaman dapat dijadikan sebagai kelebihan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Desa Tigapanah merupakan suatu desa yang mayoritas penduduknya adalah suku Karo. Namun seiring dengan waktu dan makin banyaknya masyarakat yang melakukan transmigrasi, maka di desa Tigapanah pada saat ini terdapat berbagai etnik yaitu : Batak Toba, Batak Karo, Simalungun, Jawa, Minang, Padang, Tionghoa, Pak-Pak, Nias, Mandailing.

(16)

pendatang atau masyarakat setempat tidak melakukan atau kurang memahami arti dari pentingnya adaptasi sosial budaya antar etnik.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan kajian lebih lanjut dengan mengangkat judul: “Adaptasi Sosial Budaya Antar Etnik Pada Masyarakat Desa Tigapanah Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo.”

B.Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam pelaksanaan penelitian.. Menurut Surya (2006 : 8) ;“identifikasi masalah adalah problem pengenalan masalah dan inventarisir masalah”.

Sebagaimana telah diterangkan dalam latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: 1. Keadaan di dalam masyarakat berkaitan dengan proses adaptasi sosial

budaya antar etnik yang tidak berjalan dengan baik.

2. Tanggapan masyarakat mengenai adaptasi sosial budaya antar etnik pada masyarakat.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi sosial budaya antar etnik pada masyarakat

(17)

C. Pembatasan Masalah

Menurut Surya (2006 : 9), “batasan masalah adalah membatasi ruang

lingkup yang terlalu luas atau lebar sehingga penelitian lebih dapat fokus untuk dilakukan”.

Setelah dikemukakan dilatar belakang dan ruang lingkup atau identifikasi masalah dalam penelitian, agar tampak fokus masalah yang akan diteliti serta untuk mengarahkan pandangan dalam pembahasan, penulis merasa perlu untuk membuat pembatasan masalah. Hal ini berguna agar penelitian ini lebih jelas dan terarah.

Sesuai dengan ruang lingkup di atas, maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Proses adaptasi sosial budaya antar etnik pada masyarakat.

2. Permasalahan apa yang dapat timbul dalam proses adaptasi sosial budaya antar etnik pada masyarakat.

D.Perumusan Masalah

Menurut Hassan (2002:150); ”rumusan masalah hanya memuat intisari

dari latarbelakang masalah yang diambil dari batasan masalah, biasanya rumusan masalah dituliskan dalam bentuk kalimat pertanyaan”.

Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

(18)

2. Permasalahan apa saja yang timbul dalam proses adaptasi sosial budaya antar etnik pada masyarakat Desa Tigapanah?

E.Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui maksud dari suatu penelitian, maka perlu adanya tujuan penelitian, menurut Ali (2002 : 7) mengatakan bahwa :

“Tujuan penelitian sangat besar pengaruhnya terhadap komponen atau elemen generalisasi yang lain, terutama metode teknik alat maupun generalisasi yang diperoleh. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama seseorang merumuskan tujuan penelitian yang akan dilakukan, karena tujuan penelitian pada dasarnya titik anjak atau titik unjuk yang akan dicapai seseorang melalui kegiatan penelitian yang akan dilakukan”.

Agar suatu penelitian dapat mencapai sasaran tentunya harus terlebih dahulu dirumuskan tujuan yang harus dicapai. Dengan memperhatikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah :

1. Untuk memperoleh gambaran faktual mengenai proses adaptasi sosial budaya antar etnik pada masyarakat Desa Tigapanah.

2. Untuk memperoleh gambaran faktual mengenai permasalahan apa saja yang timbul dalam proses adaptasi sosial budaya antar etnik pada masyarakat Desa Tigapanah.

F. Manfaat Penelitian

(19)

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberi masukan pada masyarakat Desa Tigapanah mengenai manfaat adaptasi sosial budaya antar etnik, sehingga dapat mengurangi konflik dalam masyarakat dan meningkatkan sikap saling menghargai dan menghormati setiap perbedaan yang ada di dalam masyarakat.

2. Bahan kajian oleh masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dalam kehidupan bermasyarakat.

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Proses adaptasi sosial budaya antar etnik pada masyarakat adalah proses menyesuaikan diri dengan lingkunganya maupun kebudayaan dari etnik lain dan mencoba memahaminya sehingga terjalin suatu hubungan yang terbuka di tengah masyarakat melampui batas-batas perbedaan-perbedaan etnik dan perbedaan lainya sehingga terbentuk kehidupan bersama yang harmonis. Adaptasi sosial budaya antar etnik juga membantu masyarakat yang majemuk untuk mengurangi jumlah konflik yang terjadi antar etnik di tengah masyarakat dan membantu proses mempersatukan kelompok-kelompok etnik yang berbeda dalam masyarakat majemuk untuk menjadikanya menjadi satu kesatuan tanpa mempertentangkan perbedaan-perbedaan yang ada di antara kelompok-kelompok etnik tersebut sehingga terwujud suatu tatanan yang harmonis didalam kehidupan bermasyarakat. 2. Melalui adaptasi sosial budaya antar etnik masyarakat dapat meningkatkan

interaksi sosial dengan cara berkomunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa lisan maupun tulisan baik dengan bahasa persatuan ataupun dengan bahasa suku, melalui komunikasi masyarakat dapat saling mengenal dan dapat saling memahami sehingga ditengah masyarakat dapat terjalin kerjasama, baik dalam meningkatkan kesejahteraan maupun mengurangi konflik sosial.

(21)

3. Adaptasi sosial budaya banyak memberi dampak positif dalam kehidupanm masyarakat yaitu menciptakan kerukunan, mengurangi konflik seperti perbedaan status sosial, perebutan sumber daya ekonomi, kecemburuan sosial, ketimpangan kesejahteraan dan meningkatkan toleransi antar etnik yaitu proses untuk kebersediaan antar pihak yang berbeda yang saling berhubungan untuk saling menghormati dan menghargai segala perbedaan yang ada sehingga tidak terjadi perselisihan atau permusuhan.

4. Indonesia merupakan bangsa yang sangat majemuk dengan keanekragaman etnik, ras, agama, budaya, dan sebagainya, apabila hal tersebut tidak di kelola secara baik maka akan menimbulkan berbagai pertentangan di tengah perbedaan tersebut, namun dengan adanya penyesuaian atau adaptasi hal tersebut dapat di atasi sehingga semboyan Indonesia Bhineka Tunggal Ika dapat tetap ditegakkan dan masyarakat pun tidak lagi mempersoalkan keanekaragaman tersebut dan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga untuk selamanya.

(22)

B.Saran

1. Bagi pembaca sebaiknya dalam pelaksanaan adaptasi sosial budaya antar etnik hendaknya semua etnik turut ambil bagian dan mendukung proses adaptasi tersebut agar berjalan dengan baik, sehingga terwujud suatu tatanan masyarakat yang harmonis terlepas dari segala konflik yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.

(23)

61

61

Daftar Pustaka

Ali, Muhammad. 2002. Penelitian Pendidikan. Jakarta : Pustaka Aman. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: suatu pendekatan praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Barth, Fredrik. 1988. Kelompok Etnik dan Batasanya. Jakarta : Universitas Indonesia.

Daeng, Hans, J. 2000. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Harefa, Kosmas. 2010. Adaptasi Masyarakat Nias Dalam Pembagunan

Keharmonisan Sosial Etnis ( Study kasus adaptasi masyrakat nias dengan masyarakat batak karo di Kecamtan Medan Johor kelurahan kwala bekala).Jurnal,Universitas Negeri Medan.

Hasjir, Anidal. 1984. Kamus Istilah Sosiologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Koenjaraningrat, dkk. 2008. Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Mulyana, Deddy dan Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Komunikasi Antarbudaya,

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ranjabar, Jacobus.2006.Sistem Sosial Budaya Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Setiadi, Elly M dan Effendi Ridwan. 2008.Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Jakarta: Kencana.

Siagian, Liber. 2005. Konsep Integrasi Sosial pada Masyarakat Multi Etnik,Jurnal, Fakultas Ilmu sosial – Universitas Negeri Medan. Sudjana. 2002. Metoda statistika. Bandung: Tarsito

Sujana, Arman. 2007. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Mega Aksara.

Sudagung, Hendro Suroyo, 2001, Mengurai Pertikaian Etnis: Migrasi Swakarsa Etnis Madura ke Kalimantan Barat. Jakarta: ISAI

Surya, Sutan. 2006. Panduan Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Yogayakarta : Pustaka Pena.

Tim penyusun. 2005. Pedoman Penulisan Skripsi: Fakultas Ilmu Pendidikan. Medan. Universitas Negeri Medan.

Prasetijo, Ali. 2008. Adaptasi Dalam Antropologi, dalam

(24)

62

62

Setiyanto, Agus.2008Kemajemukan dan Adaptasi Budaya antar Etnis, dalam http://setiyanto.wordpress.com/2008/11/02/kemajemukan-dan-adaptasi-budaya-antar-etnik/). Diakses 02 November 2008

Referensi

Dokumen terkait

bobot kelopak bunga per hektar, jumlah kelo- pak bunga per tanaman, dan bobot biji per hektar. Karakter bobot 100 kelopak kering tidak berkorelasi dengan produksi kapsul

BIDANG CIPTA KARYA DPU KABUPATEN KLATEN. JL Sulaw

Memperhatikan ketentuan-ketentuan Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor : 54 Tahun 2010 dan perubahannya Nomor : 4 Tahun 2015 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah,

TES KATEGORI

Fu infatti dopo la pubblicazione dell’edizione giolitina che si verificò una vera e propria esplosione del gusto per le opere d’arte ispirate all’ Orlando furioso , cui seguì

Persentase hidup pada setiap kombinasi perlakuan menunjukuan bahwa perlakuan P1M4 (pengepakan menggunakan kardus dan media tanah : pasir), P3M3 (pengepakan

IAIN Pontianak membuat standar mutu berjumlah 24 standar dengan mengacu pada SN Dikti. Standar Mutu ini terdiri dari Standar Mutu Pendidikan dengan jumlah 8 standar,

Menurut saya setidaknya ada lima peran yang dapat diambil oleh museum: (1) peran sosial; (2) peran akademik; (3) peran eduksi; (4) peran pemberdayaan masyarakat; (5) peran