• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UPAYA PENERAPAN BEHAVIOR BASED SAFETY (BBS) DENGAN METODE DO IT DI AREA RING PRODUCTION CHANNEL FACE AND OD GRINDING PT.SKF INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN UPAYA PENERAPAN BEHAVIOR BASED SAFETY (BBS) DENGAN METODE DO IT DI AREA RING PRODUCTION CHANNEL FACE AND OD GRINDING PT.SKF INDONESIA."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN UPAYA PENERAPAN

BEHAVIOR BASED

SAFETY

(BBS) DENGAN METODE DO IT DI AREA

RING PRODUCTION CHANNEL FACE AND OD

GRINDING

PT.SKF INDONESIA

LAPORAN TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya

Heri Karisma Putra

R.0012041

PROGRAM DIPLOMA 3 HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)

commit to user

ABSTRAK

GAMBARAN PENERAPAN BEHAVIOR BASED SAFETY (BBS) DENGAN METODE DO IT DI AREARING PRODUCTION CHANNEL

FACE AND OD GRINDINGPT. SKF INDONESIA

Heri Karisma Putra1, dan Yeremia Rante Ada2

Latar Belakang : Tempat kerja terdapat berbagai potensi bahaya sehingga diperlukan suatu upaya pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan. Salah satunya

dengan menerapkan behavior based safetysebagai perilaku sehari-hari karyawan.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran penerapan daribehavior based

safety dengan metode DO IT di area ring production channel Face and OD Grindringdi PT. SKF Indonesia.

Metode : Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif

yaitu menggambarkan tentang penerapan behavior based safety dengan metode

DO IT di perusahaan dan menganalisis dengan standar-standar,peraturan

perundang-undangan dan referensi yang terkait.

Hasil : PT. SKF Indonesia telah mendefinisikan (define) target pada behavior based safety yaitu pelaksanaan P5M, perilaku penggunaan APD, pelaksanaan training K3, perilaku kepatuhan terhadap prosedur kerja, dan Program 5R. Selanjutnya PT. SKF Indonesia melakukan obeservasi target, P5M merupakan kegiatan rutin sebelum memulai pekerjaan, perilaku penggunaan APD sesuai

dengan potensi bahaya, training K3 meliputi prosedur kerja, fire protection,

tenaga kerja patuh terhadap prosedur kerja, angggota 5R diambil dari seluruh

tenaga kerja di channel Face and OD.Untuk intervensi APD menggunakan safety

sign, training K3 dengan simulasi K3, prosedur kerja dengan OCP, 5R dengan

OCP tentang 5R dan buku saku. berdasarkan hasil observasi terhadap

target-target yang telah didefinisikan, kemudian dilakukan semacam test. P5M

awereness tenaga kerja tinggi, penggunaan APD diberikan sesuai dengan

kebutuhan tenaga kerja, trainingK3 dengan pemberianpretest &post test,semua

tenaga kerja memahami prosedur kerja, kegiatan 5R berjalan dengan baik.

Simpulan : PT. SKF Indonesia telah mendefinisikan (define) , melakukan

observasi (observe), dan test target pada program BBS metode DO IT sesuai

dengan standar dan undang–undang yang terkait. Untuk intervensi ada poin yang

belum sesuai.

Kata kunci :Behavior Based Safety, Metode DO IT

1.

Program D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

2.

(5)

ABSTRACT

A DESCRIPTION OF BEHAVIOR BASED SAFETY (BBS) APPLICATION WITH DO IT METHOD IN RING PRODUCTION CHANNEL FACE AND

OD GRINDING AREAS OF PT. SKF INDONESIA

Heri Karisma Putra1, and Yeremia Rante Ada2

Background: Workplace contains a variety of potential hazards so that a precaution is required to prevent the accident from occurring. One way of it is to apply behavior based safety as the daily behavior of employees. The objective of research was to find out the description of Behavior Based Safety (BBS) application with DO IT method in Ring Production Channel Face and OD Grinding Areas of PT. SKF Indonesia.

Method: This study was conducted using a descriptive method, describing the application of behavior based safety with DO IT method in the company, and analyzing the standard, legislation and relevant references.

Result: PT. SKF Indonesia had defined target of behavior based safety: the implementation of P5M, Self-Protection Apparatus wearing behavior, K3 (Occupational Health and Safety = K3) training implementation, compliance with work procedure, and 5R program. Then, PT. SKF Indonesia conducted an observation on target, P5M was a routine activity before starting to work, Self-Protection Apparatus wearing behavior was consistent with potential hazard, K3 training included work procedure, fire protection, workers complying with work procedures, members of 5R were taken from all of workers in channel Face and OD. The intervention of Self-Protection Apparatus employed safety sign, K3 training was conducted by means of simulating K3, work procedure with OCP, 5R with OCP about 5R and pocket book. Considering the observation on the

predefined target, a test was conducted. P5M workers’ awareness was high, the use of Self-Protection Apparatus was provided consistent with the workers’

requirement, K3 training was conducted by administering pretest & posttest, all of workers understood work procedure, 5R activity run well.

Conclusion: PT. SKF Indonesia had defined, observed, and tested the target in BBS program with DO IT method corresponding to the related standard and law. Regarding intervention, some points had not been consistent.

Keywords: Behavior Based Safety, DO IT method

1.

Industrial Hygiene, Occupational, Health and Safety Undergraduate Program, Medical Faculty, Surakarta Sebelas Maret University.

2.

(6)

commit to user

PRAKATA

Salam Sejahtera,

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas hikmatNya, izinNya penulis dapat mengikuti program Praktek Kerja Lapangan

(PKL) serta penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Gambaran Upaya

PenerapanBehavior Based Safety(BBS) Dengan Metode DO IT di AreaRing Production Channel Face and OD Grinding PT. SKF Indonesia”. Laporan ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Program D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Di samping itu kerja praktek ini dilaksanakan untuk menambah wawasan guna mengenal, mengetahui dan memahami mekanisme sehingga mencoba mengaplikasikan pengetahuan penulis dan mengamati permasalahan atau hambatan yang ada mengenai penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan.

Dalam pelaksanaan PKL dan penyusunan laporan ini penulis telah dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr.Hartono, dr., M.Si selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Mohammad Fanani, dr., Sp. KJ (K) selaku YMT Ketua

Program Diploma 3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Yermia Rante Ada’, S.Sos., M.Kesselaku pembimbing laporan yang telah

memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan laporan ini.

4. Ibu Cr. Siti Utari, Dra., M.Kes selaku penguji yang telah memberikan saran perbaikan untuk laporan ini.

5. Bapak Nyoman Trimantara selaku manager EHS & Sustainability PT. SKF

Indonesia terima kasih telah memberi kesempatan penulis melaksanakan magang dan menimba ilmu di PT. SKF Indonesia

6. Bapak Achmad Gojali selaku EHS & Sustainability PT.SKF Indonesia serta

pembimbing lapangan yang telah membimbing dan mengajarkan banyak ilmu

terkait dengansafetydan mengarahkan penulis dalam pelaksanaan magang

7. Bapak Beresman Silitonga, Bapak Johannes Lasut, Ibu Ufiah selaku EHS &

Sustainability PT. SKF Indonesia yang telah memberikan banyak ilmu,

bimbingan, pengalaman, keceriaan, inspirasi, dan semangat dalam menjalani proses magang

8. Ibu Iffa Ardhiyana selaku staff HRGA PT. SKF Indonesia yang telah

(7)

9. Seluruh karyawan, staff, operator di SKF Indonesia yang telah membantu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan ini.

10. Bapak Haryadi selaku dosen D3 Hiperkes yang telah memberikan bantuan dan semangat selama proses magang.

11. Mama dan Papa tercinta dan adikku tersayang serta seluruh keluargaku yang selalu mendokanku, memberi semangat saat magang, karena doa kalian

penulis bisa menyelasikan laporan magang tepat waktu,arigatou

12. Sahabat-sahabatku Immah Rigid U, Kristia Reny Ayuningrum, Nopa Jayadani Saputri, Niken Pramudita Anton Tri, Supriyanto W, Reza Rizky, Anoy, Setiawan, Mas As, Yoyon, dan temen kost evitya yang selalu memberikan

semangat, do’a dan dukungan tiada henti.

13. Segenap keluarga besar D3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran angkatan 2012 yang selalu menanyakan kabarku saat magang, penulis bangga dengan kesetian kalian.

14. Member JKT48 dan AKB48 yang telah memberikan semangat dengan lagu –

lagu yang kalian nyanyikan.

15. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan

dan kesempurnaan laporan ini. Terima Kasih, God Bless You

Jakarta, 30 April 2015 Penulis

(8)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat penelitian... 4

BAB II LANDASAN TEORI... 6

A. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Tempat Kerja... 6

2. Potensi Bahaya ... 6

3. Kecelakaan Kerja... 8

4. Unsafe Behavior... 14

5. Behavior Based Safety... 14

6. Metode DO IT ... 18

7. Safety Culture... 24

B. Kerangka Pemikiran... 27

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN... 28

A. Jenis Penelitian... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

C. Obyek dan Ruang Lingkup Penelitian ... 28

D. Sumber Data ... 29

E. Teknik Pengumpulan Data... 29

F. Analisa Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN... 31

A. Hasil Penelitian ... 31

BAB V PEMBAHASAN... 45

(9)

DAFTAR TABEL

(10)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka pemikiran ... 27

Gambar 2. Papan keadaanabnormaldalam proses produksi ... 33

Gambar 3. PemakaianEar Plugdi Area Kerja ... 34

Gambar 4. Pemasangansafety sign... 38

Gambar 5. Simulasi kebakaran ... 39

Gambar 6.Form work instruction channel Face and OD... 40

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Materi P5M

Lampiran 2. MateriSafety Induction

Lampiran 3. SIOCranedari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

Lampiran 4. OCP Kartu KuningEar Protection

Lampiran 5. Absensi Simulasi Kebakaran.

Lampiran 6. OCP Pemakaian APD.

Lampiran 7. OCPHousekeeping.

Lampiran 8. Sertifikat Magang

Lampiran 9. Surat Keterangan Magang

Gambar

Tabel 1.  Gambaran Singkat Hasil Penerapan BBS Metode DO IT…………… 45
Gambar 1. Kerangka pemikiran......................................................................

Referensi

Dokumen terkait